Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Islam Bandung
Di Bawah Bimbingan
Hj.Tatty Aryani Ramli, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1430 H/2009 M
Bandung, Februari 2009
Pembimbing
Diketahui Oleh:
Dekan
Fakultas Hukum
Universitas Islam Bandung
-Casey Stoner, Pembalap Australia Juara Dunia Moto GP 2007 bersama Ducati-
Assalammualiakum Wr.Wb
S.W.T, Tuhan Semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat serta hudayah-Nya pada
menyelesaikan studi dan guna memperoleh gelar sarjana hukum pada fakultas hukum
masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari segi intelektual, bahasa maupun
sistematika penulisan. Oleh karena itu kritikan, saran, masukan, dan komentar yang
bersifat konstruktif merupakan suatu hal yang sangat berharga sebagai referensi dalam
skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan rintangan yang dapat dijadikan
Penyusunan skripasi ini tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya bantuan serta
dukungan dari dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga serta
saran yang sangat diperlukan penulis baik berupa data, bahan keterangan, atau petunjuk
yang sangat berharga. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Endang Saefullah S.h., M.H., selaku Rektor Universitas Islam
Bandung
2. Dr. H. Asyhar Hidayat, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Islam Bandung
3. Dr. Efik Yusdiansyah, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
4. Neni Ruhaeni S.H., LL.M., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas
Islam Bandung
5. Lina Jamilah S.H, M.H., selaku ketua program kekhususan Perdata Fakultas
6. Dr. Dey Ravena SH., MH, selaku Dosen Wali yang selalu membantu penulis
7. Hj.Tatty Aryani Ramli, SH., MH, selaku Pembimibing Utama yang dengan penuh
8. Segenap dosen dan staf pengajar di lingkungan Fakultas Hukum khususnya bagian
hukum perdata yang telah membimbing dan mendidik penulis selama menuntut
10. Ibu (Ambu) dan Ayah (Abah) tercinta yang memberikan dukungan dan semangat
setiap hari tanpa henti, baik dukungan materil maupun imateril, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
11. Kakakku (Pram), yang memberikan inspirasi dan membantu penulis dalam
pencarian data dan bahan yang diperlukan untuk melakukan penelitian khususnya
12. Kakak Iparku (Arien), Adik-adiku (Sakti, Abi, Panca, Kikis) dan ponakanku
13. Fadillah Hilmi (Fahmi) yang kucintai, atas dukungan, pengertian dan
14. Keluarga Besar Adang Prawira, Moestamar, Fuad Hilmi Mutaqin, Taekwondo
15. Teman-teman hukum 2004 : Rega, Ipunk, Adit, (Saya tidak akan melupakan
kalian) Zulfiyanda, Pandji, Firman, Robby, Ali, Avis, Erfin, Yanda, Rizka, Arif,
Riki, Wawan, Gesa, Rangga, Rachman, Oki, Dewi, Ulla, Ira, Fitri, dan teman-
16. Sahabat-sahabatku Bila, Melia, Argi Rizky (a-Bleh), Rizka, Ari (ndut), Gia, Andin,
17. Semua pihak yang telah mendukung penulis dan belum tersebut.
Banyak sekali yang ingin penulis sampaikan pada kesempatan ini, namun
mungkin tidak akan cukup dalam satu atau dua halaman ini saja. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Amin ya Rabbal’alamiin
Wassalammualaikum Wr. Wb
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah………………………………………………………… 7
D. Kegunaan Penelitian………………………………………………………… 8
E. Kerangka Pemikiran………………………………………………………… 9
F. Metode Penelitian…………………………………………………………… 16
G. Sistematika Penelitian………………………………………………………... 18
C. Hak Cipta………………………………………………………………….. 22
9. Ancaman Pidana………………………………………………………….. 34
D. Desain Grafis………………………………………………………………… 34
2. Subyek UU ITE…………………………………………………………… 39
3. Obyek UU ITE……………………………………………………………. 39
8. Sanksi Pidana……………………………………………………………... 44
B. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Cipta Desain Grafis Di Dunia Maya (Internet)
C. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Cipta Desain Grafis Di Dunia Maya (Internet)
2. Kasus Pelanggaran Hak Cipta Desain Grafis Di Dunia Maya (Internet) Untuk
A. Perlindungan hukum karya desain grafis didunia maya (internet) ditinjau dari
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
dan Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
Dan Transaksi Elektronik ……………………………………………………. 65
B. Upaya-upaya hukum yang dapat dilakukan korban dalam menyelesaikan
pelanggaran hak cipta desain grafis didunia maya (internet) ditinjau dari
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
dan Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
Dan Transaksi Elektronik ……………………………………………………... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan……………………………………………………………………… 76
B. Saran ………………………………………………………………………… 77
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
memperluas ruang gerak arus transaksi barang dan atau jasa melintasi batas-
tertinggal dari negara maju pada umumya hanya berperan sebagai konsumen
murah dan lebih terjangkau. Efek dari hal tersebut, negara maju mulai
1
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Alumni, Bandung 2002, HaL 57
2
Ibid, HaL 58
1
Indonesia melalui Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun 2009-
2015 yang diselenggarakan pada pekan produk budaya Indonesia pada tanggal
4-8 juni 2008 menyatakan perbaikan arah ekonomi Indonesia menuju ekonomi
Industri kreatif di Indonesia pada saat ini mampu menyerap 5,4 juta
tenaga kerja. Nilai ekspor yang dihasilkan oleh Industri ini pun mencapai 81,4
triliun rupiah dan berkontribusi sebesar 9,13% terhadap nilai ekspor nasional
bersumber kepada sumber daya yang terbarukan ,menciptakan iklim bisnis dan
3
Lihat, Hasil Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-20015. JCC. 2008
2
(TRIPs) suatu perjanjian multilateral tentang Hak Kekayaan Intelektual.4
sastra, seni, dan ilmu pengetahuan dan ciptaan tersebut dilindungi oleh hak
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta yang menyatakan: “Ciptaan yang dilindungi
dikategorikan sebagai ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta. Desain grafis
adalah suatu seni yang berasal dari pikiran dan kegiatan yang kreatif
awalnya diterapkan untuk media statis, seperti buku, majalah, dan brosur.
dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau
subsektor dari 14 subsektor industri kreatif dan menjadi lahan bisnis yang
menjanjikan.7
4
Abdulkadir Muhamad. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual .Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2001, Hal 29-30
5
Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs, Alumni, Bandung, 2005, Hal 161-
162
6
http://www.wikipedia.co.id Tgl 05/10/2008
7
Lihat Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-20015. JCC. 2008
3
Permintaan atas karya desain grafis yang terus meningkat seiring
(perusahaan) untuk membuka usaha yang bergerak dalam bidang desain grafis.
