Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PROYEK INOVASI

STASE PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN ”B”


DENGAN ANEMIA DAN KEK DI DESA PAPAYAN KECAMATAN
JATIWARAS KABUPATEN TASIKMALAYA

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan Pada Stase


Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun oleh :

AI ERNA NINGSIH (JBX0200071 )


DEWI YULIAWATI (JBX0200074 )
HJ. EUIS TUTI ( JBX0200078 )
HJ. INAH KARSINAH (JBX0200080 )
LETI LATIPAH RAHMI (JBX0200082 )
LETI LATIFAH ( JBX0200083 )
LINA MARDINA ( JBX0200084 )
NUR UTAMI HARYATI (JBX0200085 )
HJ. TUTI WITARSIH (JBX0200090 )
YATI KARPIAH (JBX0200091 )

PROGAM STUDI PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN KUNINGAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA


KELUARGA TN “ B” DENGAN ANEMIA DAN KEK DI DESA PAPAYAN
KECAMATAN JATIWARAS KABUPATEN TASIKMALAYA

NAMA : 1. AI ERNA NINGSIH (JBX0200071 )


2. DEWI YULIAWATI (JBX0200074 )
3. HJ. EUIS TUTI ( JBX0200078 )
4. HJ. INAH KARSINAH (JBX0200080 )
5. LETI LATIPAH RAHMI (JBX0200082 )
6. LETI LATIFAH ( JBX0200083 )
7. LINA MARDINA ( JBX0200084 )
8. NUR UTAMI HARYATI (JBX0200085 )
9. HJ. TUTI WITARSIH (JBX0200090 )
10.YATI KARPIAH (JBX0200091 )

Tasikmalaya, 6 Oktober 2021

Menyetujui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( Anggit Kartika Sari,S.SiT.,M.Kes) ( Aam SumaryaniS.Tr.keb )


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim seorang
wanita dan merupakan masa kehidupan yang penting. Masalah gizi yang sering
dijumpai pada ibu hamil diantaranya Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia.
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang yang menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan
lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan. Kurang Energi Kronis (KEK) dapat terjadi pada wanita usia
subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto, 2014). Permasalahan ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK) merupakan permasalahan mendasar yang perlu
mendapatkan penanganan yang lebih baik . Ibu hamil yang mengalami Kurang
Energi Kronis (KEK) atau kurang gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,
baik pada ibu, saat proses persalinan maupun pada janin.
Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap ibu diantaranya
meningkatkan risiko terjadinya anemia, pendarahan, dan terkena penyakit infeksi
(Irianto,2014). Dampak Kurang Energi Kronis terhadap proses persalinan
diantaranya akan berisiko terjadinya persalinan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), dan persalinan dengan operasi cederung meningkat
(Agria, 2012). Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadapjanin diantaranya
berisiko terjadinya proses pertumbuhan janin terhambat, keguguran atau abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra
partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
(Waryana, 2010).
Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh
dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto, 2014). Anemia
pada ibu hamil berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Kemungkinan dampak
buruk terhadap ibu hamil yaitu proses persalinan yang membutuhkan waktu lama
dan mengakibatkan perdarahan serta syok akibat kontraksi. Dampak buruk pada
janin yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat badan rendah, kecacatan bahkan
kematian bayi (Fikawati, 2015). Data dari World Health Organization (WHO)
2010, secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah
sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat
dibandingkan dengan 2013, pada tahun 2013 sebanyak 37,1% ibu hamil anemia
sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 48,9% (Riskesdas, 2018).
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi
selama masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu sendiri,
kebutuhan zat gizi janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan gizi pada saat
kehamilan mengalami peningkatan hingga 68% dibandingkan dengan sebelum
hamil.
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan tentang masalah anemia
dan KEK pada ibu hamil di Desa Papayan, Kecamatan Jatiwaras.
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga binaan dengan
pendekatan sistematis
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah, diagnosa dan kebutuhan
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah potensial
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan yang menimbulkan
penanganan segera
5. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan
6. Mahasiswa dapat melakukan rencana yang telah ditetapkan
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan

1.3. Metode Pengkajian


1. Observasi
Memantau secara langsung setiap keluarga untuk mengadakan keluarga
binaan.
2. Intervensi
Melakukan intervensi sesuai langkah EDB / Jurnal yang ada sehingga
masalah yang terjadi dapat mengalami perkembangan yang lebih baik
3. Wawancara
Dengan melakukan tanya jawab langsung kepada setiap keluarga binaan
yang berhubungan dengan penulisan keluarga binaan ini.

