Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan
fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat
mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Angka kematian
ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Angka kematian ibu dan bayi
merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu
pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus ( SUPAS ) 2015. Berdasarkan hasil
survei penduduk antar sensui (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per
1.000 kelahiran hidup, yang artinya dimana sudah mencapai target dari MDGs 2015
Pada tahun 2012 Kabupaten Kediri pernah menjadi fokus kementrian dengan
angka kematian ibu sebanyak 37 jiwa dan pada tahun 2014-2015 angka kematian ibu
mengalami penurunan diangka yang sama yaitu 17 kemudian pada tahun 2016 turun
walaupun tidak signifikan, yaitu pada tahun 2015 adalah 7,6/1000 kelahiran hidup.
2
tahun 2015 dilaporkan terjadi 24.740 kelahiran hidup mengalami penurunan yang
dibandingkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 25.146. banyaknya kelahiran tercatat 104
kasus lahir mati 104 (4,2/1000), 188 (7,6/1000 kelaahiran hidup) kasus kematian 19
(0,76) kasus kematian balita, kematian bayi terbanyak di Puskesmas Badas dengan
jumlah 15 bayi selama satu tahun dan terendah di Puskesmas Mojo, Pelas, dan Kayen
Kidul. Sedangkan jumlah kematian bayi 0-28 sebanyak 160 terbanyak pada kasus
neonatal yaitu usia 0-7 hari sebanyak 118 bayi dan 42 terjadi pada kasus neonatal yaitu
usia 0-7 hari sebanyak 118 bayi dan 42 terjadi pada Neonatal lanjut yaitu 8-28 hari dan
Kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil
yang tidak sehat dapat menyebabkan AKI. AKI dapat dihindari jika kualitas antenatal
care dilakukan dengan teratur. Kondisi ibu hamil yang tidak sehat seperti komplikasi,
anemia, ibu hamil dengan diabetes, hipertensi, malaria, dan ibu hamil yang 4 terlalu
( Terlalu muda <20 tahun atau ibu hamil yang Terlalu tua >35 tahun, terlalu dekat
jaraknya 2 tahun, dan terlalu banyak anak >3 ), dan 3 Terlambat ( Terlambat
oleh Asfiksia, Ikterus, Hipotermi, Tetanus neonatorum, infeksi, trauma lahir, BBLR,
sudah sejak tahun 2014 telah meluncurkan Gerakan Peduli Keluarga dengan tujuan
mempercepat perbaikan gizi serta kesehatan ibu dan anak yang berfokus pada 1000
hari pertama kehidupan, untuk itu seluruh instansi terkait baik pemerintah maupun
3
swasta melakukan upaya perlindungan, promosi dan dukungan terhadap program
masa nifas ( postnatal care ), pelayanan bayi baru lahir ( neonatal care ), dan
1.2 Tujuan
Memberikan asuhan pada ibu masa bersalin, nifas dan bayi baru lahir
a. Melakukan pengkajian pada ibu masa bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
g. Mendokumentasi asuhan kebidanan pada ibu masa bersalin, nifas dan bayi
baru lahir.
4
1.3 Metode Pengumpulan Data
1.3.1 Wawancara
1.3.2 Observasi
Dilaksanakan dengan melihat data dan riwayat ibu di rekam medik yang
dengan sumber teori lieratur yang digunakan penulis adalah dari buku.
Halaman judul
Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
5
1.2.1 Tujuan Umum
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Tanda
3.2.3 Analisa
3.2.4 Penatalaksaan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
pengeluaran bayi cukup bulan dan hamper cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. ( Endang. 2015)
2.1.2 Tanda
besar
2. Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina) dengan his
7
2.1.3 Perubahan Fisiologis
I. Kala I
lebih jelas lagi. Segmen bawah rahim memegang peran pasif dan
dan teregang yang akan dilalui janin. Setelah kontraksi maka otot
bawah dan tidak banyak naik lagi ke atas setelah his hilang. Akibat
8
b. Perubahan uterus
Kalau fundus uteri dapat naik ke atas, maka kontraksi tersebut tidak
c. Perubahan Serviks
suautu lubang saja dengan pinggir yang tipis. Lalu akan terjadi
teraba lagi bibir portio, segmen bawah rahim, serviks dan vagina
d. Perubahan Vagina
9
dasar panggul seluruhnya dihasilkan oleh tekanan yang diberikan
oleh bagian bawah janin. Perubahan yang paling nyata terdiri atas
rektum menonjol.
II. Kala II
a. Kontraksi uterus
detik, intensitas ringan lama kelamaan menjadi 2-3 menit, lama 60-
10
meliputi dilatasi serviks/ pelebaran serviks, mekanisme penurunan
b. Uterus
pada vulva.
11
III. Kala III
a. Uterus
b. Pelepasan Korioamnion
c. Pengeluaran plasenta
darah pada bagian uterus yang membawa darah dari dan menuju
12
menyebabkan pelepasan plasenta lebih lanjut. Selain itu otot uterus
saat ini uterus akan berkontraksi sangat kuat dan menjadi bulat
jalan lahir.
IV. Kala IV
a. Tanda-tanda vital
tekanan darah, dan nadi yang rutin selama interval ini adalah salah
persalinan, atau jika ada indikasi perlu dimonitor lebih sering lagi.