(desainer) untuk menciptakan karya desain grafis yang selalu baru dan orisinil.
Biasanya kendala yang dialami oleh desainer atau perusahaan terletak pada
keterbatasan sumber daya manusia berupa pikiran (ide) kreatif dan sumber
daya manusia yang mampu menciptakan karya desain grafis yang baru dan
pelanggaran terhadap hak cipta desain grafis. Pelangaran hak cipta desain
adanya media internet yang sifatnya tanpa batas, mudah diakses dan
melampaui teritori suatu negara, sehingga pelanggaran hak cipta desain grafis
karena dunia maya (internet) adalah dunia yang tidak ada suatu penguasa
tunggal yang mutlak, terlepas dari keberadaan sistem hukum yang selama ini
8
Ahmad M.Ramli, Cyberlaw dan HAKI dalam sistem hukum Indonesia. Refika Aditama, Bandung,
2006, Hal 1
4
berlaku dan keberadaan hukum tumbuh sendiri dari kalangan masyarakat
Tidak dapat dipungkiri saat ini banyak orang melakuakan upload dan
download karya seni dari internet sepuasnya tanpa meminta izin dan
bahwa segala sesuatu yang tersedia di internet seperti teks, gambar, musik,
seperti yang dialami PT Idea Field Indonesia. Perusahaan ini memasarkan jasa
untuk membuat karya seni desain grafis dan melakukan upload karya desain
oleh pihak lain pada suatu website tanpa izin untuk kepentingan komersil dari
pihak tersebut.
cipta desain grafis terus terjadi tanpa adanya tindakan hukum, maka akan
seorang pencipta desain grafis, baik itu hak ekonomi maupun hak moral dan
5
2. investor akan merasa tidak aman untuk menanamkan modalnya
komunikasi saat ini menjadi pedang bermata dua, di satu sisi memberikan
tetapi disisi lain menjadi saran efektif untuk melakukan pelanggaran terhadap
internet.
Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta dalam Pasal 12 Ayat (1)
11
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, PT. Alumni, Bandung 2002, HaL 91-92
12
Ahmad M.Ramli, Cyberlaw dan HAKI dalam sistem hukum Indonesia. Refika Aditama, Bandung,
2006, Hal 1
13
Tomotsu Hozumi, Asian Copyright Handbook, ACCU dan Ikapi, 2004 Hal xx
6
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang disusun menjadi
karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual yang ada di dalamnya
dengan judul :
B. Identifikasi Masalah
pelanggaran Hak Cipta Desain Grafis yang terjadi didunia maya (Internet)
7
menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
hukum dan ilmu perdata pada umumnya serta ilmu hukum hak atas kekayaan
intelektual pada khususnya. selain itu juga untuk memberikan wawasan dan
2. Kegunaan praktis
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menambah wawasan
bergerak di bidang desain grafis, dan konsumen desain grafis pada khususnya.
E. Kerangka Pemikiran
memperluas ruang gerak arus transaksi barang dan atau jasa melintasi batas-
kreatif yang terbagi menjadi 14 subsektor dan salah satu subsektornya adalah
Desain grafis adalah suatu seni yang berasal dari pikiran dan kegiatan
teks juga dianggap gambar. Unsur-unsur dalam desain grafis sama seperti
shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-
14
Lihat, Hasil Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-20015. JCC. 2008
9
(balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan
luas. Seni desain grafis itu mencakup kemampuan kognitif (berpikir) dan
beberapa fungsi seperti fungsi identifikasi, fungsi informasi dan instruksi, juga
Desain grafis mencakup semua aspek komunikasi melalui bentuk visual mulai
dari penciptaan logo, perencanaan dan pembuatan buku berikut wajah kulit
(layout cover), ilustrasi dan tipografinya, perencanaan wajah kalender, grafis
untuk segala bentuk kemasan, desain huruf untuk arsitektur, semua keperluan
barang cetakan untuk sebuah perusahaan, tata huruf judul film dan TV,
poster, film kartun, animasi untuk film atau iklan, grafik-komputer, barang
cetakan untuk pelayanan masyarakat lewat benda pos, surat kabar, majalah,
website, sampai dengan rambu lalu-lintas dan sebagainya. 16
grafis.17
adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, komputer, dan software
teknologi, khususnya di bidang teknologi dan informatika. Pada saat ini desain
15
Muhamad Djumhana, Aspek-Aspek Hukum Desain Industri Di Indoensia, Citra Aditya Bakti, 1999
Hal 8
16
http://www.wikipedia.co.id Tgl 05/10/2008
17
http://www.bloger.com/aprie van luden Tgl 12/11/2008
10
grafis tidak hanya terdapat dan digunakan dalam media statis (media cetak)
seperti buku, majalah, dan brosur, tetapi juga didalam media elektornik, dan
media internet yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain
pemasaran lokal (secara langsung antara desainer dengan pihak lain atau
konsumen) maupun melalui media internet. sehingga suatu karya desain grafis
regional.18
Desainer dalam bidang seni. Hak atas kekayaan intelektual adalah suatu hak
yang dimiliki oleh seseorang atau badan hukum atas ciptaannya yang timbul
dari kreatifitas intelektualnya, hak ini adalah hak atas kekayaan berupa benda
harus meminta izin dan memberikan suatu imbalan baik materil maupun
imateril pada seorang pencipta, karena suatu ciptaan diciptakan dengan susah
payah menghabiskan waktu, tenaga dan biaya.20 Dari sudut pandang HAKI
rasa aman, tetapi juga menciptakan iklim yang kondusif bagi peningkatan
semangat untuk menghasilkan karya-karya yang lebih besar, lebih baik, dan
18
http://www.wikipedia.co.id Tgl 05/10/2008
19
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Alumni, Bandung 2002, HaL 58
20
Suyud Margono, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisni, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002. Hal 7
11
21
lebih banyak. . Hak kekayaan intelektual terbagi dalam 2 wilayah utama,
yaitu :
industri22
Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 12 Ayat (1) Huruf
f:
adalah pencipta desain grafis karena desain grafis diciptakan oleh seorang
desainer atau perusahaan yang bergerak di bidang seni desain grafis dengan
Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta atau penerima hak, karena
12
ciptaannya, dan/atau memberi izin kepada pihak lain untuk melaksanakannya
1) Hak ekonomi
2) Hak moral
Hak pencipta atau ahli waris untuk menuntut agar ciptaanya tidak diubah
