Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN BUPATI MAMUJU TENGAH

NOMOR 31 TAHUN 2016


TENTANG
TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN MAMUJU TENGAH

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah , yakni
Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Mamuju Tengah sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah;
3. Daerah adalah daerah otonom Kabupaten Mamuju Tengah;
4. Bupati adalah Bupati Mamuju Tengah;
5. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Mamuju Tengah;
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju Tengah;
7. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju Tengah;
8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju Tengah;
9. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju
Tengah;
10. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju
Tengah;
11. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian Dinas Perhubungan Kabupaten
Mamuju Tengah;
12. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju
Tengah;
13. Kelompok Tenaga fungsional adalah kelompok tenaga fungsional Dinas
Perhubungan Kabupaten Mamuju Tengah yang jenis ketenagaan fungsionalnya
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB II
fungsionalnya....... TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Dinas Perhubungan kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu bupati atau


wali kota melaksanakan urusan pemerintahan bidang perhubungan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pemabantuan yang di tugaskan kepada
Daerah kabupaten/Kota.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1) di atas, Dinas
Perhubungan, mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan kepada Daerah
Kabupaten/Kota;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan yang
menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan kepada
Daerah Kabupaten/Kota;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan
yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan
kepada Daerah Kabupaten/Kota;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati/wali kota terkait dengan
tugas dan fungsinya.

BAB III
SUSUNAN JABATAN ORGANISASI

Pasal 3

(1) Susunan Jabatan organisasi Dinas Perhubungan terdiri atas:


a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris Dinas, membawahi;
1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Kepala Sub Umum dan Kepegawaian.
c. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, membawahi;
1. Seksi Lalu Lintas;
2. Seksi Angkutan;
3. Seksi pengujian Sarana.
d. Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan, membawahi;
1. Seksi Prasarana;
2. Seksi Keselamatan;
3. Seksi Pengembangan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB IV
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 4
(1) Kepala
Dinas mempunyai tugas memimpin dinas dalam menyelenggarkan koordinasi,
pembinaan pengawasan dan pengendalian dalam menyelenggarakan kegiatan
dibidang perhubungan.
(2) Untuk
melaksanakan tugas yang sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
kepala dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan kegiatan di bidang
perhubungan;
b. Pembinaan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan pelayanan di bidang
perhubungan;
c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
perhubungan.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2),
Kepala Dinas mempunyai uraian tugas :
a. Merumuskan program kerja pada Dinas Perhubungan sesuai dengan
kebijakan daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Membina bawahan dalam pelaksanaan program kerja sesuai dengan tugas
dan fungsi untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan perhubungan;
c. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi program kerja yang ada pada Dinas
Perhubungan kepada lintas sektor terkait guna kelancaran pelaksanaan
program kerja dan akselerasi pencapaian tujuan pembangunan
perhubungan;
d. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan program kerja yang
telah disusun agar dapat mengetahui capaian kinerja;
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah sesuai dengan hasil evaluasi sebagai bentuk pertanggung jawaban
pelaksanaan tugas; dan
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.

Bagian Kedua
Sekretaris Dinas
Pasal 5

(1) Sekretaris Dinas mempunyai tugas melaksanakan


pemberian pelayanan teknis dan administrative kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan dinas Perhubungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, sekretaris
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Koordinasi rencana, program, anggaran,
evaluasi, dan pelporan dinas Perhubungan;
b. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi
kepegawaian, ketatausahaan, keuangan, kerja sama, hubungan masyarakat,
kearsipan, dan dokumentasi;
c. Penataan organisasi dan tata laksana;
d. Penyusunan koordinasi peraturan perundang-undangan;
e. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh, Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan Fungsinya.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2),
Sekretaris Dinas mempunyai uraian tugas :
a. Merencanakan operasional program kerja dan rencana kegiatan tahunan
sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk serta bimbingan terhadap
pelaksanaan tugas kepada bawahan;
c. Memantau, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan;
d. Mengevaluasi dan menilai hasil/prestasi kerja bawahan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan karir;
e. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan berupa
kebijakan, petunjuk teknis serta bahan-bahan yang berhubungan dengan
pengelolaan sekretariat;
i. Mengendalikan
f. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
……
pengelolaan sekretariat dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan
masalah;
g. Merencanakan, menggerakkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
serta merumuskan dan mengajukan pertimbangan teknis pengelolaan
sekretariat meliputi administrasi umum dan kepegawaian, perencanaan
dan pelaporan serta keuangan; dan
h. Mengoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan
tahunan dalam lingkup dinas.

