Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NUTRISI PADA IBU HAMIL


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah gizi dan diet

DOSEN PEMBIMBING : Eti Suliyawati,S.Kep.,M.Si

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Melsa Sagita (KHGA20051)

Mohamad Fajar Febrian (KHGA20053)

Lafifah Nurhamidah (KHGA20060)

San San Gilang Setiawan (KHGA20074)

Mita Nur Agustina (KHGA20084)

1B- DII KEPERAWATAN

STIKES KARSA HUSADA GARUT

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi maha penyanyang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Nutrisi Pada Ibu Hamil yang ditugaskan Ibu Eti Suliyawati,S.Kep.,MSi kepada kami kelompok
1.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karna itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah tentang Nutrisi Ibu Hamil dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Garut, 2 Juni 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI .....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang..................................................................................................4

1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................4

1.3.Tujuan................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nutrisi Ibu hamil..............................................................................5

2.2.Nurisi Yang Diperlukan Ibu Hamil........................................................................6

2.3. Contoh Pengaturan Makan sehari Untuk Ibu Hamil...........................................7

2.4 .Contoh Menu Sehari Untuk Ibu Hamil...............................................................10

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil.......................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12

3.2 Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukupberat.


Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibatkurang baik bagi ibu
dan janin.Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telahdianggap sangat penting, sebab
orang percaya bahwa makanan yang benar akanmemberi dampak yang baik bagi janin.
Sehingga masyarakat membuat berbagaiaturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil dan
makanan yang ditabukan,yang mana hal tersebut ternyata sama sekali tidak benar dilihat
dari segikesehatan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh makan banyak-banyak dengan
tujuanagar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan. Pendapat tersebut tidak
dapatdibenarkan (Soetjiningsih, 1995).

Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin
yangdikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih tiggidinegara-
negara yang sedang berkembang daripada dinegara-negara yang sudahmaju. Hal ini
disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendahmempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang
baik diperlukan agar pertumbuhan janinberjalan pesat dan tidak mengalami hambatan.
Dimulai dari satu sel telur yangsetelah dibuahi tumbuh dengan pesat, sehingga diperkirakan
pertumbuhan janinsejak konsepsi sampai lahir (Soetjiningsih, 1995).

Sayangnya, masalah gizi pada ibu hamil di Indonesia masih


kurangmenguntungkan. Ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr
ElvinaKaryadi, MSc, PhD, SpGK, memaparkan, berdasarkan riset kesehatan dasar
2007,terdapat 13,6 persen wanita usia subur dengan kurang energi kronis. Selain itu,ada
11,3 persen wanita dewasa yang mengalami anemia. Bahkan, berdasarkansurvei kesehatan
rumah tangga 2001, prevalensi (angka kejadian) anemia pada ibuhamil mencapai 40,1
persen (Amirullah, tempo.co).

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum danselama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulandengan berat badan
normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil. Dalam masakehamilan, kebutuhan zat-zat gizi meningkat. Hal ini
diperlukan untuk memenuhikebutuhan tumbuh-kembang janin, pemeliharaan kesehatan
ibu, dan persediaanlaktasi baik untuk ibu maupun janin. Kekurangan nutrisi dapat
mengakibatkananemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri, pendarahan
pascapersalinan,sepsis puerperalis, dan lain-lain. Kelebihan nutrisi karena dianggap makan
untukdua orang dapat berakibat kegemukan, preeklamsia, janin besar, dan lain-
lain(Yulaikhah, 2006).Masih rendahnya gizi buruk ibu hamil di Indonesia terus meningkat
dari tahunke tahun. Hal ini diperlukan untuk memenuhikebutuhan tumbuh-kembang janin,
pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaanlaktasi baik untuk ibu maupun janin.
Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkananemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri,
pendarahan pascapersalinan,sepsis puerperalis, dan lain-lain. Kelebihan nutrisi karena
dianggap makan untukdua orang dapat berakibat kegemukan, preeklamsia, janin besar, dan
lain-lain(Yulaikhah, 2006).Masih rendahnya gizi buruk ibu hamil di Indonesia terus
meningkat dari tahunke tahun, ini yang membuat kajian bagi pemerintah untuk
mengatasipermasalahan ini. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun2007 menunjukkan Angka Kematian Balita sebesar 44/1000, Angka KematianBayi
34/1000, dan Angka Kematian Neonatal 19/1000 (neraca.co.id).