ciptaanya dan hak ini melekat pada diri pencipta dan tidak dapat
dialihkan.26
dalam bentuk yang nyata, pendaftaran suatu ciptaan bukan merupakan suatu
bukti awal di pengadilan.27 Suatu hak cipta sebagai hak milik yang tidak
24
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
25
Suyud Margono, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis.PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002. Hal 21
26
Tomotsu Hozumi, Asian Copyright Handbook, ACCU dan Ikapi, 2004 Hal 94
27
Pasal 2 Undang-Undang No 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
13
hibah, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
peraturar perundang-undangan.28
sarana efektif dalam melakukan pelanggaran hak cipta desain grafis. 29 Saat ini
banyak terjadi pelanggaran hak cipta desain grafis didalam aktifitas siber
dilakukan. Karena ada anggapan bahwa dunia maya (internet) adalah dunia
yang tidak ada ketentuan hukum sama sekali dan, terlepas dari keberadaan
sistem hukum yang selama ini berlaku. Hal ini terjadi karena dalam dunia ini
tidak ada suatu penguasa tunggal yang mutlak, keberadaan hukum tumbuh
karya desain grafis yang tidak terbatas sementara sumber daya manusia yang
mampu menciptakan karya desain grafis yang baru dan orisinil terbatas, dan
adanya dogma yang berlaku bahwa segala sesuatu yang tersedia di internet
pelanggaran terhadap hak cipta desain grafis. sehinga pelanggaran hak cipta
eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta baik hak ekonomi maupun hak
28
Tomotsu Hozumi, Opcit, hal 92
29
Ahmad M.Ramli, Cyberlaw dan HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia. PT Refika Aditama,
Bandung, 2006, Hal 6
30
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Raja Grafindo Persada, Jakarta,2003 Hal 5
31
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Alumni, Bandung 2002, HaL 91-92
14
Menggunakan, mengumumkan, dan memperbanyak suatu karya desain
Mengubah baik sebagian maupun seluruhnya suatu karya desain grafis dan
desain grafis sebagai pencipta desain grafis. Pihak yang melakukan perbuatan
hukum berupa gugatan kepada pihak lain, apabila pihak lain melakukan
seizin pencipta33
32
Tomotsu Hozumi, Asian Copyright Handbook, ACCU dan Ikapi, 2004 hal 97
33
Pasal 55 – 66 Undang-Undang No 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
15
pelanggaran tersebut dapat dikenai sanksi berupa, penjara, denda, ganti rugi
Saat ini pelanggaran terhadap karya desain grafis masih banyak terjadi
cipta, dan ketidak mengertian penegakan hukum tentang hak cipta membuat
disusun menjadi karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual yang
maya (internet).
F. Metode Penelitian
34
Ibid Hal 98-99
35
Ibid, Hal xx
16
yang dapat digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap karya desain
grafis dan upaya hukum untuk menyelesaikan pelanggaran karya desain grafis
1. Spesifikasi penelitian
perlindungan desain grafis, upaya hukum dan pelanggaran terhadap hak cipta
2. Metode pendekatan
3. Tahap Penelitian
Transaksi Elektronik
36
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Cetakan Kedua, Jakarta,
1985, Hal 72
17
b. Penelitian kepustakaan bahan-bahan hukum sekunder yaitu, tulisan ilmiah
media internet.
4. Pengumpulan Data
kualitatif, yaitu data yang diperoleh akan disusun secara sistematis dan
G. Sistimatika Penulisan
Sistematika penulis di dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu :
BAB I
BAB II
BAB III
Penelitian tentang pelanggaran hak cipta karya desain grafis di dunia maya
(internet)
18
BAB IV
terhadap pelanggaran hak cipta desain grafis di dunia maya (internet) ditinjau
elektronik
BAB V
Simpulan dan saran dari hasil penelitian dan analisis mengenai kasus-kasus
yang berhubungan dengan pelanggaran hak cipta karya desain grafis di dunia
maya (internet)
19
BAB II
Hak atas kekayaan intelektual adalah suatu hak yang dimiliki oleh
seseorang atau badan hukum atas ciptaannya yang timbul dari kreatifitas
intelektualnya, hak ini adalah hak atas kekayaan berupa benda yang tidak
tidak saja memberikan rasa aman, tetapi juga menciptakan iklim yang
lebih besar, lebih baik, dan lebih banyak. 38. Hak kekayaan intelektual terbagi
industri39
37
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Alumni, Bandung 2002, HaL 58
38
Ibid, Hal 3-5
39
Taty Aryani Ramli, Materi Kuliah Hak Kekayaan Intelektual Dan Alih Teknologi, Bandung, 2005
40
Abdulkadir Muhamad. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual .Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2001, Hal 29-30
20
mengimplementasikan WTO Agreement dan merevisi berbagai undang-
TRIPs.41
ditegaskan dan dipilah kedudukan hak cipta disatu pihak, dan hak terkait di
secara tidak sah dan melawan hukum dan masih banyak lagi. 42
41
Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs, Alumni, Bandung, 2005, Hal
161-162
42
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Alumni, Bandung 2002, Hal 96
21
C. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif yang terdiri dari hak ekonomi dan hak
Pada dasarnya hak cipta adalah hak milik pribadi atas suatu ciptaan
yang berupa perwujudan dari suatu ide pencipta di bidang seni, sastra dan ilmu
pengetahuan, dan hak cipta adalah suatu hak kekayaan intelektual dalam
bentuk tidak berwujud yang bersifat sangat pribadi. Hak cipta juga melindung
Hak terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta, yaitu hak
rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan bagi Lembaga Penyiaran untuk
43
Suyud Margono, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis, Grasindo,
Jakarta, 2002, Hal 19
44
Tim Lindsey, Op cit , HaL 97
45
Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
46
Ibid, Pasal 1 angka 2
22
pun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apa pun sehingga
suatu Ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.)47 atau
Bahwa hak cipta adalah hak ekslusif karena hak cipta hanya diberikan
kepada pencipta atau pemegang hak cipta dan orang lain dilarang
selaku pemegang hak cipta atau pihak yang menerima hak dari pencipta
tersebut.
seseorang. Secara umum, Hak Cipta atas suatu ciptaan tertentu yang dinilai
kepentingan masyarakat.