Paragraf 1
Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Pasal 6

(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, pelaksana urusan
keuangan dan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah, evaluasi dan
pelaporan Dinas Perhubungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. Pengoordinasian dalam penyusunan rencana program kerja;
b. Pengumpulan, pengolahan dan pengkajian data bahan evaluasi
dan pelaporan;
c. Penyusun rencana anggaran dinas, pembukuan dan perhitungan
anggaran, verifikasi serta perbendaharan.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan Sub
Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun program kerja Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan;
c. Memantau dan mengawasi kegiatan bawahan;
d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan agar pekerjaan dapat berjalan lancar;
e. Mengevaluasi dan menilai hasil/prestasi kerja bawahan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan karir;
f. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
pengelolaan di bagian perencanaan dan Keuangan;
g. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
Subbagian Perencanaan dan keuangan serta menyiapkan bahan petunjuk
pemecahan masalah;
h. Mengkoordinasikan penyelenggaraan perencanaan dan pelaporan program
dan kegiatan dengan fungsi-fungsi lain di lingkup Dinas.
i. Mengendalikan rencana kinerja tahunan;
j. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana Dinas meliputi
pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan kantor, dan pemeliharaan
kendaraan dinas;
k. Menyiapkan bahan dan menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
l. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas;
m. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Kinerja (RENJA) dan Perjanjian
Kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan Dinas meliputi bahan untuk
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
setiap tahun, laporan realisasi fisik kegiatan setiap bulan, dan laporan
insidentil lainnya berkaitan dengan kegiatan Dinas;
o. Menyusun laporan keuangan akhir tahun Dinas ;
p. Menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) untuk diotorisasi oleh
Pengguna Anggaran (PA);
q. Melaksanaan kegiatan meneliti dan mengoreksi Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan
bulanan;
r. Melaksanakan verifikasi terhadap SPP UP, GU, TU, LS dan LS gaji yang
diajukan oleh Bendahara Pengeluaran;
s. Melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan
bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
t. Membuat laporan kepada atasan tentang hasil pelaksanaan tugas; dan
u. Melaksanakan tugas kedinasan lain baik lisan maupun tulisan yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya
agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

Paragraf 2
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
Pasal 7

(1) Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan
urusan kepegawaian dan Umum.
(2) Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini Sub
Bagian Kepegawaian dan umum mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, pelaksanaan urusan kepangkatan,
promosi jabatan dan pengembangan SDM melalui Diklat;
b. Pelaksanaan urusan surat menyurat, pendistribusian surat serta
pengarsipan;
c. Pelaksanaan urusan pengelolaan dan pemeliharaan
barang/perlengkapan dinas.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun program kerja Subbagian Kepegawaian dan Umum.
b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan.
c. Memantau dan mengawasi kegiatan bawahan;
d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan agar pekerjaan dapat berjalan lancar;
e. Mengevaluasi dan menilai hasil/prestasi kerja bawahan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan karir;
f. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
pengelolaan kepegawaian dan umum;
g. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
Sub bagian Kepegawaian dan Umum serta menyiapkan bahan petunjuk
h. Mengkoordinasikan.......
pemecahan masalah;
h. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kepegawaian dan umum dengan
fungsi-fungsi lain di lingkup Dinas;
i. Mengelola dan melaksanakan urusan kepegawaian dan umum, kearsipan,
serta perlengkapan dan aset;
j. Mengelola dan melaksanakan urusan surat menyurat;
k. Mengelola dan melaksanakan urusan keprotokoleran dan perjalanan dinas;
l. Membuat laporan kepada atasan tentang hasil pelaksanaan tugas; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain baik lisan maupun tulisan yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya agar
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

Bagian Ketiga
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan
Pasal 8

(1) Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan
pelaporan dibidang lalu lintas dan angkutan.
(2) Untuk melaksakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang Lalu Lintas, Angkutan dan
Pengujian sarana;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Lalu lintas, Angkutan
dan Pengujian sarana;
c. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang Lalu Lintas, Angkutan
dan Pengujian sarana; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai uraian tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan renja;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional
bidang Lalu Lintas dan Angkutan;
c. Melaksanakn pembinaan teknis operasional di bidang lalu Lintas dan
Angkutan;
d. Menyiapkan bahan penetapan jaringan Jalan, perlengkapan jalan,
manajemen dan rekayasa Lalu Lintas;
e. Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pelayanan teknis dibidang
Angkutan;
f. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang lalu
Lintas dan Angkutan, serta menyajikan alternative pemecahannya;
g. Mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
sesuai dengan proporsi masing-masing;
h. Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna meningkatkan
prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;
i. Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 1
Kepala Seksi Lalu Lintas
Pasal 9

