Disusun oleh :
Menyetujui
1.4. Manfaat
1. Keluarga Binaan
Memberikan kehidupan yang sehat kepada keluarga khususnya
menjauhkan keluarga dari penyakit.
2. Desa
Dengan asuhan ini dapat menghasilkan masyarakat yang sehat dan jauh
dari masalah kesehatan
3. Institusi
Dapat menambah informasi tentang kesehatan keluarga dan masyarakat
4. Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang masalah kesehatan
di tingkat keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Ibu Hamil
1. Pengertian ibu hamil
Ibu hamil adalah seseorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2005). Kehamilan merupakan suatu
proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada setiap wanita. Kehamilan
terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam
uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dkk,
2014).
2. Periode kehamilan Menurut Atikah Proverawati (2009), Periode kehamilan
dibedakan menjadi III trismester yaitu :
a. Masa kehamilan trimester I
Masa kehamilan trimester I yaitu 0-12 minggu, pada awal kehamilan
( trimester I) sering terjadinya mual dan muntah yang dialami oleh wanita
atau sering disebut morning sickness. Mual dan muntah pada awal
kehamilan berhubungan dengan perubahan kadar hormonal pada tubuh
wanita hamil. Pada kehamilan trimester I biasanya terjadi peningkatan berat
badan yang tidak berarti yaitu sekitar 1-2 kg.
b. Masa kehamilan trimester II dan III
Masa kehamilan trimester II yaitu 13-27 minggu dan trimester III yaitu 28-
40 minggu, pada masa trimester II dan III terjadi penambahan berat badan
yang ideal selama kehamilan. 8 Ibu hamil harus memiliki berat badan yang
normal karena akan berpengaruhi tehadap pertumbuhan dan perkembangan
janin. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan menyebabkan
keguguran, anak lahir prematur, berat badan bayi rendah, gangguan rahim
pada waktu persalinan, dan pendarahan setelah persalinan.
3. Hubungan ibu hamil dengan Kadar Hb Ibu hamil
Umumnya dengan kadar hemoglobin (Hb) yang kurang disebabkan oleh
kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel maupun tubuh maupun sel otak.
Kadar Hb yang tidak normal dapat mengakibatkan kematian janin dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah, kadar Hb tidak
normal pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan
mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Ibu hamil
yang kadar hemoglobinnya tidak normal dapat meningkatkan resiko morbiditas
maupun mortalitas ibu dan bayi dilahirkan dengan Berat Badan Lahir Rendah
dan premature juga lebih besar (Kristyanasari, 2010).
B. Anemia pada Ibu Hamil
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel darah merah
atau kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari normal, yang akan
mengakibatkan terganggunya distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh
(Kemenkes, 2018). 9 Anemia pada kehamilan dapat meningkatkan resiko
komplikasi persalinan, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah
(BBLR), kelainan janin, abortus, intelegensi rendah, mudah terjadi pendarahan
dan syok akibat lemahnya kontraksi rahim (Rahmawati, 2012).
2. Klasifikasi anemia Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama kehamilan
merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia.
Klasifikasi anemia bagi ibu hamil menurut Riskesdas (2013) a. Tidak anemia :
≥ 11 gr% b. Anemia : < 11 gr%
3. Tanda dan gejala anemia Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia adalah
keluhan lemah, pucat, mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas
normal (perlu dicurigai anemia defisiensi). Ibu hamil yang Mengalami
malnutrisi akan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise,
lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek
yaitu anemia sudah parah dan keluhan mual, muntah lebih hebat pada hamil
muda (Proverawati, 2009).
4. Dampak anemia Anemia pada ibu hamil bukan tanpa risiko, melainkan
tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel - sel tubuh tidak
cukup mendapatkan pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan
frekuensi komplikasi pada kehamilan dan 10 persalinan. Resiko kematian
maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka
kematian perinatal meningkat. Pendarahan antepartum dan postpartum lebih
sering dijumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab
wanita yang anemia tidak dapat terhindar dari kehilangan darah (Rukiyah,
2010). Menurut Arisman 2004, anemia dalam kehamilan dapat dicegah dengan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ada beberapa pendekatan dasar untuk
mencegah anemia antara lain:
a. Pemberian tablet Fe
b. Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat
besi melalui makanan
c. Pengawasan penyakit infeksi
d. Modifikasi makanan pokok dengan zat besi Penanggulangan anemia pada ibu
hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet Fe serta peningkatan
kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapatkan
preparat besi tetapi juga asam folat (Sulistyoningsih, 2011).