1.4. Manfaat
1. Keluarga Binaan
Memberikan kehidupan yang sehat kepada keluarga khususnya
menjauhkan keluarga dari penyakit.
2. Desa
Dengan asuhan ini dapat menghasilkan masyarakat yang sehat dan jauh
dari masalah kesehatan
3. Institusi
Dapat menambah informasi tentang kesehatan keluarga dan masyarakat
4. Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang masalah kesehatan
di tingkat keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Ibu Hamil
1. Pengertian ibu hamil
Ibu hamil adalah seseorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2005). Kehamilan merupakan suatu
proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada setiap wanita. Kehamilan
terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam
uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dkk,
2014).
2. Periode kehamilan Menurut Atikah Proverawati (2009), Periode kehamilan
dibedakan menjadi III trismester yaitu :
a. Masa kehamilan trimester I
Masa kehamilan trimester I yaitu 0-12 minggu, pada awal kehamilan
( trimester I) sering terjadinya mual dan muntah yang dialami oleh wanita
atau sering disebut morning sickness. Mual dan muntah pada awal
kehamilan berhubungan dengan perubahan kadar hormonal pada tubuh
wanita hamil. Pada kehamilan trimester I biasanya terjadi peningkatan berat
badan yang tidak berarti yaitu sekitar 1-2 kg.
b. Masa kehamilan trimester II dan III
Masa kehamilan trimester II yaitu 13-27 minggu dan trimester III yaitu 28-
40 minggu, pada masa trimester II dan III terjadi penambahan berat badan
yang ideal selama kehamilan. 8 Ibu hamil harus memiliki berat badan yang
normal karena akan berpengaruhi tehadap pertumbuhan dan perkembangan
janin. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan menyebabkan
keguguran, anak lahir prematur, berat badan bayi rendah, gangguan rahim
pada waktu persalinan, dan pendarahan setelah persalinan.
3. Hubungan ibu hamil dengan Kadar Hb Ibu hamil
Umumnya dengan kadar hemoglobin (Hb) yang kurang disebabkan oleh
kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel maupun tubuh maupun sel otak.
Kadar Hb yang tidak normal dapat mengakibatkan kematian janin dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah, kadar Hb tidak
normal pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan
mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Ibu hamil
yang kadar hemoglobinnya tidak normal dapat meningkatkan resiko morbiditas
maupun mortalitas ibu dan bayi dilahirkan dengan Berat Badan Lahir Rendah
dan premature juga lebih besar (Kristyanasari, 2010).
B. Anemia pada Ibu Hamil
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel darah merah
atau kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari normal, yang akan
mengakibatkan terganggunya distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh
(Kemenkes, 2018). 9 Anemia pada kehamilan dapat meningkatkan resiko
komplikasi persalinan, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah
(BBLR), kelainan janin, abortus, intelegensi rendah, mudah terjadi pendarahan
dan syok akibat lemahnya kontraksi rahim (Rahmawati, 2012).
2. Klasifikasi anemia Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama kehamilan
merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia.
Klasifikasi anemia bagi ibu hamil menurut Riskesdas (2013) a. Tidak anemia :
≥ 11 gr% b. Anemia : < 11 gr%
3. Tanda dan gejala anemia Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia adalah
keluhan lemah, pucat, mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas
normal (perlu dicurigai anemia defisiensi). Ibu hamil yang Mengalami
malnutrisi akan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise,
lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek
yaitu anemia sudah parah dan keluhan mual, muntah lebih hebat pada hamil
muda (Proverawati, 2009).
4. Dampak anemia Anemia pada ibu hamil bukan tanpa risiko, melainkan
tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel - sel tubuh tidak
cukup mendapatkan pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan
frekuensi komplikasi pada kehamilan dan 10 persalinan. Resiko kematian
maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka
kematian perinatal meningkat. Pendarahan antepartum dan postpartum lebih
sering dijumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab
wanita yang anemia tidak dapat terhindar dari kehilangan darah (Rukiyah,
2010). Menurut Arisman 2004, anemia dalam kehamilan dapat dicegah dengan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ada beberapa pendekatan dasar untuk
mencegah anemia antara lain:
a. Pemberian tablet Fe
b. Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat
besi melalui makanan
c. Pengawasan penyakit infeksi
d. Modifikasi makanan pokok dengan zat besi Penanggulangan anemia pada ibu
hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet Fe serta peningkatan
kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapatkan
preparat besi tetapi juga asam folat (Sulistyoningsih, 2011).