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa pengertian nutrisi ibu hamil?

2.Apa saja nutrisi yang diperlukan ibu hamil?

3.Apa Saja Contoh Pengaturan Makan Sehari Untuk Ibu Hamil?

4.Apa Saja Contoh Menu Sehari Untuk Ibu Hamil ?

5.Faktor apa saja yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil?

1.3 Tujuan

1.Mengetahui pengertian nutrisi ibu hamil

2.Mengetahui nutrisi yang diperlukan ibu hamil

3.Mengetahui Pengaturan Makan Sehari Untuk Ibu Hamil

4.Mengetahui Contoh Menu Sehari Untuk Ibu Hamil

5.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi Ibu Hamil

Menurut para ahli medis pengertian nutrisi adalah berikut ini:

a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankanfungsi nutrisi
tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akanmembuat makhluk hidup bisa
melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-harinya.

b. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi,pasien yang
mengalami kritis nutrisi enteral.

c.Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimanatubuh manusia
memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan sumberkekuatan.

d. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan,menjaga


pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnyasecara normal.

Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saathamil. Zat gizi
sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan ikatan kimia yangdiperlukan tubuh agar bisa
menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan energy,membagun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan.

Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil sangat menentukan status gizi ibuhamil
tersebut. Menurut Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat diartikansebagai keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zatgizi, dapat dibedakan
menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.Berdasarkan pengertian status gizi
tersebut status gizi ibu hamil berarti keadaantubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi sewaktuhamil.

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalamkandungan, apabila
status gizi ibuburuk dalam kehamilan akan mengakibatkanterhambatnya otak janin,
abortus, dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu hamilsangatlah diperlukan. (Sri Mulyani,
dkk. 2013)

2.2 Nutrisi yang Diperlukan Bagi Ibu Hamil

Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin danpersiapan
persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna untuk:kesehatan ibu hamil,
pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui dantumbuh kembang bayi. Pada
dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyakberbeda dari menu sebelum hamil. Oleh
karena itu, diharapkan tidak ada kesulitandalam pengaturan menu selama hamil. Selama
hamil calon ibu memerlukan lebihbanyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamildibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu
terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi
kurus,lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain (Lestari, 2013).

Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin


yangdikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar
15%dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkanuntuk
pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta,air ketuban dan
pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamilakan digunakan untuk
pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60%digunakan untuk pertumbuhan ibunya
(Sitanggang, 2013).

Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13kg. Hal
ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiringdengan
bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibuhamil berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-seltubuh yang rusak atau mati,
sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadanganmakanan (Sitanggang, 2013).

Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandungkarbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zatpembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrienakan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkatsecara proporsional (Lestari, 2013

Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yangadekuat,


dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanantersebut.
Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium akhirkehamilan.
Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat janin hanya sekitar30 g dan kecepatan
maksimum pertumbuhan janin terjadi pada minggu 32-38.Sehingga dibutuhkan lebih
banyak zat-zat makanan pada stadium akhir kehamilantersebut (Soetjiningsih, 1995).

a. Karbohidrat

Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan, danpada


waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi glikogen pada hati danotot-otot skelet
meningkat pada akhir kehamilan.Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks,
karena terdapatkecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini
ditunjukkanoleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan adanya glukosuria
padakebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per oral. Normalnya,pada
wanita hamil tidak terdapat glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang65% dari total
kalori sehingga perlu penambahan.

