Anda di halaman 1dari 28

andi_muflihunna

ira_asmaliani
asriani_suhaena

PANDUAN
PRAKTIKUM
MANAJEMEN
PRAKTIK
KEFARMASIAN
APOTEKER ANGK.11

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021 1
DAFTAR ISI

Hal.

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

VISI DAN MISI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ....................................... iii

VISI DAN MISI FAKULTAS FARMASI UMI ........................................................ iv

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FF UMI ................... v

Petunjuk Kegiatan Praktikum .............................................................................. 1

Penilaian Praktikum ............................................................................................. 2

Praktikum 1 ......................................................................................................... 3

Praktikum 2 ......... ............................................................................................... 4

Praktikum 3 ......................................... ............................................................... 5

Praktikum 4 ......................................................................................................... 7

Praktikum 5 ......................................................................................................... 17

LAMPIRAN 1 ....................................................................................................... 9

LAMPIRAN 2 ....................................................................................................... 10

LAMPIRAN 3 ....................................................................................................... 11

LAMPIRAN 4 ...................................................................................................... 12

LAMPIRAN 5 ..................................................................................................... 14

LAMPIRAN 6 ....................................................................................................... 15

LAMPIRAN 7 ....................................................................................................... 16

LAMPIRAN 8 ...................................... ................................................................ 17

Tim Penyusun Modul Blok .................................................................................. 18

REFERENSI ........................................................................................................ 19

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami masih diberikan kemampuan untuk menyelesaikan penyusunan
Penuntun Blok Manajemen Praktik Kefarmasian tepat pada waktunya.
Penuntun ini disusun untuk membantu mahasiswa program profesi apoteker untuk
memahami tujuan pembelajaran di Blok Manajemen Praktek Kefarmasian, agar
kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh mahasiswa dapat tercapai.
Penyusunan Penuntun ini tidak terlepas dari bantuan pihak lainnya. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan saran. Kami menyadari bahwa masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun, sehingga dapat menjadi masukan dan evaluasi bagi perbaikan
dimasa yang akan datang. Besar harapan kami, setiap mahasiswa program profesi
apoteker dapat memahami modul ini dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Akhir kata, semoga Penuntun ini dapat bermanfaat, sehingga menghasilkan lulusan
yang berkompeten sesuai dengan standar kompetensi apoteker Indonesia yang telah
ditetapkan.

Makassar, Agustus 2021


Tim Penyusun

3
VISI DAN MISI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

VISI
Mewujudkan Universitas Muslim Indonesia sebagai lembaga pendidikan dan dakwah
termasyhur berkelas dunia, dengan melahirkan manusia berilmu amalia, beramal
ilmiah, dan berakhlakul karimah serta berdaya saing tinggi

MISI
1. Membentuk manusia yang berilmu amaliah, beramal ilmiah dan berakhlakul
karimah, adaptif, transformatif dan inovatif.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam rangka
syiar islam, serta memperjuangkan kepentingan umat secara global sebagai
wujud pengabdian kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

VISI DAN MISI FAKULTAS FARMASI UMI

VISI
Terwujudnya Fakultas Farmasi yang unggul, profesional dan berdaya saing nasional
dalam menghasilkan tenaga kefarmasian melalui pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat berbasis nilai-nilai keislaman tahun 2021

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat dalam menghasilkan sumber daya manusia yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan khususnya bidang kefarmasian.
2. Mendidik tenaga kefarmasian yang memiliki integritas kepribadian yang islami,
menjunjung tinggi etika profesi, memilki keunggulan kompetensi pada
profesinya, berwawasan luas, memiliki kepekaan sosial, pengabdi yang
mandiri dalam mengembangkan pengetahuan, teknologi dan seni di bidang
kefarmasian
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang mempunyai peran esensial sebagai
“The Seven-Star Pharmacist”.
4. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang handal, mandiri, dan kompetitif dalam
skala nasional.

