Anda di halaman 1dari 199

SOAL UKAI VARIASI INDIVIDU

NAMA : INTAN KUSUMA DEWI


NIM : 20344195
KELAS :E

1. Regimen terapi tunggal untuk pengobatan hipertensi pada pasien dengan kondisi
kehamilan adalah..........
a. ACEi atau CCB
b. ACEi atau ARB
c. ACEi atau BB
d. Diuretik atau BB
e. Labetalol atau nifedipin
Jawaban : E
Hipertensi + hamil
Boleh : metildopa, labetalol, nifedipin
Tidak boleh : ACEi, ARB, Diuretik

2. Seorang pasien berusia 20th yang hamil 16 minggu memiliki tekanan darah 160/90
mmHg. Obat apa yang dikontraindikasikan untuk pasien tersebut?
a. Kaptopril
b. Nifedipin
c. Amplodipin
d. Labetalol
e. Metildopa
Jawaban : A
Hipertensi + hamil :
Boleh : metildopa, labetalol, nifedipin
Tidak boleh : ACEi, ARB, Diuretik

3. Seorang wanita hamil datang ke klinik untuk memeriksakan kondisi asma yang
dialami. Dokter ingin memberikan pengontrol asma yang aman untuk ibu hamil. Obat
apa yang diberikan dokter?
a. Salbutamol
b. Fumetason
c. Prednison
d. Budesonid
e. Terbutalin
Jawaban : D
Pengontrol (controller) asma untuk ibu hamil  kortikosteroid inhalasi
4. Seorang wanita berusia 25 tahun yang sedang hamil 4 minggu mengeluh mual dan
muntah ringan selama beberapa hari. Obat apa yang disarankan oleh apoteker?
a. Metoklopramid
b. Domperidon
c. Piridoksin
d. Difenhidramin
e. Hiosiamin
Jawaban : C
Tatalaksana mual muntah pada ibu hamil :
1. Piridoksin
2. Doksilamin
3. Ondansentron

5 . Bayi berusia 4 bulan mengalami diare dengan kondisi feses tidak ada bercak darah
dan nanah. Selain diberikan oralit, pasien juga diberikan sirop zink. Bagaimana dosis
dan cara penggunaan sirop tersebut?
a. 10 mg diminum 3-4x sehari
b. 20 mg diminum 2-4x sehari
c. 10 mg diminum setiap buang air besar
d. 20 mg diminum setiap buang air besar
e. 10 mg diminum 1x sehari
Jawaban : E
Penggunaan zink pada bayi yang terkena diare :
Bayi < 6 bulan  maksimal 10 mg 1x sehari
Bayi > 6 bulan  maksimal 20 mg 1x sehari

6. Bayi berusia 13 bulan mengalami diare lebih dari 5x sehari, perut kembung, mata
cekung, dan rewel. Dokter sudah memberikan obat oralit, tetapi ingin menggunakan
terapi tambahan. Apa yang dapat disarankan apoteker?
a. Loperamid
b. Kaolin-pektin
c. Bismut subsalisilat
d. Lactobacillus
e. Siprofloksasin
Jawaban : D
Lactobacillus adalah probiotik yang umum digunakan pada bayi sebagai terapi
tambahan oralit untuk diare.

7. Seorang ibu hamil diketahui mengalami kenaikan D-dimer setelah pemeriksaan. Obat
antikoagulan yang sesuai untuk pasien adalah...
a. Warfarin
b. Heparin
c. Enoksaparin
d. Fondaparinux
e. Rivaroksaban
Jawaban : B
Antikoagulan utama yang dapat digunakan pada kehamilan adalah heparin.
Warfarin tidak boleh digunakan untuk ibu hamil.

8. Seorang pasien berusia 60 tahun datang ke rumah sakit dengan riwayat penyakit asma
persisten sedang dan mendapatkan obat-obatan berupa salbutamol, ambroksol,
parasetamol, ctm, dan metil prednisolon. Setelah 3 hari mengkonsumsi obat-obat
tersebut, jantung pasien terasa berdebar-debar. Obat apa yang memiliki efek samping
tersebut?
a. Metilprednisolon
b. Klorfeniramin maleat
c. Ambroxol
d. Parasetamol
e. Salbutamol
Jawaban : e
Efek samping salbutamol ( agonis adrenoreseptor beta-2 selektif) adalah palpitasi,
tremor, takikardia, ketegangan, dan kram otot.

9. Ny. T menkonsumsi fenitoin disarankan untuk mengganti obat epilepsi yang


digunakan. Obat apa yang direkomendasikan ?
a. Lamotrigin
b. Asam valproat
c. Klonazepam
d. Diazepam
e. Fenobarbital
Jawaban : a
Lamotrigin merupakan obat antiepilepsi yang disarankan untuk ibu hamil.
Mekanisme kerjanya adalah menghambat kanal ion Na dan Ca.

10. Seorang pasien berusia 70 th menderita Parkinson dan telah diberikan terapi obat
selegilin, tetapi belum menunjukkan perubahan. Terapi tambahan yang perlu
diberikan adalah ...
a. Triheksifenidil
b. Klozapin
c. Levodopa
d. Fenitoin
e. Karbamazepin
Jawaban : c
Selegilin adalah inhibitor/ penghambat monoamin oksidase beta yang digunakan
sebagai terapi tambahan bersama levodopa untuk mengurangi pemburukan end-
of-dose pada penderita parkinson tahap lanjut. Terapi dini selegilin dapat
menunda kebutuhan terapi levodopa untuk beberapa bulan.
TUGAS INDIVIDU FARMAKOTERAPI
NAMA : Ni LuhPutuEdySuryani
NPM : 20344196
11. seorang wanitahamil 3
bulandidiagnosaterkenainfeksisalurankemihdanmendapatkanterapiantibiotic.Antibioti
kapa yang tepatdiberikan.
a.Ampicillin b.sefalosporin
c.Ciprofloxacin d.Metronidazole
e.Erytromicin
Jawaban :B (Sefalosporin).Pemilihanbetalaktam paling amanbuatibuhamil.
12. ObatHipertensi yang KI denganibuhamil
a.Metildopa b.Labetalol
d.Nifeipin d.Kaptopril
e.Amlodipin
13. Pasienanak 12 Tahunmendapatkanantasidadanketokonazol tablet
sebagaiterapidiketahuiantasidadapatmengurangiabsorbs
dariketokonazol.Untukpenatalaksanaanuntukinteraksitersebut.Jawaban :
a.Memilihobatpengganti b.Menyesuaikandosis
c.Memantaupasien d.Memberijarakpemberianobat
d.Lanjutkanpengobatan
Jawaban:DMemberijarakpemberianobat (solusiuntukmengatasiinteraksi di
tahapabsorbsiadalahmemberikanjarakpemberianobat.Antacid di minum 2 hingga 3
jam sebelumatausesudahketokonazol )
14. seoranganakberusia 13 Tahundidiagnosaolehdokterterinfeksibakteri Salmonella
thyposa. Kloramfenikolmerupakan antibiotic yang
diberikanolehdokteruntukmengatasiinfeksitersebut.Apakahefeksampingdarikloramfen
ikol yang harus di perhatikan? .
a.Hepatotosik b.Nefrotosik
c.anemia plastic d.Gray Syndrome
e.Konstipasi
Jawaban : Anemia aplastic(Kloramfenikolmempunyaiefeksamping anemia
aplastic,apabilapadabayidapatterjadi baby sindrom).
15. seorangperempuan 28 TahunmenderitaTB.Sedangmendapatkanterapiintensif FDC
Dan Streptomisin.Setelah 2 Bulanterapidiahamil. Obatapakah yang
harusdihindaridaripenggunaanobatpasientersebut?.
a. Rifampicin b.INH
d.Eritromisin d.Pyrazinamid
e.Streptomisin
Jawaban :Streptomisin (Teratogenik<Nyeri di tempatsuntikan
,gangguankeseimbangandanpendengaran
,renjatananafilaktik,anemiaagranulositosis,trombositopenia.
16. Seoranglaki –lakiberusia 55 Tahunmendapatkanresep yang berisi tablet ampisilin
500mg dan tablet sulbaktam.apakahalasanpemberiankombinasiobattersebut?
a. Mengurangiefeksamping b.Mengurangiefektoksik
c.Mencegahsyokanafilaktik d.Meningkatkanefikasi
e.Mengurangidosisobat
Jawaban :Mencegahsyokanafilaktik (ampisillinmerupaka antibiotic beta lactam
sedangkansulbaktamadalahobat yang bekerjadenganmenghambatenzim beta lactamase
yang di produksiolehbakterisehinggameningkatkanpotensidari ampicillin.
17. Seorangpriaberusia 30 Tahunmasukrumahsakithipertensi ,atrialfibrilasi,dan chronic
kidney disease.Obatantihipertensiberikut yang
dapatmemperlambatpenurunanfungsiginjaladalah :
a.Amlodipin b.Verapamil
c.Furosemid d.Valsartan
e.Spironolakton
jawaban Valsartan (Angiotensin-II-receptors antagonist
memilikiaktivitasnefroprotektifmelaluipenghambatanaktivitas angiotensin yang
menyebabkanpenurunantekananintraglomerular.
18. Pasiengeriatriumr 70 Tahunmenderitahipertensi stage
II.Pasienjugamengetahuimenderita GGK stage III.Pasienmendapatkanobat valsartan
160 mg I X I.Datalaboratoriumapakah yang harusdimonitordaripasien.
a.BUN b.Kalsium
c.Kalium d.Natrium
e.HbA1c
jawab :Kalium (Valsartan atau ARB
dapatmengakibatkanefeksampinghiperkalimiaOlehkarenaitukadarkaliumpasienharusdi
pantauselamaterapi)
19. Ibuhamilseringmengkonsumsisayur,suplemen /multivitamin dansusu
.Mengeluhkonstipasi.apa yang menyebabkankonstipasi?
a.Selenium b.Fe
c.Vitamin A d.Vitamin B
e.Vitamin E
Jawab : Fe (EfeksampingzatBesiadalahkonstipasi )
20.Wanita 30 tahun ,hamiltrisemesterI,Mengeluhkansakitkepalasejakbulanterakhir TD
145/110 mmhg.Obat yang tepat.
a.Labetolol b.Lisinopril
b.losartan d.Furosemid
e.Spironolakton
Jawaban :Labetolol ( untukpengobatanpeningkatan TD
padawanitahamildapatmenggunakanmetildopa,Labetaloldanobatgolongan CCB )

TUGAS INDIVIDU
FARMAKOTERAPI LANJUTAN
NAMA : HERLINA SAM
NPM : 20344197
KELAS :E
21. seorang ibu memperoleh resep pirantel pamoat utk anaknya yang terinfeksi cacing
kremi. setelah berapa lamakah dosis pirantel pamoat boleh diulang?
a. 1 minggu
b. 2 minggu
c. 3 minggu jangka waktu pengulangan dosis (pemberian)
d. 1 bulan pirantel pamoat selama 2 minggu
e. 1 tahun

22. seorang wanita berusia 37 tahun sedang hamil masuk trisemester pertama mengalami
infeksi virus. antivirus apakah yang di kontraindikasikan pada pasien tsb?
a. interferon
b. entecavir
c. indinavir
d. tamivudin efavirenz termasuk ke dlm golongan
e. efavirenz D pd kategori keamanan ibu hamil &
menyusui
23. seorang anak usia 5 tahun didiagnosa CAP setelah mengalami perawatan intensif di
ruang rawat inap suatu RS akibat penyakit tipes. CAP tsb akan diobati dengan
antibiotik empirik. apa antibiotik yang direkomendasikan dengan kondisi pasien tsb?
a. amoxicillin
b. klotrimazol
PIDS & IDSA 2011 merekomendasikan penggunaan empiris terapi spektrum
c. tetrasiklin
sempit dgn ampicillin/penicillin G utk anak dirawat dgn CAP non
d. sulfadiazol komplikasi
e. kloramfenikol
24. bayi berusia belum genap 1 tahun menderita tipes. apa AB yang memiliki E.S grey
syndrome?
a. eritromisin
b. rifampisin
kloramfenikol memilik ES grey syndrome jk diberi pd neonatus
c. etambutol
d. kloramfenikol
e. cefiksim

25. seorang wanita menderita hipertensi sejak 2 thn lalu & diobati dgn HCT. wanita ini
mengeluh mual & sakit kepala sejak 2 bln terakhir & pergi ke RS. setelah diperiksa
wanita tsb hamil. obat hipertensi utk pasien tsb adalah
a. kaptopril
b. diltiazem
c. furosemid kategori pregnancy obat HPT:
captopril: D
d. propanolol
diltiazem: C
e. metildopa furosemid: C
propanolol: C & D (utk trisemester 2,3)
26. seorang laki-laki 60th menderita DM dapat terapi hipoglikemik oral , pasien juga
menderita gagal jantung kronik, hasil lab diketahui asam laktat tinggi. apa yg
menyebabkan kondisi tsb?
a. glibenklamid
b. metformin
c. rosiglitazon gol. biguanid (metformin) memiliki
ES salah satunya meningkatkan
d. akarbose kadar asam laktat.
e. pioglitazon

27. obat toksoplasmosis untuk ibu hamil 1 bulan adalah


a. trisulfapyrimidine
b. spiramicin toksoplasmosis merupakan infeksi protozoa yg disebabkan o/
c. primetamin toxoplasma gondii dgn hospes definitif kucing &hospes perantara
d. asam folat manusia. manusia dpt terinfeksi parasit ini bila memakan daging yg
e. gentamicin kurang matang/sayuran mentah yg mgd ookista/pd anak yg suka
bermain di tanah, serta ibu yg gemar berkebun dimana tangannya
tertempel ookista yg berasal dr tanah.

28. seorang wanita menyusui dtg ke doker utk konsultasi kontrasepsi. dokter memberi pil
KB 28 tab. namun dokter blm memberikan informasi mengenai kapan penggunaan pil
kontrasepsi tsb. saat pasien menebus resep, pasien menanyakan kapan obat tsb
diminum. apa jawaban anda?
a. hari pertama haid pil KB 28 hari & 21 hari sama2
b. hari ke-7 haid dimulai saat hari pertama mens.
c. hari pertama setelah haid perbedaannya utk pil KB 21 setelah
d. hari ke-7 setelah haid habis diberi jeda 7 hari sebelum
e. hari ke-21 setelah haid mulai blister yg baru
29. seorang ibu 30th dtg ke apotek utk beli pil KB. sebelumnya ibu tsb blm pernah
menggunakan pil KB, beliau br melahirkan 6 bln lalu & sdg menyusui. apa yg
disarankan?
a. memilihkan pil KB yg paling aman
b. menyarankan ke dokter pasien yg blm pernah menggunakan pil KB sebaiknya
c. menyarankan pil KB bentuk injeksi ke dokter utk mengetahui jenis &brp lama penggunaan
d. memberikan kontrasepsi oral pil KB (DOWA 1) oral kontrasepsi utk siklus pertama
e. menyarankan menggunakan kondom hrs dgn resep dokter

30. seorang ibu datang & mengeluhkan ada rash kemerahan di pantat bayinya. ibu tsb
menanyakan apakah kemerahan itu karena popok bayi atau karena AB yg baru
kemarin diberikan? apa yg harus dilakukan apoteker utk memberi solusi yg tepat?
a. mempertegas kalau hal tsb sdh biasa terjadi&tdk perlu diobati
b. mengatakan bahwa kemerahan tsb karna AB
c. mengatakan bahwa kemerahan tsb karna popok bayi
d. menanyakan secara rinci kemerahan dan rash nya seperti apa
e. menjelaskan mekanisme terjadinya rash dan kemerahan

ruam popok dikenal sbg diaper rash karna gangguan kulit ini timbul di daerah yg tertutup popok yaitu pd area kelamin,
bokong&pangkal paha bagian dalam. ruam popok ditandai dgn kulit sekitar daerah tsb meradang, kemerahan, kadang
lecet yg buat bayi rewel&tdk nyaman.
reaksi alergi thd AB sgt tergantung jenis &jumlah AB yg dakai. biasanya gejala alergi terjadi setelah 24 jam . biasanya
berlangsung beberapa jam setelah menggunakan obat. gejalanya ruam yg menyakitkan baik sederhana atau gatal-gatal,
kemerahan, pembengkakan, letusan cairan ringan, kesulitan nafas, batuk, kesulitan menelan makanan, mual muntah,
syok anafilaksismerupakan rx alergi yg sgt serius, bisa jd fatal jk tdk ditangani dgn sesuai
SOAL UKAI ADME KELOMPOK II
REGULAR SORE (E)

Nama : Novella Dwi Saputri


NPM : 20344152

1. Seorang ibu mengkonsumsi warfarin. Belakangan ini ibu tersebut menderita ulkus dan
mengkonsumsi simetidin. Ibu tersebut mengalami pendaharan. Apa yang menyababkan
hal itu..?
a. Peningkatan absorbsi warfarin
b. Penghambatan distribusi warfari
c. Penghambatan metabolisme warfarin
d. Peningkatan ekskresi warfarin
e. Penurunan ekskresi warfarin

Pembahasan:
Interaksi antara simetidin dan warfarin dalam fase metabolisme yaitu simetidin merupakan
inhibitor enzim CYPIA2 sehingga metabolism warfarin menurun. Hal tersebut akan
meningkatkan aktifitas warfarin menyebabkan meningkatnya reseko perdarahan.

2. Pasien angina pectori diberi ISDN. Apa informasi yang perlu dierikan oleh apoteker ke
pada pasien terkait penggunaan obat..?
a. 1 X sehari, langsung ditelan
b. Dikunyah, lalu ditelan
c. Dilarutkan, lalu ditelan
d. Diletakkan dipipi
e. Diletakkan dibawah lidah

Pembahasan:
Tablet ISDN merupakan tablet sublingual yang penggunaannya harus diletakkan dibawah
lidah untuk meningkatkan proses absorbs.

3. Wanita 25 tahun mengeluh belum BAB selama 3 hari. Disertai rasa melilit dan rasa tidsk
nyaman diperut bagian bawah. Dokter memberika obat bisakodil sekali sehari. Waktu
minum obat yang tepat adalah..?
a. Malam sebelum tidur
b. Pagi sebelum sarapan
c. Pagi setelah sarapan
d. Sebelum makan siang
e. Setelah makan siang
Pembahasan:
Tablet bisakodil diminum malam hari sebelum tidur karena untuk mencapai kadar onset of
action (proses absorbsi) memerlukan waktu, sehingga pada keesokan paginya diharapkan
efek laksatif sudah muncul.

4. Pasien wanita 67 tahun terkena osteoporosis dengan T-Score -2.70. pasien mendapatkan
kombinasi alendronate dan vitamin D. aturan pakainya 1 tablet 1 X seminggu. Mengapa
digunakan demikian..?
a. Dosis obat terlalu besar
b. Obat dalam Vd yang besar
c. Metabolisme nya lambat
d. Obat terikat kuat dipermukaan ulang
e. Obat terikat kuat dengan protein plasma

Pembahasan:
Alendronat bioavaibilitas nya jelek yaitu hanya 2% obat tidak akan terekskresi setelah 24
jam karena terikat kuat pada tulang sehingga eliminasinya lambat (waktu paruh eliminasi
pada manusia mencapai 10 tahun). Volume distribusi alendronate 28 L (tidak termasuk
tulang).

5. Seorang pasien datang ke apotek membawa obat yang diperolehnya yaitu captopril 125
mg, menanyakan tentang aturan pemakaian obat tersebut. KIE yang benar yang harus
disampaikan oleh apoteker tersebut adalah:
a. Captopril diminum 30 menit sebelum makan
b. Captopril diminum 1 jam sesudah makan
c. Captopril diminum saat makan
d. Captopril diminum setelah sarapan pertama
e. Captopril diminum sebelum tidur

Pembahasan:
Bioavailabilitas menurun 25-30% dengan adanya makanan oleh karena itu captopril harus
diminum sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Waktu paruh captopril 30 menit.

6. Seorang ibu mengantar anak nya berusia 4 tahun ke dokter. Anak mengalami kejang
berulang dan berlangsung cepat, suhu tubuh > 39 derajat. Dokter bermaksud memberika
diazepam sebagai antikonvulsi, rute yang disarankan..?
a. Oral
b. Injeksi
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Rektal

Pembahasan:
Bentuk sediaan adalah oral (tablet, larutan), rektal (gel), injeksi. Untuk mendapatkan efek
sistemik dapat diberikan dalam bentuk injeksi namun pemberian injeksi yang terlalu cepat
dapat menyebabkan depresi nafas atau hipotensi (kecepatan injeksi 1-2 mg/ menit). Oleh
karena itu lebih disenangi pemberian per rektal untuk mandapatkan efek sistemik
antikonvulsan.

7. Sebuah industry farmasi akan melakukan pengembangan produk yang larut di usus,
namun tidak larut dilambung sekaligus menutupi rasa pahit. Bentuk sediaan yang
dimaksud adalah..?
a. Salut enterik
b. Salut gula
c. Salut film
d. Salut selaput
e. Mikroenkapsulasi

Pembahasan:
Salut enterik yang mampu melindungi obat agar tidak terlisis oleh asam lambung

8. Seseorang terserang sifilis diberikan amoksisilin tapi belum sembuh. Kemudian diberikan
probenesid dan pasien mulai membaik, bagaimana cara kerja probenesid dalam kasus..?
a. Menghambat ekskrsi amoksisilin
b. Meningkatkan ekskresi amoksisilin
c. Menghambat metabolisme amoksisilin di hati
d. Meningkatkan metabolisme amoksisilin di hati
e. Meningkatkan absorbs amoksisilin

Pembahasan:
Probenecid merupakan antigout dengan menghambat reabsorpsi sehingga meningkatkan
ekskresi asam urat dan menurunkan konsentrasi asam urat. Antibiotic yang diberikan
bersamaan dengan probenecid dapat menghambat sekresnya, sehingga t1/2 obat tersebut
meningkat.

9. Seorang pasien 30 tahun menderita epilepsi tonik klonik. Sebelumnya diterapi dengan
carbamazepine 2 sehari 200mg berhasil mengatasi kekambuhan. Namun akhir akhir ini
epilepsi pasien kambuh. Hal ini dapat terjadi karena..?
a. Terjadi efek adisi penggunaan kronik carbamazepine
b. Terjadi efek toleransi penggunaan kronik carbamazepine
c. Terjadi efek auto induksi pengunaan kronik carbamazepine
d. Terjadi efek induksi penggunaan kronik cabamazepin
e. Terjadi efek inhibisi penggunaan kronik carbamazepine

Pembahasan:
Karbamazepin merupakan obat dengan efek induksi metabolism, pada kasus ini
karbamazepin dapat menginduksi sendiri metabolismenya sehingga kadar dan efektifitanya
menurun Karena efeknya sendiri.

10. Seorang wanita datang ke unit farmasi rawat jalan rumah sakit dengan membawa resep
metformin 3 dd 500mg. pasien memberitahu kepada dokter bahwa dirinya terdiagnosis
diabetes melitus. Apa informasi yang harus disampaikan terkait penggunaan obat
tersebut..?
a. Sebelum makan untuk memperlambat eliminasi
b. Sebelum makan untuk mencegah pembentukan glukosa
c. Saat makan untuk meningkatkan absorbs obat
d. Saat makan untuk mencegah iritasi lambung
e. Setelah makan untuk meningkatkan motilitas usus

Pembahasan:
Metformin memiliki efek pada saluran cerna, sehingga lebih baik digunakan pada saat
makan atau sesudah makan untuk mengurangi efek ini

Nama : Susanti
NPM : 20344153

1. Pada pemberian obat per oral yang diabsorbsi direpresentasikan oleh parameter
farmakokinetik berikut..?
a. Cmax
b. tmax
c. AUC0-
d. AUC0-t
e. t1/2

Pembahasan:
AUC0- : mempresentasikan jumlah obat yang diabsorbsi
tmax: mempresentasikan kecepatan absorbs
cmax: mempresentasikan jumlah dan kecepatan absorbs

2. sebuah industri farmasi ingin membuat sediaan tablet natrium diklofenak. Efek samping
mengiritasi lambung waktu paruh sempit dan rasa pahit. Ingin dibuat sediaan tablet lepas
ditunda. Tablet yang cocok dibuat dalam bentuk..?
a. salut enterik
b. salut gula
c. salut film
d. enkapsulasi
e. salut selaput

Pemahasan:
Tablet salut enterik tidak pecah dilambung, tidak ada iritasi dilambung

3. seorang permpuan berumur 30 tahun membawa anak laki-laki berumur 4 tahun ke dokter
praktek. Anak tersebut mengalami kejang berulang yang berlangsung kurang dari 5
menit. Suhu tubuh lebih dari 380c. dokter meresepkan diazepam dengan dosis 0,4 mg/kg
bb. Rute pemberian yang tepat untuk pasien tersebut adalah..?
a. oral
b. rektal
c. intra muskular
d. inhalasi
e. intradermal

Pembahasan:
Pasien mengalami kejang berulang akan dirasa lebih mudah dengan menggunakan
diazepam rectal dibandingkan dengan injeksi. Selain itu rektal juga memiliki onset of
action yang tepat.

4. Seorang pria menderita penyakit asidosis hepatic, ascites, dan hepatic encelophaty.
Pasien diberikan obat HCT dan spironolakton, apa fungsi obat tersebut?
a. Hepatitis B
b. Hepatitis C
c. Sirosis hepatic
d. Ascites
e. Hepatic encelophaty
Pembahasan :
Ascites adalah penumpukan cairan (biasanya cairan benang dan cairan serosayang
berwarna kuning pucat) di rongga perut. Rongga perut terletak di bawah rongga dada,
dipisahkan denga diafragma. Asites dapat terjadi akibat berbagai kondisi seperti penyakit
hati (liver), kanker, gagal jantung kongestif, atau gagal ginjal. Diuretik adalah obat yang
dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua
pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan
yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. Fungsi utama
diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan
cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal
(Ahmad, 2009).

5. Perempuan 30 tahun diresepkan tetrsiklin oleh dokter karena infeksi saluran kemih.
Pasien diketahui juga sedang mengkonsumsi antasida. Apa saran dokter terkait
penggunaan obat tersebut?
a. Diminum bersamaan sebelum makan
b. Diminum bersamaan setelah makan
c. Diminum bersamaan dengan jeda 2 jam
d. Penggunaan tetrasiklin dihentikan dulu
e. Penggunaan antasida dihentikan dulu

Pembahasan :
Penggunaan obat sebaiknya dijeda (3-4 jam) (Jawaban paling mendekati adalah C).
Antasida umumnya mengandung kombinasi basa magnesium dan aluminium yang
merupakan logam dengan 2 dan 3. Tetrasiklin memiliki kecenderungan untuk
membentuk khelat yang tidak larut. Peristiwa ini akan menurunkan absorbsi tetrasiklin
yang juga menurunkan kadar serum tetrasiklin (Drug Interaction Facts, 2009).

6. Pasien diberikan resep berisi kolestiramin, amoksisilin, PCT, dan .... Bagaimana urutan
meminum amoks dan PCT terhadap kolestiramin ?
a. 30 menit sebelum minum kolestiramin
b. 1 jam sebelum minum kolestiramin
c. Barengan aja
d. 2 jam setelah minum kolestiramin
e. Segera setelah minum kolestiramin

Pembahasan :
Terdapat interaksi antara kolestiramin dengan PCT dimana kolestiramin dapat
menurunkan konsentrasi PCT dengan inhibisi absorbsi GI. Kolestiramin diminum
sebelum atau bersama makan. Kolestiramin tidak diabsorbsi dan tidak mengalami
metabolisme, dan ekskresi melalui feses. PCT onset obat 1 jam, waktu paruh 1,25 – 3 jam
(dewasa); ekskresi lewat urin. Amoxicillin waktu paruh 0,7 – 1,4 jam (dewasa). Jadi PCT
dan amoxicillin diminum 2 jam setelah minum kolestiramin. Sumber: medscape, 2018.

7. Wanita berusia 46 thn mengalami anemia, diberikan resep yang berisi Vitamin B
kompleks dan fero sulfat. Informasi apakah yang harus diberikan oleh apoteker?
a. Urtikaria
b. Tinja Hitam
c. Pendarahan
d. Diare
e. Konstipasi

Pembahasan :
Efek samping dari fero sulfat adalah sakit perut, sembelit atau konstipasi yang diduga
akibat kerja astringen dari besi, dan diare. Namun, diduga pula bahwa terjadinya
konstipasi ataupun diare adalah akibat perubahan pada flora usus normal. Selain itu, efek
samping dari fero sulfat, yaitu tinja bewarna hijau gelap atau hitam. Informasi yg harus
diberikan oleh apoteker kepada pasien yang akan menggunakan fero sulfat yaitu: tinja
bewarna hitam atau hijau gelap, hal ini disebabkan oleh adanya zat besi yg tidak
diabsorpsi dan hal ini bukanlah sesuatu yg membahayakan.
Sumber: ASHP. (2002). AHFS Drug Information, Bethesda: American society of health
system Pharmacists, Inc.
8. Ada pasien perempuan didiagnosa menderita angina pektoris. Datang ke apotek
membawa resep sebagai berikut R/ Tab. Isosorbid dinitrat 5 mg no XX S tdd 1 Informasi
apa yang harus diberikan oleh apoteker?
a. Tablet langsung ditelan
b. Tablet dikunyah terlebih dahulu baru ditelan
c. Teblet dilarutkan dahulu
d. Tablet disisipkan dipipi
e. Tablet disisipkan dibawah lidah

Pembahasan :
ISDN diberikan dengan cara sublingual agar dapat segera diserap oleh kapiler sehingga
dapat dengan cepat masuk ke peredaran darah

9. Pasien TBC yang tengah menjalani pengobatan dengan HRZE saat ini diberikan dokter
obat teofilin. Reaksi apa yang kemungkinan terjadi antara obat tersebut?
a. Rifampisin menghambat aktivitas teofilin dengan induksi oleh enzim
b. Isoniazid menghambat absorpsi teofilin
c. Parazinamid mempengaruhi metabolisme teofilin
d. Reaksi antara teofilin dan etambutol
e. Reaksi antara rifampisin dan etambutol

Pembahasan :
Berdasarkan Pedoman Pharmaceutical Care Asma Obat yang dapat menurunkan kadar
teofilin salah satunya rifampicin dan isoniazid. Obat yang dapat meningkatkan kadar
teofilin salah satunya juga isoniazid. Rifampicin berinteraksi dengan Theofilin (Serious)
dengan cara menurunkan kadar atau menurunkan efek teofilin dengan mempengaruhi
metabolism enzim CYP3A4 hati atau usus halus, disarankan dihindari penggunaan
bersamaan atau gunakan alternative (Medscape)
10. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke dokter dan diberikan resep yang berisikan
diazepam dengan klaritomisin. Dokter menginstruksikan untuk pemakaiannya dijarak 2
jam. Hal ini disebabkan oleh?
a. Penghambat absorpsi
b. Peningkat metabolism
c. Diazepam dapat menurunkan efek Klaritomisin
d. Diazepam dapat meningkatkan efek klaritomisin
e. Klaritomisin dapat menurunkan efek diazepam

Pembahasan :
Menurunkan pembersihan bakteri jika dikonsumsi bersamaan dengan antibakteri karena
mengganggu metabolisme dari enzim hepar (Sumber: Pionas)

Nama : Umu Wafika Rohmah


NPM : 20344154

1. Seorang pasien mengalami komplikasi penyakit gagal ginjal kronis, diabetes, anemia, dan
udem di kedua kakinya. Dokter memberikan tambahan obat sevelamer untuk pasien tersebut.
Apa fungsi sevelamer dalam terapinya?
a. Meningkatkan produksi insulin
b. Mencegah absorbsi fosfat dalam saluran cerna
c. Mencegah pengeluaran fosfat dari ginjal
d. Meningkatkan reabsorbsi fosfat di ginjal
e. Meningkatkan produksi hemoglobin
Pembahasan :
Sevelamer ini memiliki fungsi pengikat fosfat untuk mengurangi absorbsi fosfat di intestinal,
dimana ikatn tersebut akan membentuk cross linke dengan ephychlorohydrin.
2. Wanita 27 tahun, mengkonsumsi pil KB kombinasi (esterogen & progesteron) dan obat-obat
antituberkulosis (rifampisin, INH, pirazinamid, etambutol. Sebulan kemudian dinyatakan
positif hamil. Bagaimana mekanisme OAT mempengaruhi pil KB?
a. Rifampisin mempercepat metabolisme estrogen
b. Rifampisin menghambat metabolisme estrogen
c. Rifampisin mempercepat ekskresi estrogen
d. Rifampisin menghambat absorbsi estrogen
e. Rifampisin mempercepat absorbsi estrogen
Pembahasan :
Rifampisin menginduksi enzim sitokrom P450 dihati, yang menghasilkan peningkatan
hidroksilasi hepar estrogen. Hal ini menyebabkan metabolisme estrogen meningkat 4x lipat
sehingga kadar estrogen pada pil KB hormonal berkurang dan tidak efektif lagi dalam
pencegahan kehamilan.
3. Seorang pasien didiagnosa malaria dan memiliki riwayat maag. Dokter meresepkan klorokuin
dan simetidin. Dokter meminta pendapat ke Apoteker. Interaksi obat apa yang dapat terjadi?
a. Klorokuin meningkatkan konsentrasi plasma simetidin
b. Klorokuin menurunkan konsentrasi plasma simetidin
c. Simetidin meningkatkan absorbsi klorokuin
d. Simetidin menurunkan absorbsi klorokuin
e. Klorokuin dan simetidin terikat di protein plasma
Pembahasan :
Interaksi chloroquine dengan obat lain dapat mengganggu absorpsi dan metabolisme obat,
bahkan dapat meningkatkan efek samping, sehingga harus dihindari pemberian chloroquine
dengan antasida, kaolin, simetidin, ampisilin, siklosporin, dan mefloquin.
Cimetidine: dapat menghambat metabolisme chloroquine sehingga meningkatkan kadar
chloroquine di plasma. Penggunaan chloroquine bersamaan dengan cimetidine sebaiknya
dihindari
4. Seorang perempuan rutin mengkonsumsi allopurinol untuk penyakit pirainya. Baru beberapa
hari ini perempuan tersebut menderita sesak nafas dan meminum obat yang mengandung
teofilin. Setelah itu dia merasakan gejala palpitasi, mual, pusing, lemas. Apakah yang menjadi
penyebab kejadian ini?
a. Absorbsi teofilin meningkat
b. Waktu paruh teofilin meningkat karena allopurinol
c. Kadar teofilin meningkat karena disribusi meningkat dengan allopurinol
d. Kadar teofilin meningkat karena metabolisme dihambat dengan allopurinol
e. Kadar teofillin meningkat karena terjadi pertukaran ikatan protein allopurinol
Pembahasan :

Metabolisme allopurinol utamanya di hati menjadi oksipurinol dalam bentuk yang lebin aktif
dalam tubuh. Allopurinol berinteraksi dengan obat seperti teofilin dan warfarin yang
menghambat enzim CYP450. Sehingga, penggunaan bersama obat-obattersebut dapat
meningkatkan kadar serum teofilin dan warfarin karena metabolisme kedua obat tersebut
dihambat oleh allopurinol serta diekskresikan sebagian besar melalui ginjal (80%) dan feses
(20%).

5. Seorang laki-laki 27 tahun terinfeksi jamur diresepkan ketokonazol. Pasien diketahui


menderita ulkus peptik dan rutin meminum antasida secara bersamaan. Apa interaksi yang
terjadi pada kedua obat tersebut?
a. Disolusi ketokonazol tidak terpengaruh
b. Absorbsi ketokonazol terpengaruh
c. Distribusi ketokonazol tidak terpengaruh
d. Metabolism ketokonazol terpengaruh
e. Ekskresi ketokonazol tidak terpengaruhi

Pembahasan :
Ketoconazole memerlukan keasaman lambung untuk pelarutan dan penyerapannya sehingga
obat yang mempengaruhi keasaman lambung seperti antasida, h2 blocker, dan proton pump
inhibitor akan mengganggu absorbs ketoconazole. Selain itu, rifampisin dan isoniazid juga
akan menurunkan konsentrasi serum ketoconazole.
6. Pasien TBC yang meminum rifampisin mengalami interaksi obat dengan obat kontrasepsi
levonorgestrel dan etinilestradiol. Apa interaksi obat tersebut?
a. Rifampisin menghambat absorbsi obat kontrasepsi
b. Rifampisin menghambat metabolisme obat kontrasepsi
c. Rifampisin meningkatkan metabolisme obat kontrasepsi
d. Rifampisin menghambat ekskresi obat kontrasepsi
e. Rifampisin meningkatkan ekskresi obat kontrasepsi
Pembahasan:
Potential increased metabolism of the estrogen and/or progestin (AHFS)
7. Pasien mendapatkan terapi TB yaitu INH, rifampisin, ethambutol, pirazinamid. Lalu
didiagnosa terkena DM dan mendapatkan obat glipizid. Namun tidak mengalami perubahan
kadar gula darah. Hal ini disebabkan adanya interaksi obat TB dengan glipizid. Pada fase
apakah interaksinya?
a. Metabolisme
b. Absorbsi
c. Ekskresi renal
d. Ikatan dengan reseptor
e. Ikatan dengan protein plasma
Pembahasan :
Rifampisin meningkatkan metabolisme isoniazid dan pirazinamid menjadi metabolit
hepatotoksik, isoniazid dan pirazinamid meningkatkan toksisitas yang lain dengan dinergisme
farmakodinamik.
8. Seorang pria menderita sifilis dan telah menerima terapi penisilin tapi tidak menunjukan
respon. Dokter menambahkan probenecid. Mekanisme interaksi yang terjadi?
a. Probenacid meningkatkan ekskresi penisilin
b. Probenacid menurunkan ekskresi penisilin
c. Probenacid meningkatkan metabolisme penisilin
d. Probenacid meningkatkan kadar plasma penisilin
e. Probenacid menurunkan metabolisme penisilin
Pembahasan :
Probenecid akan menghambat sekresi penisilin ditubuli ginjal sehingga meningkatkan kadar
dalam plasma dan meningkatkan efektivitas dalam terapi sifilis.
9. Ny. Fanny (65 Th, 48 Kg) sedang mengkonsumsi warfarin. Beberapa hari terakhir ibu tersebut
menderita ulkus diberikan simetidin oleh dokter, setelah sering kali diminum bersamaan, Ny.
Fanny mengalami pendarahan, apa penyebabnya?
a. Peningkatan absorbsi warfarin
b. Penghambatan absorbsi warfarin
c. Penghambatan metabolisme warfarin
d. Peningkatan ekskresi warfarin
e. Penghambatan ekskresi simetidin
Pembahasan :
Interaksi yang terjadi yaitu farmakokinetik (penghambatan enzim) Simetidin dapat
menghambat enzim hepatic yang terlibat dalam metabolisme dan klirens warfarin; jadi efek
warfarin diperpanjang dan meningkat.
Makna klinis yang terjadi adalah warfarin memiliki rentang terapi yang sempit dan
penggunaan anti koagulan yang berlebihan dapat menyebabakan perdarahan yang serius.

10. Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan bmi 26 kg/m2 menderita hiperkolestrolemia dengan
kadar kolesterol total 250 mg/dl. Pasien diberikan simvastatin 10 mg 1x sehari. Pasien juga
menderita epilepsy tonikklinik pasien mendapatkan obat anti epilepsi yaitu fenitoin secara
berkala sejak 5 tahun. Setelah seminggu diberikan simvastatin kadar kolesterol total pasien
masih diatas rentang normal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh fenitoin terhadap simvastatin.
Yang dimaksud adalah
a. Fenitoin menghambat absorbsi simvastatin
b. Fenitoin menghambat ekskresi simvastatin
c. Fenitoin meningkatkan metabolisme simvastatin
d. Fenitoin meningkatkan kadar simvastatin bebas
e. Fenitoin menurunkan efektivitas simvastatin pada reseptor
Pembahasan :
Konsentrasi plasma INHIBITOR REDUKTASE HMG CoA tentu dapat menurun,
menghasilkan penurunan efek teraupetik (misalnya hiperkolesterolemia)
Nama : Amir Rahmatillah
NPM : 20344200

1. Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun mendapatkan resep dari dokter yang salah satu
obatnya adalah warfarin. Saat ini juga pasien sedang menkonsumsi rifampisin. Keadaan
pasien tidak membaik karena terjadi penumpukan thrombus di pembuluh darahnya.
Mekanisme interaksi yang terjadi pada pasien tersebut adalah?
a. Rifampicin menginhibisi metabolisme warfarin
b. Warfarin menginduksi metabolisme rifampisin
c. Warfarin dan rifampisin berkompetisi pada reseptor yang sama
d. Rifampicin menginduksi metabolisme warfarin
e. Warfarin menginhibisi metabolisme rifampisin

Penjelasan :
Karena rifampisin merupan suatu inducer, dimana rifampisin akan menginduksi enzim
cytokrom p450. Sehingga akan mempercepat metabolisme warfarin dan meningkatkan
jumlah metabolit warfarin. Sehingga jumlah warfarin yang bebas (free drug) dan
berikatan dengan reseptor akan menurun. Sehingga terjadi penurunan efek warfarin dan
terjadi penumpukan thrombus di pembuluh darah.

