Anda di halaman 1dari 30

BAB - A

PENDAHULUAN

1.1. SELINTAS TENTANG PERUSAHAAN


CV. AHTI AUDIYA merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2001. Pendiri perusahaan
ini adalah tenaga-tenaga profesional yang telah berpengalaman di dalam memberikan
layanan jasa konsultansi di Indonesia. Sumberdaya dari berbagai bidang keahlian yang
tercakup dalam berbagai divisi serta sarana dan prasarana pendukung telah disiapkan dalam
jumlah dan kualitas yang memadai, dalam rangka memberikan jaminan kualitas pada setiap
penanganan pekerjaan/proyek yang dipercayakan pada perusahaan kami.
Sejak didirikan CV. AHTI AUDIYA telah memberikan layanan di bidang perencanaan umum,
teknik dan pengawasan serta manajemen. Sejak tahun berdirinya sampai saat ini, CV. AHTI
AUDIYA telah banyak menyelesaikan proyek-proyek ke tata-ruangan diantaranya
Pembangunan Gedung Sekolah, Pembangunan Gedung Rumah Sakit, Pembangunan Fasilitas
Publik, Rehabilitasi Gedung & Ruang Kelas yang rusak Sedang/Berat, Tata Ruang, dan masih
banyak lainnya. Dengan pengalaman yang cukup banyak di Bidang ke tata-ruangan maupun
studi lainnya diharapkan Konsultan kami dapat memberikan layanan yang terbaik sesuai
dengan yang disyaratkan dan diinginkan oleh Pemberi Pekerjaan maupun pihak Kegiatan
Bidang Bina Marga Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun umumnya
dalam rangka Perencanaan Peningkatan Jalan Sumber Karya Kota Madiun Tahun Anggran
2019.

1.2. BIDANG LAYANAN


CV. AHTI AUDIYA merupakan badan usaha jasa yang terdaftar resmi pada Pemerintah
Indonesia, serta merupakan anggota dari berbagai asosiasi yang bergerak dalam bidang
sejenis. Sesuai dengan kapasitas tenaga ahli yang dimiliki bidang layanan yang mampu
ditangani oleh perusahaan antara lain :

 BIDANG KONSTRUKSI
1. PERENCANAAN ARSITEKTUR, meliputi :
 Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektural (AR101)
 Jasa Desain Arsitektural (AR102)
 Jasa Desain Interior (AR104)
2. PERENCANAAN REKAYASA, meliputi :
 Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan (RE102)
 Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RE104)
 Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal dalam Bangunan
(RE105)
3. PENGAWASAN REKAYASA, meliputi :
 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung (RE201)
 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi (RE202)
4. KONSULTAN LAINNYA
 Jasa Konsultan Lainnya (KL401)
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

 Menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan handal
dibidangnya.
 Sebagai rekanan dalam membantu pengguna jasa memberikan layanan dan hasil kerja
yang terpercaya dan memenuhi kebutuhan
 Dapat berfungsi secara efektif sebagai wadah tenaga ahli Indonesia untuk turut
menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam bidang perancangan, perencanaan dan
pengawasan pembangunan.
 Dapat memberikan sumbangan yang positif dalam pengembangan dan perkembangan
dunia konsultan di Indonesia
 Menyediakan lapangan kerja yang kompetitif dan memungkinkan pengembangan
pribadi yang mandiri bagi segenap personilnya.

1.4. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup Pekerjaan yang mampu ditangani oleh CV. AHTI AUDIYA akan diuraikan sebagai
berikut :
 PERENCANAAN KONSTRUKSI
 Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektural (AR101)
 Jasa Desain Arsitektural (AR102)
 Jasa Desain Interior (AR104)
 Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan (RE102)
 Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RE104)
 Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal dalam Bangunan
(RE105)

 PENGAWASAN KONSTRUKSI
 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung (RE201)
 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi (RE202)

 KONSULTAN LAINNYA
 Jasa Konsultan Lainnya (KL401)

Untuk membentuk suatu kinerja yang baik dalam perusahaan maka dibentuklah suatu
susunan organisasi perusahaan untuk membagi tugas dari masing-masing personil/tenaga
ahli, pada Bagan 1.1. akan menyajikan struktur organisasi CV. AHTI AUDIYA.

Bagan 1.1
STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR
REJEKI HAMASTUTI, ST

ADMINISTRASI

RACHMAD MUHAROM, SE.

TEAM LEADER

CAHYA RACHMANU, ST

AHLI JALAN ESTIMASI BIYA

LALU MUHAMMAD M., ST ACHMAD HABIB FANANI, ST

SURVEYOR / DRAFTER

SUKODIM / MUHAMMAD
YUSUF

berpengalaman dalam proyek-proyek khususnya dibidang jalan raya dan jembatan, gedung-
gedung, pengairan, perumahan dan pengembangan fasilitas umum, pengadaan dan
pengelolaan air bersih, pembukaan daerah transmigrasi serta melengkapi sarananya dan
Iain-Iain. Perekayasaan teknik dan perencanaan proyek termasuk juga studi kelayakan dan
aspek keuangan, manajemen, penyelidikan tanah dan masalah-masalah organisasi juga
termasuk bidang yang akan dikembangkan.