C. Tablet Fe
1. Pengertian tablet Fe
Tablet zat besi (Fe) merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk
pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Unsur Fe merupakan unsur paling
penting untuk 11 pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah
didapatkan dari makanan. Jika ibu hamil kekurangan zat besi pada menu makanan
yang dikonsumsinya sehari-hari, dapat menyebabkan gangguan anemia gizi
(kurang darah). Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, sehingga
ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal sebanyak 90 tablet
selama kehamilannya (Kemenkes, 2018).
2. Kandungan tablet Fe Kandungan Tablet Fe yaitu zat besi (ferrous fumarate yang
setara dengan 60 mg besi elemental), asam folat 0,400 mg (Kemenkes, 2018).
3. Fungsi tablet Fe bagi ibu hamil Menurut Kemenkes 2018, Zat besi (Fe) berfungsi
sebagai sebuah komponen yang membentuk mioglobin, yakni protein yang
mendistribusikan oksigen menuju otot, membentuk enzim, kolagen dan ketahana
tubuh. Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa
fungsi berikut ini:
a. Menambah asupan nutrisi pada janin
b. Mencegah anemia defisiensi zat besi
c. Mencegah pendarahan saat masa persalinan
d. Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan
4. Kebutuhan tablet Fe pada kehamilan Kebutuhan zat besi akan meningkat pada
trimester II dan III yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat
besi ini 12 dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif serapan
zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak
ada sama sekali sedangkan kandungan dan penyerapan zat besi dari makanan
sedikit, maka pemberian suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
zat besi ibu hamil (Arisman, 2007). Kebutuhan zat besi menurut Waryana,(2010)
adalah sebagai berikut:
a. Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah
b. Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg
c. Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditamabah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223 mg.
Penyerapan besi dipengaruhi oleh faktor protein hewani dan vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium dapat mengikat
Fe sehingga mengurangi jumlah serapan. Karena itu sebaiknya tablet Fe ditelan
bersamaan dengan makanan yang dapat memperbanyak jumlah serapan, sementara
makanan yang mengikat Fe sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam
waktu bersamaan. Disamping itu, penting pula diingat, tambahan besi sebaiknya
diperoleh dari makanan. 13
5. Metabolisme Zat Besi Metabolisme zat besi yaitu Fe3+ dan Fe2+ masuk ke
lambung, lambung merubah Fe3+ menjadi Fe2+ dan kelebihan disimpan dalam
bentuk ferritin. Besi akan dibawa ke dalam darah (alat transport transferin) dan
beberapa zat besi disimpan di jaringan otot dalam bentuk mioglobin. Pembentukan
sel darah merah dan hemoglobin terjadi di sumsum tulang, kelebihan zat besi
disimpan dalam bentuk feritin dan hemosidorin. Hati akan memecah sel darah
merah dan transferin akan mengangkut zat besi dalam darah (Whitney dkk, 2008).
D. Kadar Hb
1. Pengertian
Kadar Hb adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan
prevalensi anemia. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel
darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/ 100 ml darah
dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.
Kandungan Hb yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia.
Bergantung pada metode yang digunakan, nilai Hb menjadi akurat sampai 2-3%
(Supariasa, dkk, 2001).
