ABSTRAK
52
Original Article
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi
Vol. 1, No. 3 : 52-61
November 2016
ABSTRACT
53
Original Article
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi
Vol. 1, No. 3 : 52-61
November 2016
PENDAHULUAN
Masa remaja termasuk salah satu masa yang penting bagi individu, hal ini
dikarenakan pada masa tersebut terjadi berbagai perubahan, baik dari segi fisik,
moral, sosial, dan perubahan kepribadian (Hurlock, 2009). Salah satu perubahan
yang paling diminati dan menyita perhatian pada masa tersebut adalah perubahan
yang berkaitan dengan fisik. Prameswari, Aisah dan Mifbakhuddin (2013)
menyatakan bahwa penampilan fisik merupakan salah satu hal yang paling
penting dan paling menyita perhatian remaja, dimana penampilan fisik pada
remaja berkaitan dengan konsep dirinya (Papalia, Old, & Feldman 2008;
Wulandari & Zukaida, 2007). Papalia, dkk (2008) menambahkan kepedulian
individu terhadap penampilan fisiknya dimulai pada masa kanak-kanak
pertengahan dan menjadi semakin intensif pada akhir masa remaja. Pandu (2014)
juga menyatakan bahwa perubahan fisik pada individu terus mengalami
perubahan hingga mencapai kematangan pada akhir masa remaja.
Perubahan fisik yang terjadi pada individu tentu saja memengaruhi
penampilan fisik, salah satunya yaitu berat badan. Perubahan fisik pada remaja
baik laki-laki maupun perempuan memiliki dampak yang berbeda-beda. Bestiana
(2012) mengatakan bahwa salah satu dampak negatif dari perubahan fisik pada
remaja adalah adanya stereotipe atau persepsi yang berkaitan dengan ideal,
misalnya individu yang memiliki bentuk badan yang normal baik berdasarkan
tinggi badan maupun berat badan, sementara individu yang memiliki berat badan
berlebih akan menjadikan dirinya khawatir terhadap penampilannya. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Croll (dalam Husni & Indrijati,
2014) yang mengatakan bahwa sekitar 50-88% remaja perempuan memiliki
perasaan negatif mengenai bentuk dan ukuran tubuhnya, bahkan dikatakan bahwa
85% perempuan muda sangat khawatir dengan bentuk tubuhnya. Hasdianah,
Siyoto, dan Peristyowati (2014) menambahkan bahwa kekhawatiran yang
berlebihan terhadap obesitas menjadi sumber keprihatinan bagi para remaja,
karena obesitas merupakan kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan.
Dikatakan bahwa remaja obesitas sering mengalami rendah diri,
penerimaan diri yang negatif, depresi, dan tekanan emosional yang lebih tinggi
dari pada remaja yang memiliki berat badan normal, hal tersebut akan berdampak
pada keadaan kesejahteraan psikologis remaja atau dikenal dengan istilah
psychological well-being (Jonides, Buschbacher, & Barlow, 2002). Akan tetapi
berbeda halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pandu (2014) tentang
obesitas pada remaja menyatakan bahwa individu yang mengalami obesitas dapat
memiliki penerimaan diri yang positif dan yakin dengan kemampuannya
mengatasi masalah. Remaja tersebut juga merasa setara dengan remaja lain yang
memiliki berat badan ideal, dapat menerima pujian terhadap dirinya, dan juga
dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu,
remaja yang menunjukkan psychological well-being yang baik yaitu memiliki
penerimaan diri yang positif, dan memiliki hubungan baik dengan dengan orang
lain, serta mampu mengembangkan dirinya (Amato, 1994).
Psychological well-being adalah kemampuan individu dalam menerima
keadaan dirinya apa adanya, membentuk hubungan baik dengan orang lain,
54
Original Article
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi
Vol. 1, No. 3 : 52-61
November 2016
TINJAUAN TEORI
Psychological Well-being
Psychological well-being diartikan sebagai suatu pencapaian penuh dari
potensi psikologis dan merupakan suatu kondisi individu yang dapat menerima
kekuatan dan kelemahan diri yang disertai dengan adanya sikap positif terhadap
diri sendiri dan orang lain, memiliki tujuan hidup dan dapat membuat hidup lebih
bermakna, mengembangkan relasi positif dengan orang lain, memiliki pribadi
yang mandiri, mampu untuk mengendalikan lingkungan serta mampu
mengeksplorasi serta mengembangkan dirinya (Ryff, 1989).
seseorang. Wardle dan Cooke (2015) juga menyatakan bahwa remaja yang
mengalami obesitas memiliki stigma negatif dan diskriminasi dalam
kehidupannya, dan telah diasumsikan bahwa hal tersebut juga berdampak pada
psychological well-being dan kondisi fisik remaja tersebut. Lebih lanjut Gray dan
Leyland (2008) menyatakan bahwa remaja yang mengalami obesitas dapat
dikaitkan dengan keadaan psychological well-being, karena pada umumnya
remaja yang mengalami obesitas cenderung merasa depresi, harga diri yang
rendah, serta memiliki penerimaan diri yang negatif terhadap diri sendiri
dibandingkan dengan remaja dengan berat badan normal.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan jenis
penelitian komparatif. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah remaja laki-
laki dan perempuan yang berusia 13 sampai 18 tahun di Banda Aceh. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan dua metode, yang
pertama untuk sampel penelitian remaja obesitas menggunakan teknik insidental
(incidental sampling), artinya peneliti akan mengambil individu-individu sebagai
sampel penelitian ketika peneliti secara kebetulan bertemu dengan individu yang
sesuai dengan karakteristik sampel penelitian. Pengambilan sampel untuk remaja
yang memiliki berat badan normal menggunakan penggabungan dua teknik
pengambilan sampel yaitu teknik Multi-stage Cluster dan Simple Random
Sampling. Teknik Multi-stage Cluster digunakan karena populasi terdiri dari
kelompok demografis kecamatan dan sekolah-sekolah. Selanjutnya Simple
Random Sampling digunakan karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata (sekolah) yang ada dalam populasi
(Sugiyono, 2013). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah remaja laki-
laki dan perempuan dengan rentang usia 13-18 tahun, untuk pengukuran remaja
obesitas dan remaja yang memiliki berat badan normal, didasarkan pada
perhitungan IMT, berdomisili di Banda Aceh.