BAB - B
PENGALAMAN

CV. AHTI AUDIYA, Konsultan Umum berkantor pusat di Jl. Siwalankerto Permai V Bok J No.29
Surabaya dan telah dilengkapi dengan fasilitas perkantoran yang cukup memadai dengan
kantor milik sendiri. Hampir semua tenaga ahli yang ada pada CV. AHTI AUDIYA telah lama
ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan di wilayah yang meliputi Propinsi
Surabaya.
Khususnya pada pekerjaan-pekerjaan perencanaan teknik jembatan dan jalan, gedung serta
perencanaan pembangunan jembatan, jalan dan gedung diwilayah ini, sehingga akan sangat
membantu dalam perencanaan dan perencanaan mengingat tenaga ahli kami telah lama
mengenal daerah ini. Kami yakin dalam waktu dekat ini CV. AHTI AUDIYA akan berkembang
sedemikian rupa dan akan termasuk perusahaan yang besar dalam bidangnya. Untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dibidang perekayasaan, perusahaan
juga telah melengkapi kantor dengan beberapa unit komputer yang telah digunakan untuk
pekerjaan perencanaan dan manajemen. Terlampir dalam bab ini kami sertakan Daftar
Pengalaman Perusahaan Selama 7 tahun terakhir mulai berdiri sampai saat ini.

BAB - C
PEMAHAMAN KAK

Kabupaten Madiun yang merupakan salah satu kota yang mengalami kemajuan, banyak
mengalami perubahan disegala lini. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk yang dibarengi
dengan masuknya para Investor baik, merupakan aset tersendiri yang dimiliki oleh Kota
Madiun. Kota Madiun dengan semangat baru pula telah melakukan langka-langka
pembangunan untuk meningkatkan laju perkembangan pembangunan daerah. Dalam derap
langkah pembangunan tersebut sejalan dengan Program Pemerintah Kota Madiun melalui
Kegiatan Bidang Bina Marga Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun
Bidang Prasarana Jalan telah pula menerapkan Kegiatan Perencanaan Peningkatan Jalan
Sumber Karya Kota Madiun Tahun Anggaran 2019.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud pekerjaan adalah :
Perencanaan Peningkatan Jalan.

2. Tujuan pekerjaan :
Tujuan dari pekerjaan perencanaan adalah untuk memperoleh hasil yang optimal dari
pelaksanaan pekerjaan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu juga untuk
mengarahkan dan memandu pelaksana konstruksi/kontraktor sehingga hasil pekerjaan
konstruksi yang diperoleh dapat memuaskan pengguna jasa Pekerjaan Perencanaan
Peningkatan Jalan Sumber Karya Kota Madiun.

KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Jumlah tenaga ahli berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
antara lain :
1. 1 Orang Team Leader Jalan Madya
2. 1 Orang Tenaga Ahli Jalan Muda
3. 1 Orang Tenaga Ahli Estimasi Biaya / Sipil Muda
4. 1 Orang Tenaga Surveyor
5. 1 Orang Tenaga Drafter
6. 1 Orang Administrasi

WAKTU PELAKSANAAN
Lama waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari
kalender sejak tanggal SPMK dan sumber dana dari pekerjaan ini adalah APBD Kota Madiun
Tahun Anggaran 2019. mengingat lingkup kegiatan yang banyak dan berjadwal cukup
Pendek, dengan kualifikasi tenaga ahli yang sudah disyaratkan, maka konsultan pengawas
akan menyajikan semua hasil perencanaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
BAB - D
TANGGAPAN TERHADAP KAK

UMUM
Konsultan telah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja (TOR ) yang tercantum
dalam Dokumen Pelelangan Pekerjaan Jasa Konsultan untuk Pekerjaan Perencanaan
Peningkatan Jalan Sumber Karya Kota Madiun. Dokumen tersebut telah dipahami dan
dimengerti oleh Konsultan. mencakup aspek-aspek berikut ini.

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


4.2.1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Mencemati uraian dalam Kerangka Acuan Kerja ( TOR ) dan hasil rapat penjelasan
pekerjaan, Konsultan berpendapat bahwa uraian tersebut sudah cukup jelas dan
lengkap.
4.2.2. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan untuk Pekerjaan Perencanaan teknis jalan dan Jembatan
tersebut yang tersedia selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.
4.2.3. Kebutuhan Personil
Tenaga ahli yang diperlukan seperti tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR)
yaitu sebanyak 6 personil dengan jumlah Man Month.
4.2.4. Jenis - Jenis Kegiatan
Jenis - jenis kegiatan yang dimaksud dalam TOR adalah pelayanan jasa konsultan
dalam melaksanakan Perencanaan dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan
yang telah ditentukan.

BAB - E
APRESIASI DAN INOVASI

Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan didalam Kerangka Acuan Tugas
maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip dasar
dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan prinsip yang
benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran. Tanpa hal ini maka
program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak efisien selama
pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.
Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang diperlukan.
Harus diperhatikan bahwa walaupun pada umumnya prosedur dan Dokumen Kontrak yang
dilaksanakan adalah merupakan standard, akan tetapi tetap diperlukan adaptasi sesuai
kondisi yang sebenarnya dilokasi Proyek. Tanpa melakukan hal ini maka kemungkinan
kesulitan yang tidak diperkirakan sebelumnya akan timbul dan ini akan berakibat
terlambatnya pelaksanaan dan juga berakibat kepada penambahan biaya.

