Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN STUDI KASUS DAN JURNAL

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN DENGAN ANEMIA


PADA NY. “ S ” UMUR 25 TAHUN G2P1A0AH1 UK 19 MINGGU
DI KRI DHARMA HUSADA

Dosen Pembimbing : Eka Fitriyanti, S.ST.,M.Kes

Disusun Oleh :
Elisa Delitasari
1610104018

PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS


ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN DENGAN ANEMIA
PADA NY. “ S ” UMUR 25 TAHUN G2P1A0AH1 UK 19 MINGGU

DI KRI DHARMA HUSADA

Disusun Oleh :
Elisa Delitasari
1610104018

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Praktik Klinik Mata kuliah


Asuhan Kebidanan Kehamilan
Tanggal :……………………

Menyetujui

Pembimbing Lahan Praktikan

(Novi Puspitasari, A.Md.Keb) (Elisa Delitasari)

Pembimbing Pendidikan

(Eka Fitriyanti, S.ST.,M.Kes)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji dan syukur saya panjatkan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rohmat serta kuasa-Nya sehingga saya diberikan nikmat kesehatan
dan dapat menyelesikan Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Balita Sakit ini.
Laporan kasus ini di susun sebagai syarat dalam pelaksanaan Praktik Klinik
semester ganjil dan di harapkan khususnya bagi saya dan bagi pembaca agar
dapat memahami dan mengetahui isi dan tujuan Laporan Kasus Asuhan
Kebidanan Pada Balita Sakit ini.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucakan banyak triama kasih kepada:

1. Warsiti,S.Kep.,M.Kep., Sp.Mat. selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah


Yogyakarta.
2. M.Ali Imron,M.Fis., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami, S.ST., MNS, selaku Ketua Prodi Kebidanan
Program Sarjana Terapan yang telah banyak memberikan kebijakan,
dukungan serta bimbingan.
4. Eka Fitriyanti, S.ST.,M.Kes Selaku pembimbing Praktik Klinik.
5. Novi Puspitasari, A.Md.Keb Selaku pembimbing lahan di KRI
Dharma Husada
Semoga Laporan Kasus ini dapat bermanfaat, dan tidak lupa semua ini
saya kembalikan kepada Allah SWT, semoga segala niat baik dalam penyusunan
Laporan ini mendapat Ridho-Nya, aminya Robbal’alamiin.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Yogyakarta, 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat maslah persalinan atau
kelahiran tertinggi terjadi di Negara berkembang dnegan 450 kematian ibu
per 100.000 kelahiran bayi hidup di dibandingkan dengan resiko kematian
ibu di semblan Negara maju dan 51 negara persemakmuran. Ttrrlebih lagi
rendahnya penurunan angka kematian ibu secra bermakna dinegara yang
angka kematian ibunya rendah. Artinya, Negara-negara dengan angka
kematian ibu tinggi belum menunjukkan kemajuan berarti dlama 15 tahun
ini (Depkes RI, 2017).

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia 2010 (Depkes Ri, 2010), AKB


(angka kematian bayi) di Indonesia sebesar 35/1000 kelahiran hidup dan
AKI di kematian bayi yaitu BBLR 9Berat Badan Byi Rrendah) 38,94%,
asfiksia lahir 27,97%, sedangkan penyebab langsung kematian ibu yang
paling umum di Indonesia adalah perdarahan 28%, dehidrasi 24%, dan
infeksi 11%. Diperkiran 16-17 ibu menderita komplikasi yang
mempengaruhi kesehatan mereka, dari setiap ibu meninggal dalam
kehamilan, persalinana, atau nifas. Penyebab utaam kematian ibu yaitu
perdarahan, infeksi, dan hipertensi dalam kehamilan.

AKI di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditahun 2015


mencapai 125,88 per serratus ribu kelahiran, sedangkan untuk AKB di
kota Yogyakarta pada tahun 2015 mencapai 8,31 per seribu kelahiran.
Bahkan di tahun 2014, angka kematian bayi hanya 7,3 per seribu
kelahiran. Bahkan di tahun 2014, angka kematian bayi hanya 7,3 per
seribu kelahiran (Depkes, 2015) Pencapaian target AKI dan AKB di DIY
tahun 2003 yaitu mengurangi AKI 70/100.000 kelahiran hidup,
sedangkan AKB 12/1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2017).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bantul pada tahun

