Anda di halaman 1dari 63

S M A K 2021

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS


-KONSOLIDASI NERACA PENGELUARAN-

Disampaikan pada Pelatihan Survei Khusus Neraca Pengeluaran


Tahun 2021
OUTLINE
PENDAHULUAN SAMPEL
Latar Belakang, Tujuan, dan Alokasi dan Manajemen
Ruang Lingkup Sampel

KUESIONER PENGOLAHAN
Konsep Definisi dan Web Entri
Cara Pengisian

EVALUASI 2020
Evaluasi SMAK 2020
01
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG (1)

Adanya transaksi perdagangan (ekspor impor) antar daerah


dalam sistem perekonomian regional, yang didorong oleh:

• Untuk memenuhi kebutuhan domestik suatu daerah yang tidak dapat


diproduksi sendiri.
• Suatu daerah menjadi pangsa pasar (tujuan penjualan maupun distribusi)
komoditas tertentu.
• Tidak ada hambatan (tarif, non tarif, maupun pajak ekspor).
• Adanya mobilitas dari faktor produksi (tenaga kerja dan maupun kapital)
yang tinggi.

4
LATAR BELAKANG (2)

Transaksi ekspor-impor antar daerah merupakan salah satu komponen dalam


pembentukan PDRB menurut pengeluaran.

• Penghitungan PDRB pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota mengharuskan adanya


komponen ekspor impor antar daerah sebagai konsumsi akhir untuk ekspor dan
penyediaan selain dari output domestik (impor sebagai faktor pengurang).

Kebutuhan data ekspor impor antar daerah yang lengkap, meliputi: nilai ekspor
impor, daerah asal/tujuan, dan jenis komoditas yang diperdagangkan.

• Selain digunakan untuk penyusunan PDRB, data ekspor impor antar daerah yang
lengkap dapat digunakan untuk penyusunan Matriks Arus Barang dan IRIO.

5
TUJUAN

Memperoleh data nilai, volume, dan tujuan pemasaran ekspor produk unggulan menurut
1 provinsi asal.

2 Memperoleh data nilai, volume, dan asal produk impor menurut provinsi tujuan.

3 Menyusun matriks arus barang menurut provinsi asal dan tujuan.

Memperoleh struktur ekspor impor antar daerah dari matriks arus barang menurut
4 komoditas (KBKI).

Menyusun IRIO untuk komoditas barang dari lapangan usaha pertanian, pertambangan dan
5 penggalian, serta industri pengolahan.

6
RUANG LINGKUP

SMAK dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di 34 provinsi

Jumlah sampel per kabupaten/kota adalah 25 perusahaan yang dipilih secara


purposive sampling.

Sampel SMAK merupakan perusahaan produsen domestik dan importir barang dari
luar negeri, yang melakukan ekspor ke daerah lain

Cakupan produk: semua komoditas barang selain BBM

7
RUANG LINGKUP (2)
Ketentuan perusahaan domestik yang menjadi sampel SMAK:
❑ Menghasilkan produk unggulan kabupaten/kota tersebut
❑ Kategori lapangan usahanya adalah Pertanian, Pertambangan & Penggalian, dan Industri
Pengolahan.
❑ Perusahaan tersebut memiliki skala yang cukup besar sehingga mempunyai peran penting dalam
perekonomian kabupaten/kota.
❑ Produk yang dihasilkan sebagian atau seluruhnya dipasarkan ke kabupaten/kota lain

Ketentuan perusahaan importir yang menjadi sampel SMAK:


❑ Perusahaan tersebut mengimpor barang dari luar negeri kemudian sebagian atau seluruhnya
dipasarkan ke kabupaten/kota lain (tanpa melakukan proses pengolahan).
❑ Jika perusahaan mengimpor barang dari luar negeri kemudian diolah untuk menghasilkan
produk ➔ termasuk perusahaan produsen.
❑ Perusahaan tersebut mengimpor komoditas yang penting (dominan) sehingga mempunyai peran
penting kegiatan impor komoditas tersbut.