4
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FF UMI

VISI
Menjadi Program Studi yang menghasilkan lulusan yang unggul dan profesional di
bidang farmasi klinik dan komunitas berbasis nilai-nilai keislaman berdaya saing
nasional tahun 2021

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan profesi yang bermutu dan berdaya saing nasional
di bidang farmasi klinik dan komunitas berbasis capaian pembelajaran (Learning
outcome) sesuai KKNI, yang ditunjang dengan SDM, prasarana dan sarana yang
memadai.
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran sehingga memiliki kemampuan
akademik dan profesional di bidang pelayanan kefarmasian yang standar sesuai
perkembangan ilmu dan teknologi
3. Lulusan memiliki kepribadian tangguh dan mampu menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat global
4. Meningkatkan kecerdasan spiritual lulusan melalui program pencerahan qalbu
dan matakuliah ciri khusus UMI

5
PETUNJUK KEGIATAN PRAKTIKUM
Standar kompetensi mengacu pada Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
(SKAI). Mahasiswa diharapkan mempunyai kompetensi sebagai berikut:
1. Praktik kefarmasian secara profesional dan etik
2. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
5. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
6. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
7. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
8. Komunikasi efektif
9. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Peningkatan kompetensi diri.

PENDUKUNG PRAKTIKUM

Pendukung praktikum Manajemen Praktik Kefarmasian mengacu pada sistem


pelaksanaan Objective Structure Clinical Evaluation (OSCE). Komponen pendukung
tergantung pada intruksi praktikum masing-masing station.
Pendukung praktikum Manajemen Praktik Kefarmasian:
1. Penuntun praktikum
2. Penguji praktikum
3. Pengawas karantina
4. ATK
5. Faktur
6. Spanduk
7. Literatur yang digunakan

6
PENILAIAN PRAKTIKUM
Penilaian praktikum Manajemen Praktik Kefarmasian mengacu pada sistem
pelaksanaan Objective Structure Clinical Evaluation (OSCE). Penilaian bergantung
pada kompetensi yang diujikan, meliputi:
1. Pengumpulan data dan informasi
2. Penetapan masalah
3. Penyelesaian masalah
4. Monitoring dan evaluasi
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Komunikasi efektif
7. Praktik profesional, legal dan etik

Dalam praktikum, praktikan akan diberi instruksi yang harus diselesaikan di


setiap station. Penilaian di setiap station dilakukan oleh para penguji dengan
mengacu pada rubrik sesuai instruksi di skenario yang telah disediakan.

7
PRAKTIKUM I
PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI

I. TEORI

Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan


periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat dengan
menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar
perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi
metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia.
Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan:
a. anggaran yang tersedia;
b. penetapan prioritas;
c. sisa persediaan;
d. data pemakaian periode yang lalu;
e. waktu tunggu pemesanan; dan
f. rencana pengembangan.

II. PERALATAN/ALAT YANG DIBUTUHKAN


a. Pulpen
b. Kalkulatr
c. Kertas buram
III. SKENARIO:
Anda adalah seorang apoteker di pelayanan fasilitas kesehatan. Di daerah anda
terjadi peningkatan kasus TBC dari tahun sebelumnya. Dinas kesehatan
meminta anda untuk mengevaluasi penggunaan obat selama setahun terakhir.
IV. TUGAS:
a. Buatlah evaluasi penggunaan obat tahun 2019 pada lembar kerja
b. Buatlah perencaaan obat TB untuk tahun 2020 pada lembar kerja

8
PRAKTIKUM 2
PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI

I. TEORI

Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan


perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar
mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan
dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran.
Untuk memastikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan maka jika proses
pengadaan dilaksanakan oleh bagian lain di luar Instalasi Farmasi harus
melibatkan tenaga kefarmasian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai antara lain:
a. Bahan baku Obat harus disertai Sertifikat Analisa.

b. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet


(MSDS).

c. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai harus
mempunyai Nomor Izin Edar.
d. Masa kadaluarsa (expired date) minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai tertentu
(vaksin, reagensia, dan lain-lain), atau pada kondisi tertentu yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Pengadaan dapat dilakukan melalui:

a. Pembelian
b. Produksi Sediaan Farmasi
c. Sumbangan/Dropping/Hibah

9
II. PERALATAN/ALAT YANG DIBUTUHKAN
a. Pulpen
b. Daftar alat kesehatan yang akan dipesan
c. Kartu stock
d. Lembar kerja

III. SKENARIO

Anda sebagai APJ di Apotek PSPA UMI akan melakukan pemesanan ALKES pada
PBF distributor yaitu

NO. Nama ALKES Stok sisa Stok ket


optimum
1. Blue One Pregnancy 10 50 Fast moving
Test
2 Easy touch uric Acid 50 45 Fast moving
test
3 GlucoDr Glucose Strip 5 60 Fast moving
4 GlucoDr Cholesterol 5 55 Fast moving
Strip
5 Sensitif pregnancy 60 50 Slow
test moving

IV. TUGAS:
1. Kerjakan pada lembar kerja daftar ALKES yang akan dipesan.i
2. Buat surat pesanan kepada PBF sesuai daftar ALKES yang akan dipesan,
serahkan kepada penguji.
3. Pada sore hari, alkes yang dipesan telah datang, berdasarkan daftar ALKES
yang dipesan, buat kartu stok,

10
PRAKTIKUM 3

PENGADAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIK DAN PREKURSOR

I TEORI

Peredaran, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan narkotika, psikotropika


dan prekursor diatur melalui Permenkes No. Tahun 2015. Dalam Peraturan
tersebut, yang dimaksud dengan
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan,

2. Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun


sintetis bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.

3. Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang t
digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses
produksi industri farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk
jadi.

Penyaluran Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam rangka


pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan dapat dilakukan oleh
Pedagang Besar Farmasi (PBF). Sedangkan penyimpanan dan penyalurannya
dapat dilakukan oleh instalasi Farmasi RS/klinik, apotek

II. PERALATAN/ALAT YANG DIBUTUHKAN:


a. Pulpen
b. MIMS
c. Daftar obat yang akan dipesan
d. Surat pesanan narkotik
e. Surat pesanan psikotropik
f. Surat pesanan prekursor

11
III. SKENARIO
Apoteker Apotek Medika farma membuat pesanan narkotika, psikotropika
dan prekursor.

IV.TUGAS
a. Kerjakan tugas pada lembar kerja yang telah disediakan
b. Buat daftar obat yang akan dipesan
c. Buat surat pesanan sesuai golongan obat yang akan dipesan.

12
PRAKTIKUM 4
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI

I. TEORI

Setelah barang diterima, perlu dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan


pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan
persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi
persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan
penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai.

Komponen yang harus diperhatikan antara lain:


a. Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan Obat diberi label
yang secara jelas terbaca memuat nama, tanggal pertama kemasan dibuka,
tanggal kadaluwarsa dan peringatan khusus.
b. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk
kebutuhan klinis yang penting.
c. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien
dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada
area yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang
kurang hati-hati.
d. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang dibawa
oleh pasien harus disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi.
e. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang
lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
Instalasi Farmasi harus dapat memastikan bahwa Obat disimpan secara benar
dan diinspeksi secara periodik.
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang harus
disimpan terpisah yaitu:
a. Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi tanda
khusus bahan berbahaya.
b. Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi penandaaan
untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis. Penyimpanan
tabung gas medis kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada isinya.
Penyimpanan tabung gas medis di ruangan harus menggunakan tutup demi
13
keselamatan.
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk
sediaan, dan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First Expired First
Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) disertai sistem informasi manajemen.
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA, Look Alike Sound Alike) tidak
ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah
terjadinya kesalahan pengambilan Obat.
Rumah Sakit harus dapat menyediakan lokasi penyimpanan Obat emergensi
untuk kondisi kegawatdaruratan. Tempat penyimpanan harus mudah diakses dan
terhindar dari penyalahgunaan dan pencurian.
Pengelolaan obat emergensi harus menjamin:
a. jumlah dan jenis obat sesuai dengan daftar obat emergensi yang telah
ditetapkan;
b. tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain;
c. bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti;
d. dicek secara berkala apakah ada yang kadaluwarsa; dan
e. dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.

II. PERALATAN/ALAT YANG DIBUTUHKAN


a. Pulpen
b. MIMS
c. Daftar obat
d. Lembar Kerja
III. SKENARIO
Anda sebagai Apoteker Apotek Karya Medika melakukan penerimaan obat-obat
kemudian melakukan penyimpanan obat-obatan tersebut.
IV. TUGAS
a. Kerjakan tugas pada lembar kerja yang telah disiapkan
b. Lakukan pengumpulan data dan informasi terkait penerimaan obat-obat
tersebut pada lembar kerja 1
c. Isilah lembar kerja dan lakukan penetapan tempat penyimpanan obat yang
sesuai

14
PRAKTIKUM 5
PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI

I. TEORI
Setiap fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi berupa obat, harus
memiliki seorang Apoteker sebagai penanggung jawab. Apoteker dalam
melaksanakan tugasnya, dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan atau Tenaga
Teknis Kefarmasian
Pekerjaan Kefarmasian dalam fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan
farmasi harus memenuhi ketentuan cara distribusi obat yang baik yang ditetapkan
oleh menteri, dengan menetapkan Standar Prosedur Operasional yang dibuat secara
tertulis dan diperbaharui secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Fasilitas pelayanan kefarmasian meliputi:
a. Apotek
b. Instalasi farmasi rumah sakit
c. Puskesmas
d. Klinik
e. Toko obat
f. Praktek bersama