C. Tablet Fe
1. Pengertian tablet Fe
Tablet zat besi (Fe) merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk
pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Unsur Fe merupakan unsur paling
penting untuk 11 pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah
didapatkan dari makanan. Jika ibu hamil kekurangan zat besi pada menu makanan
yang dikonsumsinya sehari-hari, dapat menyebabkan gangguan anemia gizi
(kurang darah). Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, sehingga
ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal sebanyak 90 tablet
selama kehamilannya (Kemenkes, 2018).
2. Kandungan tablet Fe Kandungan Tablet Fe yaitu zat besi (ferrous fumarate yang
setara dengan 60 mg besi elemental), asam folat 0,400 mg (Kemenkes, 2018).
3. Fungsi tablet Fe bagi ibu hamil Menurut Kemenkes 2018, Zat besi (Fe) berfungsi
sebagai sebuah komponen yang membentuk mioglobin, yakni protein yang
mendistribusikan oksigen menuju otot, membentuk enzim, kolagen dan ketahana
tubuh. Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa
fungsi berikut ini:
a. Menambah asupan nutrisi pada janin
b. Mencegah anemia defisiensi zat besi
c. Mencegah pendarahan saat masa persalinan
d. Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan
4. Kebutuhan tablet Fe pada kehamilan Kebutuhan zat besi akan meningkat pada
trimester II dan III yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat
besi ini 12 dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif serapan
zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak
ada sama sekali sedangkan kandungan dan penyerapan zat besi dari makanan
sedikit, maka pemberian suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
zat besi ibu hamil (Arisman, 2007). Kebutuhan zat besi menurut Waryana,(2010)
adalah sebagai berikut:
a. Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah
b. Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg
c. Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditamabah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223 mg.
Penyerapan besi dipengaruhi oleh faktor protein hewani dan vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium dapat mengikat
Fe sehingga mengurangi jumlah serapan. Karena itu sebaiknya tablet Fe ditelan
bersamaan dengan makanan yang dapat memperbanyak jumlah serapan, sementara
makanan yang mengikat Fe sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam
waktu bersamaan. Disamping itu, penting pula diingat, tambahan besi sebaiknya
diperoleh dari makanan. 13
5. Metabolisme Zat Besi Metabolisme zat besi yaitu Fe3+ dan Fe2+ masuk ke
lambung, lambung merubah Fe3+ menjadi Fe2+ dan kelebihan disimpan dalam
bentuk ferritin. Besi akan dibawa ke dalam darah (alat transport transferin) dan
beberapa zat besi disimpan di jaringan otot dalam bentuk mioglobin. Pembentukan
sel darah merah dan hemoglobin terjadi di sumsum tulang, kelebihan zat besi
disimpan dalam bentuk feritin dan hemosidorin. Hati akan memecah sel darah
merah dan transferin akan mengangkut zat besi dalam darah (Whitney dkk, 2008).

D. Kadar Hb
1. Pengertian
Kadar Hb adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan
prevalensi anemia. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel
darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/ 100 ml darah
dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.
Kandungan Hb yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia.
Bergantung pada metode yang digunakan, nilai Hb menjadi akurat sampai 2-3%
(Supariasa, dkk, 2001).
2. Pemeriksaan kadar Hb Hematology analyzer adalah alat untuk mengukur sampel
berupa darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang kesehatan. 15 Fungsi dari alat
Hematologi analyzer untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan
mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau
berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan. Hematology Analyzer lebih cepat
dalam pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 menit dibandingkan
dilakukan secara manual (Gandasoebrata, R . 2008). Tingkat pendidikan yang
rendah erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan tentang zat besi (Fe) serta
kesadarannya terhadap konsumsi tablet zat besi (Fe) untuk ibu hamil yang akan
berpengaruh kepada kadar Hb ibu hamil ( Notoatmodjo, 2010). Pendidikan akan
meningkatkan pengetahuan ibu hamil, melalui pendidikan ibu hamil dapat
membuka jalan pikirnya menjadi lebih logis 27 dan berperilaku positif. Ibu hamil
dengan pendidikan tinggi akan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan
dapat berperilaku positif untuk mencegah penurunan kadar Hb ibu hamil. Pada
saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan tubuh lebih banyak dibandingkan dengan
pada saat tidak hamil. Ibu hamil semakin banyak tingkat konsumsi tablet besi akan
diikuti dengan makin meningkatnya kadar hb ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal Gizi Siti Asiyah, Susilowati , prosedur
yang dilakukan untuk menyiapkan minuman dari bahan jeruk nipis yaitu dengan
komposisi perasan air jeruk nipis sebanyak 10 % ( 20 ml ) dicampur dengan
larutan gula ( 12, 5 gr ) sebanyak 90 % ( 180 ml ), dengan jumlah larutan sebanyak
200 ml, kemudian meminta ibu hamil yang mengalami anemia meminum tablet Fe
dengan menggunakan minuman tersebut dengan dosis sehari satu kali selama 7
hari. Konsumsi tablet Fe dengan menggunakan perasan jeruk nipis, terbukti kadar
Hb lebih banyak meningkat, perasan jeruk nipis bermanfaat untuk membantu
penyerapan tablet Fe yang lebih optimal sehingga kadar Hb ibu hamil lebih cepat
naik dari yang semula anemia menjadi tidak anemia.

