Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep limit fungsi merupakan dasar teori kalkulus yang memegang peranan
sangat penting karena digunakan secara intensif dalam mengkonstruksi berbagai
teori dalam. Konsep limit dapat digunakan dalam menghitung diferensial dan
integral. Oleh karena itu untuk dapat memahami dengan baik kalkulus diferensial
dan integral, maka terlebih dahulu harus dipahami dengan baik mengenai konsep
limit.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari limit?
1.2.2 Bagaimana sifat-sifat limit?
1.2.3 Bagaimana bentuk-bentuk persoalan dari limit?
1.2.4 Bagaimana kontinuitas suatu fungsi?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Agar pembaca mengetahui apa pengertian dari limit.
1.3.2 Agar pembaca mengetahui bagaimana sifat-sifat limit.
1.3.3 Agar pembaca mengetahui bagaimana bentuk-bentuk persoalan dari limit.
1.3.4 Agar pembaca mengetahui bagaimana kontinuitas suatu fungsi.

1
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai apa pengertian
dari limit.
1.4.2 Dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai bagaimana sifat-
sifat limit.
1.4.3 Dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai bagaimana
bentuk-bentuk persoalan dari limit.
1.4.4 Dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai bagaimana
kontinuitas suatu fungsi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limit

Pengertian tentang limit dapat kita bayangkan dalam contoh berikut :


timbanglah 1 kg beras. Kemudian timbanglah dalam kedudukan seimbang,
ambillah 10 butir beras. Selanjutnya amatilah jarum atau mata timbangannya.
Apakah bergeser (berubah) kedudukannya? Jelas tidak. Kita tahu bahwa 10 butir
beras memiliki berat, seharusnya berat 1 kg dikurangi dengan 10 butir beras ≠ 1
kg beras? Dalam Contoh tadi, dengan pertimbangan tertentu, kita menganggap
bahwa berat 1 kg beras dikurangkan dengan 10 butir beras sama dengan berat 1
kg beras. Dalam bahasa limitnya bagaimana? Bila kita disuruh menghitung 1 kg
beras terdiri dari berapa butir beras? Tentu saja kita tidak sanggup untuk
menghitungnya, maka dari itu kita menyatakan bahwa banyak butir beras yang
terdapat dalam 1 kg beras adalah tak berhingga. Oleh karena 10 butir beras
terlalu sedikit terhadap banyaknya butir beras dalam 1 kg beras, maka dalam 1 kg
beras, maka berat 10 butir beras di anggap mendekati nol terhadap 1 kg beras.
Dalam bahasa limitnya hal tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

LIMIT
berat 10 butir→0 (1 kg – berat 10 butir) = 1 kg – 0 = 1 kg

Secara sistematis, yang dimaksud dengan limit suatu fungsi f(x) untuk x

mendekati a dan biasa ditulis limit


x→ a
f(x) adalah harga pendekatan dari f(x), bila x –

nya mendekati a.

Jadi Limit dapat diartikan sebagai suatu nilai batas yang dapat didekati
sedekat mungkin, tapi tak pernah dapat mencapai dan dianggap tercapai.

3
2.2 Sifat-sifat Limit

Dalam tabel dibawah ini diberikan dua bentuk limit dengan beberapa sifat-
sifatnya :

Dua Bentuk Limit


f (x ) f (x )
x →a x→∞

lim c=c 1
1. x →a lim n
=0
1. x→ ∞ x
lim x=a
2. x →a lim f ( x )=L1
2. Bila x→ ∞ dan
lim f ( x )=L1
3. Bila x →a dan lim g( x )=L2
x→∞
lim g ( x )=L2
x →a Maka,
Maka, 2.1
3.1 lim { f ( x )±g ( x ) }=L1 ±L2
x→∞
lim { f ( x )±g( x ) } =L1 ±L2
x →a lim L f ( x ). g( x )=L1 .
2.2 x→∞
lim f ( x ). g ( x )=L1
3.2 x →a . L2
L2 2.3
3.3
lim f ( x ) L
f ( x ) x →∞ 1
lim = =
lim f ( x ) L x→∞ g( x ) lim g ( x ) L 2
f ( x ) x→ a x →∞
lim = = 1
x →a g( x ) lim g ( x ) L2
x→ a (jika L2 ≠ 0)

lim { f ( x )n }=L lim a. f ( x )=a


n
3.4 x →a 1 2.4 x→∞ . L1
n
lim √ f ( x )=n√ L1
3.5 x →a

a dan b adalah konstanta dan n bilangan bulat positif

4
2.3 Bentuk Umum Persoalan Limit

Persoalan limit dapat digolongkan ke dalam dua bentuk limit yaitu bentuk

lim f ( x ) lim f ( x )
x →a dan x→ ∞

Dalam memecahkan persoalan limit ada beberapa hal yang perlu diingat
antara lain:

