Anda di halaman 1dari 17

BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN ACEH SELATAN

Dinas Lingkungan Hidup merupakan salah satu Satuan Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) unsur pemerintahan wajib tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dalam
Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan. Dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Selatan Nomor 36 Tahun 2016 tentang susunan
organisasi, kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja pada perangkat daerah urusan
pemerintahan wajib tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, terkait dengan peraturan
ini, maka Dinas Lingkungan Hidup merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah
yang termasuk didalamnya.

2.1. Susunan Organisasi


Susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan sesuai dengan
Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Foungsi dan Tata Kerja pada Perangkat Daerah Urusan Pemerintahan Wajib
tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar, sebagai berikut:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, terdiri dari ;
a. Subbagian Umum dan Perlengkapan
b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Kepegawaian

3. Bidang Program, terdiri dari ;


a. Seksi Perencanaan dan Penyusunan Program
b. Seksi Data dan Informasi
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

4. Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari ;


a. Seksi, Inventarisasi, RPPLH dan KLHS
b. Seksi Kajian Dampak Lingkungan

3
c. Seksi Pencemaran, Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan

5. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah, terdiri dari ;


a. Seksi Pengelolaan Sampah
b. Seksi Pengelolaan Limbah
c. Seksi Sarana dan Prasarana

6. Bidang Penataan RTH dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, terdiri


dari :
a. Seksi Penataan RTH dan Keindahan Kota
b. Seksi Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan
c. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
7. UPTD
8. Kelompok Jabatan Fungsional

2.2. Kedudukan
a. Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dinas.
Kepala Dinas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah serta melakukan koordinasi melalui Asisten;
b. Sekretariat merupakan unsur pembantu Kepala Dinas yang dipimpin oleh
seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas;
c. Bidang-bidang merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang
kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas;
d. Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya;
e. Seksei-seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya;

4
2.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Aceh Selatan dapat dijabarkan dalam tugas pokok dan fungsi setiap
jabatan sebagai berikut :

2.3.1. Kepala Dinas


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan mempunyai tugas
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang Lingkungan
Hidup sesuai dengan peraturan perundangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Kepala Dinas Lingkungan


Hidup mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;
b) Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah, dan jangka panjang
Dinas;
c) Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian dibidang Lingkungan Hidup
d) Pelaksanaan kegiatan operasional program Lingkungan Hidup;
e) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan
komitmen operasional;
f) Pelaksanaan penyuluhan, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan
konsultasi kepada masyarakat;
g) Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga dinas;
h) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Lingkungan Hidup;
i) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait lainnya di bidang Lingkungan
Hidup;
j) Pembinaan UPTD;
k) Pembinaan jabatan Kelompok Fungsional
l) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan bidang tugasnya;

5
2.3.2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas, mempunyai tugas melakukan
pengelolaan urusan administrasi umum, perlengkapan, peralatan, kerumahtanggaan,
perpustakaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hukum, perundangan,
pelayanan administrasi, penyusunan program data, informasi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.

Untuk melaksanakan tugasnya, sekretariat mempunyai fungsi :


a) Pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, asset,
perlengkapan, peralatan, pemeliharaan, dan perpustakaan;
b) Pembinaan kepegawaian, organisasi dan ketatausahaan, hukum dan perudang-
undanganserta pelaksanaan hubungan masyarakat;
c) Pengelolaan administrasi keuangan;
d) Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang
dinas;
e) Penyusunan rencana anggaran yang bersumber dari APBK, APBN bantuan
atau hibah luar negeri;
f) Pelaksanaan analisis program Lingkungan Hidup;
g) Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan terhadap seluruh pelaksanaan
program lingkungan hidup;
h) Pelaksanaan identifikasi analisis dan penyelesaian masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan tugasnya;
i) Penyusunan rencana strategis laporan akuntabilitas kinerja dan rencana kerja
Dinas Lingkungan Hidup;
j) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya;

2.3.2.1. Subbagian Umum dan Perlengkapan


Mempunyai tugas melaksanakan administrasi surat menyurat, ketatausahaan,
pegadaan, rumah tangga, barang inventaris, asset, pengelolaan peralatan,
pengadaan pemeliharaan dan perlengkapan kantor.

