Hary Pradiko
Abstrak : Salah satu Pencemar pantai Jakarta adalah pesisir Muara Sungai Cisadane, sebelah barat Teluk
Jakarta. Penggambaran pergerakan cemaran air menggunakan pendekatan model dengan persamaan
hidrodinamik (persamaan momentum dan persamaan kontinuitas) dalam simulasi model numerik yaitu
pendekatan beda hingga eksplisit (explicit finite difference). Hasil simulasinya diambil pada jam ke-286 waktu
iterasi dengan grid 500 meter saat kondisi pasang. Gerak elevasi model sudah mengikuti gerak elevasi data
lapangan di Tanjung Priok dengan perbedaan maksimum sebesar 0,2 meter.
Muara Pantai Sungai Cisadane. Untuk lebih sehingga diharapkan akan diperoleh gambaran
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. gerak arus yang mewakili kondisi sebenarnya.
P. R am bu t P . U n tu n g J a w a
0
L aut Jaw a
K a ra n g N irw a n a
P . B id a d a ri
S . C isa d a n e
06 04’ LS
T a n ju n g P rio k
T e lu k J a k a r ta
0
K a b . T an g era n g
U
0
1 0 6 3 6 ’ B T 1 0 6 05 3 ’ B T
Gambar 1
Daerah studi di Muara Sungai Cisadane dan Teluk Jakarta
Sedangkan stasiun pengamatan kelautan Tanjung Priok. Hasilnya akan digunakan untuk
Angkatan Laut (Dishidros) di daerah Tanjung membuat model detailnya di daerah studi.
Priok digunakan sebagai data verifikasi. Oleh
karena letaknya yang cukup jauh dari lokasi Model besar dalam penelitian ini menggunakan
penelitian maka permodelan dilakukan dengan ukuran grid x= y=500 m dan 1000 m untuk
membuat model yang menghubungkan lokasi mendapatkan ukuran grid yang tepat dan
studi dengan stasiun pengamatan kelautan mendekati kenyataan yang sebenarnya. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.
37
Penelusuran Solusi numerik Model Pergerakan Arus
Di Perairan Muara Sungai Cisadane [Hary Pradiko]
sama dengan nol (Vn = 0) dan / n = 0. pendekatan dari persamaan asalnya, sehingga
diharapkan penyelesaian persamaan tersebut
Data input yang digunakan dalam model bisa didekati dengan menyelesaikan persamaan
P. R am b u t P . U n tu n g J a w a
0 5 05 8 ’ 3 0 ” L S
L aut Jaw a
K a r a n g N ir w a n a
P . B id a d a ri
S . C isa d a n e
T e lu k J a k a r ta T a n ju n g P rio k
06 04’ LS
0
K ab . Ta n g era n g
Y U
X
0
106 36’ B T 1 0 6 05 3 ’ B T
Gambar 2
Gambaran grid yang digunakan di daerah studi
38
Infomatek Volume 5 Nomor 1 Maret 2003 : 36 - 46
Penyebaran polutan di perairan laut dipengaruhi dalam hal kasus ini adalah massa air dalam
oleh gerak air atau arus laut. Gaya - gaya volume kontrol. Adapun gaya-gaya per satuan
pembangkit arus di daerah muara sungai dan massa tersebut antara lain adalah:
estuari antara lain adalah pasang surut, angin, 1. Gaya Tekan Hidrostatik
gelombang, debit sungai dan gradien densitas,
Fh g .H . (2)
Trismadi [4]. Dari kelima gaya pembangkit arus x
tersebut, maka tidak semua gaya tersebut
2. Gaya Gesekan Terhadap Dasar
dilibatkan dalam pembangunan model
hidrodinamika, akan tetapi disesuaikan dengan r.U
Fg 2
U 2 V 2 (3)
kondisi lapangan. Asumsi – asumsi yang H
digunakan dalam penyusunan model adalah :
3. Gaya Difusi Turbulen
1. Terjadi pencampuran sempurna,
2U 2U
sehingga densitas konstan terhadap ruang Fd AH 2 (4)
dan waktu x y 2
2. Untuk penyederhanaan gelombang dan
Dengan memasukkan gaya-gaya persatuan
angin tidak ditinjau sebagai gaya
massanya yang telah disebutkan di atas, maka
pembangkit
persamaan (1) diubah menjadi:
3. Debit sungai di muara diperlakukan sebagai
U U U r.U
sumber yang konstan pada suatu musim U V g .H . U 2 V 2 AH
t x y x H 2
(5)
Dengan asumsi di atas, maka konstribusi Persamaan (5) di atas merupakan persamaan
terhadap model adalah pasut, dan debit sungai. momentum untuk arah-x. Sedangkan untuk
arah-y, penurunan persamaannya dilakukan
U U U (6)
Fx m.