E. Kekurangan Energi Kronis (KEK)


1. Pengertian Kurang Energi Kronis
Risiko Kurang Energi Kronis merupakan suatu manifestasi masalah gizi makro
bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil. Masalah gizi makro adalah
masalah yang utamanya disebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan asupan
energi dan protein (Alamsyah, 2013). Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah
keadaan dimana remaja putri/wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan
protein) yang berlangsung lama atau menahun. Risiko Kekurangan Energi Kronis
(KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mempunyai kecenderungan
menderita KEK. Seseorang dikatakan mderita risiko KEK bilamana LILA < 23,5
cm dan dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut :
1) Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg.
2) Tinggi badan ibu < 145 cm.
3) Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg.
4) Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,0.
5) Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %) . (Weni, 2010).
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. “B”
DENGAN ANEMIA DAN KEK DI DESA PAPAYAN
KECAMATAN JATIWARAS KABUPATEN TASIKMALAYA

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 9 September 2021 Jam : 09.00 WIB
Identitas Pasien :
Identitas kepala Keluarga Status : Istri
1. Nama : Tn. B 1. Nama : Ny. L
2. Umur : 20 tahun 2. Umur : 24 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SLTP
5. Pekerjaan : Buruh 5. Pekerjaan : MRT
6. Suku Bangsa : Sunda 6. Suku Bangsa : Sunda
7. Alamat : Kp. Demunglandung 05/01
Ds. Papayan, Kec. Jatiwaras
A. Data Keluarga
1. Nama KK : Tn. B
2. Jumlah Anggota Keluarga : 4 Orang
a. Laki-Laki : 2 Orang
b. Perempuan : 2 Orang
3. Distribusi Anggota Kelurga menurut Kelompok umur dan Jenis Kelamin
No. Kelompok Umur L P
1. 0-11 Bulan
2. 1-4 Tahun
3. 5-6 Tahun
4. 7-15 Tahun
5. 15-49 Tahun 1 1
6. 50-60 Tahun 1 1
7. >60 Tahun

Jumlah 2 2
4. Distribusi Anggota Keluarga menurut Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak Sekolah
2 Belum Sekolah
3 Belum Tamat TK
4 Belum Tamat SD
5 Tidak Tamat SD
6 Tamat SD 2
7 Tamat SLTP 1
8 Tamat SLTA 1
Jumlah 4
5. Distribusi anggota keluarga menurut mata pencaharian ( 17 Tahun ke atas )
No. Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani
2 Nelayan
3 Peternak
4 Pengusaha Industri
5 Pekerjaan Buruh Kerja 2
6 Pengrajin
7 PNS ( ABRI / Sipil )
8 Karyawan Swasta
9 Pensiunan
10 Lain-lain
Jumlah 2
B. Status Kesehatan
1. Kesakitan
a. Anggota Keluarga yang sakit : Tidak Ada
b. Proporsi Sakit : Tidak Ada
- Bayi : Tidak Ada
- Balita : Tidak Ada
- Ibu : Tidak Ada
2. Sarana Tempat Berobat : Dokter Umum / BPM
3. Kematian anggota keluarga dalam 1 tahun : Tidak Ada

C. Pelayanan Kesehatan
1. KIA
a. Kehamilan : Ada
1) Umur Kehamilan : 20 Minggu
HPHT : 05-02-2021
2) Frekuensi Pemeriksaan kehamilan : ANC 1 kali
Alasan periksa : Ibu ingin mengetahui
kepastian usia kehamilannya karena ibu merasa lupa tentang
HPHT nya
3) Imunisasi TT : 1 kali

