FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
OLEH:
NAMA : MULIANI
NIM : 15120200150
PEMBIMBING : apt. Zainal Abidin, S.Farm., M.Farm
Pemeriaan : Hablur atau serbuk halus, kuning jeruk, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam
dimetilformamida.
Titik Leleh : 254-256 ˚C
Kegunaan : Zat Aktif
2. SIFAT KIMIA
Furazolidone (FI VI, hal : 1279, Pubchem)
pH : 4,5 – 6,5
Stabilitas : Stabil pada suhu 15 - 30˚C dan tidak higroskopis
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat
Kandungan air : tidak lebih dari 1,0 %
3. FARMAKOLOGI
Furazolidone (Pubchem, Drugs.com)
Kelas / Gologan : Antibiotik
Indikasi : Furazolidone adalah agen antimikroba nitrofuran yang digunakan
dalam pengobatan diare atau enteritis yang disebabkan oleh
infeksi bakteri atau protozoa. Furazolidone juga aktif dalam
mengobati demam tifoid, kolera dan infeksi salmonella.
Dosis : Untuk bentuk sediaan oral (suspensi oral atau tablet)
1) Untuk kolera atau diare yang disebabkan oleh bakteri:
Dewasa—100 miligram (mg) diminum empat kali
sehari selama lima hingga tujuh hari.
Anak-anak hingga usia 1 bulan—Penggunaan tidak
dianjurkan.
Anak-anak berusia 1 bulan ke atas—Dosis didasarkan
pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter
Anda.
Dosis biasa adalah 1,25 mg per kilogram (kg) (0,56
mg per pon) berat badan yang diminum empat kali
sehari selama lima hingga tujuh hari.
2) Untuk giardiasis:
Dewasa-100 mg diminum empat kali sehari selama
tujuh sampai sepuluh hari.
Anak-anak hingga usia 1 bulan—Penggunaan tidak
dianjurkan.
Anak-anak berusia 1 bulan ke atas—Dosis didasarkan
pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter
Anda. Dosis biasa adalah 1,25 mg hingga 2 mg per kg
(0,56 hingga 0,90 mg per pon) berat badan yang
diminum empat kali sehari selama tujuh hingga
sepuluh hari.
Farmakologi : Furoxone memiliki spektrum antibakteri yang luas yang
mencakup sebagian besar patogen saluran pencernaan termasuk
E. coli, staphylococci, Salmonella, Shigella, Proteus, Aerobacter
aerogenes, Vibrio cholerae dan Giardia lamblia. Aktivitas
bakterisidanya didasarkan pada interferensinya dengan replikasi
DNA dan produksi protein; tindakan antimikroba ini
meminimalkan perkembangan organisme resisten.
Mekanisme Kerja : Turunan nitrofuran dengan aktivitas antiprotozoal dan
antibakteri. Furazolidone mengikat DNA bakteri yang mengarah
pada penghambatan bertahap monoamine oksidase. (Martindale,
hal 514).
Furazolidone dan produk radikal bebas terkait diyakini mengikat
DNA dan menginduksi cross-link. DNA bakteri sangat rentan
terhadap obat ini yang menyebabkan tingginya tingkat mutasi
(transisi dan transversi) pada kromosom bakteri (Pubchem).
Efek Samping : Demam, gatal, nyeri sendi, ruam kulit atau kemerahan, sakit
tenggorokan. Furazolidone biasanya menyebabkan perubahan
warna urin menjadi kuning tua hingga coklat. Efek samping
furazolidone biasanya ringan dan sementara. Yang paling umum
melibatkan saluran gastrointestinal dan termasuk mual dan
muntah. Pusing, mengantuk, sakit kepala, dan malaise umum
juga telah dilaporkan. Reaksi alergi, reaksi kulit yang paling
umum seperti: ruam atau angioedema, dapat terjadi. Telah ada
contoh reaksi paru akut, mirip dengan terlihat dengan
nitrofurantoin obat yang terkait secara struktural, dan dari
hepatotoksisitas. Agranulositosis jarang dilaporkan. Anemia
hemolitik dapat terjadi pada pasien dengan G6PD defisiensi
furazolidone yang diberikan. Penggelapan urin telah dikaitkan
dengan adanya metabolit (Martindale Hal. 934).
Interaksi Obat : Jarang, pasien yang menerima furazolidone oral menunjukkan
reaksi seperti disulfiram terhadap alkohol yang ditandai dengan
kemerahan, sedikit peningkatan suhu, hipotensi, dispnea, dan,
dalam beberapa kasus, rasa sesak di dada (Pubchem).
Nitrofurantoin dan antibakteri kuinolon adalah antagonis in vitro
tetapi signifikansi klinis tidak diketahui. Aktivitas antibakteri
nitrofurantoin mungkin menurun dengan adanya inhibitor
karbonat anhidrase dan obat lain yang membuat urin menjadi
basa. Probenesid atau sulfinpirazon tidak boleh diberikan dengan
nitrofurantoin karena dapat mengurangi ekskresinya. Magnesium
trisilikat dapat mengurangi penyerapan nitrofurantoin tetapi tidak
jelas apakah ini berlaku untuk antasida lain (Martindale, Hal.
332).