56
Original Article
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi
Vol. 1, No. 3 : 52-61
November 2016
HASIL PENELITIAN
Deskripsi data psychological well-being
Deskripsi data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Deskripsi data Psychological Well-being
Data Hipotetik Data Empirik
Kategori
Xmaks Xmin Mean SD Xmaks Xmin Mean SD
Obesitas 252 42 147 35 225 87 155,69 47,294
Berat Badan 252 42 147 35 219 146 189,44 18,205
Normal
Total 252 42 147 35 225 87 172,56 39,408
Tabel 4.6
Kategorisasi Psychological Well-being
Jumlah Sampel Persentase (%)
Skor Kategori Remaja Remaja Remaja Remaja
Obesitas Normal Obesitas Normal
X < 128 Rendah 12 - 19 -
X > 166 Tinggi 17 28 26 43
Tidak
128 ≥ X ≤ 166 3 4 4 6
Terkategorisasi
Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi p=0,010 (p < 0,05) yang
berarti bahwa terdapat perbedaan psychological well-being pada remaja obesitas
dengan remaja yang memiliki berat badan normal.
DISKUSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan psychological well-
being pada remaja obesitas dengan remaja berat badan normal di Banda Aceh.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan terdapat perbedaan
signifikan psychological well-being pada remaja obesitas dengan remaja berat
badan normal di Banda Aceh, dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
diterima. Berdasarkan hipotesis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa remaja
obesitas dan remaja berat badan normal memiliki tingkat psychological well-being
yang berbeda.
Berdasarkan data kategorisasi didapatkan bahwa kategori rendah hanya
terdapat pada remaja obesitas, dimana terdapat 12 (19%) remaja obesitas yang
58
Original Article
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi
Vol. 1, No. 3 : 52-61
November 2016
59
Original Article
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi
Vol. 1, No. 3 : 52-61
November 2016
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan psychological well-being yang signifikan pada remaja obesitas dengan
remaja yang memiliki berta badan normal.
DAFTAR PUSTAKA
Amato, P. R. (1994). Father-child relations, mother-child relations, and offspring
psychological well-being in early adulthood. Journal Of Marriage and
Family, 56 (4), 1031-1042.
Azwar, S. (2013). Penyusunan skala psikologi. (edisi kedua). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan validitas. (edisi keempat). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bestiana, D. (2012). Citra tubuh dan konsep tubuh ideal mahasiswi FISIP
Universitas Airlangga Surabaya. AntroUnairDotNet, 1 (1), 1-12.
Fitri, D. K., Rihardini., & Rakhmawatie, M. D. (2012). Perbedaan kejadian stres
antara remaja putra dan putri dengan obesitas di SMA Negri 1 Wonosari,
Klaten. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1 (1), 54-60.
Gray, L., & Leyland, A. H. (2008). Overweight status and psychological well-
being in adolescent boys and girls: a multilevel analysis. European
Journal of Public Health, 18 (6), 6160621.
Hasdianah, H.R., Siyoto, S. H., & Peristyowati, Y. (2014). Gizi, pemantapan gizi,
diet, dan obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hurlock, E. B. (2009). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. (5th ed). Terjemahan: Istiwidayanti & Soedjarwo.
Jakarta: Erlangga.
Husni, H. K., & Indrijati, H. (2014). Pengaruh komparasi sosial pada model dalam
iklan kecantikan di televisi terhadap body image remaja putri yang
obesitas. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 3 (3), 207-212.
Jonides, L., Buschbacher, V., & Barlow, S. E. (2002). Management of child and
adolescent obesity: psychological, emotional, and Behavioral assessment.
Pediatrics, 110 (1), 215-221.
Khodijah, D., Lukman, E., & Munigar, M. (2012). Obesitas dengan kualitas
Hidup remaja. Jurnal Health Quality, 3 (2), 133-140.
Pandu, S. Y. (2014). Konsep diri remaja putri yang mengalami obesitas.
Psikovidya, 18 (2), 107-131.
Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development
(psikologi perkembangan) (9th ed bagian V s/d IX). Terjemahan: Anwar.
Jakarta: Kencana.
Prameswari, S. P. I., Aisah, S., & Mifbakhuddin. (2013). Hubungan obesitas
dengan citra diri dan harga diri pada remaja putri di Kelurahan Jomblang
Kecamatan Candisari Semarang. Jurnal Keperawatan Komunitas, 1 (1),
52-61.
60
Original Article
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi
Vol. 1, No. 3 : 52-61
November 2016
61