BAB - F
PENDEKATAN DAN METODELOGI

1. TAHAP PERSIAPAN DAN MOBILISASI


Sebelum memulai suatu proyek, tahap mobilisasi harus segera dilaksanakan agar
penanganan pekerjaan proyek ini bisa dimulai sesuai dengan Time Schedule dan memenuhi
persyaratan sesuai Kerangka Acuan Tugas. Kegiatan-kegiatan persiapan dan mobilisasi
antara lain:
i. mempersiapkan personil, alat-alat, perlengkapan untuk survey.
ii. menyusun rencana kerja yang detail bagi setiap personil/team.
iii. mengumpulkan data-data serta informasi yang ada.
iv. mempersiapkan peta dasar berupa peta topografi skala 1:250.000 s/d 25.000.
v. mempersipakan tata guna tanah.
Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan Pemberi
Tugas tentang lokasi ruas jalan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan informasi
umum mengenai kondisi jalan yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan peke rjaan
selanjutnya serta menghindarkan kesalahan yang tidak perlu.

2. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS JALAN.


Rencana kerja Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan
Sumber Karya Kota Madiun ini pada prinsipnya akan meliputi 3 kegiatan utama yang
meliputi:
a. Tahap Pengumpulan Data Lapangan
b. Tahap Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Penggambaran
c. Tahap Pengadaan Dokumen Lelang.

A. Pengumpulan Data Lapangan


1. Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk jalan yang belum beraspal.
2. Pemeriksaan Benkelman Beam untuk jalan yang telah beraspal.
3. Inventarisasi Geometrik jalan berikut foto-foto dokumentasi.
4. Pemeriksaan lokasi Sumber material disekitar lokasi proyek.
5. Inventarisasi jalan berikut foto dokumentasi.
6. Mengumpulkan data perhitungan lalu lintas, peta lokasi dan Iain-Iain.
7. Pengukuran Topografi seluruh ruas jalan.
8. Pemeriksaan tambahan yang meliputi:
- Pemeriksaan sistem drainase
- Pemeriksaan kestabilan lereng
- Pemeriksaan Marka Jalan dan perlengkapan jalan
- Pemeriksaan kemiringan melintang jalan lama.

B. Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Gambar-gambar


1. Perhitungan dan perencanaan geometrik disain pada jalan yang direlokasi.
2. Menghitung lendutan baik rencana dari data pemeriksaan Benkelman Beam.
3. Menghitung CBR rencana dari data pemeriksaan DCP.
4. Menentukan "Unique Section" yang akan dipakai dalam proses perencanaan.
5. Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.
6. Membuat gambar-gambar standard dan khusus.
C. Pengadaan Dokumen Lelang, terdiri dari pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
1. Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam proses pelelangan
maupun dalam pelaksanaan.
2. Ketentuan-ketentuan tersebut dituangkan dalam dokumen lelang yang terdiri dari:
a. Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang.
b. Buku 2: Syarat Umum.
c. Buku 3 : Spesifikasi Teknik
d. Buku 4: Gambar rencana
e. Buku 5 : Daftar kuantitas dan Harga.
3. Mencetak dokumen lelang sebanyak 5 set untuk setiap paket Kontrak.
Untuk maksud tersebut diatas, Konsultan terikat kepada metoda yang telah
ditetapkan yaitu :
a. Pedoman untuk pengumpulan Rutin Data untuk Design yang diterbitkan oleh Sub
Dit. BIPRAN Bina Marga, Oktober 1989.
b. "Optimising of Overlay Design in Indonesia", Corne, 1983 dan Road Design System
70.
c. Bahan-bahan Overlay Design Course yang diselenggarakan oleh Central Design
Office - BIPRAN pada bulan April 1987. Untuk perencanaan geometrik pada daerah-
daerah yang direlokasi,harus mengikuti Buku Pedoman Bina Marga No. 13/70
tentang "Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometrik pada jalan antarkota".
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, Konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih
dahulu dengan Pemimpin Proyek, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai ruas-
ruas jalan yang akan ditangani. Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi
umum mengenai kondisi ruas jalan yang akan disurvei, sehingga dapat mempersiapkan
hal-hal diperlukan dalam pelaksanaan survei disetiap ruas jalan.
A. PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan cara yaitu cara pengumpulan data lapangan yang telah dikembangkan
oleh Bina Marga sejak tahun 1983. Rangkuman dari pengumpulan data lapangan
tersebut dapat dilihat pada
lampiran (contoh pengambilan data lapangan).
Pemeriksaan Benkelman Beam
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai lendutan balik dari
konstruksi perkerasan jalan yang masih beraspal. Pemeriksaan harus dilakukan dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Truk yang dipakai harus dibebani sehingga tercapai beban gandar belakang sebesar
8.2 ton dengan tekanan angin ban sebesar 80 psi.
2. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan menggunakan jembatan
timbang atau dengan alat lain yang telah terbukti dapat dipakai untuk pengukuran
beban gandar, dan hasil pengukuran beban gandar harus dicatat dengan jelas pada
formulir pemeriksaan Benkelman Beam (DL 2.1.1.)-
3. Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yang standard misalnya
perbandingan batang 1 : 2. Dimensi geometrik dari Benkelman Beam harus dicatat
dengan jelas pada formulir pemeriksaan (DL 2.1.).
4. Alat pembacaan (Dial Gauge) lendutan harus dalam kondisi yang baik dan skala
ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus dicatat alam formulir pemeriksaan (DL
2.1.1,).
5. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan setiap 200 m
sepanjang mas jalan beraspal yang telah ditetapkan.
6. Selama pemeriksaan, Konsultan harus mencatat hal-hal khusus yang dijumpai seperti
kondisi drainase, kondisi serta lebar perkerasan, nama daerah yang dilalui, cuaca,
waktu, lokasi peninggian permukaan jalan, tinggi muka air tanah dan sebagainya.
7. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas (patok Km, Sta).
8. Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir pemeriksaan Benkelman Beam (DL
2.1.2. dan DL 2.1.3.)
Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar pada ruas-ruas jalan
yang belum beraspal, seperti jalan tanah, jalan krikil atau jalan aspal yang telah rusak
sehingga nampak lapisan pondasinya. Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ukuran seperti yang
diberikan dalam gambar 3.2.
2. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m.
3. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan lapisan tanah dasar.
4. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada seperti lapisan sirtu,
lapisan-lapisan Telford, lapisan pasir dan sebagainya.
5. Pemeriksaan dilakukan dengan kedalaman 90 cm dari permukaan lapisan tanah dasar,
kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras (lapisan batuan) sebelum mencapai
kedalaman 90 cm.
6. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan khusus yang perlu diperhatikan
seperti timbunan, kondisi drainase, kondisi dan tebal lapis perkerasan lama, lebar
perkerasan lama, tinggi muka air dan sebagainya.
7. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
8. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini, dicatat dalam formulir DL 2.2.1. dan DL 2.2.2.