Peringatan : Furazolidone harus digunakan dengan hati-hati pada mereka
dengan Defisiensi G6PD karena risiko anemia hemolitik.
Seharusnya tidak diberikan kepada bayi di bawah usia l bulan
karena sistem enzim mereka belum matang (Martindale, Hal.
332). Reaksi hipersensitivitas terhadap furazolidone oral telah
terjadi pada sejumlah kecil pasien dan umumnya mereda dengan
penghentian obat. Reaksi hipersensitivitas termasuk penurunan
tekanan darah, angioedema, demam, artralgia, urtikaria, dan ruam
vesikular atau morbiliform. Eritema multiforme, infiltrasi paru,
dan eosinofilia paru juga telah dilaporkan dan mungkin
disebabkan oleh hipersensitivitas.
Kontraindikasi : Nitrofurantoin dikontraindikasikan pada pasien diketahui
hipersensitif terhadap nitrofuran, pada mereka yang defisiensi
G6PD, dan pada bayi (di Inggris dikontraindikasikan di bawah
usia 3 bulan, meskipun AS izin penggunaan dari 1 bulan)
(Martindale, Hal. 332)
4. REGULASI
Regulasi/ Aturan Sebagai Landasan Studi Praformulasi (FI VI, hal 62)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet
kempa. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan merupakan bentuk
sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan
tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat dalam
berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan tergantung pada desain cetakan.
Tablet berbentuk kapsul umumnya disebut kaplet. Bolus adalah tablet besar yang
digunakan untuk obat hewan, umumnya untuk hewan besar
Studi Praformulasi adalah langkah awal dalam memformulasi, yang mengkaji, dan
mengumpulkan keterangan-keterangan dasar tentang sifat kimia fisika dari zat aktif bila
dikombinasikan dengan zat atau bahan tambahan menjadi suatu bentuk sediaan farmasi
yang stabil, efektif dan aman. Studi ini mengaharuskan seorang formulator harus
mengetahui apakah zat aktif tersebut cocok atau tidak incomp (ketidakbercampuran)
dengan zat aktif.
- Organoleptis
Dalam istilah organoleptis ini menekankan bahwa preformulasi harus dimulai dengan
pemerian zat aktif, warna, bau, dan rasa zat aktif harus dicatat dengan menggunakan
terminologi deskriptif.
- Analisis Fisikokimia
Analisis fisikokimia merupakan bagian penting dalam preformulasi. Analisis fisikokimia
ini dilakukan untuk identitas dan kadar zat aktif. Untuk penetapan kualitatif digunakan
kromatografi lapis tipis, spektrum serapan inframerah, reaksi warna, spektrum serapan
ultraviolet, dan reaksi lainnya. Penetapan kadar dilakukan dengan metode
spektrofotometri, kromatografi gas, kromatografi cair kinerja tinggi, titrasi
kompleksometri, asam basa, argentometri, dan iodometri.
- Karakteristik Mikrobiologi
Diperlukan untuk menjamin keamanan bahan obat untuk dikonsumsi oleh manusia.
Jumlah minimum bakteri yang terkandung dalam suatu bahan obat sudah menjadi
persyaratan yang harus dipenuhi.
Furazolidone
Menurut Menkes, 2011 :
Termasuk dalam obat golongan Antibiotik (Nitrofuran) dan merupakan obat dengan
golongan obat K (Obat Keras).
3) Penghancur / Desintegrant
Jenis dan konsentrasi bahan penghancur
Desintegrant % Konsentraasi
Amilum 5-20
Amilum 1500 5-15
Avicel (mikrokristalin selulosa) 5-10
Solka floc 5-15
Asam alginat 5-10
Explotab (sodium starch glycol 2-8
Gom guar 2-8
Policlar AT (Crosslinked PVP) 0,5-5
Amberlite IPR 88 0,5-5
Metilselulosa, CMC, HPMC. 5-10
4) Bahan Pelicin
Bahan pelican sebagai excipient mempunyai 3 fungsi, yaitu :
a. Lubricants
Bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan dinding dan tepi
tablet dengan dinding die selama kompresi dan ejeksi.
Lubrikan yang biasa digunakan dalam sediaan tablet
Lubricant % Konsentrasi
Lubrikan Tidak Larut Air
Stearates (Magnesium Stearate, Calcium Stearate, Sodium 0,25-1
stearate)
Talc 1-2
Sterotex 0,25-1
Waxes 1-5
Stearowet 1-5
Glyceryl behapate(Compritol®888) 1-5
Liquid paraffin Sampai 5
b. Glidants
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas
massa yang akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam
jumlah yang seragam.
Tipe dan Jumlah glidan yang digunakan
Glidants Konsentasi (%)
Logam stearat <1
Asam stearat 1-5
Talk 1-5
Amilum 1-10
Natrium benzoat 2-5
Natrium klorida 5-20
Natrium dan magnesium lauril 1-3
sulfat 2-5
PEG 4000 dan 6000
c. Antiadherents
Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking)
permukaan tablet pada punch atas dan punch bawah.
Daftar antiadherents yang digunakan
Antiadherents Konsentrasi (%) b/b
Talk 1-5
Magnesium stearat <1
Amilum jagung 3-10
Colloidal silica 0,1-0,5
DL-Leucine 3-10
Natrium lauril sulfat <1