DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun masalah yang dibahas dalam
makalah ini mengenai PENGKAJIAN KEBUTUHAN PROMOSI KESEHATAN.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan. Untuk itu, kami
memohon maaf. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar untuk
kedepannya kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penulisan makalah ini tidak terulang lagi.
Semoga apa yang kami tulis pada makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca.
i
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................................
BAB II ...................................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bagan teori Green, diketahui bahwa factor perilaku kesehatan ditentukan
oleh 3 faktor, yaitu :
Pertama : faktor predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain:
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dsb.
Pada promosi kesehatan perawat lebih banyak berperan sebagai fasilitator self-care
dibandingkan pemberi asuhan keperawatan. Proses pengkajian ditujukan untuk
mengkaji klien, termasuk individual client, keluarga atau komunitas dan untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan kekuatan serta sesuai dengan hasil (Roberta Hunt,
2005). Contoh: seorang ibu mau membawa anaknya ke posyandu untuk dilakukan
penimbangan agar mengetahui pertumbuhannya.
2
Tanpa adanya pengetahuan, ibu tersebut mungkin tidak akan membawa anaknya ke
posyandu.
Kedua : Faktor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor yang memungkinkan atau
yang menfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain: prasarana, sarana,
ketersediaan sdm. Contoh konkritnya, ketersediaan puskesmas, ketersediaan tong
sampah, adanya tempat olah raga, dsb.
Ketiga : Faktor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan, sikap tokoh
masyarakat, dukungan suami, dukungan keluarga, tokoh adat, dsb.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari promosi kesehatan yaitu tercapainya derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggi, dengan dijalankannya
perilaku yang menguntungkan kesehatan. Untuk itu upaya-upaya promosi
kesehatan adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat berperilaku
sehat dan membuat perilaku sehat sebagai pilihan yang mudah dijalankan.
Lain halnya dengan Bradshaw (1972), Bradshaw secara umun mengunakan suatu
taksonomi yang membedakan kebutuhan kesehatan dan sosial menjadi empat tipe
kebutuhan, yaitu:
3
a. Kebutuhan normatif: Didasarkan pada pertimbangan ahli profesional.
Contohnya perencanaan karir, keuangan, asuransi, dan liburan.
b. Kebutuhan yang dirasakan: Kebutuhan yang diidentifikasi sebagai apa yang
mereka inginkan. Tergantung pada kesadaran dan pengetahuannya
c. Kebutuhan yang dinyatakan: Kebutuhan yang dirasakan yang telah diubah
menjadi permintaan yang terungkap (demand), biasanya berupa keinginan.
d. Kebutuhan ini bisa bertentangan dengan kebutuhan normatif.
e. Kebutuhan Komparatif: Kebutuhan dengan membandingkan diantara kelompok
yang sama. Empat (4) kunci yang perlu dipertimbangkan dalam mengidentifikasi
kebutuhan:
1) Ruang lingkup tugas;
2) Reaktif atau proaktif;
3) Menempatkan kebutuhan klien lebih dulu;
4) Pendekatan pemasara
4
Metode Individual (Perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk
membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada
suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja
menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) karena baru saja memperoleh/ mendengarkan penyuluhan
kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor lestari
atau ibu hamil segera minta imunisasi, ia harus didekati secara perorangan.
Perorangan disini tidak berarti harus hanya kepada ibu-ibu yang bersangkutan,
tetapi mungkin juga kepada suami atau keluarga ibu tersebut. Dasar digunakannya
pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang
berbeda-beda sehubungan dengan penerimaaan atau perilaku baru tersebut. Agar
petugas kesehatan mengetahui dengan tepat bagaimana cara membantunya maka
perlu menggunakan bentuk pendekatan (metode) berikut ini, yaitu :
b. Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara
antara petugas kesehatan dengan klien untuk mengetahui apakah klien memiliki
kesadaran dan pengertian yang kuat tentang informasi yang diberikan (perubahan
perilaku yang diharapkan), juga untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau
belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan yang
disampaikan. Jika belum berubah, maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam
lagi.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk
meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan
bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujua
memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan
meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengena
pemberdayaan diri sendiri.
Green,1991 dalam Maulana,200. Tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga
tingkatan yaitu:
a. Tujuan Program
b. Tujuan Pendidikan
c. Tujuan Perilaku
Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat adalah individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Agar promosi kesehatan dapat lebih tepat
sasaran, maka sasaran tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan jelas melalui
pengelompokkan sasaran promosi kesehatan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi
keperawatan dalam melaksanakan promosi kesehatan, dan kami berharap
makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bahan ajar Ayubi Dian( 2010 ).Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI.
http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-
Jadididownload pada tanggal 03 November 2012