2. Pemeriksaan kadar Hb Hematology analyzer adalah alat untuk mengukur sampel
berupa darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang kesehatan. 15 Fungsi dari alat
Hematologi analyzer untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan
mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau
berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan. Hematology Analyzer lebih cepat
dalam pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 menit dibandingkan
dilakukan secara manual (Gandasoebrata, R . 2008). Tingkat pendidikan yang
rendah erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan tentang zat besi (Fe) serta
kesadarannya terhadap konsumsi tablet zat besi (Fe) untuk ibu hamil yang akan
berpengaruh kepada kadar Hb ibu hamil ( Notoatmodjo, 2010). Pendidikan akan
meningkatkan pengetahuan ibu hamil, melalui pendidikan ibu hamil dapat
membuka jalan pikirnya menjadi lebih logis 27 dan berperilaku positif. Ibu hamil
dengan pendidikan tinggi akan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan
dapat berperilaku positif untuk mencegah penurunan kadar Hb ibu hamil. Pada
saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan tubuh lebih banyak dibandingkan dengan
pada saat tidak hamil. Ibu hamil semakin banyak tingkat konsumsi tablet besi akan
diikuti dengan makin meningkatnya kadar hb ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal Gizi Siti Asiyah, Susilowati , prosedur
yang dilakukan untuk menyiapkan minuman dari bahan jeruk nipis yaitu dengan
komposisi perasan air jeruk nipis sebanyak 10 % ( 20 ml ) dicampur dengan
larutan gula ( 12, 5 gr ) sebanyak 90 % ( 180 ml ), dengan jumlah larutan sebanyak
200 ml, kemudian meminta ibu hamil yang mengalami anemia meminum tablet Fe
dengan menggunakan minuman tersebut dengan dosis sehari satu kali selama 7
hari. Konsumsi tablet Fe dengan menggunakan perasan jeruk nipis, terbukti kadar
Hb lebih banyak meningkat, perasan jeruk nipis bermanfaat untuk membantu
penyerapan tablet Fe yang lebih optimal sehingga kadar Hb ibu hamil lebih cepat
naik dari yang semula anemia menjadi tidak anemia.
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 9 September 2021 Jam : 09.00 WIB
Identitas Pasien :
Identitas kepala Keluarga Status : Istri
1. Nama : Tn. B 1. Nama : Ny. L
2. Umur : 20 tahun 2. Umur : 24 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SLTP
5. Pekerjaan : Buruh 5. Pekerjaan : MRT
6. Suku Bangsa : Sunda 6. Suku Bangsa : Sunda
7. Alamat : Kp. Demunglandung 05/01
Ds. Papayan, Kec. Jatiwaras
A. Data Keluarga
1. Nama KK : Tn. B
2. Jumlah Anggota Keluarga : 4 Orang
a. Laki-Laki : 2 Orang
b. Perempuan : 2 Orang
3. Distribusi Anggota Kelurga menurut Kelompok umur dan Jenis Kelamin
No. Kelompok Umur L P
1. 0-11 Bulan
2. 1-4 Tahun
3. 5-6 Tahun
4. 7-15 Tahun
5. 15-49 Tahun 1 1
6. 50-60 Tahun 1 1
7. >60 Tahun
Jumlah 2 2
4. Distribusi Anggota Keluarga menurut Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak Sekolah
2 Belum Sekolah
3 Belum Tamat TK
4 Belum Tamat SD
5 Tidak Tamat SD
6 Tamat SD 2
7 Tamat SLTP 1
8 Tamat SLTA 1
Jumlah 4
5. Distribusi anggota keluarga menurut mata pencaharian ( 17 Tahun ke atas )
No. Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani
2 Nelayan
3 Peternak
4 Pengusaha Industri
5 Pekerjaan Buruh Kerja 2
6 Pengrajin
7 PNS ( ABRI / Sipil )
8 Karyawan Swasta
9 Pensiunan
10 Lain-lain
Jumlah 2
B. Status Kesehatan
1. Kesakitan
a. Anggota Keluarga yang sakit : Tidak Ada
b. Proporsi Sakit : Tidak Ada
- Bayi : Tidak Ada
- Balita : Tidak Ada
- Ibu : Tidak Ada
2. Sarana Tempat Berobat : Dokter Umum / BPM
3. Kematian anggota keluarga dalam 1 tahun : Tidak Ada
C. Pelayanan Kesehatan
1. KIA
a. Kehamilan : Ada
1) Umur Kehamilan : 20 Minggu