Inventarisasi Geometrik Jalan


Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum mengenai kondisi
perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang bersangkutan. Pemeriksaan dilakukan
dengan metoda yang disederhanakan, yaitu cukup mencatat kond isi rata-rata setiap 1.0 km
yang tercatat selama berkendaraan. Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Jarak antara masing-masing patok kilometer

2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Nacas, Lasbutag, Penetrasi Me Adam, Kerikil,
Tanah, Soil Cement dan sebagainya.

3. Nilai kekasaran jalan (Road Condition Index), yang dapat diperoleh dari hasil Survey Roughness
Meter atau ditentukan secara visual dengan ketentuan skala sebagai berikut:

RCI KONDISI VISUAL TYPE PERMUKAAN JALAN

8-10 Sangat rata dan halus Hotmix (AC dan HRS) yang baru dibuat / ditingkatkan
dengan beberapa lapisan aspal.

7-8 Sangat baik, rata Hormix setelah dipakai beberapa tahun atau lapisan tipis
Hotmix diatas Penetrasi Me Adam, dipakai untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi disekitar ruas jalan yang
ditingkatkan.

6-7 Baik. Hotmix lama, Nacas / Lasbutag baru.

5-6 Cukup, sedikit/tidak ada Penetrasi Me. Adam Nacas baru atau Lasbutag berumur

Lubang, permukaan rata beberapa tahun.


4-5 Jelek, kadang-kadang Penetrasi Me. Adam, berumur 2-3 tahun,

tidak rata Nacas lama, jalan kerikil tidak terawat

3-4 Rusak, bergelombang Penetrasi Me. Adam, Nacas lama, jalan

dan banyak lubang kerikil tidak terawat

2-3 Rusak berat. Semua type perkerasan yang sudah lama

tidak terpelihara

1-2 Tidak dapat dilalui

kecuali oleh Jeep 4 WD

4. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran samping,
gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak pagar/bangunan
pendukung/tebing ke pinggir perkerasan.
5. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan
untuk jenis pemeriksaan lainnya.
6. Data yang diperoleh harus dicatat didalam formulir DL 3.1.
7. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1 (satu) buah foto per
kilometer.
8. Foto ditempel pada formulir DL 3.2. dengan mencantumkan hal-hal yang diperlukan
seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto, tanggal pengambilan foto
dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.

Pemeriksaan Lokasi Sumber Material


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bahan-bahan
perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada ruas-ruas jalan
yang akan dikerjakan. Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah timbunan, batu.
2. Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah yang ada.
3. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan perkerasan.
4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan quarry ke lokasi rencana Base Camp proyek.
5. Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km, Sta).
6. Data yang diperoleh dicatat di dalam formulir DL 4.

Inventarisasi Geometrik Jembatan


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi jembatan
dengan bentang kurang dari 10 m yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
1. Nama dan lokasi jembatan
2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, kebebasan, jenis, lantai dan kondisi
jembatan.
3. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan.
4. Detail kondisi struktur dari setiap jembatan dan setiap elemen dalam struktur yang sangat
membutuhkan pengembalian kondisi.
5. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir DL 5.1.
6. Foto dokumentasi sebanyak 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan yang diambil dari arah
memanjang dan melintang. Foto ditempel pada formulir DL 5.2.
Mengumpulkan data yang lain yang berkaitan dengan ruas jalan yang bersangkutan yang
berguna dalam proses perencanaan, misalnya data Roughmeter Survey, data perhitungan
lalu lintas, FS dan SEP, peta lokasi dan Iain-Iain.
Survey Topografi
Pengukuran topografi dimaksud untuk mengumpulkan data pengukuran yang cukup untuk
kebutuhan perencanaan dan dilakukan pada semua ruas jalan.
Detail dari pengukuran ini adalah sebagai berikut:
Pengukuran Polygon dengan ketelitian 1 : 10.000 dan patok-patok permanen harus dipasang
dengan interval tidak lebih dari 500 m serta dapat terlihat dengan mudah. Pengukuran jarak
dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan titik-titik sementara dan bantuan alat
ukur elektronis.

