Di Susun Oleh
Melisah
NIM (P17120020019)
Kelas 1A
Email: informasi@poltekkesjakarta1.ac.id
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, sehingga perlunya kritik dan saran yang membangun. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan khususnya bagi para
pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Melisah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Pemnulisan..............................................................................
D. Manfaat penulisan …………………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dokumentasi keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan
keperawatan. Disiniditulis segala informasi tentang klien sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yangsesuai dengan kebutuhan klien.
Melalui dokumentasi perawat dapat memutuskan tindakan yang tepat
untuk klien. Keakuratan suatu data data klien dalam proses keperawatan di
era modern saat ini menjadi tuntutan dari berbagai aspek bagi para
perawat. Paan et al, (2010) dalam Sulastri dan Sari (2018 : 497).
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti ppenugasan mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa atau saya sendiri mampu memahami tentang E. Dokumentasi
keperawatan yang sudah di terapkan di rumah sakit dan dapat
diaplikasikan ketika melakukan praktikum.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Apa definisi dari dokumentasi keperawatan .
Untuk mengetahui .Apa tujuan dokumentasi keperawatan .
Untuk mengetahui Apa saja prinsip dari dokumentasi keperawatan
.
Untuk mengetahui Bagaimana proses pendokumentasian
keperawatan dalam Rumah sakit .
Untuk mengetahui Apa saja lingkup e dokumentasi keperawatan
dalam lingkup pelayanan kesehatan .
Untuk mengetahui apa saja jenis dokumentasi keperawatan.
Untuk mengetahui Apa itu dokumentasi keperawatan berbasis
elektronik.
D. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis
Sebagai sumber bagi penulis lain dalam melakukan penelitian maupun
yang lain mengenai dokumentasi keperawatan atau e. dokumentasi
keperawatan dan menambah pengetahuan dari berbagai sumber
2. Bagi pembaca
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca
mengenai dokumentasi keperawatan atau e. Dokumentasi keperawatan dan
kegunaannya serta cara Pendokumentasian nya. Yang baik dan benar.
BAB II
TEORI DOKUMENTASI KEPERAWATAN
A. Pengertian Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (Potter
dan Perry, 2002).
Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan otentik atau semua warkat asli
yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum, sedangkan
dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki
perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien,
perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar
komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat
(Hidayat, 2002).
Dokumentasi merupakan bagian integral proses keperawatan, bukan sesuatu yang
berbeda dari metode problem solving. Dokumentasi proses keperawatan mencakup
pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, tindakan, dan evaluasi terhadap klien
(Nursalam, 2009).
a. Suatu dokumen atau catatan yang berisi data tentang keadaan pasien yang dilihat
tidak saja dari tingkat kesakitan, akan tetapi juga dilihat dari jenis, kualitas dan
kuantitas dari layanan yang telah diberikan perawat dalam memenuhi kebutuhan
pasien (Ali, 2010).
b. Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari proses pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang
dicatat baik berupa elektronik maupun manual serta dapat dipertanggungjawabkan
oleh perawat.
Selanjutnya Potter dan Perry (1994) memberikan panduan sebagai petunjuk cara
mendokumentasikan yang benar, sebagai berikut:
a. Jangan menghapus dengan menggunakan cairan penghapus atau mencoret-coret
tulisan yang salah ketika mencatat, karena akan tampak perawat seakan akan
menyembunyikan informasi atau merusak catatan. Adapun cara yang benar adalah
dengan membuat garis lurus pada tulisan yang salah (usahakan tulisan yang salah
masih bisa dibaca), lalu diparaf pada bagian terakhir kalimat yang salah kemudian
diikuti dengan tulisan kata yang benar.
b. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik pasien atau tenaga kesehatan
lainnya, karena pernyataan tersebut dapat dinilai sebagai perilaku tidak professional
atau asuhan keperawatan yang tidak bermutu.
e. Catatan harus akurat, valid dan reliabel. Pastikan yang ditulis adalah fakta, jangan
berspekulasi atau menuliskan pikiran sendiri.
f. Jangan biarkan bagian kosong pada catatan perawat, karena orang lain dapat
menambah informasi yang tidak benar pada bagian yang kosong tersebut.
h. Menulis hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggunggugat atas informasi
yang telah ditulisnya. Jangan menulis untuk orang lain.