47
Ibid, Pasal 1 ayat 5
48
Ibid, Pasal 1 ayat 6
23
wasiat, perjanjian tertulis, atau Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
didaftarkan akan mendapat surat pendaftaran dan dapat dijadikan alat bukti
ahli warisnya atau milik penerima wasiat. Hak Cipta tidak dapat disita,
bentuk yang khas dan bersifat pribadi, kecuali terbuktikan sebaliknya yang
49
Tomotsu Hozumi, Asian Copyright Handbook, ACCU dan Ikapi, 2004 hal 97
50
Suyud Margono, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis, Grasindo,
Jakarta, 2002, Hal 20-21
51
Tim Lindsey, Op cit, HaL 97
24
a. orang yang namanya terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan pada
sebaliknya.
maka pihak yang membuat karya cipta itu yang dianggap sebagai Pencipta dan
Pemegang Hak Cipta, kecuali apabila diperjanjikan lain antara kedua pihak.52
52
Tomotsu Hozumi, Asian Copyright Handbook, ACCU dan Ikapi, 2004 hal 89
53
Ibid, Pasal 1 ayat 2
25
l. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya
lain dari hasil pengalihwujudan.
hasil karya yang dilindungi oleh hak cipta. Ciptaan yang masih berbentuk ide
tidak dilindungi oleh hak cipta, selain itu ciptaan harus orisinil, yaitu ciptaan
yang khas, baru, dan bukan tiruan dari ciptaan orang lain. Ciptaan yang sudah
4. Hak Eksklusif
i. Hak Ekonomi
Hak yang mempunyai nilai uang atau manfaat ekonomi, biasanya dapat
dengan media internet, atau memberikan izin untuk itu. Hak ini dapat
dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian kepada pihak lain dengan cara:
a. Transfer/assignment,
54
Tomotsu Hozumi, Asian Copyright Handbook, ACCU dan Ikapi, 2004 Hal 91
26
karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, dan sebab-
b. Licens
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau
Hak Moral adalah Hak Pribadi hak untuk mencegah perubahan atas
karyanya dan untuk tetap disebut sebagai pencipta karya tersebut. Dalam hak
ini pencipta atau ahli waris dapat menuntut Pemegang Hak Cipta atau pihak
lain agar :
Ciptaannya,
55
Tomotsu Hozumi, Asian Copyright Handbook, ACCU dan Ikapi, 2004 Hal 93
56
Ibid, Hal 35
57
Suyud Margono, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002. Hal 21
27
c. Informasi elektronik tentang informasi manajemen hak Pencipta
ekonomi atas karya tersebut telah hilang karena telah diserahkan seluruhnya
Hak Cipta atas suatu ciptaan dilindungi sejak ciptaan itu diwujudkan
dalam bentuk nyata dan diumumkan. Menurut Pasal 29 UUHC Hak Cipta atas
Ciptaan:
setelah Pencipta meninggal dunia. Apabila di ciptakan oleh dua orang atau
lebih Hak Cipta berlaku sampai Pencipta yang meninggal dunia paling akhir
dan berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya.60 Hak cipta yang
dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum berlaku selama 50 tahun sejak
Hak moral pencipta agar nama dan nama samaran Pencipta tetap
58
Pasal 24 Undang-Undang No 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
59
Tim Lindsey, Op cit, HaL 118
60
Ibid, Pasal 29
61
Ibid, pasal 30
28
waktu, sedangkan hak moral pencipta agar ciptaannya tidak boleh diubah baik
pihak lain, kecuali dengan persetujuan Pencipta atau dengan persetujuan ahli
warisnya berlaku selama berlangsungnya jangka waktu Hak Cipta atas Ciptaan
yang bersangkutan.62
6. Pendaftaran ciptaan
sengketa.
digunakan tanpa izin dari penciptanya yang mempunyai hak ekslusif atas
dua ciptaan yang ada. Namun pencipta atau pemegang hak cipta harus
membuktikan bahwa karyanya telah ditiru, dijiplak, atau karya lain tersebut
berasal dari karyanya. Hak cipta juga dilanggar apabila seluruh atau bagian
62
Ibid, pasal 33
29
d. mengumumkan atau memperbanyak ciptaan tanpa seizin pencipta
hak cipta.64
Pencipta atau ahli waris dapat melakukan gugatan kepada pihak lain
63
Pasal 55 – 66 Undang-Undang No 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
64
Tim Lindsey, Op cit, Hal 122-123
65
Pasal 55 – 66 Undang-Undang No 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
30
Penyelesain pelanggaran hak cipta dapat dilakukan diluar jalur
i. Non Litigasi
kurang memuaskan.
sengketa
a. Negosiasi,
termurah, tertua dan paling dasar, serta paling tertutup. Tetapi ada
b. Konsultasi/Penilaian Ahli
66
Suyud Margono, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis.PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002. Hal 21
31
Proses penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui bantuan
diantara para pihak yang disebut klien dengan konsultan / ahli yang
c. Mediasi
d. Konsiliasi
e. Arbitrase
32
arbitrase dipilih untuk sengketa yang menyangkut permasalahan
ii. Litigasi
kepada Ketua Pengadilan Niaga. Upaya hukum yang dapat dilakukan para
Hak Cipta,
67
Sri Ratna Suminar, Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Dokter Dengan Pasien Dalam
Malpratek, Syiar Madani Jurnal Ilmu Hukum, Vol VIII No 3, 2006 Hal 59
68
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, PT. Alumni, Bandung 2002, Hal 127
33
9. Ancaman Pidana
hak cipta di bidang seni rupa dalam segala bentuk yang diatur dalam UUHC
terdapat dalam:
Ciptaan atau barang yang merupakan hasil tindak pidana Hak Cipta
dirampas oleh Negara untuk dimusnahkan. Kecuali Ciptaan di bidang seni dan
D. Desain Grafis
2002 Tentang Hak Cipta Desain Grafis dilindung oleh hak cipta, karena desain
grafis termasuk dalam kategori seni dalam bentuk gambar. Agar lebih jelas
69
Pasal 72-73Undang-Undang No 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
34
kenapa suatu desain grafis adalah suatu kekayaan intelektual dan dilindungi
mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan
dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain
a. Fungsi identifikasi yaitu berfungsi menyangkut tentang apa, dan dari mana
kemasan)
c. Fungsi presentasi dan promosi yaitu alat penyampaian suatu pesan yang
merek atau citra perusahaan dengan tujuan akhir melahirkan opini public.71
dengan menggunakan ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, komputer,
70
http://www.wikipedia.co.id Tgl 05/10/2008
71
Muhamad Djumhana, Aspek-Aspek Hukum Desain Industri Di Indoensia, PT Citra Aditya Bakti,
1999, Hal 23
35
dan software computer. Untuk kemudian di wujudkan dalam media statis atau
media elektrionik.72
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin
desain grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, komputer,
dan software computer. Software yang digunakan dalam desain grafis Seperti:
1) Desktop publishing :
2) Webdesign :
3) Audiovisual :
Adobe After Effect, Adobe Premier, Final Cut, Adobe Flash, atau
Macromedia Flash
4) Rendering 3 Dimensi :
72
Htttp://www. AsosiasiDesainGrafisIndonesia.wordpress.com Tgl 05/10/2008
73
http://www.wikipedia.co.id Tgl 05/10/2008
74
ibid, Tgl 05/10/2008
36
6. Batasan Media Desain Grafis
yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia
gambar, dan tata letak. Semua aspek komunikasi melalui bentuk visual, mulai
dari penciptaan logo, icon, perencanaan dan pembuatan buku berikut wajah
kalender, grafis untuk segala bentuk kemasan, desain huruf untuk arsitektur,
semua keperluan barang cetakan untuk sebuah perusahaan, tata huruf judul
film dan TV, poster, film kartun, animasi untuk film iklan, grafik-komputer,
barang cetakan untuk pelayanan masyarakat lewat benda pos, surat kabar,
Pada saat ini keadaan hukum kekayaan intelektual khususnya hak cipta
75
Ibid, Tgl 05/10/2008
76
http://www.bloger.com/ aprie van luden Tgl 05/10/2008
37
upaya pencegahan terhadap pelanggaran-pelanggaran HaKI di dunia maya
Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah dan
merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara
dan dokumen eletronik, karena desain grafis dapat digunakan dalam media
elektronik, dan media internet selain itu desain grafis adalah suatu bentuk
77
Pasal 1 angka 1,2,4 Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
78
Ibid, Pasal 5
38
2. Subyek UU ITE
warga negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk perbuatan hukum yang
negara Indonesia maupun warga negara asing atau badan hukum Indonesia
atau universal. 79
3. Obyek UU ITE
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data
atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, website, dokumen
79
Ibid, Pasal 2 dan penjelasan Pasal 2
39
dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau
karena desain grafis terdapat dalam media elektronik, dan media internet
selain itu desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang
mungkin.