8
RUANG LINGKUP (3)

Tidak mencatat
transaksi antara
Survei non- Hanya komoditas
pihak ke-2, dst probability barang dari
(re-ekspor antar sampling sektor tertentu
daerah)

9
JADWAL KEGIATAN

PENCACAHAN DAN
PERSIAPAN KEGIATAN PENGOLAHAN
PENGAWASAN

APRIL - MEI 2021 JUNI - SEPTEMBER 2021 JULI - OKTOBER 2021

ANALISIS DAN TABULASI LAPORAN

NOVEMBER 2021 DESEMBER 2021

10
ORGANISASI LAPANGAN
Penanggung jawab
▪ Pusat: Subdit Konsolidasi Neraca Pengeluaran, BPS.
▪ Daerah: Bidang Nerwilis dibawah koordinasi BPS Provinsi

Petugas Lapangan
Staf/KSK/Mitra

Teknik Pencacahan Pengolahan Data


Pencacahan dilakukan ▪ Berbasis web:
dengan cara kunjungan pengolahan.bps.go.id
▪ Dilakukan di BPS
Provinsi/Kabupaten/Kota
11
02
SAMPEL
ALOKASI SAMPEL
No. Provinsi Jumlah Sampel No. Provinsi Jumlah Sampel
1 Aceh 575 18 NTB 250 Jumlah Sampel
2
3
Sumut
Sumbar
825
475
19
20
NTT
Kalbar
550
350
12.850
4 Riau 300 21 Kalteng 350 PERUSAHAAN
5 Jambi 275 22 Kalsel 325
6 Sumsel 425 23 Kaltim 250
7 Bengkulu 250 24 Kaltara 125
Dengan jumlah sampel
8 Lampung 375 25 Sulut 375
per kabupaten/kota
9 Babel 175 26 Sulteng 325 adalah 25 perusahaan
10 Kepri 175 27 Sulsel 600
11 DKI Jakarta 150 28 Sultra 425
12 Jabar 675 29 Gorontalo 150
13 Jateng 875 30 Sulbar 150
14 DIY 125 31 Maluku 275
15 Jatim 950 32 Malut 250
16 Banten 200 33 Pabar 325
17 Bali 225 34 Papua 725
13
MANAJEMEN SAMPEL (1)

• Jumlah sampel per kabupaten/kota adalah 25 perusahaan dengan kondisi ideal: 20


perusahaan produsen domestik dan 5 perusahaan importir luar negeri.
• Jika di kabupaten/kota tidak terdapat perusahaan importir luar negeri, dapat diganti
dengan perusahaan produsen domestik.
• Perusahaan yang menjadi sampel merupakan perusahaan yang melakukan ekspor ke
daerah lain.
• Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
➢ Menghasilkan produk unggulan kabupaten/kota
➢ Skala perusahaan dan perannya dalam rantai perdagangan
➢ Referensi pemilihan sampel perusahaan

14
MANAJEMEN SAMPEL (2)
REFERENSI PEMILIHAN SAMPEL PERUSAHAAN

A. Perusahaan Produsen Domestik:


• Pertanian ➔ Direktori Perusahaan Pertanian (Perkebunan, Peternakan,
Kehutanan); Survei Pertanian Hortikultura; Survei Perusahaan Penangkapan Ikan
dan Budidaya Perikanan.
• Pertambangan dan Penggalian ➔ Direktori Perusahaan Pertambangan dan Energi;
Direktori Perusahaan Penggalian Berbadan Hukum.
• Industri Pengolahan ➔ Kerangka Sampel Survei IBS Tahunan.

B. Perusahaan Impor ➔ Direktori Perusahaan Impor

15
MANAJEMEN SAMPEL (3)
PENEGASAN:
➢ Pedagang besar (pengepul/tengkulak) dapat menjadi sumber informasi tujuan penjualan hasil
produksi, misalnya hasil pertanian: padi, jagung, dll, tetapi tidak menjadi sampel SMAK. Pedagang
bukan merupakan produsen di lapangan usaha produksi, melainkan di lapangan usaha
perdagangan.
➢ Sampel SMAK yang dicatat tetap perusahaan produsen (Lapangan Usaha Pertanian).
➢ Jika perusahaan yang menjadi sampel mengekspor seluruh produknya ke luar negeri, maka
dilakukan penggantian sampel.
➢ Ekspor keluar daerah minimal di salah satu tahun pencatatan, yaitu 2018-2020. Utamanya
perusahaan melakukan ekspor di tahun 2020.
➢ Sebanyak 25 sampel perusahaan dapat dibagi secara proporsional per kategori lapangan usaha
sesuai dengan karakteristik kabupaten/kota masing-masing. Dengan demikian, dapat
memperoleh gambaran perdagangan komoditas setiap lapangan usaha di suatu kabupaten/kota,
dengan tetap mempertahankan produk unggulannya.

