Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATERI SISTEM PERSYARAFAN

Nama : INDAH SUPRAMIATI

NIM : 202007007

A. ANATOMI SITEM PERSYARAFAN


1. PENGERTIAN
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan
tangan, mengunyah makanan dan lainnya.
2. FUNGSI
Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi
utama yaitu :
a. Pengatur / pengendali kerja organ tubuh,
b. Pusat pengendali tanggapan
c. Alat komunikasi dengan dunia luar.
3. STRUKTUR SEL SYARAF
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
4. SUSUNAN SITEM SYARAF
5. Sistem saraf Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3
bagian yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat terdiri dari :
Otak , Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf Perifer/ tepi terdiri dari :
12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial), 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang (saraf spinal)
3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar terdiri dari
a. Susunan saraf simpatik
b. Susunan saraf parasimpatik

B. PATOFISIOLOGY SISTEM PERSYARAFAN


C. PENYAKIT YANGBERHUBUNGAN DENGAN SISTEM
PERSYARAFAN
1. GBS (GULLIAN BARRE SYNDROME)
a. Adalah gangguan dimana system kekebalan tubuh
menyerang saraf tepi, sebuah gangguan sistem kekebalan
tubuh yang menyerang saraf. Dengan gejala awal lemah,
kesemeutan pada kaki
b. Etiologi
Etiologi SGB belum diketahui secara pasti. Namun beberapa
kondisi di duga sebagai pemicu antara lain :
 Infeksi, misal radang tenggorokan
 Infeksi virus seperti measles, Mumps, Rubela
 Vaksin
 Penyakit sistematik seperti keganasan
c. Gejala yang muncul
Kesemutan, kelemahan, sulit menggerakan mata, wajah,
berbicara, mengunyah dan menelan makanan, kesulitan
mengontrol kandung kemih, sakit di punggung bagian bawah
d. Perjalanan Penyakit GBS
1. Fase Progresif : berlangsung 2-3 minggu ditandai dengan
muncul nyeri, kelemahan progresif, gangguan sensorik
2. Fase Pletau
3. Fase Penyembuhan
e. Penatalaksanaan :
1. Terapi Plasma Paresis
2. Pengobatan Imuno Supresan
3. Obat Sitotoksik
4. Terapi Suportif
f. Kompilkasi
1. Hipokalemia
2. Polineuropatia
3. Miastenia Gravis
4. Tetraparase
g. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa yang mungkin muncul
 Resiko terjadi ketidak efektifan bersihan jalan nafas
 Resiko terjadi gangguan pertukaran gas
 Gangguan Komunikasi verbal
3. Intervensi yang dilakukan :
 Dx Resiko terjadi ketidak efektifan bersihan jalan
nafas
a) Lakukan perawatan EET setiap 2 jam
b) Lakukan auskultasi sebelum dan sesudah
tindakan fisioterapi dan sunction
c) Monitor status dehidrasi
d) Monitor TTV
e) Kolaborasi pemberian expectoran seperti
bisolvon

2. MENINGITIS
a. Meningitis adalah radang pada otak, dibagi menjadi 2
berdasarkan perubahan yang terjadi pada pada cairan otak :
meningitis serosa dan meningitis purulenta
b. Etiologi
 Bakteri (Mycobacterium Tuberculose, pneumokokus,
Diplococus
 Penyebab lainnya virus, toxoplasma gondhi dan
Ricketsia
c. Gejala yang muncul
 Sakit kepala yang berat
 Demam
 Mual
 Muntah
 Ketakutan pada cahaya terang
 Ketakutan pada suara Keras

d. Penatalaksanaan :
Terapi Meningitis Bacterial
 Terapi antibiotik seperti rifampicin
 Ampicillin
 Benzyl penicilin
Terapi Suportif
 Memelihara status dehidrasi dengan larutan infuse
elektrolit dan oksigenasi
 Pemberian heparin
e. Kompilkasi
 Gangguan Pembekuan Darah
 Syok Septic
 Demam yang memanjang
 Kejang
 Gangguan Mental
 Gangguan Belajar
f. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa yang mungkin muncul
 Ketidak efektifan perfusi jaringan otak berhubungan
dengan hambatan aliran darah ke otak
 Ketidakefektifan jalan nafas b/d penumpukan secret
pada saluran nafas
 Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
3. Intervensi yang dilakukan :
 Dx ketidak efektifan bersihan jalan nafas b/d
penumpukan secret pada saluran nafas
a) Kaji Fungsi Paru, adanya bun yi nafas
tambahan
b) Atur posisi semifowler dan fowler
c) Ajarkan cara batuk efektif
d) Lakukan pengisapan lendir dijalan nafas
e) Lakukan fisioterapi dada
3. HNP (HERNIA NUKLEUS PULPOLUS)
a. DefinisiHNP adalah Suatu nyeri yang disebabkan oleh proses
patologik dikolumna vertebralis pada diskus intervertebralis
(diskogenik)
b. Etiologi

Keadaan akut, injuri pada ligamen, otot dan degenerasi spinal


ini akanmenyebabkan nyeri punggung.

 Degenerasi pada tulang belakang normal pada proses ket
uaan,akselerasi trauma.
 Nyeri punggung akibat spasme otot sehubungan dengan
stress.
 Pengalaman masing -masing orang tentang persepsi nyeri
punggungberbeda.

c. Gejala yang muncul


 Nyeri spontan saat nyeri adalah khas yaitu dari po
sisi berbaring,
duduk nyeri bertambah hebat. bila berbaring nyeri
berkurang atau hilang.
 Nyeri mulai dari pantat, menjalar kebelakang lutut
hingga kemudian ketungkai
 Nyeri bertambah bila ditekan pada
lumbal + sampai $akrum 1(garis antara * krista
iliaka)
 

d. Penatalaksanaan :
Konservatif  bila tidak dijumpai defisit neurologik
 Tidur selama 1 – 2 mg diatas kasur yang keras
 Exercise digunakan untuk mengurangi tekanan
atau kompresi saraf
 Terapi obat-obatan : muscle relaxant, nonsteroid,
anti inflamasi drug dan analgetik
 Imobilisasi atau brancing, dengan menggunakan
lumbosacral brace atau korset
 Traksi lumbal, mungkin menolong, tetapi biasanya
resides

Pembedahan
e. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa yang mungkin muncul
 Nyeri berhubungan dengan penjepitan
saraf pada diskus intervetebralis
 Cemas berhubuangan dengan prosedur
operasi, diagnosis, prognosis, anestesi, nyeri,
hilangnya fungsi
 Perubahan mobilitas fisik berhubungan dengan
hemiparese/hemiplegia

3. Intervensi yang dilakukan :


 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
dampak penjepitan saraf pada radiks intervertebralis

a) Identifikasi klien dalam membantu menghilangkan


rasa nyerinya.
b) Berikan informasi tentang penyebab dan cara
mengatasinya
c) Tindakan penghilangan rasa nyeri noninvasif dan
nonfarmakologis (posisi, balutan (24-48 jam),
distraksi dan relaksasi
d) Terapi analgetik

Anda mungkin juga menyukai