6
2.3.2.2. Subbagian Keuangan
Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pengelolaan administrasi
keuangan, yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan,
pertanggungjawaban dan laporan keuangan.

2.3.2.3. Subbagian Kepegawaian


Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian yang
meliputi, pengendalian dan pengelolaan data basis, penyususnan rencana
program dan anggaran bagian kepegawaian, mengkoordinasi kebijakan,
operasional, pengelolaan administrasi kepegawaian, penetapan angka kredit bagi
jabatan fungsional, persiapan administrasi kepangkatan dan berkala di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.

2.3.3. Bidang Program


Bidang Program dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, pengerahan dalam pelaksanaan
sebagian tugas dinas di bidang program sesuai denga perundang-undangan yang
berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang Program mempunyai fungsi :
a) Perumus kebijakan, pengkoordinasian kegiatan, perencanaan, penyususnan
program dan anggaran pembangunan lingkungan hidup, termasuk yang
berhubungan dengan tugasnya;
b) Pelaksanaan pengumpulan dan pengolah data basis serta analisa data basis
untuk penyusunan rencana dan program lingkungan hidupserta pengolahan
statistik dan dokumentasi termasuk yang berhubungan dengan tugasnya;
c) Pengumpulan, pengelolaan, analisa dan interpretasi data yang berhubungan
dengan lingkungan hidup di lingkungan dinas;
d) Pengkoordinasian kegiatan yang menyangkut bidang bina proram di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup;
e) Pemantapan administrasi bidang bina program, pengolahan pemutakhiran, data,
analisis data dan pelaporan;
f) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan
realisasi anggran Dinas Lingkungan Hidup;

7
g) Pelaksanaan bimbingan teknis kepada pihak terkait yang berhubungan dengan
bidang tugasnya;
h) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsnya

2.3.3.1. Seksi Perencanaan dan Penyusunan Program


Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Bina Program yang
berhubungan dengan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang, rencana anggaran yang bersumber dari APBK, APBA dan APBN serta
sumber lainnya, pengemdalian, evaluasi, analisis dan keakuratan data dalam
pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup.

2.3.3.2. Seksi Data dan Informasi


Mempunyai tugas melakukan penelitian, pengkajian, pengembangan data dan
informasi dibidang lingkungan hidup.

2.3.3.3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan


Mempunyai tugas melakukan pemantauan, evaluasi, penyusunan rencana strategis,
laporan akuntabilitas kinerja dan rencana kerja Dinas Lingkungan Hidup.

2.3.4. Bidang Tata Lingkungan


Bidang Tata Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan program kerja bidang tata lingkungan,
menginventarisasi data dan informasi sumberdaya alam, penyususnan dokumen,
koordinasi dan sinkronisasi pemuatan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RPPLH) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) serta
membuat Kajian Lingkungan Hidup dan melakukan verifikasi dan penetapan prosedur
AMDAL dan izin Lingkungan. Untuk melaksanakan tugasnya , Bidang Tata
Lingkungan berfungsi :

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan program kerja bidang tata


lingkungan;
b) Inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;

8
c) Penyusunan dokumen RPPLH, koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH
dalam RPJP dan RPJM, sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang
RPPLH; dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
d) Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
e) Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup;
f) Peningkatan fungsi pengelolaan Laboratorium Lingkungan Hidup;
g) Penyediaan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan hidup;
h) Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB dan PDRB Hijau ,
mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
i) Sinkronisasi RLPLH nasional, pulau/kepulauan dan ekoregion;
j) Penyusunan NSDA dan LH, penyusunan status Lingkungan HidupDaerahdan
penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup ;
k) Penyusunan, pengesahan, pemantauan dan evaluasi serta fasilitasi keterlibatan
masyarakat dan pembinaan dalam penyelenggaraan /pelaksanaan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ;
l) Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup (AMDAL, UKL-UPL, izin Lingkungan, Audit Lingkungan
Hidup, Analisis Resiko Lingkungan Hidup) ;
m) Penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL);
n) Penyusunan Tim Kajian Lingkungan Hidup yang transparan (komisi penilai,
Tim pakar dan konsultan)
o) Pelaksanaan proses izin lingkungan, pelaksanaan perlindungan sumberdaya
alam, pelaksanaan pengawetan sumberdaya alam, pelaksanaan pemanfaatan
secara lestari sumberdaya alam, pelaksanaan pencadangan sumber daya alam,
pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dan pelaksanaan
inventarisasi gerakan rumah kaca serta penyusunan profil emisi gas rumah
kaca;
p) Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati ;
q) Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan,
pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
r) Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi sumberdaya alam hayati;

9
s) Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;
t) Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman
hayati;, dan
u) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnnya yang diberikan oleh kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.