Bilangan ∞
(1) =∞(tidak ada) (4) =∞ (tidak ada)
0 (nol) Bilangan
0 (no l) 0
(2) =0( nol) (5) =hasilnya tak tentu
Bilangan 0
Bilangan ∞
(3) = 0 (nol) (6) hasilnya tak tentu
∞ ∞

lim f ( x )
2.3.1 Bentuk x →a

p (x) p (x)
Pada umumnya f(x) dapat ditulis dalam bentuk atau f(x) = ,
q(x) q(x)
sehingga f(x) dapat ditulis :
p( x )
lim f ( x )=lim
x →a x →a q ( x )

Cara penyelesaiannya

5
p (x) p (a)
(1) Bila = , dengan q(a) ≠ 0, ada harganya, maka harga tersebut
q( x) q(a)

langsung merupakan harga dari lim


x→ a
¿ f(x)

Contoh :
2 x+5
lim ?
1) Berapakah hasil dari x →3 x
Penyelesaian :
2 x+5 2(3 )+5
lim
x →3 x = (3 )
6 +5 11
= (3 ) = 3

p (x) p (a)
(2) Bila = , dengan p(a) ≠ 0, tidak ada harganya, maka lim ¿
q( x) q(a) x→ a

f(x) tidak mempunyai harga limit


Contoh :
2x+4
lim 2
?
2) Berapakah hasil dari x →2 2 x −8
Penyelesaian :
2 x +4 2(2)+4
lim 2 2
x →2 2 x −8 = 2(2 ) −8

4 +4 8
=∞
= 8−8 = 0

6
p ( x ) p (a ) 0
(3) Bila = =
q (x ) q (a) 0

0
adalah bentuk pembagian yang hasilnya belum dapat ditentukan,
0

0
oleh sebab itu bentuk biasa disebut bentuk tak tentu. Untuk
0
menyelesaikan bentuk limit sedemikian itu biasanya dengan jalan
uraian atau pemfaktoran.

Contoh :

lim
√t−2 ?
3) Berapakah hasil dari t →4 t−4

Penyelesaian :

t−2 √ 4−2 2−2 0


lim √
t →4 t−4 = 4−4 = 0 = 0

0
Karena hasilnya 0 , maka soal diatas dapat kita selesaikan
dengan cara pemfaktoran, yaitu :

t−2 √t−2 =lim √ t−2 = 1 = 1


lim √ =lim
t →4 t−4 t→4 ( √ t−2)( √ t+2 ) t →4 ( √ t−2 )( √ t+2 ) √ 4 +2 4

lim f ( x )
2.3.2 Bentuk x→ ∞

p (x) lim f ( x )
Bentuk f(x) dapat juga dinyatakan sebagai , sehingga x→ ∞
q(x)
dapat dinyatakan sebagai berikut :

7
p( x )
lim f ( x )= lim
x→ ∞ x →∞ q ( x )

Cara penyelesaiannya
p (x) p (x)
(1) Bila = , ada harganya maka harga itu langsung
q( x) q( x )

merupakan harga dari lim ¿ p (x)


x→ ∞ q(x)
Contoh :
2
lim ?
x→∞ 3
4−
1) Berapakah hasil dari x
Penyelesaian :
2 2 2 1
lim = = =
x→∞ 3 3 4 2
4− 4− ∞
x

p ( x ) p (a ) ∞
(2) Bila = = =∞
q ( x ) q ( a ) bilangan
p(x)
Maka lim f ( x )= lim tersebut, tidak mempunyai harga limit
x→ ∞ x →∞ q(x)
Contoh :
x
lim ?
x→∞ 1
2−
2) Berapakah hasil dari x
Penyelesaian :
x
lim = ∞ = ∞ =∞
x→ ∞ 1 1 2
2− 2− ∞
x

8
p ( x ) p (a ) ∞
(3) Bila lim = =
x→ ∞ q ( x) q ( a) ∞

adalah bentuk pembagian yang hasilnya belum dapat


ditentukan. Oleh sebab itu bentuk juga disebut bentuk tak tentu.

