Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus Konsep dan Aplikasi PJJ

Pertayaan

Jika di suatu desa terdapat sekelompok peserta didik kelas 5 (15 orang) pada kelas yang sama
yang memerlukan bimbingan pembelajaran, apa saran Anda agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik. Maksimalkan penggunaan media pembelajaran.

Catatan:

1. Pembelajaran dalam masa pandemic


2. Terdapat listrik di desa tersebut
3. Tersedia laptop dan LCD
4. Terdapat aula balai desa
5. Terdapat dua orang guru
6. Anak anak ada yang memiliki laptop, ada yang memiliki HP namun ada yang tidak
memiliki sama sekali
7. Tujuan pembelajaran adalah peserta didik mampu membuat satu mainan tradisional dari
bahan-bahan yang ada di sekitar

Jawab

Saran yang saya sarankan adalah menggunakan model pembelajaran blended learning. Dimana
guru dapat melakukan pembelajaran online dan offline dengan tetap mematuhi protocol
Kesehatan. Dimana terjadinya pembelajarna di kelas (classroom lesson/luring) dengan online
learning (daring). Karena fasilitas untuk melakukan model tersebut mewadai sehingga tujuan
pembelajaran peserta didik dapat tercapai.

Berdasarkan tujuan pembelajaran peserta didik mampu membuat satu mainan tradisional dari
bahan-bahan yang ada di sekitar guru dapat melaksanakan proses pembelajaran daring terlebih
dahulu menggunakan lms pembelajaran seperti Edmodo, google classroomdan aplikasi tatap
muka syncronus seperti googlemeet dan zoom. Hal ini dirasa efektif dikarenakan peserta didik
kelas 5 sudah dapat menerapkan metode tersebut memanfaatkan smartphone dan untuk
pembelajaran dengan luring. Untuk peserta didik yang tidak memiliki sama smartphone ataupun
laptop guru dapat menyarankan anak tersebut mengikuti pembelajaran daring dengan bergabung
Bersama teman kelas yang terdekat dengan rumahnya. Sehingga peserta didik tersebut tidak
tertingga. Pada pembelajaran daring guru dapat menjelaskan terlebih dahulu konsep, materi, serta
memberikan permasalahan yang menjadi projek peserta didik dalam proses pembelajaran.
Misalnya projek yang diberikan yaitu berupa membuat permainan tradisional yang memuat
konsep matematika. Guru dapat menjelaskan terlebih contoh-contoh permainan yang dapat
digunakan oleh peserta didik. Sehingga peserta didik dapat berkreasi membuat ide baru dan
berinovasi dalam membuat permainan tradisional dan tidak terjadi miskonsepsi anatar projek
yang diberikan oleh guru.
Selanjutnya proses pembelajan luring dapat dilakukan dengan syncronus dan asyncronus. Pada
pembelajaran luring asyncronus peserta didik di kelompokkan 3-5 peserta didik berdasarkan
jarak rumah terdekat antar peserta didik untuk mendiskusikan projek dan membuat suatu
permainan dengan output permainan yang dibuat peserta didik dipraktekkan atau di
demonstrasikan pada pembelajaran luring syncronus. Dengan memanfaatkan adanya fasilitas
listrik, proyektor, aula balai desa, serta 2 guru yang dapat mengkondisikan peserta didik. Sangat
memungkinkan bagi peserta didik untuk mendemontraikan hasil permainan tradisional
tradisional yang disusun oleh kelompok dengan luring namun tetap memperhatikan protocol
Kesehatan. Dengan pembelajaran luring guru juga dapat memberikan pemisalan lain dari
permainan tradisional yang dapat dimainkan oleh kelas besar.

Dengan demikian, berdasarkan permasalah tersebut. Model pembelajaran blended learning


merupakan solusi yang memungkinkan untuk dilakukan untuk menapai tujuan pembelajaran.
Disitu peserta didik dilatih banyak hal seperti berpikir kritis, kreatif, kaloboratif,
mengkomunikasikan, menoba serta menalar.

Anda mungkin juga menyukai