TINJAUAN TEORITIS
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajad kesehatan peserta
didik serta menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal dalam rangka pembentukan
manusia indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan derajad kesehatan peserta didik yang mencakup upaya
menurunkan angka kesakitan sekolah, meningkatkan kesehatan peserta didik,
baik fisik, mental maupun sosial, serta memberikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat ( Mubarak, 2009 ).
5. Sasaran
Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan adalah
sebagai berikut : sekolah taman kanak – kanak, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan pendidikan khusus
(sekolah luar biasa) ( Mubarak, 2009 ).
6. Pola pembinaan
a. Pembinaan pada bayi, khususnya balita dan anak prasekolah (0-6 tahun)
b. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (7-21 tahun) yang di bagi menjadi 3
kelompok, antara lain remaja awal (7-12 tahun), remaja (13-21 tahun), dan
dewasa muda (19-21 tahun) ( Mubarak, 2009 ).
7. Kegiatan
Ada tiga kegiatan pokok UKS antara lain sebagai berikut :
a. Pendidikan Kesehatan di sekolah (Health Education in School) Kegiatan yang
dilakukan berupa intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pada kegiatan
intrakurikuler dimaksudkan bahwa promosi kesehatan adalah bagian daripada
kurikulum sekolah. Hal ini dapat diterapkan pada program pembelajaran yang
berdiri sendiri dalam ilmu kesehatan atau pada mata kuliah olahraga, ilmu
pengetahuan alam, atau lainnya.sedangkan kegiatan ekstrakurikuler
dimaksudkan bahwa promosi kesehatan bertujuan untuk menanamkan pola
perilaku hidup sehat bagi siswa siswi. Adapun bentuk kegiatan nyata yang dapat
dilakukan oleh petugas kesehatan adalah memberikan penyuluhan berkaitan
dengan higiene personal (mulai gigi dan mulut, kulit, kuku, mata, telinga,
hidung, rambut, dan lainnya), lomba poster sehat serta lomba kebersihan kelas
dan sebagainya.
b. Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School health Service)
Dalam pemeliharaan di sekolah bertujuan untuk memelihara, mengetahui gejala
dini dari suatu penyakit, serta untuk meningkatkan status kesehatan , baik
siswa , petugas sekolah maupun guru. Kegiatan nyata yang dilakukan misalnya
pemeriksaan kesehatan , pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian
imunisasi oleh petugas kesehatan pemerintah, pengobatan sederhana,
pertolongan pertama pada kasus darurat, termasuk rujukan jika ditemukan
penyakit yang tidak dapat ditanggulangi si sekolah.
c. Pemeliharaan Lingkungan kehidupan Sekolah
Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah bertujuan agar lingkungan
kehidupan sekolah dapat terjamin pemeliharaannya,yang di awali dengan
lingkungan kehidupan sekolah yang bersih dan sehat. Sehingga tidak mudah
terkena wabah penyakit ( Mubarak, 2009 ).
8. Pengelolaan UKS
Unsur yang terlibat dalam pelaksanaan UKS adalah guru UKS, peserta didik, petugas
kesehatan dari puskesmas, dan masyarakat sekolah (BP). Sementara prinsip – prinsip
pengelolaan UKS antara lain sebagai berikut:
a) Mengikutsertakan masyarakat sekolah dan masyarakat luar sekolah untuk
berperan serta aktif seperti orang tua murid yang bernaung di bawah badan
pembantu penyelenggaraan pendidikan (BP3).
b) Kegiatan yang terintegrasi merupakan pelayanan kesehatan menyeluruh yang
menyangkut segala upaya kesehatan pokok pukesmas.
c) Melaksanakan rujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang tidak dapat
diatasi di sekolah ke fasilitas kesehatan yaitu puskesmas dan rumah
sakit.Kolaborasi tim diperlukan kerja sama tim yang baik dan teroeganisasi,
sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan kegiatannya
( Mubarak, 2009).
2. Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui
pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat
(empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam
rangkamenjaga, memelihara,
3. Sasaran PHBS
Sasaran PHBS menurut Depkes RI 2008 dikembangkan dalam lima tatanan yaitu di
rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-tempat umum, institusi
pendidikan, dan di sarana kesehatan. Sedangkan sasaran PHBS di institusi pendidikan
adalah seluruh warga institusi pendidikan yang terbagi dalam:
a. Sasaran primer
Yaitu sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah perilakunya atau
murid dan guru yang bermasalah (individu/kelompok dalam institusi pendidikan
yang bermasalah).
b. Sasaran sekunder
Yaitu sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang
bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader kesehatan
sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait.
c. Sasaran tersier
Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam mendukung
pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di
institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, Diknas,
guru, tokoh masyarakat, dan orang tua murid.
4. Strategi PHBS
Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tiga strategi dasar promosi
kesehatan dan PHBS yaitu (Manda, 2006):
1) Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)
Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan agar sasaran berubah dari aspek knowledge, attitude, dan
practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta
kelompok masyarakat.
2) Bina Suasana (Social Support)
Adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu
anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
3) Advokasi (Advocacy)
Adalah upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari pihak-pihak
terkait (stakeholders). Pihak-pihak terkait ini dapat berupa tokoh masyarakat
formal yang berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan dan
penyandang dana pemerintah. Selain itu, tokoh masyarakat informal seperti
tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain sebagainya dapat berperan sebagai
penentu kebijakan tidak tertulis dibidangnya atau sebagai penyandanh dana
non pemerintah. Sasaran advokasi terdapat tahapan-tahapan yaitu:
a) Mengetahui adanya masalah
b) Tertarik untuk ikut menyelesaikan masalah
c) Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan alternatif
pemecahan masalah
d) Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif
pemecahan masalah
e) Memutuskan tindak lanjut kesepakatan
5. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan
sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari
berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang
berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan
semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat
citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah
sehat bagi daerah lain (Depkes RI, 2008).