16
03
KUESIONER
KELENGKAPAN DOKUMEN SMAK 2021

01 SMAK2021

RSMAK2021-I

RSMAK2021-II

LTK- SMAK2021
YOUR TEXT HERE
18
STRUKTUR KUESIONER UTAMA SMAK 2021

BLOK I. KETERANGAN BLOK II. KETERANGAN


UMUM BARANG YANG DIIMPOR

BLOK III. KETERANGAN


BLOK IV. CATATAN
BARANG YANG DIEKSPOR

BLOK V. KETERANGAN BLOK VI KETERANGAN


RESPONDEN PETUGAS

19
KUESIONER SMAK 2021
BLOK I: KETERANGAN UMUM

1. Rincian 1, 2, 4, 5
Keterangan lokasi perusahaan:
Provinsi, Kabupaten/Kota, Nama
Perusahaan, dan Alamat.
2. Rincian 3
Nomor urut perusahaan: dirurutkan
01-25 di setiap kabupaten/kota.

Rincian 6, 7, 8
Keterangan responden: Nama responden,
jabatan, dan nomor telepon
(responden/perusahaan).

20
KUESIONER SMAK 2021
BLOK I: KETERANGAN UMUM
Rincian 9, 10, 11
Keterangan usaha perusahaan:
➢ Kegiatan utama yang dilakukan
perusahaan sesuai KBLI 2015. Kegiatan
perusahaan ditulis secara lengkap
meliputi proses dan output. Contoh:
memproduksi kain tenun, dsb.

➢ Jumlah produk yang dihasilkan.


Rincian produk utama tercatat pada
Kuesioner Utama SMAK2021 dan LTK-
SMAK (jika lebih dari 4 produk).

➢ Jenis perusahaan: Perusahaan


Produsen Domestik (D) atau
Perusahaan Importir (M). Lingkari salah
satu.

21
KUESIONER SMAK 2021
BLOK II: BARANG YANG DIIMPOR

BLOK II: Rincian barang yang diimpor dari dalam dan luar negeri.
• Barang impor artinya minimal berasal dari kabupaten/kota lain (berasal dari luar kabupaten/kota).
• Dapat berupa bahan baku, bahan penolong, atau barang yang akan dijual kembali.
• Impor perusahaan domestik: impor dari dalam dan luar negeri untuk diolah dan menghasilkan
produk yang akan dijual ke daerah lain.
• Impor perusahaan importir luar negeri: impor dari luar negeri untuk langsung dijual ke daerah lain.

22
KUESIONER SMAK 2021
BLOK II: BARANG YANG DIIMPOR

Kolom 2 dan 3: Rincian Produk Kolom 4-6: Wilayah asal impor


➢ Nama produk yang diimpor. ➢ Kode Provinsi (jika dari luar negeri
Isikan nama produk (bahan baku/bahan kode 00)
penolong/barang yang akan dijual ➢ Kode Kab/Kota (jika dari luar negeri
kembali) yang diimpor selama tahun 00)
2018-2020 pada Blok 2.1 - Blok 2.3. ➢ Nama wilayah: ditulis seraca jelas.
Contoh: tepung gandum, dll Contoh: Malaysia, Kota Bekasi, dll.
➢ Kode KBKI 5 digit

23
KUESIONER SMAK 2021
BLOK II: BARANG YANG DIIMPOR

Kolom 7-9: Keterangan Impor


➢ Kolom 7: Isikan banyaknya (volume) produk yang diimpor.
➢ Kolom 8: Isikan satuan standar dari volume yang diisi di Kolom 7. Contoh: ton, kg, kwintal,
buah, dll.
➢ Kolom 9: Isikan nilai impor (dalam Juta Rupiah) sesuai dengan volume dan satuan yang diisi
di Kolom 7 dan 8. Perhatian kewajaran harga satuan (Nilai Impor : Volume) per satuan yang
dimasukkan di Kolom 8.

24
KUESIONER SMAK 2021
BLOK III: PENJUALAN PRODUK UTAMA

BLOK III: Rincian penjualan produk utama keluar daerah.