t
U
x
V
y
(1)
Dimana :
U, V : transpor kecepatan arah-x, arah-y
Hukum Newton II digunakan untuk menentukan
(m/det)
percepatan yang dihasilkan dari gaya-gaya luar
H : kedalaman aktual laut (m)
yang berpengaruh terhadap suatu massa;
39
Penelusuran Solusi numerik Model Pergerakan Arus
Di Perairan Muara Sungai Cisadane [Hary Pradiko]
40
Infomatek Volume 5 Nomor 1 Maret 2003 : 36 - 46
f
f IJ1 f IJ h atau
h f IJ1 2 f IJ f IJ1 2 f
2 (13)
h 2 h
f IJ1 f IJ f
(10)
h h Berdasarkan bentuk pendekatan untuk
pengepingan turunan fungsi pada persamaan
b. Pendekatan Beda Mundur differensial, maka metode beda hingga dapat
41
Penelusuran Solusi numerik Model Pergerakan Arus
Di Perairan Muara Sungai Cisadane [Hary Pradiko]
U U U rU 2U 2U
U V gH 2 U 2 V 2 AH 2 2
t x y y H x y
V * Vi ,nj 1 Vi ,nj Vi n1, j 1 Vi n1, j / 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Solusi numerik :
n 1
Px Ax B x
U U i , j U i , j
n
Suku (1) :
t t
H * (hi , j in, j hi 1, j in1, j ) / x
Suku (2) :
U
U
x
Ax U * U in1, j U in1, j / 2x
Sehingga solusi numerik dari persamaan
Suku (3) :
V
U
y
momentum arah-x adalah :
Bx V * U in, j 1 U in, j 1 / 2y
2U 2U Solusi numerik :
Suku (6) : AH 2 C x
x y 2 n 1
V Vi , j Vi , j
n
Suku (1) : t t
Di mana :
V
V
By
V * Vi ,nj1 Vi ,nj
y 2y
Di mana : 1
Rx
(1 RR)
42
Infomatek Volume 5 Nomor 1 Maret 2003 : 36 - 46
( Hu ) ( Hv) Q
t x y A
2U 2U
AH 2 Cy
Suku (6) : (1) (2) (3) (4)
x y 2
Solusi numerik :
Di mana:
i2, j i , j
n 1 n
Cy AH ([V n
2V n
V n
] / x [V
2 n
2V V
n n
] / y
i 1, j i, j i 1, j i , j 1
Suku (1) : t
i, j i , j 1 t
Suku (3) : Hv = V
U * (U in1, j U in, j U in1, j 1 U in, j 1 ) / 4
( Hv) V
S 2 (Vi ,nj Vi ,nj 1 ) / y
y y
H * (hi , j in, j hi , j 1 in, j 1 ) / y
Suku (4) :
Q Qi,n j
S4
R y 1 /(1 RR ) A A
43
Penelusuran Solusi numerik Model Pergerakan Arus
Di Perairan Muara Sungai Cisadane [Hary Pradiko]
in, j 1 in, j
S1 S 2 S 4 Dari Gambar 3 dan 4 terlihat bahwa model yang
t
dibuat dengan pendekatan numerik sudah bisa
menggambarkan kondisi perairan pantai. Pada
Sehingga solusi numerik dari persamaan
kondisi pasang terlihat air di Perairan Muara
kontinuitas adalah :
Sungai Cisadane bergerak ke arah timur yang
n 1
i, j n
i, j t ( S1 S 2 ) S 4 kemudian berbelok ke arah perairan pantai
(16) Jakarta atau masuk ke dalam teluk Jakarta.
Dengan menggunakan solusi numerik yang ada, Kemudian air di Teluk Jakarta kembali bergerak
dibuat program komputer dengan bahasa ke timur. Untuk elevasi air laut terlihat bahwa
Fortran dan hasilnya disajikan dalam bentuk pada saat pasang tinggi muka air lebih tinggii
44
Infomatek Volume 5 Nomor 1 Maret 2003 : 36 - 46
15000
0 .3 2
0 .2 4
B a g ia n B a ra t (m e te r)
10000
0 .1 6
S .C is a d a n e
0 .0 8
U
5000
K a b .T a n g e r a n g 0 .0 0
0
S.cisadane
U
Kab.Tangerang
Jakart
a
0,09800
45
Penelusuran Solusi numerik Model Pergerakan Arus
Di Perairan Muara Sungai Cisadane [Hary Pradiko]
Gambar 4
Sketsa arah arus pada saat pasang purnama tgl. 20/07/01 jam 22.00 (grid 500 m)
0.3
Ramalan ORI
0.2
Model grid 500 m
0.1
Elevasi (m)
-0.1
-0.2
-0.3
16.00 18.00 20.00 22.00 00.00 02.00 04.00 06.00 08.00 10.00
15/7/01
Waktu Simulasi (jam )
Gam bar 5 Verifikasi tinggi muka air di Perairan Muara Cisadane
(grid 500 m )
46
Infomatek Volume 5 Nomor 1 Maret 2003 : 36 - 46
V. DAFTAR PUSAKA
[1] Fitriyanto, M.S., (1990), Penerapan “Model
Sarang” (Nested Model) dalam Studi
Hidrodinamika Perairan Pantai Suryalaya,
Serang, Jawa Barat, Thesis Magister,
Jurusan Fisika, ITB, Bandung.
[2] Kowalik, Z, & Mury, T.S., (1993), Numerical
Modeling of Ocean Dynamics, World
Scientific, Singapore.
[3] Setiadi, H., (1998), Analisis Sebaran Logam
Berat di Perairan Pantai Semarang, Thesis
Magister, Bidang Khusus Oseanografi, ITB,
Bandung.
[4] Trismadi, (1998), Kajian Pola Sirkulasi Arus
Perairan Pantai Semarang, Thesis Magister,
Bidang Khusus Oseanografi, ITB, Bandung
47
Penelusuran Solusi numerik Model Pergerakan Arus
Di Perairan Muara Sungai Cisadane [Hary Pradiko]
48