2017 sebesar 72,85/100.000 kelahiran hidup yaitu sejumlah 9 kasus dan


Angka Kematian Bayi (AKB) di tahun 2017 sebesar 8,74/1.000 kelahiran

hidup. Penyebab kematian ibu di Kabupaten Bantul tahun 2017 adalah

Pendarahan sebesar 17% (2 kasus), Pre Eklampsia Berat (PEB), Sepsis,

Hypertiroid, Syok, Infeksi Paru. Penyebab kematian bayi terbesar adalah

karena BBLR sebanyak 22 kasus, sedangkan kematian karena kelainan

bawaan sejumlah 20 kasus. Penyebaran kasus kematian ibu di Kabupaten

Bantul terjadi pada beberapa wilayah kecamatan, dengan jumlah kasus

terbanyak dilaporkan terjadi masing-masing sebanyak 2 (dua) kasus, serta

wilayah kerja Puskesmas Sewon II sebanyak 1 (satu) kasus dan Kasus

kematian bayi sejumlah 108 kasus, dan terjadi hampir di semua wilayah

kecamatan di Kabupaten Bantul. Kecamatan dengan kematian bayi

tertinggi yaitu di wilayah Puskesmas Jetis 2 dan Sedayu 2. (Dinkes Kab

Bantul, 2018).

Upaya yang dilaukan bidan sebagai mitra ibu yaitu dengan


memberikan asuhan kebidnaan secara komprehensif dimulai dari masa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga keputusan untuk
menggunakan alat kontrasepsi. Sesuai dengan permenkes No 28 Tahun
2017 pasal 18 a yang dijleaskan dalam pasal 19 ayat 1 bahwa kewenangan
bidan meliputi pelayanan kesehatan ibu pada masa sebelum hamil, masa
hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua
kehamilan. Dalam hal ini bidan juga berperan untuk memberikan
dukungan emosional melalui pendidikan kesehatan dan KIE selama masa
kehamilan hingga keluarga berencana (Dinkes DIY, 2017).
B. Tujuan
1. Tujuan umum

Untuk mengatasi secara umum tentang ibu hamil.

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui dan memahami secara khusus tentang asuhan


kebidanan pada ibu hamil.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum

kemudian dilanjutkan dengan implantasi atau nidasi. Kehamilan normal

akan berlangsung selama 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender

internasional jika dihitung dari fertilisasi sampai bayi lahir. Kehamilan

dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai 0-12 minggu,

trimester kedua 13-27 minggu, dan trimester ketiga 28-40 minggu

(Saifuddin, 2010).

B. Perubahan Fisiologi dan Psiklogi Pada Masa Kehamilan

1. Perubahan Fisiologi

a) Uterus

Pembesaran uterus terjadi karena :

a) Peningkatan vaskularisasi pembuluh darah

b) Hyperplasia (produksi jaringan otot dan jaringan febrioelatis baru) dan

hipertrofi (pembesaran serabut otot dan jaringan febriolestis yang sudah

ada).

c) Perkembangan desidua

Sepanjang kehamilan vagina dipengaruhi oleh tingginya kadar hormon

yang bersirkulasi terutama estrogen. Dinding vagina lebih elastis dan

terjadi penebalan. Kadar hormone meningkat sehingga keseimbangan

normal pada vagina terganggu. Akibatnya disekitar vagina menjadi

asam. Keasaman pada lingkungan vagina dapat menvegah infeksi


berbagai bakteri. Meskipun demikian infeksi vagina, terutama

kandidiasis lebih sering terjadi (Kamariyah, 2014).

b) Payudara

Putting susu dan aerola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah

muda sekunder pada aerola, dan putting susu menjadi lebih erektil. Ukuran

payudara meningkat secara progresif karena pertumbuhan kelenjar mamae

selama trimester dua dan tiga. Meskipun perkembangan kelenjar mamae

secara fungsional lengkap pada masa pertengahan kehamilan, tetapi laktasi

terhambat sampai kadar estrogen menurun, yaitu setelah janin dan plasenta

lahir. Selama kehamilan dikeluarkan cairan berwarna putih kekuningan atau

disebut kolostrum pada putting (Kamariyah, 2014).

c) Sistem Kardiovaskuler

Jantung mengalami hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi ringan akibat

peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong

ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan ke kiri.

Peningkatan ini juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum

terjadi selama masa hamil. Perubahan pada auskultasi mengiringi perubahan

ukuran posisi jantung (Marmi, 2011).

d) Sistem Pernapasan

Penyebab peningkatan sensivitas pusat pernafpasan terhadap

karbondioksida yaitu diduga progesterone dan estrogen. Terjadi peningkatan

kebutuhan oksigen pada ibu karena percepatan laju metabolik dan

peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Peningkatan


vaskularisasi juga terjadi pada traktus atau sebagai respons terhadap

penigkatan kadar estrogen. (Kamariyah, 2014).

e) Sistem Perkemihan

Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal estrogen dan

progesterone, tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan volume

darah meningkat. Walaupun kandung kemih terisis sedikit urine tetapi

menimbulkan rasa ingin berkemih karena pembesaran uterus menekan

kandung kamih (Marmi, 2011).

f) Sistem Integumen

Perubahan keseimbangan hormone dan peregangan mekanis menyebabkan

timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integument selama kehamilan.