2.3.4.1. Seksi Inventarisasi, Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup (RPPLH) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Mempunyai tugas melakukan inventarisasi, pelaksanaan rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS

2.3.4.2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan


Mempunyai tugas merencanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
kajian dampak lingkungan

2.3.4.3. Seksi Pencemaran, Perusakan dan Pemeliharaan Lingkungan


Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas dibidang pencemaran, perusakan dan pemeliharaan lingkungan

2.3.5. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah


Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
mempunyai tugas menyususn informasi tentang pengelolaan sampah dan limbah serta
pelaksanaan prosedur operasional tata kelola sampah, limbah dengan sarana dan
prasarana pendukung juga pelaksanaan proses dan pengawasan perizinan sampah dan
limbah. Untuk melaksanakan tugasnya, bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah
mempunyai fungsi :

a) Penyususnan informasi tentang pengelolaan sampah dan penyusunan petunjuk


teknis operasional, pola pengumpulan, pemilahan dan pengangkutan sampah,
penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah dan
penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampahdan
pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;

10
b) Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap
kurun waktu tertentu;
c) Pembinaan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat
dan pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk,
pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen dan industri,
pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang mampu diurai
oleh proses alam dan pembinaan pendaur ulanagan sampah;
d) Penyediaan fasilitas pendaur ulanagan sampah dan penyediaan sarana dan
prasarana penanganan sampah;
e) Perumusan kebijakan penaganan sampah, perumusan kebijakan pembinaan dan
pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain
(badan usaha) dan perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan
sementara limbah (pengajuan, perpanjanagan, perubahan dan pencabutan)
dalam suatu daerah kabupaten;
f) Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir
sampah;
g) Pemungunan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah;
h) Penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah;
i) Penanganan pengelolaan limbah tinja di IPLT;
j) Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan
open dumping;
k) Pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir sampah;
l) Pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten lain dan kemitraan dengan badan
usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah;
m) Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
n) Penyususnan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah
(pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)dalam satu daerah
kabupaten;
o) Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah, pelaksanaan perizinan
pengangkutan limbah menggunakan alat angkut roda 3 (tiga)dilakukan dalam
satu daerah kabupaten, pelaksanaan perizinan penimbunan limbah dilakukan
dalam satu daerah dan pelaksanaan perizinan penguburan limbah B, medis;

11
p) Pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan
pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta, pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan kinerja pengolahan sampah yang dilaksanakan
oleh pihak lain (badan usaha), pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara
limbah dalam satu daerah dan pelaksanaan pemantauan dan pengawasan
penyimpanan sementara limbah-limbah dalam satu daerah;
q) Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3, limbah medis dan limbah lainnya;
dan
r) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugasa dan fungsinya;

2.3.5.1. Seksi Pengolahan Sampah


Mempunyai tugas menyiapkan Standar Operasional dan pemantauan kegiatan
pemungutan, pengangkutan, pemilahan hingga pemrosesan akhir sampah .

2.3.5.2. Seksi Pengolahan Limbah


Mempunyai tugas pengelolaan limbah dan instalasinya serta penyusunan dan
pemantauan perizinan limbah.

2.3.5.3. Seksi Sarana dan Prasarana


Mempunyai tugas mengatur kesiapan sarana dan prasarana dalam memenuhi
kebutuhan operasional dan target kerja persampahan dan limbah.

