FAKULTAS FARMASI
OLEH :
NAMA : MULIANI
STAMBUK : 15120200150
A = (B + C + D) – E
Ket :
A : Rencana Pengadaan
B : Pemakaian Rata-Rata X 12 Bulan
C : Stok Pengaman (10-20% sesuai ketentuan Rumah Sakit)
D : Waktu Tunggu
E :Sisa Stok
Model-Model Pengendalian Persediaan
- ABC
- VEN
- ABC Indeks Kritis
- Minimum dan maksimum stock
- Consumption-based reordering formula
- Model EOQ
- Model JIT
SISTEM DISTRIBUSI OBAT
ideal : unit dose dispensing system (paling cost effective)
System distribusi obat persediaan lengkap di ruang (floor stock)
System distribusi obat persediaan lengkap diruang adalah tatanan kegiatan
penghantaran sediaan obat sesuai dengan yang ditulis dokter pada order obat,
yang disiapkan dari persediaan diruang oleh perawat dan dengan mengambil
dosos/unit obat dari persediaan yang langsung diberikan kepada penderita
diruang itu.
Keuntungan :
1. Obat yang diperlukan segera tersedia bagi penderitaa
2. Peniadaan pengembalian obat yang tidak terpakai ke IFRS
3. Mengurangi penyalinan kembali order obat
4. Mengurangi jumlah personil IFRS yang diperlukan
Keterbatasan
1. Kesalahan obat sangat meningkatkan karena order obat tidak dikaji oleh
apoteker dan tidak ada pemeriksaaan ganda
2. Persediaan obat di unit perawat meningkat dengan fasilitas ruangan
yang sangat
3. Terbatas. Pengendalian persediaan dan mutu, kurang diperhatikan oleh
perawat
4. Pencurian obat meningkat
5. Meningkatnya bahaya karena kerusakan obat
6. Penambahan modal investasi untuk menyediakan fasilitas penyimpanan
obat yang sesuai di setiap daerah perawatan penderita
7. Diperlukan waktu tambahan bagi perawat untuk menangani obat
8. Meningkatnya kerugian karena kerusakan obat
System distribusi obat dosis unit (UDDS)
System distribusi obat dosis unit adalah metode dispensing dan pengendalian
obat yang dikoordinasi IFRS dalam rumah sakit dimana obat distribusikan
dalam kemasan unit tunggal, di-dispersing dalam bentuk siap komsumsi, dan
untuk kebanyakan obat tidak lebih dari 24 persediaan dosis, dihantarkan kea
tau tersedia pada ruang perawatan penderita pada setiap waktu
System distribusi obat dosis unit dapat dioperasikan dengan salah satu dari 3
metode dibawah ini, yang pilihannya tergantung pada kebijakan dan kondisi
suatu rumah sakit. System tersebut yaitu :
1. System distribusi obat dosisi unit dapat diselenggarakansecara
sentralisasi
2. System distribusi obat dosis unit desentralisasi
3. System distribusi obat kombinasi sentralisasi dan desentralisasi
Drug-related decision support
Dasar:
1. Panduan obat formularium
2. Interaksi obat
3. Cek alergi obat
4. Panduan dosis lazim
5. Cek adanya duplikasi
6. Pedoman terapi (contoh : antibiotic)
7. kompabibiltas
advanced :
1. panduan dosis pada gangguan fungsi ginjal, pasien geriatric
2. panduan monitoring teraoi obat dengan uji laboratorium
3. cek keamanan obat pada wanita hamil
4. kontraindikasi (DM, gagal fungsi organ )
manfaat CPOE
1. menhilangkan masalah tulisan tidak dapat dibaca
2. meminimalkan kesalahan transkripsi
3. mempercepat pelayanan
4. meningkatkan akurasi dan kelengkapan resep
5. meningkatkan koordinasi anatar dokter dan apoteker /asisten apoteker
6. mencegah kesalahan
Tantangan dalam penerapan industri :
1. keengganan stakeholder untuk berubah
2. komitmen pimpinan tertinggi institusi yang rendah
3. hilangnya lapangan kerja karena automasi
4. isu tentang keamanan data dan legalitas
5. kurangnya regulasi dan standar
6. tuntutan akan komunikasi yang handal dan stabil
7. kurangnya sumber daya
8. biaya investasi yang besar