(1) Kepala Seksi Lalu Lintas mempunyai tugas membantu kepala bidang lalu Lintas
dan angkutan untuk melakukan urusan pembinaan, kelancaran, keamanan
keselamatan Lalu Lintas dan pemakai jalan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
Seksi Lalu Lintas mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan data/Informasi sebagai bahan penyusunan renja;
b. Pengumpulan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan umum
dan teknis opersional urusan lalu Lintas;
c. Pelaksanaan pembinaan, kelancaran, keamanan, keselamatan Lalu Lintas
dan pemakaian jalan;
d. Penyiapan data/informasi sebagai bahan penetapan jaringan jalan dan
perlengkapan jalan;
e. Penyiapan data/informasi sebagai bahan penetapan manajemen dan
rekayasa Lalu Lintas;
f. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi Lalu Lintas.
(3) Untuk melaksanakan tugas
dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2), Seksi lalu Lintas mempunyai
uraian tugas :
a. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi
sebagai bahan penyusunan renja;
b. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi
sebagai bahan perumusan kebijakan umum dan teknis opersional urusan
lalu Lintas;
c. Melakukan pembinaan, kelancaran, keamanan, keselamatan Lalu Lintas dan
pemakai jalan;
d. Melakukan penyiapan data/informasi sebagai bahan penetapan jaringan
jalan, kelas jalan dan perlengkapan jalan, dan fasilitas keselamatan lalu
lintas.
e. Melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan bermotor di jalan;
f. Melakukan manajemen dan rekayasa lalu Lintas;
g. Melakukan analisa dampak lalu lintas;
h. Melakukan penyiapan data/informasi sebagai bahan pemberian pelayanan
rekomendasi usaha mendirikan pendidikan dan latihan pengemudi dan
rekomendasi penggunaan jalan diluar kepentingan lalu lintas;
i. Menginventerisasi permasalahan yang berhubungan dengan urusan
lalulintas, serta menyajikan alternative pemecahannya;
j. Mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
sesuai dengan proprosi masing-masing;
k. Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna meningkatkan
prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;
l. Melakukan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
m. Melakukantugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Kepala Seksi Angkutan
Pasal 10
(1) Kepala
Seksi Angkutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan serta evaluasi danpelaporan di bidang penyediaan
angkutan umum unutk jasa angkutan orang dan/barang dalam daerah
kabupaten/kota, penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan
perkotaan dalam satu daerah kabupaten/Kota.
(2) Untuk
melaksanakan tugas yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, seksi Angkutan,
mempunyai fungsi :
a. Pe
ngumpulan data/informasi sebagai bahan penyusunan renja;
b. Pe
ngumpulan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan umum dan
teknis opersional urusan angkutan;
c. Pel
aksanaan pengaturan dan pembinaan angkutan;
d. Pel
aksanaan pelayanan teknis di bidang angkutan;
e. Pe
ngendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi Angkutan;
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Seksi Angkutan mempunyai urain tugas :
a. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi
sebagai bahan penyusunan renja;
b. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi
sebagai bahan perumusan kebijakan umum dan teknis opersional urusan
angkutan;
c. Melakukan pembinaan dan pengendalian perusahaan angkutan;
d. Melakukan pelayanan teknis usaha Trayek angkutan;
e. Melakukan pengkajian tarif angkutan pedesaan;
f. Menyiapakan dat/informasi sebagai bahan penetapan dan pengevaluasian
jaringan trayek angkutan serta komposisi kendaraan;
g. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan urusan
angkutan, serta menyajikan alternative pemecahannya;
h. Mendistribusikantugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
sesuai dengan proporsi masing-masing;
i. Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna meningkatan
prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;
j. Melakukan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 3
Kepala Seksi Pengujian Sarana
Pasal 11
(1) Kepala Seksi Pengujian Sarana, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengujian berkala kendaraan bermotor, dan penerbitan izin usaha jasa terkait
dengan perawatan dan perbaikan kapal.
(2) Untuk melaksanakan tugas dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi Pengujian
sarana , mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengujian Sarana;
b. Pengelolaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pengujian
Sarana;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengujian Sarana; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang Prasarana dan
Keselamatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Seksi Pengujian Sarana mempunyai uraian tugas :
a. Membantu kepala bidang lalu Lintas dan angkutan melaksanakan tugas di
bidang Pengujian Kendaraan bermotor;
b. Menyusun rencana dan program kerja seksi Pengujian sarana sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada bawahan;
d. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas;
e. Memantau, mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. Membina dan mensahkan hasil uji pengendalian serta pengawasan
pengujian berkala kendaraan bermotor;
g. Melakukan pengawasan dan pengendalian, pelaksanaan pengujian berkala
yang diselenggarakan oleh swasta;
h. Melaksanakan penilaian teknis kendaraan bermotor;
i. Melaksanakn inventarisasi dan indentifikasi kebutuhan pengujian;
j. Melaksanakan koordinasi lintas sector dan lintas program dalam kegiatan
seksi pengujian;
k. Melaporkan kepada kepala bidang pengujian sarana, setiap selesai
menjalankan tugas;
l. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan/kegiatan seksi pengujian
Sarana;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang Lalu Lintas dan
Angkutan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan
Pasal 12