Patok-patok pengukuran dapat berupa :


- Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm atau pipa paralon dia 4” yang isis
adikan beton, dipasang ditempatditempat yang bebas dari gangguan lalu lintas atau lainnya
selama pelaksanaan.
Paku yang dipasang pada beton atau cara lainnya pada bangunan-bangunan tetap seperti
abutmen jembatan dan Iain-Iain.
Pengukuran harus meliputi:
a. Titik-titik kontrol vertikal dan horizontal berupa patok-patok kayu yang dipasang setiap
interval max. 100 m pada rencana as jalan. Ukuran petak kayu adalah 5 x 7 x 60 cm dan
dapat ditancapkan kedalam tanah sedalam 50 cm. Pada Pengukuran polygon :
(i) Titik kontrol horizontal
Pengukuran menggunakan theodolit T2 dengan ketelitian bacaan 1 detik dan ketelitian
orde ketiga.
(ii) Titik kontrol vertikal
Pengukuran menggunakan Sipat datar (waterpas) dengan ketelitian 1,5 - 2,5 mm/km,
pengukuran dilakukan dengan dua arah.

b. Pengukuran lebar Right of way dengan menyebutkan tata guna tanah serta lainnya
seperti pemukiman, sawah dan Iain-Iain.
c. Cross Section
Cross Section dibuat untuk setiap interval 100 m pada tiap-tiap titik kontrol.
Lebar Cross Section minimal adalah 25 m kekanan dan kekiri dari As Jalan.
d. Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas koordinat titik kontrol
diatas.

Pengambilan dan Pengujian Contoh Tanah


Pengambilan contoh tanah bertujuan untuk penyelidikan tanah tersebut dilaboratorium.
pengambilan contoh tanah dikerjakan dengan cara Disturb dan Undisturb Sample dengan
jumlah dan kedalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya pada lapisan tanah yang
berbeda harus dilakukan pengambilan contoh tanah.

Dalam hal ini dilakukan batasan-batasan sebagai berikut:


a. Pada daerah-daerah yang tanahnya sama, sekurang-kurangnya jarak 3 meter harus
diambil 1 buah contoh tanah dari setiap macam lapisan sesuai dengan test yang akan
disesuaikan pada petunjukini.
b. Pada tempat-tempat dimana terjadi perubahan lapisan tanah, baik kedudukan maupun
macamnya harus diambil contoh tanah.

Test Laboratorium
Pelaksanaan test dilaboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data- data yang
digunakan dalam perhitungan perencanaan.
Test yang dimaksudkan antara lain meliputi :
a. Analisa Saringan
Hasil analisa saringan akan digunakan menentukan cara-cara dankemungkinan
pemadatan lapisan tanah, baik sebagai subgrade maupun sebagai base (Quarry,
Materials).
b. Moisture Content Test
Hasil dari Moisture Content dari contoh tanah tidak terganggu (Undisturb Sample)
dipakai pada perhitungan Pavement Design dan Embankment.
c. Compaction Test
Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan digunakan pada pelaksanaan
pekerjaan konstruksi jalan.
d. Atterberg Limits Test
Pengukuran Atterberg Limits Test akan memungkinkan kelengkapan Klasifikasi tanah dan
peninjauan untuk Pavement Design dan Embankment.
e. Direct Shear Test / Shear Strength Test / Unconfined Compression Test
Penyelidikan ini digunakan terutama untuk menghitung stabilitas lereng-lereng galian
dan urugan jalan serta penetapan nilai c dan q.
f. CBR Test
Nilai-nilai test digunakan untuk Klasifikasi Daya Dukung Tanah Subgrade. CBR Test
hendaknya dikerjakan sesuai dengan CBR Modified AASHTO.

Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan System Drainase
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi system
drainase yang ada. Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
- Bentuk, ukuran dan profil memanjang dari semua salah sepanjang sisi jalan.
- Jenis, ukuran, lokasi, panjang dan kondisi dari gorong-gorong melintang jalan, termasuk
detail dari setiap struktur tembok kepala dan lantai apron.
- Lokasi, dimensi dan ukuran/type gorong-gorong tambahan yang diperlukan.
- Semua data dicatat dalam formulir 4 (DL 6.4.1) dan (DL6.4.2).
Pemeriksaan Kestabilan Lereng
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi atas kondisi lereng yang
diragukan kestabilannya yang diperkirakan akan membutuhkanpek. perlindungan lereng.
Data yang diperoleh dicatat pada formulir DL 6.2.

Pemeriksaan Marka Jalan dan Perlengkapan Jalan


Pemeriksaan ini meliputi:
- Lokasi dan detail fungsi dari semua marka jalan yang ada dan tambahan yang diperlukan.
- Lokasi dan detail dari semua rambu jalan, patok kilometer dan patok pengaman.
- Lokasi, jenis dan detail kondisi dari semua rel pengaman.