b.Protein

protein melalui plasenta terutama asam amino, yang kemudiandisintesis oleh fetus
menjadi protein jaringan. Protein dibutuhkan untukpertumbuhan janin, uterus, payudara,
hormon, penambahan cairan darah ibu, danpersiapan laktasi. Kebutuhan protein adalah 9
gram/hari. Sebanyak 1/3 dariprotein hewani mempunyai nilai biologis tinggi. Kebutuhan
protein untuk fetusadalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah 70%. Terdapa
proteinloss di urine +30%. WHO menganjurkan intake

protein untuk ibu hamil sekitar1,01 g/kg. BB/hari dan kalori sekitar 46
kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanitadengan berat badan 55 kg.Oleh karena itu tiap-tiap
negara dapat membuat rekomendasi yang khususyang sesuai dengan pola makanan di
negara tersebut dan keadaan masyarakatnya.Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet
harus disesuaikan dengan nilai hayatiprotein yang dimakan. Makin rendah nilai hayati
protein, makin besar jumlahprotein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin
besar jumlah 6 protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah
dariprotein hewani.

c.Lemak

Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadimulai bulan
ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui, namunkemungkinan dibutuhkan untuk
proses laktasi yang akan datang.Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun
antara minggu 35-40kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang
ditimbun kecualilipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP)
dandinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalamtubuh
janin, setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34dan 16% sebelum
lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hariditimbun. Transport asam
lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu,sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak
maupun protein meningkat dengan cepatpada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan
dengan meningkatnya BB janin.Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh
karena itu pada bayiatern 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.

d. Zat Besi (Fe)

Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan harusadekuat


selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil memerlukan 800 mgatau 30-50
gram/hari. Anjuran maksimal: penambahan mulai awal kehamilan,karena pemberian yang
hanya pada trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhanibu/fetus dan juga untuk
cadangan fetus. Kebutuhan zat besi meningkat sehinggadibutuhkan tambahan 700-800 mg
atau 30-60 mg perhari yang didapat darisuplemen untuk mengganti penggunaan zat besi
oleh sum-sum tulang, fetus, danplasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat
kekurangan zat besi akanberdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini,
rendahnya berat badanbayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan
kematian bayisebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati, sumsum tulang,
telur,daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua

e.Kalsium (Ca)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatankarena
terjadinyapeningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan penyerapan kalsium,
danretensi kalsium karena adanya perubahan hormonal. Kalsium diperlukan
untukpertumbuhan tulang dan gigi, vitamin D membantu penyerapan kalsium,kebutuhan
30-40 g/hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dantotal kebutuhan ibu
hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium dapatdiperoleh dengan
mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelaikering atau basah, dan
brokoli segar.

f. Asam Folat

Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis ibusehingga


kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat. Anemia akibatkekurangan asam folat
disebut anemia megaloblastik yang akan menyebabkankekurangan oksigen. Bila hal ini
berlangsung lama akan berdampak padakerusakan oragna-organ tubuh. Rendahnya kadar
asam folat pada wanita hamilmenyebabkan kelahiran cacat, gangguan saraf, atau gangguan
perkembangankecerdasan (retardasi mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil
sebanyak280 µg per hari selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan470
ug per hari pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, danayam.

g. Kolin

Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh ibuhamil,
terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini dapatmeningkatkan
kemampuan bayi untuk membentuk hubungan antarneuron yangsedang tumbuh pesat.
Kolin bisa didapat dari kuning telur, daging tanpa lemak,ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan
jantung.h.

f. Vitamin E

Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi tubuh dariradikal


bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau jaringan selbayi, terutama
paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin Edapat ditemukan pada
gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai, minyak bijikapas, dan minyak jagung

i. Vitamin A

Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI.Kekurangan
vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi prematur danperlambatan
pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan.Dampak negatif
kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan mengonsumsi hati,susu, ikan laut, sayuran, dan
buah berwarna hijau atau kuning.

j. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran sebelumwaktunya
dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa dipenuhikebutuhannya dengan
mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian,dan daging.

k. Iodine

Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil. Penambahankebutuhan
iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg. kekurangan iodine padamasa kehamilan akan
mengakibatkan kretin (tubuh kerdil) yang ditunjukkandengan adanya gangguan mental dan
fisik menyerupai karakteristik anak yangmengalam down syndrome. Bahan makanan
sumber iodine adalah garam dapuryang sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan
makanan yang berasal dari laut,serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.

l.Zinc (Seng)

Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zincyang
rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Zincberperan untuk
meningkatkan sistem imun dan memperbaiki fungsi organ perasa(penglihatan, penciuman,
dan pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh daridaging, hati, telur, ayam, seafood, susu,
dan kacang-kacangan.

2.3 Contoh Pengaturan Makan Sehari Untuk Ibu Hamil

Bahan Makanan Trimester I Trimester II


Nasi/Penukar 3 1/4 gelas 3 1/4 gelas
Daging/ penukar 2 1/2 potong 2 1/2 potong
Tempe/penukar 5 potong 5 Potong
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 Potong 2 potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang Hijau 2 1/2 sdm 2 1/2 sdm
Susu 2 1/2 sdm 2 1/2 sdm
Tepung sari Kedelai - 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai Gizi Trimester 1 Trimester II dan III
Energi 2095,8 kal 2164,5 kal
Protein 79,5 gram 82,5 gram
Lemak 57 gram 65 gram
Karbohidrat 273,8 gram 275 gram
Vitamin C 70 mg 70 mg
Zat Besi 31 mg 31 mg

2.4 Contoh Menu Sehari Untuk Ibu Hamil

Pagi:
 Nasi
 Ayam Goreng Bumbu Lengkuas
 Pepes tahu
 Oseng-Oseng Jagung Muda+wortel
 Susu

Jam 10.00:Bubur Kacang Hijau

Siang:
 Nasi
 Sop Sayuran
 Ikan Balado
 Kripik Tempe
 Jeruk

Jam 16.00:Selada Buah


Malam :
 Nasi
 Telur Balado
 Perkedel Tahu
 Tumis Tauge+Baso
 Pisang

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibuhamil.
Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan olehkeseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalahmakanan sehat dan seimbang
yag harus dikonsumsi ibu selama masakehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang
yang tidak hamil (Sitanggang,2013).Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku
hidup sehat selamakehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi
yang baik,memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan jalan
lahir,menghindari merokok dan makan obat tanpa resep. Melakukan kunjunganminimal
empat kali untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan tentangperawatan yang harus
dilakukan (Gulardi H, 2006 dalam Sitanggang, 2013).Beberapa faktor yang mempengaruhi
nutrisi ibu hamil adalah (Sitanggang,2013):

Beberapa faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah(Sitanggang,2013):

A.Faktor Langsung
Nutrisi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan penyakit,khususnya penyakit
infeksi. Faktor-faktor tersebut meliputi 11

(1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makananyang
berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.

(2) Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu ataudaerah
tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangkawaktu yang panjang
sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun-temurun.

(3) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangansampai


membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjaditercemar atau tidak
higienis dan mengandung kuman penyakit.

(4) Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya masihdipengaruhi


oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan bahwaayah adalah orang yang
harus diutamakan dalam segala hal termasukpembagian makanan keluarga.

(5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu,salah
persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapatmempengaruhi status gizi
seseorang.

(6) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan


berakibatpemenuhan gizi menurun atau berlebih.

(7) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yangdipandang pantas
atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yangberagam didasarkan pada kebudayaan
daerah yang berlainan. Misalnya, adasebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil
tidak boleh makan ikan.

(8) Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.Selera makan
dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pundipicu oleh pengolahan serta
penyajian makanan.