2. Seorang pasien laki-laki berusia 28 tahun terinfeksi jamur diresepkan ketoconazole.


Pasien diketahui menderita ulkus peptik dan rutin minum antasida secara bersamaan. Apa
yang terjadi kepada kedua obat tersebut?
a. Disolusi ketokonazole tidak terpengaruh
b. Absorbsi ketoconazole terpengaruh
c. Distribusi ketoconazole tidak terpengaruh
d. Metabolisme ketoconazole terpengaruh
e. Eksresi ketoconazole tidak terpengaruhi
Penjelasan :
Antasida akan menetralkan asam lambung dan meningkatkan pH lambung, ketoconazole
tidak akan tercerna sempurna (mengalami penurunan absorbsi), efek ketoconazole akan
menurun.

3. Seorang pria menderita sifilis dan telah menerima terapi penisilin tapi tidak menunjukkan
respon. Dokter menambahkan probenecid. Mekanisme interaksi yang terjadi?
a. Probenecid meningkatkan ekskresi Penisilin
b. Probenecid menurunkan ekskresi penisislin
c. Probenecid meningkatkan metabolisme penisilin
d. Probenecid meningkatkan kadar plasma penisilin
e. Probenecid menurunkan metabolisme penisilin

Penjelasan :
Probenecid akan menghambat sekresi penisilin ditubuli ginjal sehingga meningkatkan
kadarnya dalam plasma, sehingga meningkatkan efektivitasnya dalam terapi sifilis.

4. Wanita hamil berusia 27 tahun mengalami penyakit TBC dan diberikan obat rifampicin
namun dia menkonsumsi obat kontrasepsi hormonal. Apakah interaksi yang terjadi ?
a. Rifampicin menghambat metabolisme kontrasepsi hormonal
b. Rifampicin meningkatkan metabolisme obat kontrasepsi hormonal
c. Rifampicin menurunkan metabolisme obat kontrasepsi hormonal
d. Rifampicin meningkatkan eskresi obat kontrasepsi hormonal
e. Rifampicin menurunkan eskresi obat kontrasepsi hormonal

Penjelasan :
Rifampisin adalah induse yang poten terhadap enzym sitokrom P450, sehingga
meningkatkan proses metabolisme obat kontrasepsi hormonal menjadi senyawa tak aktif,
yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya obat kontrasepsi hormonal tersebut
dalam tubuh dan menyebabkan efeknya jadi
berkurang. Akibat interaksi yaitu perdarahan, konsepsi dan kehamilan yang tidak dapat
dicegah walaupun dengan pemberian kontrasepsi oral.

5. Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun mengalami hiperglikemi diresepkan


glibenklamid dan pasien juga diketahui menderita ulkus peptik dan rutin minum antasida
secara bersamaan. Apa yang terjadi kepada kedua obat tersebut?
a. Distribusi glibenklamid tidak terpengaruh
b. Eksresi glibenklamid tidak terpengaruhi
c. Absorbsi glibenklamid terpengaruh
d. Metabolisme glibenklamid terpengaruh
e. Disolusi glibenklamid tidak terpengaruh
Penjelasan :
 Antasida akan menetralkan asam lambung dan meningkatkan pH lambung
 Glibenklamid tidak akan tercerna sempurna (mengalami penurunan absorbsi)
 Efek glibenklamid akan menurun.
 Tetap terjadi hiperglikemi.

6. Seseorang pasien didiagnosa malaria dan memiliki riwayat maag. Dokter meresepkan
klorokuin dan simetidine. Dokter meminta pendapat ke apoteker. Interaksi obat yang
dapat terjadi adalah?
a. Klorokuin meningkatkan konsentrasi plasma simetidine
b. Klorokuin menurunkan konsentrasi plasma simetidine
c. Simetidine meningkatkan absorbsi klorokuin
d. Simetidine menurunkan absorbsi klorokuin
e. Klorokuin dan simetidine terikat di protein plasma
Penjelasan :
 Cimetidine dapat menghambat metabolisme kloroquin sehingga meningkatkan kadar
klorokuin diplasma. Penggunaan klorokuin bersamaan dengan cimetidine sebaikya
dihindari.
 Penurunan efektivitas klorokuin, jika digunakan bersamaan cimetidine

7. Golongan obat tetrasiklin tidak boleh diminum dengan susu dengan alasan yaitu ?
a. Susu mengandung senyawa logam yang akan menurunkan metabolismenya.
b. Susu mengandung senyawa logam yang akan menghambat eksresinya
c. Susu mengandung senyawa logam yang akan memperlambat kelarutannya
d. Susu mengandung senyawa logam yang akan merusak senyawa aktifnya
e. Susu mengandung senyawa logam yang akan membentuk senyawa kompleks
inaktif yang sulit diabsorbsi.

Penjelasan :
Antibiotik golongan tertasiklin tidak disarankan diminum dengan susu, Hal ini karena
pemakaian tetrasiklin bersamaan dengan susu atau makanan yang mengandung ion
kalsium, magnesium atau ion besi dapat terbentuk khelat yang larut yang bisa
mengurangi kemampuan absorbsinya. karena klsium dalam susu akan mengikat antibiotik
sehingga obat tidak dapat diserap oleh usus.

8. Seorang pasien wanita bernama ny. Julaeha dengan usia 66 tahun yang lama menderita
hipertensi (TD 160/110) berobat ke rumah sakit dan mendapatkan resep obat berupa
captopril 25mg . pasien mengatakan bahwa ia juga menderita osteo atrithis dan
mendapatkan selekoksib 100mg sekali sehari. Setelah 2 bulan menjalani terapi
pengobatan, pasien mengalami peningkatan tekanan darah (170/110). Menurut anda
sebagai apoteker yang profesional, apakah penyebab peningkatan tekanan darah pada
pasien ny. Julaeha diatas?
a. Selekoksib meningkatkan ekresi captopril
b. Selekoksib meningkatkan metabolisme captopril
c. Selekoksib merurunkan aliran darah ke ginjal
d. Selekoksib memacu metabolisme basal
e. Selekoksib menurunkan ekresi captopril

Penjelasan :
Seleksosib menurunkan aliran darah ke ginjal sehingga semakin banyak
jumlah darah yang dipompa dan semakin sempit diameter pembuluh darah arteri akan
menghasilkan tekanan darah yang semakin tinggi.
9. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dengan IMT 26 kg/m2 menderita hiperkolesterolemia
dengan kadar kolesterol total 250 mg/dL. Ia diberi tablet simvastatin 10 mg sekali sehari.
Ia diketahui juga merupakan penderita epilepsi tonik klonik dan telah menggunakan
tablet fenitoin secara berkala sejak 5 tahun lalu. Pengecekan terhadap kadar kolesterol
totalnya dilakukan seminggu kemudian dan menunjukkan hasil masih berada di atas
rentang normal. Hal ini karena terjadinya interaksi obat. Apakah mekanisme interaksi
terhadap simvastatin dalam kasus di atas?
a. Penghambatan absorpsi
b. Peningkatan metabolisme
c. Penekanan distribusi ke jaringan tubuh
d. Peningkatan kadar bebas
e. Penghambatan ekskresi

penjelasan :
 Fenitoin dapat menghambat metabolisme simvastatin.
 Terjadinya penurunan kadar simvastatin dalam plasma sehingga simvastatin tidak akan
tercerna sempurna (mengalami penurunan absorbsi).
 Penurunan efektivitas simvastatin, jika digunakan bersamaan fenitoin.

10. Seorang Perempuan rutin mengkonsumsi allopurinol untuk penyakit pirainya. Baru
beberapa hari ini perempuan tersebut menderita sesak nafas dan meminum obat yang
mengandung teofilin. Setelah itu dia merasakan gejala palpitasi, mual, pusing, lemas.
Apakah yang menjadi penyebab kejadian ini ?
a. Absorbsi teofilin meningkat
b. Waktu paruh teofillin meningkat karena allopurinol
c. Kadar teofillin meningkat karena distribusi meningkat karena allopurinol
d. Kadar teofillin meningkat karena metabolisme dihambat karena allopurinol
e. Kadar teofillin meningkat karena terjadi pertukaran ikatan protein allopurinol

Penjelasan :
Kadar teofilin meningkat karena metabolisme dihambat karena allopurinol
Nama : Siti Holisoh
NPM : 20344155
Kelas : Kelas E
Tugas MK : Farmakoterapi

Membuat 10 Contoh Soal dan Pembahasan UKAI dengan Materi Infeksi Gastrointestinal

NO SOAL PEMBAHASAN
1. Seorang pasien didiagnosa sinusitis. Dokter Penggunaan umum amoksillin umumnya 10-
meresepkan antibiotik amoksillin. Lama 14 hari. Untuk sinusitis 10 hari
penggunaan obat tersebut adalah?
a. 3 hari
b. 5 hari
c. 7 hari
d. 10 hari
e. 20 hari

2. Seorang pasien berusia 25 tahun datang ke Berdasarkan soal diketahui bahwa pasien
dokter dengan keluhan telinga keluar sekret alergi terhadap antibiotik golongan penisilin.
dan terasa nyeri. oleh dokter didiagnosa
otitis media. Pasien alergi antibiotik Berdasarkan pionas.pom.go.id pengobatan
golongan penisilin. Antibiotik oral yang otitis media dilakukan dengan amoksisilin
tepat diberikan kepada pasien adalah? (atau eritromisin jika terjadi alergi terhadap
a. Amoksiklav penisilin). maka berdasarkan pilihan
b. Sefadroksil jawaban yang tersedia dapat diberikan
c. Eritromisin eritromisin.
d. Metronidazole
e. Kloramfenikol

3. Pasien laki-laki 42 tahun menderita Durasi terapi : 10 hari


faringitis menerima obat antibiotik Frekuensi : 4 x sehari
cephalexin. Dosis cephalexin untuk Dosis sekali : 250 mg- 500 mg jumlah tablet
faringitis adalah 250-500 mg peroral 4 x yang dibutuhkan : durasi x frekuensi
sehari, dengan lama terapi 10 hari sediaan 10 x 4 = 40 tablet
cephalexin di pasaran 250 mg/kapsul dan
500 mg/kapsul. Berapakah jumlah
cephalexin yang diberikan kepada pasien?
a. Cephalexin 250 mg, 20 kapsul
b. Cephalexin 250 mg, 40 kapsul
c. Cephalexin 500 mg, 10 kapsul
d. Cephalexin 500 mg, 30 kapsul
e. Cephalexin 500 mg, 1 kapsul

4. Seorang pasien laki-laki 25 tahun First line menurut Dipiro: Golongan


mengeluhkan nyeri menusuk (otalgia) pada Penisilin (misal: amoksisilin 80-90
telinga dan demam. Pasien bertanya pada mg dua kali sehari).
apoteker mengenai pilihan obat yang sesuai Apabila alergi terhadap golongan penisilin,
untuk gejalanya tersebut. Obat apakah yang maka dapat diberikan seftazidim atau
bisa diberikan kepada laki-laki tersebut? sefixim, atau Eritromisin,
a. Gentamisin azitromisin/klaritromisin. Atau
b. Eritromisin amoksisilin+asam klavulanat.
c. Seftazidim Apabila gejalanya tambah parah, misal:
d. Penicillin disertai otalgia (nyeri menusuk), dan suhu
e. Amoksilin tubuh tinggi (demam), maka dapat diberikan
gentamisin. Jika semua obat yang diberikan
tidak bekerja secara efektif, maka dilakukan
operasi (pada gendang telinga untuk
mengeluarkan cairannya).

5. Pasien perempuan 25 tahun menderita Lini pertama antibiotik pada faringitis adalah
faringitis menerima obat penicillin dari penicillin G. tetapi diberikan pada pasien
dokter. Datang ke apotek memberitahu yang tidak bisa menyelesaikan terapi oral
faringitis tak kunjung membaik. Obat selama 10 hari –> Golongan penicillin.
apakah yang diberikan kepada pasien oleh
apoteker terhadap kasus diatas? Apabila golongan penisilin tidak efektif,
a. Penicillin G maka dapat digunakan sefalosporin.
b. Sefalosporin
c. Eritromicin
d. Levofloxacin
e. Azitromicin

6. Dokter mendiagnosa seorang pasien dengan Target pengobatan otitis media yaitu:
diagnosa radang telinga yang ditandai Mengurangi nyeri –> diberikan antinyeri
dengan nyeri dan positif infeksi bakteri.
Dokter ingin meresepkan antibiotik, Mengeradikasi infeksi –> apabila positif
kemudian dokter menanyakan kepada infeksi bakteri maka diberikan antibiotik,
apoteker, obat antibiotik apakah yang dan dicegah agar jangan sampai terjadi
sesuai dengan diagnosa dokter? komplikasi.
a. Gentamisin
b. Eritromisin First line ISPA menurut Dipiro: Golongan
c. Seftazidim Penisilin (misal: amoksisilin 80-90 mg dua
d. Penicillin kali sehari).
e. Amoksilin

7. Seorang anak perempuan berumur 5 tahun Cukup jelas


berat badan 15 kg mengeluh demam,batuk,
dan terlihat kesakitan. Saat diperiksa suhu
badan pasien 390C. Diagnosis dokter yaitu
saluran nafas atas, dokter meresepkan
amoxicillin sirup dan paracetamol sirup.
Bagaimana dosis obat yang saudara sebagai
apoteker professional merekomendasikan
untuk pasien diatas?
a. Amoxicillin 2 x sehari 125 mg dan
paracetamol 3 x sehari 120 mg
b. Amoxicillin 3 x sehari 125 mg
dan paracetamol 3 x sehari 120
mg
c. Amoxicillin 3 x sehari 125 mg dan
paracetamol 2 x sehari 120 mg
d. Amoxicillin 2 x sehari 125 mg dan
paracetamol 3 x sehari 120 mg
e. Amoxicillin 2 x sehari 125 mg dan
paracetamol 2 x sehari 120 mg
8. Seorang ibu membawa anaknya ke Rumah Pseudoephedrine terutama bekerja sebagai
Sakit yg berumur 6 tahun dengan keluhan agonis reseptor alfa adrenergik dan memiliki
demam, batuk, pilek. Dokter memberikan efek lebih lemah sebagai agonis reseptor
resep yg mengandung Pseudoefedrin. beta adrenergik. Sifat agonis tersebut
Mekanisme Pseudoefedrin adalah menyebabkan Pseudoephedrine memiliki
a. Menghambat andrenergik alfa efek vasokonstriksi, sehingga mampu
b. Menstimulasi andrenergik alfa mengurangi gejala kongesti nasal dan sinus.
c. Menghambat andrenergik Beta Obat ini umum digunakan pada kasus infeksi
d. Menghambat andrenergik Beta saluran pernapasan atas dan rhinitis alergi.
e. Menghambat dopaminergic

9. Seorang pria, usia 22 tahun mengeluhkan Lini pertama antibiotik pada faringitis adalah
demam 40°C, pusing, sakit menelan. Pasien penicillin G. tetapi diberikan pada pasien
didiagnosis acute pharyngitis. Antibiotik yang tidak bisa menyelesaikan terapi oral
apakah yg direkomendasikan untuk pasien selama 10 hari –> Golongan penicillin.
bila diketahui pasien alergi penisilin?
a. sefadroxil Apabila golongan penisilin tidak efektif,
b. sulfametoksazol maka dapat digunakan sefalosporin. Bila
c. metronidazol alergi penisilin, maka dapat diberikan
d. ampisilin eritromisin (10 hari) atau azitromisin (7
e. eritromisin hari). Jika terapi oral tersebut gagal, dapat
diberikan klindamisin (10 hari), bila gagal
lagi, dapat diberikan amoksisilin+klavulanat,
atau benzyl penisilin G dan rifampin.

10. Seorang pasien perempuan mengeluh sakit Pilihan antibiotik pada sinusitis yaitu:
kepala, sakit diwajah saat digerakan disertai amoksisilin atau golongan penisilin, dan
dengan hidung tersumbat. Hasil eritromisin. Lini kedua yaitu: asam
pemeriksaan menyatakan bahwa pasien klavulanat, azitromisin, sefuroksim,
mengalami sinusitis yang disebabkan oleh klaritromisin, dan levofloxacin.
bakteri H.influenzae. Antibiotik pilihan Sinusitis kronis dapat diterapi menggunakan
pertama untuk indikasi tersebut? amoksisilin, asam klavulanat, eritromisin
a. Tetrasiklin dan levofloxacin.
b. Rifampisin
c. Amoksisilin Mengenai ISPA, mulai dari faringitis,
d. Carbapenem sinusitis, dan otitis media, pilihan utamanya
e. Eritromisin adalah golongan penisilin.

NAMA : PRAWITA SARI


NPM : 20344158
KELAS/ANGK : E/ 41
MATA KULIAH : FARMAKOTERAPI LANJUTAN
DOSEN : Dr. Refdanita, MSi., Apt

SOAL UKAI MATERI INFEKSI SALURAN PENAFASAN ATAS ( OTITIS MEDIA, FARINGITIS,
RHINOSINUSITIS DAN COMMON COLD)

1. Seorang pria berumur 22 tahun mengeluhkan demam 40 C, pusing dan sakit menelan.
Pasien didiagnosa acute pharyngitis. Antibiotik apakah yang direkomendasikan untuk pasien
bila pasien alergi terhadap penicillin ?
a. Sefadroksil
b. Sulgametoksazol
c. Metronidazole
d. Ampicillin

Penjelasan : AB lini pertama untuk pengobatan Faringitis adalah Penicillin dan kombinasi
amoxicillin -kalvulanat, sedangkan untuk pasien allergi penicillin dapat digantikan dengan AB
gol makrolida (azithromycin, clarithromycin dan erithromycin), Cephalosforin generasi ke 1
atau 2

2. Seorang ibu membawa anak laki2nya yang berusia 8 tahun dengan keluhan demam 39 C,
pilek, hidung tersumbat dan nyeri pada bagian dalam telinga. Anak tersebut diindikasikan
menderita otitis media. Pengobatan tersebut dimulai dengan ..
a. Pemberian analgetik asetaminofen dan amoxicillin
b. Pemberian amoxicillin- clavulanant
c. Pemberian analgetik ibuprofen dan Clindamycin
d. Pemberian analgetik ibuprofen

Penjelasan : Tata laksana pengobatan otitis media adalah dengan pemberian analgetic
antipiretik dan AB lini pertama yaitu amoxicillin

3. Minimal durasi pengobatan otitis media menggunakan antibiotic untuk anak anak adalah
selama..
a. 1-3 hari
b. 1-5 hari
c. 5-7 hari
d. 10-14 hari

Penjelasan : lama terapi penggunaan AB pada otitis media tergantung dari tingkat keparahan
dan resiko pasien. Untuk pasien dengan resiko rendah (usia > 2th dan tidak memiliki Riwayat
otitis ulangan atau kronik) hanya sekitar 5-7 hari. Sedangkan pasien dengan resiko tinggi
atau pernah mengalami otitis sebelumnya dan bersifat kronik lama terapinya sekitar 10 hari

4. Pada penderita sinusitis pengobatan dilaksanakan dengan pemberian AB, analgetic dan
dekongestan topical. Penggunaan dekongestan topical bertujuan untuk…
a. Mengurangi rasa nyeri
b. Mengurangi peradangan dengan vasokontriksi dihidung sehingga membuka jalan
nafas
c. Mengurangi secret yang terbentuk
d. Mengurangi alergi

Penjelasan : sudah cukup jelas

5. Seorang wanita berusia 30 tahun datang kedokter dengan keluhan demam 39 C , sakit
kepala, hidung tersumbat, tidak bisa bernafas dengan lega, nyeri diarea wajah terutama
diantara kedua mata dan dahi. Dokter mendiagnosa wanita tersebut mengalami sinusitis
akut. Dokter akan meresepkan antibiotic untuk pengobatannya, pilihan yang digunakan
adalah..
a. Kombinasi amoxicillin-klavulanat
b. Doxycicline
c. Levofloxacin
d. Cefotaxime

Penjelasan : pilihan AB lini pertama pengobatan sinusitis pada orang dewasa adalah
kombinasi amoxicillin-klavulanat, doxycycline merupakan pilihan ke 2. Sedangkan
levofloxacin dan cefotaxime digunakan apabila pasien alergi terhadap golongan beta lactam

6. Seorang pria yang sangat menyukai makanan berminyak dan gorengan mengeluhkan sakit
pada tenggorokan dan kesulitan menelan selama 2 hari ini dikarenakan tonsil yang
membengkak. Oleh dokter pria tersebut disarankan untuk menghindari makanan berminyak,
berkumur dengan larutan garam hangat dan mengkonsumsi AB. Pilihan AB yang disarankan
adalah…
a. Kombinasi amoxicillin- klavulanat
b. Erythromycin
c. Clindamycin
d. Tablet hisap antibiotic Fradiomicin dan gramisidin

Penjelasan : pilihan obatnya adalah tablet hisap yang berisi antibiotic fradiomicin dan
gramisidin dikarenakan gejala pasien menunjukkan faringitis yang bukan disebabkan oleh
bakteri streptococcus dan hanya gejala ringan.

7. Seorang wanita datang ke dokter dan mengeluhkan hidung tersumbat serta bersin-bersin
saat terkena AC, pengobatan yang diberikan sebaiknya adalah..
a. Antibiotic
b. Analgetic
c. Dekongestan
d. Vitamin

Penjelasan : gejala diatas menunjukkan pasien terkena Common cold, yaitu infeksi saluran
nafas atas yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan yang dilakukan
adalah simptomatik yaitu dengan dekongestan. Bila disertai demam baru ditambahkan
analgetic antipiretik

8. Seorang wanita berusia 20 tahun, mengalami hidung berair, gatal- gatal dan berlendir.
Semakin parah saat membersihkan rumah. Obat apa yang dapat meredakan gejala tersebut..
a. Pseudoefedrin
b. Chlorpheniramine
c. Deksamethasone
d. Loratadine

Penjelasan : gejala penyakit diatas merupakan gejala common cold, yang dapat hilang
sendiri. Pengobatan hanya untuk simpomatik menggunakan pseudoefedrin ditambah
parasetamol bila disertai demam

9. Seorang pasien didiagnosa sinusitis. Dokter meresepkan antibiotik amoksillin. Lama


penggunaan obat tersebut adalah?
a. 5 hari
b. 7 hari
c. 10 hari
d. 20 hari

Penjelasan : Penggunaan AB umumnya selama 10- 14 hari. Sedangkan pada sinusitis lama
penggunaan selama 10 hari

10. Seorang pria, usia 22 tahun mengeluhkan demam 40°C, pusing, sakit menelan. Pasien
didiagnosis acute pharyngitis. Antibiotik apakah yg direkomendasikan untuk pasien bila
diketahui pasien alergi penisilin?
a. sefadroxil
b. sulfametoksazol
c. ampisilin
d. eritromisin

Penjelasan : Lini pertama antibiotik pada faringitis adalah penicillin G. tetapi diberikan pada
pasien yang tidak bisa menyelesaikan terapi oral selama 10 hari –> Golongan penicillin.
Apabila golongan penisilin tidak efektif, maka dapat digunakan sefalosporin. Bila alergi
penisilin, maka dapat diberikan eritromisin (10 hari) atau azitromisin (7 hari). Jika terapi oral
tersebut gagal, dapat diberikan klindamisin (10 hari), bila gagal lagi, dapat diberikan
amoksisilin+klavulanat, atau benzyl penisilin G dan rifampin.

Nama : Junaidi Fatrizal


NPM : 20344156
Dosen Pengampu : Dr. apt. Refnida, M.Si

SOAL dan Jawaban


1. 48.Pasien umur 25 tahun menderita ISPA datang ke apotek dengan resep :
R/ ciprofloxacin 500 mg
S 2 dd 1
Asam mefenamat 500 mg
S 3 dd 1 ac
Interval pemberian ciprofloxacin yaitu :
A. 4 jam
B. 6 jam
C. 8 jam
D. 12 jam
E. 24 jam
Jawaban: D 12 jam
Pembahasan:
2 kali sehari 100-750 mg.
Gonore akut : dosis tunggal sebesar 250 mg.
Kurangi dosis jika klirens kreatinin kurang dari 20 ml/menit.
Sistitis akut : 2 kali sehari 100 mg selama 3 hari

2. Seorang pasien bernama Tn. Coy berusia 47 tahun berobat ke dokter praktik. Pasien
mengatakan ia merupakan perokok berat, memiliki riwayat penyakit asma. Kemudian
dokter mendiagnosa pasien tersebut dengan infeksi saluran pernafasan bagian atas
(ISPA), pasien tersebut diresepkan teofilin tablet 300 mg (dosis 2 x 1 sehari) dan
eritromisin tablet 500 mg (dosis 2 x 1 sehari), setelah 4 hari mengkonsumsi obat
tersebut, pasien mengalami palpitasi, insomnia, vertigo dan kejang kejang yang tidak
menentu. Efek samping tersebut terjadi karena ?

A. Ketidak patuhan pasien dalam mengkomsumsi


B. Dosis teofilin dan eritromisin yang tidak tepat
C. Adanya interaksi farmakodinamik
D. Adanya interaksi farmakokinetik
E. Dosis erytromicin tinggi.

Jawaban D

Penjelasan:

Erytromiycin wil increase the level effect of theophylin hepatic/intestinal enzyme


cyp3a4 metabolism. Avoid or use alternative drug(eritromisin akan meningkatkan
efek level dari metabolisme cyp3a4 enzim hati / usus teofilin. hindari atau gunakan
obat alternative) (Medscape).

3. Seorang perempuan berkonsultasi dengan Apoteker di ruang PIO suatu Rumah Sakit
setelah mendapat resep antibiotic dari dokter untuk anaknya yang sedang menderita
ISPA. Perempuan tersebut khawatir akan efek samping dari antibiotic yang dapat
menyebabkan warna kuning kecoklatan pada gigi anaknya jika terlalu sering
menggunakan antibiotic tersebut. Apakah antibiotik yang harus dihindari untuk
mencegah efek samping tersebut?
A. Azitromisin
B. Amoksisilin
C. Kloramfenikol
D. Siprofloksasin
E. Tetrasiklin

Jawaban E Tetrasilin
Penjelasan:
Tetrasiklin memiliki kemampuan bersenyawa dengan zat lain dan menghasilkan
kalsium orthofosfat dimana senyawa ini mempengaruhi jarngan dan matrik kalsifikasi
enamel gigi yang menyebabkan pigmentasi pada gigi. Jika digunakan oleh anak usia
kurang dari 8 tahun, tetracycline hcl bisa menyebabkan timbulnya efek samping
berupa perubahan warna gigi yang bersifat permanen.

4. Pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam selama 3 hari dan sakit
tenggorokan. Setelah diperiksa oleh dokter, pasien tersebut mengalami gangguan
pernafasan akut. Lalu dokter memberikan obat Lozenges yang berisi...dasar.
Pertimbangan apa pasien diberikan bentuk sediaan tersebut?

A. Untuk mengatasi infeksi noscocomial = infeksi yang diperoleh dari rumah sakit
yaitu infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan
setelah ± 72 jam berada ditempat tersebut. Tau Ksin aInfeksi ini terjadi bila toksin
atau agen penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik.
B. Untuk mengatasi infeksi local = spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana
mikroorganisme tinggal
C. Untuk mengatasi infeksi sistemik = terjadi bila mikroorganimse menyebar ke
bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakn.
D. Untuk mengatasi infeksi resisten
E. Untuk mengatasi infeksi oportunistik = infeksi yang disebabkan oleh organisme
yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang buruk.
Jawaban : C
Penjelasan:
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau gangguan pernafasan akut adalah penyakit
infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari
hidung hingga kantong paru (alveoli) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus/rongga
di sekitar hidung (sinus para nasal), rongga telinga tengah dan pleura.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut disebabkan oleh beberapa golongan kuman yaitu
bakteri, virus, dan ricketsia yang jumlahnya lebih dari 300 macam. Pada ISPA atas 90-
95% penyebabnya adalah virus. Di negara berkembang, ISPA bawah terutama
pneumonia disebabkan oleh bakteri dari genus streptokokus, haemofilus, pnemokokus,
bordetella dan korinebakterium, sedang di negara maju ISPA bawah disebabkan oleh
virus, miksovirus, adenivirus, koronavirus, pikornavirusdan herpes virus.
5. Seorang pasien yang memiliki riwayat asma diberikan obat untuk menurunkan inflamasi
pada saluran nafas sebagai terapi penunjangnya. Obat golongan apa yang berperan
dengan efikasi tersebut?
A. Antikolinergik
B. Metilxantin
C. Agonis beta dua
D. Kortikosteroid
E. Antagonis leukotrien

jawaban: E Antagonis leukotriene

penjelasan:
Antagonis reseptor leukotrien montelukas dan zafirlukas, menghambat efek dari sistinil
leukotrien pada saluran nafas. Efektif pada asma jika digunakan tunggal atau dengan inhalasi
kortikosteroid. Montelukas tidak lebih efektif dari kortikosteroid inhalasi dosis standar tetapi
obat tersebut tampaknya mempunyai efek aditif. Antagonis reseptor leukotrien tampaknya
bermanfaat pada asma akibat kerja fisik dan pada asma yang disertai rhinitis tapi kurang efektif
pada asma berat yang juga menerima obat-obat lain dengan dosis tinggi.(PIO NAS)

Daftar Pustaka:

Safira priviny at al. 2019. Variasi Kasus Faring-laring Di Poliklinik Tht-kl Rsud Undata Palu
Periode Januari – Desember 2016. jurnal Medical Profession Program Vol.3 No.3
Awaludin muhammad Azmi. 2016. Pola penerapan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Pernafasan
Akut (ISPA) Bagian Atas Pada Usia Anak Di Puskesmas Ciputat Timur 2015. laporan
penelitian sarjana kedokteran.
Medscap.
Nama : Irfan Rusdiyanto (20344198)

1. Seorang pasien yang memiliki riwayat asma diberikan obat untuk


menurunkan inflamasi pada saluran nafas sebagai terapi penunjangnya.
Obat golongan apa yang berperan dengan efikasi tersebut?
a. Antikolinergik
b. Metilxantin
c. Agonis beta dua
d. Kortikosteroid
e. Antagonis leukotrien

2. Seorang penderita asma akut yang sedang menjalani pengobatan


mengalami jantung berdebar lebih cepat dengan tremor. Obat yang
digunakan pasien tersebut?
a. Prednisone
b. Nedocromil
c. Cromolin
d. Metil prednisolon
e. Salbutamol

3. Pasien anak umur 12 tahun, memiliki riwayat asma, diberikan obat


salbutamol nebulizer setengah tablet, racikan yang berisi GG, bromheksin,
salbutamol, teofilin, amoksisilin sirup 3x1. Kemudian setelah
mengkonsumsi obat tersebut pasien mengeluhkan jantung berdebar. Efek
samping tersebut berasa dari obat.
a. Bromheksin-GG
b. Bromheksin-salbutamol
c. Bromhrksin-teofilin
d. Teofilin-salbutamol
e. Teofilin-GG

4. Seorang pasien perempuan, usia 35 tahun datang ke apotek untuk menebus


obat salbutamol, ambrokso, GG, teofilin. Manakah yang menyebabkan
jantung berdebar?
a. Salbutamol, teofilin
b. Ambroksol, GG
c. Ambroksol, salbutamol
d. Ambroksil, teofilin
e. Salbutamol, GG

5. Seorang perempuan sedang hamil dan mengatakan asma yang dideritanya


sering kambuh selama kehamilan, wanita tersebut saat ini merasakan
kontraksi uterus. Obat apa yang sebaiknya diberikan untuk menangani
asma sekaligus kontraksi pasien?
a. Terbutaline
b. Teofilin
c. Metilprednisolon
d. Ketotifen
e. Salbutamol

6. Seorang pasien laki-laki berumur 35 tahun datang ke rumah sakit dengan


riwayat penyakit asma, glaucoma sudut terbuka, berkabut dan buram pada
mata kanan. Sensitive tinggi terhadap cahaya. Obat apa yang di
rekomendasikan?
a. Timolol maleat
b. Pilokarpin
c. Bimatprost
d. Karbakol
e. Latanoprost

7. Pasien dengan keluhan sesak dafas, nyeri dada dan terdengar bunyi mengi
mendatangi RS. Obat apa yang tepat untuk pasien?
a. Salbutamol
b. Salmeterol
c. Budesonide

d. Flutikason
e. Triheksifenidil

8. Pasien mengeluh nyeri dada, sesak nafas, dan wheeging. Obat yang tepat
adalah?
a. Salbutamol MDI
b. Salmeterol DPI
c. Budesonid DPI
d. Flutikaso MDI
e. Tablet aminofilin

9. Seorang pasien dewasa menderita asma diberiksn teofilin sebagai


bronkodilator, namun pasien mengkonsumsi teh dan kopi yang dapat
meningkatkan efek sampng dari obat tersebut. Senyawa apa yang dapat
meningkatkan efek samping tersebut?
a. Alkaloid
b. Steroid
c. Xantin
d. Flavonoid
e. Terpenoid

10. Seorang laki-laki penderita asma kronik mengalami serangan asma ketika
sedang berolah raga. Bentuk sediaan apakah yang digunakan untuk
pertolongan pertama?
a. Tablet
b. Injeksi
c. Sirup
d. Inhalasi
e. Kapsul

Nama : Widia Puspita Fajri


NPM : 20344163
Kelas E (Karyawan)
Tugas Farmakoterapi Lanjutan
Soal UKAI CBT (ASMA)
1. Pasien asma dibawa ke IGD. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil namun
tidak pernah kambuh. Saat ini hamper seminggu 2X pasien mengalami serangan.
Obat apa yang disarankan?
a. Inhaler budesonide
b. Inhaler salbutamol
c. Nebul steroid
d. Tablet salbutamol
e. Tablet steroid

2. Pasien dengan eksaserbasi derajat sedang. Dokter menanyakan ke apoteker


apakah obat yang dapat direkomendasikan sebagai controller?
a. Inhalasi tiotropium
b. Inhalasi salmeterol
c. Inhalasi salbutamol
d. Tablet salbutamol
e. Tablet kostikosteroid

3. Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 3 tahun ke apotek. Anak tersebut
sudah rutin menggunakan kostikosteroid inhalasi selama 6 bulan untuk
mengatasi asma persisten. Apa yang disampaikan apoteker pada saat KIE
mengenai efek samping obat?
a. Gangguan metabolisme hati
b. Gangguan pertumbuhan
c. Gangguan pendengaran
d. Gangguan penglihatan
e. Resiko fraktur

4. Pasien masuk IGD dan didiagnosa eksaserbasi akut PPOK stabil. Beberapa hari
kemudian kondisi pasien telah stabil dan diperbolehkan KRS. Obat apa yang
diberikan untuk pemeliharaan agar tidak kambuh?
a. Tablet aminofilin
b. Tablet deksamethason
c. Inhalasi salbutamol
d. Inhalasi budesonid
e. Inhalasi salmeterol

5. Seorang pasien dengan asma presisten menggunakan obat salmeterol dan


fluticasone inhalasi serta teofilin oral. Namun pasien tidak mengalami perbaikan.
Apa yang direkomendasikan apoteker?
a. Mengganti kostikosteroid dengan oral
b. Menambahkan salbutamol oral
c. Menambahkan blecometason oral
d. Menambahkan ipratorium inhalasi
e. Menambahkan budesonide oral
6. Inhaler kostikosteroid memiliki potensi efek samping yaitu?
a. Kandidiasis oral
b. Gangguan penglihatan
c. Gangguan pengecapan
d. Gangguan pendengaran
e. Osteoporosis

7. Seorang anak usia 10 tahun, terdiagnosis asma sejak 3 tahun yang lalu. Saat ini
penderita sedang tidak menderita penyakit lain. Ketika sedang berolahraga,
anak tersebut mengalami sesak napas yang ditandai dengan napas berbunyi,
napas pendek dan tersenggal-senggal. Bentuk sediaan apakah yang digunakan
sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi gejala tersebut?
a. Tablet
b. Injeksi
c. Sirup
d. Inhalasi
e. Kapsul

8. Seorang pasien laki-laki didiagnosa asma bronchial dengan GDS 303 mg/dl. Obat
asma manakah yang dikontraindikasikan untuk pasien tersebut?
a. Teofilin
b. Prednison
c. Salbutamol
d. Albuterol
e. Formeterol
9. Seorang wanita hamil datang ke klinik untuk memeriksakan kondisi asma yang
dialami. Dokter ingin memberikan pengontrol asma yang aman untuk ibnu
hamil, diantaranya adalah?
a. Budesonide
b. Fumetason
c. Prednison
d. Salbutamol
e. Terbutalin

10. Seorang wanita usia 39 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas sejak pagi. Berdasarkan asesmen, dokter mendiagnosis asma
bronchial. Dokter ingin memberikan terapi reliever dengan bentuk inhalasi. Obat
yang direkomendasikan apoteker adalah?
a. Budesonide
b. Fumetason
c. Prednison
d. Salbutamol
e. Terbutalin

PEMBAHASAN
1. Terapi asma :
Short acting beta-2 agonist (SABA) : Salbutamol,terbutalin
Short acting muscarinic antagonist (SAMA) : Ipratropium bromide
Long acting beta-2 agonist (LABA) : Salmeterol, Formoterol
Long acting muscarinic antagonist (LAMA) : Tiotropium bromide
Kostikosteroid inhalasi : Budesonide, Beclometason, Fluticasone, Mometasone
 Untuk kasus emergency dispneu dipilih terapi bronkodilator dengan onset
cepat yaitu SABA.
2. Controller eksaserbasi dipilih kortikosteroid yang bekerja untuk mengurangi
inflamasi bronkus untuk mencegah kekambuhan serangan. Bentuk sediaan
dapat berupa inhalasi atau tablet.
3. Penggunaan kortikosteroid dosis tinggi atau jangka lama meningkatkan resiko
fraktur karena terjadi penurunan remodelling tulang.
4. Pasien paska serangan dipilih controller bentuk inhalasi kortikosteroid yang
bekerja local langsung ke bronkus.
5. Pasien persisten dengan riwayat penggunaan LABA, kortikosteroid inhalasi dan
SABA oral. Pasien memerlukan tambahan inhalasi SABA/SAMA karena efek lebih
cepat yaitu inhalasi ipratoriumn bromide.
6. Efek samping potensial dari inhalasi kortikosteroid adalah oral candidiasis.
Pasien perlu diberikan KIE berkumur dengan air hangat setelah menggunakan.
7. Serangan asma → inhalasi
8. Kortikosteroid dapat meningkatkan gula darah
9. Controller asma untuk ibu hamil adalah kosrtikosteroid inhalasi
10. Obat asma
 Reliever → untuk relaksasi otot polos, serangan akut, mengi : SABA,
antikolinergik, aminofilin, adrenalin.
 Controllers → untuk mencegah serangan, mempertahankan keadaan asma
yang terkontrol : inhalasi kostikosteroid, LABA, Leukotrien.

TUGAS 10 SOAL UKAI (ASMA)

Nama : Ferro Indah Rahmawati


NPM : 20344165
Kelas : E

1. Seorang pasien usia 60 tahun mengeluh sakit kepala, dan memiliki riwayat
asma dan hipertensi. Dari diagnose dokter, dia diberikan obat HCT, salmeterol,
propranolol, parasetamol, dan deksametason. Obat manakah yang
dikontraindikasikan pada pasien?
a. HCT
b. Salmeterol
c. Propranolol
d. Parasetamol
e. Deksametason
Jawaban: c. Propanolol
Pembahasan: Propranolol dikontraindikasikan untuk pasien dengan riwayat asma
(AHFS 2014)
2. Seorang pria dewasa menderita sakit gigi dan ingin membeli obat di Apotek
untuk mengatasi penyakitnya. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit
asma. Obat apa yang direkomendasikan apotek?
a. Ibuprofen
b. Parasetamol
c. Asam mefenamat
d. Ketoprofen
e. Nalokson
Jawaban: b. Parasetamol
Pembahasan: parasetamol tidak memperparah ASMA
. Asma semakin parah jika mengkonsumsi obat AINS, seperti ibuprofen, asam
mefenamat, ketoprofen, naproksen, dan natrium diklofenak.
3. Seorang pasien menderita asma dan mendapatkan terapi obat omalizumab.
Mekanisme kerja obat ini melibatkan…
a. IgA
b. IgD
c. IgE
d. IgG
e. IgM
Jawaban: c. IgE
Pembahasan: Omalizumab adalah antibody monoclonal anti-IgE yang disetujui
untuk pasien asma sedang hingga berat yang tidak terkontrol dengan
kortikosteroid inhalasi.
4. Seorang anak yang memiliki riwayat asma sejak usia 5 tahun mengalami sesak
nafas ketika sedang berolahraga di sekolah. Bentuk sediaan yang tepat untuk
pertolongan pertama adalah…
a. Inhalasi
b. Sublingual
c. Injeksi
d. Tablet
e. Rektal
Jawaban: a. Inhalasi
Pembahasan: pertolongan pertama pada asma adalah bentuk sediaan inhalasi.
5. Seorang pasien mengeluh sesak napas dan memiliki riwayat asma yang timbul
akibat cuaca dingin. Dokter memberikan obat penstabil sel mast agar tidak
terjadi pelepasan histamin. Obat apa yang diberikan dokter?
a. Ipratropium
b. Omalizumab
c. Albuterol
d. Budesonide
e. Natrium kromolin
Jawaban: e. Natrium kromolin
Pembahasan: ipratropium → antikolinergik → omalizumab → DMARD
Albuterol → SABA Budesonid → kortikosteroid natrium kromolin → penstabil
sel mast.
6. Seorang pria 20 tahun menderita asma dan mendapatkan resep obat tablet
salmeterol. Obat ini termasuk golongan…
a. Mukolitik
b. Antikolinergik
c. Anti-IgE
d. Agonis adrenoseptor beta-2
e. Metilxantin
Jawaban: d. Agonis adrenoseptor beta-2
Pembahasan: salmeterol → agonis adrenoseptor beta-2
7. Seorang pasien berusia 60 tahun dating ke rumah akit dengan riwayat penyakit
asma persisten sedang dan mendapatkan obat-obatan berupa salbutamol,
ambroxol, parasetamol, klorfeniramin maleat, an metilprednisolon. Setelah
mengkonsumsi obat-obat tersebut, jantung pasien terasa berdebar-debar. Obat
apa yang memiliki efek samping tersebut?
a. Metilprednisolon
b. Klorfeniramin maleat
c. Ambroxol
d. Parasetamol
e. Salbutamol
Jawaban: e. Salbutamol
Pembahasan: efek samping salbutamol (agonis adrenoreseptor beta-2 selektif)
adalah palpitasi, tremor, takikardia, ketegangan, dan kram otot.
8. Seorang pasien pria didiagnosis asma bronkial dengan GDS 303 mg/dL. Obat
apa yang dikontraindikasikan untuk pasien tersebut?
a. Teofilin
b. Prednisone
c. Salbutamol
d. Albuterol
e. Formeterol
Jawaban: b. Prednisone
Pembahasan: kortikosteroid dapat meningkatkan gula darah.
9. Seorang wanita hamil datang ke klinik untuk memeriksakan kondisi asma yang
dialami. Dokter ingin memberikan pengontrol asma yang aman untuk ibu
hamil. Obat apa yang diberikan dokter?
a. Salbutamol
b. Fumetason
c. Prednisone
d. Budesonide
e. Terbutaline
Jawaban: d. Budesonid
Pembahasan: pengontrol (controller) asma untuk ibu hamil → kortikosteroid
inhalasi.
10. Penggunaan kortikosteroid inhalasi pada pasien asma dapat menyebabkan
efek samping…
a. Kandidiasis
b. Mulut kering
c. Syok anafilaktik
d. Diare
e. Pusing
Jawaban: a. Kandidiasis
Pembahasan: kortikosteroid inhalasi dapat menyebabkan kandidiasis pada mulut,
lidah, dan tenggorokan.