13
dehidrasiya juga harus dievaluasi. Denyut nadi biasanya berkisar
60-70 kali per menit. Suhu ibu berlanjut sedikit meningkat, tetapi
b. Uterus
dan bekuan di dalam uterus yang perlu ditekan dan dikeluarkan, uetrus
yang lebih banyak. Uterus harusnya teraba keras ( kaku ) bila diraba.
atonia uteri.
14
lahir tangan bisa masuk, tetapi setelah 2 jam introitus vagina hanya
I. Pengkajian
III. Perencanaan
IV. Pelaksanaan
15
5. Mempersiapkan ibu untuk memilih posisi yang ngyaman sesuai
keinginan.
6. Melonggarkan atau melepaskan tali pusat, bila ada tali pusat yang
denyut jantung)
16
14. Melakukan inisiasi menyususi dini
aktif
5. Cuci tangan
V. Evaluasi
17
c. Kala III : monitoring pengeluaran plasenta
dengan standar yang berlaku (SOAP) dalam status klien dan buku KIA.
2.2.1 Pengertian
reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. Masa nifas adalah
2.2.2 Perubahan
a. Uterus
18
hanya 60 gram. Involusi uteri dapat juga dikatakan sebagai proses
b. Lochea
berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina
1. Lochea rubra, keluar pada 1-3 hari postpartum, berisi darah segar
tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Segera setelah
tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada postpartum hari ke-5,
19
2. Perubahan Sistem Perkemihan
kemih pada masa nifas sangat kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah,
sehingga kandung kemih penuh atau sesudah buang air kecil masih tertinggal
urine residual (normal ±15 cc). Sisa urine dan trauma kandung kemih waktu
darah yang berada diantara otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
a. Suhu badan
Pasca melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat
celcius dari keadaan normal. Kenaikan suhu tubuh ini akibat dari kerja
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca
20
c. Tekanan darah
d. Pernafasan
Pada ibu postpartum umumnya pernafasan lambat atau normal. Hal ini
aliran darah yang meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh
dengan cepat sehingga mengurangi volume plasma kembali pada proporsi yang
normal.
kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih
pembekuan darah.
21
2.2.3 Kebutuhan Kesehatan Ibu
dewasa +700 kalori pada 6 bulan pertama kemudian +500 kalori bulan
dan vitamin yang cukup, minum sedikitnya 3 liter setiap hari, meminum
pil zat besi setidaknya 40 hari pasca bersalin diminum 1 tablet, minum 1
dan minum lagi kapsul vitamin A pada hari kedua, jarak konsumsi kapsul
Ambulasi dini pada ibu post partum harus dilakukan secepat mungkin,
ibu post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-
gerakan miring ke kiri dan ke kanan. Pada hari kedua ibu telah dapat
duduk, lalu pada hari ketiga ibu telah menggerakkan kaki yakni dengan
22
3. Kebersihan diri atau perineum
kecil dan tempat buang air besar, adanya luka didaerah perineum yang
oleh sebab itu sangat penting menjada kebersihan genetalia pada masa
nifas.
4. Istirahat
setelah melahirkan. 3 hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi
luka pada perineum.Oleh karena itu latihan mengatur jam tidur pada
5. Seksual
didasarkan atas pemikiran pada waktu itu semua luka akibat persalinan
6. Eliminasi
23
b. Defekasi / Buang air besar (BAB)
I. Pengkajian
a. Melakukan Anamnesa
1. Identitas ibu
2. Riwayat obstetric
3. Riwayat kesehatan
4. Keadaan social-ekonomi
5. Keluhan utama
b. Melakukan pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
b) Tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan payudara
3. Pemeriksaan perut
b) Kandung kemih
a) Pengeluaran lokhea
24
b) Luka perineum
III. Perencanaan
IV. Pelaksanaan
V. Evaluasi
dengan standar yang berlaku (SOAP) dalam status klien dan buku KIA.
2.4.1 Pengertian
Neonatal adalah jabang bayi baru lahir hingga berumur hingga berumur
empat minggu. Nenonatus adalah fase awal ketika seorang seorang manusia
25
2.4.2 Ciri-ciri bayi baru lahir
f. Pernanfasan : 40 - 60 kali/menit.
g. Kulit : kemerahan.
hitam kecoklatan.
1. Sistem Pernapasan
melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-
26
a. Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi
mekanik)
(stimulasi sensorik)
2. Peredaran darah
sehingga tekanan jantung kiri lebih besar daripada tekanan jantung kanan
terjadi pada jam-jam pertama setelah kelahiran. Aliran darah paru pada
hari pertama 4-5 liter per menit/m². aliran darah sistolik pada hari pertama
rendah yaitu 1,96 liter/menit/m² dan bertambah pada hari kedua dan ketiga
oleh jumlah darah yang melalui transfuse plasenta dan pada jam-jam
pertama sedikit menurun, kemudain naik lagi dan menjadi konstan kira-
27
3. Saluran pencernaan
digantikan oleh tinja tradisional pada hari ketiga sampai keempat yang
lambung sendiri sangat terbatas yaitu 30 cc untuk seorang bayi baru lahir
28
4. Hepar
Segera setelah lahir, hati menun jukkan perubahan kimia dan morfologis,
5. Metabolisme
tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat memakai klem pada saat
sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu
6. Suhu Tubuh
29
b. Konveksi, panas hilang dari bayi ke udara sekitarnya yang sedang
keadaan telanjang.