• Rincian penjualan perusahaan untuk 10 produk utama. Produk utama 1-4 menggunakan kuesioner utama
SMAK 2021, sisanya menggunakan Lembar Tambahan Kuesioner (LTK) SMAK 2021.
• Penjualan produk utama yang dicatat di Blok III termasuk yang dijual di dalam kabupaten/kota.
• Produk yang dijual pada tahun pencatatan 2018-2020 merupakan hasil produksi (perusahaan produsen) dan
impor dari luar negeri untuk langsung dijual (perusahaan importir), dan termasuk inventori perusahaan yang
laku terjual pada tahun berjalan.
• Terdapat 10 daerah tujuan penjualan di kuesioner utama, jika terdapat lebih dari 10 tujuan pemasaran dapat
menggunakan LTK SMAK 2021.
25
KUESIONER SMAK 2021
BLOK III: PENJUALAN PRODUK UTAMA

Rincian 1 dan 2: Rincian Produk


➢ Nama produk utama yang dihasilkan.
Nama Produk Utama, isikan nama produk utama yang
diproduksi selama tahun 2018-2020 pada Blok III rincian 1.
Contoh: tas kulit, dll
➢ Kode KBKI 5 digit

26
KUESIONER SMAK 2021
BLOK III: PENJUALAN PRODUK UTAMA

Rincian 4: Nilai Produksi/Penjualan


Rincian 3: Volume Produksi/Penjualan ➢ Isikan Nilai Produksi (Produsen) dan Nilai Penjualan
➢ Isikan satuan volume standar (Importir) dalam satuan Juta Rupiah.
Contoh: Ton, Kg, unit, buah, potong, dll
Kemudian isikan volume (banyaknya) Rincian 5: Persentase nilai ekspor ke LN terhadap nilai
produk yang diproduksi/dijual selama produksi
tahun 2018-2020 pada Blok III rincian 3. ➢ Isikan persentase ekspor ke LN, tidak boleh 100% produk
utama yang dihasilkan dijual ke luar negeri.
27
KUESIONER SMAK 2021
BLOK III: PENJUALAN PRODUK UTAMA

Rincian 6.1.1 dan 6.1.2 dst: Rincian Tujuan Pemasaran


➢ Isikan tujuan pemasaran produk utama. Isikan kode dan nama
provinsi, kode dan nama kabupaten/kota tujuan. Termasuk
penjualan di dalam kabupaten/kota.
➢ Semua daerah tujuan pemasaran dituliskan dalam kuesioner
SMAK2021. Disediakan 10 kolom tujuan pemasaran, bila kurang
maka wajib menyelipkan kuesioner LTK-SMAK2021
➢ Isikan nomor dan jumlah halaman yang ada di setiap lembar
kuesioner bagian bawah (Halaman ...... dari ...... halaman)

Rincian 6.1.3: Persentase nilai pemasaran dalam negeri terhadap nilai


produksi/penjualan
➢ Isikan persentase nilai pemasaran produk utama di setiap
kabupaten/kota tujuan untuk tahun 2018-2020.

28
KUESIONER SMAK 2021
BLOK IV-VI: CATATAN, KETERANGAN RESPONDEN, DAN PETUGAS

BLOK IV. CATATAN:


Tuliskan informasi tambahan terkait isian
kuesioner untuk memperkuat jawaban atau
sebagai konfirmasi nilai isian yang ekstrem
kecil/besar.

BLOK V. KETERANGAN RESPONDEN


Tuliskan nama dan tanda tangan responden.

BLOK V. KETERANGAN PETUGAS


Tuliskan keterangan petugas pencacahan
dan pemeriksaan.
Nama pemeriksa tidak sama dengan nama
pencacah. Tanggal pemeriksaan harus
setelah tanggal pencacahan.
29
RSMAK2021-I
REKAP BARANG EKSPOR

RSMAK2021-I: REKAP BARANG EKSPOR.


• Kuesioner rekap barang ekspor hanya 1 untuk 1 kabupaten/kota.
• Kuesioner rekap digunakan untuk merekap isian blok III (pemasaran produk utama) dari 25 sampel
di setiap kabupaten/kota.
• Kuesioner rekap diisi oleh koordinator fungsi nerwilis di BPS Kabupaten/Kota.
• Isian kuesioner rekap digunakan untuk menduga populasi perdagangan (ekspor impor) antar
daerah.
30
RSMAK2021-I
REKAP BARANG EKSPOR