Untuk menyelesaikan bentuk limit sedemikian biasanya dengan

p(x)
membagi suku-suku dengan x pangkat tertinggi.
q (x )
Contoh :
x +2
lim 2
?
3) Berapakah hasil dari x → ∞ x +4 x+ 4
Penyelesaian :
x +2 ∞+2
lim 2
= 2 =∞

x → ∞ x +4 x+ 4 ∞ + 4 ∞+ 4

Karena hasilnya ∞ , maka penyelesaian selanjutnya dengan
jalan membagi pembilang dan penyebut dengan x 2
(x
pangkat yang tertinggi),maka :
x 2
+
x +2 x2 x2
lim 2 = lim 2
x → ∞ x +4 x+ 4 x →∞ x 4x 4
2
+ 2+ 2
x x x
1 2
+
x x2
lim
x→∞ 4 4
1+ + 2
= x x

9
1 2
∞+ 2

4 4
1+ ∞ + 2
= ∞
0+0 0
= = =0
1+0+0 1

2.3.3 Limit Bilangan e (e = 2,7182)

1 x
x→ ∞
( )
lim 1+ =e
x
1
x
lim ( 1+ x ) =e
x →0

1 x
Contoh : berapakah hasil dari
lim 1+
x→0 6 x
? ( )
Penyelesaian :
1
6 1
1 x x( )
1 6 x.
lim 1+
x→0
( )
6x (
lim 1+
= x →0
1
6x )
1
6
=
lim 1+
x→0
( )
6x
6
= e
1
6

2.4 Kontinuitas Suatu Fungsi

Suatu fungsi y = f(x) disebut kontinu di titik x = a, bila dipenuhi tiga (3)
syarat yaitu :

1. f(a) ada
lim f ( x )
2. x →a ada

10
lim f ( x )=f ( a)
3. x →a

Apabila salah satu syarat di atas tidak dipenuhi, maka fungsi y = f(x) di titik x
= a grafiknya tidak kontinu (diskontinu)

Contoh :
x2
1. f(x) = di titik x = 2
x−2
penyelesaian :
22 4
1) f(1) = = =∞(tidak ada)
2−2 0

x2 22 4
2) lim =¿ = =∞ ¿ (tidak ada)
x →2 x−2 2−2 0

3) f(1) = lim
x →2
¿ f(x)

x2
jadi, grafik f(1) = kontinu di titik x = 2
x−2
x2 + x−6
2. f(x) = di titik x = 2
x−2
penyelesaian :

x2 + x−6 22+ 2−6 0


(1) f(2) = = = (bentuk tak tentu)
x−2 2−2 0
sehingga f(2) → tidak ada

2 lim ( x +3 ) ( x−2 )
(2) lim x + x−6 =¿ x→ 2
¿
x →2 x−2 x−2

11
¿ lim (x +3)
x →2

¿ 2+3
¿ 5 (ada)

(3) f(2) ≠ lim


x →2
¿ f(x)

jadi, grafik f(x) = di titik x = 2 diskontinu

Soal –soal latihan

7 - 1 Hitunglah nilai dari

a. lim
x →3
20=20

b. lim
x →2
(10 x +2 )=10.2+2=22

x +1 1+1 2 1
c. lim = = =
x →1 5 x+ 3 5.1+3 8 4

t 2 −8
d. lim 2
x →2 t −t−6

x 2−8 22−8 −4
Misal t = x 2
= 2
= =1
x −x−6 2 −2−6 −4
4 x 2 +1
e. lim
x→ ∞ x 2−1
Membagi pembilang dan penyebut dengan x 2 (x pangkat tertinggi)

12
1 1
2
4+2
4+ 2
4 x +1 x ∞ 4+ 0
lim 2 = = = =∞
x→ ∞ x −1 1 1 1 1 0+0
+ +
x x2 ∞ ∞2

x2 ∞2
f. lim = =∞
x→ ∞ x2 +1 ∞ 2 +1

( 2+h )3 −x3
g. lim
h→ 0 h
( 2+h )3 −h3 h3 +6 h2 +12 h+8−h3 6 h2 +12 h+8
Misal x = h lim = =¿
h→ 0 h h h

6.02 +12.0+8 8
= = =∞
0 0

h.