Nama : Cica Nurrohmah


NIM : 20344164
MK : Farmakoterapi Lanjutan
Prodi : Profesi Apoteker
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Contoh Soal UKAI “ASMA”

NO PERTANYAAN PEMBAHASAN
1 Pasien 40 tahun ke RS Mekanisme kerja montelucast adalah
khusus paru mempunyai menghambat pengikatan leukotriene D4
riwayat asma kronis. dengan reseptornya.
Dokter sudah Sumber : Medscape
memberikan salbutamol
tetapi pasien tetap
kambuh. Dokter
mengganti terapi pasien
dengan montelucast.
Bagaimana mekanisme
terapi tersebut?
a. Menghambat
aktivitas
prostaglandin
b. Menghambat
aktivitas serotonin
c. Menghambat
aktivitas leukotrien
d. Menghambat
aktivitas asetilkolin
e. Menghambat
aktivitas interleukin 6

2 Seorang anak usia 6 Dalam asma intermiten penderita alergi


tahun mempunyai dengan pajanan alergen, asmanya kambuh
riwayat asma. Pergi tetapi diluar itu bebas gejala dan faal paru
jalan-jalan ke luar kota normal. Demikian pula penderita exercise
dengan suhu dingin. induced asthma atau kambuh hanya bila cuaca
Sediaan apa yang paling buruk, tetapi di luar pajanan pencetus tersebut
tepat pada pasien gejala tidak ada dan faal paru normal.
tersebut? Bila terjadi serangan, obat pilihan agonis beta-
a. Tablet 2 kerja singkat inhalasi, alternatif agonis beta-
b. Inhalasi terbutalin 2 kerja singkat oral, kombinasi teofilin kerja
c. Inhalasi bromida singkat dan agonis beta-2 kerja singkat oral
d. Inhalasi atau antikolinergik inhalasi. Jika dibutuhkan
glukokortikoid bronkodilator lebih dari sekali seminggu
e. Tablet kortikoid selama 3 bulan, maka sebaiknya penderita
diperlukan sebagai asma persisten ringan.
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
3 Pasien dengan keluhan Pada serangan ringan obat yang diberikan
sesak nafas, nyeri dada agonis beta-2 kerja singkat inhalasi dapat
dan terdengar bunyi berbentuk IDT, lebih dianjurkan dengan
mengi mendatangi RS. spacer, DPI atau nebulasi. IDT dengan spacer
Obat apa yang tepat menghasilkan efek yang sama dengan
untuk pasien? nebulisasi, mempunyai onset yang lebih cepat,
a. Salbutamol efek samping lebih minimal dan
b. Salmeterol membutuhkan waktu yang lebih cepat,
c. Budesonid sehingga lebih mudah dikerjakan di rumah
d. Flutikason maupun di darurat gawat/ rumah sakit.
e. Triheksifenidil Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
4 Pasien mengeluhkan Pada serangan ringan obat yang diberikan
nyeri dada, sesak nafas, agonis beta-2 kerja singkat inhalasi dapat
dan weezing. Obat yang berbentuk IDT, lebih dianjurkan dengan
tepat adalah? spacer, DPI atau nebulasi. IDT dengan spacer
a. Salbutamol MDI menghasilkan efek yang sama dengan
b. Salmeterol DPI nebulisasi, mempunyai onset yang lebih cepat,
c. Budesonid DPI efek samping lebih minimal dan
d. Flutikason MDI membutuhkan waktu yang lebih cepat,
e. Tablet aminofilin sehingga lebih mudah dikerjakan di rumah
maupun di darurat gawat/ rumah sakit.
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
5 Seorang laki-laki datang Agonis beta-2 dianjurkan pemberian inhalasi
ke UGD karena dengan nebuliser atau dengan IDT dan spacer
mengalami serangan yang menghasilkan efek bronkodilatasi yang
asma akut. Dari hasil sama dengan cara nebulasi, onset yang cepat,
pemeriksaan pasien efek samping lebih sedikit dan membutuhkan
mengalami hipoksia. waktu lebih singkat dan mudah di darurat
Pasien tidak gawat (bukti A). Pemberian inhalasi
memberikan respon ipratropium bromide kombinasi dengan
yang membaik walaupun agonis beta-2 kerja singkat
telah diberikan obat beta inhalasimeningkatkan respons bronkodilatasi
adrenergik dan beresiko (bukti B) dan sebaiknya diberikan sebelum
terjadi takikardia pada pemberian aminofilin. Kombinasi tersebut
pasien. menurunkan resiko perawatan dirumah sakit
Penanganan yang tepat (bukti A) dan pemberian faal paru (APE dan
dilakukan untuk pasien? VEP1) (bukti B). Alternatif pemberian
a. Ditambahkan adalah pemberian injeksi (subkutan dan
kromolin inhaler intravena), pada pemberian intravena
b. Diberikan harus dilakukan pemantauan ketat
kortikosteroid (bedside monitoring). Alternatif agonis
parenteral beta-2 kerja singkat injeksi adalah
c. Diberikan epinefrine (adrenalin) subkutan atau
diphenhydramine intramuskular.
parenteral Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
d. Obat diganti penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
dengan injeksi 2003.
epinephrine
e. Pemberian
salbutamol tablet
6 Seorang pasien Salbutamol (albuterol) meningkatkan kadar
perempuan 30 tahun glukosa darah.
mengalami asma, ketika Sumber : Medscape
di observasi di klinik
diperoleh data FEV1
adalah 2,2 L dan FVC
adalah 4 L. Pasien
mendapatkan terapi
asma menggunakan obat
oral. Berdasarkan
riwayat pasien juga
menderita DM. Obat
manakah yang dapat
memicu peningkatan
kadar glukosa darah
pasien tersebut?
a. Salbutamol
b. Beklometason
c. Bromheksin HCL
d. Terbutalin
e. Kromolin
7 Obat LABA adalah? Termasuk di dalam agonis beta-2 kerja lama
a. Terbutalin inhalasi adalah salmeterol dan formoterol
b. Salbutamol yang mempunyai waktu kerja lama (>12 jam).
c. Kromolin
d. Salmeterol
e. Ipratopium

Sumber : Pedoman dan diagnosis dan


penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
8 Seorang pria berumur 40 Pengobatan yang lazim adalah agonis beta-2
tahun memiliki kendala kerja singkat hanya jika dibutuhkan (bukti A),
seperti kelelahan ketika atau sebelum exercice pada exercice-induced
berjalan jauh dan asthma, dengan alternatif kromolin atau
berbicara dengan leukotriene modifers (bukti B); atau setelah
terputus-putus, setelah pajanan alergen dengan alternatif kromolin
melakukan pangujian (bukti B). Bila terjadi serangan, obat pilihan
arus puncak ekspirasi agonis beta-2 kerja singkat inhalasi, alternatif
(APE) dengan alat peak agonis beta-2 kerja singkat oral, kombinasi
flow meter ternyata nilai teofilin kerja singkat dan agonis beta-2 kerja
APE orang tersebut singkat oral atau antikolinergik inhalasi. Jika
adalah 80%. Apakah dibutuhkan bronkodilator lebih dari sekali
saran dokter untuk seminggu selama 3 bulan, maka sebaiknya
pemberian obat terhadap penderita diperlakukan sebagai asma persisten
pasien tersebut? ringan.
a. Terbutalin Agonis beta-2 kerja singkat merupakan terapi
b. Salbutamol pilihan pada serangan akut dan sangat
c. Teofilin intravena bermanfaaat sebagai praterapi pada exercise-
d. Ipratropium bromide induced kerja singkat direkomendasikan bila
e. Metaprotenol diperlukan untuk mengatasi gejala.
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
9 Seorang pasien asma Mekanisme aminofillin : merelaksasikan otot
menerima terapi halus saluran pernafasan dan menekan
aminofilin. Bagaimana respons saluran udara terhadap rangsangan.
mekanisme obat Sumber : Medscape
aminofilin tersebut?
a. Merelaksasi otot
halus pernafasan
b. Menstimulasi otot
halus pernafasan
c. Meningkatkan respon
stimulasi jalur
pernafasan
d. Menekan batuk
e. Antikolinergik
10 Seorang pasien dewasa
menggunakan obat
budesonnide turbuhaler
sejak 5 bulan yang lalu.
Setelah penggunaan obat
tersebut terjadi
peningkatan IgE,
parameter fungsi paru
FEV1 60%-70%.
Apakah golongan asma
pada pasien di atas?
a. Intermiten ringan
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
b. Intermiten sedang
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
c. Persisten ringan
2003.
d. Persisten sedang
e. Persisten berat

Nama : Widia Puspita Fajri


NPM : 20344163
Kelas E (Karyawan)
Tugas Farmakoterapi Lanjutan
Soal UKAI CBT (ASMA)
11. Pasien asma dibawa ke IGD. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil namun
tidak pernah kambuh. Saat ini hamper seminggu 2X pasien mengalami serangan.
Obat apa yang disarankan?
f. Inhaler budesonide
g. Inhaler salbutamol
h. Nebul steroid
i. Tablet salbutamol
j. Tablet steroid

12. Pasien dengan eksaserbasi derajat sedang. Dokter menanyakan ke apoteker


apakah obat yang dapat direkomendasikan sebagai controller?
f. Inhalasi tiotropium
g. Inhalasi salmeterol
h. Inhalasi salbutamol
i. Tablet salbutamol
j. Tablet kostikosteroid

13. Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 3 tahun ke apotek. Anak tersebut
sudah rutin menggunakan kostikosteroid inhalasi selama 6 bulan untuk
mengatasi asma persisten. Apa yang disampaikan apoteker pada saat KIE
mengenai efek samping obat?
f. Gangguan metabolisme hati
g. Gangguan pertumbuhan
h. Gangguan pendengaran
i. Gangguan penglihatan
j. Resiko fraktur

14. Pasien masuk IGD dan didiagnosa eksaserbasi akut PPOK stabil. Beberapa hari
kemudian kondisi pasien telah stabil dan diperbolehkan KRS. Obat apa yang
diberikan untuk pemeliharaan agar tidak kambuh?
f. Tablet aminofilin
g. Tablet deksamethason
h. Inhalasi salbutamol
i. Inhalasi budesonid
j. Inhalasi salmeterol

15. Seorang pasien dengan asma presisten menggunakan obat salmeterol dan
fluticasone inhalasi serta teofilin oral. Namun pasien tidak mengalami perbaikan.
Apa yang direkomendasikan apoteker?
f. Mengganti kostikosteroid dengan oral
g. Menambahkan salbutamol oral
h. Menambahkan blecometason oral
i. Menambahkan ipratorium inhalasi
j. Menambahkan budesonide oral
16. Inhaler kostikosteroid memiliki potensi efek samping yaitu?
f. Kandidiasis oral
g. Gangguan penglihatan
h. Gangguan pengecapan
i. Gangguan pendengaran
j. Osteoporosis

17. Seorang anak usia 10 tahun, terdiagnosis asma sejak 3 tahun yang lalu. Saat ini
penderita sedang tidak menderita penyakit lain. Ketika sedang berolahraga,
anak tersebut mengalami sesak napas yang ditandai dengan napas berbunyi,
napas pendek dan tersenggal-senggal. Bentuk sediaan apakah yang digunakan
sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi gejala tersebut?
f. Tablet
g. Injeksi
h. Sirup
i. Inhalasi
j. Kapsul

18. Seorang pasien laki-laki didiagnosa asma bronchial dengan GDS 303 mg/dl. Obat
asma manakah yang dikontraindikasikan untuk pasien tersebut?
f. Teofilin
g. Prednison
h. Salbutamol
i. Albuterol
j. Formeterol

19. Seorang wanita hamil datang ke klinik untuk memeriksakan kondisi asma yang
dialami. Dokter ingin memberikan pengontrol asma yang aman untuk ibnu
hamil, diantaranya adalah?
f. Budesonide
g. Fumetason
h. Prednison
i. Salbutamol
j. Terbutalin

20. Seorang wanita usia 39 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas sejak pagi. Berdasarkan asesmen, dokter mendiagnosis asma
bronchial. Dokter ingin memberikan terapi reliever dengan bentuk inhalasi. Obat
yang direkomendasikan apoteker adalah?
f. Budesonide
g. Fumetason
h. Prednison
i. Salbutamol
j. Terbutalin

PEMBAHASAN
11. Terapi asma :
Short acting beta-2 agonist (SABA) : Salbutamol,terbutalin
Short acting muscarinic antagonist (SAMA) : Ipratropium bromide
Long acting beta-2 agonist (LABA) : Salmeterol, Formoterol
Long acting muscarinic antagonist (LAMA) : Tiotropium bromide
Kostikosteroid inhalasi : Budesonide, Beclometason, Fluticasone, Mometasone
 Untuk kasus emergency dispneu dipilih terapi bronkodilator dengan onset
cepat yaitu SABA.
12. Controller eksaserbasi dipilih kortikosteroid yang bekerja untuk mengurangi
inflamasi bronkus untuk mencegah kekambuhan serangan. Bentuk sediaan
dapat berupa inhalasi atau tablet.
13. Penggunaan kortikosteroid dosis tinggi atau jangka lama meningkatkan resiko
fraktur karena terjadi penurunan remodelling tulang.
14. Pasien paska serangan dipilih controller bentuk inhalasi kortikosteroid yang
bekerja local langsung ke bronkus.
15. Pasien persisten dengan riwayat penggunaan LABA, kortikosteroid inhalasi dan
SABA oral. Pasien memerlukan tambahan inhalasi SABA/SAMA karena efek lebih
cepat yaitu inhalasi ipratoriumn bromide.
16. Efek samping potensial dari inhalasi kortikosteroid adalah oral candidiasis.
Pasien perlu diberikan KIE berkumur dengan air hangat setelah menggunakan.
17. Serangan asma → inhalasi
18. Kortikosteroid dapat meningkatkan gula darah
19. Controller asma untuk ibu hamil adalah kosrtikosteroid inhalasi
20. Obat asma
 Reliever → untuk relaksasi otot polos, serangan akut, mengi : SABA,
antikolinergik, aminofilin, adrenalin.
 Controllers → untuk mencegah serangan, mempertahankan keadaan asma
yang terkontrol : inhalasi kostikosteroid, LABA, Leukotrien.
Nama : Anggi Windarwati
Kelompok : GI
1. Wanita 25 th mengeluh menderita pusing, mual dan muntah. Keluhan tersebut akan
bertambah parah jika dia sering stress urusan pekerjaan. Diagnose dokter, wanita tsb
mengalami vertigo dengan riwayat penyakitnya gastrointestinal. Obat yang tepat untuk
mengatasi mual dan muntah tsb adalah ?
a. Methyl prednisolone = antiinflamasi
b. Metoclopramide = mual dan muntah
c. Kodein = analgetik, antitusif
d. Prednisone = antiinflamasi

2. Seorang pasien wanita sedang hamil mengalami mual muntah, meminta obat yang
aman untuk janinnya. Obat apa direkomendasikan ?
a. Dimenhidrinat = Kategori B, mabuk perjalanan
b. Piridoksin = kategori A
c. Prazosin = kategori C, antihipertensi
d. Ondansentron = data belum bs dijadikan acuan

3. Seorang perempuan (umur 21 tahun) datang ke apotek mengelih selalu mengalami


nyeri menjelang menstruasi. Pasien memiliki riwayat gastritis dan sudah tidak kuat
menahan nyeri sehingga meminta obat penghilang rasa sakit. Obat apakah yang tepat
bagi pasien tersebut?
a. Ibuprofen = NSAID
b. Asam mefenamat = NSAID
c. Asetosal = NSAID
d. Parasetamol = Analgetik

4. Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan diare berat, konsistensi cair
seperti air cucian beras, muntah, hipotensi. Hasil kultur tinja menyatakan adanya bakteri
vibrio kholera. Apakah antibiotic yang tepat untuk pasien?
a. Metronidazol
b. Doksisiklin
c. Seftriaxon
d. Amoxicillin
5. Seorang pasien pria 14 th mengeluh diare telah 2 hari yang lalu, dengan frekuensi
defekasi diatas 5x/hari, kondisi feses berlendir serta berbuih dan pasien didiagnosa
menderita amubasis. Dokter berdiskusi dengan anda terkait antibiotic yang sesuai untuk
pasien. Rekomendasi obat yang diberikan adalah ?
a. Azitromisin
b. Amikasin
c. Levofloxacin
d. Metronidazole
6. Seorang wanita 33 th hamil 3 bulan mengalami gastritis kronis dan positif H.phylori.
terapi apa yang direkomendasikan untuk pasien tsb?
a. Amoksisilin = tidak ada hubungan antara resiko obat dgn kehamilan
b. Metronidazole = data penelitian blm terkontrol
c. Siprofloxacin
d. Levofloxacin

7. Seorang pasien datang dengan keluhan diare, didiagnosa diare penyebab Entamoeba
hystolitica. Terapi yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Metronidazole
b. Metronida
c. Metronida tipe 1
d. Metronidazole tipe 1

8. Seorang pasien laki-laki stress akibat skripsinya, sehingga asam lambungnya meningkat.
Oleh dokter diresepkan Ranitidin. Termasuk golongan apakah obat tersebut?
a. Penghambat pompa proton
b. Penghambat reseptor H2
c. Penetral asam lambung
d. Penghambat reseptor H1

9. Seorang pria berusia 40 tahun datang ke dokter mengeluh mual dan muntah. Dokter
meresepkan metoklorpamid 5 mg. Kapan sebaiknya obat tersebut diminum?
a. Diminum 30 menit sebelum makan
b. Diminum 30 menit setelah makan
c. Diminum 2 jam sebelum makan
d. Selagai makan
10. Pasien anak perempuan 6 th mengalami BAB sudah 3x sehari dari kemarin. Dengan feses
cair seperti cucian beras, dan tidak berdarah. Ibu nya datang ke apotek untuk meminta
obat yang dapat mengobati anaknya. Anda sebagai seorang apoteker memberikan
rekomendasi?
a. Memberikan zink 10mg tab selama 10-14 hari
b. Memberikan loperamid 4mg kemudian mengunjungi dokter
c. Memberikan kotrimoksazol 500mg sehari sekali selama 5hari
d. Memberikan oralit kemudian pergi ke dokter
e. Memberikan metronidazole 100 mg

Nama : Retno Anggraeni


NPM : 20344170
1. Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun didiagnosis dokter mengalami gastritis kronis dan
mendapatkan terapi obat. Setelah pasien meminum obat tersebut dalam jangka panjang,
pasien mengalami pembesaran payudara. Manakah obat dibawah ini yang dapat
menyebabkan efek samping tersebut?
a. Omeprazole
b. Famotidin
c. Ranitidin
d. Simetidin
e. Antasida
Jawab : d. Simetidin
Efek samping gynecomastia (pembesaran payudara) ; obat gangguan lambung.
Pembahasan:
- Omeprazole : Headache (7%)
- Ranitidin : Headache (3%)
- Simetidin : Gynecomastia (0,3-4%)
- Antasida : Diare / konstipasi
- Famotidin : Headache (4,7%)

2. Pasien perempuan berusia 24 tahun dating ke apotek mengeluhkan nyeri karena terpeleset
di kamar mandi. Pasien diketahui mempunyai riwayat gastritis. Obat apa yang sesuai agar
tidak memperburuk gastritis pasien?
a. Asam mefenamat
b. Ibuprofen
c. Ketorolac
d. Natrium diklofenak
e. Paracetamol
Jawab : e. Paracetamol
Pembahasan: Paracetamol tidak termasuk NSAID karena bekerja pada COX-3 sehingga
tidak menghambat prostaglandin yang menghambat produksi mukosa.
3. Pasien berusia 17 tahun dengan keluhan diare dating ke klinik. Pasien diberikan obat
Loperamid oleh dokter. Sebagai obat diare, Loperamid memiliki mekanisme kerja yaitu?
a. Menghambar resptor asetilkolin
b. Mencegah pertumbuhan bakteri di usus
c. Menggantikan elektrolit yang hilang
d. Mempercepat gerakan peristaltic usus
e. Menyerap cairan dalam usus
Jawab : d. memeprcepat gerakan peristaltic usus
Pembahasan :
Gangguan obat Diare
- Senyawa pembentuk massa dan bersifat hidroskopik : psillium, polikabofil, kaolin
- Resin penukar ion : Kolisteramin
- Bismut : Bismuth subsalisilat
- Antimotilitas dan antisekretori (opioid) : Loperamid, Difenoksilat
- Antimotilitas dan antisekretori (analog somatostatin) : okreoid

4. Seorang pria 53 tahun mengalami nyeri ulu hati disertai rasa terbakar (Heartburn) hingga
mual dan muntah. Pasien di diagnose GERD. Dokter meresepkan omeprazole. Berapa
minggu lama penggunaan omeprazole untuk GERD?
a. 1-2
b. 1-3
c. 1-4
d. 2-3
e. 2-4
Jawab : e. 2-4
Pembahasan: pengobatan GERD dapat dimulai dengan PPI setelah diagnosis GERD
ditegakkan (lihat bab diagnosis). Dosis inisial PPI adalah dosis tunggal per pagi hari
sebelum makan selama 2 sampai 4 minggu. Apabila masih ditemukan gejala sesuai
GERD (PPI failure), sebaiknya PPI diberikan secara berkelanjutan dengan dosis ganda
sampai gejala menghilang. Umumnya terapi dosis ganda dapat diberikan sampai 4-8
minggu.
Table
Jenis PPI Dosis Tunggal Dosis Ganda
Omeprazol 20 mg 20 mg 2 kali sehari
Pantoprazol 40 mg 40 mg 2 kali sehari
Lansoprazol 30 mg 30 mg 2 kali sehari
Esomeprazol 40 mg 40 mg 2 kali sehari
Rabeprazol 20 mg 20 mg 2 kali sehari

5. Seorang pasien laki-laki datang ke apotek bertanya kepada apoteker. Kemarin dia
membeli Antasida untuk obat maag, setelah diminum beberapa hari pasien mengeluh sulit
buang air besar (konstipasi) pasien menanyakan apakah ada kandungan dari obat tersebut
yang menyebabkan efek samping tersebut?
a. Natrium Hidroksida
b. Magnesium Hidroksida
c. Alumunium Hidroksida
d. Magnesium Karbonat
e. Simetikon
Jawab : c. aluminium Hidroksida
Pembahasan: Garam aluminium dan kalsium karbonat dapat menyebabkan konstipasi,
sedangkan garam magnesium dapat menyebabkan diare.
6. Wanita 27 tahun sedang hamil merasakan sulit BAB sudah 3 hari. Perutnya sudah terasa
kembung dan penuh. Obat apa yang direkomendasikan untuk wanita tersebut?
a. Ekstrak senna
b. Tablet Bisakodil
c. Lactulax syrup
d. Paraffin Liquid
e. Karbon aktif
Jawab : b. Tablet Bisakodil
Pembahasan : Konstipasi
- Jika karena kodein paraffin liquid
- Jika lansia dan anak kecil lactulose
- Jika ibu hamil tidak boleh bulk, gunakan bisakodil saja
- Jika pasien umum laksatif biasa (bisakodil, dll)

7. Pasien wanita dewasa mengalami peptic ulser dan sudah mengalami perforasi lambung,
dokter menuliskan resep obat jenis penghambat pompa proton. Obat manakah yang
termasuk pompa proton inhibitor?
a. Ranitidin
b. Antasida
c. Lansoprazol
d. Simetidin
e. Natrium karbonat
Jawab : c. Lansoprazol
Pembahasan :
- Ranitidine : H2 blocker
- Lansoprazol : Proton pump inhibitor
- Simetidin : H2 bloker
- Antasida : antasida

8. Anak berusia 2 tahun mengalami diare selama 2 hari. Saat diberikan oralit, belum
sembuh. Obat apa yang harus diberikan apoteker?
a. Zinc
b. Kaaolin-Pektin
c. Susu
d. Probiotik
e. Loperamid
Jawab : a. Zinc
Pembahasan: Pengobatan diare dengan pemberian oralit disertai zinc terbukti lebih efektif
dan menekan angka kematian anak sampai dengan 40%.
Zinc meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dibutuhkan oleh kulit dan mukosa
saluran cerna. Diberikan pada anak untuk melindungi anak dari penyakit infeksi.
9. Seorang wanita datang ke apotek mengeluh kembung, mengalami rasa terbakar dan nyeri
pada dada. Pasien diduga mengalami GERD dan direspkan omeprazole. Berapa lama
waktu pengobatan pasien?
a. 1-2 minggu
b. 1-3 minggu
c. 2-4 minggu
d. 4-8 minggu
e. 9-10 minggu
Jawab : d. 4-8 minggu
Pembahasan : Symptomatic Relief of GERD
Lifestyle modifications + H2 bloker (6-12 minggu) atau PPI (4-8 minggu)
10. Seorang anak mengalami diare, mendapat resep:
R/ Oralit
S ad lib
R/ attapulgit
S prn
R/ metronidazole
S 3 dd 1 tab
Bagaimana cara penggunaan metronidazole yang tepat?
a. Diminum bersamaan dengan oralit dan attapulgit
b. Dijeda 1 jam dengan oralit
c. Dijeda 1 jam dengan attapulgit
d. Dijeda 2 jam dengan oralit
e. Dijeda 2 jam dengan attapulgit
Jawab : e. Dijeda 2 jam dengan attapulgit
Pembahasan : Attapulgit merupakan adsorben sehingga dapat menurunkan konsentrasi
obat yang diberikan bersamanya salah satuny yaitu metronidazole. Sehingga diberikan
jeda pemberian yaitu minimal 2 jam (sesuai lama pengosongan lambung)

Nama : Pratiwi Anidya Utari


NPM : 20344201
Tugas Farmakoterapi Lanjutan
Soal Ukai tentang Gastrointestinal

1. Pasien wanita berusia 25 tahun sedang hamil tiga semester pertama dan didiagnosis ulkus
peptic oleh dokter. Obat apa yang dikontraindikasikan untuk kondisi tersebut?
a. Misoprostol
b. Ranitidin
c. Famotidin
d. Omeprazol
e. Antasida
Pembahasan : Misoprostol adalah analog prostaglandin yang dikontraindikasikan untuk
ibu hamil karena dapat menyebabkan pendarahan,kelahiran premature, bahkan
keguguran.
2. Kandungan antasida yang dapat menyebabkan konstipasi adalah ?
a. Natrium hidroksida
b. Magnesium hidroksida
c. Alumunium hidroksida
d. Magnesium karbonat
e. Simetikon
Pembahasan : magnesium hidroksida dalam antasida = diare dan alumunium hidroksida
dalam antasida = konstipasi
3. Seorang pasien menderita tukak lambung dan diberikan ranitidin oleh dokter. Bagaimana
mekanisme kerja ranitidin?
a. Menghambat reseptor H1
b. Menghambat reseptor H2
c. Menghambat reseptor gastrin
d. Menghambat pompa proton
e. Analog prostaglandin
Pembahasan : cukup jelas
4. Seorang pasien berusia 25 tahun mengalami susah BAB. setiap kali merasakan
rangsangan defekasi ,tidak ada feses yang dapat dikeluarkan. Obat apa yang diberikan?
a. Loperamid
b. Oralit
c. Karbon aktif
d. Olem ricini
e. Bisakodil
Pembahasan : Bisakodil – agen laksatif yang bekerja diusus besar dan meningkatkan
motilitasnya sehingga dapat memperlancar BAB.
5. Seorang wanita berusia 25 tahun yang sedang hamil 4 minggu mengeluh mual dan
muntah ringan selama beberapa hari. Obat apa yang dapat disarankan apoteker?
a. Metoklopramid
b. Domperidon
c. Piridoksin
d. difenhidramin
e. hiosamin
Pembahasan : tata laksana mual dan muntah pada ibu hamil adalah piridoksin,
doksilamin, ondansetron.
6. Seorang wanita datang ke klinik karena menderita tukak lambung. Dokter memberikan
ranitidin, antasida, vitamin B, amoksilin. Obat apa yang berpotensi memberikan kejang
perut?
a. Ranitidin
b. Antasida
c. Vitamin B
d. Amoksilin
e. Kombinasi vitamin B dan antasida
Pembahasan: efek samping amoksilin pada saluran pencernaan adalah kram perut dan
nyeri perut bagian bawah.
7. Pasien anak berusia 2 tahun mengalami diare spesifik yang disebabkan oleh E.coli.
antibiotik apa yang sesuai untuk pasien tersebut?
a. Kloromfenikol
b. Azitromisin
c. Gentamisin
d. Spirofloksasin
e. Kotrimoksazol
Pembahasan : diare spesifik E.coli pada anak antibiotik yang digunakan azitromisin dan
seftriakson . dan pada dewasa adalah spirofoksasin dan azitromisin.
8. Seorang wanita 45 tahun datang ke apotek dengan keluhan nyeri ulu hati seperti rasa
terbakar,mual dan muntah satu kali karena telat makan,ibu tersebut sering mengalami
keluhan tersebut, tetapi tidak pernah minum obat. Obat apakah yang dapat
direkomendasikan apoteker?
a. PPI
b. Analog prostaglandin
c. Antasida
d. Penghambat H2
e. Sukralfat
Pembahasan : tatalaksana maag adalah antasida – penghambat H2-PPI
9. Obat saluran cerna yang memiliki efek samping diskinesia adalah ?
a. Ondansetron
b. Metoklopramid
c. Ranitidin
d. Antasida
e. Omeprazole
Pembahasan : penggunaan metoklopramid lebih dari 12 minggu dapat menyebabkan
dyskinesia tardif (gerakan spontan bibir,lidah,wajah,lengan,dan tungkai tanpa diperintah).
10. Bayi berusia 13 bulan mengalami diare lebih dari 5 kali sehari, perut kembung, mata
cekung dan rewel. Dokter sudah memberikan oralit, tetapi ingin menggunakan terapi
tambahan. Apa yang dapat disarankan apoteker?
a. Loperamid
b. Kaolin-pektin
c. Bismuth subsalisilat
d. Lactobacillus
e. Siprofloksasin
Pembahasan : lactobacillus adalah probiotik yang umu digunakan pada bayi sebagai
terapi tambahan oralit untuk diare.
Nama : Yeni Suparni
NPM : 20344171
Contoh Soal Ukai (Gangguan Saluran Cerna)

1. Seorang perempuan ke apotek minta obat untuk anaknya umur 8 tahun dengan keluhan buang
air besar 5 kali hari ini dan fecesny cair. Kondisi lemas karena sering buang air besar.
Obat apa yg direkomendasikan oleh apoteker?
a. Attapulgit dan oralit
b. Loperamid dan zink
c. Oralit dan zink
d. Probiotik dan loperamid
e. Loperamid dan oralit
Kunci jawaban: C (oralit dan zink)
Kata Kunci : Anak berumur 8 tahun dengan keluhan diare
Pembahasan : Tatalaksana diare pada anak: Rehidrasi dengan oralit dan zink (10-14 hari)(usia <
6 bulan diberikan 10mg Zn, usia > 6 bulan diberikan 20mg Zn), serta diberikan ASI (Balita)
Sumber : Goodman & Gilman: dDasar Farmakologi Terapi,2017, Hal 1010-1013

2. Seorang perempuan berusia 25 tahun mengeluh nyeri pada lambung, mual, muntah berlebihan.
Pasien memiliki riwayat penyakit maag kronis. Dokter menyuruh pasien tes laboratorium. Hasil
tes laboratorium menunjukan pasien mengalami penyakit ulkus peptic yang disebabkan oleh
helicobacter fbta
3. ri.
Pilihan terapi apa yang tepat untuk mengobati pasien?
a. Omeprazole, klaritromisin, amoksisilin
b. Omeprazole, amoksisilin, sucralfat
c. Antasida, ranitidine, omeprazole
d. Antasida, sucrlafat, omeprazole
e. Antasida, klaritromisin, ranitidine
Kunci jawaban : a (omeprazole, klaritromisin, amoksisilin)
Kata kunci : ulkus yang disebabkan bakteri helicobacter pylori sehingga butuh Antibiotik
Pembahasan : Tatalaksana ulkus peptikumyang disebabkan oleh bakteri helicobacter pylori
adalah PPI + Amoxicillin + Claritromicin

4. Seorang wanita datang ke Apoteker untuk menebus resep dengan diagnosi Gerd pendarahan
lambung.
Resep berisi omeprazole, sucralfat,antasida, asam folat, asam tranexamat. Obat yang digunakan
sebagai pelindung mukosa lambung?
a. Omeprazole
b. Sukralfat
c. Antasida
d. Asam folat
e. Asam tranexamat

Kunci jawaban: b. sukralfat


Kata kunci : Pelindung Mukosa
Pembahasan : Mekanisme kerja sukralfat dengan membentuk lapisan kompleks yang seperti Gel
yang dapat melindungi lambung dari asam, pepsin dan garam empedu sehingga mukosa
lambung dapat kembali pulih
Sumber : Medscape, 2020

5. Gambar resep isi obatny:


R/………
Voltaren
Ranitidin
M f.da.in caps S2.dd.1
R/………
Megabal no.XV
R/………
Neurobion 5000 no.XV…..
Dari hasil kajian, ditemukan efek samping potensial berupa isritasi saluran cerna.
Apa obat yang dapat menyebabkan efek samping tersebut?
a. Voltaren
b. Ranitidine
c. Racikan
d. Megabal
e. Neurobion
Kunci jawaban : a. Voltaren
Kata kunci : Efek samping iritasi saluran cerna
Pembahasan :
Voltaren : Natrium diklofenak ( NSAIDsi ncrease risk of serious GI adverse events, including
bleeding, ulceration, and gastric or intestinal perforation, which can be fatal)
Ranitidine : Ranitidine (1-10% terjadi Headache)
Megabal : Mecobalamin (1-5% mual muntah)
Neurobion : Vitamin B kompleks (1-5% mual muntah)
Sumber : Geogle search and Medscape. 2020

6. Seorang pria usia 21 tahun ingin menebus resep di apotek dengan keluhan GERD disertai
pendarahan lambung. Isi resep tersebut omeprazole, Misoprostol, Antasida, Asam tranexamat,
Asam folat.
Manakah obat yang dapat menghasilkan mukosa lambung?
a. Omeprazole
b. Misoprostol
c. Antasida
d. Asam tranexamat
e. Asam folat

Kunci jawaban : b. Misoprostol


Kata kunci : Menghasilkan mukosa lambung
Pembahasan : Misoprostol merupakan analog prostaglandin E dimana membantu sintesis
prostaglandin E dan menggantikan prostaglandin yang habis karena dihambat oleh penggunaan
obat tertentu.
Prostaglandin E merupakan bahan baku terbentuknya mukosa. Sehinnga semakin banyak
prostaglandin semakin baik mucosta yang terbentuk.
Sumber : Medscape. 2020

7. Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun didiagnosis dokter mengalami gastritis kronis dan
mendapatkan terapi obat. Setelah meminum obat tersebut dalam jangka panjang pasien
mengalami pasien mengalami pembesaran payudara.
Manakah obat dibawah ini yang menyebabkan efek samping tersebut?
a. Omeprazole
b. Famotidine
c. Ranitidine
d. Simetidin
e. Antasida
Kunci jawaban : d. Simetidine
Kata kunci : efek samping Gynecomastia (pembesaran payudara); obat gangguan lambung
Pembahasan :
Efek samping Mayor
- Omeprazole : Headache (7%)
- Ranitidine : Headache (3%)
- Antasida : Diare / Konstipasi
- Simetidine : Gynecomastia ( 0.3-4%)
- Famotidine : Headache (4.7%)
- Sumber : Medscape. 2020
8. Seorang pasien wanita umur 36 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pusing dan mual
dengan hasil pemeriksaan tekanan darah 140 mmHg. Pasien diberikan obat antasida, ibuprofen,
captopril, vitamin B komplek. Setelah minum obat pasien merasa pusing dan hasil pemeriksaan
menunjukan tekanan darah tidak turun.
Obat apa yg berinteraksi sehingga menyebabkan hal tersebut?
a. Antasida dan captopril
b. Antasida dan ibuprofen
c. Captopril dan ibuprofen
d. Ibuprofen dan vitamin B complek
e. Captopril dan vitamin B complek

Kunci jawaban: b. Antasida dan ibuprofen


Kata kunci : interaksi obat; tekanan darah tidak turun
Pembahasan : ibuprofen, captopril. Pharmacodinamic antagonism. Avoid or Use Alternatif Drug.
Coadministration may result in a signifikan decrease in renal fuction. NSAIDs may diminish the
antihypertensive effect of ACE inhibitors. The mechanism of these interactions is likely related to
the ability of NSAIDs to reduce the synthesis of vasodilating renal prostaglandins.
Sumber : Medscape, 2020.

9. Pasien wanita dewasa mengalami peptic ulser dan sudah mengalami perforasi lambung, dokter
menuliskan resep obat jenis penghambat pompa proton inhibitor.
Obat manakah yang termasuk pompa proton inhibitor?
a. Ranitidine
b. Antasida
c. Lansoprazol
d. Cimetidine
e. Natrium karbonat

Kunci jawaban : c. Lansoprazol


Kata kunci : golongan obat PPI
Pembahasan :
- Ranitidine : H2 blocker
- Lansoprazole : proton pump inhibitor
- Cimetidine : H2 blocker
- Antasida : antasida
Sumber : Medscape, 2020

10. Seorang wanita dengan usia 30 tahun sedang hamil anak pertama usia 6 bulan datang ke apotek
mengalami keluhan peut kembung, panas, mual, muntah dan anoreksia. Obat manakah yang
dapat diberikan pada pasien ini,
a. Sukralfat
b. Ranitidine
c. Cimetidine
d. Antasida
e. Misoprostol

Kunci jawaban : Ranitidin


Kata kunci : pengobatan GERD, hamil
Pembahasan :
- Pasien menderita GERD:PPI´→H2 blocker
Pregnancy Safety Index
- Ranitidine : B
- Misoprostol : X
- Simetidin : B
- Sukralfat : B
- Antasida :C/B
Sumber : Dipiro 9th; Medscape 2020

11. Seorang ibu 38 tahun mempunyai keluhan 3 hari susah buang air besar. Pasien sudah rutin
mengkonsumsi makanan serat dan mineral namun buang air besarnya masih belum lancar
seperti biasanya.
Obat apa yang sebaiknya diberikan kepada pasien tersebut?
a. Attapulgit
b. Bisakodil
c. Ranitidin
d. Loperamid
e. Hyosiamin

Kunci jawaban : b. bisakodil


Kata kunci : obat konstipasi
Pembahasan :
- Attapulgit : diare
- Bisakodil : stimulasi gerak peristaltik usus
- Ranitidin : ulcer
- Loperamide : diare
- Hyosiamin : kram perut
Sumber : Medscape 2020
Nama : Debyjen Resni Titihalawa

NPM : 20344174

Kelompok : 8 ISK

1. Seorang pasien laki-laki 25 tahun mengeluh nyeri saat buang air kecil dan demam selama
empat hari. Dokter mendiagnosis pasien mengalami ISK. Rekomendasi apa yang tepat untuk
pasien tersebut ?

a. Siprofloksasin
b. Amoksisilin
c. Sefadroksil
d. Asam nalidukstat
e. Azitromisin
Jawaban : A

Urutan dari atas ke bawah merupakan prioritas pengobatan. Sumber : Dipiro. JT. 2009.,
Pharmacotherapy Handbook 9th edition
2. Seorang ibu menyebutkan penyakit anaknya yang berusia 4 tahun dengan keluhan sakit
perut bagian bawah, sering berkemih, urin berwarna keruh. Doktek mendiagnosis anaknya
menderita infeksi saluran kemih. Rekomendasi apakah yang dapat diberikan apoteker ?
a. Siprofloksasin
b. Asam nalidikstat
c. Metanamid
d. Nitrofurantoin
e. Asam pimemidat
Jawaban : D
Pemberian nitrofurantoin pada anak masih aman. Sumber : Dipiro JT. 2009
3. Seorang perempuan 27 tahun demam, nyeri saat berkemih. Diagnosa complicated acute
pyelonephritis. Kultur urin p. Aeroginosa. Antibiotic apa yang di rekomendasikan ?
a. Kotrimoksazol
b. Ko amoxiclav
c. Ciprofloksasin
d. Sefaleksim
e. Asam nalidiksat
Jawaban : A

Urutan dari atas ke bawah merupakan prioritas pengobatan. Sumber : Dipiro. JT. 2009.,
Pharmacotherapy Handbook 9th edition
4. Seorang wanita berusia 35 tahun hamil trimester 3, didiagnosis ISK. Apa antibiotic yang
disarankan oleh apoteker ?
a. Kotrimoksazol
b. Eritromisin
c. Levofoksasin
d. Nitrofurantoin
e. Ko-amoxsiklav
Jawaban : E

Sumber : Dipiro. JT.