Terjadi hiperpigmentasi pada kulit yang dipengaruhi hormone melanophore

Stimulating hormone di lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar

suprarenalis. Hiperpegmantasi sering terjadi pada daerah leher, areola

mamae, papilla mamae, pipi (kloasma gravidarum) yaitu bintik-bintik

kecoklatan yang tamak di daerah tonjolan maksila dan dahi (Kamariyah,

2014).

g) Sistem Maskuloskeletal

Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah

mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lain terkait

seringakali menimbulkan rasa tidak nyaman pada musculoskeletal.

Peningkatan distensi abdomen membuat panggul miring kedepan,

penurunan tonus otot perut, peningkatan BB pada akhir kehamlan


membutuhkan penyesuain ulang (realignment) kurvatur spinais (Marmi,

2011).

h) Sistem Neurologi

Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan

timbulnya gejala neurologis dan neuromusmuscular sebagai berikut :

a. Kompresi saraf panggul atau statis vascular akibat pembesaran uterus

dapat menyebabakan perubahan sensoria di tungku bawah

b. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada

saraf atau kompresi akar saraf.

c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunnel

syndrome selama trimester akhir kehamilan

d. Akroestesia (rasa baal dan gatal ditangan) yang timbul akibat posiis

bahu yang membungkuk dirasakan oleh beberapa wanita selama hamil.

e. Nyeri kepala akibat ketegangan yang timbul saat ibu merasa cemas

f. Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuscular

seperti kram otot atau tetani (Kamriyah, 2014).

i) Sistem Pencernaan

Pada kehamilan biasanya wanita hamil akan mengalami konstipasi karena

pengaruh hormone progesteron yang meningkat. Wanita hamil juga akan

mengalami perut kembung yang terjadi karena adanya tekanan uterus yang

membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam

khususnya seluran pencernan, usus besar, kearah atas dan lateral (Dewi,

2011).
j) Sistem Endokrin

Selama kehamilan normal kelenjar hipofisi akan membesar kurang lebih

135%. Pada perempuan hipofisektomi persalinan dapat berjalan lancar.

Hormon prolactin akan meningkat 10 kali lipat pada saat kehamilan aterm.

Hormon tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat

persalinan akibat dari hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.

Kelenjar adrenal pada kehamilan akan mengecil, sedangkan hormone

androstenedione, testosterone, dan kortisol akan meningkat (Sarwono,

2014).

2. Adaptasi Perubahan Psikologi

1) Perubahan Psikologi pada ibu hamil Trimester I (1-3 bulan) yaitu kadar

hormon progesteron dan estrogen dalam kehamilan segera setalah konsepsi

akan meningkat. Pada pagi hari hal ini akan menimbulkan mual, muntah,

lemah Lelah, dan membesarnya payudara. Pada wanita trimester pertama

hasrat untuk melakukan hubungan seksual sudah berbeda. Terjadi

penurunana libido selama periode ini. Libido sangat dipengaruhi oleh

kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran.

Pada rimester pertama semua ini merupakan bagian normal dari proses

kehamilan (Dewi, 2011).

2) Perubahan Psikologi pada ibu hamil Trimester II (4-6 bulan) Trimester

kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, karena wanita

bebas dari ketidaknyamanan yang normal dialami wanita saat hamil

sehingga membuat lebih nyaman. Tubuh ibu telah terbiasa dengan kadar

hormone yang lebih tinggi dan masa tidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Ibu telah menerima kehamilannya dan mualai dapat

menggunakan energi serta pikirannya secara lebih instruktif. Pada trimester

ini pula ibu mampu merasakan gerakan janinnya. Banyak ibu yang merasa

terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman, seperti yang dirasakan nya

pada trimester pertama dan merasakan naiknya libido (Asrinah, 2015).

3) Perubahan Psikologi pada ibu hamil Trimester III (7-9 bulan) Trimester

ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.

Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam

menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Orang-oramg ang disekitar

kini mulai membuat rencana untuk bayi yang dinanatikan. Sejumlah

kekutan muncul pada trimester ketiga (Walyani, 2015).

3. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

Menurut Mandang (2014) Kebutuhan dasar ibu hamil adalah unsur-unsur

yang dibutuhkan oleh ibu hamil dalam mempertahankan kehidupan dan

kesehatannya berupa kebutuhan fisik, kebutuhan psikologis dan ketidak

nyamanan selama kehamilan dan cara mengatasinya.