grafis adalah untuk memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum
negeri.
b. Asas manfaat
80
Ibid, Pasal 5-12
40
c. Asas hati-hati
informasi dunia;
jawab; dan
81
Ibid, Pasal 3 dan penjelasan Pasal 3
41
5. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Pasal 25 UU ITE
yang disusun menjadi karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual
nilai moril bagi pencipta atau perancang. oleh karena itu, hak-hak mereka
kekayaan intelektual yang ada didalam media internet sebagai informasi dan
82
Ibid , pasal 4
83
Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik,
Departemen Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia, 2007 Hal 45-46
42
elektronik yang melanggar HaKI juga harus diatur dalam undang-undang agar
d. Pasal 35 UU ITE
e. Pasal 36 UU ITE
84
Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik,
Departemen Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia, 2007 Hal 47
43
dengan sengaja dan tanpa izin menggunakan, mengubah, mengumumkan dan
elektronik.
perdata setiap orang yang dirugikan dapat menyelesaikan sengketa secara non
8. Sanksi Pidana
a. Pasal 46 ayat 2
“Setiap Orang atau badan hukum yang dengan sengaja dan tanpa
hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem
Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik. dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 700.000.000,00”86
b. Pasal 48 ayat 1
85
Ibid, Pasal 38-39
86
Ibid, Pasal 46 ayat 2
44
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
dengan cara apapun mengubah, menambah, mengurangi,
melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan,
menyembunyikan suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik milik Orang lain atau milik publik.dipidana dengan
pidana penjara paling lama 8 tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 2.000.000.000,00” 87
c. Pasal 48 ayat 2
d. Pasal 51 ayat 1
e. Pasal 51 ayat 2
87
Ibid, Pasal 48 ayat 1
88
Ibid, Pasal 48 ayat 2
89
Ibid, Pasal 51 ayat 1
90
Ibid, Pasal 51 ayat 2
45
BAB III
forum untuk diskusi, untuk percakapan secara lansung (online chatting), untuk
diseluruh dunia.
pembeli dengan cara memilih dan memesan barang atau jasa yang telah
khususnya di bidang teknologi dan informatika saat ini desain grafis tidak
hanya digunakan dalam media statis (media cetak) seperti buku, majalah, dan
brosur, tetapi juga didalam media elektornik, dan media internet yang sering
kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia seperti audio
91
Ward Hanson. Pemasaran Internet. Salemba Empat, Edisi pertama, Jakarta. 2000 hal 22
46
visual, website, animasi dan lain-lain. Para desainer melakukan upload karya
kepentingan komersil.
regional.92
Pada awalnya pemasaran karya dan jasa desain grafis hanya dilakukan
Melalui media internet yang sifatnya tanpa batas, berbiaya rendah dan
dalam kecepatan cahaya. Perusahaan kecil dan individu seperti desainer dan
perusahaan yang bergerak dalam bidang desain grafis dapat lebih mudah untuk
baik di dalam maupun di luar negeri.93 Karya-karya desain grafis dalam media
elektronik dan media internet yang dapat dengan cepat berubah secara dinamis
92
http://www.wikipedia.co.id Tgl 05/10/2008
93
http//:www.ForumDesainGrafisIndonesia.or.id Tgl 10/11/2008
47
event tertentu dalam waktu yang relatif singkat dalam hitungan minggu,
bulan atau paling lama dalam hitungan tahun, dengan media internet dapat
transaksi tidak selesai, pengambilan informasi yang tanpa batas, dan lain-
lain.95
94
Ward Hanson. Pemasaran Internet. Salemba Empat, Edisi pertama, Jakarta. 2000, Hal 128
95
Ibid hal 17
96
Agus Raharjo, Cybercrime Pemahaman Dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi, Citra
Aditya Bhakti, Bandung, 2002
48
permasalahan yang memiliki kaitan erat dengan perkembangan, pemanfaatan
Pelanggaran hak cipta di dunia maya lebih mudah dilakukan dan lebih
beragam karena internet adalah dunia yang tanpa batas, mudah diakses dan
adanya dogma yang berlaku bahwa segala sesuatu yang tersedia di internet
adalah gratis. Pelanggaran tersebut terjadi apabila suatu ciptaan dalam dunia
tanpa seizin pencipta atau pemegang hak cipta dan merugikan kepentingan
yang wajar dari pencipta, biasanya pelanggaran hak cipta desain grafis didunia
maya melewati batas wilayah suatu Negara atau pelanggaran dilakukan diluar
negeri tapi berakibat kerugian pencipta didalam negeri, sehingga hukum yang
seperti men-download atau meng- upload suatu audio visual, gambar, website,
animasi, dan lain-lain ciptaan orang lain atau pihak lain tanpa seizin pihak
Pelangaran ini sering terjadi, baik pada situs pribadi, komersial maupun
akademis.
hak cipta dalam web pages-nya, baik untuk latar belakang maupun
97
Ahmad M.Ramli, Cyberlaw Dan HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia. Refika Aditama, Bandung,
2006, Hal 132
98
http//www. AsosiasiDesainGrafisIndonesia.wordpress.htm 11/112008
49
hiasan web pages-nya, tanpa seizin pencipta atau pemegang hak
cipta karya desain grafis dengan tujuan untuk menarik lebih banyak
pengunjung.
dilindungi hak cipta tanpa seizin pencipta atau pemegang hak cipta
di web pages-nya.99
untuk:
a. kepentingan pribadi
b. kepentingan komersil
seseorang atau badan usaha untuk diakui sebagai ciptaanya agar mendapatkan
pengakuan dari komunitas desain grafis atau dilakukan untuk dijual kembali.