5. Seorang apoteker sedang menskrining resep rawat jalan untuk pasien yang terkena ISK dan
Gastritis. Dalam resep tertulis obat siprofloksasin dan antasida. Apoteker menemukan
permasalahan klinis jika siprofloksasin digunakan bersama dengan antasida. Apa dampak
penggunaan siprofloksasin dan antasida secara bersamaan ?
a. Efek siprofloksasin meningkat
b. Efek siprofloksasin menurun
c. Efek antasida meningkat
d. Efek antasida menurun
e. Efek siprofloksasin dan antasida menurun
Jawaban : B
Antasida mampu menurunkan absobsi obat lain karena mampu merubah ph lambung
6. Seorang perempuan berusia 40 tahun mengalami demam, sulit BAK dan kadang sakit,
BAK juga pernah terdapat darah. Pasien alergi antibiotic golongan penicillin dan resisten
terhadap quinolone. Rekomendasi Antibiotic apa yang diberikan ?
a. Kotrimoksazol
b. Sefadroksil
c. Kloramfenikol
d. Metronidazol
e. Azitromicin
Jawaban : A
Pasien mengalami infeksi saluran kemih, tidak dapat menerima golongan penicillin dan
floroquinolon, sehingga alternative yang dapat diberikan kotrimoksasol. Sumber : Dipiro
edisi 9
7. Seorang pasien mengalami infeksi saluran kemih. Hasil uji kultur mikrobiologis belum
didapatkan sehingga dokter meresepkan antibiotic empiris. Pasien saat ini sedang hamil
10 minggu dengan riwayat alergi terhadap antibiotic golongan sefalosporin. Saran
apoteker antibiotic apa yang diberikan ?
a. Cotrimoksazol
b. Co-amoksiklav
c. Ciprofloksasin
d. Nitrofurantoin
e. Cefixime
Jawaban : B
Obat ISK pada ibu hamil amoksilin-klavulanat, sefalosporin selama 7 hari. Sumber :
Dipiro, 2016
8. Seorang pasien 26 tahun terkena ISK. Dokter meresepkan antibiotic kotrimoksazol yang
berisi kombinasi sulfametoxazol dan trimethoprim. Berapakah dosis kesua kombinasi
tersebut ?
a. 100 mg dan 25 mg
b. 200 mg dan 40 mg
c. 400 mg dan 60 mg
d. 500 mg dan 75 mg
e. 960 mg dan 120 mg
Jawaban : B
Kotrimoxazole (sulfametoxazole : trimethoprim = 5 : 1) sumber : Ivony dan Letare, Soal
dan Pembahasan UKAI 2019
9. Perempuan 30 tahun dengan kehamilan 30 minggu dating memeriksa diri ke puskemas
dan diagnosis ISK. Pilihan antibiotic yang tersedia adalah kotrimoksazol, tetrasiklin,
ciprofloksasin, metronidazole, sefaleksim. Rekomendasi terapi yang diberikan ?
a. Kotmoksazol
b. Tetrasiklin
c. Ciprofloksasin
d. Metronidazole
e. Sefaleksim
Jawaban : E
ISK dan Hamil : Sefaleksin dan amox-klav. Tetrasiklin dihindari karena teratogenic,
sulfonamide tidak boleh diberikan selama trimester ketiga karena kemungkinan
perkembangan kernicterus dan hyperbilirubinemia, fluoroquinolone tidak diberikan
karena berpotensi menghambat kartilago dan pertumbuhan tulang pada bayi yang baru
lahir. sumber : Ivony dan Letare, Soal dan Pembahasan UKAI 2019
10. Seorang ibu hamil mengeluh sakit perut bagian bawah, setelah pemeriksaan urun tetdapat
bakteri gram negative. Dokter menanyakan Antibiotik apakah yang cocok diberikan ?
a. Sefadroksil
b. Tetrasiklin
c. Penicillin
d. Sefotaksim
e. Seftriakson
Jawaban : C
ISK dan Hamil : Sefaleksin dan amox-klav. Sefaleksim merupakan sefalosporin generasi
1, aktivitas tertinggi terhadap gram positif, terendag terhadap gram negative. Amox-Clav
merupakan golongan penicillin, aktivitas luas gram negative dan gram positif. sumber :
Ivony dan Letare, Soal dan Pembahasan UKAI 2019
Nama : Dwi

NPM : 20344173

Kelompok : 8 ISK

1. Pasien laki-laki berumur 28 tahun mengeluh infeksi saluran kemih dan bernanah, didiagnosa
gonorrhea, tidak mengalami penyakit lain dengan alergi levofloksasin. Dokter bertanya pada
apoteker mengenai obat apa yang direkomendasikan ?
a. Azithromycin
b. Gentamicin
c. Ceftriaxone
d. Cefadroxil
e. Amoxicillin
Pembahasan :
Tatalaksana Gonorrhea
Lini 1 : Cefixim dan Levofloxacin
Lini 2 : Kanamisin, Tiamfenikol, dan Ceftriaxone

2. Pasien rawat inap memberikan resep ke apoteker untuk diberikan obat. Pasien mengatakan
bahwa ia mengidap ISK dan gastritis sehingga dokter meresepkan ciprofloxacin dan antasida.
Apa interaksi obat yang mungkin terjadi ?
a. Efek ciprofloxacin menurun akibat antasida
b. Efek ciprofloxacin meningkat akibat antasida
c. Efek antasida meningkat akibat ciprofloxacin
d. Efek antasida menurun akibat ciprofloxacin
e. Efek kedua obat menurun
Pembahasan :
Antasida mengurangi absorbsi ciprofloxacin saat digunakan bersamaan sehingga efek
ciprofloxacin akan menurun

3. Wanita berusia 43 tahun mengeluh nyeri saat buang air kecil dan demam selama 4 hari. Dokter
mendiagnosa pasien mengalami ISK. Obat apa yang tepat untuk pasien tersebut ?
a. Ciprofloxacin
b. Amoxicillin
c. Cefadroxil
d. Asam nalidiksat
e. Azithromycin
Pembahasan :
ISK digolongkan menjadi ISK uncomplicated dan complicated. ISK uncomplicated tidak
menyebabkan abnormalitas structural dan neurologis yang menganggu aliran urin. ISK
uncomplicated : Trimetoprim, Sulfometoxazole, Nitrofurantoin, Fosfomisin, Ciprofloxacin,
Levofloxacin, dan Amox-clav.
4. Seorang wanita berusia 35 tahun hamil trimester 3, didiagnosa infeksi saluran kemih, butuh
terapi antibiotik berupa ?
a. Cotrimoxazol
b. Eritromisin
c. Levofloxacin
d. Nitrofurantoin
e. Co-amoxiclav
Pembahasan :
Tata laksana ISK : Kotrimoxazol, Quinolon, Amox-clav
Kotrimaxazol Hindari trimester 1
Eritromisin Katerogi B, tetapi bukan pilihan terapi
Levofloxacin KI pada kehamilan
Nitrofurantoin Hindari trimester 3
Co-amoxiclav B

5. Perempuan 30 tahun dengan kehamilan 30 minggu datang memeriksa diri ke puskesmas dan
didiagnosa ISK. Pilihan antibiotik yang tersedia adalah cotrimoxazole, tetrasiklin, ciprofloxacin,
metronidazole, sefaleksin. Rekomendasi terapi yang diberikan ?
a. Cotrimoxazole
b. Tetrasiklin
c. Ciprofloxacin
d. Metronidazole
e. Sefaleksin
Pembahasan :
ISK dan Ibu Hamil : Sefaleksin, Amoxicillin, Amox-Klav
Tetrasiklin dihindari karena teratogenic, Sulfonamida tidak boleh diberikan selama trimester
ketiga karena kemungkinan perkembangan kernicterus dan hyperbilirubinemia fluoroquinolone
tidak diberikan karena berpotesi menghambat kartilago dan pertumbuhan tulang pada bayi
yang baru lahir.

6. Laki-laki berusia 67 tahun mengalami ISK dan mendapatkan injeksi gentamisin. Dokter meminta
apoteker untuk melakukan monitoring. Apakah monitoring yang harus dilakukan ?
a. Kadar hemoglobin
b. Kadar SGPT/SGOT
c. Kadar kreatinin serum
d. Kadar glukosa darah
e. Kadar kolesterol
Pembahasan :
Gentamisin dan aminoglikosida lain di ekskresikan oleh ginjal sehingga fungsi ginjal harus selalu
dimonitor

7. Seorang ibu hamil mengeluh sakit perut bagian bawah, setelah pemeriksaan urin terdapat
bakteri gram negatif. Antibiotik apakah yang cocok diberikan ?
a. Cefadroxil
b. Tetrasiklin
c. Penisilin
d. Cefotaxime
e. Ceftriaxone
Pembahasan :
ISK dan Ibu Hamil : Sefaleksin, Amoxicillin dan Amox-Clav
Sefaleksin Sefalosporin gen, 1 aktivitas tertinggi terhadap gram positif, terendah terhadap
gram negatif.
Amox, Amox-Clav Penisilin, aktivitas luas, gram negative dann positif bisa.

8. Seorang pasien wanita 25 tahun mengeluh sakit dan rasa terbakar saat berkemih dysuria dan
warna air seni menjadi keruh. Dokter mendiagnosa pasien tersebut mengalami ISK. Antibotik
apakah yang tepat di berikan apoteker untuk pasien tersebut ?
a. Kanamisin
b. Tetrasiklin
c. Streptomisin
d. Amoxicillin
e. Ciprofloxacin

9. Wanita berusia 24 tahun, sedang hamil 8 bulan mengeluh nyeri bagian bawah tubuh,
pengecekan protein dalam urin negative. Dokter mendiagnosa pasien terkena infeksi saluran
kemih. Obat apa yang direkomendasikan untuk pasien ?
a. Kotrimoxazol
b. Penisilin
c. Ceftriaxone
d. Ciprofloxacin
e. Tetrasiklik
pembahasan :
ISK dan Ibu Hamil : Sefaleksin, Amoxicillin dan Amox-Clav

10. Wanita 29 tahun diberikan cotrimoxazole, diberikan KIE supaya banyak minum air putih.
Tujuan dari pemberian KIE tersebut adalah ?
a. Memudahkan ekskresi cotrimoxazole
b. Memudahkan absorbs cotrimoxazole
c. Mencegah terjadinya kristalisasi pada urin
d. Mencegah mulut kering
e. Meningkatkan efek cotrimoxazole
Pembahasan :
cotrimoxazole dikonsumsi dengan banyak minum air putih untuk meminimalisasi pembentukan
kristal dalam urin

NAMA : Yossi Apri Karlina


NPM : 20344173
KELAS : E

1. Seorang anak perempuan (11 bulan) masuk rumah sakit dengan gejala ISK
(Infeksi Saluran Kemih). Dokter berdiskusi dengan Apoteker untuk menentukan
obat yang tepat. Apa obat yang Anda rekomendasikan?
A. Amoksisilin
B. Kotrimoksazol
C. Sefiksim
D. Siprofloksasin
E. Tetrasiklin
Pembahasan :
Untuk pilihan dalam soal, yang menjadi pilihan antibiotik untuk ISK adalah:
Amoksisilin, kotrimoksazol, dan siprofloksasin. Menurut Dipiro, 2015 :
penggunaan amoksisilin harus dikombinasikan dengan asam klavulanat untuk
mencegah resistensi disebabkan E.coli. kemudian siprofloksasin merupakan
golongan floroquinolon yang harus dihindari oleh wanita hamil dan anak-anak <18
tahun, dan bukan pilihan pertama untuk pediatrik disebabkan meningkatnya resiko
insiden musculoskeletal terkait sendi atau jaringan sekitarnya.
2. Seorang pasien laki-laki, 60 tahun, mengalami perbesaran kelenjar prostat tanpa
gejala yang mengganggu sehingga tidak diberikan terapi. Setelah 6 bulan,
berdasarkan evaluasi, terjadi peningkatan perbesaran prostat dan pasien
mengeluh sulit berkemih secara spontan. Pasien menolak diberi tindakan invasif
dan dia memilih tindakan medikamentosa. Apa obat yang Anda sarankan?
A. Albuterol
B. Propanolol
C. Progestin
D. Tadalafil
E. Tamsulosin

Pembahasan :
Dipiro, 2015
Berdasarkan gejala pasien yaitu mengalami perbesaran prostat dan
sulit berkemih, pasien dapat dikategorikan sebagai BPH moderate, namun
diperlukan keterangan lebih lanjut mengenai berapa volume perbesaran
prostat tersebut, serta berapa nilai PSA untuk menentukan pilihan terapi
yang tepat.
Pasien dengan gejala LUTS moderate lebih tepat menggunakan terapi kombinasi
α1- adrenergic antagonist (alfuzosin, doksazosin, tamsulosin) dan 5α-reductase
inhibitor (dutasteride atau finasteride) bertujuan untuk mendapatkan efek sinergis
dengan menggabungkan Manfaat yang berbeda dari kedua golongan obat tersebut,
sehingga meningkatkan efektivitas dalam memperbaiki gejala dan mencegah
perkembangan penyakit (IAUI, 2015).
Waktu yang diperlukan oleh α1-blocker untuk memberikan efek klinis
adalah beberapa hari, sedangkan 5α-reductase inhibitor membutuhkan beberapa
bulan untuk menunjukkan perubahan klinis yang signifikan. Data saat ini
menunjukkan terapi kombinasi memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
monoterapi dalam risiko terjadinyaretensi urine akut dankemungkinan
diperlukanterapi bedah. Akan tetapi, terapi kombinasi Juga dapat meningkatkan
risiko terjadinya efek samping (IAUI, 2015)
Tadalafil digunakan ketika pasien mengalami keluhan disfungsi ereksi
Sumber: ikatan ahli urologi indonesia, 2015. Panduan Penatalaksanaan Klinis
Pembesaran Prostat Jinak (BPH)
3. Seorang ibu umur 27 hamil 10 bulan didiagnosis ISK. Demam slm 5 hari,
malais, mual,nyeri pinggang.kultur urin menyatakan bakteri e.colli lebih dari
10^5 CFU/ml urin Antibiotik yg cocok?
A. Doksisiklin 2x
B. Tetrasiklin 2x
C. Cefadroksil 2x
D. Cefiksim 2x
E. Eritromisin 2x
Pembahasan :
Doksisiklin dan tetrasiklin tidak dapat diberikan kepada ibu hamil karena memiliki
faktor resiko D untuk ibu hamil (DIH).
Penggunaan eritromisin tidak terdapat evidance mengenai penggunaannya untuk
pasien ISK yang disebabkn oleh E.colli. Kebanyakan eritromisisn digunakan
sebagai legionnares disease, nongococcal urethritis,, bowel preparation,
lymphogranuloma vereneum, pertutsis, gastroparesis (off-label), granuloma
inguinale (off-label), dan chancroid (off-label) (Medscape 2016).
Penggunaan cefixim dan cefadroxil memiliki faktor resiko B untuk ibu hamil, dan
keduanya dapat digunakan untuk ISK, namun dalam hal ini, cefixim (sefalosporin
generasi 3) lebih efektif unntuk gram negatif seperti e-clli dibandingkan dengan
cefadroxil (sefalosporin generasi 1). Selain itu cefixim efektif digunakan untuk
ISK tanpa komplikasi (uncomplicated urinary tract infections) (Medscape, 2016).
4. Sorang ibu mendapatkan resep berisi siprofloksasin karena ISK yang
dideritanya. Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?
a. Menghambat sintesis protein
b. Menghambat biosintesis dinding sel
c. Menghambat sintesis DNA gyrase bakteri
d. Menghambat sintesis ribosom 50s
e. Menghambat sintesis peptidogligan
Pembahasan :
Mekanisme kerja Antibiotik
Menghambat sintesis (Beta laktam) (Polipeptida)
dinding sel Penisilin Bacitrasin
Cephalosporin Vancomysin
Carbapenem
Monobactam
Menghambat sintesis Polimiksin
membran sel
Menghambat sintesis (30 S) (50 S)
protein Aminoglikosida Klindamisin
Tetrasiklin Kloramfenikol
Linezolid
Makrolida
Antagonis folat Kotrimoksazole
(Sulfametoksazol dan Trimetoprime)
Mempengaruhi sintesis/ (DNA Gyrase) (RNA Polymerase)
 metabolisme asam nukleat Quinolon Rifampisin

5. Seorang pasien pria 30 tahun mengalami demam dan nyeri saat buang air kecil,
dan rasa terbakar, pada ujung kemaluan sering keluar cairan kental berwarna
kekuningan. Hasil wawancara diketahui pasien merupakan pelaku hubungan
seks beresiko, dan uji laboratorium menunjukkan bahwa pasien terinfeksi
gonorrhea. Obat apakah yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Amoksisilin
b. Ciprofloxacin
c. Vancomisin
d. Doksisiklin
e. Azithromisin
Pembahasan :
Infeksi gonorrhea diterapi dengan menggunakan Benzatin penisilin G
tau ceftriaxone jika pasien bersedia untuk disunttik selama 3 bulan, karena
obat ini hanya tersedia dalam bentuk injeksi. Antibotik lini ke 1 lainnya
yang direkmendasikan adalah high dose azitromisin.
6. Seorang wanita berusia 28 tahun tengah hamil trisemester ke 2 dan menderita
infeksi saluran kemih dengan gejala nyeri saat berkemih, kemudian ia
diresepkan obat Co-Trimoxazole 960mg 3x1 tablet. Apoteker
merekomendasikan untuk mengganti terapi obat tersebut karena alasan
keamanan. Termasuk kedalam kategori keamanan apakah obat tersebut?
a. B
b. D
c. X
d. A
e. C
Pembahasan :
Cotrimoxazole merupakan kombinasi sulfametoxazole dan
trimetophrim, Sulfametoxazole termasuk kategori C dan Trimetophrim
termasuk kategori D, sehingga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.

7. Seorang wanita muda berusia 25 tahun mengalami pendarahan di vaginanya dan


sensasi panas saat buang air kecil. Pasien didiagnosa terinfeksi bakteri N.
Gonorrheae. Apakah lini pertama penyakit gonorrheae?
a. Doksisiklin
b. Ceftriakson
c. Eritromisin
d. Azitromisin
e. Penisilin G
Pembahasan :
Pasien terinfeksi bakteri N. gonorrhea. Obat yang direkomendasikan
untuk pasien terinfeksi bakteri N. gonorrhea adalah ceftriaxone (Dipiro
ed.9th).
8. Seorang wanita berusia 35 tahun hamil trimester 3, diagnosis infeksi saluran
kemih. Butuh terapi antibiotik berupa?
a. Klotrimoksazol
b. Eritromisin
c. Levofloxacin
d. Nitroflurantoin
e. Ko-amoxiclav
Pembahasan :

Terapi ISK untuk kehamilan adalah:


1. Amoxicilin-Clavulanate selama 7 hari
2. Sefalosporin selama 7 hari
3. TMP-SMX selama 7 hari (Hindari penggunaan pada saat trimester 3)

9. Seorang wanita mendapatkan tetrasiklin untuk ISK, pasien juga mendapatkan


antasida. Bagaimana saran anda?
a. Diberikan bersamaan sebelum makan
b. Diberikan bersamaan sesudah makan
c. Dijeda minimal 2-3 jam
d. Antasida dihentikan dulu
e. Tetrasiklin ditunda dulu
Pembahasan :
Adanya interaksi terhadap proses adsorpsi Tetrasiklin, dengan
diberikan jeda 3 jam dalam konsumsi tetrasiklin dan kation dapat mencegah
interaksi
10. Ny. T (25 tahun) mengunjungi klinik dengan keluhan merasa tidak puas saat
buang air kecil. Ditemukan bakteriuria pada urin. Pasien didiagnosis infeksi
saluran kemih dengan Mikroorganisma penyebab adalah E.Coli, pasien
diberikan Bactrim 1dd1. Apakah kandungan dari Bactrim?

a. Trimetropin dan Ciprofloksasin


b. Trimetopin dan Sulfometoksazol
c. Amoksisilin dan Asam Klavulanat
d. Sulfametoksazol dan Klotrimetoksazol
e. Sulfometoksazol dan Sulfonamida
Pembahasan :
NAMA : Neva Elvanderi
NPM : 20344175
MATA KULIAH : FARMAKOTERAPI LANJUT
MATERI 10 SOAL INFEKSI VIRUS
1. Seorang pasien TB diindentifikasi terjangkit HIV/AIDS. Kapan pengobatan antiretroviral
dilakukan ?
a. 1 hari setelah penggunaan obat TB
b. 3 hari setelah penggunaan obat TB
c. 7 hari setelah penggunaan obat TB
d. 14 hari setelah penggunaan obat TB
Pembahasan :
ARV pada pasien TB dimulai atau diteruskan berdasarkan nilai CD4. Jika nilai CD4 < 50
maka diberikan setelah 2 minggu pengobatan TB , tidak lebih dari 4 minggu.
CD4 > 50 maka diberikan dalam 8 minggu ( pengobatan HIV dimulai setelah pengobatan
TB berjalan 2-8 minggu).
2. Seorang anak usia 15 tahun didiagnosa menderita HIV dan TB. Dokter memberikan obat
lamivudin, efavirens, TB kategori 1, zidovudin dan tenovofir. Setelah sebulan pengobatan
pasien mengeluh kelelahan, pucat, anemia dan masalah pencernaan. Obat manakah yang
menyebabkan hal tersebut ?
a. Lamivudin
b. Efavirens
c. FDC OAT
d. Zidovudin
Pembahasan :
ROTD Zidovudin adalah anemia, hepatomegali, peningkatan lipase, amylase, asidosis
laktat, intoleransi GI.
3. Orang dengan status HIV dibawak kerumah sakit karena tidak sadarkan diri. Diketahui
kadar SGOT 240 SGPT 260. Hasil tersebut dicurigai merupakan efek samping dari obat
HIV. Obat apakah itu ?
a. Lamivudin
b. Nevirapin
c. Zidovudin
d. Nistatin
Pembahasan :
Karena nevirapin memiliki efek samping berupa gangguan Hepar yang ditandai dengan
nilai SGOT dan SGPT meningkat.
4. Seorang laki-laki berumur 35 tahun didiagnosa HIV. CD4 250 sel/mm dan diberikan
kotrimoksazol dengan terapi ARV. Apakah tujuan pemberian dari kotrimoksazol ?
a. Mencegah efek samping dari ARV
b. Mencegah infeksi
c. Meningkatkan CD4
d. Meningkatkan imun
Pembahasan :
Kotrimoksazol diberikan untuk mencegah infeksi oportunistik.
5. Seorang wanita 25 tahun sedang hamil 10 minggu menderita infeksi HIV. Obat yang
dikontraindikasikan terhadap pasien adalah
a. Efavirens
b. Stavudin
c. Zidovudin
d. Didanosin
Pembahasan :
Karena efek samping efavirens memiliki efek samping khusus terhadap gangguan saraf
pusat dan berpotensi teratogenik dengan kategori kehamilan D.
6. Seorang laki-laki 53 tahun didiagnosa menderita HIV dan mendapatkan obat zidovudin,
stavudin dan nevirapin. Efek samping dari zidovudin yang harus dimonitoring adalah
a. Muntah
b. Sakit kepala
c. Anemia
d. Miopati

Pembahasan :

Efek samping zidovudin > 10% yakni :


Anemia (23%)
Diare (17%)
Granulocytopenia (39%)
Leucopenia (39%)
Sumber : medscape

7. Salah satu kondisi yang terjadi pada pasien HIV adalah candidiasis oral. Kondisi tersebut
diobati dengan …
a. Metronidazole
b. Fluconazole
c. Cefadroxil
d. Azitromisin

Pembahasan :
Menurut (dipiro 9th) pasien candidiasis oral diterapi dengan fluconazole.
8. Seorang pasien yang menderita HIV/AIDS bernama TN. D berusia 27 tahun, dengan TB
= 65 cm den BB = 49 kg datang berobat kerumah sakit. Pasien mengeluh hepatitis yang
dideritanya kini terasa berat dan bertambah parah. Sebelumnya pasien telah
mengkonsumsi obat ritonavir 600 mg 2 kali sehari semenjak 1 minggu terakhir. Jika obat
tersebut harus diganti, manakah diantara obat berikut yang sedikit resiko untuk menjadi
hepatitis pada pasien …
a. Nevirapine
b. Lamivudine
c. Indinavir
d. Zidovudine

Pembahasan :

Karena menurut (IONI 2017), adanya peringatan penggunaan beresiko pemakaian


lamivudine yang dapat menyebabkan penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi hepatitis
B Kronis. Sehingga untuk pasien yang mengeluhkan penyakit hepatitis disarankan untuk
tidak menggunakan lamivudine.

9. Seorang wanita berusia 25 tahun datang kedokter dan positif hamil 6 minggu. Pasien
tersebut memiliki riwayat HIV stadium 2 sejak 2 tahun yang lalu dan sedang
menjalankan terapi ARV evafirens. Apoteker menyarankan penggantian terapi evafirens.
Obat apakah yang tepat disarankan untuk mengganti obat tersebut …
a. Didanosine
b. Stavudine
c. Nevirapine
d. Tenofovir

Pembahasan :

Karena efavirens dapat menyebabkan efek samping teratogenik pada kehamilan sehingga
untuk penggantian obat yang masih satu golongan dengan efavirens yaitu golongan
NNRTI adalah nevirapine (IONI 2017).

10. Obat antiretrovirus yang mempengaruhi peningkatan SGPT dan SGOT 3 kali lipat dari
normal adalah,,
a. Efevirens
b. Stavudin
c. Lopinavir
d. Zidovudin

Pembahasan :

Karena efavirens bersifat hepatotoksik dapat meningkatkan nilai AST , ALT serta TC dan
TG.
NAMA : RIFKI SATRIO YULIANTO

NPM : 20344176

TUGAS INDIVIDU MEMBUAT SOAL UKAI MATERI INFEKSI HIV


1. Ny. Xxx telah didiagnosis mengidap HIV (+) dan diberikan obat berupa golongan antiretroviral
dan obat penunjang lainnya. Adapun obat yang di resepkan untuk Ny. Xxx golongan Protase
Inhibitors (PI). Manakah obat di bawah ini yang termasuk golongan obat PI?
a. Zidovudin
b. Nevirapin
c. Lopinavir
d. Enfuvirtide
e. Efavirenz
Jawaban : C.
Lopinavir termasuk dalam 9 obat PI yang telah di setujui FDA dan di gunakan sebagai
pedoman tatalaksana terapi HIV Kemenkes RI

2. Seorang pasien Ny. Xxx menerima obat rotavirus, salah satunya yaitu RV Zidovudin. Mekanisme
dari ARV tersebut adalah?
a. Menghambat nukleotida ribossom transferase
b. Menghambat non nukleotida ribossom transferase
c. Menghambat sintesis DNA
d. Menghambat dinding sel
e. Menghambat sintesis protein
Jawaban : A
Zidovudine termasuk dalam golongan ARV NRTI (Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase
Inhibitors)

3. Obat HIV yang harus diwaspadai Ketika diberikan kepada pasien dengan gejala anemia?
a. Zidovudine
b. Tenovovir
c. Abacavir
d. Evafirens
e. Stavudine
Jawaban : A
AZT memiliki gejala memiliki efek samping Anemia sehingga harus di wapadai saat terapi
menggunakan AZT

4. Salah satu kondisi pada penderita HIV adalah candiasis oral. Obat apakah yang meredakan gejala
tersebut?
a. Metronidazole
b. Fluconazole
c. Amoxicillin
d. Azithromycin
e. Cefadroxil
Jawaban : B
Candiasis Oral termasuk efek samping dari penderita HIV karena menurunnya imunitas dan
Candiasis temasuk jenis jamur, maka pengobatan nya menggunakan Fluconazole
5. Kombinasi obat Carbamazepine dengan Atazanavir menimbulkan efek kepada pasien?
a. Tidak menimbulkan efek
b. Sinergisme
c. Antagonisme
d. Toksisitas
e. Perubahan fisika
Jawaban : C
Carbamazepine menurunkan efek Atazanavir dengan mempengaruhi metabolisme enzim
CYP4A4 hepatic dan instestinal

6. Seorang pasien An. Xxx (15 tahun) menjalani rawat inap RS, kemudian Dokter penanggung
jawab mendiagnosis An. Xxx terkena HIV + Hepatitis B. Dokter meminta saran kepada Apoteker
untuk pemilihan obat yang tepat. Saran sebagai Apoteker yang baik adalah menggunakan obat?
a. Tenofovir
b. Abacavir
c. Zidovudine
d. Stavudine
e. Emtrictabin
Jawaban : A
TDF merupakan pengobatan lini pertama pada pasien HIV + Hepatitis B.

7. Obat HIV dengan KI pada pasien gangguan ginjal adalah?


a. Tenofovir
b. Zidovudine
c. Nevirapine
d. Abacavir
e. Efavirenz
Jawaban : A
TDF memiliki efek samping terhadap ginjal, maka tidak dapat digunakan pada kondisi pasien
gangguan ginjal

8. Seorang pasien HIV (+) dan Hepatitis Mr. Xxx (27 Tahun) mengkonsumsi obat ARV Ritonavir 1200
mg/hari. Namun setelah 2 minggu mengkonsumsi ARV tersebut Mr. Xxx mengalami hepatitis
yang makin berat dan bertambah parah. Jika obat Ritonavir di subsitusikan dengan ARV lain,
manakah obat ARV yang minim ES yang ringan?
a. Nevirapine
b. Zidovudine
c. Indinavir
d. Lamivudine
e. Acyclovir
Jawaban : D
Rekomendasi obat dengan gejala Hepatitis direkomendasikan TDF, 3TC atau FTC dengan
gejala minim efek samping
9. Pasien HIV (+) dengan penyakit penyerta TBC. Bagaimana memberikan PIO untuk mengkonsumsi
obat tersebut?
a. Minum obat TBC dan HIV secara bersamaan
b. 7 Hari minum obat TBC – Obat HIV
c. 14 Hari minum obat TBC – Obat HIV
d. 21 Hari minum obat TBC – Obat HIV
e. 28 Hari minum obat TBC – Obat HIV
Jawaban : B
Pada terapi HIV dengan TBC obat ARV dapat dilanjutkan minimal 2 minggu setelah
pemberian obat TBC dan tidak lebih dari 8 minggu

10. Pasien HIV (+) yang sedang diterapi di RSKO menggunakan obat Metadon, obat ARV manakah
yang dapat dikombinasikan dengan Metadon tanpa harus menghentikan terapi Metadon?
a. Tenofovir
b. Emtristabin
c. Abacavir
d. Rilpivirin
e. Eviltegravir
Jawaban : A
Pada terapi pasien NAPZA (Metadon) yang di rekomendasikan adalah : AZT/TDF, 3TC,
EFV/NVP

NAMA : Elia Gushartati


NPM : 20344177
Mata Kuliah : Farmakoterapi Lanjut
Tugas : Individu Soal Ukai Materi Infeksi HIV

1. Seorang ibu hamil didiagnosa HIV.


Obat apakah yang tepat untuk diberikan pada ibu hamil ?
a. Segera diberikan kombinasi AZT + 3TC + EFV
b. Segera diberikan kombinasi AZT + 3TC + NVP
c. Diberikan kombinasi D4T + 3TC+ EFV
d. Diberikan TDF + FTC + EFV
e. Diberikan TDF + 3TC + EFV
Jawaban : B
Pembahasan : Hindari pemberian efavirenz selama kehamilan trimester 1, keamanan
pada kehamilan D. Sehingga regimen terapi yang tepat untuk NNRTI menggunakan
nevirapine.
2. Seorang pasien berumur 50 tahun datang ke poliklinik dengan membawa hasil labor
dengan kadar BUN 130 mg/dl dan srcl 1,5 mg/dl. Diketahui pasien memiliki riwayat
BPH stadium 3 dan infeksi HIV.
Pasien mengunakan obat lamivudin, tenofavir, efavirenz, kotrimoksazol dan tamsulosin 3
bulan terakhir. Obat apa yang menyebabkan efek samping tersebut?
a. Lamivudin
b. Tenofavir
c. Efavirenz
d. Kontrimoksazol
e. Tamsulosin
Jawaban : B
Pembahasan : Tenofovir memiliki miripan struktur dengan nefrotoxik nukleosida
adefovir dan cidofovir. Dalam kohort observasional, penggunaan tenofovir dikaitkan
dengan penurunan fungsi ginjal yang lebih besar dari pada yang terlihat dengan NRTI
lainnya. Pemantauan fungsi ginjal pada pasien yang menerima tenofovir ( kreatinin
serum, urinalisis, dan elektrolit urin ).
3. Seorang pasien laki2 dengan umur 46 tahun didiagnosis infeksi hiv dan memiliki
pengobatan anti retroviral. Setelah 2 minggu penggunaan pasien dibawa ke ugd karena
mengalami tanda – tanda steven Johnson syndrome.
Apakah obat yang berpotensi menyebabkan efek samping tersebut?
a. Emtricitabine
b. Zidovudine
c. Nevirapine
d. Lamivudine
e. Tavudine
Jawaban : C
Pembahasan : Nevirapine adalah penghambat transkriptase balik non – nukleosida
yang banyak digunakan dlam kombinasi dengan obat antiretroviral lain untuk
pengobatan infeksi HIV. peringatan kontak yang menonjol adalah toksisitas utama
nevirapine.
4. Pasien 30 tahun, di diagnose HIV dan mendapat terapi kombinasi zidovudin, stavudin,
dan efavirens. Dokter memintak apoteker untuk menjelaskan pada pasien terkait efek
samping zidovudin yang harus di monitoring.
Efek samping apa yang perlu disampaikan apoteker terkait obat tersebut?
a. Anemia
b. Mual
c. Sakit kepala
d. Sakit perut
e. Miopati
Jawaban : A
Pembahasan : Anemia adalah kelainan hematologi yang paling sering terjadi pada
penderita infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Kelainan ini terkair dengan
infeksi HIV.
5. Pasien laki-laki (25 th), gejala oral flush, diagnose HIV-AIDS dan kandidiasis, CD4+ 300
cell/mm3, obat rekomendasi?
a. Itrakonazol
b. Mikonazol
c. Flukonazol
d. Ketokonazol
e. Griseofulvin
Jawaban : C
Pembahasan : data dari uji coba prospektif terkontrol menunjukkan bahwa flukonazol
dapat mengurangi risiko penyakit mukosa (misorofaringeal, esophagus, dan
vulvovaginal) pada pasien dengan HIV lanjut.
6. Pasien menderita HIV dan hepatitis b dating ke RS keluhan lemas, nafsu makan
berkurang, hasil lab CD4 turun, SGOP SGPT naik.
Hal tersebut dikarnakan obat apa?
a. Nevirapin
b. Efavirenz
c. Lamivudine
d. Zidovudin
e. Stavudin
Jawaban : A
Pembahasan : Nevirapine dapat menyebabkan efek samping yang serius dan
mengancam jiwa. Termasuk masalah hepar yang serius, ruam kulit, dan reaksi kulit.
Kerusakan hati dan kulit dapat terjadi kapan saja selama pengobatan dengan
nevirapine, tetapi risiko paling besar selama 18 minggu pertama pengobatan .
7. Pasien HIV (30 tahun) mendapatkan terapi zidovudine, lamivudine, dan nevirapin.
Setelah sebulan pengobatan, pasien mengalami anemia. Dokter menduga anemia
disebabkan oleh penggunaan zidovudin.
Apakah yang anda rekomendasikan mengenai penggunaan zidovudin?
a. Obat diminum setelah makan
b. Obat diganti stavudin
c. Obat dihentikan
d. Obat diturunkan dosisnya
e. Obat dilanjutkan dengan pemantauan hematologi
Jawaban : D
Pembahasan : Pada ifeksi dini dengan fungsi sumsum tulang yang baik, defisiensi
vitamin B12 (risiko neutropenia), kurangi dosis atas berikan terapi intermiten bila
terjadi anemia atau mielosupresi.
8. Seorang ibu hamil didiagnosis terkena HIV.
Obat apa yang dikontraksikan dalam kondisi tersebut?
a. Zidovudine
b. Lamivudine
c. Efavirenz
d. Nevirapine
e. Tenovofir
Jawaban : C
Pembahasan : Penggunaan evapirens pada ibu hamil memiliki efek teratogenik.
9. Profilaksis untuk bayi baru lahir dari ibu HIV?
a. Zidovudin
b. Lamivudin
c. Atanavir
d. Stavudin
e. Emtricitabine
Jawaban : A
Pembahasan : Pemberian obat tunggal zidovudine sejak kehamilan 14 minggu,
selama persalinan dan dilanjutkan 6 minggu kepada bayi dapat menurunkan transmisi
vertical sebanyak 2/3 kasus.
10. Pasien laki-laki 42 thun diketahui memiliki gaya hidup suka berganti-ganti pasangan.
Dalam hasil pemeriksaan laboratorium, diketahui bahwa pasien tersebut terinfeksi virus
HIV/ AIDS.
Apakah yang anda rekomendasikan sebagai anti-retroviral yang sesuai untuk kondisi di
atas?
a. Efavirenz - ritonavir zidovudin
b. Stavudin - lamivudine zidovudin
c. Tenofovir – lamivudin efavirenz
d. Ritonavir – nevirapine zalcitabine
e. Nevirapine – dilavirdine saquinavir
Jawaban : C
Pembahasan : ART lini pertama harus terdiri dari dua mucleoside transcriptase
inhibitor (NRTIS) ditambah non – mucleoside re transcriptase inhibitor (NNRTI)
TDF 3TC (atau FTC). EFV sebagai kombinasi dosis tetap yang direkomendasikan
sebagai pilihan yang lebih disukai untukmemulai ART.