1. Data Subjektif
Data subjektif diperoleh dari hasil pengkajian terhadap pasien dengan teknik
wawancara, keluarga, konsultan, dan tenaga kesehatan lainnya serta riwayat
keperawatan. Data ini berupa keluhan atau persepsi subjektif pasien terhadap status
kesehatannya.
2. Data Objektif
Informasi data objektif diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan fisik, hasil
pemeriksaan penunjang dan hasil laboratorium. Fokus dari pengkajian data objektif
berupa status kesehatan, pola koping, fungsi status respons pasien terhadap terapi,
risiko untuk masalah potensial, dukungan terhadap pasien. Karakteristik data yang
diperoleh dari hasil pengkajian seharusnya memiliki karakteristik yang lengkap,
akurat, nyata dan relevan. Data yang lengkap mampu mengidentifikasi semua masalah
keperawatan pada pasien.
A. Metode Evaluasi
Metode yang digunakan dalam evaluasi antara lain :
1. Observasi langsung adalah mengamati secara langsung perubahan yang terjadi
dalam keluarga
2. Wawancara keluarga yang brkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah
menjalankan anjuran yang diberikan perawat
3. Memriksa laporan, dapat dilihatn dari rencana asuhan keperawatan yang
dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
4. Latihan stimulasi, berguna dalam menentukan perkembangan kesanggupan
melaksanakan asuhan keperawatan
B. Langkah-langkah Evaluasi
1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi
2. Mengumpulkandata baru tentang klien
3. Menafsirkan data baru
4. Membaningkan data baru dengan standar yang berlaku
5. Merangkumhaisl dan membuat kesimpulan
6. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan
BAB III
HASIL TELUSUR RSUD PS MINGGU
Mnemonic PQRST untuk pengkajian nyeri ini sudah tersedia secara otomatis
dalam sistem tersebut.
Singkatan dan Pertanyaan
P : provokes, palliative (penyebab) Apa yang menyebabkan rasa
sakit/nyeri; apakah ada hal yang menyebabkan kondisi
memburuk/membaik; apa yang dilakukan jika sakit/nyeri timbul;
apakah nyeri ini sampai mengganggu tidur.
Q : quality (kualitas) Bisakah anda menjelaskan rasa sakit/nyeri;
apakah rasanya tajam, sakit, seperti diremas, menekan, membakar,
nyeri berat, kolik, kaku atau seperti ditusuk (biarkan pasien
menjelaskan kondisi ini dengan kata-katanya).
R : Radiates (penyebaran) Apakah rasa sakitnya menyebar atau
berfokus pada satu titik.
S : severety (keparahan) Seperti apa sakitnya; nilai nyeri dalam
skala 1-10 dengan 0 berarti tidak sakit dan 10 yang paling sakit. Cara
lain adalah menggunakan skala FACES untuk pasien anak-anak lebih
dari 3 tahun atau pasien dengan kesulitan bicara
T : time (waktu) Kapan sakit mulai muncul; apakah munculnya
perlahan atau tiba-tiba; apakah nyeri muncul secara terus-menerus atau
kadang-kadang; apakah pasien pernah mengalami gejala yang serupa?
B. SARAN
a) Bagi penulis
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh
pihak demi sempurnanya makalah ini. Saran yang dapat penulis berikan
adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang isi makalah ini. Pada
makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.
b) Untuk mahasiswa
Mahasiswa mampu memahami tentang isi makalah ini dan dapat diaplikasikan
pada kegiatan praktikum maupun di dunia kerja nanti saat berada di rumah
sakit yang sudah menerapkan e. Dokumentasi keperawatan.
Daftar pustaka
http://repository.uki.ac.id
http://bppsdmk.kemkes.gi.id
http://ejournal.poltekkes-tjk.ac.id