Pelanggaran hak cipta desain grafis didunia maya jelas merugikan hak moral
99
Acemark, Artikel Majalah Concept “ Desain Grafis dan Internet” Volume 2 Edisi 07’05
100
Acemark, Artikel Majalah Concept: “Intellectual Property Rights”, Volume 1, Edisi 05‘05
50
maupun hak ekonomi pencipta (desainer) atau pemegang hak cipta Seperti
dan jasa membuat karya desain grafisnya melalui dunia maya (internet), salah
dibawah ini
51
Digunakan seseorang dalam blog di website http://wordpress.com dan
diakui sebagai ciptaan dari seseorang warga negara India yang beridentitas
melalui e-mail yang berisikan karya desain grafis tersebut adalah ciptaan
September 2008.
PRAYOGA isi e-mail tersebut menyatakan bahwa karya desain grafis tersebut
sebagai desainer handal di negaranya dan karya desain grafis tersebut tidak
dalam Blog-nya dan menyatakan tidak sanggup untuk membayar royalti pada
grafis tersebut.
52
September 2008 Prayoga melakukan peringatan kedua, dan Brahmana
sedang sakit dan meminta waktu hingga tanggal 14 September 2008 sampai
pada tanggal tersebut karya desain grafis Prayoga masih digunakan dalam
Blog Brahmana.
dengan tanggal 24 September 2008 karya desain grafis ciptaan tersebut masih
digunakan maka kasus ini akan dibawa ke pengadilan” tetapi hingga tanggal
Brahmana. Hingga saat ini Karya desain Grafis tersebut masih digunakan oleh
pertimbangan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. saat ini
karena lebih menguntungkan dari pada menjual karya dan jasa desain
PRAYOGA memiliki cukup bukti atas hak cipta karya desain grafis
ketakutan akan banyak waktu yang terbuang dan biaya yang di keluarkan
tidak sedikit.
53
b. Sikap dari PRAYOGA yang tidak keberatan apabila hak ekonominya
dalam karya desain grafis tersebut padahal suatu karya desain grafis
d. Karena menjual karya desain grafis melalui media internet tidak aman dan
nyata 101
101
Wawancara: Prayoga Adiputra, Mahasiswa DKV ITB, Ego Graphic Lounge Jl Burangrang No 34
Bandung, 13/01/2009.
54
telah digunakan seseorang dalam web-pages di website www.deviantart.com
beridentitas HAIRO, karya desain grafis tersebut didapatkan dengan cara di-
melalui e-mail yang berisikan PT. NIRWANA adalah pemegang hak cipta
karya desain grafis tersebut dan desain grafis tersebut dilindungi oleh hak
sebesar 150 US$ karena telah menggunakan karya desain grafis tersebut atau
55
Pada tanggal 15 Februari 2008, HAIRO membalas somasi PT.
digunakan untuk kepentingan pribadi bukan untuk dijual kembali, dan bukan
untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari karya desain grafis tersebut dan
desain grafis tersebut digunakan dalam blog HAIRO Sehingga pada tanggal
untuk menuntut hak cipta karya desain grafis tersebut dalam dunia maya
NIRWANA tidak melakukan gugatan. Sehingga sampai saat ini karya desain
www.deviantart.com.
NIRWANA memiliki cukup bukti atas hak cipta karya desain grafis
56
mendapatkan imbalan untuk menutupi biaya pembuatan, tenaga, dan
Desain grafis dibawah yang dipakai untuk cover album, latar belakang
dan hiasan web-pages Dream Theater sebenarnya adalah desain grafis ciptaan
anak Indonesia. Desain grafis tersebut adalah hasil karya seorang anak sekolah
102
Wawancara: Syach Prareza, Mantan Direktur PT Nirwana, www.ForumDesainGrafisIndonesia.or.id
Tgl 15/01/ 2009.
57
Doug & Marco M yaitu Dream Theater Management secara tidak
karya desain grafis tersebut menjadi cover terbaru album Dream Theater, latar
58
belakang dan hiasan web pages Dream Theater dengan sedikit ubahan dan
dari Erik Muna alias Petfish yang merupakan Official Graphic Design Dream
Theater yang meyatakan bahwa Desain grafis anda telah dipakai untuk cover
terbaru album Dream Theater, Latar Belakang dan hiasan web pages Dream
Theater.
grafis tersebut kecuali gambar semut adalah ciptaan Dariestya dan meminta
email dengan subject Roadruner & Dreamtheatre, yang isi emai-nya seperti
ini: “Kami dari Roadruner & Dreamtheatre, adalah pencipta desain grafis
tersebut, Karena kami telah mendaftarkan hak cipta desain grafis tersebut”
dan terakhir kepada Dream Theater Management, tetapi hingga saat ini tidak
59
kepada DREAM THEATER MANAGEMENT. Tetapi tidak ada tindak
lanjut karena Dariestya tidak mengerti upaya apa yang harus dilakukan.
yang diharapkannya
THEATER MANAGEMENT.103
dan bergerak dalam bidang desain grafis dan desain multimedia. Perusahaan
ini menciptakan desain dengan isi dan konteks yang kuat, menciptakan
produk-produk ( desain ) yang yang indah dan tiap kliennya di tangani dengan
detail dan teliti. karya desain grafis PT IDEA FIELD INDONESIA bersifat
103
http://multiply.com, Tgl 14/01/ 2009
60
internet agar karya desain grafisnya dikenal dan digunakan secara
internasional.
grafis atau pembeli jasa untuk membuat desain grafis. Dalam website ini PT
karya desain grafis, agar para pembeli bisa melihat hasil-hasil karya yang
61
Pada tanggal 13 Juni 2008 PT. IDEA FIELD INDONESIA
desain grafis digunakan tanpa izin oleh pihak MEDIANCE dalam website
elance.com dan lambang the idea field diubah menjadi lambang MEDIANCE.
Sehingga katalog tersebut berhasil menarik para pembeli jasa pembuat karya
MEDIANCE berhasil menjual salah satu karya desain grafis dalam katalog
tersebut.
tersebut dan semua karya deain grafis didalamnya adalah ciptaan PT.IDEA
uang karena telah menjual salah satu karya desain grafis dalam katalog
menyetujuinya.