1. Pasien wanita didiagnosis oleh dokter menderita HIV/AIDS, pasien sedang dalam kondisi hamil
trimester pertama. Dokter merekomendasikan penggunaan antiretrovirus untuk memperbaiki nilai
CD4. Obat apa yang dikontaindikasikan pada pasien tersebut ?
a. Lamivudine
b. Zidovudine
c. Efavirenz
d. Saquinavir
e. Tenovovir
Jawab :
C = Alasannya Efavirenz bersifat teratogenic, sehingga perlu digantikan dengan Nevirapin
pada kasus HIV ibu hamil

2. Orang dengan status HIV dibawa kerumah sakit karena tak sadar diri. Diketahui data SGOT 240,
SGPT 260. Hasil tersebut dicurigai merupakan efek samping dari obat HIV. Obat apakah itu ?
a. Lamivudine
b. Nevirapin
c. Zidovudine
d. Nistatin
e. Evafirenz
Jawab :
B = Alasannya Nevirapin memiliki efek samping berupa gangguan hepar yang ditandai dengan
peningkatan nilai SGOT/SGPT

3. Seorang pasien datang kepuskesmas untuk memeriksa kesehatannya. Dari hasil pemeriksaan
diketahui pasien mengidap HIV/AIDS. Pengobatan lini pertama pada pasien ini adalah :
a. Zidovudin + Efavirenz + Abacavir
b. Didanosin + Lamivudin + Tenovofir
c. Didanosin + Efavirenz + Lamivudin
d. Zidovudin + Lamivudin + Nevirapin
e. Lamivudin + Efavirenz + Abacavir
Jawab :
D = HIV/AIDS lini pertama : 2NRTI + 1NNRTI
Lini kedua : 2NRTI + Boosted PI
NRTI = Zidovudin, Lamivudin, Tenovofir, emricitabine
NNRTI = Efavirenz , nevirapin ,
PI = lopiavir , ritonavir

4. Efek samping obat HIV yang mengakibatkan anemia adalah ?


a. Zidovudine
b. Lamivudine
c. Efavirenz
d. Nevirapin
e. Tenovofir
Jawab :
A = ROTD Zidovudin ( AZT ) adalah
- Anemia
- Hepatomegaly
- Peningkatan lipase dan amilase
- Asidosis laktat
- Intoleransi GIT
-
5. Seorang pasien laki – laki usia 15 tahun menjalani rawat inap di RS. Dokter mendoagnosis HIV
stadium IV dan hepatitis B. Hasil pemeriksaan HCsAg + dan CD4 200 sel/mm3. Dokter meminta
saran apoteker untuk pemilihan antiretroviral yang digunakan. Apoteker memberi saran untuk
menggunakan ?
a. Abacavir
b. Didanosin
c. Stavudin
d. Tenovofir
e. Zidovudine
Jawab :
D
HBV saja :
- preferred : pegylated interferon alfa adevofir
- Avoid : Monoterapi lamivudine, emtricitabine, tenovofir

HIV + HBV :

- Preferred : Tenovofir dan emtricitabine


- Evoid : monoterapi lamivudine, emtricitabine, tenovofir
6. Seorang laki – laki berusia 46 tahun didiagnosa infeksi HIV dan memiliki pengobatan antiretroviral.
Setelah 2 minggu, pasien dibawa ke UGD karena mengalami tanda steven Johnson syndrome.
Apakah obat yang berpotensi menyebabkan efek samping tersebut ?
a. Emtricitabine
b. Zidovudine
c. Nevirapin
d. Lamivudine
e. Tenovofir
Jawab :
B = ARV yang dapat menyebabkan SJS :
1. Zidovudine ( paling umum )
2. Efavirenz
3. Nevirapin
4. Ritonavir

7. Seorang pasien HIV /AIDS setelah pemeriksaan oleh dokter diketahui CD4+ sebesar 400. Obat
yang digunakan pasien adalah lamivudine, zidovudine dan efavienz. Parameter apa yang
digunakan untuk mengetahui efikasi obat ?
a. Viral load dan jumlah CD4
b. Plasma HIV DNA dan viral load
c. Plasma HIV DNA dan jumlah CD4
d. Plasma HIV RNA dan viral load
e. Plasma HIV RNA dan jumlah CD4
Jawab :
A = parameter berhasil :
- CD4 meningkat
- Tidak ada viral load
- Tidak ada gejala klinis
-
8. Pasien wanita berusia 24 tahun, dating ke dokter dan positif hamil 6 minggu. Mempunyai riwayat
HIV stadium 2 sejak 2 tahun lalu dan sedang menjalani regimen ARV efavirenz yang bersifat
teratogenic. Dokter menanyakan kepada apoteker terapi untuk menggantikan yaitu
a. Didanosin
b. Emtrisitabine
c. Nevirapin
d. Stavudin
e. Tenovofir
Jawab :
C
ARV + Hamil
Zidovudine + lamivudine + nevirapin
Tenovudine + lamivudine ( atau emricitabine ) + nevirapine
Hindari Efavirenz pada trimester pertama
Efavirenz diganti Nevirapin

9. Obat antiretrovirus yang mempengaruhi peningkatan SGPT dan SGOT 3 kali lipat dari normal
adalah
a. Stavudin
b. Evafirenz
c. Zidovudine
d. Lopinavir
e. Tenovofir
Jawab :
B = Efavirenz bersifat hepatotoksik, dapat meningkatkan nilai AST dan ALT serta TC dan TG

10. Efek samping obat HIV yang menyebabkan osteoporosis yaitu


a. Zidovudine
b. Lamivudine
c. Tenofovir
d. Stavudin
e. Didanosin
Jawab :
C = efek samping Tenofovir
- Toksisitas ginjal
- Osteoporosis
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Citra Chairunnisa M. Amin


NPM : 20344179
Kelas :E
1. Obat ini hanya berfungsi mengurangi resiko perkembangan dan penyebaran virus
herpes, campak dan cacar air kebagian tubuh lain serta meminimalisir kemungkinan
kembali menginfeksi dimasa mendatang. Dari pernyataan diatas obat apakah yang
dimaksud..
a. Acyclovir
b. Kloramfenikol
c. Asam mefenamat
d. Rifampicin
e. Etambutol
2. Pada Herpes Simplex Tipe 1 penyebaran virus biasanya didapatkan dari...
a. Bawah pusar dan di pinggang
b. Disekitar mata, dan dipusar
c. Dibagian pinggang dan rongga mulut
d. Dibibir, rongga mulut, tenggorokan, dan jari tangan.
e. Ditenggorokan dan bagian pinggang
3. Seorang pasien mengalami gejala awal berupa gatal,kesemutan dan sakit, lalu setelah
beberapa hari muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan
lepuhan kecil yang terasa nyeri, maka seorang pasien bisa didiagnosa dengan
penyakit...
a. Herpes
b. HIV
c. Cacar
d. Alergi
4. Seorang pasien perempuan berumur 45 Tahun ke poliklinik RS dengan keluhan
adanya bintil-bintil berair berisi cairan pada pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu,
pasien juga mengeluh nyeri pada daerah tersebut. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
vesikel berkelompok dengan makular critem pada sisi kiri setinggi lorakal. Apakah
diagnosa penyakitnya...
a. Varicella
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

b. Herpes zooter
c. Moluskum contangiotum
d. Pemfigoid bullosa
e. Impetigo bullosa
5. Lama masa prodromal pada pasien yang menderita infeksi virus herpes adalah...
a. 2-3 hari pertama
b. 2-4 hari pertama
c. 3-4 hari pertama
d. 3-5 hari pertama
e. 2-5 hari pertama
6. Pada pasien penyakit herpes zooter, disetujui pada stadium vaskular apa obat atau
tindakan pengobatan yang diberikan?
a. Kompres terbuka dengan antiseptik
b. Kompres dingin dengan liang
c. Diberikan salep antibiotik
d. Diberikan bedak salycil 2% atau bedak kocok kalamin
e. Diberikan melalui infus
7. Seorang laki-laki bernama TN. Ahmad dengan riwayat penyakit Hepatitis B selama 8
Tahun, dan mengalami gagal ginjal. Obat antivirus yang dikonraindikasikan adalah ?
a. Interferon
b. Lamifudin
c. Adefovir
d. Entecavir
e. Zidovudin
8. TN. Ahmad datang ke dokter dan menceritakan keluhannya dan kemudian di diagnosa
penyakit Hepatitis B kronis, Apakah obat pilihan pertama yang harus diberikan pada
pria tersebut?
a. Interferon
b. Lamifudin
c. Adefovir
d. Entecavir
e. Zidovudin
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

9. Seorang An. Ayi berusia 15 TH menderita influenza. Obat apakah yang dapat di
gunakan untuk mengatasi kasus tersebut..
a. Asiklovir
b. Vidarabin
c. Poscarnet
d. Oseltamivir
e. Zanamivir
10. Seorang pasien berusia 25 TH didiagnosi menderita penyakit Flu burung (Avian
influenza). Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut sama seperti flu biasa,
ditandai dengan demam mendadak (suhu ≥ 38oC), batuk, pilek, sakit tenggorokan,
sesak, sakit kepala, malaise, muntah, diare dan nyeri otot. Apakah obat yang tepat
diberikan untuk mengatasi penyakit tersebut...
a. Asiklovir
b. Vidarabin
c. Poscarnet
d. Oseltamivir
e. Zanamivir
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Albertinus Tappi


NPM : 20344181
Kelas :E
1. Infeksi Virus non-HIV lazimnya tidak  dapat diatasi dengan terapi acyclovir adalah…
a. Encephalitis
b. Herpes Genital
c. Retinitis karena CMV
d. Chicken Pox
2. CYP3A atau Lokus Gen Manusia yang meningkatkan fungsi kadar obat HIV serta
obat Non-HIV lainya yang masuk kedalam tubuh. Contoh obat yang di berikan yaitu.
a. cobicistat dan Ritonavir (Norvir)
b. Griseofulvin
c. Asam salisilat
d. Penicillin
3. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke apotek untuk meminta saran apoteker tas
keluhan gatal pada sela jari kakinya. Apa obat yang diberikan apoteker?
a. Krim gentamisin
b. Krim tetrasiklin
c. Krim acyclovir
d. Krim hidrokortison
4. Seorang perempuan yang berusai 38 tahun dating ke apotik. X. pasien tersebut
mengatakan ia mengeluh nyeri dan kaku pada pergelangan tangan, kaki dan juga
lututnya mengalami penurunan. Pasien juga mengeluh pilek dan flu. Hasil pengkajian
riwayat terdahulu bahwa pasien mengakui memiliki penyakit ginajl.
Sebagai apoteker yang professional, obat apakah yang saudara pilihkan untuk pasien
tersebut?
a. Ibuprofen
b. Kalium diklofenak
c. Kombinasi rituximab dan methotrexate
d. Paracetamol
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

5. seorang pria berusia 40 tahun mengalami infeksi bakteri yang ditandai dengan
penumbuhan kultur bakteri streptococcus pneomoniae yang sensitive terhadap
quinolones. Riwayat pasien, pasien hingga sekarang menderita hepatitis berat.
Sebagai apoteker, terapi obat apakah yang perlu dihindari untuk pasien tersebut??
a. Levofloxacin
b. Norfloxacin
c. Ciprofloxacin
d. Trovafloxacin
6. Bagaimana rute pemberian yang paling baik dalam pemberian acyclovir
a. Intra muscular
b. Intravena
c. Subkutan
d. Intraperitorial
7. Jika herpssimpleks terjadi pada intrapartum dan post partum maka dapat
menyebabkan infeksi pada neonates berupa..
a. Kelainan pada kulit, mata dan mulut
b. Infeksi organ dalam
c. Timbul vesikel
d. Sakit kepala
8. Seorang pasien didiagnosa terkena penyakit herpes untuk mengobati rasa sakit yang
berkepanjangan pada pasien penyakit herpes obat apa yang biasanya digunakan??
a. Anti virus
b. Antihistamin
c. Antikonvulsan
d. Capsaicin
9. Seorang pria berusia 30 tahun dengan aids baru-baru ini didiagnosis menderita
cytomegalovirus Retinitis.Dokter mata meresepkan obat yang harus difosorilasi
terlebih dahulu oleh enzim spesifik virsus kemudian oleh enzim sel inag untuk
menjadi aktif. Manakah dari obat berikut yang paling mungkin debirikan??
a. Foscarnet
b. Ribavirin
c. Ganciclovir
d. Zidovudine
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

10. Seorang pasien didiagnosis hepatitis 7 tahun lalu. Sekarang pasien mengalami gagal
hati kronik.obat anti viral apa yang tidak boleh diberikan pada pasien?
a. Lamivudin
b. Nevirapin
c. Evafirens
d. Entecavir
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Predi Mubarok


NPM : 20344180
Kelas : E
1. Seorang Pasien didiagnosis hepatitis 8 tahun lalu. Sekarang pasien mengalami gagal hati
kronik. Obat anti viral apa yang tidak boleh diberikan pada pasien?
a. Lamivudin
b. Nevirapin
c. Evafirens
d. Entecavir
e. Oseltamivir
Pembahasan: Lamivudin, entecavir dan oseltamivir dapat diberikan pada pasien dengan
kerusakan atau gagal hati (tidak perlu penyesuaian dosis. Evafirens dapat diberikan pada
pasien dengan gagal hati namun dengan perhatian. Nevirapine tidak boleh diberikan pada
pasien gagal hati (kontraindikasi). Pemberian nevirapin berisko meningkatkan
hepatotoksisitas, nekrosis hari dan hepatic failure.

2. Seorang pasien dewasa yang menderita EHS ( ensefalitis Herpes simpleks) diberikan
asiklovir. Berapakah dosis yang tepat di berikan pada pasien tersebut?
a. 30 mg / kg BB per hari  
b. 40 mg / kg BB per hari
c. 50 mg / kg BB per hari
d. 60 mg / kg BB per hari
e. 70 mg / kg BB per hari
Pembahasan : Preparat asiklovir tersedia dalam 250 mg dan 500 mg, yang haus
diencerkan dengan aquadest atau larutan garam fisiologis. Dosis asiklovir adalah 30 mg
kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis anak dan dewasa, serta 60 mg kgBB/hari dibagi dalam 3
dosis selama 21 hari  pada neonates

3. Seorang wanita berumur 40th datang ke dokter dan menceritakan keluhannya dan
kemudian didiagnosa penyakit herpes, apakah obat pilihan pertama yg harus di berikan
pada wanita tersebut?
A. Asiklovir
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

B. Vidarabin
C. Poskarnet
D. Oseltamivir
E. Zanamifir
Pembahasan : Saat ini asiklovir telah terbukti lebih baik dibandingkan vidarabin, dan
merupakan obat pilihan pertama mengingat toksisitas vidarabin yang sangat tinggi dalam
pemberian intravena.  Pemberian intravena. Asiklovir merupakan Asiklovir merupakan
bahan antivirus bahan antivirus yang secara yang secara selektif selektif menghambat
menghambat replikasi virus tanpa merusak sel normal dengan mengadakan kompetensi
dengan guanoside untuk DNA polimerase virus.

4. Seorang perempuan berumur 50 tahun mengalami morbiditas yang cukup tinggi karena
menyerang sarat sensori sehingga mengakibatkan rasa yang sangat nyeri, penyakit ini
juga menyebabkan ketidaknyamanan karena vesikel yang muncul mengikuti dermatom
saraf pada  bagian-bagian yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari misalkan pada
pinggang, punggung, dan lengan. Dari diagnosis di atas pasien tersebut menderita ...
A. Varicella
B. Herpes zooter
C. Moluskum contangiotum
D. Pemfigoid bullosa
E. Impetigo bullosa
Pembahasan : Penyakit herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi
varicella yang disebabkan oleh reaktivasi varicella zoster virus (VZV) yang memiliki
double-stranded DNA dan bereplikasi di nukleus sel, sehingga memiliki kemampuan
untuk menjadi laten pada ganglion sel sara sensori manusia selama seumur hidup.

5. Seorang pasien yang menderita pasien yang menderita EHS ( ensefalitis Herpes
simpleks) cukup lama gangguan  pencernaan, nyeri kepala, , ruam kulit, hematuria, dan
nefropati dapat dijumpai sebagai efek dari obat?
A. Poskarnet
B. Vidarabin
C. Asiclovir
D. Oseltamivir
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

E. Zanamifir
Pembahasan : Gangguan pencernaan, nyeri kepala, ruam kulit, hematuria, dan nefropati
dapat dijumpai sebagai efek samping, sehingga pemantauan pemeriksaan darah lengkap
dan fungsi ginjal diperlukan pada pemberian asiklovir jangka panjang.

6. Seorang pasien yg memutakhirkan 27 tahun di diagnosa sakit harpes simpleks olek


dokter dan pasien datang ke apoteker, apakah obat yang dipilit dalam kasus ini?
A. capsaicin (zastrik)
B. krim / gel / patch
C. dhyphenhydramine
D. anti-virus
E. Antijamur
Pembahasan: Karena obat antivirus (acyclovir, valacyclovir, dan famc yclovir, dan
famcyclovir) untuk yclovir) untuk membantu mencegah virus berkembang biak, obat
membantu mencegah virus berkembang biak, obat antivirus ini juga digunakan untuk
membantu mengurangi resiko penularan virus ke orang lain

7. Bagaimanakah rute pemberian yang paling baik dalam pemberian acyclovir ?


A. Intra muskular
B. Intavena
C. Subkutan
D. Intan dermal
E. Intra peritorial

8. Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke dokte tahun datang ke dokter umum dengan
keluhan timbul bentol-  bentol merah pada wajah dan nyeri. Darahnya 120/80 mmHg,
denyut nadi 80 kali / menit, nafas 20 kali / menit. pada pemeriksaan vesikel pada wajah
+, eritema, dan unilateral. Pernah sakit cacar sebelumnya saat masa kanak-kanak. Terapi
yang diberikan adalah….
A. Clinvir 4 500 mg / hari selama 5 hari
B. Asiklovir 5 x 200 mg / hari selama 7 hari
C. Danovir 2 x 500 mg / hari selama 7 hari
D. Asiklovir 5 x 800 mg / hari sclama 7 hari
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

E. Interferon 1 200 mg / hari berlangsung 10 hari


Pembahasan: berdasarkan gejala klinis antivirus yang disetujui dan generic dapat
digunakan untuk herpes zoster, dosis dewasa: 800mg 5x / hari selama 7 hari dosis anak
20mg / kg / x sampai 800 mg sehari 4 kali atau valasiklovir 3 x 1.000 mg sehari.

9. Seorang Wanita Berusia 33 Tahun Dengan Aids Baru-Baru Ini Didiagnosis Menderita
Cytomegalovirus Retinitis. Dokter Mata Meresepkan Obat Yang Harus Difosforilasi
Terlebih Dahulu Oleh Enzim Spesifik Virus, Kemudian Oleh Enzim Sel Inang Untuk
Menjadi Aktif. Manakah Dari Obat Berikut Yang Paling Mungkin Diberikan?
A. Foscarnet
B. Ribavirin
C. Ganciclovir
D. Zidovudine
E. Vidarabine
Pembahasan: Ganciclovir Dan Acyclovir Adalah Analog Nukleosida Yang Harus
Difosforilasi Terlebih Dahulu Oleh Enzim Spesifik Virus. Kedua Obat Ini Mengalami
Fosforilasi Oleh Virus Timidin Kinase Dalam Sel Yang Terinfeksi Virus Herpes
Simpleks (Hsv). Ganciclovir Juga Difosforilasi Oleh Virus Phosphotransferase Spesifik
Dalam Sel Yang Terinfeksi Cytomegalovirus (Cmv). Ini Menjelaskan Mengapa Kedua
Obat Ini Aktif Melawan Hsv, Tetapi Hanya Gansiklovir Yang Efektif Melawan Cmv

10. Seorang Pria Berusia 34 Tahun Datang Ke Klinik Dengan Penyakit Kuning Dan Keluhan
Kelelahan Yang Melumpuhkan Dan Rasa Sakit Perut Intermiten Yang Tidak Jelas
Selama Sebulan Terakhir. Pasien Memiliki Riwayat Penyalahgunaan Obat Intravena Dan
Penyalahgunaan Alkohol. Tes Serologi Hepatitis Positif Untuk Antigen Permukaan
Hepatitis B. Manakah Dari Obat Berikut Yang Sesuai Untuk Pasien Ini?
A. Enfuvirtide
B. Atazanavir
C. Amantadine
D. Interferon Alfa-2a
E. Ganciclovir
Pembahasan: Kejadian Kronis Ikterus Pada Pasien Muda Menunjukkan Hepatitis, Dan
Keberadaan Antigen Permukaan Hepatitis B (Hbsag) Dalam Serum Merupakan
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Diagnostik Untuk Infeksi Virus Hepatitis B (Hbv). Pengobatan Hepatitis B Kronis


Termasuk Interferon, Adefovir, Entecavir, Tenofovir, Dan Lamivudine. Obat-Obatan Ini
Hanya Cukup Efektif Dalam Mengobati Penyakit. Remisi Dapat Dipertahankan, Tetapi
Pada Banyak Pasien, Replikasi Virus Muncul Kembali Setelah Penghentian Terapi.
Interferon Adalah Sitokin Yang Memiliki Tindakan Antivirus, Imunomodulasi, Dan
Antiproliferatif. Mereka Menginduksi Lebih Dari Dua Lusin Protein Dalam Sel Inang
Yang Berkontribusi Terhadap Resistansi Virus Melalui Mekanisme Yang Berbeda,
Termasuk Penghambatan Penetrasi Virus Dan Uncoating, Sintesis Dna Virus Dan Rna,
Dan Perakitan Dan Pelepasan Virus
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Muhammad Firmansyah


NIM : 20344182
Mata Kuliah : Farmakoterapi Lanjutan

1. Infeksi Hepatitis B bisa dicegah dengan pemberiaan vaksin dimulai pada balita, anak-
anak, dan dewasa. Sebutkan kandungan dari vaksin tersebut ?
a. HbsAg,
b. HBsCg
c. Anti HPV
d. HbA1c

2. Laki-laki hepatitis B selama 8 tahun, mengalami gagal ginjal. Obat antivirus yang
dikontraindikasikan adalah ?
a. Interferon
b. Entecavir,
c. Lamivudin
d. Zidovudin

3. Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan mual, pusing, demam, sakit kepala,
dan Satu hingga 5 hari sebelum kuning dapat muncul warna urin yang lebih gelap dan
fess berwarna pucat, dari gejala tersebut pasien menderita penyakit ?
a. ISPA
b. Hepatitis C
c. ISK
d. Diare

4. Seorang pasien di diagnosa oleh dokter menderita penyakit Herpes simpleks, sebagai
seorang apoteker merekomendasi kepada dokter berapa dosis obat Acyclovir tablet
yang di akan di berikan kepada pasien ?
a. 5x200mg selama 1 hari
b. 6x200mg selama 7 hari
c. 5x200mg selama 5 hari
d. 3x200mg selama 3 hari

5. Virus RNA yang termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae yang dapat menyerang
burung, mamalia termasuk manusia. Ini merupakan etiologi dari penyakit ?
a. Influenza
b. Ulkus peptikum
c. Mialgia
d. Dermatitis

6. Seorang laki-laki umur 23tahun didiagnosa oleh dokter menderita penyaki Hepaptis
B, dokter memberikan untuk tata laksana pengobatannya diberikan obat ?
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

a. Ciprofloxacin
b. Lamivudin
c. Acyclovir
d. Metilprednisolon

7. Dalam penatalaksanaan penyakit Hepatitis B pengobatannya diberikan oleh dokter


adalah penggunaan obat peg-interferon, akan tetapi obat ini dikontraindikasi pada
penderita antara lain, kecuali ?
a. Hamil
b. Gagal jantung
c. Hipertensi
d. Maag

8. Seorang apoteker memberikan konseling kepada pasien laki-laki yang berumur 35


tahun dengan menderita penyakit Hepatitis C, dalam konselingnya apoteker
menjelaskan tujuan terapi penggunaan obat Hepatiits C agar terhindar dari penyakit ?
a. Gastritis
b. PPOK
c. Fibrosis
d. Jantung

9. Seorang Pasien Tn. D umur 29tahun datang berobat ke dokter dan diagnosa oleh
dokter menderita penyakit Herpes Varisela-Zoster, kemudian dokter meresepkan obat
golongan kortikosteroid untuk mencegah sindrom ramsay-hunt bila terjadinya
paralisis, obat yang diberikan oleh adalah ?
a. Prednison
b. Paracetamol
c. Mebhydrolin
d. Cetirizine

10. Seorang pasien berobat ke Rumah Sakit dengan gejala Oftalmikus yaitu terjadi
infeksi sehingga timbul kelainan pada mata. Ini merupakan salah satu gejala dari
penyakit ?
a. HIV
b. Sifilis
c. Herpes Zoster
d. Hepatitis A
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

NAMA : FEBRIANTI RUSDIN


NPM : 20344186
KELAS : E KARYAWAN
TUGAS : SOAL PENYAKIT MENULAR SEKSUAL/ PMS (SIFILIS,GONORRHOE,
VAGINITIS, HERPES KELAMIN)

SOAL TENTANG PENYAKIT SIFILIS


1. Seorang pasien berumur 21 tahun didiagnosis mengalami sifilis. Pasien diberikan terapi
dengan mekanisme kerja menghambat mukopeptida dinding sel. Obat apa yang memiliki
mekanisme kerja tersebut?
a. Tetrasiklin
b. Doksisiklin
c. Seftriakson
d. Levofloksasin
e. Benzatin penisilin G

Jawaban : E

Pembahasan :
Tatalaksana Sifilis
Obat pilihan:
Benzil benzatin penisilin G (BBPG), dengan dosis:
1. Stadium primer dan sekunder: 2,4 juta Unit, injeksi intramuskular, dosis tunggal
Cara: satu injeksi 2,4 juta Unit IM pada 1 bokong, atau 1,2 juta Unit pada setiap
bokong.
2. Stadium laten: 2,4 juta Unit injeksi intramuskular, setiap minggu, pada hari ke-
1, 8 dan 15
2. Seorang wanita 28 tahun yang sedang hamil berobat ke dokter dan didiagnosa menderita
sifilis primer, wanita tersebut menolak diberikan terapi penisilin injeksi karena alergi dan
meminta dokter untuk diberikan obat oral. Terapi yang tepat digunakan pada pasien
tersebut adalah?
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

a. Amoksilin 3 x 1 500 mg oral selama 7 hari


b. Tetrasiklin 3 x 1 500 mg oral selama 14 hari
c. Doksisiklin 2 x 100 mg oral selama 14 hari
d. Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 14 hari
e. Azitromisin 1 x 500 mg oral selama 3 hari
Jawaban : D
Pembahasan :

Obat alternatif: bila alergi terhadap penisilin atau pasien menolak injeksi atau tidak
tersedia BBPG:
1. Doksisiklin 2x100 mg oral selama 14 hari untuk stadium primer dan sekunder
(B,3) atau selama 28 hari untuk sifilis laten.
Doksisiklin 2x100 mg oral selama 30 hari untuk stadium primer dan sekunder
atau lebih dari 30 hari untuk sifilis laten.
2. Eritromisin 4x500 mg oral selama 14 hari untuk ibu hamil dengan sifilis stadium
primer dan sekunder, atau 30 hari untuk sifilis laten (very low quality evidence,
conditional recommendation)3
Eritromisin 4x500 mg oral selama 30 hari untuk ibu hamil dengan sifilis stadium
primer dan sekunder, atau lebih dari 30 hari untuk sifilis laten.
Evaluasi terapi: evaluasi secara klinis dan serologi dilakukan pada bulan ke-1, 3, 6,
dan 12.
Kriteria sembuh: titer VDRL atau RPR menurun 4 kali lipat dalam 6 bulan setelah
pengobatan.

3. Seorang wanita 32 tahun sedang hamil didiagnosa menderita sifilis laten. Dokter
memberikan terapi antibiotic Doksisiklin 2 x 100 mg/ hari. Berapa lama durasi
penggunaan antibiotic tersebut?
a. 3 hari
b. 7 hari
c. 14 hari
d. 21 hari
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

e. 28 hari

Jawaban : E
Pembahasan :

Doksisiklin 2 x100 mg oral selama 14 hari untuk stadium primer dan sekunder
(B,3) atau selama 28 hari untuk sifilis laten.
Doksisiklin 2 x100 mg oral selama 30 hari untuk stadium primer dan sekunder
atau lebih dari 30 hari untuk sifilis laten.

PENYAKIT GONORRHOE

1. Diketahui pengobatan dengan antibiotic Ciprofloksasin sebagai bagian terapi gonorrhoe


telah menunjukkan angka resistensi yang tinggi di masyarakat. Terapi utama atau obat
pilihan yang direkomendasikan sesuai penatalaksanaan oleh Apoteker adalah?
a. Kanamisin inj
b. Seftriakson inj
c. Cefiksim tab
d. Levofloksasin tab
e. Doksisiklin tab
Jawaban : C
Pembahasan :

Obat pilihan: Cefiksim 400 mg per oral, dosis tunggal


Obat alternatif :
 Seftriakson 250 mg injeksi IM dosis tunggal
 Kanamisin 2 gram injeksi IM, dosis tunggal
Siprofloksasin dan ofloksasin sudah menunjukkan angka resistensi yang tinggi
di beberapa kota, sehingga tidak dianjurkan lagi.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

2. Seorang ibu penderita gonorrhoe baru saja melahirkan seorang bayi, untuk mencegah
terjadinya konjungtivitis pada bayi tersebut, pengobatan yang seharusnya diberikan pada
bayi tersebut adalah…
a. Salep mata Oksitetrasiklin
b. Salep mata Eritromisisn
c. Salep mata Gentamisin
d. Salep mata Kloramfenikol
e. Salep mata Triamsinolone

Jawaban : B
Pembahasan :

Pengobatan Gonorhea selama kehamilan penting untuk mencegah konjungtivitas pada


bayi.
Ibu hamil : terapi kombinasi antibiotik golongan sefalosporin, jika alergi berikan
azitromisin.
Pada bayi yang baru lahir : segera berikan salep mata eritromisin 0,5% pada celah
konjungtivitis mata bayi.

3. Bila pada penyakit gonorrhoe sudah terjadi komplikasi bartolinitis dan prostatitis, terapi
pengobatan apa yang diberikan untuk obat pilihan dan alternatif?
a. Doksisiklin dan Eritromisin
b. Sefiksim 400 mg dan Levofloksasin 500 mg
c. Cefadroxil dan ciprofloxacin
d. Acyclovir dan valasiklovir
e. Penicillin dan Co-Amoxiclav
Jawaban : B
Pembahasan :

Bila sudah terjadi komplikasi seperti bartolinitis, prostatitis


1. Obat pilihan: sefiksim 400 mg peroral selama 5 hari
2. Obat alternatif:
Levofloksasin 500 mg per oral 5 hari11 atau
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Kanamisin 2 gram injeksi intramuskular 3 hari atau Seftriakson 250 mg injeksi


intramuskular 3 hari

PENYAKIT VAGINITIS
1. Seorang wanita 21 tahun berobat ke dokter dengan keluhan gatal pada vagina,
mengeluarkan bau, nyeri, keluar cairan putih berwarna kehijauan, oleh dokter didiagnosis
menderita Kandidiasis vulvo vaginalis, dokter meminta saran kepada apoteker mengenai
terapi yang akan diberikan kepada pasien yaitu…
a. Metronidazole
b. Azitromisin
c. Klotrimazol
d. Cefadroxil
e. Ciprofloxacin
Jawaban : C
Pembahasan :

Tabel 6. Terapi pengobatan keputihan menurut Kementrian Kesehatan RI (2015) dan


Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7ed (2008)
Diagnosis Pengobatan
Bakterial vaginosis Metronidazol 2 g per oral sebagai dosis tunggal,
metronidazol 500 mg per oral 2x1 selama 7 hari, atau
klindamisin 300mg per oral 2x1 selama 7 hari (Kemenkes RI,
2015).
Metronidazol 500 mg per oral 2x1selama 7 hari,
metronidazol 250 mg 3x1 selama 7 hari, atau klindamisin
300 mg 2x1 selama 7 hari (Dipiro et al., 2008).
KVV (Kandidiasis Vulvo Klotrimazol 200 mg intravagina setiap hari selama 3 hari,
Vaginalis) klotrimazol 500 mg intravagina sebagai dosis tunggal,
flukonazol 150 mg per oral sebagai dosis tunggal, atau
itrakonazol 200 mg per oral sebagai dosis tunggal
(Kemenkes RI, 2015).
Golongan azole merupakan regimen terapi yang tepat untuk
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

pengobatan infeksi yang disebabkan candida. Flukonazol


dapat diberikan dalam dosis tunggal 150 mg (Dipiro et al.,
2008).
Servisitis Azitromisin 1 g per oral sebagai dosis tunggal, doksisiklin
2x100 mg/hari per oral selama 7 hari atau eritromisin 4x500
mg/hari per oral selama 7 hari (Kemenkes RI, 2015)

2. Pemberian terapi Flukonazol pada pasien di RS. Kasih Ibu Surakarta yang didiagnosis
menderita servitis vaginalis dianggap tidak tepat indikasi berdasarkan data presentase,
jadi terapi yang seharusnya tepat indikasi untuk penyakit servitis vaginalis adalah…
a. Azitromisin
b. Ketokonazol
c. Metronidazole
d. Cefadroxil
e. Thiamfenikol
Jawaban : A
Pembahasan :
Pembahasan ada pada tabel diatas sesuai Pustaka Terapi pengobatan keputihan menurut
Kementrian Kesehatan RI (2015) dan Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach
7ed (2008)
PENYAKIT HERPES KELAMIN

1. Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan rasa nyeri pada daerah genitalnya dan
terdapat vesikel (kutil) berkelompok, dan juga merasakan demam, sakit kepala yang
hebat, dan pembengkakan kelenjar getah bening setelah dilakukan pemeriksaan kultur
virus dari vesikel, dokter mendiagnosa bahwa pasien menderita herpes genital lesi
primer, dan pasien memutuskan untuk dirawat inap. Terapi apakah yang diberikan
kepada pasien selama 10 hari berturut-turut…
a. Valasiklovir
b. Famsiklovir
c. Flukonazol
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

d. Thiamfenikol
e. Asiklovir injeksi
Jawaban : E
Pembahasan :

HG lesi episode pertama lesi primer :


1. Asiklovir: 5x200 mg/ hari selama 7-10 hari, atau asiklovir: 3x400 mg/ hari selama
7- 10 hari
2. Valasiklovir: 2x500-1000 mg /hari selama 7-10 hari
3. Famsiklovir : 3x250 mg/hari selama 7-10 hari
4. Kasus berat perlu rawat inap: asiklovir intravena 5 mg/kgBB tiap 8 jam selama 7-
10 hari
2. Seorang wanita hamil datang ke dokter dan divonis menderita herpes genital primer oleh
dokter, 6 minggu sebelum persalinan dokter menganjurkan untuk dilakukan seksio sesarea
sebelum atau dalam 4 jam sebelum pecahnya ketuban. Terapi apa yang diberikan kepada
pasien sebelum menjelang persalinan…
a. Valasiklovir 2 x 1000 mg/ hari
b. Famsiklovir 2 x 500 mg/ hari
c. Asiklovir i.v 5 mg/ kg BB
d. Asiklovir dosis supresi 3 x 400 mg/ hari
e. Ketokonazol 200 – 400 mg/ hari
Jawaban : D
Pembahasan :
Herpes genital pada wanita hamil :
Wanita hamil yang menderita herpes genitalis primer dalam 6 minggu menjelang
persalinan dianjurkan untuk dilakukan seksio sesarea sebelum atau dalam 4 jam

sesudah pecahnya ketuban Asiklovir dosis supresi 3x400 mg/hari mulai dari usia 36
minggu dapat mencegah lesi HSV pada aterm. Asiklovir dapat diberikan secara oral pada
herpes

genital episode pertama maupun rekuren dan diberikan secara intravena apabila
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

manifestasinya berat. Seksio sesarea tidak dilakukan secara rutin pada wanita yang
menderita herpes genitalis rekurens. Hanya wanita dengan viral shedding atau memiliki lesi
genital

pada saat mendekati persalinan yang memerlukan seksio sesarea

.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

EVALUASI RASIONALITAS PENGOBATAN KEPUTIHAN PADA PASIEN WANITA


DI
RS KASIH IBU SURAKARTA PERIODE TAHUN 2017-2018

Abstrak

Keputihan merupakan salah satu infeksi yang paling sering dilaporkan terjadi pada para wanita, sekitar
75% wanita yang ada di seluruh dunia setidaknya sekali seumur hidupnya pernah mengalami keputihan.
Pengobatan keputihan harus diberikan secara rasional untuk mendapatkan keberhasilan terapi dan
mencegah terjadinya kekambuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi rasionalitas
pengobatan keputihan di RS Kasih Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018 berdasarkan parameter tepat
indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis menggunakan pedoman rasionalitas penggunaan obat
yaitu Kemenkes (2015), Dipiro 7ed (2008), BNF 61 (2011), DIH (2008), dan IONI (2008). Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dan
analisis secara deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria
inklusi yaitu pasien wanita yang terdiagnosis dan menerima terapi pengobatan keputihan pada periode
tahun 20172018 dan data rekam medik pasien. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 87 pasien, sampel
yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 49 pasien. Total 27 pasien dengan 33 kasus pengobatan tidak
dapat dianalisis karena mendapat diagnosis leukorea tanpa diketahui patogen penyebabnya. Hasil evaluasi
rasionalitas pengobatan keputihan pada penelitian ini adalah tepat indikasi 86,37%, tepat pasien 100%,
tepat obat 81,82%, dan tidak tepat dosis 40,90%.. Obat yang paling banyak digunakan adalah flukonazol
48,97%, doksisiklin 26,53%, metronidazol 34,69% dengan rute pemberian oral sebanyak 18,36% dan rute
pemberian intravagina sebanyak 16,32%.
Kata Kunci: Keputihan, wanita, rasionalitas pengobatan.

Abstract

Leucorrhoea is one of the most commonly reported infections in women. Leucorrhoea


treatment must be given rationally to oBTin therapeutic success and prevent recurrence.
The purpose of this study was to evaluate the rationality of leucorrhoea treatment at the
Kasih Ibu Hospital Surakarta in the period of 2017-2018 based on the parameters of the
right indication, the right drug, the right patient, and the correct dosage using the rationality
guidelines for drug. This study uses a non-experimental type of research with retrospective
data collection and descriptive analysis. Sampling was done by purposive sampling based
on inclusion criteria, namely female patients who were diagnosed and received vaginal
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

discharge therapy in the period 2017-2018 and the patient's medical record data. The
population in this study amounted to 87 patients, samples that met the inclusion criteria
totaled 49 patients. The results of the evaluation of the rationality of vaginal discharge in
this study were 86.37% correct indications, 100% correct patients, 81.82% right drugs, and
40.89% incorrect dosages. The most widely used drug was fluconazole 48.97%,
doxycycline 26.53%, metronidazole 34.69% with the route of oral administration as much
as 18.36% and the route of intravaginal administration as much as 16.32%.

Keywords: Leucorrhoea, woman, treatment rationality.

1. PENDAHULUAN
Infeksi saluran reproduksi merupakan salah satu penyakit utama yang terjadi di negara-negara
berkembang, infeksi yang paling sering dilaporkan terjadi pada para wanita adalah keputihan patologis
atau keputihan abnormal (Leukorea) (Kaur & Kapoor, 2014). Keputihan merupakan istilah diberikan
kepada cairan yang dikeluarkan oleh alat genital namun bukan berupa darah. Keputihan dibedakan
menjadi 2 yaitu keputihan normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis) dimana merupakan tanda dari
adanya suatu penyakit pada alat genital (Rusdi et al, 2008). Keputihan normal (fisiologis) adalah yang
memiliki gejala cairan yang dikeluarkan tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal, tidak perih dan tidak
menimbulkan rasa terbakar (Marhaeni, 2016). Keputihan patologis dapat terjadi karena faktor infeksi non
seksual meliputi bacterial vaginosis dan Candidas infections dan faktor infeksi seksual yaitu Chlamydia
trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, dan Trichomonas vaginalis (Spence & Melville, 2007).
Rata-rata 75% wanita yang ada di seluruh dunia setidaknya sekali seumur hidupnya pernah
mengalami keputihan (Syed & Braverman, 2004). Di Indonesia kejadian keputihan terus mengalami
peningkatan. Keputihan paling sering terjadi pada wanita usia produktif dengan presentase sebesar 70-
75% dan sebanyak 40-50% mengalami kekambuhan. Studi menunjukkan bahwa Candidiasis Vulvo
Vaginalis (CVV) merupakan penyebab keputihan yang paling sering diagnosis dikalangan wanita muda
usia 18-24 tahun dengan persentase sebesar 15-30% (Monalisa et al, 2012).
Perubahan flora bakteri, epitel vagina, dan pH sekresi vagina dianggap merupakan faktor
predisposisi keputihan. Penyakit kronis, kelelahan, kekurangan gizi, gangguan emosi, stres, gangguan
uterus, infeksi gonokokal dan monilial, vulvovaginitis, lesi dinding vagina dan serviks uterus juga telah
dikaitkan dengan angka kejadian keputihan (Abid et al, 2016). Kasus yang sering dijumpai pada wanita di
Indonesia adalah keputihan dengan angka kejadian sebanyak 16%, disebabkan oleh Candida 53%,
Trichomonas 3,1% dan disebabkan karena bakteri 40,1% (Kusmiyati, 2010).
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Keputihan mempunyai dampak besar pada wanita. Keputihan patologis yang berlangsung lama
dan tidak diobati dapat menganggu fungsi organ reproduksi wanita khususnya pada bagian saluran indung
telur dimana dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan. Antara 10%-40% perempuan dengan
infeksi pada organ kewanitaan yang tidak diobati akan mengalami penyakit radang panggul (PRP).
Kerusakan tuba falopii pasca infeksi memiliki peran besar dalam kasus kemandulan pada perempuan
(30%-40%). Perempuan dengan PRP memiliki kemungkinan 6-10 kali mengalami kehamilan ektopik
dibandingkan dengan perempuan yang tidak menderita PRP, dan
40%-50% kehamilan ektopik disebabkan oleh PRP yang diderita sebelumnya (Kemenkes RI, 2015).
Pada ibu hamil keputihan patologis dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan
(KJDK), kelahiran prematur, dan kelainan kongenital (Marhaeni, 2016). Keputihan juga merupakan suatu
tanda atau gejala adanya kelainan organ reproduksi wanita, diantaranya berupa infeksi, adanya benda
asing, polip leher rahim, hingga keganasan tumor dan kanker (Kasdu, 2005).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rusdi (2008) mengenai pola pengobatan fluor albus yang
dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo didapatkan hasil yaitu
sebanyak (28,2%) atau berjumlah 124 pasien mendapat pengobatan yang tidak sesuai, terdiri dari 2 orang
di bagian kulit kelamin (1,3%) dan 122 orang (34,0%) di bagian obgin. Pasien yang mendapatkan
pengobatan yang sesuai sebesar (37,8%) atau berjumlah 164 pasien yaitu 75 orang (98,7%) dari kulit
kelamin dan 89 orang (24,8%) dari obgin. Sisanya sejumlah 149 pasien (41,2%) dari bagian obgin tidak
diketahui kesesuaian penggunaan obatnya, hal ini dikarenakan pasien diberikan terapi pengobatan empiris
tanpa diketahui penyebab infeksinya. Hal ini terjadi karena sebagian besar dari pasien menolak
melakukan swab vagina guna mengetahui jenis infeksi penyebab keputihan. Berdasarkan uraian di atas,
maka diperlukan peran farmasis untuk melakukan evaluasi dalam pengobatan keputihan pada pasien
wanita di RS Kasih Ibu Surakarta guna tercapainya terapi yang rasional. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui rasionalitas pengobatan keputihan pada pasien wanita di RS Kasih Ibu Surakarta
periode tahun 2017-2018 dengan menggunakan parameter tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan
tepat dosis.

2. METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non-eksperimental, pengambilan data dilakukan secara
retrospektif dan dilakukan analisis secara deskriptif. Populasi pasien wanita keputihan di RS Kasih Ibu
Surakarta periode tahun 2017-2018 berjumlah 87 orang, sampel yang didapatkan berjumlah 49 orang.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi yaitu pasien wanita
dengan diagnosis keputihan dan menerima terapi pengobatan keputihan pada periode tahun 2017-2018
dan data rekam medik pasien yang meliputi identitas pasien (nama pasien, usia pasien, dan tanggal
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

pemeriksaan), diagnosis dokter, pengobatan yang diterima pasien (nama obat, frekuensi, rute pemberian,
dosis). Hasil penelitian yang sudah didapat kemudian dicatat, dikelompokkan, dan dilakukan analisis
meliputi ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan pasien, dan ketepatan dosis berdasarkan buku-buku
pedoman rasionalitas penggunaan obat.
Alat yang digunakan adalah lembar pengumpulan data, dan buku-buku pedoman yaitu Pedoman
Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual yang diterbitkan Kemenkes RI 2015, Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach 7ed (2008), Drug Informatorium Handbook (2008), Informatorium Obat
Nasional Indonesia (2008), dan BNF (British National Formulary) edisi 61 (2011). Bahan yang
digunakan adalah data rekam medik milik pasien meliputi identitas pasien (nama pasien, usia pasien, dan
tanggal pemeriksaan), diagnosis dokter, pengobatan yang diterima pasien (nama obat, frekuensi dan rute
pemberian, dosis).
Data yang telah terkumpul dilakukan pengolahan secara deskriptif dengan menghitung persentase tepat
indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis.

1. Tepat indikasi = x 100 %

2. Tepat pasien = x 100 %

3. Tepat obat = x 100 %

4. Tepat dosis = x 100 %

Definisi Operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Keputihan dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan patogen penyebabnya yaitu KVV
(Kandidiasis Vulvo Vaginalis), servisitis, bakterial vaginosis sesuai dengan diagnosis yang
ditetapkan oleh dokter di RS Kasih Ibu Surakarta.
2. Evaluasi rasionalitas pengobatan keputihan pada pasien wanita dilakukan dengan menggunakan
parameter tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis berdasarkan buku pedoman yang
digunakan yaitu Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual yang diterbitkan
Kemenkes RI 2015, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7ed (2008), Drug
Informatorium Handbook (2008), Informatorium Obat Nasional Indonesia (2008), dan BNF
(British National Formulary) edisi 61 (2011).
3. Tepat Indikasi
Pengobatan yang diberikan kepada pasien harus tepat sesuai dengan gejala yang dialami pasien
dan diagnosis yang ditetapkan oleh dokter di RS Kasih Ibu Solo, data dianalisis menggunakan
buku pedoman rasionalitas pengobatan yaitu Pharmacotherapy A
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Pathophysiologic Approach 7ed (2008), Drug Informatorium Handbook (2008), Informatorium


Obat Nasional Indonesia (2008), dan BNF (British National Formulary) edisi 61 (2011).
4. Tepat Pasien
Pengobatan yang diberikan pada pasien sesuai dengan kondisi pasien, tidak terdapat
kontraindikasi atau kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan khusus seperti kehamilan.
Data dianalisis menggunakan buku pedoman rasionalitas pengobatan yaitu Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach 7ed (2008), Drug Informatorium Handbook (2008), Informatorium
Obat Nasional Indonesia (2008), dan BNF (British National Formulary) edisi 61 (2011).
5. Tepat Obat
Obat yang dipilih untuk pasien merupakan drug of choice sesuai dengan pedoman rasionalitas
pengobatan yang digunakan yaitu Pedoman Nasional Penanganan Infeksi
Menular Seksual yang diterbitkan Kemenkes RI 2015 dan Pharmacotherapy A Pathophysiologic
Approach 7ed (2008).
6. Tepat Dosis
Hal-hal seperti besaran dosis, rute pemberian, dan frekuensi pemberian obat harus diperhatikan
dan diberikan dengan benar untuk mencapai efek terapi yang diinginkan, data dianalisis
menggunakan buku pedoman rasionalitas pengobatan yaitu Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach 7ed (2008), Drug Informatorium Handbook (2008), Informatorium
Obat Nasional Indonesia (2008), dan BNF (British National Formulary) edisi 61 (2011).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Karakteristik pasien
Populasi pasien wanita keputihan di RS Kasih Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018 berjumlah
87 orang, sampel yang diperoleh berjumlah 49 orang yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Tabel 1. Karakteristik pasien wanita yang mendapat terapi pengobatan keputihan di RS Kasih
Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018

Usia Pasien Jumlah Pasien Persentase (N=49)


17-25 9 18,37%
26-35 20 40,82%
36-45 16 32.65%
46-55 4 8,16%
TOTAL 49
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Berdasarkan pada tabel 1, dapat diketahui usia pasien terbanyak adalah 26-35 tahun dengan
jumlah 20 orang (40,82%), usia pasien termuda yaitu 21 tahun dan usia pasien tertua yaitu 55 tahun.
Menurut Harnindya (2016) kejadian keputihan yang disebabkan oleh KVV (Kandidiasis Vulvo Vaginalis)
paling banyak terjadi pada usia 25-44, faktor hormonal memiliki pengaruh besar terhadap kejadian
tersebut. Pada rentang usia tersebut banyak pula ditemukan penggunaan kontrasepsi hormonal terutama
yang mengandung estrogen dosis tinggi dimana hal ini dihubungkan dengan meningkatnya angka
kejadian keputihan.
Tabel 2. Karakteristik pasien wanita yang mendapat terapi pengobatan keputihan di RS Kasih Ibu Surakarta
periode tahun 2017-2018

Status Pasien Jumlah Persentase (N=49)


Menikah 40 81,63%
Belum Menikah 9 18,37%
TOTAL 49
Berdasarkan tabel 2, hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan jumlah pasien yang sudah
menikah sebanyak 40 orang (81,63%) dan yang belum menikah sebanyak 9 orang (18,37%). Menurut
Kemenkes (2015) lebih dari 30 jenis patogen dapat ditularkan melalui kontak atau hubungan seksual, dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa keputihan sering ditemukan pada pasien yang sudah menikah atau
pernah melakukan hubungan seksual dengan kemungkinan pasien tertular oleh partner seksualnya sendiri.
Angka kejadian keputihan meningkat sejak seorang wanita memulai aktivitas seksualnya. Hubungan
seksual dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pada pH vagina, semakin tinggi frekuensi aktivitas
seksual dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan jamur yang memicu keputihan (Harnindya, 2016)

3.2 Gejala dan keluhan pasien

Tabel 3. Gejala dan keluhan pasien wanita yang mendapat terapi pengobatan keputihan di RS Kasih Ibu
Surakarta periode tahun 2017-2018

No Gejala/Keluhan Jumlah Presentase (N=49)


1. Gatal 39 79,59%
2. Berbau 21 10,29%
3. Nyeri 3 6,12%
4. Cairan keputihan berwarna kuning 7 14,28%
kehijauan
5. Cairan keputihan berwarna putih keruh 3 6,12%
6. Cairan keputihan berwarna kecokelatan 1 2,04%
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

7, Keluar flek saat berhubungan badan 1 2,04%


TOTAL 75
Keputihan patologis dapat ditandai dengan jumlah cairan keputihan yang keluar banyak, berwarna putih
seperti susu basi, kuning atau kehijauan, terasa gatal, perih, dan disertai bau yang tidak sedap (Marhaeni,
2016). Dapat dilihat pada tabel 3, dari total 49 pasien keputihan sebanyak 39 orang (79,59%)
mengeluhkan rasa gatal pada vagina, 21 orang (10,29%) mengeluhkan keputihan berbau, 3 orang (6,12%)
mengeluhkan rasa nyeri, pasien yang mengalami keputihan dengan cairan berwarna kuning/hijau
sebanyak 7 orang (14,28%), berwarna putih keruh 3 orang (6,12%), berwarna kecokelatan 1 orang
(2,04%) , dan pasien yang mengeluhkan keluarnya flek setelah berhubungan badan sebanyak 1 orang
(2,04%).

3.3 Jenis obat yang diberikan kepada pasien

Total ada 69 obat yang diberikan kepada 49 pasien. Perbedaan dalam terapi pengobatan tiap pasien dapat
disebabkan oleh keputusan atau perilaku dokter dalam memilih obat yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya pengetahuan tentang farmakologi/farmakoterapi, pengalaman, dan informasi yang
diterima oleh dokter (Rusdi et al, 2008).
Tabel 4. Jenis obat yang diberikan kepada pasien wanita yang mendapat terapi pengobatan keputihan di RS Kasih
Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018

No Kelas Terapi Golongan Obat Nama Obat Rute Jumlah Presentase


(N=49)
1. Anti Jamur Triazol Flukonazol Oral 24 48,97%
Itrakonazol Oral 1 2,04%
Imidazol Ketokonazol Oral 3 6,12%
2. Antibiotik Nitroimidazol Metronidazol Oral 9 18,36%
Intravagina 8 16,32%
Tetrasiklin Doksisiklin Oral 13 26,53%
Makrolida Azitromisin Oral 6 12,24%
Lincosamid Klindamisin Oral 3 6,12%
Kloramfenikol Tiamfenikol Oral 1 2,04%
Sefalosporin Sefadroksil Oral 1 2,04%
TOTAL 69
Berdasarkan data pada tabel 4, didapatkan hasil obat yang paling banyak digunakan yaitu dari
kelas terapi anti jamur flukonazol yang diberikan kepada 24 pasien (48,97%), obat kedua yang paling
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

banyak digunakan berasal dari kelas terapi antibiotik yaitu metronidazol sebanyak 17 pasien (34,69%)
dengan rute pemberian oral sebanyak 9 pasien (18,36%) dan rute pemberian intravagina sebanyak 8
pasien (16,32%), obat ketiga yang paling banyak digunakan berasal dari kelas terapi antibiotik yaitu
doksisiklin sebanyak 13 pasien (26,53%).

3.4 Evaluasi rasionalitas pengobatan yang diberikan kepada pasien

Pengobatan keputihan patologis dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan penyebab penyakitnya,
menurut Spence & Melville (2007) berdasarkan penyebabnya keputihan digolongkan menjadi 2 yaitu
infeksi non seksual meliputi bacterial vaginosis dan Candidas infections dan infeksi seksual meliputi
Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, dan Trichomonas vaginalis.
Tabel 5. Diagnosis yang diberikan kepada pasien wanita yang mendapat terapi pengobatan keputihan di RS Kasih
Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018

Diagnosis Jumlah pasien Presentase (N=49)


KVV (Kandidiasis Vulvo Vaginalis) 8 16, 33%
Servisitis 12 24,49%
Bakterial vaginosis 2 4,08%
Leukorea 27 55, 10%
Total 49
Diagnosis yang ditetapkan oleh dokter dalam penelitian ini ada ada 4 macam, yaitu KVV
(Kandidiasis Vulvo Vaginalis) berjumlah 8 pasien, servisitis berjumlah 12 pasien, bakterial vaginosis
berjumlah 2 pasien, leukorea berjumlah 27 pasien (Tabel 5). Dari total 49 pasien, 27 pasien didiagnosis
leukorea tanpa diketahui patogen penyebabnya, hal ini menyebabkan pasien tidak dapat dianalisis
ketepatan dalam pengobatannya.
Tabel 6. Terapi pengobatan keputihan menurut Kementrian Kesehatan RI (2015) dan Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach 7ed (2008)

Diagnosis Pengobatan
Bakterial vaginosis Metronidazol 2 g per oral sebagai dosis tunggal, metronidazol 500
mg per oral 2x1 selama 7 hari, atau klindamisin 300mg per oral
2x1 selama 7 hari (Kemenkes RI, 2015).
Metronidazol 500 mg per oral 2x1selama 7 hari, metronidazol 250
mg 3x1 selama 7 hari, atau klindamisin 300 mg 2x1 selama 7 hari
(Dipiro et al., 2008).
KVV (Kandidiasis Vulvo Klotrimazol 200 mg intravagina setiap hari selama 3 hari,
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Vaginalis) klotrimazol 500 mg intravagina sebagai dosis tunggal, flukonazol


150 mg per oral sebagai dosis tunggal, atau itrakonazol 200 mg
per oral sebagai dosis tunggal (Kemenkes RI, 2015).
Golongan azole merupakan regimen terapi yang tepat untuk
pengobatan infeksi yang disebabkan candida. Flukonazol dapat
diberikan dalam dosis tunggal 150 mg (Dipiro et al., 2008).
Servisitis Azitromisin 1 g per oral sebagai dosis tunggal, doksisiklin 2x100
mg/hari per oral selama 7 hari atau eritromisin 4x500 mg/hari per
oral selama 7 hari (Kemenkes RI, 2015)
3.4.1 Tepat indikasi

Pengobatan dikatakan rasional apabila obat yang diberikan sesuai dengan diagnosis dokter dan gejala
yang dikeluhkan pasien. Pemilihan obat untuk pasien mengacu pada penegakan diagnosis, jika diagnosis
yang ditegakkan tidak sesuai maka obat yang digunakan juga tidak akan memberi efek yang diinginkan.
Tabel 7. Terapi pengobatan keputihan berdasarkan diagnosis yang diberikan kepada pasien wanita di RS Kasih
Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018

Diagnosis Pengobatan Jumlah Presentase Keterangan Nomor Kasus


(N=22)
KVV Ketokonazol 3 13,64% Tepat indikasi 3, 4, 5
(Kandidiasis Vulvo Metronidazol 2 9,09% Tidak tepat indikasi 8, 9,
Vaginalis) Flukonazol 4 18,18% Tepat indikasi 7, 8, 10, 11
Doksisiklin 1 4,55% Tidak tepat indikasi 9
Servisitis Metronidazol 9 40,91% Tidak tepat indikasi 12, 13, 14, 15,
16,
17, 18, 21, 22
Doksisiklin 10 45,45% Tepat indikasi 6, 12, 13, 15, 16,
17,18, 19, 21, 22
Klindamisin 3 13,64% Tidak tepat indikasi 6, 14, 19
Flukonazol 1 4,55 % Tidak tepat indikasi 20
Azitromisin 1 4,55% Tepat indikasi 20
Bakterial vaginosis Cefadroxil 1 4,55% Tepat indikasi 2
Tiamfenikol 1 4,55% Tidak tepat indikasi 1
Total 36
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Pengobatan yang diberikan kepada pasien keputihan dianalisis berdasarkan patogen penyebabnya
seperti yang ditunjukkan pada tabel 7. Obat yang diberikan pada pasien KVV (Kandidiasis Vulvo
Vaginalis) adalah ketokonazol sebanyak 3 pasien, metronidazol 2 pasien, flukonazol 4 pasien, dan
doksisiklin 1 pasien. Metronidazol dan doksisiklin tidak diindikasikan untuk pengobatan KVV
(Kandidiasis Vulvo Vaginalis), metronidazol diindikasikan untuk infeksi trikomoniasis dan bakterial
vaginosis sedangkan doksisiklin diindikasikan untuk infeksi yang disebabkan servisitis. Pengobatan yang
diberikan untuk pasien dengan diagnosis servisitis adalah metronidazol sebanyak 9 pasien, doksisiklin 10
pasien, klindamisin 3 pasien, flukonazol 1 pasien, dan azitromisin 1 pasien.. Pemberian klindamisin,
flukonazol, dan metronidazol tidak diindikasikan untuk servisitis, klindamisin diindikasikan untuk
pengobatan bakterial vaginosis, flukonazol diindikasikan untuk pengobatan KVV (Kandidiasis Vulvo
Vaginalis). Pengobatan yang diberikan pada pasien dengan diagnosis bakterial vaginosis adalah
sefadroksil sebanyak 1 pasien dan tiamfenikol 1 pasien. Berdasarkan hasil swab vagina, bakterial
vaginosis pada pasien disebabkan oleh bakteri staphylococcus, sefadroksil diindikasikan untuk
pengobatan infeksi bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus sehingga pemberian sefadroksil
termasuk tepat indikasi.
Total pasien pada penelitian ini adalah 49 pasien dengan 69 kasus pengobatan. Pasien dengan
diagnosis leukorea berjumlah 27 pasien dengan 33 kasus pengobatan, ketepatan indikasi pada pengobatan
pasien tersebut tidak dapat dianalisis karena tidak diketahui patogen penyebabnya. Hasil analisis pada 22
pasien dengan 36 kasus pengobatan didapatkan hasil yaitu tepat indikasi sebanyak 19 kasus (86,37%).

3.4.2 Tepat obat

Tepat obat adalah obat yang dipilih harus memiliki efek terapi sesuai dengan spektrum penyakit, dimana
obat tersebut memiliki efek terapi dan efek samping yang ditimbulkan dapat ditoleransi (Kemenkes RI,
2011).
Tabel 8. Terapi pengobatan keputihan berdasarkan diagnosis yang diberikan kepada pasien wanita di RS Kasih
Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018

Diagnosis Pengobatan Jumlah Presentase Keterangan Nomor


(N=22) Kasus
KVV Ketokonazol 3 13,64% Tepat obat 3, 4, 5
(Kandidiasis Vulvo Metronidazol 2 9,09% Tidak tepat obat 8, 9,
Vaginalis) Flukonazol 4 18,18% Tepat obat 7, 8, 10, 11
Doksisiklin 1 4,55% Tidak tepat obat 9
Servisitis Metronidazol 9 40,91% Tidak tepat obat 12, 13, 14, 15, 16,
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

17, 18, 21, 22


Doksisiklin 10 45,45% Tepat obat 6, 12, 13, 15, 16,
17,18, 19, 21, 22
Klindamisin 3 13,64% Tidak tepat obat 6, 14, 19
Flukonazol 1 4,55 % Tidak tepat obat 20
Azitromisin 1 4,55% Tepat obat 20
Bakterial vaginosis Sefadroksil 1 4,55% Tidak tepat obat 2
Tiamfenikol 1 4,55% Tidak tepat obat 1
Total 36
Tabel 8 menunjukkan analisis tepat obat yang dilakukan berdasarkan patogen penyebab infeksi,
pedoman untuk analisis tepat obat dapat dilihat pada tabel 6. Pengobatan pasien dengan diagnosis KVV
(Kandidiasis Vulvo Vaginalis) yang sudah sesuai dengan regimen terapi adalah pemberian flukonazol
sebanyak 4 pasien dan ketokonazol sebanyak 3 pasien. Pengobatan pasien dengan diagnosis servisitis
yang sudah sesuai dengan regimen terapi adalah pemberian doksisiklin sebanyak 10 pasien dan
azitromisin sebanyak 1 pasien. Pengobatan yang diberikan pasien dengan diagnosis bakterial vaginosis
adalah sefadroksil dan tiamfenikol, dimana pemberian obat tersebut tidak sesuai dengan regimen terapi
bakterial vaginosis. Total 27 pasien dengan 34 kasus pengobatan mendapat diagnosis leukorea tanpa
diketahui patogen penyebabnya sehingga tidak dapat dianalisis ketepatan obatnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada 36 pengobatan yang diberikan kepada 22 pasien
didapatkan hasil tepat obat sebanyak 18 kasus (81,82%), dikatakan tepat obat karena obat-obatan yang
diberikan sudah sesuai dengan dengan spektrum penyakit yang diderita pasien dan sesuai menurut
pedoman rasionalitas penggunaan obat.

3.4.3 Tepat pasien

Salah satu bentuk kesesuaian dalam pemilihan obat adalah harus mempertimbangkan keadaan pasien
sehingga tidak menimbulkan kontraindikasi kepada pasien. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada 36
pengobatan yang diberikan kepada 22 pasien, parameter ketepatan pasien didapatkan hasil 100%. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit atau kondisi khusus seperti kehamilan yang menimbulkan adanya
kontraindikasi dengan obat-obatan yang diberikan.
Tabel 9. Kontraindikasi dan efek samping pengobatan yang diberikan kepada pasien wanita yang mendapat
terapi pengobatan keputihan di RS Kasih Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018 menurut pedoman DIH 17ed

No Nama obat Kontraindikasi dan Efek Samping


Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

1. Flukonazol KI : Hipersensitif terhadap flukonazol atau golongan azol


lainnya.
ES : Nausea, sakit perut, kembung, gangguan enzim hati,
ruam.
2. Itrakonazol KI : Hipersensitif terhadap itrakonazol atau golongan azole
lainnya.
ES : Mual, sakit perut, dispepsia, konstipasi, sakit kepala,
pusing, gangguan haid, kenaikan enzim hati.
3. Metronidazol KI : Hipersensitif terhadap metronidazol, atau
turunan nitroimidazol, kehamilan (trimester
pertama ditemukan bersifat karsinogenik pada
tikus).
ES : Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar,
gangguan saluran cerna, ruam.
4. Doksisiklin KI : Anak dibawah 12 tahun, ibu hamil dan
menyusui. Hipersensitif terhadap doksisiklin,
tetrasiklin, atau komponen apa pun dari formulasi.
ES : Mual, muntah, diare, disfagia, iritasi esofagus.
Tabel 9. Lanjutan

5. Azitromisin KI : Hipersensitif terhadap azitromisin atau antibiotik


makrolida lain.
ES : Gangguan fungsi hati dan ginjal, anoreksia, dyspepsia,
flatulens, konstipasi, sakit kepala, mengantuk.
6. Klindamisin KI : Hipersensitif terhadap klindamisin, lincomycin, atau
komponen apa pun dari formulasi.
ES : Diare, rasa tidak nyaman pada perut, oesophagitis,
mual, muntah, ruam.
7. Tiamfenikol KI : Hipersensitif terhadap timfenikol, gangguan
fungsi hati dan ginjal yang berat, tindakan
pencegahan infeksi bakteri dan pengobatan infeksi
trivial, infeksi tenggorokan dan influenza.
ES : Diskrasia darah, gangguan saluran
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

pencernaan, reaksi hipersensitif, sakit kepala,


depresi mental, neuritis optik, dan sindrom grey.
8. Sefadroksil KI : Hipersensitif terhadap sefadroksil,
golongan sefalosporin lainnya, atau komponen apa pun dari
formulasi.
ES : Diare, mual muntah, rasa tidak nyaman pada saluran cerna,
sakit kepala, reaksi alergi.

3.4.4 Tepat dosis

Hal-hal yang berpengaruh terhadap efek terapi obat seperti besaran dosis, rute pemberian, dan frekuensi
pemberian obat harus diperhatikan dan diberikan dengan benar karena apabila dosis diberikan secara
berlebihan, khususnya pada kasus obat yang memiliki rentang terapi yang sempit dapat beresiko
munculnya efek samping. Dan juga sebaliknya apabila dosis yang diberikan terlalu kecil maka
dikhawatirkan tidak tercapainya kadar terapi yang diinginkan (Kemenkes RI, 2011).
Tabel 10. Nama obat dan dosis yang diberikan kepada pasien wanita yang mendapat terapi pengobatan
keputihan di RS Kasih Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018

Diagnosis Terapi yang Dosis Ket Jumlah Prese


diberikan Rute acuan* n
Dosis tase
Duras (N=22
Obat Frek i )
KVV Ketokonazol 200mg 2x1 Oral - 20 T 3 13,63
0- e %
40 p
0 a
m t
g/ d
ha o
ri s
se i
ba s
ga
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

i
do
sis
tu
ng
ga
l
(D
IH
17
th
ed
).
Metronidazol 500mg 3x1 Oral - 500 T 1 4,54%
mg i
2x1 d
atau a
k
2g
seba
t
gai
e
dosi
p
s
a
tung
t
gal
(Dip
d
iro
o
et
s
al.,
i
2009)
s

Metronidazol - 1x1 Intra 1 hari 1x1 selama T 1 4,54%


ovula vagina e
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

7-10 hari. p
a
t
d
o
s
i
s

Tabel 10. Lanjutan

Flukonazol 150m 1x1 Oral 1 hari 150 mg Tepat 4 18,18


g sebagai dosis %
dosis
tunggal
(BNF 61,
2011).
Doksisiklin 100m 2x1 Oral - 100 mg per Tepat 1 4,54%
g oral dua dosis
kali sehari
selama 7
hari (Dipiro
et al., 2009).
Servisitis Metronidazo 500m 3x1 Oral - 500 mg 2x1 T 5 22,72
l g atau 2 i %
g d
sebagai a
dosis k
tunggal.
t
e
p
a
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

t
d
o
s
i
s
Metronidazo 1x1 Intra 1 hari 1x1 selama Tepat 4 18,18
l ovula vagin 7-10 hari. dosis %
a
Doksisiklin 100m 2x1 Oral - 100 Tepat 10 45,45
g mg dosis %
per
oral
dua
kali
seh
ari
sela
ma
7 hari
(Dipiro et
al., 2009).
Klindamisin 150m 2x1 Oral - 300 mg dua T 3 13,63
g kali i %
d
sehari a
selama 7 k
hari
(Kemenkes,
t
2015).
e
p
a
t
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

d
o
s
i
s
Flukonazol 150m 1x1 Oral 1 hari 150 mg Tepat 1 4,54%
g sebagai dosis
dosis
tunggal
(BNF 61,
2011)
Azitromisin 500m 1x1 Oral 3 hari 500 Tepat 1 4,54%
g mg dosis
1x1
sela
ma
3
hari
(IO
NI,
200
8)
Bakterial Cefadroxil 500m 2x1 Oral 7 hari 0,5-1g 2x1 Tepat 1 4,54%
vaginosis g (IONI, dosis
2008)
Tiamfenikol 500m 3x1 Oral 7 hari 50 Tepat 1 4,54%
g mg/ dosis
kg
bb
seh
ari
(IO
NI,
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

200
8)
Total 36
Berdasarkan tabel 10, analisis dari 36 obat yang diberikan kepada 22 pasien telah didapatkan hasil
tidak tepat dosis sebanyak 9 kasus (40,90%) yaitu pemberian metronidazol oral sebanyak 6 pasien dan
klindamisin 3 pasien. Metronidazol dikatakan tidak tepat dosis karena dosis yang diberikan berlebih, dosis
yang diberikan adalah 500mg 3x1 sedangkan dosis metronidazol menurut pedoman adalah 500 mg 2x1
atau 2 g sebagai dosis tunggal (Dipiro et al., 2009). Klindamisin dikatakan tidak tepat dosis karena dosis
yang diberikan kurang, dosis klindamisin menurut Kemenkes (2015) adalah 300mg 2x1 selama 7 hari
namun dosis yang diberikan adalah 150mg 2x1. Untuk menjamin tingkat kemanjuran pengobatan tidak
diperbolehkan untuk memberikan pengobatan dengan dosis lebih rendah dari yang dianjurkan (Kemenkes,
2015).
Hasil analisis yang didapat juga menunjukkan sebanyak 5 pasien (22,72%) mendapatkan terapi
perngobatan metronidazol melalui rute intravagina. Menurut Dipiro (2008) tidak ada perbedaan signifikan
secara terapeutik mengenai perbedaan rute dalam jangka panjang atau pendek secara klinis dan angka
kesembuhan. Belum ditemukan penelitian yang menunjukkan bahwa satu rute terapi secara signifikan
lebih baik, namun kebanyakan pasien lebih suka rute oral karena kemudahan dalam penggunaanya.
Sebanyak 23 kasus dari total 36 kasus pengobatan yang diberikan kepada 22 pasien tidak
diketahui durasi terapinya hal ini disebabkan karena tidak tercantumnya lama terapi atau durasi terapi
yang diberikan pada data rekam medik, diantaranya adalah pemberian ketokonazol, metronidazol oral,
doksisiklin, dan klindamisin. Durasi pengobatan yang diberikan kepada 16 kasus dari total 36 kasus
pengobatan yang diberikan kepada 22 pasien sudah tepat, diantaranya adalah pemberian flukonazol dan
metronidazol ovula yaitu 1x sehari sebagai dosis tunggal, azitromisin yang diberikan 1x sehari selama 3
hari, sefadroksil 2x sehari dan tiamfenikol 3x sehari yang diberikan selama 7 hari.

3.4.5 Terapi kombinasi

Pada penelitian ini didapatkan hasil analisis pemberian terapi kombinasi dalam pengobatan keputihan
yaitu sebesar 63,64% pada 14 pasien dari total 22 pasien.

Tabel 11. Terpai kombinasi yang diberikan kepada pasien wanita yang mendapat terapi pengobatan
keputihan di RS Kasih Ibu Surakarta periode tahun 2017-2018

Diagnosis Pengobatan Kombinasi Jumlah Presentase Nomor


(N=22) Kasus
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

KVV Metronidazol + Flukonazol 1 4,55% 8


(Kandidiasis Vulvo Metronidazol + Doksisiklin 1 4,55% 9
Vaginalis)
Servisitis Doksisiklin + Klindamisin 2 9,09% 6, 19
Metronidazol + Doksisiklin 8 36,36% 12, 13, 15, 16, 17,
18, 21, 22
Klindamisin + Metronidazol 1 4,55% 14
Azitromisin + Flukonazol 1 4,55% 20
Total 14
Tabel 11 menunjukkan pada pasien dengan diagnosis KVV (Kandidiasis Vulvo Vaginalis)
terdapat 2 pasien yang mendapatkan terapi kombinasi yaitu metronidazol + flukonazol (4,55%) dan
metronidazol + doksisiklin (4,55%). Pada pasien dengan diagnosis servisitis terdapat 12 pasien yang
diberikan terapi kombinasi, pemberian terapi kombinasi metronidazol + doksisiklin adalah yang paling
banyak diberikan yaitu sebesar 36,36% atau sebanyak 8 pasien, selanjutnya adalah doksisiklin +
klindamisin sebanyak 2 pasien (9,09%), klindamisin + metronidazol 1 pasien (4,55%) dan yang terakhir
adalah azitromisin + flukonazol 1 pasien (4,55%). Tujuan dari pemberian terapi kombinasi dalam suatu
pengobatan diantaranya adalah untuk meningkatkan efek terapi dan mencegah resistensi. Namun tidak
ada guideline yang dapat digunakan sebagai rujukan kapan harus memulai terapi kombinasi dalam
menangani pasien keputihan.

3.4.6 Keputihan tanpa diketahui patogen penyebab

Total pasien yang mendapat pengobatan keputihan pada penelitian ini adalah 49 pasien dengan 69 kasus
pengobatan, namun 27 pasien dengan 33 kasus pengobatan tidak dapat dianalisis berdasarkan 4T (tepat
indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis). Hal ini disebabkan tidak semua pasien melakukan swab
vagina atau pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui patogen penyebab infeksi dan pengobatan
dilakukan secara empiris, sehingga sulit dilakukan analisis rasionalitasnya.
Tabel 12. Pengobatan yang diberikan pada pasien keputihan tanpa diketahui patogen penyebab di RS Kasih Ibu
Surakarta periode tahun 2017-2018

No Nama Obat D Frekuensi Rute Jumlah Presentas


osis e (N=27)
Pem
beria
n
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

1. Flukonazol 150mg 1x1 p.o 14 51,85%


50mg 3x1 p.o 5 18,51%
2. Metronidazol 500mg 3x1 p.o 3 11,11%
- 1x1 intravagina 3 11,11%
3. Azitromisin 500mg 1x1 p.o 5 18,51%
4. Itrakonazol 100mg 1x1 p.o 1 3,70%
5 Doksisiklin 100mg 2x1 p.o 2 9,09%
Total 33
Obat-obatan yang diberikan kepada pasien keputihan tanpa diketahui patogen penyebabnya
ditunjukkan pada tabel 12. Data pada tabel 12 menunjukkan bahwa flukonazol merupakan obat yang
paling banyak diberikan pada pasien, total 19 pasien mendapatkan obat ini. Obat kedua yaitu
metronidazol berjumlah 19 pasien, dan obat ketiga yaitu azitromisin berjumlah 5 pasien.

4. PENUTUP

Total sampel yang didapatkan dalam penelitian ini berjumlah 49 pasien dengan 69 kasus pengobatan,
namun sebanyak 27 pasien dengan 34 kasus pengobatan tidak dapat dianalisis ketepatan indikasi, pasien,
obat, dosisnya karena tidak diketahuinya patogen penyebab keputihan. Dari 69 kasus pengobatan jumlah
obat yang paling banyak digunakan adalah flukonazol yang diberikan kepada 24 pasien (48,97%), obat
kedua yang paling banyak digunakan yaitu metronidazol sebanyak 17 pasien (34,69%) dengan rute
pemberian oral sebanyak 9 pasien (18,36%) dan rute pemberian intravagina sebanyak 8 pasien (16,32%),
obat ketiga yang paling banyak digunakan yaitu doksisiklin sebanyak 13 pasien (26,53%). Hasil dari
evaluasi rasionalitas pengobatan keputihan pasien wanita di RS Kasih Ibu Surakarta periode tahun 2017-
2018 yang dilakukan pada 22 pasien dengan 36 kasus pengobatan didapatkan hasil yaitu tepat indikasi
sebanyak 19 kasus (86,37%), tepat pasien 36 kasus (100%), tepat obat 18 kasus (81,82%), dan tidak tepat
dosis 9 kasus (40,90%).

KETERBATASAN PENELITIAN

1) Tidak semua pasien melakukan swab vagina untuk mengetahui penyebab keputihan sehingga
pemilihan yang diberikan berdasarkan pengobatan empiris tanpa diketahui patogen penyebab
keputihan.
2) Penelitian ini tidak menggunakan jumlah minimal sampel dikarenakan adanya keterbatasan
jumlah sampel yang tersedia saat penelitian.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

DAFTAR PUSTAKA

Abid, M., Jyoti, Kumar K., Khan R., Ali1 S., Chandra P. 2016. Assessment of Leucorrhea diseases in
female students. Journal of Scientific and Innovative Research. 5(4): 116-118.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia.
Jakarta: CV Sagung Seto.
BMJ Group. 2011. British National Formulatory (BNF) 61. London: BMJ Group and the Royal
Pharmaceutical Society of Great Britain.
Dipiro, J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G., Posey L.M. 2008. Pharmacoterapy A
Pathophysiologic Approach 7th Edition. Mc Graw Hill. New York.
Harnindya D., Agusni I. 2016. Studi Retrospektif: Diagnosis dan Penatalaksanaan Kandidiasis
Vulvovaginalis. BIKKK. 28(1).
Kasdu, Dini. 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara.
Kaur, J. & Kapoor, AK. 2014. Perceptions and Knowledge about Leukorrhea in a Slum Dwelling South
Asian Community. Journal of Family and Reproductive Health. 8(1): 45–52.
Kemenkes RI. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kemenkes RI. 2015. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual. Kementerian Kesehatan
RI. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan. Fitramaya. Yogyakarta.
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman M.P., Lance L.L., 2008, Drug Information Handbook 17th
Edition. American Pharmacists Association. Lexi-Comp. Ohio.
Marhaeni, G.A. 2016. Keputihan Pada Wanita. Jurnal Skala Husada. 13(1): 30–38.
Monalisa, Bubakar, A.R., Amiruddin, M.D. 2012. Clinical Aspects Fluor Albus Of Female And
Treatment. IJDV. 1(1): 19-29.
Rusdi N.K., Trisna Y., Soemiati A. 2008. Pola Pengobatan Fluor Albus di Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional Dr Cipto Mangunkusumo serta faktor-faktor yang memperngaruhinya (Analisis Data
Rekam Medik Tahun 2006-2007). Majalah Ilmu Kefarmasian. 5(2): 91-100.
Spence, D. & C. Melville. 2007. Vaginal Discharge. British Medical Journal. 335: 1147–1151.
Syed, T.S. Braverman, P.K., 2004. Vaginitis in adolescents. Elsevier. 15: 235–251.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : lailatul izzah

NPM : 20344185

SOAL UKAI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

1. Seorang pasien laki-laki berumur 28 tahun mengeluh infeksi saluran kemih dan bernanah,
didiagnosa gonorhea, tidak mengalami penyakit lain dengan alergi levofloksasin. Dokter
bertanya pada apoteker mengenai obat apa yang direkomendasikan?
a. Seftriakson
b. Gentamicin
c. Azitromicin
d. Cefadroxil
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

e. Amoksilin
Jawaban : A
2. Seorang pasien berusia 21 tahun didiagnosis mengalami sifilis. Pasien diberi terapi dengan
mekanisme kerja menghambat mukopeptida dinding sel bakteri. Obat apa yang memiliki
mekanisme kerja tersebut?
a. Tetrasiklin
b. Doksisiklin
c. Seftriakson
d. Lefofloksasin
e. Benzil penisilin G
Jawaban : E
3. Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun, riwayat tuberkulosis berobatvke rumah sakit. Setelah
pemeriksaan oleh dokter pasien tersebut diidentifikasi terjangkit penyakit HIV/ AIDS. Kapan
pengobatan antiretroviral dilakukan pada pasien tersebut?
a. Bersamaan dengan obat TB
b. 1 hari setelah penggunaan obat TB
c. 3 hari setelah penggunaan obat TB
d. 7 hari setelah penggunaan obat TB
e. 14 hari setelah penggunaan obat TB
Jawaban : E
4. Seorang pasien laki-laki berumur 40 tahun datang puskesmas untuk memeriksakan
kesehatannya. Dari hasil pemeriksaan dokter mendiagnosis bahwa pasien menderita HIV- AIDS.
Apa pengobatan pertama pasien?
a. Lamivudin + efavirenz + abaeavir
b. Didanosin + lamivudin + tenofovir
c. Zidovudin + efavirenz + abacavir
d. Didanosin + efavirenz + lamifudin
e. Zidovudin + lamifudin + neviapin
Jawaban : B
5. Seorang pasien perempuan berumur 35 tahun penderita HIV datang ke rumah sakit dengan
keluhan sering mengalami kelelahan, kelemahan, jantung berdebar dan sesak nafas. Hasil
pemeriksaan pasien tersebut mengalami anemia. Apa efek samping obat HIV yang
mengakibatkan anemia?
a. Efavirenz
b. Tenofovir
c. Nevirapin
d. Zidofudin
e. Lamifudin
Jawaban : D
6. Seorang laki-laki positif terinfeksi banter treponema pollidium ( penyakit sifilis). Antibiotik apa
yang tepat untuk mengobati sifilisnya tersebut?
a. Flukonazol
b. Amixilin
c. Azitromicin
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

d. Ciprofloxacin
e. Benzil penisilin G
Jawaban : E
7. Seorang ibu hamil berusia 35 tahun datang ke rumah sakit,dengan keluhan sakit kepala, demam,
merasa lelah, muncul ruam pada kulit, sakit tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar getah
bening pada are tubuh tertentu. Hasil pemeriksaan menyatakan ibu menderita HIV- AIDS. Apa
obat antiretroviral yang tidak boleh digunakan ada ibu hamil tersebut?
a. Abacavir
b. Efavirenz
c. Tenofovir
d. Zidovudin
e. Lamivudin
Jawaban : B
8. Seorang laki-laki berusaha 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka- luka kecil
dikembalikan disertai rasa perih dan gatal, setelah berhubungan dengan pekerja seks komersial.
Empat bulan yang lalu juga mengalami hal yang sama setelah 10 hari berhubungan dengan
pekerja seks komersial. Keluhan juga disertai dengan demamdan sakit pinggang. Pada
pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 kali/ menit, frekuensi
nafas 20 kali/ menit dan suhu 36,8 derajat ceklis, terdapat ulkus kecil, multipel, vesikel dikorpus
penis dan vesikel ada yang ditutupi oleh pus, apa diagnosanya?
a. Ulkus mole
b. Ulun durum
c. Herpes genital rekuren
d. Liken planus
e. Gonoroe
Jawaban: C
9. Yang merupakan macam-macan stadium sifilis, kecuali...
a. Lues sekunder
b. Lues tersier
c. Lues laten
d. Lues primer
e. Akuisita
Jawaban : E
10. Seorang wanita 27 tahun, riwayat kontak seksual 3 hari yang lalu. Pasien mengeluh keluar nanah
dari OUE warna kemerahan, bengkak, kemerahan, terasa nyeri dan terdapat demam. Apa
diagnosisnya?
a. Sifilis
b. Limfogranuloma venerum
c. Goborhoe
d. Ulkus mole
e. Ulkus durum
Jawaban: C
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Ana Listiana


NPM : 20344184
Kelompok 11 Materi Penyakit Menular Seksual
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