(1) Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan, mempunyai tugas melaksanakan


penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang Prasarana, Keselamatan dan Pengembangan transportasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagai mana di maksud ayat (1) pasal ini, Bidang
Prasarana dan Keselamatan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang Prasarana, Keselamatan
dan Pengembangan Transportasi;
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Prasarana, Keselamatan
dan Pengembangan Transportasi.
c. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang Prasarana, Keselamatan,
dan Pengembangan Transportasi;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Bidang Prasarana dan Keselamatan mempunyai uraian tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan renja;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional
urusan Prasarana dan Keselamatan;
c. Melaksanakan pembinaan teknis di bidang Prasarana dan Keselamatan;
d. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan keselamatan lalu Lintas;
e. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan teknis dan analisa untuk kerja
Sarana dan Prasarana Perhubungan;
f. Menyiapkan bahan penetapan sarana dan Prasarana Perhubungan;
g. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan urusan
Parasarana dan Keselamatan serta menyajikan alternative pemecahannya;
h. Mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
sesuai dengan proporsi masing-masing;
i. Meberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna meningkatkan
prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;
j. Melaksnakan pengendalian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang beralaku.
Paragraf 1
Kepala Seksi Prasarana
Pasal 13

(1) Kepala Seksi Prasaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengelolaan terminal penumpang tipe C, penerbitan izin penyelenggaraan dan
pembangunan fasilitas parkir.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini,
Seksi Prasarana mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja seksi Prasarana Perhubungan;
b. Penyiapan bahan perumusan teknis pengelolaan, pengembangan dan
pengendalian Prasarana Perhubungan;
c. Penyelenggaraan dan pembinaan, pengelolaan, pengembangan dan
pengendalian Prasaran Perhubungan;
d. Penyelenggaraan pembinaan usa perbengkelan dan teknik rekayasa
kendaraan;
e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana seksi Prasarana
perhubungan.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Seksi Prasarana mempunyai uraian tugas :
a. Menghimpun dan memprogramkan kegiatan perhubungan serta menyusun
data tentang jumlah, kondisi dan kebutuhan baik penggantian maupun
pemasangan rambu-rambu lalu Lintas, fasilitas parkir, marka jalan, median
jalan, cermin lalu Lintas, fasilitas terminal dalam kabupaten;
b. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap kinerja sistem alat
pemberi isyarat lalu lintas, dan segera melakukan perbaikan terhadap
kerusakan yang terjadi pada sistem kerja APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas) dalam kabupaten;
c. Melakukan pengontrolan, perbaikan/penghapusan pemasangan
Perambuan APILL dan sarana perlengkapan Lalu Lintas yang rusak dengan
menggunakan kendaraan APILL, serta melakukan pengoperasian kendaraan
Derek sesuai ketentuan yang berlaku;
d. Menyusun laporan kendaraan umum;
e. Memberikan saran serta pertimbangan kepada pimpinan sebagai bahan
pengambilan keputusan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 2
Kepala Seksi Keselamatan
Pasal 14

(1) Kepala Seksi Keselamatan mempunyai tugas malakukan penyiapan bahan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporandibidang
audit dan inspeksi keselamatan lalu Lintas jalan di jalan Provinsi, baik fungsi
jalan keselamatan sarana dan prasarana, fasilitas manajemen dan penanganan
keselamatan dijalan provinsi, fasilitas promosi dan kemitraan keselamatan lalu
Lintas dan angkutan jalan, keselamatan pengusahaan angkutanumum dan
fasilitas kelayakan kendaraan, serta penegakan hukum oleh PPNS di bidang
lalu Lintas dan Angkutan jalan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini,
Seksi keselmatan mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan data/informasi sebagai bahan penyusunan
rencana kerja;
b. Pengumpulan data/informasi sebagai bahan perumusan
kebijakan umum dan teknis opersional urusan keselamatan;
c. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
Lalu Lintas;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
seksi keselamatan.
2. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Seksi Keselamatan mempunyai uraian tugas :
a. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi
sebagai bahan penyusunan rencana kerja;
b. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan sebagai bahan
perumusan kebijakan umum dan teknis operasional urusan keselamatan;
c. Melakukan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas;
d. Meninventarisasi permasalahan yangberhubungan dengan urusan
keselamatan serta menyajikan alternative pemecahannya;
e. Mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
sesuai dengan proporsi masing-masing;
f. Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna meningkatkan
prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;
g. Melakukan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
Paragraf 3
Kepala Seksi Pengembangan
Pasal 15