3. Kebutuhan Fisik

a) Kebutuhan Oksigen

Menurut Asrinah (2010) meningkatnya jumlah progesterone kehamilan

mmengaruhi pusat pernapasan, CO2 menurun dan O2 meningkat, akan

bermanfaat bagi janin, Kehmailan menyebabkan hiperventilasi, di mana

keadaan CO2 menurun. Pada trimester III, janin membesar dan menekan

diafragma, menekan vena cava inferior, yang menyebabkan napas pendek-

pendek.
b) Diet Makanan

Kebutuhan makanna pada ibu hamil harus terpenuhi. Kekurangan nutrisi

dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uter, perdarahan pasca-

persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Pemenuhan maknana yang

berlebihan dapat menyebabkan kegemukan, pre-eklamsia, janin besar dan

sebgainya.

c) Personal Hygiene (kebersihan pribadi)

Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan kaerena dengan perubahan

system metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat.

Keringat yang menempel di kulit akan membuat lembab dan memungkinkan

menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme. Kebersihan vagina juga

sangat perlu diperhatikan selain dengan mandi tetapi juga sering ganti

pakaian dalam.

d) Pakaian

Menurut Asrinah (2010) Hal yang perlu dipeprhatikan untuk pakaian ibu

hamil:

1) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat di

daerah perut

2) Bahan pakaian usaha yang mudah neyerap keringat

3) Pakailah bra yang menyokong payuadra

4) Memakai sepatu dengan hak rendah

5) Pakian dalam harus selalu bersih


e) Eliminasi

Menurut Mandang (2014) elimnais ibu hamil terjadi yaitu:

1) Trimester I : frekuansi BAK meningkat karena kandungan kencing tertekan

oleh pembesaran uterus, BAB normal konstitensi lunak

2) Trimester II : frekunsi BAK normal kembali karena uterus telah keluar

dari rongga panggul

3) Trimester II : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP

(Pintu atas panggul, BAB sering obstipasi (sembeit) karena hormone

progesterone meningkat.

f) Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah

penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi

yang diberikan adalah imunisasi TT yang dapat mencegah penyakit tetanus.

4) Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan

1) Trimester I

a. Mual muntah

Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum atau

morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang disertai

muntah (frekuensi kurang dari 5 kali). Emesis gravidraum (morning

sickness) berhubungan dengan level human chorionic gonadotropin (Hcg).

Hcg menstimulasi produksi estrogen pada ovarium. Estrogen diketahui

bahwa meningkatkan mual dan muntah.


Cara mengatasinya :

Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikan jumlah dan

ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan minum cairan yang

mengandung elektrolit atau suplemen.

b. Hipersalivasi

Air liur berlebihan atau dalam bahasa medis disebut hipersalivasi atau

sialorrehea atau ptyalism adalah peningkatan sekresi air liur yang

berelebihan (1-2 L/hari). Hipersalvasi disebabkan oleh peningkatan

keasaman didalam mulut atau peningkatan asupan zat pati, yang

menstimulasi kelenjar engalamisekresi berlebihan.

Cara mengatasinya : menyikat gigi, berkumur atau mengisa permen yang

mengandung mint.

c. Pusing

Penyebab pasti pusing belum diketahui akan tetapi diduga karena pengaruh

hormone progesterone yang memicu dinding pembuluh darah melebar,

sehinga mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah dan membuat

ibu merasa pusing.

Cara mengatasinya :

a. Bila disebabkan oleh hormone maka penanganannya cukup dengan

istirahat dan tidur serta menghilangkan stress.

b. Bila disebabkan oleh anemia dan hipertensi maka harus diatasi dulu

faktor penyebabnya. Dlam hal ini, bidan melakukan kolaborasi dengan

dokter.
c. Mudah Lelah

Mudah Lelah penyebabnya yaitu diakibatkan oleh penurunan drastik

laju metabolisme dasar pada awal kehamilan. Selain itu, peningkatan

progesterone memiliki efek menyebabkan tidur.

Cara mengatasinya :