2.3.6. Bidang Penataan RTH dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup


Bidang Penataan RTH dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas membuat penataan serta pemeliharaan RTH,
dan melakukan monitoring dan menyusun program serta menyelesaikan permasalahan
dan sengketa terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Dalam melaksanakan
tugasnya Bidang Penataan RTH dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana program bidang Penataan RTH dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman

12
pelaksanaan tugas dan penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayanan
pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat;
b) Mengkaji bahan kebijakan teknis operasional dibidang pelayanan penataan
RTH dan keindahan kota serta pemeliharaan sarana dan prasarana sebagai
bahan rumusan kebijakan;
c) Melaksanakan kegiatan pemasangan dan perawatan lampu hias taman,
penerangan taman dan penerangan lainnya;
d) Melaksanakan sosialisasi tata cara pengaduan, fasilitasi penerimaan pengaduan
atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan
pengelolaan Lingkungan Hidup, pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas
pengaduan dan pelaksanaan, bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas
hasil tindalk lanjut pengaduan serta pengembangan sistem informasi
penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai
dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
e) Penyelesaian sengketa lingkungan baik diluar pengadilan maupun melalui
pengadilan;
f) Penyusunan kebijakan, pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang
memiliki izin lingkungan, izin perlindungan dan izin pengelolaan lingkungan;
g) Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan dan pelaksanaan pengawasan tindak
lanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
h) Pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan Hidup
Daerah;
i) Pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum lingkungan;
j) Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup dan
pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
k) Penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidana secara terpadu;
l) Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan

13
tradisional dan hak Masyarakat Hhukum Adat (MHA)terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
m) Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadaan
masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
n) Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
o) Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA;
p) Pembentukan panitia pengakuan Masyarakat Hukum Adat;
q) Penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, penyusunan
kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengethuan
teradisional terkait PPLH;
r) Penyelenggaraan pendidkann dan pelatihan, pengembangan dan pendampingan
terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
s) Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH, penyiapan model peningkatan kapasitas
dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait PPLH dan penyiapan sarana dan prasarana peningkatan kapasitas dan
peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait PPLH;
t) Pengembangan materi diklat dan penyuluhan lingkungan hidup dan
pengembangan metode diklat dan penyuluhan lingkungan hidup;
u) Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan, pelaksanaan diklat
dan penyuluhan lingkungan hidup dan peningkatan kapasitas instruktur dan
penyuluh lingkungan hidup;
v) Pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli lingkungan hidup
dan penyiapan sarana dan prasarana diklat dan penyuluhan lingkungan hidup;

14
w) Penyususnan kebijakan tata cara pemberian penghargaan lingkungan hidup,
pengembangan jenis penghargaan Lingkungan Hidup dan pembentukan tim
penilai penghargaan yang kompeten, pelaksanaan penilaian dan pemberian
penghargaan dan dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi
dan nasional;
x) Melaksanakan tugas lainya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya;

2.3.6.1. Seksi Penataan RTH dan Keindahan Kota


Mempunyai tugas melakukan penataan dan pemeliharaan RTH dan taman kota dan
konsep peningkatan keindahan kota.

2.3.6.2. Seksi Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan


Mempunyai tugas pengawasan dan koordinasi serta menyelesaikan sengketa terkait
dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2.3.6.3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup


Mempunyai tugas menyusun kebijakan dan informasi tentang keterkaitan masyarakat
dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Adapun Bagan Struktur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan seperti
dibawah ini :
Bagan 1.
Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Aceh Selatan

15
2. 4. Sumberdaya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Aceh Selatan secara operasional didukung sebagaimana dalam tabel berikut
:
Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Berdasarkan Status

No Uraian PNS Pegawai Jumlah


Honorer/Tidak Tetap
1 Kepala Dinas 1 - 1
2 Sekretariat 13 10 23
3 Jabatan Fungsional - - -
4 Bidang Program 6 1 7
5 Bidang Tata Lingkungan 6 2 8
6 Bidang Pengelolaan sampah 6 30 36
dan Limbah
7 Bidang Penataan RTH dan 6 27 33
Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup
Jumlah 38 69 108

Adapun Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Lingkungan Hidup Berdasarkan
Golongan berjumlah 38 orang yaitu :
1. Golongan IV dengan jumlah 4 orang
2. Golongan III dengan jumlah 21 orang
3. Golongan II dengan jumlah 11 orang
4. Golongan I dengan jumlah 2 orang

Tabel 1. 2. Jumlah Karyawan menurut Jenjang Pendidikan


No Jenis Pendidikan Jumlah (orang)
1 S2 sederajat 1 Orang
2 S1 sederajat 17 Orang
3 D3 5 Orang
4 SMA 10 Orang
5 SMP 1 Orang
6 SD 2 Orang
Jumlah 38 Orang