(9) Suplemen Makanan. Ada beberapa suplemen makanan yang biasanyadiberikan untuk
ibu hamil, antara lain:

a) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang dapatmembantu
pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagaipengangkut oksigen dan zat nutrisi
makanan bagi ibu dan janin. TTDmengandung 200 mg ferrosulfat yang setara dengan 60 mg
besi elementaldan 0,25 mg asam folat. Tablet Tambah Darah diminum satu tablet tiaphari di
malam hari selama 90 hari berturut-turut, karena pada sebagian ibu yang hamil merasakan
mual, muntah, nyeri pada lambung, diare, dansusah buang air besar. Usaha lain untuk
menambah asupan zat besi adalahdaging segar, ikan, telur, kacangkacangan, dan sayuran
segar yangberwarna hijau tua.
b) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang dangigi bayi, jika
asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsiun diambildari tulang ibu. Kebutuhan akan 6
kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mgtiap harinya. Asupan Kalsium bisa didapat dari minum
susu, ikan, udang,rumput laut, keju, yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan sarden,
kacangkacangan,biji-bijian, dan sayur yang berwarna hijau gelap.

c) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil.Beberapa vitamin ibu
hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80 mg)yang berfungsi untuk membantu
penyerapan zat besi, vitamin A (6000IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini dapt diperoleh dari
cabe merah,mangga, pepaya, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.

B. Faktor Tidak Langsung

(1) Pendidikan keluarga.

Faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemampuanmenyerap pengetahuan tentang gizi


yang diperolehnya melalui berbagaiinformasi.

(2) Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanantertentu
yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibuhamil.

(3) Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting untukmenyokong status
kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai tempatmasyarakat memperoleh informasi
tentang gizi dan informasi kesehatanlainnya, bukan hanya dari segi kuratif, tetapi juga
preventif dan rehabilitatif.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1) Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang ibu disaathamil.
Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil yangberdampak pada
pertumbuhan janin yang dikandungnya.

2) Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yangadekuat


seperti karbohidrat, protein, lemak, zat besi, kalsium, asam folat,kolin, vitamin E, vitamin A,
vitamin B1, iodine, dan zinc (seng).

3) Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil terbagi menjadi dua yaitu faktorlangsung
seperti keterbatasan ekonomi, produk pangan, sanitasi makanan,pembagian makanan dan
pangan masyarakat, pengetahuan gizi yang kurang,pemenuhan makanan berdasarkan pada
makanan kesukaan saja, pantanganpada makanan tertentu, selera makan, dan suplemen
makanan. Faktor tidaklangsung seperti pendidikan keluarga, faktor budaya dan faktor
fasilitaskesehatan.

4) Kecukupan gizi pada ibu disaat hamil sangat berpengaruh terhadappertumbuhan dan
perkembangan janinnya. Beberapa contoh akibat defisiensigizi pada janin diantaranya Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian janindi dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, janin
diresorpsi, lahir mati, bayilahir lemah, hambatan pada pertumbuhan janin, kehamilan
serotinus, partuslama, prematuritas dan reterdasi janin, beri-beri congenital, serta
kelainanstruktur tulang secara menyeluruh pada bayi.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah
pengetahuan tentang karbohidrat, serta dapat dijadikan sebagai referensi bagi kita semua.
Diharapkan para pembaca bisa memberikan kritik dan saran untuk menjadikan penulis lebih
baik lagi dalam penulisan makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama


Arta, Dewi. 2010.Kenali 7 Penyebab Bayi Prematur(Online),
(http://lifestyle.okezone.com/read/2010/06/24/27/346282/kenali-7-penyebab-bayi-lahir-
prematur) diakses 30 Agustus 2015Direktorat Bina Gizi. 2011.

Makanan Sehat Ibu Hamil.

Jakarta: KementrianKesehatan RILestari, Rina. 2013.

Pemenuhan Gizi Ibu Hamil.

(Online).http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf, diakses 29Agustus


2015Maharani, Dian. 2014.

Anda mungkin juga menyukai