Meyakinkan ibu bahwa kelelahan adalah hal yang normal dan bahwa

````kelelahan akan hilang secara spontan pada trimester II

2) Trimester II

Menurut Husin (2015) perubahan ketidaknayamanan yang terjadi pada

trimester II dianataranya adalah :

a. Pusing

Pusing timbul karena peningkatan volume plasma darah hingga 50%. Sel

darah merah meningkat akan mempengaruhi haemoglobin darah, sehingga

jika tidak diimbangi maka akan terjadi anemia.

Cara mengatasi dengan melakukan penapisan terhadap anemia. Kemudian

jika telah diyakini merupakan efek perubahan fisiologi maka ibu bisa

dianjurkan untuk istirahat yang cukup di malam hari maupun siang.

b. Sering berkemih

Masa uterus akan bertambah sana ukuran uterus mengalami peningkatan

seiring bertambahnya usia kehamilan. Uterus akan membesar keluar dari

pintun atas panggul menuju rongga abdomen. Perubahan tersebut

menyebabkan uterus tertekannya kandung kemih yang terletak tepat didepan

uterus.
Cara mengatsi dengan asuhan yang dapat dilakukan bidan terkait seringnya

berkemih dijelaskan lebih lanjut pada keluahan sering berkemih di trimester

II.

c. Nyeri perut bawah

Nyeri perut bawah disebabkan oleh smakin membesarnya uterus sehingga

keluar dari rongga panggul menuju rongga abdomen. Keadaan ini berakibat

pada tertariknya ligamen-ligamen uterus seiring dengan pembesaran yang

terjadi yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan.

Cara mengatsinya yaitu menganjurkan ibu untuk tidak berdiri secra tiba-tiba

dari posis jongkok, mengajarkan ibu posisi tubuh yang baik sehingga

memperingan gejala nyeri yang mungkin timbul.

d. Nyeri punggung

Penyebab nyeri punggung yaitu karena aliran pengaruh aliran darah vena

kearah lumbal sebagai peralihan cairan dari intraseluler kearah ekstraseluler

akibat dari aktivitas yang dilakukan ibu.

e. Sikatrik

Sikatrik atau stretch marck-striae diakibatkan oleh hiperdistensi yang terjadi

pada jaringan kulit akibat peningkatan ukuran maternal yang menyebabkan

peregangan pada lapisan kolagen kulit.

Cara mencegahnya bisa dengan penggunaan ekstrak dedaunan seperti

chamomile, lidah buaya, bunga matahair, kedelai canlendula, rosemary dan

ekstrak tumbuhan yang memiliki kandungan vitamin E dan vitamin A.


f. Sekret vagina berlebih

Penyebabnya yaitu akibat tingginya kadar estrogen memicu serviks

menegluarkan discharge atau yang disebut leucorrhea. Selain itu, estrogen

memicu peningkatan jumlah glikogen pada epithelium vagian yang

diproduksi oleh lactabocillus acidophilus-dordeliin dan menyebabkan PH

vagina menjadi asam (3.5-6 PH).

Cara mengatasinya yaitu dengan menjaga kebersihan diri dengan mengganti

celana dalam sesering mungkin untuk mencegah kelembapan yang terjadi

serta terhindar dari infeksi mikroorganisme.

g. Konstpasi atau sembelit

Penyebabnya yaitu peningkatan progesterone yang memepengaruhi kerja

oto-otot polos tubuh mengakibatkan melambatnya gerakan peristaltic

esofagus dan motilitas usus. Akibatnya ibu sering mengalami perut yang

cepat kenyang dan sering menimbulkan sensasi mual.

Cara mengatasinya dengan mengkonsumsi makanna mengandung serta. Ibu

juga harus memenuhi kebutuhan hidrasinya, dengan minum paling sedikiy

8-10 gelas/hari.

h. Penambahna berat badan

Penambahan berat bedan terjadi karena bertambahnya komposisi uterus,

berkembangnya plasenta, janin dan cairan ketuban. Selain itu penamabahan

berat badan diakibatkan karena bertambahnya jumlah volume darah,

peningkatan retensi cairan serta produksi lemak selama hamil.

Asuhan yang dapat dilakukan yaitu :


a) Menghitung perkiraan penambahan berat yang disarankan sesuai

dengan perhitungan IMT serta serta menentukan status IMT

b) Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi dengan

pengaturan pola makan.

i. Pergerakan janin

Pergerakan janin merupakan salah satu tanda yang menjadi petunjuk

keadaan janin. Jika terjadi gerakan janin yang melambat atau lebih cepat

dapat menjadi penanda bahwa kebutuhan janin tidak terpenuhi.

3) Trimester III

Keluhan yang muncul pada kehamilan trimester III menurut Mandang

(2014) yaitu :

a. Sakit Bagian Belakang

Penyebab yaitu karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam

kandungan yang dapat memepengaruhi postur tubuh sehingga menyababkan

tekanan kearah tulang belakang.

Beberapa cara mengatasinya yaitu :

a) Pakailah sepatu tumit rendah

b) Hindari mengangkat beban berat

c) Dengarkan isyarat tubuh berhentilah mengangkat sesuatu jika andaa

meraskan ketegangan pada bagian punggung atau pinggang.

d) Gunakan Kasur nyaman

e) Tetaplah berolahraga ringan.

b. Konstipasi
Pada trimester ketiga ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang

membesar ke daerah usus selain perubahan hormone progesterone.

c. Sering Buang air kecil

Pembesaran bayi ketika Rahim turun ke rongga panggul akan semakin

menekan kandung kemih.

Beberapa cara mengatasinya

d. Pernapasan

Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke

paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu. Ini juga didukung leh adanya

tekanna Rahim yang mebesar yang berada di bawah diafragma (yang

membatasi perut dan dada).

e. Varises

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan

daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabakan vena menonjol, dan

dapat juga terjadi didaerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi

juga akan menekan vena daerah panggul yang memperburuk varises.

f. Kram pada kaki

Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena

kekurangan kalsium.

Beberapa cara mengatasinya :

Untuk mencegah kram kaki, menggerakkan jari-jari kaki kearah bawah

(seperti menunjuk) atau berdiri dengan ujung-ujung jari kaki.


g. Gatal-gatal

Biasanya pada kulit perut. Hal ini muncul akibat membesarnya parut sesuai

perkembangan janin dalam kandungan.

Cara mengatasinya : jangan digaruk, karena akan meninggalkan bekas.

Kalau dioles dengan pelembab.

h. Suhu badan meningkat

Ibu hamil akan lebih mudah merasa kegerahan/berkeringat hsl tersebut

terjadi karena ada oerubahan metabolisme tubuh sebagai upaya penyesuaian

untuk mendukung bayi yang semakin membesar.

Cara mengatsinya : usahakan tinggal diruang/lingkungan yang sejuk.

i. Sulit tidur

Membesarnya janin, gerakan yang semakin lincah, dan tekanan pada

kandung kemih yang memaksa ibu hamil sering kencing adalah factor utama

pengganggu tidur.

Cara mengatasinya : posisi tidur yang dianjurkan pada fase ini adalah tidur

miring kekiri atau kekanan.

j. Gusi mudah berdarah

Perubahan hormonal juga diikuti membengkaknya gusi sehingga

permukaanya menjadi tipis dan mudah berdarah ketika sedang gosok gigi.

Cara mengatasinya : ganti sikat gigi yang soft dan gunakan pelan-pelan.
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL


Ny. “W” G3P2A0Ah2 UMUR 39 TAHUN USIA KEHAMILAN 30+MINGGU
DI KRI DHARMA HUSADA

NO. REGISTER : 23441


Tanggal Masuk / Pukul : 28 November 2018 / 17.15 WIB

IDENTITAS PASIEN
Ibu Suami
1. Nama : Ny. W Tn. B
2. Umur : 39 tahun 40 tahun
3. Agama : Islam Islam
4. Suku/bangsa : Jawa Jawa
5. Pendidikan : SMA SMA
6. Pekerjaan : IRT Buruh
7. Alamat : Pundong Pundong

A. SUBYEKTIF

1. Alasan kunjungan saat ini


Ibu mengatakan ingin memeriksakan kandungannya.

2. Keluhan utama
- Ibu mengatakan merasa kram pada kakinya.
- Ibu mengatakan merasakan panas pada perutnya

3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun Siklus : 30 hari
Lama : 5-6 hari Teratur : tidak
Sifat darah : cair Keluhan : tidak ada
4. Riwayat perkawinan
Status perkawinan : Syah Menikah ke :1
Lama : 20 tahun Usia menikah pertama kali : 20 tahun

5. Riwayat obstetri: G3P2A0Ah2


Hamil Persalinan Nifas
ke Tahun Umur Jenis Penolon Komplika Jenis BB laktas komplika
kehamila persalina g si kelamin lahi i si
n n r
1 2014 39 spontan Bidan Tidak ada perempua 290 ASI Tidka ada
n 0
2 2016 38 spontan Bidan Tidka ada Laki-laki 285 ASI Tidak ada
0
Hamil
ini

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


No Jenis Pasang Lepas
kontrasepsi tgl Oleh tempat Keluhan tgl oleh tempat alasa
n
1 Suntik 1 2016 Bidan BPM Tidak ada 2018 Bidan BPM Ingin
bulan punya
nak

7. Riwayat Kehamilan sekarang


a. HPHT : 17 April 2018
HPL : 24 Januari 2018
b. ANC pertama umur kehamilan: 6 minggu
c. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi :1x
Keluhan : sering BAK,Mual-muntah
Komplikasi : tidak ada
Terapi : Vit c & B6

Trimester II
Frekuensi :2x
Keluhan : kram pada kaki dan heart burn (panas pada perut)
Komplikasi : tidak ada
Terapi : Fe,banyak minum air putih

Trimester III
Frekuensi : 2x
Keluhan : sering berkemih
Komplikasi : tidak ada
Terapi : mengosongkan kanudng kemih saat terasa ingin
berkemih
d. Imunisasi TT
TT 1 : TT caten
TT 2 : Pada awal kehamilan
e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari) Ibu mengatakan gerakan
janin 10x selama 12 jam

8. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita(menular,menurun,menahun)
Ibu mengatakan tidak perah/sedang menderita penyakit menular
(HIV,AIDS,hepatitis), penyakit menular (Asma,DM), dan penyakit
menahun (jantung)
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita
keluarga (menular,menurun,menahun)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami tidak
sedang menderita penyakit menular penyakit menular
