I. DEFINISI
B. Kinerja UKM :
1. Unit Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes)
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling)
c. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia-Kb)
d. Pelayanan Gizi
e. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2p)
2. Unit Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (Ausrem)
b. Pelayanan Kesehatan Olahraga (Kesorga)
c. Pelayanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
d. Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Dan Mulut
e. Pelayanan Kesehatan Jiwa (Keswa)
1
f. Pelayanan Indera
g. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Lansia)
h. Pelayanan Pembinaan Pengobatan Tradisional (Kestrad)
3. Kinerja UKP
a. Pemerikasaan Umum
b. Pemeriksaan Gigi
c. Pemeriksaan Balita
d. Konseling Terpadu
e. Kesehatan ibu dan KB
f. Pelayanan TFC
g. Pelayanan TB
h. Pelayanan VCT
i. Kesehatan Anak
j. UGD
k. Rawat Inap
l. PONED
m. Laboratorium
n. Pemeriksaan USG
C. Supervisi
Supervisi adalah pengarah/pengendalian kepada karyawan yang
berada pada kelompok/organisasi berupa tuntutan/pembinaan ke arah
perbaikan, peningkatan mutu/kinerja yang bertujuan untuk menjamin
terselenggaranya upaya kesehatan Puskesmas yang berhasil guna dan
berdayaguna. Dalam pelaksanaanya supervisi di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Supervisi Terencana :
Kepala puskesmas dan penanggung jawab menyusun rencana
supervisi dalam tiap bulan, untuk memantau apakah pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas/Tim Mutu menyusun rencana supervisi ke
lapangan sesuai jadwal yang telah dibuat
b. Kepala Puskesmas/Tim Mutu menetapkan tujuan pelaksanaan
supervisi
c. Kepala Puskesmas/Tim Mutu mempersiapkan bahan/ instrument
untuk supervisi
3
d. Kepala Puskesmas/Tim Mutu melaksanakan supervisi ke
lapangan
e. Kepala Puskesmas/Tim Mutu bersama yang disupervisi
membahas hasil-hasil dan rencana tindak lanjut
f. Kepala Puskesmas/Tim Mutu mencatat hasil supervisi
2. Supervisi Insidental:
Jika ada permasalahan di lapangan dan kepala puskesmas
menganggap perlu dilakukan supervise, maka supervise incidental
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Apabila ada permasalahan dan/ atau Kepala Puskesmas/ Tim
Mutu ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan di lapangan, Kepala
Puskesmas/Tim Mutu mempersiapkan supervisi ke lapangan
b. Kepala Puskesmas/Tim Mutu menetapkan tujuan pelaksanaan
supervisi
c. Kepala Puskesmas/Tim Mutu mempersiapkan bahan/ instrument
untuk supervisi
d. Kepala Puskesmas/Tim Mutu melaksanakan supervisi ke
lapangan
e. Kepala Puskesmas/Tim Mutu bersama yang disupervisi
membahas hasil-hasil dan rencana tindak lanjut
f. Kepala Puskesmas/Tim Mutu mencatat hasil supervisi
Hasil supervisi wajib untuk ditindak lanjuti
D. Audit internal
Audit internal adalah salah satu mekanisme monitoring didalam suatu
kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan dengan melakukan
pendekatan sistematik dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektifitas manajemen risiko dan proses tata kelola yang
dilakukan oleh tim audit internal yang dilakukan, dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Auditor internal menyusun rencana audit tahunan
2. Auditor internal menyusun kerangka acuan kegiatan audit
3. Auditor internal menyusun instrument audit
4. Auditor internal menyampaikan jadual audit kepada unit-unit yang
akan diaudit
5. Auditor internal melaksanakan kegiatan audit sesuai jadual yang
direncanakan
4
6. Auditor internal membahas hasil temuan audit bersama dengan unit
yang diauditee
7. Auditor internal membuat rencana tindak lanjut bersama dengan
auditee
8. Jika ada yang tidak dapat diselesaikan oleh auditor dan auditee maka
rencana tindak lanjut dibawa ke rapat tinjauan manajemen
9. Auditor melaporkan semua kegiatan audit internal kepada kepala
puskesmas
10. Kepala puskesmas menerima laporan audit internal dari Auditor
internal
E. DOKUMENTASI
Dokumen yang harus dilengkapi untuk monitoring kinerja Puskesmas,
antara lain :
1. SOP-SOP
a. Laporan bulanan.
b. Lokakarya mini bulanan.
c. Supervisi :
1) Supervisi terencana.
2) Supervisi insidental.
d. Audit internal.
2. Undangan, daftar hadir, dan notulen baik rapar lokakarya mini bulanan,
bukti pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi rapat.
3. Form-form laporan bulanan.
4. Bukti-bukti pelaksanaan supervisi dan tindak lanjutnya.
5. Rencana audit internal, form-form instrument audit, bukti pelaksanaan
audit dan tindak lanjutnya.
DAIS NURONIA
5
6