7. Kelenjar endokrin
8. Imunologi
a. Nutrisi
payudara sudah penuh) atau sesuai kebutuhan bayi, yaitu setiap 2–3 jam
(paling sedikit setiap 4 jam), bergantian antara payudara kiri dan kanan.
30
b. Defekasi (BAB)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu
pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam.
mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai keenam. Feses dari bayi
yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu
dengan susu botol. Feses dari ASI lebih lunak, berwarna kuning emas
dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Bayi yang defekasi segera
c. Miksi (BAK)
kandung kemih bayi saat lahir, tetapi ada kemungkinan urine tersebut
periode ini dengan frekuensi 6 – 10 kali sehari dengan warna urine yang
menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK harus di
ganti popok
d. Tidur
Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata – rata tidur selama 16 jam sehari.
31
Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3 bulan.
serta memastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah
waktu tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi.
e. Kebersihan kulit
dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi
secara teratur. Sebaiknya orang tua maupun orang lain yang ingin
f. Keamanan
apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak dan jangan
g. Perawatan Mata
h. Imunisasi
32
suatu zat ke dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral. Imunisasi
dasar yang diberikan terhadap 7 jenis penyakit utama yaitu TBC, difteri,
yaitu :
penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun
tetanus.
menular.
I. Pengkajian
33
c. Menilai APGAR
III. Perencanaan
c. Pencegahan infeksi
IV. Pelaksanaan
tanda lain.
e. Memberikan vitamin K1
V. Evaluasi
34
Mencatat seluruh hasil pengkajian, diagnose dan kegiatan asuhan sesuai
dengan standar yang berlaku (SOAP) dalam status klien dan buku KIA
35
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“PAMENANG”
Jl. SOEKARNO HATTA No.15 BENDO, PARE – KEDIRI
Telp/Fax. (0354) 393102, 399840
Email:
I. PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal : 26 Desember 2020 Jam : 07.00
Oleh : Kelompok II
A. SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama klien : Ny. M Nama suami :Tn. S
Bangsa/suku : Jawa / Indonesia Bangsa/suku :Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tukang Bangunan
Penghasilan :- Penghasilan : ±Rp 1.200.000
Alamat : Dsn. C RT 10/004 Ds. B Kec. M Kab. K
2. Alasan kunjungan saat ini : Ibu mengatakan mulai tadi malam pukul 19.00 perut
terasa kencang – kencang nyeri pinggang belum keluar lendir dan darah.
3. Keluhan Utama : Ibu mengatakan mulai tadi malam pukul 19.00 perut
terasa kencang – kencang nyeri pinggang belum keluar lendir dan darah.
4. Riwayat obstetri
4. 1. Riwayat perkawinan
Kawin : Sah
Berapa kali : 1 kali
Kawin pertama kali usia : 22 tahun lamanya : 10 tahun
36
4. 2. Riwayat Haid
HPHT : 08 April 2020 Menarche : 14 tahun
Lama haid : ± 7 hari Dismenorhoe : tidak ada
Siklus : ± 28 hari Fluor Albus : tidak ada
Jumlah : 3 – 4 ganti pembalut
Sifat perdarahan : Cair berwarna merah segar
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
NO TGL/THN TEMPAT JENIS PENYULIT SEKS BB/PB KEAD. LAMA
PERS PERS+PENOLO PERS PERS ANA ANAK ANAK MENETEKI/
NG K KB
1. 2011 BPM + Bidan Spon Tidak ada L 3000 Sehat ASI 6 bln /
tan Suntik
37
Penyuluhan yang sudah didapat : Keluhan yang dialami ibu yaitu gatal-gatal
pada perut ialah hal yang fisiologis dikarenakan perenggangan atau pembesaran
pada perut, jika perut terasa gatal sebaiknya ibu tidak menggaruknya karena
dapat menyebabkan iritasi sebaiknya diusap dengan lembut.
7. Riwayat Persalinan Sekarang
Mules-mules : iya sejak kapan : 19.00
Keluar darah :- sejakkapan :-
Keluar air :- sejakkapan :-
Keluhan lain : tidak ada sejakkapan :-
Masuk kamar bersalin Tgl / jam : 26 Desember 2020 Pukul 07.00
38
Faktor keturunan kembar : tidak ada
11. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 3 bulan, tidak ada
keluhan selama menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan.
39
13. Keadaan psikososial (rasa cemas, khawatir, takutmenghadapi proses persalinan)
Ibu mengatakan tidak merasa cemas khawatir dan tidak takut menghadapi
persalinan
B. OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit BB sekarang : 68 kg
Suhu : 36.6 C TB :145cm
2. Inspeksi
Muka : Normal, tidak pucat, tidak terlihat chloasma gravidarum
Mata : Simetris, konjungtiva berwarna merah muda tidak anemis, sclera
putih jernih tidak ikterus.
Leher : Normal, tidak terlihat pembengkakkan kelenjar
Dada : Normal, payudara: simetris, areola hiperpigmentasi, putting menonjol
Perut : Normal, terlihat linea nigra dan alba, dan tidak terlihat bekas operasi
Anogenital : Normal, tidak terlihat bekas jahitan
Ekstremitas : Atas : simetris, jumlah jari lengkap, tidak oedema
Bawah: simetris, jumlah jari lengkap, tidak oedema dan varises.
3. Palpasi
Leopold I : Pada fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
TFU : 32 cm.