(HIV,AIDS,hepatitis), penyakit menular (Asma,DM), dan penyakit
menahun (jantung)
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari pihak ibu maupun keluarga suami tidak
mempunyai riwayat keturunan kembar
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi apapun
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi obat

9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


Sebelum hamil Saat hamil
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3x/ hari 4x/hari
Jenis : nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk
Porsi : 1 piring 1 piring
Pantangan : tidak ada tidak ada
Keluhan : tdak ada tidak ada
Minum
Frekuensi : 5x/ hari 7x/hari
Jenis : air, teh air, susu
Porsi : 1 gelas 1 gelas
Pantangan : tidak ada tidak ada
Keluhan : tdak ada tidak ada

b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 2x/hari 1x/hari
Warna : kecokelatan kecokelatan
Konsistensi : lembek lembek
Keluhan : tidak ada tidak ada
BAK
Frekuensi : 4x/hari 6x/hari
Warna : kuning jernih kuning jernih
Konsistensi : cair cair
Keluhan : tidak ada tidak ada

c. Istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam/hari 1-2 jam/hari
Keluhan : tidak ada tidak ada
Tidur malam
Lama : 7 jam/hari 6 jam/hari
Keluhan : tidak ada tidak ada

d. Personal hygiene
Mandi : 2x/hari 2x/hari
Ganti pakaian : 2x/hari 3x/hari
Gosok gigi : 2x/hari 3x/hari
Keramas : 3x/hari 3x/hari

e. Pola seksualitas
Frekuensi : 1x/minggu tidak ada
Keluhan : tidak ada tidak ada

f. Pola aktivitas (terkait dengan kegiatan fisik, olahraga)


Ibu mengatakan pada pagi hari ibu biasanya jalan-jalan pagi sebagai olahraga dan
mengerjakan pekerjaan rumah, seperti: mencuci, menyapu dan memasak.
10. Kebersihan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman
beralkohol)
Ibu mengaakan tidak mempunyai kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan
seperti merokok, minum jamu dan minum minuman beralkohol
11. Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/ keluarga
terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami istri/
keluaga/tetangga, perawatan bayi, kegitan ibadah, kegiatan soaial, kegiatan
ekonomi keluarga)
a. Ibu mengatakan ibu, suami maupun kelurga sangat senang atas kehamilan ini.
b. Ibu mengatakan ingin memberkan ASI secara eksklusif pada bayinya.
c. Ibu mengatakan ingin merawat bayinya sendiri.
d. Ibu mengatakan penopang perekonomian keluaraga adalah suaminya

12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan,persalinan,nifas)


-ibu mengatakan belum mengetahui tentang kehamilan, persalinan, nifas.

13. lingkungan yang berpengaruh ( sekitar rumaha dan hewan peiharaan)


-ibu mengatakan daerah di sekitar rumah bersih.
-Ibu mengatakan tidak memliki hewan peliharaan.

B. OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Status emosional : Stabil
Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi :82x/menit
Pernafasan : 18x/menit suhu :36,50 c
BB : 48 kg TB :155 cm

2. Pemeriksaan fisik
Abdomen : tidak ada bekas operasi, ada linea gravidarum.
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari bawah PX, pada fundus teraba lunak, tidak
melenitng (bokong)
Leopold II : Kanna teraba memanjang seperti papan ada tahanan dan
keras (punggung), Bagian kiri teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bgaian terendah janin teraba satu bagian bulat, keras,
melnting (kepala)
Leopold IV : Kedua tangan bertemu (divergen)
Auskultasi
DJJ : 140 x/meni
3. Pemeriksaan penujang
HB : 10 gr%
HbsAg : negatif
C. ANALISA
Ny. W umur 39 tahun G3P2A0AH3 umur kehamilan 30+4
minggu dnegan kehamilan norma

D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan normal
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,7OC
R : 20 x/menit
2. Menjelaskan kepada ibu pada trimester III megalami
peningkatan frekuensi kandung meih karena bagian janin akan
menurun masuk kedalam pangul dan menimbulkan tekanan
langsung pada kandung kemih. Penanganannya bila tidur
khususnya malam hari posisi miring dengna kedua kaki ditinggikan
untuk meningkatkan diuresis.
Evaluasi : ibu paham atas apa yang disampaikan
3. Memastikan bahwa ibu menegtahui tanda-tanda persaliann yaitu
mules bertambah ssring, keluarga lender darah disertai ketuban
dari jalan lahir.
Evaluasi : ibu memahami penjelasan Bidan.
4. Memberikan terapi obat kepada ibu
a. Tablet Fe : 1x1 10 tablet
b. Kalk : 1x10 tablet
c. Menganjurkan ibu untuk minum obat secara rutin
Evaluais : ibu bersedia mengkonsumsi obat yang diberikan
5. Menginformasikan kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu
lagi atau jika ada keluahan
Evaluasi : Ibu bersedia kunjungan ulang
6. Melakukan pendokumentaisan
Evaluasi : Sudah dilakukan