1. Seorang pasien umur 21 tahun di diagnosis mengalami sifilis. Pasien diberikan terapi dengan
mekanisme kerja menghambat mukopeptida dinding sel bakteri. Obat apa yang memiliki
mekanisme kerja tersebut…
a. Doksisiklin
b. Seftriakson
c. Levofloksasin
d. Benzatin Penisilin G
e. Tetrasiklin

2. Seorang wanita 24 tahun datang ke apotek dengan keluhan daerah vagina sering keluar cairan
kental berwarna putih dan berbau amis. Dokter mendiagnosis pasien tersebut terkena penyakit
vaginitis. Antibiotic apa yang menjadi pilihan untuk penyakit tersebut…
a. Metronidazole
b. Nystatin
c. Amoksisilin
d. Iprofloksasin
e. Azitromisin

3. Seorang pria menderita sifilis dan telah menerima terapi penicillin, tetapi tidak menunjukan
respon. Dokter menambahkan probenecid. Mekanisme interaksi yang terjadi…
a. Probenecid meningkatkan ekskresi penicillin
b. Probenecid menurunkan ekskresi penicillin
c. Probenecid meningkatkan metabolisme penicillin
d. Probenecid meningkatkan kadar plasma penicillin
e. Probenecid menurunkan metabolisme penicilin

4. Seorang pasien berumur 26 tahun sedang hamil, menderita gonorrhea. Apakah antibiotik yang
anda rekomendasikan untuk pasien tersebut…
a. Amox-clav
b. Ceftriakson
c. Kotrimoksazol
d. Tetrasiklin
e. Siprofloksasin

5. Seorang wanita berumur 46 tahun mengeluh adanya lesi dibagian kemaluan dan perinatal. Lesi
tidak gatal dan tidak sakit. Dari hasil anamnesis dokter menyatakan dia mengalami sifilis primer.
Penderita alergi antibiotik penisilin. Antibiotik apa yang diberikan…
a. Amoksisilin
b. Benzatil penisilin G
c. Cefixime
d. Doksisiklin
e. Meropenem
6. Pasien laki-laki berumur 30 tahun mengeluh infeksi saluran kemih dan bernanah, diagnose
gonorrhe, tidak mengalami penyakit lain tetapi pasien alergi terhadap antibiotik levofloksasin.
Dokter bertanya kepada apoteker mengenai obat apa yang direkomendasikan…
a. Azitromisin
b. Gemtamisin
c. Seftriakson
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

d. Sefadroksil
e. Amoksilin

7. Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke puskesmas. Dengan keluhan luka-luka kecil di
kemaluan disertai rasa perih dan gatal, setelah berhubungan dengan pekerja seks komersial.
Empat bulan yang lalu juga mengalami hal yang sama setelah 10 hari berhubungan dengan
pekerja seks komersial. Keluhan juga disertai dengan demam dan sakit pinggang. Pada
pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, frekuensi
nafas 20 kali/menit dan suhu 36,8 derajad celcius. Terdapat ulkus kecil, multiple, vesikel
dikorpus penis dan vesikel ada yang ditutupi oleh pus. Apa diagnose nya…
a. Ulkus mole
b. Ulkus durum
c. Liken planus
d. Gonore
e. Herpes genital rekuren

8. Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri…


a. Ulkus mole
b. Treponema pallidum
c. Spicochaeta
d. Neiseria gonorhoe
e. Granuloma

9. Seorang wanita 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan bitnik-bintik merah yang menyebar
keseluruh tubuh 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. 2 minggu sebelumnya pada daerah bibir
kemaluan pasien ada tukak tunggal yang hilang sendiri tanpa berobat. Terdapat riwayat kontak
seksual kurang lebih 3 minggu yang lalu. Diagnose untuk kasus diatas adalah…
a. Gonorrhoe
b. Sifilis
c. Ulkus mole
d. Limfogranuloma venerum
e. Herpes simpleks

10. Seorang pasien mengalami gejala awal berupa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu setelah beberapa
hari muncul bercak kemerahanyang kecil, diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa
nyeri. Diagnose untuk kasus diatas adalah…
a. Cacar
b. HIV
c. Herpes
d. Sifilis
e. Gonorrhe
11. Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan timbul bentol-bentol
merah pada wajah dan nyeri. Darahnya 120/80mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, nafas 20
kali/menit, pada pemeriksaan vesikel pada wajah, eritema dan unilatcral. Pernah sakit cacar
sebelumnya saat masih kanak-kanak. Terapi yang diberikan adalah…
a. Clinvir 4 x 500mg/hari selama 5 hari
b. Asiklovir 5 x 200mg/hari selama 7 hari
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

c. Danovir 2 x 500mg/hari selama 7 hari


d. Asiklovir 5 x 800mg/hari selama 7 hari
e. Interferon 1 x 200mg/hari selama 10 hari

Nama : Resty Imfyani Sofyan

NPM : 20344183
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Mata Kuliah : Farmakoterapi lanjutan

Kelas : Apoteker E

1. Seorang perempuan umur 18 taun datang ke BPM, mengeluh demam, flu seluruh badan terasa
sakit serta ada lepuhan pada daerah vagina seperti cacar air, terasa perih jika lepuhan pecah
dan mengenai lepuhan di sekitarnya. Hasil pemeriksaan:
Suhu 39°C terdapat benjolan yang berisi air di daerah kemaluan, berwarna merah.
Apakah diagnosa dari kasus di atas?
A.    Sifilis
B.     Klamedia
C.     Gonorhoe
D.    Keputihan
E.     Herpes kelamin

- Jawaban : ( E )

- pembahasan : Herpes kelamin

a.       Pengertian
Infeksi akut yang di sebabkan oleh virus Herpes Simpleks (HSV : Herves Simpleks
Virus Type II). (Andareto, 2015).
b.      Etiologi
Infeksi akut yang di sebabkan oleh virus.
c.       Gejala
1)      Gatal-gatal di daerah kelamin
2)      Timbulnya benjolan berisi cairan pada penis atau daerah genital
3)      Gejala mirip penyakit flu seperti demam, kelelahan, pusing kepala dan anggota
badan terasa sakit dan linu
4)      Pembengkakan kelenjar getah bening yang berada di belakangan
5)      Nyeri atau teras seperti terbakar saat BAK. (Andareto, 2015).
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

2. Seorang pasien pria berusia 20 tahun mengeluh adanya lepuhan, benjolan dan luka pada
bagian kelaminnya, diagnosis apa yang dilakukan untuk mengetahui jenis penyakit yang di
derita oleh pasien tersebut?
A. Anamnesis
B. Melihat luka yang ada
C. Melakukan tes darah
D. Melakukan tes lab berupa tes darah, urin atau cairan genital pada luka
E. Melakukan tes urin
- Jawaban : ( D )

- Pembahasan : Penyakit menular seksual dapat didiagnosis dengan melakukan tes laboratorium
seperti tes darah untuk mengetahui terdapat virus HIV atau tidak, mengambil contoh urine
karena sebagian PMS dapat diketahui dari urine, atau mengambil contoh cairan dari luka genital
terbuka untuk mendiagnosis jenis infeksi.

3. Diagnosis sifilis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta


pemeriksaan laboratorium. Anamnesis yang penting pada pasien adalah partner seksual
penderita serta riwayat penyakit sebelumnya. Berdasarkan hasil data yang di dapat,
ditemukannya satu chancre pada pasien. Jenis sifilisis apakah yan di derita oleh pasin ?
A. Sifilis Primer
B. Sifilis Sekunder
C. Sifilis Laten
D. Sifilis tersier
E. Sifilis kronis
- Jawaban : ( A )
- Pembahasan :
 Sifilis primer didiagnosis berdasarkan gejala klinis ditemukannya satu atau lebih
chancre.
 Sifilis sekunder ditandai dengan ditemukannya lesi mukokutaneus yang terlokalisir
atau difus dengan limfadenopati, serta masih dapat ditemukan chancre.
 Sifilis laten berdasarkan tes serologis karena biasanya tanpa gejala klinis.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

 Sifilis tersier berdasarkan gejala klinis yang paling sering adalah ditemukan guma.
4. Seorang pasien pria berusia 20 tahun di diagnosis mengalami penyakit sifilis primer.
Berdasarkan diagnosis yang di dapat oleh pasien. Maka pemberian terapi farmakologi yang
sesuai untuk pasien adalah ?
A. Benzatin Penisilin 2,4 juta unit, intramuskular, setiap minggu (tiga dosis)
B. Prokain Penisilin 2,4 juta unit, intaramuskular sekali sehari
C. Benzatin Penisilin G 2,4 juta unit, intramuskular, dosis tunggal
D. Benzatin Penisilin G 2,4 juta unit, intramuscular pada hari ke 1, 8, dan 15
E. Prokain Penisilin G 2,4 juta unit, intramuscular dosis tunggal
- Jawaban : ( C )

- Pembahasan :

 Sifilis Stadium Primer, Sekunder dan Laten Dini


Benzatin Penisilin G 2,4 juta unit, intramuskular, dosis tunggal

 Sifilis Laten Lanjut, Sifilis Kardiovaskuler, Sifilis Gumamatosa


Benzatin Penisilin 2,4 juta unit, intramuskular, setiap minggu (tiga dosis)

 Neurosifilis termasuk Keterlibatan Neuro-oftalmologis pada Sifilis Primer


1. Prokain Penisilin 2,4 juta unit, intaramuskular sekali sehari ditambah probenesid
500 mg peroral empat kali sehari selama 14 hari
2. Benzil Penisilin 10,8-14,4 gram setiap hari dengan cara pemberian 1,8-2,4 gram
intravena setiap empat jam selama 14 hari
 Sifilis Stadium Dini pada Kehamilan
1. Benzatin Penisilin G 2,4 juta unit, intramuscular dosis tunggal
(Trismester satu dan dua (termasuk umur kehamilan 27 minggu 6 hari)
2. Benzatin Penisilin G 2,4 juta unit, intramuscular, pada hari pertama dan
kedelapan
 Sifilis Stadium Lanjut pada Kehamilan
Benzatin Penisilin G 2,4 juta unit, intramuscular pada hari ke 1, 8, dan 15 ( tiga dosis )
(Sifilis Laten Lanjut, Sifilis Kardiovaskular dan Sifilis Gummatosa)
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

 Neurosifilis pada Kehamilan


1. Prokain Penisilin G 2,4 juta unit, intramuscular, sekali sehari ditambahkan
Probenesid 500 mg peroral empat kali sehari selama 14 hari
2. Benzil Penisilin 10,8-14,4 gram setiap hari dengan cara pemberian 1,8-2,4
gram intravena setiap 4 jam selama 14 hari
 Sifilis pada Pasien dengan HIV Positif
Pengobatan pasien dengan HIV positif diberikan pengobatan yang sama dengan
pasien HIV negatif

 Sifilis Kongenital
Aqueus crystalline penisilin G 100.000-150.000 unit/kg/hari, diberikan dengan
pemberian 50.000 unit/kg/dosis setiap 12 jam selama 7 hari pertama kehidupan dan
setiap 8 jam kemudian untuk total dari 10hari
5. Pasien laki-laki 42 tahun diketahui memiliki gaya hidup suka berganti-ganti pasangan. Dalam
hasil pemeriksaan lab, diketahui pasien tersebut terinfeksi virus HIV/AIDS. Apakah yang
anda rekomendasikan sebagai anti-retroviral yang sesuai untuk kondisi diatas?
a. Efavirenz-ritonavir-zidovudin

b. Stavudin-lamivudin-zidovudin

c. Tenofovir-lamivudin-efavirenz

d. Ritonavir-nevirapin-zalcitabine

e. Nevirapin-dilavirdine-saquinavir

- Jawaban : ( C )

- Pembahasan :First line

ART should consist of 2 NRTIs + 1 NNRTI. TDF + 3TC (or FTC) +EFV as afixed-dose
combination is recommended as the preferred option to initiate ART. If TDF + 3TC (or FTC) +
EFV is contraindicated or not available, one of the following optionsis recommended

AZT + 3TC + EFV


Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

AZT + 3TC + NVP

TDF + 3TC (or FTC) + NVP

6. Seorang pasien laki-laki terdiagnosis gonorre, apa yang dapat direkomendasikan sebagai terapi
farmakologi yang sesuai untuk kondisi pasien di atas ?
A. Cephalosporine
B. Cefriaxone, Azitromycin, ciprofloxacin
C. Cefriaxone, ciprofloxacin
D. Cephalosporine, cefriaxone
E. Ciprofloxacin, cephalosporine
- Jawaban : ( B )

Obat pilihan yang dapat digunakan adalah cephalosporin generasi ketiga,


salah satunya cefriaxone diberikan dengan cara IM (intramuskular) dengan dosis
500 mg dikombinasi dengan azitromycin 2 g sebagai single oral dose. Selain
cefriaxone terdapat beberapa antibiotik yang dapat dipilih dan memberikan efek yang
cukup baik, antara lain ciprofloxacin, ofloxacin, enoxacin, cefixime 400 mg oral, dan
spectinomycin 2 g.

7. Seorang pasien dewasa yang menderita EHS ( ensefalitis Herpes simpleks) diberikan asiklovir.
Berapakah dosis yang tepat di berikan pada pasien tersebut?
A. 30 mg / kgBB per hari  
B. 40 mg / kg BB per hari
C. 50 mg / kg BB per hari
D. 60 mg / kg BB per hari
E. 70 mg / kg BB per hari
- Jawaban: ( A )

- Pembahasan : Preparat asiklovir tersedia dalam 250 mg dan 500 mg, yang harus diencerkan
dengan aquadest atau larutan garam fisiologis. Dosis asiklovir adalah 30 mg kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis anak dan dewasa, serta 60 mg kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 21 hari
pada neonates.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

8. Seorang wanita berumur 40th datang ke dokter dan menceritakan keluhannya dan kemudian
didiagnosa penyakit herpes, apakah obat pilihan pertama yg harus di berikan pada wanita
tersebut?
A. Asiklovir
B. Vidarabin
C. Poskarnet
D. Oseltamivir
E. Zanamifir
- Jawaban. : ( A )

- Pembahasan : Saat ini asiklovir telah terbukti lebih baik dibandingkan vidarabin, dan
merupakan obat pilihan pertama mengingat toksisitas vidarabin yang sangat tinggi dalam
pemberian intravena. Asiklovir merupakan bahan antivirus yang secara selektif menghambat
replikasi virus tanpa merusak sel normal dengan mengadakan kompetensi dengan guanoside
untuk DNA polimerase virus. Asiklovir dikatakan mempunyai efek ikutan minimal. Obat ini
diekskresi melalui ginjal dan dosis harus diturunkan pada penderita dengan disfungsi ginjal.

9. Seorang pasien HIV dewasa menderita CoInfeksi Hepatitis B. Karena kondisi pasien tersebut,
maka pengobatan pasiendiganti dengan regimen Pl based.Apa alasan pemberian kombinasi
obat tersebut?
a. Meningkatkan etektivitas terapi

b. Meningkatkan kerja obat ARV

c. Menghindari efek samping hepatotoksik

d. Mencegah terjadinya interaksi obat

e. Mencegah terjadinya resistensi obat

- Jawaban : ( C )

- Pembahasan : Obat golongan NRTI (Zidovudine, Lamivudine, Stavudine) dan NNRTI


Nevirapine mernilki efek samping hepatotoks sehingga regimen diganti dengan Pl based yang
relatif lebih aman. Alternatif regimen:
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Ribavirin + Didanosi

Ribavirin +Tenofovir/ Efavirenz

Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi

Antiretroviral pada Orang Dewasa

10. Seorang pasien laki-laki terdiagnosis herpes, untuk hasil diagnosis yang diberikan, anti-virus
apa yang cocok untuk pasien tersebut?
A. acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir
B. efavirenz, nevirapine, rilpivirine
C. oseltamivir, zanamivir
D. ribavirin
E. sofosbuvir, daclatasvir, elbasvir
- Jawaban : ( A )

- Pembahasan : Terapi herpes kelamin bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan dan durasi
gejala yang timbul, frekuensi kekambuhan, serta penularan terhadap orang lain.

Penggunaan acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir yang merupakan analog nukleosida


merupakan pilihan yang tepat karena selain bekerja dengan efektif, pengobatan antivirus ini
sangat aman dan tidak memiliki interaksi dengan obat lain atau menimbulkan alergi
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Della Yulia Putra (20355157)

Marzuq Nasaruddin (20355162)

Makul : Farmakoterapi lanjutan soal ukai

SOAL

1. Seorang wanita berusia 35 tahun, dibawa dalam keadaan tidak sadar , panas sejak 4 hari. Pasien sudah
ke dokter dan mendapatkan obat tetapi tidak ada perbaikan. 10 hari yang lalu baru pulang berburu di
papua. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: koma, GCS 5, TD ;150/90, N ; 100, T; 40,8 C, kaku
kuduk, kelenjar limfe koli teraba 2 buah masing-masing 1 cm, tungkai dan tangan lemah pada kasus
diatas pasien mengalami penyakit...
a. Stroke
b. Sepsis
c. Meningitis bakterial
d. Sistiserkosis
e. Malaria serebral
JAWABAN : C
Alasannya dikarena pada hasil pemeriksannya merupakan tanda gejala meningitis bakterial

2. Seorang anak berumur 8 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan demam 39 c, letargi, leher kaku dan
kurang aktivitas dari samalam, hasil lab tekanan darah 90/60 mmHg, kecapatan napas 25x/menit,
dokter memberikan antibiotik manakah yang diberikan kepada pasien
a. Paracetamol
b. Isoniazid
c. Metrodinazol
d. ibuprofen
e. Ampilisin
JAWABAN : E
Alasannya dikarenakan ampisilin bisa digunakan untuk meningitis bakterial pada anak

3. Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan kombinasi antibiotik empiris yang
diberikan kepada seorang pasien anak ( usia 10 tahun penderita meningitis) apakah kombinasi
antibiotik yang tepat disarankan?
a. Ampisilin dan cefotaxime
b. Amoksisilin dan vankomisin
c. Cefotaxime dan vankomisin
d. Eritromisin dan vankomisin
e. Ampisilin cefotaxime dan vankomisin
JAWABAN C
Alasannya di karena merupakan terapi empiris yang dapat digunakan

4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun, dibawa dalam keadaan tidak sadar , panas sejak 7 hari. Pasien
sudah ke dokter dan mendapatkan obat tetapi tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

koma, GCS 5, TD ;150/90, N ; 110, T; 40,5 C, k, tungkai dan tangan lemah pada kasus diatas pasien
mengalami penyakit meningitis bakterial berikan terapi yang teapt
a. Kloramfenikol
b. Doksisiklin
c. Sepalosorin
d. Asam mefenamat
e. Ibuprofen
JAWABAN C
Alsannya dikarenakan sepalosporin bisa digunakan untuk terapa meningitis pada penderita dewasa

5. Bobi usia 3 hari, demam 1 hari SMRS. Bayi rewel dan tidak mau menyusui.riwayat persalinan :
prematur, BBL 1500 g.riwayat keputihan yang sangat gatal pada ibu. Pemeriksaan fisik ; HR 150 RR
52 T 38, kaku kuduk. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah
a. Meningitis viral
b. Meningitis fungal
c. Meningitis Tb
d. Sepsis neonatorum
e. Tetanus neinaorum
JAWABAN B
Alasanya dikarenakan pada tanda gejala klinisnya merupakan penyebab meningitis fungal
6. Seorang wanita berusia 35 tahun, dibawah dalam kedaan tidak sadar, panas sejak 4 hari. Pasien sudah
ke dokter dan mendapat obat tetapi tidak ada perbaikan. 10 hari yang lalu baru pulang dari berburu di
papua. Pada pemerksaan fisik didapatkan : koma , CGS 5, TD : 150/90, N : 100, T : 40,8⁰C, Kaku
kuduk, Kelenjar limfe koli teraba 2 buah masing-masing 1 cm, tungkai dan tangan lemah pada kasus
diatas pasien mengalami penyakit…
a. Stroke
b. Sepsis
c. Meningitis Bacterial
d. Sistiserkosis
e. Malaria serebral
Jawaban : C
Alasannya : Karena yang terjadi pada pasien yaitu dia di bawa dalam keadaan tidak sadar ,
panas sejak 4 hari yang menandakan Demam pada pasien dan dibuktikan dengan
pemeriksaan fisik T : 40,8⁰C yang normalnya 37⁰C, Kaku Kuduk( kekakuan pada leher)
Yang merupakan gejala meningitis Bacterial

7. Seorang anak berusia 3 tahun datang ke poli anak dengan keluhan : demam tinggi, kejang, fotofobia,
dan muntah. Dalam pemeriksaan anak tersebut mengalami gejala..
a. Thalesimia
b. Anemia
c. Difteri
d. Meningitis
e. Leukemia
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Jawaban : D
Alasannya : Karena pada keluhan anak terdapat demam tinggi, kejang, fotofobia, dan
muntah yang merupakan gejala Meningitis yang disebabkan oleh bakteri virus atau jamur

8. Seorang anak berumur 8 tahun di bawa ke IGD dengan gejala suhu tubuh 39⁰C Kelelahan, leher kaku
dan kurang aktif bergerak. Setelah di lakukan pemeriksaan lab TD 90/60 mmHg dan Nafas cepat
25x/menit. Pasien di duga menderita meningitis. Sambil menunggu hasil lab antibiotik empiris apa
yang paling sesuai untuk terapi pasien ini…
a. Gentamisin
b. Ciprofloksasin
c. Metrinidazole
d. Seftriakson
e. Azitromisin
Jawaban : Seftriakson
Alasannya : <1 bulan : ampicilin + Sefataksim/ampicilin+aminoglikosida 1-23 tahun :
Vankomisin + Sefalosporin G3 (sefotaksim/seftriakson) 2-50 tahun : vankomisin +
sefalosporin G3 (sefotaksim/seftriakson) >50 Tahun : Vankomisin + Ampicilin +
sefalosporin G3 (Sefotaksim/seftriakson)
9. Pasien mengeluhkan pusing, mengantuk, nyeri perut, diare, dan mual . Pasien diketahui menderita
meningitis, pasien di berikan ceftriaxon inj, ampicilin inj, prednisone, dexametaxone, obat apakah
yang menyebabkan gejala tersebut
a. Cetriaxone inj
b. Ampicilin inj
c. Prednisone
d. Dexametaxone
e. Semua Benar
Jawaban : Seftriakson
Alasannya : Efek samping umum setriakson adalah pusing, mengantuk, nyeri perut, diare,
dan mual

10. Seorang pasien berusia 27 tahun menderita meningococcal meningitis. Obat apakah yang paling
efektif untuk pasien tersebut
a. Tetrasiklin
b. Penisilin g
c. Seftriakson
d. Kloramfinekol
e. Doksisiklin
f. Jawaban : seftriakson
Seftriakson adalah antibiotilk golongan sefalosporin generasi ke 3 yang skema kerjannya
menghambat dinding sel
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

KUMPULAN SOAL UKAI FARMAKOTERAPI LANJUTAN TENTANG


SISTEM HORMONAL (TIROID DAN ENDOKRIN “DIABETES
MELITUS”)
KELOMPOK 12
1. Diki Prakoso (20344187)
Soal 1-10
A. Seorang laki-laki berusia 47 tahun mengeluhkan kondisi badan yang lemah, lesu dan kedinginan
meskipun dalam ruang/cuaca yang panas. Setelah dilakukan pemeriksaan pasien didagnosis
mengalami hipotiroid. Obat apa yang perlu diberikan kepada pasien tersebut?
A. Propiltiourasil
B. N-Levotiroksin
C. Prazosin
D. Tamsulosin
E. Propranolol
Pembahasan:
Hipotiroid adalah kondisi rendahnya kadar T4 dan T3 yang diikuti dengan tingginya kadar TSH.
Gejala hipotiroid meliputi kelemahan, bradikardi, mudah mengantuk, goiter, metabolism
menurun. Tatalaksana terapinya adalah dengan levotiroksin dan liothironin. (Sumber: Dipiro et al.,
2012. Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. Mc-Graw Hill).
A. Seorang wanita berusia 50 tahun datang keklinik memeriksakan gejala tremor yang dideritanya.
Sudah 1 bulan menderita hipertiroid dan menerima obat antitiroid. Dokter ingin memberikan obat
tambahan untuk mengurangi gejala tersebut. Obat apakah yang diberikan?
A. PTU
B. Mometazol
C. Radioaktif iodin
D. Levotiroksin
E. Propranolol
Pembahasan:
Obat golongan betablocker digunakan untuk memperbaiki gejala tirotoksik seperti palpitasi,
kecemasan, tremor, dan intoleransi panas. Betablocker biasanya diberikan sebagai terapi
adjunctive dengan obat antitiroid (Sumber: Dipiro JT. 2009. Pharmacotherapy Handbook Ninth
Edition. Mc-Graw Hill)
1. Seorang pasien berumur 58 tahun didiagnosa memiliki penyakit hipotiroid. Pasien mengonsumsi
obat levotiroksin. Informasi penggunaan obat tersebut adalah?
1. Satu jam sebelum makan pagi
2. Satu jam setelah makan pagi
3. Saat makan malam
4. Sebelum atau setelah makan
5. Dengan susu
Pembahasan:
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Penggunaan levotiroksin oral dilakukan dengan meminum satu tablet obat dengan segelas air pada
30 menit/1 jam sebelum sarapan pada perut kosong (Sumber: Medscape).
 Seorang laki-laki berusia 67 tahun mengeluh gelisah, insomnia, tremor dan takikardi. Menurut hasil
lab diketahui ada kenaikan hormone tiroksin dan TSH plasma rendah. Hasil diagnose
hipertiroidisme. Obat apa yang digunakan?
A. Nifedipine dan PTU
B. Captopril dan Levotiroksin
C. Amlodipin dan Levotiroksin
D. Diltiazem dan Radioaktif iodin
E. Propranolol dan PTU
Pembahasan:
Antitiroid yang digunakan pada kasus hipertiroid adalah metamizole, PTU. Obat golongan
betablocker digunakan untuk memperbaiki gejala tirotoksik seperti palpitasi, kecemasan, tremor,
dan intoleransi panas. Betablocker biasanya diberikan sebagai terapi adjunctive dengan obat anti
tiroid (Sumber: Dipiro JT. 2009. Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. Mc-Graw Hill).
 Seorang wanita hamil trimester pertama, mengalami keluhan penurunan BB 2 kg dalam
seminggu meski nafsu makannya meningkat. Dokter mendiagnosis pasien mengalami
hipertiroid. Dokter meminta apoteker untuk merekomendasikan obat tersebut adalah?
A. Larutan lugol
B. Metamizole
C. PTU
D. Radioaktif iodin
E. Natrium iodide
Pembahasan:
PTU adalah antitiroid yang digunakan sebagai terapi hipertiroid. Hipertiroid disebabkan karena
tingginya kadar T3 dan T4 dan kadar TSH rendah. Mekanisme kerjanya PTU adalah inhibisi
sintesis hormone tiroid dengan cara blocking oksidasi iodin dikelenjar tiroid dan blocking
sintesis T4 dan T3. Ibu hamil aman menggunakan PTU pada trimester pertama dan methamizole
pada trimester kedua dan ketiga (Sumber: Medscape dan Dipiro).
A. Seorang pasien wanita dating ke klinik dengan keluhan penurunan berat badan meskipun nafsu
makan mengalami peningkatan. Hasil pemeriksaan GDP pasien adalah 180 mg/dL dengan
GD2pp 210 mg/dL dan dokter mendiagnosis pasien mengalami diabetes gestasional. Pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 27 minggu. Dokter hendak memberikan obat antidiabetic
untuk pasien. Apakah antidiabetes yang anda rekomendasikan?
1. Pioglitazone
2. Acarbose
3. Metformin
4. Glipizide
5. Insulin
Pembahasan:
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

First line terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi diabetes gestasional adalah insulin.
Metformin dapat digunakan namun dapat melewati plasenta (Sumber: Dipiro et al., 2012.
Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. Mc-Graw Hill).
7. Seorang pasien menderita DM diberikan obat acarbose. Pasien baru mengkonsumsi obat
tersebut. Bagaimana aturan pemakaiannya?
a. 30 menit sebelum makan
b. Sebelum makan
c. Bersama dengan makanan
d. Bersama suapan pertama
e. 30 menit setelah makan
Pembahasan:
Acarbose diminum dengan cara ditelan dengan sedikit air minum bersama kunyahan pertama
makanan atau pada saat suapan pertama makanan (Sumber: Pionas).
8. Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun, didiagnosis oleh dokter menderita diabetes mellitus tipe
2. Pasien juga diketahui menderita obesitas. Obat antidiabetic apakah yang direkomendasikan
oleh pasien?
a. Vildagliptin
b. Pioglitazone
c. Acarbose
d. Metformin
e. Glibenklamid
Pembahasan:
Pilihan pertama terapi untuk pasien DM tipe 2 adalah menggunakan OAD tunggal. Pada kasus ini
pasien mengalami obesitas sehingga dikontraindikasikan bila diberikan obat golongan
sulfonylurea, sehingga lebih baik menggunakan metformin (Sumber: Perkeni).
9. Seorang pasien menderita DM selama 2 tahun, setelah dicek lab ternyata nilai GFR <45. Obat
antidiabetic apa yang harus dihindari?
a. Acarbose
b. Sitagliptin
c. Metformin
d. Glimepiride
e. Glibenclamid
Pembahasan:
GFR pasien sebesar <45 mg/mmol artinya telah memasuki CKD stage 3B (30-44) moderate- saver
reduction. Metformin dikontraindikasikan pada pasien DM yang telah memasuki CKD stage 3B,
4 dan 5 karena memiliki efek samping diginjal (Sumber: AACE. 2015. Profile of Antidiabetic
Medications).
10. Ny. D umur 60 tahun menderita DM tipe 2, telah mengkonsumsi metformin dan
glibenklamid, namun setelah pengobatan selama 3 bulan nilai HBA1C nya >10%. Dokter akan
meresepkan insulin, kemudian meminta pertimbangan apoteker untuk memilihkan insulin kerja
cepat. Apakah insulin yang direkomendasikan oleh apoteker?
a. Aspart
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

b. Novolin
c. Humulin
d. Lantus
e. Detemir
Pembahasan:
Insulin yang termasuk dalam kelompok rapid acting adalah Humalog (insulin lispro), novolog
(insulin aspart), apidra (insulin gluisine) (Sumber: Dipiro et al., 2012. Pharmacotherapy
Handbook Ninth Edition. Mc-Graw Hill).
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

2. Alvin Khoirun Nisa (20344188)


Soal 11-20
11. Seorang ibu terdiagnosa hipertiroid pada saat dokter ingin meresepkan obat untuknya pasien
tersebut mengaku sedang hamil. Obat apa yang dipilih dokter untuk pasien tersebut adalah..
a. Levotiroksin d. Iodida Radioaktif
b. Propilthiourasil e. Thionamida
c. Kalium Iodida (KI)
Jawaban : B
PTU adalah antitiroid yang digunakan sebagai terapi hipertiroid. Hipertiroid disebabkan karena
tingginya kadar T3 dan T4 dan kadar TSH rendah. Mekanisme kerjanya PTU adalah inhibisi
sintesis hormone tiroid dengan cara blocking oksidasi iodin dikelenjar tiroid dan blocking
sintesis T4 dan T3. Ibu hamil aman menggunakan PTU pada trimester pertama dan methamizole
pada trimester kedua dan ketiga (Sumber: Medscape dan Dipiro).
12. Seorang anak berusia 2 tahun mengalami pembengkakan kelenjar tiroid, kulit pucat,
dingin, rambut kering, wajah sembab bradikardi dan kurang nya nafsu makan. Setelah hasil
pemeriksaan laboratorium, dokter mendiagnosis pasien tersebut mengalami hipotiroid. Obat apa
yang diberikan untuk pasien tersebut..
a. Levotiroksin d. Iodida
b. Propiltiourasil e. Thionamida
c. Metimazole
Jawaban: C
Obat antitiroid Methimazole (MMI): dosis 0,2 – 0,5 mg/kg hari dalam jangka waktu 1-2 tahun
diberikan sebagai terapi pilihan utama pada anak dengan PG. (sumber: panduan praktik klinis
ikatan dokter anak Indonesia, diagnose dan tatalaksana hipertiroid 2017)
13. Pasien X berusia 50 tahun terdiagnosa hipertiroid. Pasien dinyatakan krisis tiroid karena
semua gejala klinik terlihat pada kadar T3 dan T4 bebas 3x lipat lebih besar dari kadar normal.
Dokter meresepkan PTU untuk pasien tersebut. Berapa dosis yang tepat untuk digunakan pasien..
a. Tablet 50mg 2xsehari 1 tablet
b. Tablet 50mg 3xsehari 1 tablet
c. Tablet 50mg 1xsehari 2 tablet
d. Tablet 100mg 3xsehari 1 tablet
e. Tablet 100mg 1xsehari 1 tablet
Jawaban : D
Dosis propiltiourasil untuk dewasa adalah 200-400 mg/hari, dosis ini dipertahankan sampai
pasien mencapai keadaan eutiroid, lalu dosis diturunkan secara berangsur angsur sampai
mencapai dosis pemeliharaan 50-150 mg/hari (sumber: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-
sistem-endokrin/62-hormon-tiroid-dan-antitiroid/622-antitiroid)
14. Pasien perempuan berusia 21 tahun mengalami hipotiroid dan mendapatkan resep tablet
levotiroksin 100µg sehari sekali. Dosis minggu ke dua naik menjadi 200µg per hari. Apa tujuan
peningkatan dosis tesebut..
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

a. Mencegah peningkatan efek toksik dari obat


b. Mengatasi efek samping obat
c. Menormalkan TSH
d. Menstabilkan T3 dan T4
e. Mencegah iatrogenic
Jawaban : D

levothyroxine, yaitu jenis obat yang disintesis dari hormon tiroksin (T4). Obat ini bekerja dengan
cara meniru hormon tiroid dalam meningkatkan metabolisme tubuh.

15. Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker di sebuah rumah sakit untuk menentukan
pasien dewasa yang mengalami gejala tremor dan palpitasi. Pasien memiliki riwayat asma dan baru
terdiagnosa hipertiroid. Obat apa yang tepat untuk pasien tersebut..
a. Atenolol d. Nadolol
b. Clonidine e. Amlodipine
c. Propranolol
Jawaban: C

Beta bloker dapat mencetuskan asma. Karena itu, harus dihindarkan pemberiannya pada pasien
dengan riwayat asma atau bronkospasme. Jika tidak ada alternatif lainnya, beta bloker
kardioselektif dapat digunakan dengan sangat hati-hati di bawah pengawasan dokter spesialis.
Atenolol, bisoprolol, metoprolol, dan asebutolol efeknya kurang pada reseptor beta2 (bronkial),
karena itu relatif kardioselektif, tetapi tidak kardiospesifik. Beta bloker tersebut lebih sedikit
menimbulkan resistensi saluran nafas, tetapi tidak bebas dari efek samping ini.

16. Pasien datang mengeluhkan sering lapar tetapi berat badan tidak bertambah dan sering
kelelahan. Dokter menyarankan untuk test gula darah. Didapatkan hasil glukosa plasma saat puasa
130mg/dL. Pasien tersebut terdiagnosa diabetes mellitus. Obat apa yang tepat pertama kali
diberikan oleh dokter..
a. Insulin
b. Metformin 500mg
c. Acarbose
d. Glimepiride
e. Tolbutamide
Jawaban : A
First line terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi diabetes gestasional adalah insulin.
(Sumber: Dipiro et al., 2012. Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. Mc-Graw Hill).
17. Manakah yang bukan fakto resiko terjadinya Diabetes mellitus
a. Dyslipedemia
b. Kurang aktivitas fisik
c. Obesitas
d. Penyakit kardiovaskular
e. Hereditas
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Jawaban : E
• Kegemukan
(Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan Perempuan > 80cm)
• Kurang aktivitas fisik
• Dislipidemia(Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl
• Riwayat penyakit jantung
• Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
• Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
Sumber: P2PTM Kemenkes RI
18. Seorang laki-laki penderita diabetes mellitus mendapatkan terapi metformin,
glibenklamid, HCT, amlodipine dan simvastatin. Seminggu kemudian Pasien tersebut datang
mengeluh keringat dingin, lemas dan gemetar. Gejala ini merupakan efek samping dari obat..
a. Metformin
b. Glibenclamid
c. HCT
d. Amlodipine
e. Simvastatin
Jawaban : B
Pasien mengalami efek samping dari obat sulfonylurea (glibenklamid) yaita hipoglikemia dengan
gejala pusing, keringat dingin, lemas dan bisa mengalami pingsan sampai koma. Golongan
sulfonylurea merupakan OAD dengan rsiko terjadi hipoglikemia, sedangkan metformin yang
merupakan golongan biguanid tidak memiliki ES hipoglikemia melainkan rasa tidak nyaman pada
GI (ADA,2016)
19. Seorang bayi mengalami hipertiroid dengan kondisi gagal jantung. Selain memberikan obat
metamizole dokter perlu menambahkan terapi obat..
a. Prednisolone d. Iodine
b. PTU e. Iodium Radioaktif
c. Lugol Iodin
Jawaban : A
Perawatan NICU diperlukan jika terdapat ketidakstabilan hemodinamik, gagal jantung atau gagal
nafas. Dalam kondisi ini bisa ditambahkan prednisolone 2 mg/kgBB dibagi 1-2 dosis terbagi.
Larutan natrium iodida radioaktif makin banyak digunakan untuk pengobatan tirotoksikosis pada
semua usia terutama bila ada masalah dengan terapi obat, ada masalah kepatuhan, atau pada pasien
dengan penyakit jantung dan pasien yang kambuh setelah tiroidektomi.(sumber :
https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Panduan-Praktik-Klinis- Diagnosis-
dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital.pdf)
20. Berapakah batas kadar gula darah sudah dikatakan Diabetes Melitus Type 2 (DMT2)?
a. Gula darah sewaktu >200 mg/dl
b. Gula darah sewaktu >180 mg/dl
c. Gula darah puasa >200 mg/dl
d. Gula darah sewaktu >150 mg/dl
e. Gula darah sewaktu >129 mg/dl
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Jawaban : A

Menurut International Society for Pediatrics and Adolescent Diabetes (2007), hiperglikemia
adalah suatu keadaan kadar gula darah sewaktu ≥ 11,1 mmol/L (200 mg/dL) ditambah dengan
gejala diabetes atau kadar gula darah puasa (tidak mendapatkan masukan kalori setidaknya
dalam 8 jam sebelumnya) ≥ 7,0 mmol/L (126 mg/dL).

3. Margerita Yosefina Bekamau (20344189)


Soal 21-30
21. Salah satu komplikasi DM tipe 2 adalah glaucoma, penyakit tersebut diobati dengan Pilocarpine
dalam bentuk ocusert. Melalui rute manakah absorbs obat tersebut?
a. Retina
b. Kornea
c. Pupil
d. Konjungtiva
e. Sclera
Jawaban : D
Pembahasan : Ocusert Pilocarpine adalah obat untuk glukoma yang bekerja secara sustained
release. Pilocarpine berada dibagian reservoir dan pelepasan obat bertahap dan diabsorbsi
dibagian konjungtiva
22. Insulin merupakan obat antidiabetic. Pemberian insulin tidak dianjurkan hanya pada satu
titik penyuntikan karena dapat menyebabkan kerusakan pada?
a. Jaringan lemak
b. Saluran cerna
c. Tulang
d. Pembuluh darah
e. Otot
Jawaban : A
Pembahasan : Pemberian insulin tidak dianjurkan hanya pada satu titik penyuntikan karena dapat
menyebabkan lipodistrofi atau kerusakan pada jaringan lemak sehingga titik penyuntikan harus
dirotasi
23. Seorang pasien geriatri dengan BB 72 kg didiagnosis DM. diberikan injeksi insulin
intermediet dengan dosis awal 0,5 U/kgBB/hari. Berapa dosis yang direkomendasikan?
a. 12 U pada pagi hari dan 24 U pada malam hari
b. 15 U pada pagi hari dan 21 U pada malam hari
c. 18 U pada pagi hari dan 18 U pada malam hari
d. 21 U pada pagi hari dan 15 U pada malam hari
e. 24 U pada pagi hari dan 12 U pada malam hari
Jawaban : E

Pembahasan : Regiment dosis insulin intermediet adalah 2 pada pagi hari dan 1 pada malam hari.
Dosis insulin harian adalah 72 x 0,5 = 36 Unit, sehingga regiment dosis 24 U pagi dan 12 U malam.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

24. Seorang wanita dengan BB 40 kg mengalami DM tipe I, biasanya menggunakan insulin


basal 0,2 U/kgBB/hari. Berapa dosis yang digunakan?
a. 8
b. 4
c. 2
d. 0,8
e. 0,2
Jawaban : A
Pembahasan :Dosis = 0,2 U/kgBB/hari x 40 = 8 unit/hari
25. Pasien wanita berusia 30 tahun hamil 7 bulan didiagnosa diabetes gestasional dengan gula
puasa 200mg/dl. Apa yang direkomendasikan untuk wanita hamil tersebut?
a. Metformin
b. Glibenklamid
c. Insulin
d. Glikasid
e. Glimepirid
Jawaban : C

Pembahasan : Tata laksana diabetes pada kehamilan : Pilihan antidiabetes pada kehamilan adalah
insulin. Pada trimester pertama kebutuhan insulin 0,7 U/kgBB/hari. Pada trimester ketiga
kebutuhannya meningkat 1,0 U/kgBB/hari.