Pemeriksaan Lereng Melintang Jalan


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi lereng melintang,
dilakukan pada bagian jalan yang rata dan terjadi alur yang jelek ataupun lereng melintang
yang berbeda secara nyata. Data yang diperoleh dicatat pada formulir DL6.5.
BAB – G
RENCANA KERJA

ANALISA DATA LAPANGAN, PERENCANAAN DAN GAMBAR-


GAMBAR

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan harus mengadakan analisa data
dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Analisa Lendutan Balik
Lendutan balik rencana (D) ditentukan berdasarkan formula :
D = x + 1.0 s
dimana : D = lendutan balik rencana pada section tertentu
x = lendutan balik rata-rata pada section tertentu
s = standard deviasi pada section tertentu

Analisa Data CBR


Nilai CBR rencana ditentukan dengan formula :
CBR (rencana) = CBR (rata-rata) - Std. Deviasi

Dalam pemakaian kedua formula tersebut, harus diperhatikan batasan- batasan yang
berlaku dalam teori statistik.

Analisa data lalu lintas, untuk menghitung besarnya komulatif beban gandar standard
selama umur rencana dan menghitung besarnya LHR pada pertengahan umur rencana.
Penentuan "Unique Section", yaitu suatu segmen jalan yang mempunyai karakteristik
seragam dalam beberapa variabel perencanaan seperti lebarperkerasan yang ada/rencana,
lendutan balik rencana atau nilai CBR rencana, nilai baban lalu lintas, perubahan Camber.
Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan jalan yang sesuai untuk suatu
daerah tertentu. Type perkerasan jalan yang diijinkan dalam perkerasan ini adalah type-type
yang sekarang dipakai oleh Dit. Jend.Bina Marga.
Melakukan perencanaan tebal perkerasan tambahan menurut metoda yang telah
ditetapkan.
Menganalisa dan memeriksa hasil rencana sehingga diperoleh hasil rencana yang optimal
dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya proyek.
Menganalisa dan menghitung volume pekerjaan ikutan (sideworks). Menyiapkan gambar-
gambar standard dan khusus yang diperlukan dalam tiap-tiap pekerjaan.
Gambar-gambar tersebut meliputi:
 Plan atau situasi pekerjaan
- Digambar dengan skala 1: 5000
- Lokasi dan nomor titik Horizontal dan vertikal.
- Potongan melintang setiap 100 m dan apabila keadaan jalan yang direncanakan tidak
seragam maka potongan melintang dibuat setiap 50m.
- Rencana tikungan dan lengkung vertikal.
- Patok-patok pengukuran.
 Potongan memanjang
- Digambar dengan skala Horizontal 1 : 500 dan vertikal 1:100.
- Penemapatan Tianggi Muka air Normal, serta elevasi jalan.
 Kontruksi jalan
- Penjelasan akan lapisan jalan terhadap bangunan bawah dan atas jalan.
 Kelengakpan lainnya berupa.
- Simbol simbol lokasi kegiatan.
- Jadwal pelaksanaan dan perkiraaan kuantitas.

B. PENGADAAN DOKUMEN LELANG


Tujuan pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan yang diperlukan pada
pelelangan pekerjaan.
Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa volume yaitu :
a. Volume 1 Instruksi Kepada Peserta Lelang
Membuat ketentuan-ketentuan pelelangan yang berlakumenurut ketentuan pemerintah
yang terakhir dan bebarapakondisi tertentu yang ditetapkan oleh badan pemberi
bantuan.
b. Volume 2 Syarat-syarat Umum
Memuat syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yangmengatur hak dan kewajiban
Pemberi Tugas maupun Pelaksana Pekerjaan.
c. Volume 3 Spesifikasi Teknik
Memuat syarat dan ketentuan teknis pelaksanaan pekerjaan baik bersifat umum maupun
khusus.
d. Volume 4 Gambar Rencana Konstruksi
Memuat gambar-gambar media A1 dan A3 standard dan khusus yang berlaku untuk
setiap proyek.
e. Volume 5 Daftar Kuantitas dan biaya
Semua Dokumen Peielangan harus disesuaikan dengan standard yang digunakan oleh
Bina Marga dan keputusan Menteri Pekerjaan Umum yang terakhir menyangkut
Peielangan dan Pengelolaan Proyek.

C. PERENCANAAN TEKNIS SELENGKAPNYA


Perencanaan dan Perhitungan

Pada tahap perencanaan, Konsultan diwajibkan untuk mempersiapkan hal-hal sebagai


berikut:
1. Mempersiapkan draft detail rencana persetujuan Project Officer.
2. Sesudah persetujuan draft rencana, Konsultan harus mempersiapkan segala perubahan
yang dimintakan oleh Project Officer bila ada.
3. Semua rencana dan perhitungan harus sesuai dengan instruksi yang diherikan Project
Officer.
4. Konsultan harus yakin bahwa rencana yang diterapkan dapat dilaksanakan oleh
Kontraktor lokal.

Draft Rencana
Draft rencana terdiri dari:
A. Gambar
- Semua gambar harus dipersiapkan dalam bentuk format dan standard sesuai dengan
pedoman Bina Marga
- Gambar Typical Cross Section dibuat untuk setiap perubahan ketebalan perkerasan dan
lebar jalan dan bahu jalan.
- Gambar-gambar rencana dan detail < 10 m yang mengalami penggantian.
- Gambar-gambar rencana dan detail box culvert dan gorong- gorong yang ukurannya diluar
standard Bina Marga.

B. Volume
Volume pekerjaan harus ditetapkan untuk setiap ruas jalan. Volume harus dievaluasi dan
dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai berikut:
a. Umum
b. Drainage
c. Pekerjaan Tanah
d. Perkerasan Berbutir
e. Perkerasan dengan Aspal
f. Struktur
g. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
h. Pekerjaan Harian
i. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin.