Leopold II : Pada kanan ibu teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas)
Pada kiri ibu teraba panjang keras seperti papan (punggung)
40
Leopold III :Pada bagian bawah ibu teraba bulat, keras melenting (kepala) dan
sudah tidak bisa digerakkan
Leopold IV : Divergen, kepala masuk PAP
Mc Donald : 32 cm
TBJ : 3100 gram
Perlimaan : 5/5
4. Auskultasi
DJJ : 146 x/mnt
Teratur / tidak : Teratur
41
DJJ :+
Letak : Kepala
Kelamin : Laki – laki
Placenta : Corpus
Ketuban : Cukup
TBJ : 1900gr
HPL : 15 Januari 2021
C. ANALISA
GIIP1001 UK 37 minggu T/H/I presentasi kepala Inpartu Kala I Fase Laten
Janin T/H/Intrauteri letak membujur presentasi kepala
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu bahwa keadaannya sudah memasuki masa persalinan
E: Ibu mengerti kondisinya
2. Menjelaskan fase – fase dalam persalinan serta tanda – tanda pembukaan lengkap.
E: Ibu mengerti dan mau menyiapkan apa yang diucapkan bidan
3. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik
E: ibu mengerti dan bisa melakukan cara meneran yang baik.
4. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan kecil disekitar halaman puskesmas mojo untuk
membantu proses pembukaan.
E: ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
5. Memberitahu ibu bila kenceng-kenceng sudah mulai sering, segera kembali ke
kasur dan miring kiri dan Menganjurkan ibu untuk makan minum untuk persiapan
tenaga persalinan
E: ibu mengertti an mau melakukan anjuran bidan.
6. Melakukan tindakan masase punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri
dipunggung dan Mengajarkan keluarga untuk masase punggung ibu
E: sudah dilakukan oleh bidan dan ibu merasa nyaman serta keluarga mengerti dan
bisa melakukan masase punggung ibu
7. Melakukan observasi TTV 30 menit sekali dan pemeriksaan dalam selama 4 jam
sekali.
42
E: sudah dilakukan oleh bidan.
Kelompok 2
43
NamaPemeriksa : Kelompok II
Tanggal& Jam CatatanPerkembangan
Nama&Paraf
Pelaksanaan (S O A P)
26 Desember 2020 S : Ibu datang dengan keluhan perut
Pukul 07.00 kenceng – kenceng sejak tadi malam
pukul 19.00 WIB dan nyeri
pinggang.
O : KU : Baik
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/ menit
S : 36,6 °
TFU : 32 cm
Letak Kepala
VT : Pembukaan 2 cm, eff 25 %
ketuban belum pecah, letak kepala,
hodge I, moulase 0
A : GII P1001 Uk 37 minggu inpartu
kala I fase laten T/H/I presentasi
kepala
P:
1. Menganjurkan ibu makan dan
minum ( Ev : Ibu makan dan
minum )
2. Menganjurkan ibu miring kiri ( Ev :
Ibu miring kiri )
3. Menganjurkan keluarga masase
punggung ibu ( Ev : Keluarga
memasase )
4. VT 4 jam lagi/ sewaktu-waktu ada
tanda persalinan
5. Observasi His DJJ Nadi setiap 30
menit
6. Mendokumentasikan hasil
pemeriksaan
44
VT : Pembukaan 10 cm, eff 100 %
ket sudah pecah warna jernih, letak
kepala, UUK, Hodge IV, Moulase 0
A : GII P1001 Uk 37 minggu kala 1 fase
aktif deselerasi
P:
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada
ibu dan keluarga ( Ev : Ibu dan
keluarga paham )
2. Mengannjurkan ibu miring kiri ( ev :
ibu miring kiri )
3. Menganjurkan keluarga dan suami
mendampingi ibu ( ev : keluarga
mengerti )
4. Memberi motivasi pada ibu ( ev : ibu
merasa tenang )
5. Memposisikan ibu dengan nyaman
( ev : ibu diposisikan litotomi )
6. Menganjurkan ibu makan dan
minum ( ev : ibu makan dan minum )
7. Mengevaluasi his dan DJJ (ev : His
5x10x45” dan DJJ 144x/menit)
45
kepala ( Ev : kepala bayi lahir )
7. Memeriksa lilitan tali pusat (Ev :
tidak ada lilitan tali pusat )
8. Melahirkan bahu dan badan bayi
( Ev : bayi lahir spontan )
9. Melakukan penilaian selintas pada
bayi. ( Ev : Bayi menangis kuat,
gerak aktif, warna kulit kemerahan)
10. Melakukan palpasi abdomen
memastikan tidak ada bayi kedua.
( Ev: tidak ada bayi kedua )
11. Menilai adanya laserasi ( Ev : tidak
terdapat laserasi )
12. Observasi kontraksi uterus, TTV, dan
perdarahan ( Ev : Kontraksi baik, TD
120/70 mmHg, N 88x/menit, S 36°C,
RR 20 x/menit, perdarahan ±150cc.)