26. Seorang bapak berusia 60 tahun menderita hipertensi dan hipotiroid. Bapak tersebut
mengeluh mengalami perburukan osteoporosis dan beberapa bulan ini mengidap rhemathoid
arthritis. Obat-obatan yang diterima bapak tersebut adalah enalapril,asetosal,atenolol,levotiroksin
dan salmetarol. Obat apa yang menyebabkan terjadi perburukan osteoporosis?
a. Asetosal
b. Atenolol
c. Salmeterol
d. Enalapril
e. levotiroksin
Jawaban : E
Pembahasan : Salah satu efek samping levotiroksin pada system endokrin yaitu menyebabkan
penurunan kepadatan mineral tulang
27. Seorang bayi baru lahir terdiagnosa mengalami hipertiroid. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diperoleh adanya peningkatan kadar T3 dan T4 bebas, TSH rendah. Bagaimana
tatalaksana terapi untuk pasien tersebut ?
a. Metamisol, larutan lugol dan radiasi iodide
b. Levotiroksin (5-10 mg/kg/hari dalam dosis terbagi dalam interval 8 jam, larutan lugol dan
propanol 2 mg/kg/hari dalam dosis terbagi)
c. PTU (5-10 mg/kg/hari dalam dosis terbagi dalam interval 8 jam, larutan lugol dan
propanolol 2 mg/kg/hari dalam dosis terbagi)
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

d. PTU (5-10 mg/kg/hari dalam dosis terbagi dalam interval 8 jam, larutan lugol dan radiasi
iodide)
e. Levotiroksin (5-10 mg/kg/hari dalam dosis terbagi dalam interval 8 jam, larutan lugol dan
radiasi iodide)
Jawaban : C
Pembahasan : Tata laksana pengobatan hipertiroid neonatal :
• Pilihan terapi adalah metamizol dengan dosis 0,2-0,5 mg/kg/hari dibagi 1-3 dosis
• Durasi terapi 2-4 minggu tetapi bias sampai 3 bulan
• Jika metamizol tidak tersedia / terdapat efek samping pada metamizol maka bias diberikan
PTU hanya untuk jangka pendek
• Lugol iodine 1-3 tetes/hari bias ditambahkan dalam kasus yang berat untuk menghambat
sekresi hormone tiroid
• Jika terdapat gejalah hiperaktivitas simpatetis seperti takikardi,hipertensi,kesulitan minum,
maka ditambahkan propanolol 2 mg/kg/hari
28. Seorang bayi berusia 6 bulan mengalami pembengkakan kelenjar tiroid, setelah pemeriksaan
laboratorium, dokter mendiagnosa pasien mengalami hipotiroid. Bagaimana pengobatan untuk
pasien tersebut?
a. Metimazol
b. PTU
c. Iodide
d. Levotiroksin
e. Tionamid
Jawaban : D
Pembahasan : Tata laksana pengobatan hipotiroid pada anak
• L-T4 (Levotiroksin) merupakan satu-satunya obat untuk hipotiroid
• Levotiroksin diberikan sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan
• Dosis awal levotiroksin adalah 10-15 µg/kg/hari
• Dosis selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan FT4 berkala dengan dosis
perkiraan sesuai umur
29. Seorang pasien dating ke RS dan didiagnosis menderita hipertiroid. Pasien diberikan obat
PTU. Parameter apakah yang dipantau untuk mengetahui efektifitas terapi?
a. T4 dan TRH
b. T3 dan T4
c. T3 dan TRH
d. TRH dan TSH
e. T3 dan TSH
Jawaban : B

Pembahasan : Mekanisme kerja PTU adalah menghambat sekresi hormone tiroid dan
menghambat deionisasi peripheral dari T3 dan T4, maka terapi PTU ini brhasil jika kadar T3 dan
T4 sudah normal
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

30. Seorang pasien dewasa berusia 40 tahun didiagnosa hipertiroid. Dokter berencana
meresepkan PTU untuk pasien ini dan meminta pendapat apoteker terhadap regimen dosisnya.
Bagaimana regimen penggunaan PTU yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Tablet 50 mg 1 x 1 tablet
b. Tablet 50 mg 2 x 1 tablet
c. Tablet 50 mg 3 x 1 tablet
d. Tablet 100 mg 3 x 1 tablet
e. Tablet 100 mg 3 x 2 tablet
Jawaban : D

Pembahasan : 300-450 mg/hari penggunaan secara oral. Sehari 3 x tiap 8 jam. Sehingga
penggunaan obat PTU yaitu 100-150 mg 3 x sehari 1 tablet
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

4. Ahdiyatul Munawaroh (20344190)


Soal 31-40
31. Pasien laki-laki usia 72 tahun, GDA 230 mg/dl. Dokter ingin meresepkan insulin kerja cepat,
sediaan yang dimaksud adalah..
a. Detemir
b. Lispro
c. Glargin
d. Insulin reguler
e. NPH
Pembahasan :

Sumber : Dipiro et al, 2008


32. Seorang wanita hamil trimester pertama, mengalami keluhan penurunan BB 2 kg dalam
seminggu meski nafsu makan nya meningkat. dokter mendiagnosis pasien mengalami
hipertiroid. Dokter meminta rekomendasi oabt kepada apoteker, obat apa yang
direkomendasikan?
a. Larutan Lugol
b. Metamizol
c. PTU
d. Radioaktif iodin
e. Natrium iodida
Pembahsan :

PTU adalah antitiroid yang digunakan sebagai terapi Hipertiroid. Hipertiroid disebabkan karena
tingginya kadar T3 dan T4 dan kadar TSH rendah. Mekanisme kerja PTU adalah inhibisi sintsis
hormon tiroid dengan cara bloking oksidasai iodin di kelenjar tiroid dan bloking sintesis T4dan T3.

Ibu hamil aman menggunakan PTU pada ttimester pertama dan methimazol pada trimeter kedua
dan ketiga.
Sumber : Dipiro et al, 2008
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

33. Bagaimana mekanisme kerja metformin?


a. Meningkatkan sesitivitas insulin
b. Meningkatkan sekresi insulin
c. Meningkatkan glukoneogenesis
d. Menghambat enzim alfa glukosidase
e. Menurunkan penggunaan gukosa
Pembahasan :

Menurunkan glukoneogenesis, meningkatkan penggunaan glukosa dijaringan, meningkatkan


sensitivitas target sel insulin.
Sumber : Medscape
34. Ibu hamil 6 bulan menderita DM. Obat apa yang digunakan?
a. Glimepirid
b. Glibenklamid
c. Glibzid
d. Metformin
e. Insulin
Pembahasan :

First line untuk terapi diabetes gestasional adalah insulin. Gliburide dapat digunakan sebagai
alternatif. Metformin dapat digunakan namun dapat melewati plasenta.
Sumber : Dipiro et al, 2012
35. Seorang pria 52 tahun selama 2 minggu terakhir mengalami hipotermia. Berat bada naim 5
kg selama 1 bulan terakhir. Badan lemah, letih lesu, kulit kering, rambut rontok, tulang merasa
nyeri namun tidak mengalami trauma. Diagnosis dokter dalah terdapat gangguan hormon tiroid.
terapi apa yang direkomedasikan apoteker?
a. Propiltiourasil
b. Hidroklorourasil
c. Levotiroksin
d. Karbimazol
e. Iodium
Pembahasan :

Hipotiroid adalah kondisi rendahnya kadar T4 dan T3 yang diikuti dengan tingginya kadar TSH.
Gejala hipotiroid meliputi kelemahan, bradikardi, mudah mengantuk, goiter, metabolisme
menurun.

Tatalaksana terapinya adalah levotiroksin dan Liothironin.


Sumber : Dipiro et al, 2012
36. Seorang pasien menderita hipertiroid sejak setahun yang lalu, semiggu terakhir pasien tidak
mengalami perbaikan kondisi. Dokter menyarankan untuk melakukan tiroidoktomi, sebelum
dilakukan tindakan tersebut pasien dilakukan terapi yaitu?
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

a. Metimazol
b. PTU
c. Levotiroksin
d. Propanolol
e. Radiasi Iodin
Pembahasan :

Urutan tatalaksana terapi Hipertiroid yaitu PTU atau methimazole sebagai agen antitiroid
umumnya diberikan 6-8 minggu, diberikan Iodium (500 mg/hari) selama 1-14 hari sebelum
operasi untuk menurunkan vaskularisasi dari kelenjar.
Sumber : Dipiro et al, 2008
37. Pasien menderita Diabetes Mellitus selama 2 tahun, setelah di cek lab ternyata nilai GFR
< 45. Obat antidiabetik apa yang harus dihindari?
a. Acarbose
b. Sitagliptin
c. Metformin
d. Glimepirid
e. Glibenclamid
Pembahasan :

GFR Pasien sebesar < 45 mg/mmol artinya telah memasuki CKD stage 3B (30-44 mg/mmol)
moderate-saver reduction. Metformin memiliki efek samping terhadap ginjal dan tidak bisa
digunakan apabila berada pada CKD stage 3B, 4, dan 5
Sumber : AACE, 2015. Profiles of Antidiabetic Medication.
38. Seorang pria didiagnosa DM dengan kadar glukosa darah puasa 140 mg/dl dan kadar
glukosa darah setelah makan mencapai 250 mg/dl. Pasien diberikan akarbose 3x1 tablet. Sebagai
apoteker bagaimana aturan pakai agar nilai glukosa darah bisa turun?
a. Diminum 2 jam setelah makan
b. Diminum 2 jam sebelum makan
c. Diminum segera setelah makam
d. Diminum saat suapan pertama makan
e. Diminum saat hperglikemia terjadi
Pembahasan :
Akarbose merupakan OAD golongan alfa glukosidase inhibitor yang digunakan pada saat suapan
pertama makanan atau telan dengan sedikit air minum bersama kunyahan pertama makan. Sumber :
Medscape
39. Pasien perempuan umur 28 tahun menderita gangguan tiroid dan diterapi dengan
levotiroksin. Selama penggunaan, kadar hormon tiroid dalam batas normal. Bagaimana
mekanisme kerja obat tersebut?
a. Menghambat inaktivasi homon T3
b. Suplementasi hormon T3 eksogen
c. Suplementasi hormon T4 eksogen
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

d. Memproduksi hormon T3
e. Memproduksi hormon T4
Pembahasan :
Mekanisme kerja levotiroksin adalah sintesis T4, meningkatkan laju metabolisme hormon tiroid,
meningkatkan utilisasi dan mobilisasi penyimpanan glikogen, promosi glukogenesis, terlibat
perkembangan pertumbuhan dan stimulasi sintesis protein
Sumber : Medscape
40. Seorang wanita berumur 50 tahun datang ke klinik memeriksa gejala tremor yang
dideritanya. sudah 1 bulan menderita hipertiroid dan menerima obat antitiroid. dokter ingin
memberikan terapi tambahan untuk mengurangi gejala tersebut. Obat apakah yang diberikan?
a. PTU
b. Metimazol
c. Radioaktif iodin
d. Levotiroksin
e. Propranolol
Pembahasan :

Obat golongan betabloker digunakan untuk memperbaiki gejala tirotoksik seperti palpitasi,
kecemasan, tremor, dan intoleransi panas. Beta bloker biasanya diberikan sebagai terapi
adjunctive dengan obat anti tiroid.
Sumber : Dipiro et al, 2009
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

SOAL FARMAKOTERAPI LANJUTAN

PARATIROID DAN

ADRENOKORTIKAL Kelompok 13

Dian
Nurha
yati
203441
91
1. Seorang pasien perempuan usia 35 tahun penderita hipertiroid selama 5 tahun,
ibu menyusui, datang ke rumah sakit memeriksakan diri kepada dokter dengan
keluhan mengalami tremor yang cukup parah. Dokter akan meresepkan obat golongan
beta bloker untuk mengurangi gejala tremor pasien. Apakah obat golongan beta bloker
yang tepat untuk pasien?
F. Atenolol
G. Metoprolol
H. Nadolol
I. Propranolol
J. Esmolol
Pembahasan: Selain mengatasi gangguan jantung dan pembuluh darah, propranolol juga
dapat digunakan untuk meredakan gangguan kecemasan, tremor, mencegah migrain dan
angina.
B. Seorang pasien dating ke rumah sakit dan di diagnosis hipertiroid. Pasien diberikan obat
PTU. Parameter apakah yang dipantau untuk mengetahui efektivitas terapi?
F. T4 dan TRH
G. T4 dan TSH
H. T3 dan T4
I. TRH dan TSH
J. T3 dan TRH
Pembahasan: mekanisme kerja PTU adalah menghambat sintesis hormone tiroid
dan menghambat deionisasi peripheral dari T3 dan T4. Maka terapi PTU ini berhasil
jika kadar T3 dan T4 sudah normal.

2. Seorang pasien perempuan 35 tahun penderita hipertiroid selama 5 tahun dating ke RS


memeriksakan diri kepada dokter dengan keluhan tremor yang cukup parah dengan
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

kadar total T3 160 mg/dl (eutiroid). Pasien mendapatkan resep dengan obat tablet PTU
50 mg no.XC (S3dd ac) dan tablet propranolol 10 mg no.XC (S3dd). Apoteker
melakukan skrining terhadap resep tersebut. Apakah permasalahan yang terdapat
dalam resep tersebut?
6. Propranolol tidak diperlukan
7. PTU tidak diperlukan
8. Dosis PTU terlalu tinggi
9. Dosis PTU terlalu rendah
10. Dosis propranolol terlalu rendah
 Penderita hipertiroid akan melakukan tiroidektomi. Obat apa yang dapat diberikan
sebelum operasi berlangsung?
F. Metimazol
G. Levofloxacin
H. Levotiroksin
I. Bisoprolol
J. Seftriakson
Pembahasan: propiltiourasil atau metimazol biasanya diberikan hingga pasien
secara biokimia dinyatakan eutiroid dan diikuti dengan penambahan iodide selama 1-14
hari sebelum operasi untuk mengurangi vaskularisasi kelenjar.
 Pasien pria (60 tahun) dating ke RS dengan keluhan insomnia, tremor, takikardia.
Setelah diuji nilai TSH dan tiroksinnya, pasien ini di diagnosis hipertiroid. Obat apa
yang sesuai untuk kondisi tersebut?
F. Nifedipin dan propiltiourasil
G. Propranolol dan propiltiourasil
H. Diltiazem dan karbimazol
I. Amlodipine dan levotiroksin
J. Kaptopril dan lovetiroksin
Pembahasan: gejala palpitasi dan takikardia dapat diatasi dengan penggunaan beta-
bloket, contohnya propranolol. Obat hipertiroid : metimazol, propiltiourasil
B. Seorang pasien wanita barusia 80 tahun mengeluh nyeri tulang di bagian belakang.
Pasien menderita penyakit osteoporosis. Obat apa yang di kontraindikasikan?
6. Asetosal
7. Prednisone
8. Parasetamol
9. Ibuprofen
10. Asam mefenamat
Pembahasan: efek samping glukokortikoid (prednisone): diabetes dan osteoporosis yang
berbahaya terutama pada pasien lanjut usia. Obat ini dapat menyebabkan fraktur
osteoporotic pada tulang pinggul dan tulang belakang.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

8. Seorang pria dewasa diberi resep oleh dokter yang berisi metilprednisolon dengan
tapering dose. Alasan dokter memberikan tapering dose kepada pasien adalah?
f. Mencegah terjadinya efek samping obat
g. Mencegah withdrawal syndrome
h. Meningkatkan efikasi obat
i. Meningkatkan kepatuhan pasien
j. Mencegah interaksi obat
Pembahasan: efek samping glukokortikoid pada dosis tinggi adalah sindrom chusing
dan gejala moon face yang dapat pulih jika terapi dihentikan. Cara menghentikan terapi
harus dengan menurunkan dosis secara bertahap (tapering off) untuk mencegah
withdrawal syndrome)
9. Apa fungsi obat kalsitonin?
f. Meningkatkan absorpsi kalsium
g. Meningkatkan osteoklas
h. Meningkatkan osteoblast
i. Meningkatkan produksi tiroksin
j. Meningkatkan produksi PTH
Pembahasan: kalsitonin menghambat aktivitas osteoklas pada tulang dan menurunkan
aktivitas ostoblas secara tidak langsungserta menurunkan kalsium di dalam plasma.
Kadar kalsium rendah merangsang kelenjar paratiroid menghsilkan hormone paratiroid
(PTH)
10. Efek samping triamsinolon sebagai antiinflamasi dan imunosupresif adalah?
f. Mual dan muntah
g. Pendarahan mukosa
11. Konstipasi
f. Sindrom cushing
12. Rhinitis medikamentosa
Pembahasan: efek samping glukokortikoid pada dosis tinggi adalah sindrom cushing
dan gejala moon face yang akan pulih jika terapi dihentikan.

d. Seorang wanita berusia 55 tahun ditemukan mengalami fraktur pada tulang dada dan
rusuk. Pasien ini menderita asma yang parah mendapatkan terapi glukokortikoid
inhalasi dan tablet prednisone selama 3 bulan. Saat ini dia menggunakan tablet
prednisone 10 mg per hari tetapi sebelumnya dia harus menggunakan 15 mg atau lebih
prednisone perhari nya. Pasien dengan terapi glukokortikoid jangka panjang berumur
60-80 tahun lebih mudah mengalami osteoporosis dibandingkan pasien yang berumur
18-31 tahun. Pasien menderita rematoid artritis dan penyakit paru kronis lebih beresiko
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

mengalami efek samping ini. Angka kejadian pada pasien laki-laki lebih rendah
dibanding wanita, antar suku bangsa tidak ditemukan adanya perbedaan prevalensi
kejadian. Bagaimana cara untuk mengatasi efek samping di atas?
13. Glukokortikoid diteruskan sesuai dosis yang diperlukan disertai terapi
osteoporosis
14. Dosis glukokortikoid diturunkan secara bertahap
15. Dosis glukokortikoid diturunkan menjadi setengahnya
16. Penggunaan glukokortikoid dihentikan
17. Penggunaan glukokortikoid dihentikan dan disertai terapi osteoporosisnya
Pembahasan: menurunkan dosis glukokortikoid harus secara perlahan (tapering off) untuk
mencegah withdrawal syndrome.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Sumiyat

Ningsih

2034419

2
d. Seorang wanita datang ke apotek membawa resep berisi Kalsitriol 2x0,25 mg. wanita
tersebut ternyata menderita osteoporosis. Sebagai apoteker yang memberi
konseling kepada pasien tentang resep tersebut. Apa mekanisme kerjanya?
14. Meningkatkan absorbsi kalsium
15. Meningkatkan aktivitas osteoblast
16. Meningkatkan aktivitas osteoklast
17. Meningkatkan absorbs DPH
18. Menurunkan absorbs kalsium
Pembahasan: calcitriol merupakan suatu metabolit aktif vitamin D3 yang secara
normal terbentuk di dalam ginjal dari zat prekursornya 25-hydroxycolecalferol. Ada
2 tempat kerja utama Cakcitriol yaitu pada usus dan tulang. Calcitriol meningkatkan
absorbs kalsium di usus dan mengatur mineral di tulang.

f. Seorang wanita berumur 65 tahun menderita osteoporosis dan rutin mengkonsumsi obat.
Belakangan ini pasien sering mengalami konstipasi padahal tetap makan makanan
berserat. Obat apakah yang menyebabkan hal tersebut?
15. Vitamin D
16. Kalsium
17. Raloxifene
18. Prokalsitosin
19. Vitamin K
Pembahasan: efek samping vitamin D adalah aritmia, konstipasi, mulut kering dan
sakit kepala
f. Seorang perempuan berusia 60 tahun telah menopause memiliki T score <-2,5. Dokter
merekomendasikan obat untuk menghambat perombakan sel tulang. Obat yang diberika
harus diminum bersamaan dengan segelaas aie putih dan tidak boleh berbaring minimal
30 menit. Obat apa yang diberikan?
16. Metotrexat
d. Teripartide
e. Raloksifen
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

f. Alendronat
g. Kalsitonin
Pembahasan: pengobatan osteoporosis lini pertama : alendronate, risendronat,
zelendronat, demosumab. Alternatif: raloksifen, ibandronate, teripartid. Lini
terakhir: kalsitonin. Golongan bifosfonat (-dronat) harus ditelan utuh dengan 200 ml
air putih sambil duduk/beriri dengan posisi tegak karena dapat mengiritasi
esofagus dan menyebabkan esophagitis erosive
17. Pasien osteoporosis diresepkan suplemen kalsium dan alendronate. Apoteker
mengetahui bahwa kedua obat akan berinteraksi. Tindakan apoteker adalah?
f. Menghentikan kalsium
g. Menghentikan alendronate
h. Memberikan jeda pemberian
i. Memberikan tambahan kalsitriol
j. Menambahkan tambahan suplemen besi
Pembahasan: pemberian alendronate bersamaan dengan suplemen kalsium, antasida
dan pengobatan moral lainnya dapat mempengaruhi absorpsi alendronate sehingga
paasien harus menunggu sekurang – kurangnya setengah jam setelah minum
alendronay untuk meminum obat lainnya
18. Seorang laki – laki diberikan resep oleh dokter berisi metilprednisolon dengan tapering
dose. Alasan dokter memberikan tapering dose kepada pasien adalah?
f. Mencegah withdrawal syndrome
g. Mencegah efek samping obat
h. Meningkatkan efikasi obat
i. Meningkatkan kepatuhan pasien
j. Mencegah interaksi obat
Pembahasan: ES glukokortikoid pada dosis tinggi: Sindrom Cushing dan gejala
moon face, dapat pulih jika terapi dihentikan. Cara menghentikan terapi harus
dengan menurunkan dosis secara bertahap (tapering off) untuk menghindari
terjadinya insufisiensi adrenal akut
• Seorang pasien telah mengkonsumsi alendronate selama 1 bulan. Ia kemudian
melakukan pengecekan darah dan diperoleh hasil GDP 260 mg/dL. Obat antidiabetes
apa yang perlu dipertimbangkan untuk pasien tersebut?
• Acarbose
• Glimepirid
• Metformin
• Sitagliptin
• Pioglitazone
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Pembahasan: obat antidiabetes golongan tiazolindindion harus digunakan


dengan pengawasan khsuus pada pasien DM dan osteoporosis karena diketahui
menginduksi hilangnya massa tulang dan fraktur
19. Seorang Wanita Berusia 74 Tahun Dengan Riwayat Rheumatoid Arthritis Yang Panjang
Telah Menerima Prednisone Selama 3 Bulan Terakhir. Dia Juga Telah Menerima
Captopril Untuk Mengobati Hipertensinya. Manakah Dari Hasil Laboratorium Berikut
Yang Paling Mungkin Terjadi Pada Pasien Ini?
f. Hiponatremia
g. Hiperkalsemia
h. Hipokalemia
i. Hiperglikemia
j. Hipokolesterolemia
Pembahasan: Glukokortikoid Dapat Menyebabkan Hiperglikemia Dengan
Menyebabkan Simulasi Glukoneogenesis, Penurunan Pemanfaatan Glukosa Oleh
Sel, Dan Peningkatan Sekresi Glukagon. Efek Ini Tergantung Pada Dosis, Dan
Hiperglikemia Dapat Terjadi Bahkan Dengan Yang Rendah Dosis Prednison Harian

20. Seorang Pria 46 Tahun Mengeluh Kepada Dokter Tentang Otot Kelemahan, Kelelahan,
Konstipasi, Mual, Dan Poliuria. Riwayat Penyakit Dahulu Biasa-Biasa Saja. Ujian Lab
Selanjutnya Menunjukkan Nilai-Nilai Serum Berikut: Kalsium 14,5 Mg / Dl (Normal
8,5- 10,5 Mg / Dl), Fosfat 2,1 Mg / Dl (Normal 3,0-4,5 Mg / Dl), Dan Hormon
Paratiroid Immunoreactive 142 Pg / Ml (Normal 11-54 Pg / Ml). Manakah Dari Obat
Berikut Akan Sesuai Untuk Memasukkan Dalam Pengelolaan Terapi Pasien Ini?
d. Calcitriol
21. Hydrochlorothiazide
22. Sodium Fluoride
23. Triamterene
24. Kalsitonin
Pembasahan: Pendekatan Untuk Pengobatan Hiperkalsemia Bervariasi Dengan
Beratnya. Hiperkalsemia Ringan ( 13-14 Mg / Dl) Harus Dikelola Secara Agresif
Karena, Di Atas Level Tersebut, Dapat Mengancam Jiwa. Oleh Karena Itu, Semakin
Parah Hiperkalsemia, Semakin Besar Jumlah Terapi Gabungan Yang Harus
Digunakan. Andalan Pengobatan Pada Pasien Dengan Fungsi Ginjal Normal Adalah
Untuk Meningkatkan Ekskresi Kalsium Ginjal Dengan Garam Intravena Dan
Furosemide, Yang Menghambat Reabsorpsi Kalsium Di Asenden Tebal Henle.
Bifosfonat, Yang Merupakan Inhibitor Tahan Lama Resorpsi Tulang, Telah Menjadi
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Agen Lini Pertama Untuk Pengobatan Antiresorptif Hiperkalsemia. Namun, Mereka


Memiliki Onset Lambat Tindakan (1 Atau 2 Hari). Kalsitonin Memiliki efek Cepat,
Meskipun Singkat, Blokade Resorpsi Tulang. Efek Pada Kalsium Serum
Diamati Dalam Waktu 4 Sampai 6 Jam Dan Berlangsung 6 Sampai 10 Jam. Oleh
Karena Itu, Penambahan Baik Kalsitonin Dan Pamidronate Adalah Pengobatan
Standar.
f. Seorang Wanita Berusia 59 Tahun Dengan Sejarah Panjang Ginjal Kronis. Penyakit
Baru
22. Baru Ini Didiagnosis Dengan Hiperparatiroidisme Sekunder Dan Memulai
Pengobatan Yang Disertakan Cinacalcet. Manakah Dari Tindakan Molekul Berikut
Yang Paling Mungkin Dimediasi Efek Terapi Obat Dalam Penyakit Pasien?
f. Aktivasi (Pth) Reseptor Hormon Paratiroid
g. Blokade Reseptor Pth
h. Aktivasi Reseptor Kalsium-Sensing
i. Blokade Reseptor Kalsium-Sensing
j. Aktivasi Reseptor Calcitriol
Pembahasan: Cinacalcet Adalah Wakil Pertama Dari Kelas Baru Obat Yang
Mengaktifkan Reseptor Kalsium-Sensing. Reseptor Ini Secara Luas Didistribusikan
Tetapi Memiliki Konsentrasi Terbesar Di Kelenjar Paratiroid. Dengan Mengaktifkan
Cinacalcet Reseptor Ini Menghambat Hormon Paratiroid (Pth) Sekresi. Cinacalcet
Menurunkan Kadar Serum Pth Pada Pasien Dengan Fungsi Ginjal Normal
Atau Berkurang. Obat Ini Disetujui Untuk Pengobatan Hiperparatiroidisme
Sekunder Karena Penyakit Ginjal Kronis Dan Untuk Pasien Dengan Hiperkalsemia
Yang Terkait Dengan Karsinoma Paratiroid.

23. Seorang perempuan dewasa pergi ke apotek dengan membawa resep untuk menebus
obat dexamethasone 0,5 mg 2 x 1 untuk mengobati asma kroniknya. Ketika apoteker
akan menyerahkan obat tersebut diberitahukan bahwa efek samping obat tersebut
adalah moonface. Bagaimana mekanisme terjadinya efek samping tersebut?
f. Meretensi natrium dan air
g. Mensekresikan natrium dan air
h. Menginhibisi fungsi adrenokortikal
i. Mempenetrasi natrium dan air
j. Menginduksi fungsi adrenokortikal
Pembahasan: Dexamethasone merupakan golongan glukokortikoid yang
menyebabkan hiperfungsi adrenokortikal, sehingga dapat terjadi sindrom chusing
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

yang salah satu gejalanya mengakibatkan moonface, dimana membengkaknya wajah


karena distribusi lemak yang abnormal. Sedangkan mekanisme retensi ataupun
penetrasi natrium dan air merupakan efek samping dari penggunaan golongan
mineralokortikoid seperti Prednison. Jadi mekanisme efek samping terjadinya
moonface dari penggunaan Dexamethasone (glukokortikoid) yaitu disebabkan oleh
induksi fungsi (hiperfungsi) adrenokortikal.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Ulvah
Azli Meita NPM
: 203443193
24. Seorang laki –laki 60 tahun mengeluh insomnia, tremor, takikardia. Setelah diuji nilai
TSH dan tiroksinnya,pasien ini didiagnosa hipertiroid. Obat apakah yang sesui untuk
kondisi tersebut ?
f. Nifedipin dan propiltiourasil
g. Propanolol dan propiltiourasil
h. Diltiazem dan karbimazole
i. Amlodipin dan levotiroksin
j. Kaptopril dan levotiroksin
Jawaban : B
Pembahasan : gejala palpitasi dan takikardia dapat diatasi dengan penggunaan beta-
blocker.
Obat hipertiroid > metimazol, propiltiourasil
Obat hipotiroid> levotiroksin
25. Penderita hipertiroid akan melakukan tiroidektomi. Obat apakah yang dapat diberikan
sebelum operasi berlangsung ?
f. Metimazol
g. Levofloksasin
h. Levotiroksin
i. Bisoprolol
j. Seftiaxone
Jawaban :A

Pembahasan : propiltiourasil atau metilazol biasanya diberikan hingga pasien secara


biokimia dinyatakan eutiroid, diikuti dengan penambahan iodide selama 1-14 hari
sebelum operasi untuk mengurangi paskularisasi kelenjer.
26. Pasien mengalami hipotiroid deberi terapi levotiroksin. kapan aturan minum obat
tersebut?
f. Sebelum makan
g. Sesudah makan
h. Saat perut kosong
27. Sebelum tidur
b. Saat makan
Jawaban : C
Pembahasan : berikan saat perut kosong 30 hingga 1 jam sebelum sarapan
f. Seorang pasien pria mengalami hipertiroid karena tiroiditis. Rekomendasi terapi yang
dapat diberikan untuk pasien tersebut adalah?
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

28. Levotiroksin
29. Propiltiourasil
30. Metimazol
31. Radioaktif yodium
32. Tiroidektomi
Jawaban : C
Pembahasan : pada hipertiroid terjadi peningkatan T3 dan T4 serta penurunan TSH.
Tiroidektomi dilakukan ketika besar kelenjer (>80 g). Tiroiditid karena hipertiroid
seharusnya diberikan propanolol karena tiroditis ringan dan sedang tidak terlalu parah ,
pemberian beta-blocker hanya mengurangi simptom seperti palpitations ,anxiety, atau
tremor. Pada terapi hipertiroid diawali dengan pemberian PTU atau metimazol. Karena
resiko hepatotoksisitas serius, PTU tidak boleh dianggap sebagai lini pertama terapi
pada orang dewasa atau anak- anak. Sehingga jawabannya adalah metimazol.
f. Seorang wanita pasca persalinan didiagnosis mengalami demam tifoid. Terapi
yang diberikan adalah kloramfenikol selama 10 hari. Efek samping potensi yang
mungkin terjadi adalah?
• Stevens johnson syndrome
• Anemia apalatic
• Grey syndrome
• Angioedema
• Hipokonvulsi
Jawaban : B
Efek samping kloramfenikol : - anemia apalstic : pada dewasa
• grey syndrome : pada anak-anak
29. Seorang wanita datang ke apotek membawa resep berisi kalsitriol 2*0,25 mg. Wanita
tersebut ternyata menderita osteoporosis. Sebagai apoteker yang memberi
konseling kepada pasien tentang resep tersebut. Apa mekanisme kerjanya?
f. Meningkatkan absorbsi kalsium
g. Meningkatkan aktivitas osteoblast
h. Meningkatkan aktivitas osteoklast
i. Meningkatkan absorbsi DPH
j. Menurunkan ekskresi kalium
Jawaban : A

Kalsitriol (1,2-dihidroksil vitamin D) mempunyai efek meningkatkan absorbsi kalsium


dengan merangsang sintesis protein pengikat kalsium pada mukosa usus halus
kemudian ditransfer ke plasma darah. Kalsitriol dihasilkan oleh sel khusus pada ginjal
bila kadar kalsium dalam darah terlalu rendah.
• Efek samping triamsinolon sebagai antiinflamasi dan imunosupresif adalah?
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

30. Mual muntah


31. Pendarahan mukosa
32. Konstipasi
33. Cushing syndrome
34. Rhinitis medikamentosa
Jawaban :D

ES glukokartikoit pada dosis tinggi : sindrom cushing dan gejala moon face, dapat pulih
jika terapi dihentikan.cara menghentikan terapi harus dengan menurunkan dosis secara
bertahap (tappengring off) untuk menghindari insufisiensi adrenal akut.

f. Pasien perempuan 65 tahun didiagnosis osteoporosis, datang ke apotek untuk konsultasi


kepada apoteker. Pasien menanyakan suplemen apa yang sesui untuk kondisi pasien?
31. Kalsium Dan vitamin D
32. Kalsium dan vitamin B kompleks
33. Zink dan vitamin C
34. Zink dan vitamin A
35. Zat besi dan vitamin E
Jawaban : A
Kalsium : kalsium umumnya mempertahankan atau meningkatkan BMD (bone mineral
density), pencegahan fraktur hanya didokumentasikan dengan vitamin D bersamaan
terapi. Rekomendasi dosis tunggal maksimum 600 mg.

Vitamin D : Suplemen vitamin D memaksimalkan penyerapan kalsium usus dan BMD,


selai itu dapat mengurangi resiko fraktur.

f. Seorang pasien perempuan 80 tahun dengan keluhan nyeri tulang dibagian belakang.
Pasien memiliki penyakit osteoporosis. Antiinflamasi apa yang di konta indikasikan ?
32. Asetosal
33. Prednison
34. Paracetamol
35. Ibuprofen
36. Asam mefenamat
Jawaban : B

ES glukokartikoid : diabetes dan ostoeporosis yang berbahaya terutama pada lanjut usia.
Dapat menyebabkan fraktur osteoporotik pada tulang pinggul dan tulang belakang.

f. seorang pasian mengalami osteoporosis dan memperoleh vitamin B kompleks dan ferro
sulfat. Efek samping apa yang mungkin dialami pasien ?
33. urtikaria
34. konstipasi
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

35. feses hitam


36. diare
37. konstipasi
jawaban : C
Efek samping dari ferro sulfat adalah warna feses berubah. Walaupun penyerapannya
paling baik ketika perut kosong, sediaan besi dapat diminum sesudah makan
untuk mengurangi efek samping GIT
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Nama : Nurjannah Silo


NPM : 20344194
f. Pasien wanita berusia 52 tahun mengeluh nyeri pada lutut dan tidak dapat berjalan.
Hasil radiologi menunjukan T-score < -3,0. Dokter mendiagnosis osteoporosis. Obat
pilihan apa yang disarankan?
34. Kalsium
35. Vitamin B12
36. Bifosfonat
37. Kolkisin
38. Vitamin D
Jawab: C
Pembahasan: Kalsium dan vitamin D > selalu digunakan sebagai terapi
tambahan Vitamin B12 > sebagai terapi tambahan
Bifosfonat > dapat mengurangi kejadian patah tulang belakang hingga 50%
Kolkisin > indikasi asam urat
f. Apa fungsi obat kalsitonin?
35. Meningkatkan absorpsi kalsium
36. Meningkatkan osteoklas
37. Meningkatkan osteoblas
38. Meningkatkan produksi tiroksin
39. Meningkatkan produksi PTH
Jawab: E

Pembahasan: kalsitonin menghambat aktivitas osteoklas pada tulang dan menurunkan


aktivitas osteoblast (secara tidak langsung) serta menurunkan kalsium didalam plasma.
Kadar kalsium rendah-merangsang kelenjar paratiroid menghasilkan hormone paratiroid
(PTH)

f. Seorang pasien wanita berusia 80 tahun mengeluh nyeri tulang di bagian belakang.
Pasien mederita penyakit osteoporosis. Obat apa yang dikontraindikasikan?
36. Asetosal
37. Prednisone
f. Paracetamol
37. Ibuprofen
f. Asam mefenamat
Jawab: B
Pembahsan: Efek samping glukokortikoid (prednisone): diabetes dan osteoporosis
yang berbahaya terutama pada pasien lanjut usia. Obat ini dapat menyebabkan
fraktur osteoporotic pada tulang pinggul dan tulang belakang.
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

38. Seorang pasien dating ke rumah sakit dan didiagnosis hipertiroid. Pasien diberikan obat
PTU. Parameter apakah yang dipantau untuk mengetahui efektivitas terapi?
f. T4 dan TRH
g. T4 dan TSH
h. T3 dan T4
i. TRH dan TSH
j. T3 dan TRH
Jawab: C

Pembahasan: Mekanisme kerja PTU adalah menghambat sintesis hormone tiroid dan
menghambatdeionisasi peripheral dari T3 dan T4, maka terapi PTU ini berhasil jika
kadar T3 dan T4 sudah normal.

39. Seorang pasien datang ke dokter mengeluhkan sakit punggung dan postur tubuh
menjadi agak bungkuk setelah mengalami kecelakaan, kemudian pasien di diagnosis
osteoporosis danmendapatkan resep berisi kalsitriol. Bagaimana efek kalstriol dalam
mengatasi keluhan pasien?
f. Meningkatkan absorbsi kalsium
g. Meningkatkan aktivitas osteoblast
h. Meningkatkan aktivitas osteoklast
i. Meningkatkan absorbsi DPH
j. Menurunkan ekresi kalsium
Jawab: A

Pembahasan: Kalsitriol mempunyai efek meningkatkan absorpsi kalsium dengan


merangsangsistensis protein pengikat kalsium pada mukosa usus halus kemudian
ditransfer ke dalam plasma darah.

40. Seorang pasien laki laki berusia 60 tahun datang ke dokter dan di diagnosis mengalami
osteoporosis, kemudian dokter meresepkan suplemen kalsium dan alendronate.
Apoteker mengetahui bahwa kedua obat tersebut akan berinteraksi. Tindakan apa yang
dilakukan apoteker?
f. Menghentikan suplemen kalsium
g. Menghentikan alendronate
h. Memberikan jeda waktu pemberian
i. Memberikan tambahan obat osteoporosis
j. Menambahkan suplemen zat besi
Jawab: C
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Pembahasan: Pemberian alendronate bersamaan dengan suplemen kalsium dapat


mempengaruhi absorpsi alendronate, sehingga pasien dianjurkan memberikan jeda
waktu pemberian minimal 30 menit.
41. Pasien pria berusia 60 tahun dating kerumah sakit dengan keluhan insomnia, tremor dan
takikardia. Setelah diuji nilai TSH dan tiroksinnya, pasien ini didiagnosis hipertiroid.
Obat apa yang sesuai untuk kondisi tersebut?
f. Nifedipin dan propiltiourasil
g. Propranolol dan propiltiourasil
h. Diltiazem dan karbimazol
i. Amlodipine dan levotiroksin
j. Kaptropril dan levotiroksin
Jawab: B

Pembahasan: gejala palpitasi dan takikardia dapat diatasi dengan penggunaan beta-
bloker, contohnya propranolol.
Obat hipertiroid> metimazol, propiltiourasil
38. Pasien wanita berusia 52 tahun mengalami kenaikan berat badan sekitar 5kg dalam 1
bulan, tidak tahan dingin, pusing, lemas, lesu, dan kulit kering. Dokter mendiagnosis
bahwa pasien mengalami gangguan tiroid. Obat apa yang diberikan untuk pasien
tersebut?
a. Metimazol
b. Propiltiourasil
c. Levotiroksin
d. Propranolol
e. Bisoprolol
Jawab: C

Pembahasan: Gejala hipertiroid adalah cepat lelah, berat badan meningkat, tidak tahan
dingin, dan kulit kering. Pengobatan hipotiroid > levotiroksin.

39. Seorang pasien wanita berusia 45 tahun dating kerumah sakit dengan keluhan palpitasi,
tidak tahan panas, dan berkeringat meskipun tidak melakukan aktivitas fisik dan berat
badan turun. Pasien didiagnosis hipertiroid oleh dokter. Pemeriksaan laboratorium yang
mendukung diagnosis dokter adalah…
a. Pemeriksaan kadar LH
b. Pemeriksaan HbA1c
c. Pemeriksaan kadar kartisol
d. Pemeriksaan TSH
e. Pemeriksaan protein dalam urine
Matakuliah : Farmakoterapi Lanjutan
Tugas : Contoh 10 Soal UKAI ( Kelompok 10.Materi Antivirus Non HIV)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Jawab: D
Pembahasan: Perbedaan Hipotiroid dan Hipertiroid

T3 dan T4 TSH

Hipertiroid Tinggi Rendah


Hipotiroid Rendah Tinggi

40. Penderita hipertiroid akan melakukan tiroidektomi. Obat apa yang dapat diberikan
sebelum operasi berlangsung?
a. Metimazol
b. Levofloksasin
c. Levotiroksin
d. Bisoprolol
e. Seftriakson
Jawab: A

Pembahasan: Propiltiourasil atau metimazol biasanya diberikan hingga pasien


secara biokimia dinyatakan eutiroid dan diikuti dengan penambahan iodide selama 1-
14 hari sebelum operasi untuk mengurangi vaskularisasi kelenjar.

Anda mungkin juga menyukai