Alasan imunisasi TT tidak Lengkap : Karena Ibu baru


1 Kali kontak dengan Nakes
4) Pemberian Tablet Fe : 30 tablet
5) PMT Bumil : Ada
6) Vitamin : Diberikan Etabion
7) Buku KIA : Ada
8) Bumil mengikuti tabulin : Tidak
9) Bumil dengan Faktor Resiko : Ya ( Anemia : Hb. 9.3
gr/dl + KEK : Lila 22.5 cm )
b. Persalinan ( umur Bayi maksimal 11 Bulan 29 Hari ): Tidak Ada
c. Ibu Nifas : Tidak Ada
d. Ibu meneteki : Tidak Ada
e. Bayi dan Balita : Tidak Ada
f. Prasekolah : Tidak Ada
g. Usia sekolah : Tidak Ada
h. Remaja : Tidak Ada
i. Dewasa : Ada
j. Menopouse : Ada
k. Lansia : Ada
l. Imunisasi : Ada ( Imunisai TT baru 1 kali )

2. Keluarga Berencana
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
3. Jenis Industri RT : Tidak ada
4. P2 M ( pencegahan penyakit Menular : Tidak ada
Anggota keluarga mengalami demam : Tidak Ada
Periksa darah ke laboratorium : Tidak Ada
5. Perkesmas
Penderita sakit dirawat di rumah : Tidak Ada
6. Laboratorium
Angota Keluarga periksa ke laboratorium : Tidak

D.Perilaku Terhadap Kesehatan Umum


1. Perilaku gigi dan mandi
 Frekwensi : 2 x sehari
 Tempat Mandi : Kamar mandi di dalam rumah
 Penggunaan sabun : Sabun padat bersama
 Frekwensi gosok gigi : 2 x / hari
 Jumlah sikat gigi : 4 buah
2. Perilaku BAB
Tempat BAB : Di kloset ( WC )
3. Kebiasaan mengamnil minum : Air Sumur dan di masak
4. Kebiasaan ganti pakaian sehari : 1 x sehari
5. Kebiasaan membersihkan rumah : 2 x sehari
6. Pantangan Makan dan minum : Tidak Ada
7. Keluarga sadar gizi
a. Hasil kadar Gizi
1) Keluarga makan aneka ragam makanan :Ya
2) Keluarga memantau kesehatan dan pertumbuhan dengan cara timbang
berat badan : Ya
3) Keluarga menggunakan garam beryodium : Ya
4) Ibu memberi ASI sampai bayi 4 bulan : Ya
5) Keluarga biasa makan pagi : Ya, Pukul 08.00 WIB
6) Makan 3 x / hari : Ya
b. Status Kadarzi : Sadar Gizi

E. Lingkungan
1. Kesehatan Lingkungan
a. Pembuangan Kotoran : Ada dan sesuai
b. Penyediaan air bersih : Ada, Pamsimas
c. Pembuangan sampah : Dikumpulkan dan dibakar
d. Pembuangan air limbah : Ada, dari galian tanah / selokan
e. Jendela rumah / Ventilasi : Ada
f. Cerobong asap dapur : Ada
g. Ruang Tidur : Ada
h. Bebas jentik : Ya
i. Bebas tikus : Ya
j. Bebas Lalat : Tidak
k. Pekarangan rumah : Cukup bersih
l. Kelayakan Rumah : Layak
2. Sosial Ekonomi
Keluarga ini termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah, dengan
penghasilan ± Rp. 1.500.000,- / bulan.
3. Sosial Budaya
Suku Keluarga ini suku sunda dan keluarga ini mengikuti adat istiadat aturan
setempat. Pernikahan keluarga ini merupakan pernikahan yang ke 2, dan
kehamilan ini merupakan kehamilan yang tidak di inginkan.Lama menikah 2
bulan.
4. Kebutuhan Kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat
Jika keluarga sakit ringan seperti flu, demam dan lain-lain biasanya mereka
berobat ke Bidan Mandiri atau ke petugas kesehatan setempat. Keluarga ini
cukup merasakan dana sehat dari pemerintah dalam bentuk imunisasi gratis.
I. INTERPRETASI DATA

Diagnosa : G2P1A0 Usia Kehmilan 20 minggu dengan Anemia ringan dan


KEK
Dasar : Ibu mengatakan Hamil yang ke 2 dan pernah melahirkan 1 kali
dan belum pernah keguguran, HPHT : 02-05-2021.
Masalah :
- Ibu hamil dengan Anemia dan KEK
- Kehamilan ini merupakan kehamilan yang tidak di inginkan karena ibu hamil
sebelum menikah, dan hubungan dengan suami kurang baik.
Dasar : Hb : 9,2 gr/dl, Lila : 22,5 cm
Kebutuhan :
- Keluarga membutuhkan penyuluhan tentang cara menangani anemia pada ibu
hamil dan cara pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil.
- Keluarga membutuhkan penyuluhan tentang pentingnya dukungan keluarga
terhadap ibu hamil terutama dukungan moral.
II. DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadinya Anemia Berat, Gangguan Pertumbuhan Janin/ IUGR

III. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA


Kolaborasi keluarga dengan tenaga kesehatan untuk penanganan anemia dan
KEK

IV. INTERVENSI / PENATALAKSANAAN


a. Berikan informed concent
b. Beritahu hasil pemeriksaan
c. Jelaskan kepada keluarga tentang Hb yang normal pada ibu hamil
d. Jelaskan kepada keluarga tentang LILA yang normal
e. Jelaskan kepada keluarga tentang pemenuhan kebutuhan asupan gizi pada
ibu hamil
f. Jelaskan kepada keluarga tentang faktor-faktor penyebab terjadinya anemia
dan KEK
g. Anjurkan kepada ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya ke
posyandu agar mendapatkan pelayanan yang sesuai untuk kehamilannya
h. Anjurkan Keluarga untuk memeriksakan kehamilan ibu ke dokter
Kandungan untuk memastikan kehamilannya dalam keadaan normal.
i. Berikan Ibu tablet Fe, minum 2x1 pada malam hari sebelum tidur,
( Anjurkan ibu untuk minum tablet Fe dengan air jeruk nipis untuk
membantu penyerapan Fe )
j. Berikan ibu Kalk , diminum 2x1
k. Beritahu jadwal kunjungan ulang untuk pemeriksaan ( tanggal 9 Oktober
2021 )

V. IMPLEMENTASI
a. Memberikan informed consent
Informed consent merupakan penyampaian informasi dari dokter atau
petugas kesehatan kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan.
Dengan adanya informed consent yang jelas dan baik, pasien akan
memahami segala manfaat dan resiko serta tujuan pengobatan yang akan
diberikan.

b. Memberitahu hasil pemeriksaan


Dengan adanya hak atas informasi , pasien berhak untuk mendapatka
informasi mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan.
c. Menjelaskan kepada keluarga tentang Hb yang normal
Kadar Hb normal pada ibu hamil:
Trimester 1 : 11,6 - 13,9 gr/dl
Trimester 2 : 9,7 – 14,8 gr/dl
Trimester 3 : 9,5 – 15 gr/dl
d. Menjelaskan kepada ibu tentang LILA yang normal pada ibu hamil
Batas nilai normal yang ditetapkan oleh kementrian Kesehatan RI untyuk
pengukuran LILA yaitu 23,5 cm. Jika seorang wanita atau ibu hamil
memiliki LILA kurang dari 23,5 cm maka dianggap status gizinhya kurang
dan mengalami KEK .
e. Menjelaskan kepada keluarga tentang kebutuhan Gizi yang normal pada ibu
hamil
1) Kalori
banyaknya kalori yang dibutuhkan selama kehamilan hingga
melahirkan membutuhkan tambahan 300 kkal/ hari
2) Protein
Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram setiap harinya, Kebutuhan
protein bisa didapat dari nabati maupun hewani
3) lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin
selama dalam kandungan sebagai kalori utama.
4) Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah
karbohodrat.
5) Asam Folat
Asam folat dibutuhkan untuk membangun sel dan sistem syaraf janin.
6) Kalsium
Berfungsi untuk pembentukan gigi dan tulang janin dalam
kandungandan mencegah osteoporosis pada ibu hamil
7) Zat Besi

Pada ibu hamil berfungsi untuk membentuk sel darah merah dan
mengurangi resiko anemia pada ibu hamil
8) Vitamin A,C,D
Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, Vitamin C
berguna untuk menyerap zat Besi, kesehatn gusi dan gigi.
f. Menjelaskan kepada keluarga tentang faktor – faktor penyebab terjadinya
anemia dan KEK
Anemia disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu mencukupi kebutuhan
pasokan darah , zat bedi, dan asam folat yang lebih banyak dari biasanya
semasa kehamilan,resiko ibu hamil akan meningkat pada : Kehamilan
ganda,jarak kehamilna yang berdekatan, hamil di usia muda, sudah
mengalami anemia sebelum hamil.
g. Menganjurkan kepada ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya ke
posyandu atau ke PMB
Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 6 kali selama masa kehamilan
yaitu 1 kali pemeriksaan trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3
kali pada trimester ketiga.
h. Menganjurkan Keluarga untuk memeriksakan kehamilan ibu ke dokter
spesialist untuk memamstikan kehamilan ibu dalam keadaan baik.
i. Memberikan Ibu tablet Fe, minum 2x1 pada malam hari sebelum tidur,
( Anjurkan ibu untuk minum tablet Fe dengan air jeruk untuk membantu
penyerapan Fe )
Cara membuat air jeruk nipis yaitu dengan menyiapkan minuman dari bahan
jeruk nipis dengan komposisi perasan jeruk nipis sebanyak 10 % ( 20 ml )
dicampur dengan larutan gula ( 12,5 gr ) sebanyak 90 % ( 180 ml ) dengan
jumlah larutan sebanyak 200 ml .
j. Memberikan Kalk , dimunum 2 x 1
Kalsium Laktat digunakan untuk suplemen pertumbuhan badan, tulang dan
gigi,terutama pada ibu hamil dan menyusui.
k. Memberitahu jadwal kunjungan ulang untuk pemeriksaan.
Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang
komprehensif dan berkualitas minimal 6 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali
Trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3 kali pada trimester 3.