Dalam menjalankan praktek kefarmasian di fasilitas pelayanan kefarmasian,


penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter harus dilaksanakan oleh
apoteker. Untuk di daerah terpencil yang tidak memiliki apoteker, wewenang meracik
dan menyerahkan obat kepada pasien dapat dilaksanakan oleh tenaga teknis
kefarmasian.
Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang
sama komponen aktifnya atau merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau
pasien. Dalam menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada
masyarakat, harus dengan resep dokter sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

15
II. PERALATAN/ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Pulpen
b. MIMS
c. Daftar obat yang kadaluarsa
d. Daftar resep yang kadaluarsa
e. Formulir pemusnahan narkotik
f. Formulir pemusnahan resep
III. SKENARIO
Anda sebagai apoteker suatu apotek akan melakukan pemusnahan narkotik dan
resep yang telah kadaluarsa.
IV. TUGAS
a. Kerjakan tugas pada lembar kerja yang disiapkan
b. Tentukan narkotika yang akan dimusnahkan
c. Tentukan resep yang kadaluarsa
d. Isi/lengkapi berita acara pemusnahan narkotika
e. Isi/lengkapi berita acara pemusnahan resep

16
LAMPIRAN 1

SURAT PESANAN NARKOTIKA


Nomor : ............................

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ........
Jabatan : ........

Mengajukan pesanan Narkotika kepada :


Nama Distributor : ........
Alamat : ........
Telp : ........

dengan Narkotika yang dipesan adalah:


(Sebutkan nama obat, bentuk sediaan, kekuatan/potensi, jumlah dalam bentuk
angka dan huruf)

Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk :


Nama Sarana : ........
(Industri Farmasi/PBF/Apotek/Puskesmas/Instalasi
Farmasi Rumah Sakit/Instalasi Farmasi Klinik/Instalasi
Farmasi Pemerintah/Lembaga Ilmu Pengetahuan) *

Alamat Sarana : ........

Nama Kota, Tanggal, Bulan, Tahun


Pemesan

Tanda tangan dan stempel

Nama Apoteker/Kepala Lembaga Ilmu


Pengetahuan
No. SIKA /SIPA/NIP

*) coret yang tidak perlu

Catt:
- Satu surat pesanan hanya berlaku untuk satu jenis Narkotika
- Surat Pesanan dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap

1
LAMPIRAN 2
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Nomor : ............................

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ........
Jabatan : ........

Mengajukan pesanan Psikotropika kepada :


Nama Distributor : ........
Alamat : ........
Telp : ........

dengan Psikotropika yang dipesan adalah:...................................


(Sebutkan nama obat, bentuk sediaan, kekuatan/potensi, jumlah dalam
bentuk angka dan huruf)

Psikotropika tersebut akan dipergunakan untuk :


Nama Sarana : ........
(Industri Farmasi/PBF/Apotek/Puskesmas/Instalasi
Farmasi Rumah Sakit/Instalasi Farmasi Klinik/Instalasi
Farmasi Pemerintah/Lembaga Ilmu Pengetahuan) *

Alamat Sarana : ........

Nama Kota, Tanggal, Bulan, Tahun


Pemesan

Tanda tangan dan stempel

Nama Apoteker/Kepala Lembaga Ilmu


Pengetahuan
No. SIKA /SIPA/NIP

*) coret yang tidak perlu

Catt:
Surat Pesanan dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap

2
LAMPIRAN 3

SURAT PESANAN OBAT JADI PREKURSOR FARMASI


Nomor : ............................

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ........
Jabatan : ........

Mengajukan pesanan Obat Jadi Prekursor Farmasi kepada:


Nama Distributor : ........
Alamat : ........
Telp : ........

dengan Obat Jadi Prekursor Farmasi yang dipesan adalah:..............................


(Sebutkan nama obat, bentuk sediaan, kekuatan/potensi, jumlah dalam bentuk
angka dan huruf)

Obat Jadi Prekursor Farmasi tersebut akan dipergunakan untuk:


Nama Sarana : ................................
(Industri Farmasi/PBF/Apotek/Puskesmas/Instalasi
Farmasi Rumah Sakit/Instalasi Farmasi Klinik/Toko Obat/Instalasi
Farmasi Pemerintah/Lembaga Ilmu Pengetahuan) *

Alamat Sarana : ........

