Anda di halaman 1dari 2

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA I Nomor : LAB/KD/01/02

PENILAIAN PENAMPILAN KERJA Tanggal terbit : 30/01/17


KETERAMPILAN: PEMERIKSAAN TANDA – TANDA
VITAL Revisi ke- : 00
Nama Mahasiswa :
Dilakukan
ASPEK KETRAMPILAN YANG DINILAI Tgl : Tgl : KET
Ya Tidak Ya Tidak
Assessment (A) : Pengkajian
1. Kaji adanya kebutuhan klien terhadap pemeriksaan
tanda – tanda vital
2. Review catatan medis dokter
3. Kaji kesiapan psikologis klien untuk dilakukan
pemeriksaan tanda – tanda vital
Planning (P) : Perencanaan
4. PERSIAPAN ALAT (* = wajib ada)
 Tensimeter*
 Stetoskop*
 Jam tangan detik/ stop watch*
 Termometer aksila*
 Alkohol swab
 Bengkok
PERSIAPAN KLIEN
5. Beri salam terapeutik, perkenalkan diri, dan cek
identitas klien
6. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
7. Berikan klien posisi senyaman mungkin (akan lebih baik
jika klien dalam posisi supine)
PERSIAPAN LINGKUNGAN
8. Jaga privasi klien
Implementation (I) : Implementasi
9. Cuci tangan

Mengukur Suhu Aksila


10. Buka pakaian klien terutama di daerah aksila
11. Letakkan termometer di bawah aksila dan silangkan
tangan klien. Tahan selama 5 menit.
12. Angkat termometer dan baca termometer sejajar
dengan mata
13. Bersihkan termometer dengan alkohol swab
14. Bantu klien merapikan pakaiannya kembali

Menghitung nadi radial (perifer)


15. Letakkan 2 ujung jari perawat di atas nadi radial. Tekan
nadi radial dengan tekanan yang cukup.
16. Setelah didapatkan nadinya mulai hitung dalam 60
detik. Jika denyut nadi teratur dapat dihitung dalam
waktu 15 detik (kemudian dikalikan 4, untuk
mendapatkan hasil frekuensi nadi dalam 1 menit).

Menghitung pernafasan
17. Pegang nadi radial klien sambil perhatikan gerakan dada
klien (jangan memberitahu klien bahwa perawat sedang
menghitung frekuensi nafas).
18. Hitung frekuensi nafas selama 1 menit. Perhatikan
irama dan kedalaman pernapasan.

Mengukur tekanan darah


19. Tentukan ukuran manset yang tepat. Lebar kantung
yang dapat dikembangkan di dalam manset harus
mencapai 40% dari lingkar titik tengah dimana manset
digunakan.
20. Tentukan sisi terbaik untuk penempatan manset.
Hindari ekstremitas dengan jalur pemasangan infus dan
tempat yang mengalami trauma atau paralisis
21. Lilitkan manset dengan bagian sentral manset di atas
arteri brachialis 2-3 cm di atas ante cubital. Letakkan
manometer sejajar dengan mata
22. Tutup katup spygmomanometer
23. Pasang stetoskop di telinga dengan benar
24. Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brachialis
dengan tepat dan tidak menyentuh cuff atau baju
25. Palpasi arteri radial dengan tiga ujung jari
26. Pompa dan naikkan air raksa hingga 30 mmHg lebih
tinggi dari saat nadi tidak teraba (sistolik)
27. Buka sedikit katup spygmomanometer, turunkan air
raksa secara perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg per
detik dan identifikasi bunyi pertama terdengar kembali.
28. Turunkan air raksa sampai angka nol
29. Kempiskan manset dan tunggu 30 detik bila akan
mengulang prosedur.
30. Lepaskan manset dari lengan klien.
31. Rapikan alat dan klien
32. Cuci tangan
33. Beri reinforcement positif
34. Dokumentasi

Evaluation (E) : Evaluasi


35. Evaluasi status pemeriksaan tanda – tanda vital klien
36. Evaluasi respon klien terhadap pemeriksaan tanda –
tanda vital klien

Sikap
37. Menerapkan prinsip “hand hygine / hand wash”
sebelum dan sesudah tindakan
38. Melakukan tindakan dengan sistematis
39. Komunikatif dengan klien
40. Percaya diri

Keterangan:
 Ya = 1 (dilakukan dengan benar)
 Tdk= 0 (tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak/ kurang benar)

KriteriaPenilaian:
 Baik sekali : 100
 Baik : 81 - 99
 Kurang/ TL : < 80

JumlahTindakan yang dilakukan (Ya)


Nilai = ---------------------------------------------- x 100 = ………………………….
40

Tanggal: Tanggal:
Nilai : Nilai :
Pembimbing: Pembimbing:

Mahasiswa: Mahasiswa:

Anda mungkin juga menyukai