VI. EVALUASI

Tanggal : 9 September 2021 Pukul : 13.00 WIB


a. Keluarga sudah mengerti tentang informasi yang diberikan
b. Keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu
hamil
c. Keluarga sudah mengerti tentang Hb normal pada ibu hamil
d. Keluarga sudah mengerti tentang LILA yang normal pada ibu hamil
e. Keluarga sudah mengerti tentang Gizi yang normal pada Ibu hamil
f. Keluarga sudah mengerti tentang faktor faktor penyebab anemia dan KEK
g. Keluarga bersedia membawa ibu hamil ke Posyandu / PMB terdekat
h. Keluarga bersedia untuk memeriksakan ibu hamil ke dokter spesialis
Kandungan.
i. Keluarga bersedia untuk minum tablet Fe dengan air jeruk
j. Keluarga bersedian untuk minum Kalk
k. Ibu bersedia untuk datang kembali pada jadwal kunjungan ulang yang
sudah ditetapkan ( 9 Oktober 2021 )

DATA PERKEMBANGAN 1
Tanggal : 16 September 2021 Pukul : 09.00 WIB
 DATA SUBJEKTIF : Ibu mengatakan sering merasakan pusing, mata
berkunang-kunang dan tidak ada nafsu makan
- Riwayat Perkawinan :

Status perkawinan : Menikah ( pernikahan ini merupakan pernikahan yang


ke 2 ) Lamanya 2 bulan
- Hubungan dengan suami : kurang baik
- Kehamilan ini tidak diharapkan oleh ibu, suami dan keluarganya
- Ibu tinggal serumah dengan orang Tua
- Yang menemani Ibu untuk kunjungan ANC : Ibu tidak ditemani oleh suami
ataupun keluarga
DATA OBJEKTIF
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 100/80 mmhg
 Nadi : 80 x / menit
 Pernafasan : 24 x / menit
 Suhu : 36,7 C
 BB sebelum hamil : 47 kg
 BB Sekarang : 49 kg
 IMT : 18,4
 Lila : 22,5 cm
 Hb : 9,3 gr/dl
 Golongan Darah : Ibu belum mengetahuinya

ANALISA :

Diagnosa : G2P1A0 Usia Kehamilan 20 minggu dengan


Anemia ringan dan KEK
Potensial Masalah : Potensial terjadinya anemia berat, Gangguan
pertumbuhan Janin/ IUGR
Tindakan Segera : Kolaborasi keluarga dengan tenaga kesehatan
untuk penanganan anemia dan KEK
PENATALAKSANAAN
1. Memberikan informed Consent
2. Menjelaskan Kepada Ibu tentang hasil pemeriksaan
3. Menganjurkan kepada Ibu untuk istirahat yang cukup
4. Menganjurkan Ibu untuk datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan
Laboratorium ( Triple Eliminasi dan Golongan Darah )
5. Memberikan Ibu tablet Fe , minum 2x1 pada malam hari sebelum tidur,
( Anjurkan ibu untuk minum tablet Fe dengan air jeruk nipis untuk membantu
penyerapan Fe )
6. Memberikan Kalk diminum 2 x 1
7. Memberikan Edukasi Kepada Keluarga untuk memberikan dukungan kepada
ibu dalam menghadapi kehamilannya
8. Menganjurkan Ibu untuk Kontrol Ulang pada tanggal 10 Oktober 2021 / bila
ada keluhan

DATA PERKEMBANGAN 2
Tanggal : 23 September 2021 Pukul : 09.00 WIB
 DATA SUBJEKTIF : Ibu mengatakan pusing berkurang, mata masih sering
berkunang-kunang dan nafsu makan sedikit bertambah
 Data OBJEKTIF :
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tekanan Darah : 100/80 mmhg
 Nadi : 80 x / menit
 Pernafasan : 24 x / menit
 Suhu : 36,7 C
 BB Sekarang : 49 kg
 Triple eliminasi : Negatif
 Golongan Darah :A
 Hb : 9,6 gr/dl

