Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Kode/ No : SOP- AKNT- 07.02.

02
NAZHATUT THULLAB SAMPANG Tanggal : 20 Februari 2018

Revisi : 2
SOP SARANA DAN PRASARANA
Halaman : 1-3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGAMBILAN DARAH VENA

S.O.P
PENGAMBILAN DARAH VENA

Proses Penanggungjawab

Nama Jabatan Tandatangan

1. Perumusan Yaumil Akbar, S.Kep Ketua


Laboratorium

2. Pemeriksaan Susmawati, S. Kep., Ns. M. Kes Ketua LPM

3. Persetujuan Zairina, S.IP., MM Ketua STIKES

4. Penetapan Zairina, S.IP., MM Ketua STIKES

5. Pengendalia Yaumil Akbar, S.Kep Ketua


n Laboratorium

PENGAMBILAN DARAH VENA


PENGERTIAN Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy
yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium
klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena
(venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi.
Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu
istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.

Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya


diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan
siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan
tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena
chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture
pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya
berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf mediana.
TUJUAN 1.  Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat
untuk dilakukan pemeriksaan.
2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle
stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah
(phlebotomy)
LOKASI YANG 1. Lengan pada sisi mastectomy
TIDAK 2. Daerah edema
DIPERBOLEHKA 3. Hematoma
N DIAMBIL 4. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
DARAH 5. Daerah bekas luka
6. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
7. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat
menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau
menurunkan kadar zat tertentu.
PERALATAN 1. Spuite atau jaurm suntik 3 ml atau 5ml
2. Torniquet
3. Kapas alkohol
4. Plesterin
5. Anti koagulan/ EDTA
6. Vacuum tube
7. Bak injeksi
PROSEDUR    1. Salam pada pasien
PELAKSANAAN 2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak
melakukan aktivitas.
5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
6. Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
7. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah
pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.
8. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke
siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol
70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan
jang dipegang lagi.
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk
kedalam semprit (flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet
dilepas.
11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka
kepalan tangannya.
12. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum.
Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan
prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.
Sikap 1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.

Anda mungkin juga menyukai