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pentingnya antenatal cara (ANC) terpadu dalam pemeriksaan ibu hamil


diharapkan dapat dilakukan sesuai standar minimal asuhan antenatal yang
dilaksanakan secara berkesinambungan dan menyeluruh sehingga dapat
memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin. Dalam jurnal yang berjudul “Hubungan pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Antenatal Care Terhadap perilaku Kunjungan Kehamilan”. Pelayanan
ANC terpadu mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu
hamil dan melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk
menjalani persalianna normal.

Pemeriksaan kehamilan sesuai standar kesehatan yang dikeluarkan


Ddepkes RI yaitu inimal 4 kali selama kehamilan dnegan rincian oemeriksaan 1
kali pada trimester pertama,1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester
ketiga (Kemenkes, 2009). Patuhnya seseorang dapat terjadi jika seseorang sadar
akan manfatnya yang disadarai oleh penegtahuan yang baik kemuadian diikuti
dnegan perilakuk kesehatan yang baik pula. Pengetahuan adalah salah satu factor
predisposisi terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku seseoang yang terbentuk
dan disadari oleh pengetahuan akan bersifat lebih lama dari pada perilaku yang
tidak disadari pengetahuan, dengan demikian pemeberian pendidikan kesehatan
tentang pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk dilakukan serta ibu hamil
siharpkan untuk menyadari pentingnya pemriksaan ANC sehingga berusaha
memperkaya pengetahuannya yang menjadikannya patuh dlaam pelaksanaan.

Pada kasus ibu hamil trimester III dari hasil pengkajian data subjektif Ny.
W umur 39 tahun G3P2A0AH3 umur kehamilan 30+4 minggu memiliki tingkat
pendiidkan terakhir SMA, sehingga pengetahuan akan kesadaran pentingnya
melakukan pemeriksaan ANC cukup tinggi. Ny. W usia 39 tahun G3P2A0AH3
rutin melakukan kunjungan ANC, pada trimester pertama ibu melkaukan
kunnungan 1X, trimester kedua 2X, dan pada trimester ketiga sebanyak 3X
dengan rutinnya ibu melakukan kunjungan ANC. Ny. W dapat lebih megetahui
kondisi kehamilannya. Dalam pelaksanaan teori dengan pelaksanaan dilahan
praktik dapat disimpulkan tidka ada kesenjangan antara teori dan lahan praktik.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya antenatal care


(ANC) terpadu dlaam pemeriksaan ibu hamil diharpkan dapat dilakukan
sesuai standar minimal asuhan antenatal yang dilaksanakan secara
berkesinambungan dan menyeluruh sehingga mampu mendeteksi dan
menangani resiko tinggi ada ibu hamil. ANC terpadu sangat penting diberikan
petugas kesehatan kepada ibu hamil karena tidak hanya mampu mnedeteksi
dini rsiko kehamilan saja namun juga mnedeteksi masalah yang dialami ibu
hamil yang dapat mengganggu kehmailan agar dapat dilakukan intervensi
yang cepat dan tepat sebagai upaya minimalkan komplikasi kehamilan dan
mencegah komplikasi persalinan.

Ny. W umur 39 tahun G3P2A0AH3 rutin melakukan kunjungan ANC


karena kesadaran dan pengtahuan terkait pentingnya pelayanan ANC cukup
tinggi, sehingga dapat mengetahui kondisi kehamilannya dan tidak ada
komplikais pada saat menjelang persalinan. Dalam pelaksanaan teori dnegan
pelaksanaan dilahan priktik dapat disimpulkasn tidak ada kesenjangan antara
teori dan lahan praktik.

B. Saran

1. Bagi Klinik

Diharapkan kepada tenaga kesehata KRI Dharma Husada terutama petugas


kesehatan kebidanan dan keperawatan untuk terus memepertahankan
pelayanan kesehetan yang bermutu, efisien dan efektif.

2. Bagi Institusi

Diharapkan kepada pembimbing untuk mempertahankan dan


meningkatkan bimbingan kepada para mahasiswi yang melaksanakan
praktik lapangan agar dapat menerapkan teori yang telah diperoleh dari
masing-masing institusi sehingga dapat mengasah keterampilan dalam
melakukan pemeriksaan ANC.
3. Bagi mahasiswi
Mahasiswi diharapkan mampu menuangkan ilmu teori yang telah
dipelajari ke dalam praktik lapangan dan melakukan setiap tindakan
khususnya pemeriksaan ANC.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2017. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta 2017. Diakses


pada
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PR
OVINSI_2017/14_DIY_2017.pdf

Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Febriyanti Niken Kurnia, Susialwati Dwi. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu


Hamil Tentang Antenatal Care Terhadap Perilaku Kunjungan
Kehamilan. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of
Nursing), Volume 7, No.3.
(https://media.neliti.com/media/publications/104740-ID-hubungan-
pengetahuan-ibu-hamil-tentang-a.pdf, diakses 25 Desember 2018).

Anda mungkin juga menyukai