HPHT : 05-02-2021
2) Frekuensi Pemeriksaan kehamilan : ANC 1 kali
Alasan periksa : Ibu ingin mengetahui
kepastian usia kehamilannya karena ibu merasa lupa tentang
HPHT nya
3) Imunisasi TT : 1 kali
2. Keluarga Berencana
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
3. Jenis Industri RT : Tidak ada
4. P2 M ( pencegahan penyakit Menular : Tidak ada
Anggota keluarga mengalami demam : Tidak Ada
Periksa darah ke laboratorium : Tidak Ada
5. Perkesmas
Penderita sakit dirawat di rumah : Tidak Ada
6. Laboratorium
Angota Keluarga periksa ke laboratorium : Tidak
E. Lingkungan
1. Kesehatan Lingkungan
a. Pembuangan Kotoran : Ada dan sesuai
b. Penyediaan air bersih : Ada, Pamsimas
c. Pembuangan sampah : Dikumpulkan dan dibakar
d. Pembuangan air limbah : Ada, dari galian tanah / selokan
e. Jendela rumah / Ventilasi : Ada
f. Cerobong asap dapur : Ada
g. Ruang Tidur : Ada
h. Bebas jentik : Ya
i. Bebas tikus : Ya
j. Bebas Lalat : Tidak
k. Pekarangan rumah : Cukup bersih
l. Kelayakan Rumah : Layak
2. Sosial Ekonomi
Keluarga ini termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah, dengan
penghasilan ± Rp. 1.500.000,- / bulan.
3. Sosial Budaya
Suku Keluarga ini suku sunda dan keluarga ini mengikuti adat istiadat aturan
setempat. Pernikahan keluarga ini merupakan pernikahan yang ke 2, dan
kehamilan ini merupakan kehamilan yang tidak di inginkan.Lama menikah 2
bulan.
4. Kebutuhan Kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat
Jika keluarga sakit ringan seperti flu, demam dan lain-lain biasanya mereka
berobat ke Bidan Mandiri atau ke petugas kesehatan setempat. Keluarga ini
cukup merasakan dana sehat dari pemerintah dalam bentuk imunisasi gratis.
I. INTERPRETASI DATA
V. IMPLEMENTASI
a. Memberikan informed consent
Informed consent merupakan penyampaian informasi dari dokter atau
petugas kesehatan kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan.
Dengan adanya informed consent yang jelas dan baik, pasien akan
memahami segala manfaat dan resiko serta tujuan pengobatan yang akan
diberikan.
Pada ibu hamil berfungsi untuk membentuk sel darah merah dan
mengurangi resiko anemia pada ibu hamil
8) Vitamin A,C,D
Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, Vitamin C
berguna untuk menyerap zat Besi, kesehatn gusi dan gigi.
f. Menjelaskan kepada keluarga tentang faktor – faktor penyebab terjadinya
anemia dan KEK
Anemia disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu mencukupi kebutuhan
pasokan darah , zat bedi, dan asam folat yang lebih banyak dari biasanya
semasa kehamilan,resiko ibu hamil akan meningkat pada : Kehamilan
ganda,jarak kehamilna yang berdekatan, hamil di usia muda, sudah
mengalami anemia sebelum hamil.
g. Menganjurkan kepada ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya ke
posyandu atau ke PMB
Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 6 kali selama masa kehamilan
yaitu 1 kali pemeriksaan trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3
kali pada trimester ketiga.
h. Menganjurkan Keluarga untuk memeriksakan kehamilan ibu ke dokter
spesialist untuk memamstikan kehamilan ibu dalam keadaan baik.
i. Memberikan Ibu tablet Fe, minum 2x1 pada malam hari sebelum tidur,
( Anjurkan ibu untuk minum tablet Fe dengan air jeruk untuk membantu
penyerapan Fe )
Cara membuat air jeruk nipis yaitu dengan menyiapkan minuman dari bahan
jeruk nipis dengan komposisi perasan jeruk nipis sebanyak 10 % ( 20 ml )
dicampur dengan larutan gula ( 12,5 gr ) sebanyak 90 % ( 180 ml ) dengan
jumlah larutan sebanyak 200 ml .
j. Memberikan Kalk , dimunum 2 x 1
Kalsium Laktat digunakan untuk suplemen pertumbuhan badan, tulang dan
gigi,terutama pada ibu hamil dan menyusui.
k. Memberitahu jadwal kunjungan ulang untuk pemeriksaan.
Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang
komprehensif dan berkualitas minimal 6 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali
Trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3 kali pada trimester 3.
VI. EVALUASI
DATA PERKEMBANGAN 1
Tanggal : 16 September 2021 Pukul : 09.00 WIB
DATA SUBJEKTIF : Ibu mengatakan sering merasakan pusing, mata
berkunang-kunang dan tidak ada nafsu makan
- Riwayat Perkawinan :
ANALISA :
DATA PERKEMBANGAN 2
Tanggal : 23 September 2021 Pukul : 09.00 WIB
DATA SUBJEKTIF : Ibu mengatakan pusing berkurang, mata masih sering
berkunang-kunang dan nafsu makan sedikit bertambah
Data OBJEKTIF :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 100/80 mmhg
Nadi : 80 x / menit
Pernafasan : 24 x / menit
Suhu : 36,7 C
BB Sekarang : 49 kg
Triple eliminasi : Negatif
Golongan Darah :A
Hb : 9,6 gr/dl
ANALISA :
PENATALAKSANAAN :
1. Memberikan Informed Consent
2. Menjelaskan Kepada Ibu tentang hasil pemeriksaan
3. Menganjurkan kepada Ibu untuk tetap istirahat yang cukup
4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe dan air Jeruk ,
5. Menganjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi Kalk diminum 2x1
6. Memberikan Edukasi Kepada Keluarga untuk tetap memberikan dukungan
kepada ibu dalam menghadapi kehamilannya.
7. Menganjurkan Ibu untuk Kontrol Ulang pada tanggal 23 Oktober 2021 /
bila ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Anemia pada ibu hamil berdampak buruk bagi ibu maupun janin.
Kemungkinan dampak buruk terhadap ibu hamil yaitu proses persalinan yang
membutuhkan waktu lama dan mengakibatkan perdarahan serta syok akibat
kontraksi. Dampak buruk pada janin yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat
badan rendah, kecacatan bahkan kematian bayi. Sedangkan Dampak Kurang
Energi Kronis (KEK) terhadapjanin diantaranya berisiko terjadinya proses
pertumbuhan janin terhambat, keguguran atau abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Konsumsi Tablet Fe dengan menggunakan perasan jeruk nipis, terbukti kadar
Hb lebih banyak yang meningkat, perasan jeruk nipis bermanfaat untuk
membantu penyerapan tablet Fe yang lebih optimal sehingga kadar Hb ibu hamil
lebih cepat naik dari yang semula anemia menjadi tidak anemia.
Anemia dan KEK pada kehamilan Ny. L disebabkan karena asupan nutrisi
yang kurang pada Ibu hamil dan setelah dilakukan intervensi dengan memberikan
tablet Fe yang disertai minum air jeruk terdapat peningkatan kadar Hb pada Ny. L
yaitu menjadi 9,6 gr/dl yang pada awal pemeriksaan yaitu 9,3 gr/dl dalam jangka
waktu 2 minggu.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Konsumsi tablet Fe dengan menggunakan perasaan jeruk nipis, terbukti kadar
Hb lebih banyak meningkat, perasan jeruk nipis bermanfaat untuk membantu
penyerapan Tablet Fe yang lebih optimal sehingga kadar Hb ibu hamil lebih cepat
naik.Pada Kasus Keluarga Tn. B di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras kabupaten
Tasikmalaya dengan kasus anemia dan KEK pada ibu hamil,dimana ibu hamil yang
anemia mengkonsumsi tablet Fe dengan perasan air jeruk terdapat peningkatan Hb
yang semula 9,3 gr/dl menjadi 9,6 gr/dl dalam jangka waktu 2 minggu.
5.2 Saran
1. Keluarga Binaan