Anda di halaman 1dari 1

NAMA : TIMUR PURCAHYO

Berdasarkan jumlah nodul :bila NIM : G3A020210


jumlah nodul satu disebut
nodosa soliter (uninodusa) dan
bila lebih dari satu disebut
strauma multinodusa
DEFENISI : Strauma Nodusa Non Toksik
adalah pembesaran kelenjar tyroid yang
secara klinik teraba nodul satu atau lebih
Berdasarkan kemampuan
tanpa disertai tanda-tanda hypertirodisme
Berdasarkan konsistensinya : KLIASIFIKASI menangkap yodium radiokatif :
nodul lunak, keras dan sangat nodul dingin, nodul hangat dan
keras nodul panas

Tiroid membesar
dengan lambat

Kelainan Hiperplasi dan


Jika strauma membesar metabolik involusi kelenjar
akan menekan area kongenital yang tiroid
MANIFESTASI KLINIK
trakea yang dapat menghambat
mengakibatkan sisntesa hormon
gangguan respirasi
ETIOLOGI

Benjolan pada leher


Defisiensi
yodium

PENATALAKSANAAN :

1. Pemberian kapsul minyak berodium


tinggi
2. Edukasi dalam perubahan perilaku pola KOMPLIKASI PEMERIKSAAN PENUNJANG :
makan
1. Pemeriksaan laboratorium ditemukan
3. Penyuntikan lipidol Osteoporosis serum T4 (toksin) dan T3 (tryodotiroin)
4. Tindakan operasi (stumektomi)
Gangguan menelan Gangguan jantung dalam batas normal.
5. L-tiroksin selama 4-5 bulan
2. Pemeriksaan USG dapat dibedakan
6. Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB)
padat atau tidaknya nodul
3. Pemeriksaan sidik tiroid

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1. Resiko tinggi terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d


obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan dan spasme
laringeal
2. Nyeri akut b.d cedera pita suara/kerusakanlaring, edema
jaringan/otot
3. Resiko terjadinya perdarahan b.d terputusnya pembuluh darah
sekunder terhadap pembedahan

Resiko tinggi terjadi ketidakefektifan bersihan jalan Nyeri akut b.d cedera pita suara/kerusakan Resiko terjadinya perdarahan b.d terputusnya pembuluh
nafas b.d obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan laring, edema jaringan/otot darah sekunder terhadap pembedahan
dan spasme laringeal
INTERVENSI : INTERVENSI :
INTERVENSI :
1. Kaji nyeri klien secara periodik 1. Pantau TTV dan catat adanya peni ngkatan suhu
1. Monitor pernafasan dan kedalaman kecepatan 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman tubuh, takikardi, distrimia
nafas 3. Ajarkan teknik nafas dalam 2. Evaluasi refleksi secara periodik
2. Observasi kemungkinana adanya stridor, 3. Pertahankan penghalang tempat tifur
sianosis 4. Monitoring kadar kalsium dalam serum
3. Atur posisi semi fowler
4. Bantu klien untuk relaksasi nafas dan batuk
efektif

Daftar Pustaka :
Inayah, Lin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Pernafasn.Edisi 1, Salemba
Medika:Jakarta
Smeltzer,Suzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Medikal BedaghBunner dan Suddarth. Edisi 8 EGC:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai