Anda di halaman 1dari 31

PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS

TOKSOID (Td)
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-2

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan Td untuk


pemberian keke1balan aktif terhadap tetanus.
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada ibu
hamil dan calon pengantin.
Uraian Umum: 1. Imunisasi Td terbukti sebagai satu upaya pencegahan
penyakit Tetanus
2. Disuntikan pada lengan atas secara intra muscular (im)
sebanyak 0,5 ml, Intra Muskular atau subcutan
3. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang telah
dibasahi air hangat.
4. Kontra indikasi : gejala –gejala berat karena dosis pertama
Td
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin Td
- Jarum Suntik disposibel 0,5 ml
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan
pada pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda
tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Ambil vaksin dengan jarum dan spuit disposible sebanyak
0,5 ml
7. Persilahkan pasien duduk
8. Oleskan kapas steril pada lengan kiri bagian atas
9. Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra musculer
10. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
11. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
12. Rapihkan alat
13. Petugas mencuci tangan
14. Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika
tidak terjadi efek samping pasien boleh pulang
15. Catat pada buku status dan KMS ibu hamil
Indikator Kerja: Tidak terjadi tetanus toxoid pada saat melahirkan
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Kartu status ibu- RB (Ibu hamil)
- Buku register kohort ibu hamil
- Buku register ibu hamil
- Buku catatan resiko tinggi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik

PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI


HEPATITIS 0 (Hb 0)
No. Kode: .

Terbitan :01

SOP No. Revisi :1

Dinkes.Kab. Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-3

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


hepatitis.
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada bayi
usia 0-7 hari.
Uraian Umum: 1. Imunisasi Hb 0 terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Hepatitis
2. Disuntikan pada 1/3 paha luar bayi sebelah kanan
secara intra muscular (im) sebanyak 0,5 ml
3. Sebelumnya paha dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
4. Tunda pemberian : Bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR), bayi kuning, bayi tidak sehat atau lemah
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin Hb 0 dalam uniject
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan
pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua pasien
tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Keluarkan vaksin Hb 0 dari kemasan
7. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan bayinya
8. Dorong dan tekan dengan cepat penutup jarum ke dalam
port akan hilang dan terasa ada klik
9. Oleskan kapas steril pada 1/3 paha luar bayi sebelah kanan
10. Pegang vaksin Hb 0 dan jarum suntikan dengan sudut 90C
di 1/3 paha luar bayi sebelah kanan. Tekan reservoir
(gelembung vaksin) untuk memasukkan vaksin, setelah
reservoir kempes cabut uniject dari paha bayi dengan
cepat
11. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
12. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
13. Rapihkan alat
14. Petugas mencuci tangan
15. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15 menit
di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh
pulang
16. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Tidak terkena penyakit hepatitis
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort bayi
- Buku Register KIA
- Buku status bayi
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI
BACILLUS CALMETTE GUERIN (BCG)
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-3
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


Tuberkulosis (TBC)
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada bayi
usia 2 bulan.
Uraian Umum: 1. Imunisasi BCG terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Tuberkulosis
2. Disuntikan pada lengan kanan atas (tepatnya pada
insertion musculus deltoideus) sebanyak 0,05 ml secara
intrakutan (IC)
3. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin BCG
- Pelarut vaksin
- Spuit disposible 0,05ml
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua
pasien tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan
bayinya
7. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul
8. Oleskan kapas steril pada lengan bayi
9. Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan
kanan atas (tepatnya pada incertio musculus deltoideus)
secara IC atau di bawah kulit.
10. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
11. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
12. Rapihkan alat
13. Petugas mencuci tangan
14. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15
menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien
boleh pulang
15. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort bayi
- Buku Register KIA
- Buku status bayi
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI
ORAL POLIO VACCINE (OPV)
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-2
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Polio


Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada bayi usia
0-11 bulan.
Uraian Umum: 1. Imunisasi OPV terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Polio
2. Diberikan secara diteteskan ke mulut bayi sebanyak 2
tetes, diberikan sampai 4 kali dengan selang waktu 1
bulan
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Vaksin OPV
- Pipet
- Pinset atau gunting kecil
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua
pasien tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat
6. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan
bayinya
7. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset atau
gunting kecil
8. Pasang pipet diatas botol vaksin
9. Buka mulut bayi dan teteskan vaksin polio sebanyak 2
tetes dan pastikan vaksin ditelan oleh bayi
10. Jika dimuntahkan atau dikeluaran oleh bayi, ulangi
lagi penetesan
11. Rapihkan alat
12. Petugas mencuci tangan
13. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15
menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien
boleh pulang
14. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort bayi
- Buku Register KIA
- Buku status bayi
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik

PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI


DPT-Hb-Hib
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-3
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada bayi
usia 2-11 bulan.
Uraian Umum: 1. Imunisasi DPT-Hb-HiB terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus dan
Hepatitis B
2. Disuntikan pada 1/3 paha bagian luar sebelah kanan
sebanyak 0,5 ml secara intramuscular (IM), diberikan
suntikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu sebulan
3. Sebelumnya paha dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin DPT-Hb-HiB
- Spuit disposible 0,5ml
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua
pasien tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan
bayinya
7. Ambil 0,5 ml vaksin DPT-Hb-HiB
8. Oleskan kapas steril pada paha bayi
9. Suntikan vaksin tersebut 1/3 paha bagian luar sebelah
kanan secara Intramuscular (IM)
10. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
11. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
12. Rapihkan alat
13. Petugas mencuci tangan
14. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15
menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien
boleh pulang
15. Terangkan kepada orang tua pasien tentang panas
akibat imunisasi ini, berikan obat penurun
panas/antipiretik kepada orang tua pasien tersebut
16. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort bayi
- Buku Register KIA
- Buku status bayi
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI
INACTIFE POLIO VACCINE (IPV)
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-2
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Polio


Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada bayi
usia 4-11 bulan.
Uraian Umum: 1. Imunisasi IPV terbukti sebagai satu upaya pencegahan
penyakit Polio
2. Disuntikan pada 1/3 paha bagian luar sebelah kiri
sebanyak 0,5 ml secara intramuscular (IM)
3. Sebelumnya paha dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin IPV
- Spuit disposible 0,5ml
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua
pasien tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan
bayinya
7. Ambil 0,5 ml vaksin IPV
8. Oleskan kapas steril pada paha bayi
9. Suntikan vaksin tersebut 1/3 paha bagian luar sebelah
kiri secara Intramuscular (IM)
10. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
11. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
12. Rapihkan alat
13. Petugas mencuci tangan
14. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15
menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien
boleh pulang
15. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort bayi
- Buku Register KIA
- Buku status bayi
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik

PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK


No. Kode: .

Terbitan :01

SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Dinkes.Kab.
Tasikmalaya Halaman :1-3
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


Campak
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada bayi
usia 9 bulan.
Uraian Umum: 1. Imunisasi Campak terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Campak
2. Disuntikan pada lengan kiri bagian atas sebanyak 0,5
ml secara Subcutan (SC)
3. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin Campak
- Pelarut Campak
- Spuit disposible 0,5ml
- Spuit disposible 5ml
- Pinset atau gunting kecil
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua
pasien tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan
bayinya
7. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset
8. Larutkan vaksin campak dengan pelarut vaksin
campak
9. Ambil 0,5ml vaksin campak yang sudah dilarutkan
tadi
10. Oleskan kapas steril pada lengan bayi
11. Suntikan vaksin tersebut di lengan kiri bagian atas
bayi secara Subcutan (SC)
12. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
13. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
14. Rapihkan alat
15. Petugas mencuci tangan
16. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15
menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien
boleh pulang
17. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort bayi
- Buku Register KIA
- Buku status bayi
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI
BOOSTER DPT-Hb-Hib
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-3
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada anak
usia 18-24 bulan.
Uraian Umum: 1. Imunisasi Booster DPT-Hb-HiB terbukti sebagai satu
upaya pencegahan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus
dan Hepatitis B
2. Disuntikan pada 1/3 atas lengan kanan sebanyak 0,5
ml secara intramuscular (IM)
3. Sebelumnya paha dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin DPT-Hb-HiB
- Spuit disposible 0,5ml
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua
pasien tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan
bayinya
7. Ambil 0,5 ml vaksin DPT-Hb-HiB
8. Oleskan kapas steril pada paha bayi
9. Suntikan vaksin tersebut 1/3 atas lengan kanan secara
Intramuscular (IM)
10. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
11. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
12. Rapihkan alat
13. Petugas mencuci tangan
14. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15
menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien
boleh pulang
15. Terangkan kepada orang tua pasien tentang panas
akibat imunisasi ini, berikan obat penurun
panas/antipiretik kepada orang tua pasien tersebut
16. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort batita
- Buku Register KIA
- Buku status batita
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI
BOOSTER CAMPAK
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-3
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