62
Hasil arbitrase pada tanggal 15 Agustus 2008 adalah pihak
elance.com dan akan membayar uang sebesar 300 US$ atas penggunaan
katalog dan perbanyakan karya desain grafis tersebut. Hasil putusan Arbitrase
tersebut telah dilaksanakan oleh MEDIANCE. Tetapi uang sebesar 300 US$
harus rela dipotong sebesar 100 US$ untuk biaya arbitrase yang disediakan
oleh www.elance.com.
dalam ciptaanya.
damai.
63
dengan konsumen lain sehingga konsumen takut untuk menggunakan atau
104
Wawancara, Dika Sapta, HRD PT Idea Field Indonesia, PT Idea Field Indonesia Jl Burangrang No
34, Bandung, Tgl 16/01/2009
64
BAB IV
ANALISIS MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM DESAIN GRAFIS
DAN UPAYA HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA
DESAIN GRAFIS DI DUNIA MAYA (INTERNET) DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA DAN UNDANG-UNDANG
INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
cipta sebagai “seni rupa dalam bentuk gambar”, dengan demikian merujuk
pada pasal 12 ayat 1 huruf f UUHC karya-karya desain grafis didunia nyata
ciptaan yang telah diwujudkan dalam suatu bentuk kesatuan yang nyata,
bersifat orisinil, dan telah diumumkan, dilindungi secara otomatis oleh hak
cipta. Sedangkan desain grafis yang masih berbentuk ide atau belum
diumumkan tidak dilindungi oleh hak cipta. Pendaftaran hak cipta karya
desain grafis bukan merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan hak cipta.
65
Desain grafis melalui Pasal 2 ayat 1 dan pasal 26-28 UUHC
melahirkan hak eksklusif bagi pencipta dan pemegang hak cipta desain grafis
Hak ekonomi dilindungi dalam pasal 2 ayat 1 UUHC. Hak ini adalah
hak pencipta desain grafis untuk melarang pihak lain tanpa izin
termasuk media internet. Hak ini dapat dialihkan, baik seluruhnya maupun
sebagian kepada pihak lain dengan cara. pewarisan, hibah, wasiat, lisensi,
perundang-undangan.
Sedangkan hak moral Hak cipta desain grafis dilindungi dalam pasal
26-28 UUHC. Hak ini adalah hak pencipta desain grafis atau ahli warisnya
untuk mencegah perubahan atas karyanya dan untuk tetap disebut sebagai
pencipta karya tersebut walaupun hak ekonomi atas karya tersebut telah hilang
sebagai seni rupa dalam bentuk gambar menurut ketentuan dalam Pasal 29
meninggal dunia, apabila diciptakan oleh dua orang atau lebih Hak Cipta
berlaku sampai Pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung
hingga 50 tahun sesudahnya. Karya desain grafis yang dimiliki atau dipegang
oleh suatu badan hukum dalam Pasal 30 ayat 3 UUHC berlaku selama 50
66
Hak moral pencipta desain grafis agar nama dan nama samarannya
dilindungi tanpa batas waktu, sedangkan hak moral pencipta karya desain
walaupun Hak Ciptanya telah diserahkan kepada pihak lain, menurut pasal 33
ayat 2 UUHC berlaku selama berlangsungnya jangka waktu Hak Cipta desain
grafis tersebut.
Menurut aturan dalam UUHC hak cipta desain grafis sebagai suatu seni
rupa dalam bentuk gambar dilanggar apabila seluruh atau bagian substansial
cara atau alat apapun termasuk media internet tanpa seizin pencipta.dan
Menurut pasal 55-66 UUHC Para korban pelanggaran hak cipta desain
grafis didunia maya maupun di dunia nyata dapat dapat melakukan gugatan
ganti rugi melalui jalur diluar peradilan maupun jalur peradilan (pengadilan
niaga). Apabila para pelaku terbukti melakukan pelanggaran hak cipta desain
grafis didunia maya maka dapat dikenai sanksi pidana baik penjara maupun
Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (UU ITE) maka desain grafis
sebagai komunikasi visual yang menggunakan gambar yang ada didunia maya
67
Dari uraian diatas dapat disimpulkan selain dilindungi oleh UUHC,
hak cipta karya desain grafis didunia maya (internet) sebagai informasi dan
karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual dilindungi oleh undang-
hak cipta desain grafis. Oleh karena itu, perbuatan yang dilakukan secara
elektronik dan berkaitan dengan pelanggaran hak cipta desain grafis didunia
maya, diatur juga dalam undang-undang ini agar tidak lolos dari jerat hukum.
dilarang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum menggunakan
lain.
tidak berhak,
68
dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
dapat digugat dan dikenai sanksi pidana berupa penjara dan denda sesuai
Melihat semua uraian diatas, maka desain grafis sebagai karya seni
rupa dalam bentuk gambar di dunia maya (internet) dilindungi oleh UUHC
dan UU ITE, Karena pelanggaran hak cipta didunia maya yang bersifat virtual
dapat dikategorikan sebagai tindakan atau perbuatan hukum yang nyata karena
akibat yang ditimbulkan nyata, sehingga tidak terlepas dari jerat hukum yang
berlaku.
pelangaran hak cipta desain grafis yang terjadi didunia maya lebih mudah
dilakukan dan lebih beragam. maka ada beberapa hal yang harus menjadi
perlindungan hak cipta desain grafis dalam media internet, yang sekarang
berlaku.
secara otomatis, namun setelah melihat kasus-kasus yang terjadi pada BAB III
desainer menganggap hal ini kurang efisien karena karya desain grafis dalam
69
media elektronik dan media internet dapat dengan cepat berubah secara
desain grafis dalam media tersebut digunakan dalam waktu yang relatif
singkat untuk event-event tertentu dalam hitungan minggu, bulan atau paling
Oleh sebab itu penulis berpendapat suatu desain grafis akan lebih
efisien dan efektif dilindungi oleh UUHC, apabila seorang pencipta desain
maya mencantumkan nama dalam ciptaannya. Hal ini dilakukan agar pencipta
berlaku perlindungan karya desain grafis menurut Pasal 29 dan Pasal 33 ayat 3
UUHC dirasakan terlalu lama, karena desain grafis dalam media statis dan
waktu lebih dari 10 tahun suatu karya desain grafis sudah tidak mempunyai
nilai ekonomis.
