Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PERMOHONAN
BANTUAN KAPAL
NELAYAN
20 GT

KOPERASI TIGA SAUDARA


BADAN HUKUM NOMOR :
24/BH.PAD/KOPERINDAG/XI/2005

Jl. Masjid Raya Rt. 04 Rw. 01


Kelurahan Kampung Laut
Kecamatan Kuala Jambi
Kabupaten Tanjung JabungTimur
Provinsi Jambi

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia dengan jumlah
pulau sebanyak 17.504 buah dan panjang garis pantai mencapai 104.000 km (Bakosurtanal,
2006). Total luas laut Indonesia sekitar 3,544 juta km2 (Kelautan dan Perikanan Dalam
Angka 2010) atau sekitar 70% dari wilayah Indonesia. Keadaan tersebut seharusnya
meletakan sektor perikanan menjadi salah satu sektor riil yang potensial di Indonesia.
Potensi ekonomi sumber daya pada sektor perikanan diperkirakan mencapai US$ 82 miliar
per tahun. Potensi tersebut meliputi: potensi perikanan tangkap sebesar US$ 15,1 miliar per
tahun, potensi budidaya laut sebesar US$ 46,7 miliar per tahun, potensi peraian umum
sebesar US$ 1,1 miliar per tahun, potensi budidaya tambak sebesar US$ 10 miliar per
tahun, potensi budidaya air tawar sebesar US$ 5,2 miliar per tahun, dan potensi bioteknologi
kelautan sebesar US$ 4 miliar per tahun. Selain itu, potens lainnya pun dapat dikelola,
seperti sumber daya yang tidak terbaharukan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang
nyata bagi pembangunan Indonesia.

Berdasarkan laporan FAO Year Book 2009, Produksi perikanan tangkap Indonesia
sampai dengan tahun 2007 berada pada peringkat ke-3 dunia dengan tingkat produksi
perikanan tangkap pada periode 2003-2007 mengalami kenaikan rata-rata produksi
sebesar 1,54%. Disamping itu, Indonesia juga merupakan produsen perikanan budidaya
dunia. Sampai dengan tahun 2007 posisi produksi perikanan budidaya Indonesia di
dunia berada pada urutan ke-4 dengan kenaikan rata-rata produksi pertahun sejak 2003
mencapai 8,79%. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi
penghasil produk perikanan terbesar dunia, karena terus meningkatnya kontribusi produk
perikanan Indonesia di dunia pada periode 2004-2009.

sumber daya pada sektor perikanan merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi
hajat hidup masyarakat dan memiliki potensi dijadikan sebagai penggerak utama (prime
mover) ekonomi nasional. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa pertama, Indonesia
memiliki sumber daya perikanan yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas.
Kedua, Industri di sektor perikanan memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lainnya.
Ketiga, Industri perikanan berbasis sumber daya nasional atau dikenal dengan istilah
national resources based industries, dan keempat Indonesia memiliki keunggulan
(comparative advantage) yang tinggi di sektor perikanan sebagimana dicerminkan dari
potensi sumber daya yang ada.

A. Latar Belakang

Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan daerah yang secara geografis terletak
pada 103º23 - 104º31 Bujur Timur dan 0º53 - 01º41 Lintang Selatan dengan batas-
batas wilayah sebelah Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebelah Timur Laut
Cina Selatan sebelah Utara Selat Berhala dan Laut Cina Selatan sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan, dengan
luas wilayah 5.445 Km².

Kecamatan Kuala Jambi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tanjung


Jabung Timur dengan luas wilayah 194,46 Km² secara geografis terletak didaerah
pesisir pantai dengan ketinggian 4 m dpl, pertumbuhan penduduk pertahun
mencapai 1,28 rata-rata pertumbuhan penduduk dan rata-rata penduduk
berpenghasilan melalui hasil laut sebagai mata pencarian, sebagai wilayah yang
berada dipesisir pantai dengan potensi perikanan yang besar, seharusnya sektor
perikanan menjadi andalan dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Selain itu
sektor perikanan juga berpotensi untuk dijadikan penggerak utama (prime mover)
ekonomi masyarakat. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya
perikanan dan menjadikan sektor ini sebagai prime mover pembangunan ekonomi
nasional, diperlukan upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan kelautan
dan perikanan yang didukung dengan kebijakan politik dan ekonomi serta iklim sosial
yang kondusif. Dalam kaitan ini, koordinasi dan dukungan lintas sektor serta
stakeholders lainnya menjadi salah satu prasyarat yang sangat penting.

Berdasarkan perumusan permasalahan pada pendahuluan diatas Kementrian


Kelautan dan Perikanan Republik indonesia melalui Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah menyerahkan berupa bantuan Kapal INKA
MINA 30 gross tonase (GT) dan dana miliaran kepada masyarakat nelayan di Bumi
Sepucuk Nipah Serumpun Nibung yakni masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, yang mana bantuan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam
rangka meningkatkan pendapatan dan daya tangkap nelayan.
B. Tujuan

Kondisi dan masalah ketenagakerjaan di Indonesia umumnya karena adanya


disparatis antara kualitas yang dimiliki dengan yang dibutuhkan oleh dunia usaha,
yang pada gilirannya dapat menimbulkan terjadinya pengangguran dan rendahnya
produktivitas. Kesenjangan tersebut terjadi karena pendidikan dan pelatihan yang
bersifat suplay driven dan tidak berbasis pada kompetensi kerja.
Permasalahan tersebut juga terjadi pada ketenagakerjaan di sektor perikanan.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia di sektor perikanan menjadi penghalang
dalam pengembangan sektor tersebut. Pada umumnya kondisi kualitas sumber daya
manusia pada sektor perikanan adalah (1) tingkat pendidikan relatif rendah, (2)
pendayagunaan relatif rendah, (3) produktivitas relatif rendah, (4) daya saing rendah,
dan (5) budaya etos kerja rendah.
Melihat hal tersebut diatas merupakan salah satu tujuan kami membentuk kelompok
nelayan “Bahtera Samudra” ini, dan diharapkan dengan terbentuknya kelompok
nelayan ini akan menjadi satu solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut.

C. Gambar Kegiatan Nelayan


D. Rencana Kegiatan

1. Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat melalui Kapal Inka
Mina GT30
2. Menambah Penghasilan yang lebih bagi masyarakat setempat dengan adanya
Kapal Inka Mina GT30
3. Mengatur sistem keuanganan serta pendapatan yang lebih baik bagi Anggota
yang tercantum dalam kepengurusan melalui Koperasi Harapan Makmur
4. Penyisihan dana secara berkala dari penghasilan Kapal Inka Mina GT30 yang
disimpan dan dikelola oleh Koperasi Harapan Makmur yang bertujuan untuk lebih
mensejahterakan anggota melalui sistem simpan pinjam dengan bunga yang
ringan

E. Penutup
Pembuatan Proposal ini bertujuan agar lebih dapat mensejahterakan dan membuka
peluang usaha baru khususnya bagi para anggota yang bergerak dibidang nelayan
dan bagi masyarakat setempat pada umumnya.
Keberhasilan dari sebuah pekerjaan khususnya untuk para nelayan disamping oleh
faktor ketekunan dan keuletan seseorang tentu harus didukung juga oleh peralatan
yang memadai.
Kami berharap dengan diajukannya proposal ini dapat memberikan peluang-peluang
usaha bagi para nelayan dan masyarakat lainnya untuk dapat diterima dan setujui
pengajuan proposal ini.

Anda mungkin juga menyukai