Nama Kota, Tanggal, Bulan, Tahun


Pemesan

Tanda tangan dan stempel

Nama Apoteker/TenagaTeknis Kefarmasian


Penanggung Jawab/Kepala Lembaga Ilmu
Pengetahuan No. SIKA /SIPA/SIKTTK/NIP

*) coret yang tidak perlu Catt:


Surat Pesanan dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap

3
LAMPIRAN 4

BERITA ACARA PEMUSNAHAN NARKOTIKA


Nomor :........../ .../20..

Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun... sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor... Tahun… tentang Peredaran,
Penyimpanan dan Pemusnahan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Farmasi, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama Apoteker/Pimpinan : ........


SIPA/SIK : ........
Nama Sarana : ........
Alamat Sarana : ........

Dengan disaksikan oleh : ........


1. Nama ................................................................ (tulis nama saksi dari Kemenkes)
Jabatan : ........
NIP : ........

2. Nama ............................................................ (tulis nama saksi dari Badan POM)


Jabatan : ........
NIP : ........

3. Nama ........................................... (tulis nama saksi dari sarana bersangkutan)


Jabatan : ........
SIPA/SIKTTK :
........

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pada pukul....., bertempat di. ............... ,


kami telah memusnahkan sejumlah Narkotika sebagaimana tersebut dalam
lampiran.

Pemusnahan ini kami lakukan dengan cara.............


Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat), dan dikirimkan kepada:
1. Kementerian Kesehatan RI c.q. Ditjen Bina Kefarmasisan dan Alat
Kesehatan
2. Badan POM RI
3. Dinas Kesehatan Provinsi...........
4. Pertinggal

10
Demikian Berita acara ini kami buat dengan sungguh-sungguh untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui: Nama Kota, Tgl, Bln, Tahun


Direktur, Penanggung Jawab/ Pimpinan

Tanda tangan dan stempel Tanda tangan

(Nama Apoteker/Pimpinan)
SIK/SIPA/NIP

Saksi-saksi:
1. Petugas Kementerian Kesehatan RI,

Tanda tangan

(. ................... )

2. Petugas Badan POM

Tanda tangan (. )

3. Petugas sarana yang bersangkutan Tanda

tangan

(.....................)

11
Nomor :................./ ..................... / 20

Daftar Narkotika yang dimusnahkan:


Keterangan
No. Urut Nama Obat Satuan Jumlah Harga
(Rusak/Expire)

Mengetahui: Nama Kota, Tgl, Bln, Tahun


Direktur, Penanggung Jawab/ Pimpinan

Tanda tangan dan stempel Tanda tangan

(Nama Apoteker/Pimpinan)
SIK/SIPA/NIP

Saksi-saksi:
1. Petugas Kementerian Kesehatan RI,

Tanda

tangan (. ....... )

2. Petugas Badan POM

Tanda tangan (.

3. Petugas sarana yang bersangkutan

Tanda tangan

(.....................)

12
BERITA ACARA PEMUSNAHAN RESEP

Pada hari ini ........................ tanggal................ bulan.tahun.....................


sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek ,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Apoteker Pengelola Apotek : ……………………………………
Nomor SIPA : ……………………………………
Nama Apotek : ……………………………………
Alamat Apotek : ……………………………………

Dengan disaksikan oleh :


1 Nama : ………………………………………
NIP : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
2 Nama : ………………………………………
NIP : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………

Telah melakukan pemusnahan Resep pada Apotek kami, yang telah


melewati batas waktu penyimpanan selama 5 (lima) tahun, yaitu :
Resep dari tanggal....................sampai dengan tanggal ..............................
Seberat ...................................... kg.
Resep Narkotik. ........................ lembar
Tempat dilakukan pemusnahan : ……………………………………………………

Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan


penuh tanggung jawab.

Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :


1.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
2.Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
3.Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4.Arsip di Apotek

13
LAMPIRAN 6
LEMBAR PENILAIAN TULIS
STATION: …………

TANGGAL OSCE CENTER

Mohon penguji merujuk pada rubrik penilaian yang disediakan dalam memberi skor pada tabel di bawah ini:

URUTAN KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE PESERTA (isi sesuai ID)
KOMPETENSI SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR
1 Pengumpulan data & informasi
2 Penyelesaian masalah
3 Pencatatan & Pelaporan
4 Sikap & perilaku professional
(Tulis kompetensi spesifik sesuai
rubric yang diuji)
5 GLOBAL RATING SCALE ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus ☐Tdk Lulus
(Berilah tanda✓pada kotak yang ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline ☐Borderline
dipilih) ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus ☐Lulus
☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior ☐Superior
Nama Lengkap Penguji: _____________________________ Tanda Tangan Penguji: ___________________________

14
LAMPIRAN 7
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION …

No Area Kompetensi 3 2 1 0 Bob Nila


ot i
1. Pengumpulan data & Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat tidak dapat 3
informasi mengisi minimal 7 data mengisi minimal 4 data mengisi minimal 1 data mengisi data pada
pada lembar kerja pada lembar kerja pada lembar kerja lembar kerja dengan
dengan poin-poin dengan poin-poin dengan poin-poin poin-poin berikut:
berikut: berikut: berikut:
1. ...
1. ... 1. ... 1. ... 2. ....
2. .... 2. .... 2. .... dst
3. dst dst dst
2. Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat tidak 3
Penyelesaian masalah
melakukan 3 poin melakukan 2 poin melakukan 1 poin melakukan melakukan
berikut: berikut: berikut: poin-poin berikut:
1. ... 1. ... 1. ... 1. ...
2. .... 2. .... 2. .... 2. ....
3. dst 3. dst 3. dst 3. dst
Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat tidak 2
Pencatatan & pelaporan
melakukan pengisian 3 melakukan pengisian 2 melakukan pengisian 1 melakukan melakukan
3.
poin pada kartu stok, poin yang terdapat pada poin yang terdapat poin-poin berikut:
meliputi : kartu stok : pada kartu stok :
1. ...
1. ... 1. ... 1. ... 2. ....
2. .... 2. .... 2. .... 3. dst
3. dst 3. dst 3. dst

15
4. Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat mampu Kandidat tidak dapat 1
Sikap dan perilaku profesional
melakukan 3 poin berikut: melakukan 2 poin melakukan 1 poin melakukan poin berikut:
berikut: berikut:
1. Tulisan tidak ada 1. Tulisan tidak ada
coretan pada lembar 1. Tulisan tidak ada 1. Tulisan tidak ada coretan pada lembar
kerja dan kartu stok coretan pada lembar coretan pada lembar kerja dan kartu stok
2. Merapikan meja kerja kerja dan kartu stok kerja dan kartu stok 2. Merapikan meja
3. dst.... 2. Merapikan meja kerja 2. Merapikan meja kerja
3. dst.... kerja 3. dst....
3. dst....

16
TIM TUTORIAL BLOK MANAJEMEN PRAKTIK KEFARMASIAN

Penanggungjawab Blok : A. Muflihunna, S.Si., M.Si., Apt


Koordinator Tutorial : Ira Asmaliani, S.Si., M.Si., Apt
Sekretaris : Wisdawati, S.Si., Apt

Tutor
1. DR. Andi Emelda, S.Si., M.Si., Apt 9. A. Maulana KP., S.Farm., M.Clin.Pharm Apt.
2. Mamat Pratama, S.Farm., M.Si., Apt 10. Asriana Suhaena, S.Si., M.Si., Apt
3. Risda Waris, S.Farm., Apt 11. Aztriana, S.Farm., M.Si., Apt
4. Masdiana Tahir, S.Farm., M.Si., Apt 12. Iskandar Sulkarnain, S.Farm., M.Si., Apt
5. A. Mumtihanah, S.Farm., M.Si., Apt 13. Bayu Putra, S.Farm., M.Sc., Apt
6. Sitti Amirah, S.Farm., M.Si., Apt 14. St. Maryam, S.Farm., M.Sc., Apt
7. Safriani Rahman, S.Farm., M.Si., Apt 15. Sukmawati,S.Farm., M.Kes., Apt
8. Irma Santi, S.Farm., M.Farm., Apt

17
REFERENSI

Albanese, M. A., Mitchell, S. 1993. Problem Based Learning: A Review Of Literature


On Its Outcome 2nd Implementation Issues, Acad Med, 68(8):615

Barrows, H. S. 1986. A Taxonomy of Problem Based Learning Methods, Medical


Education, 20, 481 – 486

Departemen Kesehatan RI, 2016, Permenkes RI No. 72 Tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Rumah Sakit, Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan


Kefarmasian

Noviani, Lucy, 2018, Implementasi Manajemen Dalam Pelayanan Kefarmasian, ISFI


Penerbitan, Jakarta

18

Anda mungkin juga menyukai