Campak
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada anak
usia 24-36 bulan.
Uraian Umum: 4. Imunisasi Booster Campak terbukti sebagai satu
upaya pencegahan penyakit Campak
5. Disuntikan pada 1/3 lengan kiri bagian atas sebanyak
0,5 ml secara Subcutan (SC)
6. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin Campak
- Pelarut Campak
- Spuit disposible 0,5ml
- Spuit disposible 5ml
- Pinset atau gunting kecil
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada orang tua pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan orang tua
pasien tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan orang tua pasien untuk menidurkan
bayinya
7. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset
8. Larutkan vaksin campak dengan pelarut vaksin
campak
9. Ambil 0,5ml vaksin campak yang sudah dilarutkan
tadi
10. Oleskan kapas steril pada lengan bayi
11. Suntikan vaksin tersebut di 1/3 lengan kiri bagian atas
anak secara Subcutan (SC)
12. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
13. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
14. Rapihkan alat
15. Petugas mencuci tangan
16. Persilahkan pasien dan orang tuanya menunggu 15
menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien
boleh pulang
17. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku register kohort batita
- Buku Register KIA
- Buku status batita
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI
BIAS CAMPAK
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-3

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005
Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit
Campak
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada anak
sekolah kelas 1 SD
Uraian Umum: 1. Imunisasi BIAS Campak terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Campak
2. Disuntikan pada lengan kiri bagian atas sebanyak 0,5
ml secara Subcutan (SC)
3. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin Campak
- Pelarut Campak
- Spuit disposible 0,5ml
- Spuit disposible 5ml
- Pinset atau gunting kecil
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada guru pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan guru pasien
tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan guru untuk memegang muridnya
7. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset
8. Larutkan vaksin campak dengan pelarut vaksin
campak
9. Ambil 0,5ml vaksin campak yang sudah dilarutkan
tadi
10. Oleskan kapas steril pada lengan anak
11. Suntikan vaksin tersebut di 1/3 lengan kiri bagian atas
anak secara Subcutan (SC)
12. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
13. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
14. Rapihkan alat
15. Petugas mencuci tangan
16. Persilahkan pasien dan gurunya menunggu 15 menit
di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh
pulang
17. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku Register KIA
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI
BIAS DT
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-2

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


Difteri dan Tetanus
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada anak
sekolah kelas 1 SD
Uraian Umum: 1. Imunisasi BIAS DT terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Difteri dan Tetanus
2. Disuntikan pada lengan kiri bagian atas sebanyak 0,5
ml secara Intramuscular (IM)
3. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin DT
- Spuit disposible 0,5ml
- Pinset atau gunting kecil
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada guru pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan guru pasien
tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan guru untuk memegang muridnya
7. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset
8. Ambil 0,5ml vaksin DT
9. Oleskan kapas steril pada lengan anak
10. Suntikan vaksin tersebut di lengan kiri bagian atas
anak secara Intramuscular (IM)
11. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
12. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
13. Rapihkan alat
14. Petugas mencuci tangan
15. Persilahkan pasien dan gurunya menunggu 15 menit
di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh
pulang
16. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku Register KIA
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik

PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI


BIAS Td
No. Kode: .

Terbitan :01

Dinkes.Kab.
SOP No. Revisi :1

Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2017


Tasikmalaya
Halaman :1-2

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Tinewati.

(dr. Hj.Saidah, MH.Kes)


NIP: 197108012002122005

Tujuan: Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit


Tetanus dan Difteri
Ruang Lingkup: Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang
tindakan, unit pelayanan KIA yang diberikan pada anak
sekolah kelas 2 dan 3 SD
Uraian Umum: 1. Imunisasi BIAS Td terbukti sebagai satu upaya
pencegahan penyakit Tetanus dan Difteri
2. Disuntikan pada lengan kiri bagian atas sebanyak 0,5
ml secara Intramuscular (IM)
3. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi air hangat.
Alat dan Bahan: Alat
Tidak ada
Bahan
- Kapas
- Vaksin Td
- Spuit disposible 0,5ml
- Pinset atau gunting kecil
- Air bersih hangat
Prosedur : 1. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan
menanyakan pada guru pasien :
- Nama, Umur dan alamat
- Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
2. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
3. Isi Form persetujuan tindakan medik dan guru pasien
tanda tangan untuk persetujuan
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan bahan dan alat suntik
6. Persilahkan guru untuk memegang muridnya
7. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset
8. Ambil 0,5ml vaksin Td
9. Oleskan kapas steril pada lengan anak
10. Suntikan vaksin tersebut di lengan kiri bagian atas
anak secara Intramuscular (IM)
11. Olesi bekas suntikan dengan kapas steril
12. Buang jarum bekas suntikan ke dalam safety box
13. Rapihkan alat
14. Petugas mencuci tangan
15. Persilahkan pasien dan gurunya menunggu 15 menit
di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh
pulang
16. Catat pada buku KIA
Indikator Kerja: Mendapatkan hasil yang baik, tepat dan akurat
Dokumen Terkait: - Pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
- Buku Register KIA
- Kartu Imunisasi
- Formulir Persetujuan Tindakan Medik

Anda mungkin juga menyukai