46
2. Melakukan PTT dan mendorong
kearah dorso kranial ( ev : sudah
dilakukan)
3. Melakukan masase uterus selama
15 detik ( ev : kontraksi baik, TFU
2 jari dibawah pusat )
4. Memeriksa kelengkapan plasenta
( Ev : plasenta lahir lengkap)
5. Menilai pendarahan dan kontraksi
uterus ibu ( Ev : pendarahan ± 150
cc, kontraksi baik )
6. Menilai laserasi perineum
( Ev : tidak terdapat laserasi )
47
melakukan )
7. Melengkapi partograf untuk
mendokumentasikannya ( ev :
partograf dan dokumentasi
terlampir )
LEMBAR OBSERVASI
KALA I
48
Pukul menit
09.30 His 3 x N : 84x/menit
10’ ; 45” 144x/
menit
Pukul
10.00
Pukul
10.30
I. PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal : 26 Desember 2019 Jam : 14.30 WIB
Oleh : Kelompok 2
A. SUBYEKTIF
1. Alasan kunjungan saat ini / keluhan Utama : Ibu ingin memeriksakan keadaannya
3. Riwayat obstetri
3.1 Riwayat perkawinan
Kawin : Sah
49
Berapa kali : 1 kali
Kawin pertama kali usia : 22 tahun
Dengan suami sekarang sudah berapa tahun : 10 tahun
5. Riwayat KB
Jenis / cara : Suntik 3 bulan
Rencana kontrasepsi yang akan digunakan: Suntik 3 bulan
50
TM III: Berapa kali : 2 kali
Keluhan : Gatal – gatal di perut
Terapi / tindakan : FE 1x1, Konsultasi dr.Gizi dan gigi serta USG
51
1 kali sehari , 1 piring nasi 1 mangkuk sayur sepotong lauk , porsi sedang , tidak
mengkonsumsi suplemen , tidak mual muntah ,tidak ada pantangan makanan.
11.3. Istirahat
Lama istirahat / gangguan tidur
1 jam ,tidak ada gangguan tidur
14 Riwayat psikososial
Tanggapan ibu terhadap kelahiran bayi : Sangat senang
Tanggapan keluarga maupun suami tentang kelahiran bayinya : Sangat senang
Rencana merawat bayi setelah dirumah : Dirawat sendiri
Rencana menyusui : eksklusif 6 bulan
Jumlah keluarga yang tinggal serumah : 3 orang , suami , istri ,anak
Bagaiman cara menyelesaikan masalah : dengan musyawarah
Hubungan ibu dengan lingkungan sekitar
( Suami, orang tua, mertua, kelurga lain )
52
Hubungan ibu dengan suami, orangtua, mertua, dan keluaraga lain baik
B. OBYEKTIF
4. Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36 C
Resp : 20 x/menit
5. Inspeksi
Muka : Simetris , Tampak segar tidak Pucat
Mata : Simetris ka/ki , konjungtiva berwarna merah muda tidak ada tanda
tanda anemis , sklera berwarna putih jernih tidak ada tanda tanda
ikterus
6. Palpasi
Fundus uteri : Teraba 2 jari dibawah pusat
Uterus kontraksi : Baik
Tanda Homan : (+)
Kandung kemih : Kosong
53
5. Perkusi : Reflek patella (+)
C. ANALISA
P2002 post partum hari ke 1 normal
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu normal
Ev : Ibu paham akan penjelasan bidan
2. Menganjurkan ibu banyak minum air putih dan makan sayur untuk memperlancar
ASI serta melakukan konseling ahli gizi
Ev : Ibu paham akan penjelasan bidan, mengeerti dan mau melakukan anjuran
bidan
3. Menjelaskan kepada ibu untuk vulva hygiene dengan cara membersihkan
anogenital dengan air mengalir dari depan ke belakang serta memakai sabun.
Ev: ibu mengerti dan bisa melakukan yang diajarkan bidan
4. Memberitahu ibu bahwa untuk perineumnya tetap bersih dan kering serta
mengganti pembalut 3 jam sekali
Ev: ibu mengerti dan mau melakukan
5. Memberitahu ibu tanda tanda bahaya yang mungkin akan dialami selama nifas
Ev ; Ibu dapat memahami penjelasan bidan
6. Memberitahu ibu kunjungan ulang tanggal 29 Desember 2020 / jika ada keluhan
Ev : Ibu mau melakukan kunjungan ulang
Kelompok II
54
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“PAMENANG”
Jl. SOEKARNO HATTA No.15 BENDO, PARE – KEDIRI
Telp/Fax. (0354) 393102, 399840
Email:
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
a. Identitas Bayi
Nama bayi : By. Ny M
Umur : 1 jam
Tanggal/jam lahir : 26 Desember 2020/Pukul 11.45 WIB
Tempat lahir : Puskesmas Mojo
Jenis kelamin :L
55
Anak ke :2
2. ANAMNESA (ibu)
a. Keluhan Utama/Alasan datang : Ibu ingin mengetahui keadaan
bayinya.
