Anda di halaman 1dari 2

Proses terbentuknya kekhalifahan Bani Umayyah dimulai sejak khalifah Utsman bin

Affan tewas terbunuh oleh tikaman pedang Humran bin Sudan.


Pada tanggal 25 Robiul Tsani 41 H, Muawiyah sampai di kuffah untuk mengambil
baiat dari kaum muslimin yang disaksikan oleh Hasan dan Husain. Peristiwa ini disebut
dengan `Aam al-Jama`ah yang artinya tahun persatuan.
Dinasti Umayyah telah didirikan oleh Muawiyah bin Abu sufyan bin Harb bin
Umayyah bin Abdul Syam bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kilab. Dia berasal dari pimpinan
suku Quraisy.

Berikut ini khalifah Bani Umayyah :

1. Khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan (41-60 H/661-668 M)


2. Khalifah Yazid bin Mu’awiyah (60-64 H/680-683 M)
3. Khalifah Mu’awiyah binYazid (Muawwiyah II) (64-64 H/683-683 M)
4. Khalifah Marwan bin Hakam (54-65 H/ 683-685 M)
5. Khalifah Abdul Malik bin Marwan ( 65-86 H/ 685-705 M)
6. Khalifah Walid bin Abdul Malik ( 86-96 H/ 705-715 M )
7. Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik ( 89699 H/ 715-717 M )
8. Khalifah Umar bin Abdul Aziz ( 99-101 H/ 717-720 M )
9. Khalifah Yazid bin Abdul Malik ( 101-105 H/ 720-724 M )
10. Khalifah Hisyam bin Abdul Malik ( 105-125 H/ 724-743 M )
11. Khalifah Walid II bin Yazid bin Abdul Malik ( 125-126 H/ 743-744 M )
12. Khalifah Yazid bin Walid bin Abdul Malik ( 126-127 H/ 744-744 M )
13. Khalifah Ibrahim bin Walid bin AbdulMalik ( 127-127 H/ 743-745 M )
14. Khalifah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam (127-132 H/ 746 -750 M)

Terbentuknya Dinasti Umayyah merupakan gambaran awal bahwa umat islam ketika
itu telah kembali mendapatkan identitasnya sebagai negara yang berdaulat. Memerintah
selama kurang lebih satu abad lamanya banyak perubahan-perubahan yang dilakukan tidak
hanya sistem kekuasaan islam dari masa sebelumnya tapi juga perubahan-perubahan lain di
bidang sosial politik, keagamaan, intelektual dan peradaban.
A. Kebijakan dan Orientasi Politik Dinasti Umayyah

Dinasti Bani Umayyah banyak melakukan kebijakkan politik, seperti dengan


pembentukan lembaga-lembaga pemerintahan. Hal itu banyak membawa pengaruh positif
dalam kehidupan masyarakat, terutama dengan dibentuknya lembaga keuangan negara untuk
Perbaikan sistem politik negara. Tugas lembaga tersebut antara lain :

• Megatur gaji tentara dan pegawai negara


• Mengatur biaya tata usaha negara
• Mengatur biaya pembangunan sarana pertanian seperti penggalian terusan dan
perbaikan sarana irigasi
• Megatur biaya untuk orang-orang hukuman dan tawanan perang.• Mengatur
biaya perlengkapan perang
• Mengatur hadiah-hadiah untuk ulama dan sastrawan negara

Dengan adanya lembaga keuangan tersebut pemerintah mampu membangun panti


jompo dan anak yatim. Selain itu, dibangun sarana-sarana umun, seperti masjid, jalan, dan
salura air.

B. Kedudukan Amir Al-Mu’minin

Pada masa Dinasti Bani Umayyah, Amirul Mu’minin bertugas hanya sebagai khalifah dalam
bidang temporar (politik), sedangkan urusan keagamaan diserahkan kepada para ulama. Hal
ini berbeda dengan Amirul Mu’minin pada masa Khulafah al-Rasyidun yang mana khalifah
disamping kepala politik juga kepala agama. Selain itu, pada masa ini pula, Khalifah lebih
mengandalkan para gubernur dan tangan kanannya untuk terjun langsung dalam urusan
kemiliteran.

C. Tali Ikatan Persatuan Masyarakat (Politik dan Ekonomi)

Islam yang berlangsung dipertengahan abad ke-7 sampai permulaan abad ke-8, salah satu
hasilnya ialah terintegrasinya daerah-daerah yang ditaklukan itu dalam satu-satuan sosial-
politik yang disebut dunia islam. Selanjutnya dunia islam itu merupakan suatu kawasan
ekonomi yang terpadu dalam suatu jaringan pasaran bersama. Jaringan tersebut terbentag dari
asia tengah ke samudra india, dari afrika hitam (sudan) kewilayah barat (afrika utara dan
spanyol) dan wilayah rusia selatan.

Anda mungkin juga menyukai