C. Perkiraan Biaya
Harga setiap item pekerjaan harus ditetapkan dengan analisa harga satuan didasarkan pada
kebutuhan masing-masing elemen seperti tenaga, peralatan, bahan/matehal dan
ebagainya.
Metode perhitungan dan harga satuan peralatan harus disesuaikan dengan standard yang
digunakan oleh Bina Marga. Hasil perhitungan harga harus diperbandingkan dengan harga-
harga satuan yang ada dari sumber lain (DPU, RBO, dll) dan dihitung kembali bila terdapat
perbedaan yang besar.
Biaya pembebasan tanah dapat diperoleh dari Pemerintah setempat.
Perkiraan biaya akan meliputi dokumen sebagai berikut:
- Perhitungan Biaya Peralatan
- Perhitungan Jumlah Peralatan per Satuan Kerja
- Analisa Harga Satuan
- Perkiraan Volume dan Biaya Proyek
Jadwal pelaksanaan dari paket kontrak harus ditetapkan dengan menunjukkan periode
mobilisasi yang diperlukan dan biaya pelaksanaan pertahun.

Laporan Draft Rencana


Konsultan harus mempersiapkan laporan Draft Rencana yang lengkap untuk setiap mas jalan
yang dibuat rencana yang terdiri dari:
1. Laporan perencanaan terdiri dari:
a. Laporan Penelitian/Survey Lapangan
b. Perhitungan Perencanaan
c. Gambar Rencana.
2. Analisa Harga Satuan dan Biaya
3. Perkiraan Volume
4. Dokumen Lelang
5. Spesifikasi Khusus (bila ada).
Perhitungan perencanaan harus dapat dimengerti oleh Engineer yang mungkin
membutuhkannya dikemudian hari.
Konsultan harus memberi penjelasan kepada Project Officer mengenai Draft Perencanaan
untuk mendapat persetujuan dan menyerahkan 1 copy untuk diteliti.
Segala anggapan harus dicatat berikut dimensi, standard referensi serta dilengkapi dengan
uraian dan penjelasan menyangkut sumber bahan dan teknik pelaksanaan yang
dipertimbangkan. Bilamana mungkin semua perhitungan disajikan dalam format standard.
Setiap laporan harus lengkap dan jelas. Lembar asli dari setiap laporan harus ditandatangani
oleh Team Leader dari Konsultan yang bersangkutan.
BAB – H
JADWAL PELEKSANAAN PEKERJAAN

RENCANA PELAKSANAAN
Uraian Pekerjaan Dan Waktu Pelaksanaan Rencana kerja disusun berdasarkan bagan alir
kegiatan yang merupakan ikhtisar dari Metodologi serta jangka waktu pelaksanaan yang
disebutkan dalam Kerangka Acuan Tugas dan faktor-faktor setempat yang mempengaruhi
seperti lokasi pekerjaan, keadaan medan, waktu yang tersedia 90 hari kalender dan juga
kapasitas kerja alat dan staff.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini maka pekerjaan lapangan dilaksanakan dengan beberapa
team yang bekerja simultan mengingat waktu yang sangat terbatas yang terdiri dari:
- Survei pendahuluan, pengumpulan data dan inventory geometrik
- Survei Pengukuran Topografi.
- Penyelidikan tanah.
BAB - I
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

UMUM
Bentuk organisasi kerja ini bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
diselesaikannya Perencanaan teknis jalan dan jembatan. Pekerjaan ini harus dilaksanakan
pada waktu yang terbatas dan mengingat waktu pelaksanaan yang cukup dan juga lokasi
yang tidak menyebar maka Konsultan merencanakan akan membentuk team yang
sebagaimana tertera dalam KAK.
Organisasi disusun berdasarkan Kerangka Acuan Tugas yang dimaksudkan untuk
menampung dan dapat meng-koordinasikan seluruh kegiatan Perencanaan Teknis Jalan
secara terpadu. Untuk mencapai sasaran diperlukan koordinasi yang terkendali antara
Konsultan dengan pemberi tugas serta pengaturan semua kegiatan dari pelbagai bagian
secara sistematis.

DAFTAR TENAGA AHLI


Untuk menangani tugas pelaksanaan pekerjaan, Konsultan mengusulkan Daftar Tenaga
seperti tercantum pada tabel pada halaman berikut dimana personil tersebut masing-
masing sudah berpengalaman didalam bidangnya sehingga kami yakin akan dapat
menyelesaikan tugas dan pekerjaan ini dengan hasil yang memuaskan. Dengan struktur dan
tata kerja tersebut maka diharapkan pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan sempurna
dan tepat pada waktunya sesuai

Kerangka Acuan Tugas.


Jumlah tenaga yang akan ditempatkan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
- 1 orang Team Leader Ahli Jalan - Madya
- 1 orang Ahli Jalan - Muda
- 1 orang Estimasi Biaya – Sipil Muda
- Dibantu tenaga pendukung yang jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan
untuk memenuhi jadwal yang tidak ditetapkan pada Kerangka Acuan Kerja antara lain:
- Surveyor
- Draftman
- Operator Komputer

URAIAN TUGAS
TEAM LEADER AHLI JALAN / AHLI TEKNIK JALAN RAYA
Sarjana Teknik Sipil, berpengalaman dalam bidang perencanaan jalan raya serta bangunan-
bangunan pelengkapnya termasuk pengambilan data dilapangan dan analisanya. Dibawah
koordinasi Team Leader bertindak sebagai pimpinan team dalam pekerjaan Perencanaan
Teknis Jalan.