Kolom 2 dan 3: Rincian Komoditas


➢ Isikan kode 2 digit pertama dari produk utama yang terdapat pada
blok III (pemasaran produk utama) kuesioner utama SMAK 2021
setiap sampel di kabupaten/kota.
➢ Contoh:
Perusahaan 1: ekspor komoditas dengan kode KBKI 01223, 04111,
dan 23999
Perusahaan 2: ekspor komoditas dengan kode KBKI 04411, 23212,
dan 34513
Dst
➢ Di kuesioner rekap ekspor diisikan kode KBKI 2 digit antara lain:
01, 04, 23, dan 34.
➢ Isikan nama komoditas utama sesuai dengan rincian KBKI 2 digit.
➢ Contoh: KBKI 2 digit = 01 ➔ Hasil Pertanian, Hortikulturan, dan
Perkebunan

31
RSMAK2021-I
REKAP BARANG EKSPOR

Kolom 4-6: Perkiraan Nilai Produksi di


Kabupaten/Kota
➢ Isian kolom (4)-(6) adalah Perkiraan Nilai
Produksi Total di Kabupaten/Kota yang bisa
diperoleh dari publikasi data resmi atau lembar
kerja (LK) PDRB menurut Lapangan Usaha
berdasarkan komoditas KBKI 2 Digit di kolom (3).
➢ Contoh:
➢ Produksi komoditas dengan Kode KBKI 2 digit 01
(Hasil Pertanian, Hortikulturan, dan Perkebunan)
tahun 2020 berdasarkan LK PDRB Lapus adalah
sebesar 200 Miliar.
➢ Isikan di kolom 6 sebesar 200.000 (satuan Juta
Rupiah).

32
RSMAK2021-I
REKAP BARANG EKSPOR

Kolom 7-9: Perkiraan Persentase Nilai Produksi Sampel terhadap


Nilai Total di Kabupaten/Kota
➢ Isian kolom (7)-(9) diisi dengan perkiraan persentase nilai
produksi sampel (nilai produksi semua sampel berdasarkan KBKI 2
Digit di Blok III) terhadap nilai di kolom (4)-(6).
➢ Contoh:
➢ Produksi komoditas dengan Kode KBKI 2 digit 01 (Hasil Pertanian,
Hortikulturan, dan Perkebunan) tahun 2020 berdasarkan 25
sampel SMAK adalah sebesar 50 Miliar.
➢ Isikan di kolom 9 sebesar 25% (50 Miliar : 200 Miliar).

33
RSMAK2021-II
REKAP BARANG IMPOR

RSMAK2021-II: REKAP BARANG IMPOR.


• Kuesioner rekap barang impor hanya 1 untuk 1 kabupaten/kota.
• Kuesioner rekap digunakan untuk merekap isian blok II (barang yang diimpor) dari 25 sampel di
setiap kabupaten/kota.
• Kuesioner rekap diisi oleh koordinator fungsi nerwilis di BPS Kabupaten/Kota.
• Isian kuesioner rekap digunakan untuk menduga populasi perdagangan (ekspor impor) antar
daerah.
34
RSMAK2021-II
REKAP BARANG IMPOR

Kolom 2 dan 3: Rincian Komoditas


➢ Isikan kode 2 digit pertama dari produk utama yang terdapat pada
blok II (barang yang diimpor) kuesioner utama SMAK 2021 setiap
sampel di kabupaten/kota.
➢ Contoh:
Perusahaan 1: impor komoditas dengan kode KBKI 01223, 04111,
dan 23999
Perusahaan 2: impor komoditas dengan kode KBKI 04411, 23212,
dan 34513
Dst
➢ Di kuesioner rekap impor diisikan kode KBKI 2 digit antara lain: 01,
04, 23, dan 34.
➢ Isikan nama komoditas utama sesuai dengan rincian KBKI 2 digit.
➢ Contoh: KBKI 2 digit = 01 ➔ Hasil Pertanian, Hortikultura, dan
Perkebunan

35
RSMAK2021-II
REKAP BARANG IMPOR

Kolom 4-6: Perkiraan Nilai Total Impor Luar Negeri


di Kabupaten/Kota
➢ Isian kolom (4)-(6) adalah Perkiraan Nilai Impor
Total di Kabupaten/Kota yang bisa diperoleh dari
publikasi data resmi, lembar kerja (LK) PDRB
menurut Pengeluaran, atau informasi dari
responden berdasarkan komoditas KBKI 2 Digit
di kolom (3).
➢ Contoh:
➢ Impor komoditas dengan Kode KBKI 2 digit 01
(Hasil Pertanian, Hortikultura, dan Perkebunan)
tahun 2020 berdasarkan LK PDRB Pengeluaran
(Komponen Impor) adalah sebesar 200 Miliar.
➢ Isikan di kolom 6 sebesar 200.000 (satuan Juta
Rupiah).

36
RSMAK2021-II
REKAP BARANG IMPOR

Kolom 7-9: Perkiraan Persentase Nilai Impor Sampel terhadap Nilai


Total Impor di Kabupaten/Kota
➢ Isian kolom (7)-(9) diisi dengan perkiraan persentase nilai impor
sampel (nilai impor dari luar negeri semua sampel berdasarkan
KBKI 2 Digit di Blok II) terhadap nilai di kolom (4)-(6)
➢ Contoh:
➢ Impor komoditas dengan Kode KBKI 2 digit 01 (Hasil Pertanian,
Hortikultura, dan Perkebunan) tahun 2020 berdasarkan 25 sampel
SMAK adalah sebesar 50 Miliar.
➢ Isikan di kolom 9 sebesar 25% (50 Miliar : 200 Miliar).

37
RINGKASAN PETUNJUK PENGISIAN RSMAK

Direktori Perusahaan
Pertanian,
Pertambangan, dan
Industri
RSMAK2021-II
Blok II
impor dari LN
Utamanya impor Perusahaan
untuk bahan baku Produsen (D)
Direktori Blok III RSMAK2021-I
Perusahaan
Importir
Blok II RSMAK2021-II
Utamanya impor impor dari LN
untuk dijual kembali Perusahaan
Importir (M)
Blok III RSMAK2021-I

38
LEMBAR TAMBAHAN KUESIONER (LTK SMAK 2021)

LTK-SMAK2021: LEMBAR TAMBAHAN


KUESIONER
• Mengisi rincian komoditas utama
yang diekspor ke kabupaten/kota lain
jika komoditas utama lebih dari 4.
• Melanjutkan rincian kabupaten/kota
tujuan ekspor lainnya jika tujuan
ekspor lebih dari 10.

Diisikan urutan produk utama


mulai dari I s.d X (menggunakan
angka Romawi

39
CONTOH PENGISIAN
KUESIONER
CONTOH KASUS 1
Perusahaan Didi yang berada di Kota Bogor berhasil memproduksi 15.000
pasang sepatu kulit senilai Rp10 Miliar selama tahun 2020. Masih ada sisa stok
tahun sebelumnya senilai Rp500 juta. Produksi tersebut dipasarkan ke
Singapura senilai Rp8 miliar; di Kota Bogor sendiri Rp1,5 miliar; dan Rp700 juta
ke Jakarta Utara.

2 9 4 2 0

pasang

41
CONTOH KASUS 1
Perusahaan Didi yang berada di Kota Bogor berhasil memproduksi 15.000
pasang sepatu kulit senilai Rp10 Miliar selama tahun 2020. Masih ada sisa stok
tahun sebelumnya senilai Rp500 juta. Produksi tersebut dipasarkan ke
Singapura senilai Rp8 miliar; di Kota Bogor sendiri Rp1,5 miliar; dan Rp700 juta
ke Jakarta Utara.

42
CONTOH KASUS 1
Lanjutan Perusahaan Didi:
Selain itu, diperoleh informasi bahwa pada tahun 2020, kulit yang dijadikan
sebagai bahan dasar sepatu diimpor dari Malaysia senilai 1 miliar rupiah (100
meter) dan Kabupaten Garut senilai 200 juta rupiah (35 meter).

43
CONTOH KASUS 2
Di Kabupaten yang sama terdapat perusahaan “Mama Kita” importir pakaian
yang memperoleh omzet sebesar Rp800 juta (sebanyak 1.000 potong) di tahun
2020. Pakaian tersebut selain dipasarkan di dalam Kota Bogor sebesar Rp300
juta, juga dipasarkan ke Tangerang sebesar Rp500 juta. Pakaian yang dijual tsb
berasal dari USA senilai 750 juta (1.200 potong)

potong

44
CONTOH KASUS 2
Di Kabupaten yang sama terdapat perusahaan “Mama Kita” importir pakaian
yang memperoleh omzet sebesar Rp800 juta (sebanyak 1.000 potong) di tahun
2020. Pakaian tersebut selain dipasarkan di dalam Kota Bogor sebesar Rp300
juta, juga dipasarkan ke Tangerang sebesar Rp500 juta. Pakaian yang dijual tsb
berasal dari USA senilai 750 juta (1.200 potong)

45
CONTOH KASUS 2
Di Kabupaten yang sama terdapat perusahaan “Mama Kita” importir pakaian
yang memperoleh omzet sebesar Rp800 juta (sebanyak 1.000 potong) di tahun
2020. Pakaian tersebut selain dipasarkan di dalam Kota Bogor sebesar Rp300
juta, juga dipasarkan ke Tangerang sebesar Rp500 juta. Pakaian yang dijual tsb
berasal dari USA senilai 750 juta (1.200 potong)

46
CONTOH PENGISIAN RSMAK2020-I
Misal di Kota Jakarta Pusat, terpilih 20 sampel Produsen dan 5 sampel Importir dengan
komoditas utama keseluruhan yang diproduksi/dijual (tercatat pada Blok III) adalah kulit dan
produk dari kulit; alas kaki (sepatu kulit, sepatu olah raga, dll), perabotan rumah tangga (kursi,
furnitur), dan pakaian jadi (KBKI 2 digit). Penulisan pada isian RSMAK2021-I sbb:

8 sampel

12 sampel

5 sampel

Mis: Sumber data bersumber dari LK PDRB


menurut lapangan usaha
47
CONTOH PENGISIAN RSMAK2020-I
Misal di Kota Jakarta Pusat, terpilih 20 sampel Produsen dan 5 sampel Importir dengan
komoditas utama keseluruhan yang diproduksi/dijual (tercatat pada Blok III) adalah kulit dan
produk dari kulit; alas kaki (sepatu kulit, sepatu olah raga, dll), perabotan rumah tangga (kursi,
furnitur), dan pakaian jadi (KBKI 2 digit). Penulisan pada isian RSMAK2021-I sbb:

8 sampel 65 62,93 78,12


12 sampel
dan seterusnya...
5 sampel Total nilai produksi dari 6 sampel Isian pada Kol (7)-(9) R1:
13
komoditas I : Tahun 2018 = = 65%
20
Tahun 2018 = Rp13 M 17
Tahun 2019 = = 62,93%
Tahun 2019 = Rp17 M, 27
25
Tahun 2020 = Rp25 M Tahun 2020 = = 78,12%
32

48
CONTOH PENGISIAN RSMAK2020-II
Misal di Kabupaten Serang dengan 25 sampel perusahaan tercatat di Blok II dan berasal dari luar negeri
secara keseluruhan adalah Produk kimia lainnya (cat, sabun, dll) dan Daging, ikan, buah-buahan, sayur-
sayuran, minyak, dan lemak (daging tenderloin beku, ikan salmon beku, dll). Penulisan pada isian
RSMAK2021-II sbb:

6 sampel 60 75 65,71

2 sampel
Total nilai impor dari 6 sampel
komoditas produk kimia :
Tahun 2018 = Rp15 M → 60%
Dari 25 sampel, hanya 8
Tahun 2019 = Rp21 M → 75%
perusahaan yang Tahun 2020 = Rp23 M → 65,71%
melakukan impor dari LN
49
04
PENGOLAHAN
WEBENTRY SMAK 2021
Entri SMAK 2021 dilakukan melalui web pengolahan yang bisa dikases di alamat:

https://pengolahan.bps.go.id/neraca/smak/
➢ Untuk masuk ke web pengolahan, user dapat menggunakan web browser seperti Google
Chrome atau Mozilla Firefox.
➢ Web pengolahan ini hanya dapat diakses dengan menggunakan jaringan VPN BPS atau
terhubung langsung dengan jaringan internet BPS.

LOGIN
Organik BPS:
• Klik login SSO
• Login menggunakan username dan password
community
Mitra:
• Klik login
• Masukkan username dan password yang sudah
didaftarkan
51
BERANDA

Menu Utama
Web Pengolahan
SMAK 2021

Halaman utama (beranda) berisi monitoring dari progres entri per provinsi dalam bentuk peta. Provinsi
dapat mengetahui progress entri per kabupaten/kota dengan mengklik peta provinsi masing-masing.
MANAJEMEN USER
Pada menu Manajemen terdapat submenu Pengguna dan Petugas

• Menampilkan daftar pengguna web pengolahan SMAK


• Admin dapat menambahkan pengguna/petugas menggunakan menu +Tambah Pengguna / +Tambah Petugas

53
MENU ENTRI
Menu dan Submenu
Entri untuk kuesioner
utama SMAK

Menampilkan daftar sampel SMAK dan status


entrian
• Pilih Tahun pencacahan
• Provinsi
• Kabupaten/Kota
• Jenis Perusahaan (Domestik/Impor)
• Status Data (All, Clean, Error, Belum)
• Klik Tampilkan Daftar

54
MENU ENTRI

Menambah Sampel Perusahaan


• Klik Tambah Perusahaan
• Pilih Tahun pencacahan
• Provinsi
• Kabupaten/Kota
• Jenis Perusahaan (Domestik/Impor)
• Isikan NUP (urutkan 01 s.d. 25)
• Isikan nama perusahaan
• Klik Save

55
MENU ENTRI REKAP

• Entrian rekap produksi dan impor per kabupaten/kota


• Isian kode KBKI 2 digit di-generate secara otomatis oleh system
• Jika ada penambahan komoditas/entrian di kuesioner utama, pilih menu Revalidasi Rekap Produksi / Impor
untuk meng-generate ulang dan mendapatkan kode KBKI 2 digit yang baru. 56
TABULASI

Menampilkan Tabulasi
• Pilih Tahun pencacahan
• Pilih Tahun Data
• Provinsi
• Jenis Perusahaan
(Domestik/Impor)
• Jenis tabulasi
• Isikan kode KBKI
• Klik Tampilkan

57
RAW DATA

Mengunduh Raw Data


• Pilih Jenis Data
• Pilih Tahun Pencacahan
• Provinsi
• Kabupaten/Kota
• Tipe Data
• Klik Proses
• Klik Download pada data hasil
export

58
05
EVALUASI 2020
EVALUASI SMAK 2020
PERSENTASE PEMASUKAN Jumlah Dokumen Error (Perusahaan)
SMAK 2020
[94] PAPUA 1
[73] SULAWESI SELATAN 13
[72] SULAWESI TENGAH 5
[71] SULAWESI UTARA 12
NASIONAL
[64] KALIMANTAN TIMUR 6
[62] KALIMANTAN TENGAH 24

98,84 PERSEN [61] KALIMANTAN BARAT


[53] NUSA TENGGARA TIMUR 15
22

[52] NUSA TENGGARA BARAT 5


[36] BANTEN 6
[35] JAWA TIMUR 1
[34] DI YOGYAKARTA 2
[33] JAWA TENGAH 2
[32] JAWA BARAT 1
[31] DKI JAKARTA 5
ERROR 1,68 PERSEN [21] KEPULAUAN RIAU 9
[16] SUMATERA SELATAN 9
atau
[15] JAMBI 8

216 PERUSAHAAN [13] SUMATERA BARAT


[12] SUMATERA UTARA
19
46

di 21 PROVINSI [11] ACEH 5

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

60
EVALUASI SMAK 2020 (2)
PESAN ERROR MUNCUL UMUMNYA KARENA:

➢ Tidak mengisikan kode KBKI maupun KBLI, baik di blok I, II, maupun III
➢ Sampel tidak ada melakukan ekspor antar daerah (hanya tujuan luar negeri)
➢ Tidak mengisi nama pencacah maupun pengawas
➢ Tidak ada isian nilai maupun volume produksi selama 3 tahun
➢ Tidak mengisi satuan volume barang

61
EVALUASI SMAK 2020 (3)
PERSENTASE PEMASUKAN Persentase Pemasukan Dokumen RSMAK-I (%)
REKAP SMAK (RSMAK-I) 2020
[91] PAPUA BARAT

[76] SULAWESI BARAT

[75] GORONTALO

NASIONAL [73] SULAWESI SELATAN

[71] SULAWESI UTARA

12,60 PERSEN [64] KALIMANTAN TIMUR

[62] KALIMANTAN TENGAH

[52] NUSA TENGGARA BARAT

[32] JAWA BARAT

[19] KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

[18] LAMPUNG

[17] BENGKULU

64 DARI 508 KAB/KOTA [16] SUMATERA SELATAN

(15 PROVINSI) SUDAH ENTRI [12] SUMATERA UTARA

RSMAK-I PADA WEB [11] ACEH

PENGOLAHAN 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Note: 19 provinsi lainnya belum mengentri daftar RSMAK-I maupun RSMAK-II


62
TERIMA KASIH

63

Anda mungkin juga menyukai