d. Kondisi bayi saat lahir (usaha napas : spontan / dengan bantuan) : spontan
e. Apgar Skor :8
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum bayi (postur tubuh, tonus dan aktifitas)
a. Vital sign :
Suhu tubuh : 36,5 ᴼC
Pernafasan : 46 x/mnt
Nadi : 132 x/mnt
56
Keaktifan : aktif
b. Antropometri
BB : 2700 gram
PB : 47 cm
Lingkar Kepala bayi : 30 cm
b. Mata
Bentuk : Simetris, normal
Kotoran : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Strabismus : Tidak ada
Sklera : Putih, Tidak ikterus
Konjungtiva : Berwarna merah muda
Reaksi pupil : Mengecil ketika diberi cahaya
c. Hidung
Bentuk : Simetris, normal
Atresia koana : Tidak ada
Mukosa : Tidak ada
Gerakan ujung hidung: Tidak ada
Sekresi :Tidak ada
d. Mulut
Bentuk : Simetris, normal
Palatum molle : Ada
Palatum durum : Ada
Saliva : Ada
Gusi : Ada, utuh, tidak sumbing
Bibir : Ada, simetris, tidak sumbing
Lidah : Ada, jumlah 1, tidak ada oral trush
e. Muka
Bentuk : Simetris, normal
Paralisis syaraf facial : Tidak ada
57
Down syndrom : Tidak ada
f. Telinga
Bentuk : Simetris, normal, jumlah 2
Daun telinga : Ada, jumlah 2
Sekresi : Tidak ada
g. Leher
Ukuran : Normal, tidak ada pembesaran vena jugularis
Gerakan : Ada, kanan dan kiri, aktif
h. Dada
Bentuk : Simetris, normal
Pernafasan : Tidak ada tarikan, 46 x/mnt
Ronchi : Tidak ada
Refraksi : Tidak ada
Denyut jantung : Normal, 132 x/mnt
Mur mur : Tidak ada
i. Perut
Bising usus : 5 x/mnt
Kelainan : Tidak ada
j. Tali pusat
Pembuluh darah : Ada, 2 vena dan 1 arteri
Perdarahan : Tidak ada
Kelainan tali pusat : Tidak ada
k. Kulit
Warna : Kemerahan
Lanugo : Ada rambut berdiri
Turgor : Baik, 1 detik kembali ketika dicubit
Verniks kaseosa : Ada
Oedema : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
58
Sudut poplitea : Baik, aktif
Tanda selendang : Baik, aktif
Tumit ke kaki : Baik, aktif
Kelainan : Tidak ada
Jumlah jari : 5 kanan, 5 kiri
Garis telapak kaki : Ada
3. Reflek
a. Moro reflect : Ada, normal, baik
b. Rooting reflect : Ada, normal, baik
c. Sucking reflect : Ada, normal, baik
d. Palmar grasp reflect : Ada, normal, baik
e. Tonic neck reflect : Ada, normal, baik
f. Babinski : Ada, normal, baik
g. Walking reflect : Ada, normal, baik
4. Eliminasi
a. Urine : berwarna kuning, berbau khas, 1-2 jam sekali
b. Mekonium : bayi belum BAB
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Lab (Hb, Golongan darah) :
b. Radiologi : Tidak dilakukan pemeriksaan
C. ANALISA
Neonatus usia 1 jam fisologis
D. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan dan memberitahu ibu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa bayi dalam
keadaan normal dan tidak ada kelainan. Hasil pemeriksaan : Apgar Score 8, DJJ 132
x/mnt, RR 46 x/mnt, T 36,5ᴼC
Ev : Sudah dilakukan pemeriksaan dan ibu senang dengan kondisi bayinya
59
2. Melakukan pemeriksaan tali pusat sekaligus memberitahu dan mengajarkan ibu untuk
mengganti kassa steril di tali pusat tanpa menambahkan apapun.
Ev : Sudah dilakukan dan ibu paham serta bersedia melakukan
3. Melakukan pencegahan kehilangan panas pada bayi dengan menunda memandikan
bayi sampai bayi usia lebih dari 6 jam, mengatur suhu ruangan agar tetap hangat
Ev : Sudah dilakukan dan ibu menyetujuinya
4. Mengerjakan ibu untuk menyusui bayinya yang minimal 2 jam sekali, dan
memberikan konseling tentang ASI Eksklusif, ASI On Demand dan teknik menyusui
yang benar
Ev : Sudah dilakukan dan ibu paham serta akan berusaha melakukannya
5. Melakukan penyuntikan Vit K 0,5 cc pada paha kiri secara IM, dilanjutkan pemberian
HB) 0,5 cc di paha kanan secara IM setelah 1 jam penyuntikan Vit K, serta pemberian
salep mata ttetracyclin 0,5% dari luar ke dalam
Ev : Sudah dilakukan dan ibu menyetujui tindakan
6. Memberi penjelasan pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya BBL agar langsung
melapor ke faskes terdekat bila terjadi kegawatan
Ev : Sudah dilakukan dan ibu akan melkukannya
7. Memberi penjelasan ibu untuk kunjungan ulang 7 hari lagi atau jika ada keluhan
Ev : Sudah dilakukan dan ibu bersedia kontrol lagi
Kelompok II
60
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan pada Ny.M GIIP1001 UK 37-38 minggu
T/H/I presentasi kepala Inpartu Kala I Fase Laten didapatkan hasil sebagai berikut :
A. PERSALINAN
Tanggal 26 Desember 2020 ibu periksa ke PMB Siti Asminah pukul 06.00 WIB. Ibu
memeriksakan kehamilannya dengan mengeluh kencang- kencang dari malam hari tanggal 25
Desember, TD 120/80 mmHg, N 84 x/m, RR 21 x/m S 36,6°C, palpasi TFU 32 cm, DJJ 146
x/m, UK 37 minggu. Dan dirujuk ke Puskesmas Mojo pada tanggal 26 Desember 2020
mengeluh mulai tadi malam pukul 19.00 perut terasa kencang – kencang nyeri pinggang
belum keluar lendir dan darah UK 37 minggu. Hari pertama haid terakhir 08 April 2020,
taksiran persalinan 15 Januari 2021. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum ibu baik,
kesadaran composmentis, TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, RR 20x/menit, S 36,6 °C, BB 68
kg, LILA 26 cm, TFU 32 cm, letak kepala, DJJ 146 x/ menit, VT : pembukaan 2 cm, eff 25%,
ketuban utuh, presentasi kepala. Dilakukan observasi his dan DJJ pada jam 07.00 His 2 x 10’ ;
20” dan DJJ 146x/menit, TFU 32 cm, letak kepala, pembukaan 2 cm eff 25%, ketuban +.
Dilakukan observasi his dan DJJ pada jam 11. 30 His 3 x 10’ ; 45” dan DJJ 146x/menit,
pembukaan 10 cm, eff 100%, ketuban sudah pecah (berwarna jernih). Hasil Pemeriksaan
laboratorium tanggal 16 November 2020 didapatkan Hb 12,4g/dl, WBC : 10.8 x103/ ul dan
nilai normal untuk ibu saat hamil yaitu 10,5gr/dl sehingga Ny. M tidak anemia. Nilai WBC
normal adalah 5.000 – 10.000/ ul pada Ny. M didapatkan hasil 10.800 ul.
Kencang – kencang yang dirasakan ibu merupakan kondisi tubuh mulai bersiap untuk
persalinan biasa disebut dengan kontraksi. Saat kontraksi, ibu mungkin mulai merasakan perut
kencang dan keras. Kontraksi adalah cara tubuh membantu mendorong bayi keluar dari rahim,
kontraksi ini akan melebarkan leher rahim dan membuat ibu melahirkan. Kontraksi asli
berlangsung sekitar 30-70 detik dan terjadi secara berkala, akan sering dirasakan saat
61
persalinan semakin mendekat, secara umum kontraksi asli persalinan lebih menyakitkan dari
pada kontraksi palsu, dan cenderung merasakan kontraksi di seluruh perut dan punggung
bawah.
Nyeri punggung dalam persalinan adalah nyeri hebat dan ketidaknyamanan yang
dirasakan dipunggung bawah selama persalinan. Ini biasanya terjadi ketika posisi bayi dengan
kepala dibawah tetapi menghadap kedepan atau kearah perut. Jika bayi menghadap perut
bagian belakang kepalanya yang merupakan bagian tersulit, menekan tulang belakang dan
tulang ekor ibu ini menekan syaraf ditulang belakang sehingga menyebabkan rasa sakit.
Menurut penulis, keadaan ibu masih dalam kondisi fisiologis. Asuhan yang diberikan
adalah menganjurkan ibu unuk mengurangi aktivitas, memasase pada punggung yang nyeri,
mengkonsumsi nutrisi untuk menyiapkan tenaga persalinan dan memperbanyak istirahat serta
mandi dengan air hangat agar ibu dapat lebih rileks. Dan ibu juga harus tetap berpikir positif
dan mengatur psikologis ibu karena dalam persiapan persalinan merupakan peranan yang
penting. Takut dan stress dalam persiapan persalinan akan menyebabkan proses persalinan
menjadi lama dan tidak berjalan lancar. Dan motivasi dari bidan dan dukungan dari keluarga
akan mempengaruhi proses persalinan karena ibu akan merasa nyaman dan bahagia.
Ikhlaskan diri, untuk melahirkan buah hati. Karena memang begini jalannya, memang begini
adanya.
B. NIFAS
Tanggal 26 Desember 2020 pukul 14.30 ibu mengatakan ASI tidak lancar dan dilakukan
pemeriksaan umum, didapatkan hasil yaitu keadaan ibu baik, kesadaran composmentis, TD
120/70 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36°C, Respirasi 20 x/menit, kontraksi ibu baik, TFU 2
jari di bawah pusat, lochea rubra, perdarahan ±150cc, ibu sudah berkemih 2 kali, ibu sudah
bisa miring kiri kanan, dan sudah bisa duduk.
Ambulasi dini pada ibu post partum harus dilakukakn secepat mungkin, ibu post partum
harus sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur selama 24-48 jam, sebaiknya ibu sudah
diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke kamar mandi dengan dibantu setelah 1-2jam setelah
melahirkan. Asuhan yang berikan pada ibu adalah menjelaskan kepada ibu untuk vulva
hygiene dengan cara membersihkan anogenital dengan air mengalir dari depan ke belakang
serta memakai sabun, memberitahu ibu bahwa untuk perineumnya tetap bersih dan kering
serta mengganti pembalut 3 jam sekali, memberitahu ibu tanda tanda bahaya yang mungkin
62
akan dialami selama nifas, dan menganjurkan ibu banyak minum air putih dan makan sayur
untuk memperlancar ASI serta melakukan konseling ahli gizi
Menurut penulis masa nifas ibu berjalan normal. Perubahan yang di alami ibu pada masa
nifas normal dan fisiologis. Keadaan ini juga dikarenakan adanya dukungan penuh dari
keluarga terutama suami. Bayi juga sudah mendapat imunisasi. Ny. M mengatakan bahwa
ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.
63
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan secara komperehensif dan pendokumentasian
secara SOAP pada Ny.M yang dilakukan pada tanggal 26 Desember 2020. Maka dapat
disimpulkan :
Berdasarkan hasil pengkajian Ny. M pada tanggal 26 Desember 2020 Usia
kehamilan 37 minggu. Ibu mengeluh kencang – kencang sejak malam pukul 19.00. Ibu
dalam kondisi baik dan hasil pemeriksaan didapat kesadaran composmentis, TD 120/80
mmHg, N 84 x/menit, RR 20x/menit, S 36,6 °C, BB 68 kg, LILA 26 cm, TFU 32 cm, letak
kepala, DJJ 146 x/ menit, VT : pembukaan 2 cm, eff 25%, ketuban utuh, presentasi kepala.