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :


1. Mengendalikan dan mengatur personil yang mengadakan survey dilapangan dan analisa
di kantor.
2. Membuat perencanaan teknik jalan meliputi perencanaan geonmetrik dan perkerasan.
3. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan analisa yang berkaitan dengan
perencanaan teknik jalan.
4. Membuat spesifikasi dan hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan phisik jalan.
5. Membuat laporan dan analisa teknis atas perencanana jalan serta bangunan
pelengkapnya.
6. Membantu Team Leader dalam menyusun semua laporan yang berkaitan dengan
perencanaan teknik jalan.

SURVEYOR DAN TEKNISI LAPANGAN


Berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan
lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya gedung dan teknik jalan raya, termasuk
pemeriksaan kekuatan jalan dengan alat Benkelman Beam, Dynamic Cone Penetrometer,
Pengukuran Geodesi, Survey Material.
Tugas dan tanggung jawabnya :
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan
bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.
BAB - J
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Adapun daftar rencana penugasan tenaga ahli adalah sebagai berikut :


( terlampir )
BAB - K
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kami susun Struktur Organisasi Pelaksanaan


Pekerjaan Perencanaan ini seperti Bagan pada lampiran bab
BAB - L
METODOLOGI PENYAJIAN LAPORAN

Sesuai dengan yang dinyatakan dalam Kerangka Acuan Tugas, bahwa Konsultan diwajibkan
untuk menyiapkan laporan-laporan yang direncanakan akan dilaksanakan sebagai berikut:
a) LAPORAN BULANAN
Merupakan ringkasan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan, total kemajuan
sejak permulaan dan melaporkan keterlambatan yang terjadi dengan menyebutkan
penyebabnya, selanjutnya saran-saran untuk mengatasinya dan tindakan yang telah
dilakukan. Rencana kerja bulan berikutnya dan serta revisi yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b) LAPORAN SURVEY PENDAHULUAN
Merupakan laporan hasil survey pendahuluan dimana harus tercantum semua data yang
didapat selama survey pendahuluan termasuk data relokasi, erosi dan banjir, harga
satuan/upah lokasi material dan Iain-Iain yang diperlukan dalam perencanaan maupun
kebutuhan pada saat masa konstruksi nantinya.
c) LAPORAN FINAL ENGINEERING PERENCANAAN TEKNIK JALAN
Pada prinsipnya susunan dan bentuk laporan ini sama dengan perencanaan jalan akan tetapi
dalam hal ini secara khusus terdiri atas ringkasan uraian dari laporan survey pendahuluan,
pengolahannya, perhitungan perencanaan beserta uraiannya dan rumus-rumus yang dipakai
serta hasil-hasil perhitungan tersebut. Laporan Final Engineering ini terdiri atas

JILID A - AWAL / UMUM


Dalam Laporan ini berisi uraian tentang :
- Data Perencanaan
- Perhitungan struktur
- Perhitungan drainase
- Perhitungan pavement
- Perkiraan biaya
JILID B - LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH
Dalam laporan ini tercakup tentang hal-hal:
- Rekomendasi hasil penyelidikan tanah beserta usulan kekuatan
fondasi
- Denah/potongan dan lokasi titik-titik bor dan sondir hasil pengujian laboratorium
- dan hal yang terkait dengan pemakaian bahan

JILID C - ANALISA HIDROLOGI

Dalam laporan ini diuraikan data perhitungan serta asumsi yang dibuat dalam analisa
hidrologi, beserta kesimpulan serta rekomendasi hasil analisa tersebut.

JILID D - ENGINEER ESTIMATE

Berisi data kuantitas dan perincian biaya, analisa harga satuan analisa biaya peralatan, data
harga upah dan bahan serta quarry yang dipakai. Disamping laporan tersebut diatas maka
dibuatkan juga foto album yang berisi data yang diperlukan antara lain kondisi jalan lama
atau quarry yang ada, letak patok-patok ikat permanen dan Iain-Iain.
BAB - N
FASILITAS PENDUKUNG

Peralatan yang akan digunakan oleh Konsultan dalam pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan
ini adalah sebagai berikut:
- GPS - 1 unit
- Alat Benkleman Beam - 1 unit
- Alat Dynamic Cone Penetrometer - 1 unit
- Theodolit - 2 set
- Waterpass - 2 set
- Kamera - 2 unit
- Personel Komputer + printer - 2 set
- Kendaraan roda 4 - 1 unit

Fasilitas laboratorium Mekanika Tanah - 1 set


Semua peralatan tersebut adalah milik sendiri kecuali truck, fasilitas laboratorium Mekanika
Tanah yang rencananya akan disewa.
Dengan perlengkapan diatas kami yakin pekerjaan Perencanaan Teknik ini akan dapat
dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu dan memenuhi persyaratan sesuai kerangka
acuan tugas.
BAB - O
PENUTUP

Demikianlah Usulan Teknis Perencanaan Jalan dan Jembatan disusun gunamemenuhi


persyaratan yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan dengan harapan
agar kiranya perusahaan kami dapat dipercaya dapat melaksanakan kegiatan tersebut
diatas.

Surabaya, 10 Juli 2019


CV. AHTI AUDIYA

REJEKI HAMASTUTI, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai