Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemetaan geologi (geological mapping) pada dasarnya adalah

menggambarkan data pada peta dasar topografi yang menghasilkan cerminan

kondisi geologi pada skala yang diinginkan. Kondisi geologi yang dijumpai di

lapangan berupa penyebaran batuan, struktur geologi, dan kenampakan morfologi

bentang alam. Pengamatan kondisi geologi dilapangan harus dilakukan dengan

baik dan benar supaya kita mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di tempat

itu pada beberapa juta tahun yang lalu sehingga kita dapat merekonstruksi apa

yang sebenarnya terjadi di masa lalu sesuai dengan semboyan “the present is they

key to the past” (Hutton, 1726 -1797).

Sulawesi merupakan salah satu pulau yang dikenal dengan proses

pembentukannya yang sangat kompleks. Pada umumnya, wilayah di Pulau

Sulawesi telah dipetakan dengan cakupan yang sangat luas berskala regional

1:250.000. Hal ini menyebabkan, masih banyak potensi yang belum terungkapkan

dengan jelas. Terdapat banyak fenomena yang sangat menarik untuk diteliti dan

dianalisis lebih lanjut. Oleh sebab itu, untuk memperoleh data-data yang lebih

akurat dalam skala lokal, perlu dilakukan penelitian geologi yang bersifat detail

dengan memperhatikan aspek geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi suatu

daerah. Sehingga dapat diketahui proses awal yang membentuk tatanan geologi

suatu daerah. Selain itu terungkapkan pula potensi bahan galian dari suatu daerah

sehingga dapat dikelola dengan baik dan benar.

1
Berdasarkan hal di atas, dilakukanlah pemetaan geologi dengan skala

1:25.000 yang disusun dalam bentuk laporan sehingga dapat menyajikan

informasi-informasi geologi secara lebih detail. Lokasi penelitian berada pada

Daerah Tojo Kecamatan Tojo dan sekitarnya, Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi

Sulawesi Tengah, diharapkan laporan ini dapat menyajikan informasi geologi

serta potensi geologi yang lebih spesifik dan detail yang kemudian dapat

membantu pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya geologi secara lebih

maksimal untuk kemajuan bangsa dan negara.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian geologi pada Daerah Tojo Kecamatan Tojo dan

sekitarnya, Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah adalah untuk

melakukan pemetaan geologi permukaan secara umum dengan menggunakan peta

dasar (topografi) skala 1 : 25.000 yang merupakan perbesaran dari peta rupa bumi

Indonesia, Lembar Uekuli 2114-61 skala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal edisi 1

tahun 1992 Cibinong Bogor.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi yang meliputi

aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan potensi

bahan galian pada Daerah Tojo Kecamatan Tojo dan sekitarnya, Kabupaten Tojo

Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah yang dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah

atau laporan pemetaan geologi.

2
1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah pada daerah penelitian ini berdasarkan

pengamatan pada aspek-aspek geologi yang terpetakan pada skala 1:25.000 yang

meliputi :

1. Geomorfologi daerah penelitian mencakup pembahasan satuan geomorfologi,

jenis erosi, pelapukan, sungai (klasifikasi sungai, pola aliran sungai, tipe

genetik sungai, stadia sungai) dan stadia daerah penelitian.

2. Stratigrafi geologi daerah penelitian mencakup pembahasan satuan batuan,

dasar penamaan batuan, penyebaran dan ketebalan, ciri litologi, umur dan

lingkungan pembentukan serta hubungan stratigrafi antara satuan batuan.

3. Struktur geologi daerah penelitian mencakup pembahasan jenis struktur dan

mekanisme pembentukan struktur geologi daerah penelitian.

4. Sejarah geologi yang merupakan sejarah pembentukan daerah penelitian.

5. Potensi bahan galian yang merupakan segala jenis sumber daya alam yang

dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

1.4 Letak Luas, Waktu dan Kesampaian Daerah

Secara Administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Desa Tojo,

dan Desa Pancuma, Kecamatan Tojo dan sekitarnya, Kabupaten Tojo Una-una,

Provinsi Sulawesi Tengah. Secara geografis daerah penelitian terletak pada

121°12’00" - 121°15'00" Bujur Timur dan 01°15'0" – 01°18'00" Lintang Selatan.

Daerah penelitian terpetakan dalam peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Uekuli

2114-61 skala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal edisi 1 tahun 1992 Cibinong

Bogor.

3
Luas daerah penelitian sekitar ± 30,8 km2. Daerah penelitian dapat dicapai

dengan menggunakan jalur darat dari kota Palu ke Desa Tojo dengan

menggunakan jalur darat selama ± 7 jam. dari Desa Tojo ke lokasi penelitian

dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor dan sebagian besar hanya dapat

dijangakau dengan berjalan kaki. (Gambar 1.1).

Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Daerah Penelitian.

1.5 Metode dan Tahapan penelitian

1.5.1 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah pemetaan geologi

permukaan. Pemetaan geologi permukaan merupakan pemetaan yang dilakukan

dengan cara pengambilan data-data geologi yang tersingkap di permukaan,

meliputi aspek-aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan potensi bahan

galian. Peta yang digunakan pada penelitian ini adalah peta dengan skala

1:25.000.

4
1.5.2 Tahapan Penelitian

Adapun kegiatan penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan

penelitian. Secara sistematis terdiri atas tahap persiapan penelitian, tahap

penelitian lapangan, tahap pengolahan data dan analisis laboratorium, serta tahap

penyusunan laporan.

1.5.2.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi kegiatan pendahuluan sebelum melakukan

pengambilan data lapangan dan pemetaan detail. Adapun tahap persiapan ini

terdiri atas beberapa sub tahapan kegiatan, yaitu:

1. Pengurusan administrasi

Pengurusan masalah administrasi meliputi pengurusan perizinan kegiatan

penelitian, yang terdiri atas pengurusan perizinan kepada pihak:

a. Ketua Prodi S1 Teknik Geologi Universitas Tadulako

b. Izin Kepada Dosen pembimbing

c. Kecamatan Tojo dan sekitarnya, Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi

Tengah.

2. Studi literatur

Tahap ini merupakan tahap pendahuluan sebelum melakukan penelitian dan

pengambilan data di lapangan, meliputi studi geologi regional daerah penelitian

untuk mengetahui gambaran umum tentang data geologi pada daerah penelitian.

Studi pendahuluan ini juga termasuk studi literatur yaitu untuk mempelajari

karakteristik dari setiap data secara langsung di lapangan sehingga mempermudah

dalam kegiatan penelitian.

5
3. Pengadaan Peta Dasar dan Interpretasi Peta Topografi

Tahap ini meliputi pengadaan peta dasar untuk ploting terhadap pengambilan

data di lapangan. Prosedur pengadaan peta dasar ini yaitu dengan memperbesar

peta daerah penelitian yang termasuk dalam Lembar Uekuli skala 1:25.000 untuk

dijadikan sebagai peta dasar.

4. Persiapan perlengkapan lapangan

Tahap persiapan perlengkapan ini meliputi persiapan kelengkapan alat-alat

yang akan digunakan dalam penelitian di lapangan, peminjaman alat lapangan

kepada pihak ketua program studi S1 Teknik Geologi Universitas Tadulako,

kelengkapan format tabel untuk pengambilan data lapangan dan persiapan

perlengkapan pribadi.

1.5.2.2 Tahap Penelitian Lapangan

Tahap penelitian lapangan yaitu pemetaan secara detail dengan melakukan

pengamatan dan pengambilan data langsung di lokasi penelitian, yang meliputi :

1. Pengambilan data berdasarkan pada peta topografi sekala 1 : 25.000 yang

disesuaikan dengan kondisi medan yang mudah diakses dengan singkapan

yang representatif.

2. Pengambilan data geomorfologi seperti relief (bentuk puncak, bentuk lembah

dan keadaan lereng), pelapukan (jenis dan tingkat pelapukan), soil (warna,

jenis dan tebal soil), erosi (jenis dan tingkat erosi), gerakan tanah, sungai

(jenis sungai, arah aliran, bentuk penampang dan pola aliran sungai serta

endapan sungai), tutupan dan tataguna lahan.

6
3. Pengambilan data litologi meliputi kondisi fisik singkapan batuan yang

diamati langsung di lapangan dan hubungannya terhadap batuan lain di

sekitarnya, dan pengambilan conto batuan untuk analisis petrografi dan

paleontologi.

4. Pengamatan dan pengukuran terhadap struktur geologi meliputi kedudukan

batuan, kekar, sesar dan lipatan.

5. Pengamatan potensi bahan galian yang terdapat di daerah penelitian, serta

data pendukung lainnya seperti keberadaan bahan galian, jenis dan

pemanfaatan bahan galian.

6. Pengambilan data dokumentasi, berupa foto dan sketsa lapangan.

1.5.2.3 Tahap Pengolahan Data dan Pengamatan Laboratorium

Tahap pengolahan data ini dilakukan setelah tahap penelitian lapangan,

yang meliputi pengolahan data geomorfologi, stratigrafi dan data struktur geologi.

1. Pengolahan data geomorfologi antara lain:

a. Pengolahan data beda tinggi dan pengolahan persentase kelerengan, pada

peta dasar sekala 1:25.000.

b. Penentuan pola aliran sungai, tipe genetik dan stadia sungai.

2. Pengolahan data stratigrafi antara lain yaitu :

a. Pengamatan secara megaskopis, untuk mengetahui kondisi fisik batuan

yang meliputi warna pada kondisi segar dan lapuk, tekstur, komposisi

mineral ataupun komponen material penyusun, struktur dan komposisi

kimia sebagai acuan dalam penentuan nama batuan.

7
b. Pengamatan secara mikroskopis, yaitu melakukan pengamatan petrografi

dengan menggunakan mikroskop polarisasi terhadap sayatan tipis dari

setiap sampel batuan untuk mengetahui tekstur dan kandungan mineral

sebagai acuan dalam penentuan nama batuan.

c. Pembuatan sayatan dan penampang geologi.

d. Perhitungan ketebalan satuan batuan.

e. Pembuatan kolom stratigrafi daerah penelitian.

3. Pengolahan data struktur geologi yaitu pengolahan data striasi dengan

menggunakan aplikasi Fault Kin Win-64 dan data kekar dengan

menggunakan aplikasi diagram rose dan aplikasi Dips.

1.5.2.4 Tahap Analisis dan Interpretasi Data

Tahap analisis dan interpretasi data ini mencakup :

1. Analisis geomorfologi, didasarkan pengolahan data morfologi lapangan dan

pengolahan data sungai serta aspek geomorfologi lainnya untuk mengetahui

satuan geomorfologi daerah penelitian.

2. Analisis stratigrafi, dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis batuan dan

satuan batuan berdasarkan litostratigrafi tak resmi serta penentuan umur dan

lingkungan pengendapan satuan batuan yang menyusun daerah penelitian.

Dalam penarikan batas stratigrafi, memperhatikan keselurusan dari arah

jurus batuan maupun bentuk kontur.

3. Analisis struktur geologi, didasarkan pada kondisi struktur geologi yang

dijumpai pada daerah penelitian maupun hasil pengolahan data kekar, sesar

dan lipatan.

8
4. Analisis bahan galian, dilakukan untuk mengetahui potensi bahan galian di

daerah penelitian, yang didasarkan pada data sebaran bahan galian, akses

jalan dan pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar daerah penelitian.

5. Data dan informasi yang diperoleh dari hasil analisis data, kemudian

dilakukan pengolahan data akhir, yang kemudian menghasilkan peta

geologi, kolom stratigrafi, peta geomorfologi, peta pola aliran sungai dan

tipe genetik sungai, peta struktur geologi dan peta bahan galian daerah

penelitian.

1.5.2.5 Tahap Penyusunan Laporan

Tahapan penyusunan laporan didasarkan pada data yang telah dianalisis

dan di interpretasi yang dituangkan dalam sebuah laporan yang memuat aspek

geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan bahan galian secara

sistematik berupa tulisan ilmiah, gambar maupun peta.

1.5.2.6 Tahap Presentasi Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian penelitian. Pada

tahap ini laporan yang telah selesai dipresentasekan dalam bentuk seminar

pemetaan geologi.

9
10
1.6 Alat dan Bahan
Gambar 1.2 Bagan Alir Tahapan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian terbagi dalam dua kategori

yakni alat yang digunakan pada saat di lapangan dan alat yang digunakan pada

saat analisa laboratorium. Adapun alat yang digunakan pada saat pengambilan

data di lapangan adalah sebagai berikut :

Alat yang digunakan pada saat dilapangan adalah sebagai berikut :

1. Peta Geologi Lembar Poso skala 1:250.000 terbitan (Bakosurtanal edisi 1

tahun 1999 Cibinong Bogor).

2. Peta Topografi berskala 1 : 25.000 yang merupakan hasil pembesaran dari

peta rupa bumi skala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal.

3. Global Positioning System (GPS)

4. Kompas geologi

5. Palu geologi

6. Lup dengan pembesaran 25 x

7. Buku catatan lapangan

8. Kamera digital

11
9. Larutan HCl (0,1 M)

10. Pita Meter/Roll Meter

11. Komparator ukura butir batuan sedimen

12. Kantong sampel

13. Alat tulis menulis

14. Busur dan penggaris

15. Clipboard

16. Ransel lapangan

Sedangkan alat dan bahan yang akan digunakan selama analisis laboratorium

adalah sebagai berikut :

1. Mikroskop binokuler untuk analisis mikrofosil

2. Mikroskop polarisasi untuk analisis petrografi

3. Sayatan tipis batuan

4. Alat Tulis Menulis

5. Kamera

6. Ayakan

7. Larutan H2O2

8. Album Mineral Optik

9. Postuma

1.7 Peneliti terdahulu

Peneliti terdahulu yang pernah mengadakan penelitian yang sifatnya regional

diantaranya sebagai berikut :

12
1. T.O. Simandjuntak, Surono, J.B. Supandjono, R.L. Situmorang, A. Koswara,

T. Turkandi, S. Aziz, S. Hidayat, M. Endharto dan A. Achdan (1991) yang

meneliti tentang Geologi Lembar Poso, Sulawesi Tengah.

2. Irwan Muksin, Kusdarto, Wawan Setiyawan (2014) yang meneliti tentang

Inventarisasi mineral bukan logam dikabupaten Tojo Una-una, Kabupaten

Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

3. Tiara Yuniarti, Moh. Dahlan Th. Musa, Sandra (2015) yang meneliti tentang

Idntifikasi sebaran bijih besi di Desa Pancuma Kecamatan Tojo menggunakan

metode geolistrik hambatan jenis .

13

Anda mungkin juga menyukai