16
Tabel 1. 3. Jumlah PNS menurut Eselon
No Eselon Jumlah (orang)

1 Eselon II / b 1
2 Eselon III / a 1
3 Eselon III / b 4
4 Eselon IV / a 15
Jumlah 21

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh
Selatan secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. 4.
Sarana Angkutan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan
No Jenis Sarana Angkutan Jumlah (unit) Kondisi
1 Dump Truck 7 4 unit (B), 3 unit Rusak
2 Truk Kontainer (amroll Truck) 4 3 unit (B), 1 unit (RR)
3 Truk Penyiraman 1 1 unit (B)
4 Truk Tinja 2 1 unit (B), 1 unit (RB)
5 Mobil Lab 1 (B)
6 Mobil Operasional Pertamanan 1 (B)
7 Mobil PickUp 2 (B)
8 Kendaraan Roda Tiga (becak 7 4 unit (B), 3 Rusak
sampah)
9 Mobil Skylift 1 1 Unit (B)
10 Kendaraan Roda Dua 16 15 unit (B), 1 Rusak
11 Kontainer 19 (B)
12 Bolduzer 1 (B)
13 Exavator 1 (B)
14 TPA Pasie Raja 1 ((B)

2. 5. Tantangan dan Peluang Pelayanan pada Dinas Lingkungan Hidup


Berkaitan tugas dan fungsi pelayanan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh
Selatan dapat diidentifikasi beberapa tantangan. Adapun tantangan sebagai berikut:
1) Masih lemahnya sumberdaya manusia secara kualitas dan kuantitas dan belum
sesuai penempatan secara proporsional.
2) Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi antar bidang dalam melaksanakan tugas
pada Dinas Lingkungan Hidup.

17
3) Kurangnya koordinasi dan sinergi antar instansi pemerintah daerah dan lintas
sektor dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Aceh Selatan
4) Rendahnya kesadaran masyarakat terkait dengan perlindungan lingkungan
terutama perizinan lingkungan hidup;
5) Masih rendahnya informasi peran serta masyarakat terkait pengelolaan sumber
daya alam baik pertambangan, galian c maupun pengelolaan sumber daya alam
lainnya;
6) Masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dan institusi lainnya terkait
pengelolaan sampah;
7) Belum maksimal Sosialisasi pengurangan sampah ditengah masyarakat;
8) Belum optimalnya pelaksanaan pemantauan kualitas air dan udara dikarenakan
belum memiliki alat pengujian baik air maupun udara
9) Masih kurangnya partisipasi masyarakat untuk menyediakan wadah-wadah
sampah;
10) Masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk membayar retribusi pelayanan
persampahan/kebersihan;
11) Belum ada database dan dokumen lingkungan hidup yang secara periodik
dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup
12) Belum tersusunnya Daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup
Kabupaten Aceh Selatan.
13) Kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam mendukung terlaksananya
tugas Dinas Lingkungan Hidup dengan baik;
14) Kurangnya pembiayaan dalam program dan kegiatan pada Dinas Lingkungan
Hidup;

Pada sisi lain Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan memiliki peluang
besar dalam pengembangan tugas dan fungsinya dalam pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa peluang antara lain:
1) Semakin banyak produk hukum dan perundangan yang mendukung terhadap
perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam dan kelestarian Lingkungan
Hidup;

18
2) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia (aparatur) guna peningkatan kinerja
perlu segera dilakukan;
3) Distribusi dan pembagian tugas perlu disesesuaikan dengan latar belakang ilmu
pengetahuan secara proporsional;
4) Melakukan sosialisasi perlindungan dan pengelolaan Lingkungan hidup, baik
bidang Tata Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah serta bidang
Ruang Terbuka Hijau dan peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup melalui
media cetak (buletin, leaflet) dan elektronik (wibsite, media sosial) serta
pertemuan terfokus dengan kelompok masyarakat (siswa/mahasiswa, perangkat
gampong, alim ulama)
5) Membangun hubungan komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dan pemerintah Aceh guna mendapatkan dukungan pembiayaan;
6) Menggalang dukungan pembiayaan melalui skema CSR (Corporate Social
Responsibility) dan bantuan CSO (Civil Society Organitation) yang bekerja dalam
wilayah Aceh Selatan serta sumber lainnya yang tidak mengikat.

19

Anda mungkin juga menyukai