ANALISA :

Diagnosa : G2P1A0 Usia Kehamilan 20 minggu dengan


Anemia ringan dan KEK
Potensial Masalah : Potensial terjadinya anemia berat, Gangguan
Pertumbuhan Janin/ IUGR
Tindakan Segera : Kolaborasi keluarga dengan tenaga kesehatan untuk
penanganan anemia dan KEK

PENATALAKSANAAN :
1. Memberikan Informed Consent
2. Menjelaskan Kepada Ibu tentang hasil pemeriksaan
3. Menganjurkan kepada Ibu untuk tetap istirahat yang cukup
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe dan air Jeruk ,
5. Menganjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi Kalk diminum 2x1
6. Memberikan Edukasi Kepada Keluarga untuk tetap memberikan dukungan
kepada ibu dalam menghadapi kehamilannya.
7. Menganjurkan Ibu untuk Kontrol Ulang pada tanggal 23 Oktober 2021 /
bila ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data


Sebelum dilakukan konseling, keluarga belum mengerti tentang
anemia dan KEK pada ibu hamil, faktor penyebab ibu hamil anemia dan KEK
serta cara mengatasi masalah ibu hamil dengan anemia dan KEK. Keluarga
bersedia untuk mendukung ibu hamil dan mengantarnya untuk melakukan
pemeriksaan ke Posyandu maupun ke PMB, dan keluarga bersedia memantau ibu
hamil untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe dengan air jeruk.

4.2 Pembahasan
Anemia pada ibu hamil berdampak buruk bagi ibu maupun janin.
Kemungkinan dampak buruk terhadap ibu hamil yaitu proses persalinan yang
membutuhkan waktu lama dan mengakibatkan perdarahan serta syok akibat
kontraksi. Dampak buruk pada janin yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat
badan rendah, kecacatan bahkan kematian bayi. Sedangkan Dampak Kurang
Energi Kronis (KEK) terhadapjanin diantaranya berisiko terjadinya proses
pertumbuhan janin terhambat, keguguran atau abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Konsumsi Tablet Fe dengan menggunakan perasan jeruk nipis, terbukti kadar
Hb lebih banyak yang meningkat, perasan jeruk nipis bermanfaat untuk
membantu penyerapan tablet Fe yang lebih optimal sehingga kadar Hb ibu hamil
lebih cepat naik dari yang semula anemia menjadi tidak anemia.
Anemia dan KEK pada kehamilan Ny. L disebabkan karena asupan nutrisi
yang kurang pada Ibu hamil dan setelah dilakukan intervensi dengan memberikan
tablet Fe yang disertai minum air jeruk terdapat peningkatan kadar Hb pada Ny. L
yaitu menjadi 9,6 gr/dl yang pada awal pemeriksaan yaitu 9,3 gr/dl dalam jangka
waktu 2 minggu.
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Konsumsi tablet Fe dengan menggunakan perasaan jeruk nipis, terbukti kadar
Hb lebih banyak meningkat, perasan jeruk nipis bermanfaat untuk membantu
penyerapan Tablet Fe yang lebih optimal sehingga kadar Hb ibu hamil lebih cepat
naik.Pada Kasus Keluarga Tn. B di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras kabupaten
Tasikmalaya dengan kasus anemia dan KEK pada ibu hamil,dimana ibu hamil yang
anemia mengkonsumsi tablet Fe dengan perasan air jeruk terdapat peningkatan Hb
yang semula 9,3 gr/dl menjadi 9,6 gr/dl dalam jangka waktu 2 minggu.

5.2 Saran
1. Keluarga Binaan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada keluarga maka diharapkan setiap


keluarga dapat menyadari akan pentingnya kesehatan
2. Desa
Diharapkan kepada masyarakat Desa agar memberikan dorongan mental serta
dorongan moral dalam menjalankan program penanganan masalah anemia dan
KEK pada ibu hamil.
3. Institusi
Diharapkan kepada institusi selalu peduli kepada msyarakat dan keluarga serta
selalu memeberikan informasi tentang kesehatan agar masyarakat dan keluarga
mengerti akan pentingnya kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

NN Vanesa.2019.Anemia Pada Ibu Hamil . Makalah

Siti Asiyah.2019.Konsumsi Tablet Fe Menggunakan Perasan Jeruk NipisTerhadap


Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia.Jurnal GiziKH.2(1),14-19

Ririn Apriliani.2019. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny “ N” Dengan


kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Tanjung Karang. Makalah

Anda mungkin juga menyukai