moral, karena suatu karya desain grafis merupakan identitas diri, yang
ketentuan UUHC untuk melidungi nama dan nama samaran pencipta tetap
70
dicantumkan tanpa batas waktu untuk suatu karya desain grafis menurut
Pada penelitian di BAB III suatu karya desain grafis yang dilindungi
hak cipta di dunia maya dapat dengan mudah diambil, diubah, diumumkan,
dan diperbanyak oleh pihak lain tanpa seizin pencipta, karena internet adalah
media yang mudah diakses tanpa batas dan adanya dogma bahwa semua yang
ada di internet dapat digunakan oleh siapapun secara gratis, terlepas dari
berlaku secara yuridis, sosiologis dan filosofis. Dengan demikian agar UUHC
kepada warga masyarakat dan penegak hukum dan komunitas desain grafis
diatur UUHC dan UU ITE baik yang terjadi di dunia maya maupun yang
terjadi di dunia nyata. Selain itu penegakan hukum harus dilakukan secara
dan komunitas desain grafis dengan adanya kode etik, forum-forum dan
71
Apabila kegiatan-kegiatan diatas dilakukan, maka UUHC dan UU ITE
sebagai kaidah hukum dapat berkerja secara optimal melindungi karya desain
Atas dasar berbagai kasus pada Bab III, dapat disimpulkan bahwa
desain grafis didunia maya atau didalam teknologi informasi (Internet) baik
pada situs pribadi maupun komersial untuk kepentingan pribadi maupun untuk
maupun hak moril dari pencipta dan pemegang hak cipta dapat dikategorikan
kerugian ekonomi maupun moril, hilanganya rasa aman dan kepastian hukum
bagi para pencipta dan pemegang hak cipta dalam menggunakan media
minat untuk meciptakan desain-desain baru yang kreatif dan inovatif, merusak
72
negara-negara maju untuk melakukan investasi pada perusahaan perusahaan
desain grafis.
pelanggaran hak cipta desain grafis didunia maya. Dalam pasal 55-66 UUHC
dan pasal 38-39 UU ITE memberikan peluang bagi korban pelanggaran hak
cipta desain grafis didunia maya (internet) untuk melakukan upaya hukum
yaitu gugatan perdata berupa gugatan ganti rugi terhadap pelaku pelanggaran
hak cipta desain grafis didunia maya karena telah melakukan perbuatan
melawan hukum, baik melalui jalur diluar peradilan (non litigasi) dan jalur
peradilan (litigasi).
hak cipta desain grafis didunia maya melalui proses peradilan sering dianggap
memakan waktu yang lama, biaya yang tinggi, pembuktiannya sulit, bersifat
terbuka dan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Oleh karena itu
sebagain besar kasus pelanggaran hak cipta desain grafis didunia maya lebih
sering diselesaikan secara damai oleh para pihak atau dengan bantuan pihak
ke-3 dan dilakukan diluar jalur peradilan, karena memakan waktu relatif
singkat, biayanya lebih murah, memberikan hasil yang adil (win-win solution)
dan bersifat tertutup seperti yang terjadi pada kasus PT IDE FIELD
73
satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sengketa pelanggaran
hak cipta karya desain grafis agar hasilnya efektif dan memuaskan, metode
penyelesaian sengketa diluar jalur pengadilan yang diajukan para pihak yang
penyelesain sengketa lain, baik melalui jalur non litigasi maupun melalui jalur
litigasi.
hakim arbiter dari kalangan desainer, hakim, cendikiawan, dan ahli-hali yang
berkaitan dengan desain grafis, hakim arbiter sebagai ahli dalam bidangnya
cipta desain grafis didunia maya, para pihak berhak untuk menentukan tempat
74
kesempatan yang sama bagi para pihak, selain itu putusan arbitrase bersifat
lebih efektif dan menguntungkan para pihak yang bersengketa, karena para
pelanggaran karya desain garfis, secara hukum memuaskan para pihak karena
putusan dianggapa adil, putusan arbitrase final dan mengikat para pihak
sehingga ada kepastian hukum, apabila ada pihak yang tidak mematuhi
(litigasi) adalah upaya terakhir yang dapat dilakukan korban apabila upaya-
pelanggaran hak cipta desain grafis didunia nyata maupun didunia maya
(internet).
korban pelanggaran hak cipta desain grafis didunia maya maupun didunia
pegawai negeri sipil direktorat jendarl HaKI dan mengajukan gugatan ganti
75
BAB V
A. Simpulan
grafis dalam media internet yang sekarang berlaku, yaitu pada pasal 2
ayat 1 UUHC mengenai pendaftaran hak cipta, Pasal 29 dan Pasal 33 ayat
76
B. Saran
pelanggaran hak cipta desain grafis didunia maya (internet), maka penulis
cipta desain grafis didunia nyata maupun di dunia maya (internet) melalui
penyuluhan-penyuluhan
(internet) melalui jalur peradilan maupun diluar jalur peradilan agar para
pelaku merasa jera dan tidak akan melakukan lagi pelanggaran tersebut.
77
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs, Alumni, Bandung,
2005,
Ahmad M.Ramli, Cyberlaw Dan HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia. Refika
Aditama, Bandung, 2006
Assafa Endeshawa, Hukum E-Commerce Dan Internet Dengan Fokus Di Asia Pasifik,
Pustaka Pelajar. Yogyakarta, 2007
Dikdik M.Arif Mansur, Elistari Gultom, Cyber Law Aspek Hukum Teknologi Informasi,
Refika Aditama, Bandung, 2005
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
Kansil, Hak Milik Intelektual ( Hak Milik Perindustrian Dan Hak Cipta), Sinar Grafika,
Jakarta 1997,
Soerjono Soekanto, Kegunaan Sosiologi Hukum Bagi Kalangan Hukum, Citra Aditya
Bhakti, Bandung, 1991
Suyud Margono, Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis,
Grasindo, Jakarta, 2002,
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Alumni, Bandung 2002
Ward Hanson. Pemasaran Internet. Salemba Empat, Edisi pertama, Jakarta. 2000
Perundang-undangan:
Sri Ratna Suminar, Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Dokter Dengan Pasien
Dalam Malpratek, Syiar Madani Jurnal Ilmu Hukum, Vol VIII No 3, 2006
Taty Aryani Ramli,Materi Kuliah Hak Kekayaan Intelektual Dan Alih Teknologi,
Bandung, 2005
Sumber lain:
Acemark, “Desain Grafis dan Internet” , Majalah Concept Volume 2 Edisi 07’05
htttp://www.AsosiasiDesainGrafisIndonesia.wordpress.com
http://www.dgip.go.id
http//:www.ForumDesainGrafisIndonesia.or.id
http://www.wikipedia.co.id
http://www.webiklan.com/jasa-design-grafis.do
http://wordpress.com
http://indonesian.takeacoder.com
http://www.beritanet.com
http://www.kreatifprofesional.com
http://multiply.com