Terbentuknya Dinasti Umayyah merupakan gambaran awal bahwa umat islam ketika
itu telah kembali mendapatkan identitasnya sebagai negara yang berdaulat. Memerintah
selama kurang lebih satu abad lamanya banyak perubahan-perubahan yang dilakukan tidak
hanya sistem kekuasaan islam dari masa sebelumnya tapi juga perubahan-perubahan lain di
bidang sosial politik, keagamaan, intelektual dan peradaban.
A. Kebijakan dan Orientasi Politik Dinasti Umayyah
Pada masa Dinasti Bani Umayyah, Amirul Mu’minin bertugas hanya sebagai khalifah dalam
bidang temporar (politik), sedangkan urusan keagamaan diserahkan kepada para ulama. Hal
ini berbeda dengan Amirul Mu’minin pada masa Khulafah al-Rasyidun yang mana khalifah
disamping kepala politik juga kepala agama. Selain itu, pada masa ini pula, Khalifah lebih
mengandalkan para gubernur dan tangan kanannya untuk terjun langsung dalam urusan
kemiliteran.
Islam yang berlangsung dipertengahan abad ke-7 sampai permulaan abad ke-8, salah satu
hasilnya ialah terintegrasinya daerah-daerah yang ditaklukan itu dalam satu-satuan sosial-
politik yang disebut dunia islam. Selanjutnya dunia islam itu merupakan suatu kawasan
ekonomi yang terpadu dalam suatu jaringan pasaran bersama. Jaringan tersebut terbentag dari
asia tengah ke samudra india, dari afrika hitam (sudan) kewilayah barat (afrika utara dan
spanyol) dan wilayah rusia selatan.