( 2−h )4 −16 h4 −8 h3 +24 h 2−32 h+16−16 0 4−8.03 +24.02−32.0+16−16


lim = =
h→ 0 h h 0
0
= = (bentuk tak tentu)
0

Penyelesaian selanjutnya dengan jalan uraian,

( 2−h )4 −16 h4 −8 h3 +24 h 2−32 h+16−16 h(h ¿ ¿ 3−8 h2 +24 h−32)+0


lim = = ¿
h→ 0 h h h

= h3 −8 h2 +24 h−32=0 3−8.02 +24.0−32=−32

13
2 x +1
i. lim x
x→ ∞ 2 −5

1 1
x 1+1+
2 +1 2x 2. ∞ 1+ 0
Dibagi pangkat 2x : lim x = = = =1
x→ ∞ 2 −5 5 5 1−0
1− 1−
2x 2. ∞
2
3−
3(x+1)−2 3x
lim 4
x→ ∞ 3 x +4 lim 1− x
j. = x→ ∞ 3

2
3− ∞
4
= 1− ∞
3
= =3
1

(x+ 4)(3 x+ 1)
k. lim =( 3 x+ 1 )=3.4+ 1=13
x→ 4 ( x+ 4)

7.2 Selidikilah fungsi dibawah ini kontinu atau diskontinu


x
a. f(x) = di titik x = 1
x−1
penyelesaian :
1 1
(1) f(1) = = =∞ (tidak ada)
1−1 0

x 1 1
(2) lim =¿ = =∞ ¿ (tidak ada)
x →1 x−1 1−1 0

14
(3) f(1) = lim
x →1
¿ f(x)

x
jadi, grafik f(1) = kontinu di titik x = 1
x−1

x2 −x−2
b. f(x) = di titik x = 2
x−2
penyelesaian :
x2 −x−2 22−2−2 0
(1) f(2) = = = (bentuk tak tentu)
x−2 2−2 0

sehingga f(2) tidak ada

2 lim ( x−2 )( x +1 )
(2) lim x −x−2 =¿ x→ 2
¿
x →2 x−2 x−2
¿ lim (x +1)
x →2

¿ 2+1
¿ 3 (ada)

(3) f(2) ≠ lim


x →2
¿ f(x)

jadi, grafik f(x) = di titik x = 2 diskontinu

x2 −4
c. f(x) = di titik x = 2
x −2
penyelesaian :
x2 −4 22−4 0
(1) f(2) = = = (bentuk tak tentu)
x −2 2−2 0

sehingga f(2) tidak ada

lim x 2−4 lim ( x−2 ) ( x+ 2 )


(2) x→ 2
= x→ 2
x−2 x−2

15
¿ lim (x +2)
x →2

¿ 2+2
¿ 4 (ada)

(3) f(2) ≠ lim


x →2
¿ f(x)

jadi, grafik f(x) = di titik x = 2 diskontinu

3−x
d. f(x) = di titik x = 3
x
penyelesaian :
3−x 3−3 0
(1) f(3) = = = =0 (ada)
x 3 3

lim 3−x
(2) 3−3 0
= =0 (ada)
x→ 3
=
x 3 3

(3) f(3) = lim


x →3
¿ f(x)

3−x
jadi, grafik f(x) = kontinu di titik x = 3
x

e. f(x) = x + 2 di titik x = 2
penyelesaian :
(1) f(2) = 2 + 2 = 4 (ada)

(2) lim
x →2
¿ x + 2 = 2 + 2 = 4 (ada)

(3) f(2) = lim


x →2
¿ f(x)

jadi, grafik f(x) = x + 2 kontinu di titik x = 2

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Limit dapat diartikan


sebagai suatu nilai batas yang dapat didekati sedekat mungkin, tapi tak pernah
dapat mencapai dan dianggap tercapai. Limit memiliki bentuk umumnya.
Persoalan limit dapat digolongkan ke dalam dua bentuk limit yaitu bentuk

lim f ( x ) lim f ( x )
x →a dan x→ ∞

3.2 Saran

17
Dalam makalah ini kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan
masih sangat membutuhkan penambahan-penambahan misalnya dalam
pembahasan rumus maupun soal serta keterkaitannya dengan contoh yang
mungkin membingungkan pembaca. Karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang bernilai positif dan membangun untuk lebih menyempurnakan tugas
kami selanjutnya.

18

Anda mungkin juga menyukai