(1) Kepala Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan dibidang
pemaduan modal, pengembangan teknologi perhubungan dan pengembangan
lingkungan perhubungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini,
Seksi Pengembangan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan dan pelaksanaan program dan kegiatan seksi;
b. Pengembangan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan program
dan kegiatan dalam lingkup seksi;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsi.
(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1)dan(2),
Seksi pengembangan mempunyai uraian tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang pengembangan;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang pengembangan;
c. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang pengembangan;
d. Menyiapakan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Prasarana dan
Keselamatan.
BAB V…… BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, sepanjang mengenai


teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan keputusan Bupati
dan pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada sekretaris Daerah.

Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam lembaran daerah
Kabupaten Mamuju Tengah.

Ditetapkan di Tobadak
Pada tanggal 30 Desember 2016

BUPATI MAMUJU TENGAH

H. ARAS TAMMAUNI

Diundangkan di Tobadak
Pada tanggal 10 Januari 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAMUJU TENGAH


ASKARY ,S.Sos.M.Si

BERITA DAERAH KABUPATEN MAMUJU TENGAH TAHUN 2016


NOMOR 31

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN BUPATI MAMUJU TENGAH
NOMOR 31 TAHUN 2016
PENJELASAN…… TENTANG
TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN MAMUJU TENGAH

I. PENJELASAN UMUM
Dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagai pelaksanaan
ketentuan Pasal 232 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
dan mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, merupakan suatu pedoman yang
tidak hanya memberikan penjelasan mengenai jenis dan bentuk
organisasi Perangkat Daerah, akan tetapi juga dapat memberikan
gambaran dan arah yang lebih jelas mengenai rambu-rambu berupa
kriteria yang dapat dipergunakan sebagai dasar penilaian
organisasi, untuk menentukan sendiri tingkat urgensi organisasi
yang akan dibentuk.
Pembentukan Perangkat Daerah pada dasarnya adalah untuk
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
tugas pembantuan. Namun demikian, pembentukan Perangkat
Daerah juga tetap mempertimbangkan faktor luas wilayah, jumlah
penduduk, kemampuan keuangan Daerah serta besaran beban
tugas sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada
Daerah sebagai mandat yang wajib dilaksanakan oleh Daerah
melalui Perangkat Daerah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Yang menyatakan
ketentuan mengenai kedudukan, susunan organisasi, tugas dan
fungsi, serta tata kerja Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Perkada, dan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Tengah
nomor 7 Tahun 2016 tentang Susunan dan Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 :
Cukup jelas
Pasal 2 :
Cukup jelas
Pasal 3 :
Cukup jelas
Pasal 4 :
Cukup jelas
Pasal 5 :
Cukup jelas
Pasal 6 :
Cukup jelas
Pasal 7 :
Cukup jelas
Pasal 8 :
Cukup jelas
Pasal 9 :
Cukup jelas
Pasal 10 :
Cukup jelas
Pasal 11 :
Cukup jelas
Pasal 12 :
Cukup jelas
Pasal 13 :
Cukup jelas
Pasal 14 :
Cukup jelas
Pasal 15 :
Cukup jelas
Pasal 16 :
Cukup jelas
Pasal 17 :
Cukup jelas

TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAMUJU TENGAH TAHUN 2016


NOMOR ............
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MAMUJU TENGAH
NOMOR : 31 TAHUN 2016
TANGGAL : 30 DESEMBER 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU TENGAH

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PERENCANAAN DAN KEPEGAWAIAN DAN
KEUANGAN UMUM

BIDANG LALU LINTAS BIDANG PRASARAN


DAN ANGKUTAN DAN KESELAMATAN

SEKSI SEKSI
LALU LINTAS PRASARANA

SEKSI SEKSI
ANGKUTAN KESELAMATAN

SEKSI SEKSI
PENGUJIAN SARANA PENGEMBANGAN

KELOMPOK JABATAN UPTD


FUNGSIONAL

Anda mungkin juga menyukai