Dilakukan observasi his dan DJJ pada jam 07.00 His 2 x 10’ ; 20” dan DJJ 146x/menit,
TFU 32 cm, letak kepala, pembukaan 2 cm eff 25%, ketuban +. Penatalaksanaan yaitu
menjelaskan fase – fase dalam persalinan serta tanda – tanda pembukaan lengkap,
mengajarkan ibu cara meneran yang baik, menganjurkan ibu untuk jalan-jalan kecil
disekitar halaman puskesmas mojo untuk membantu proses pembukaan, memberitahu ibu
bila kenceng-kenceng sudah mulai sering, segera kembali ke kasur dan miring kiri dan
Menganjurkan ibu untuk makan minum untuk persiapan tenaga persalinan, melakukan
tindakan masase punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri dipunggung dan mengajarkan
keluarga untuk masase punggung ibu, melakukan observasi TTV 30 menit sekali dan
pemeriksaan dalam selama 4 jam sekali.
Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. M, masa nifas ibu berjalan dengan normal
tanpa komplikasi yaitu sesuai hasilyang didapat diantaranya keadaan ibu baik, kesadaran
composmentis, TD 120/70 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36°C, Respirasi 20 x/menit,
kontraksi ibu baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lochea rubra, perdarahan ±150cc, ibu sudah
berkemih 2 kali, ibu sudah bisa miring kiri kanan, dan sudah bisa duduk. Penatalaksanaan
yaitu menjelaskan kepada ibu untuk vulva hygiene dengan cara membersihkan anogenital
dengan air mengalir dari depan ke belakang serta memakai sabun, memberitahu ibu bahwa
64
untuk perineumnya tetap bersih dan kering serta mengganti pembalut 3 jam sekali,
memberitahu ibu tanda tanda bahaya yang mungkin akan dialami selama nifas, dan
menganjurkan ibu banyak minum air putih dan makan sayur untuk memperlancar ASI serta
melakukan konseling ahli gizi.
Berdasarkan hasil pengkajian pada By Ny. M lahir normal tanpa ada masalah.
Berdasarkan analisa data By. Ny M bayi baru lahir normal cukup bulan, lahir spontan,
sesuai umur kehamilan tidak ada masalah dan tidak terjadi infeksi. Hasil pemeriksaan
didapat bayi menangis kuat, tidak ada cacat bawaan, warna kulit kemerahan, tonus otot
baik, dan pernafasan baik. Jenis kelamin laki-laki, berat badan 2700 gram, panjang badan
47 cm, ekstremitas atas dan bawah lengkap, reflek baik, pergerakan baik, anus terdapat
lubang. Penatalaksanaan yaitu melakukan pemeriksaan tali pusat sekaligus memberitahu
dan mengajarkan ibu untuk mengganti kassa steril di tali pusat tanpa menambahkan
apapun, melakukan pencegahan kehilangan panas pada bayi dengan menunda memandikan
bayi sampai bayi usia lebih dari 6 jam, mengatur suhu ruangan agar tetap hangat,
mengerjakan ibu untuk menyusui bayinya yang minimal 2 jam sekali, dan memberikan
konseling tentang ASI Eksklusif, ASI On Demand dan teknik menyusui yang benar,
memberi penjelasan ibu untuk kunjungan ulang 7 hari lagi atau jika ada keluhan, memberi
penjelasan pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya BBL agar langsung melapor ke
faskes terdekat bila terjadi kegawatan, melakukan penyuntikan Vit K 0,5 cc pada paha kiri
secara IM, dilanjutkan pemberian HB) 0,5 cc di paha kanan secara IM setelah 1 jam
penyuntikan Vit K, serta pemberian salep mata tetracyclin 0,5% dari luar ke dalam.
5.2 Saran
a. Bagi Mahasiswa
Setelah dilakukan kegiatan memberikan asuhan ini diharapkan mahasiswa lebih
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin.
b. Bagi Pasien
Diharapkan klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan kehamilan secara
teratur sehingga akan lebih yakin dan nyaman karena mendapatkan gambaran tentang
kondisinya dari petugas kesehatan.
65
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, Ika Putri, dkk. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : DeePublish
Depkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (Online), tersedia:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf (Diakses pada tanggal 28 Desember
2020, pukul 20.45 WIB)
Dinkes Kediri. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2016. Kediri:Dinkes
Kesehatan Kabupaten Kediri (Online), tersedia:
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2016/3506
_Jatim_Kab_Kediri_2016.pdf (Diakses pada tanggal 28 Desember 2020, pukul 20.55
WIB)
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2018. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Purwoastuti, Endang dan Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Ilmu Obstetri Dan Ginekologi Sosial
Bagi Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sari, Lia Indria. 2020. Buku Ajar Imunisasi Bayi. Bandung : Media Sains Indonesia.
Sulfianti, dkk. 2020. Asuhan Kebidnanan Pada Persalinan : Buku Pegangan Mahasiswa
Kebidanan. Medan : Yayasan Menulis Kita.
Tonasih, Vianty Mtya Sari. 2019. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui : Edisi
Revisi. Yogyakarta : K – Media.
66