TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019
Kata Pengantar
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa karena
berkat rahmat dan karunianya terutama atas nikmat kesehatan dan kesempatan
teruutama tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membimbing saya sehigga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini, saya akan membahas tentang sifat-sift bahan listrik.
Harapan saya, makalah ini dapat dipergunakan sebagai sarana informasi yang
bermanfaat bagi pembacanya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN...................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................3
2.1 Pengertian Bahan-Bahan Listrik ....................................................................3
Kita sebagai mahasiswa juga harus lebih tahu tentang uraian diatas serta
bagaimana struktur bahan, proses kinerja bahan agar mampu menguasai pengetahuan
tersebut, berfikir secara kritis dan mengembangkannya dalam mata kuliah maupun di
luar jam kuliah. Dengan pengetahuan tersebut mereka tahu bagaimana memperlakukan
bahan-bahan yang mereka gunakan dengan sebagaimana mestinya atau
memanfaatkannya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa sifat dari bahan listrik yaitu bahan
penyekat, konduktor, semikonduktor, isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis,
bahan nuklir dan bahan khusus.
1.2 Rumusan Masalah
A. Konduktor
Konduktor adalah jenis-jenis bahan yang dapat menghantarkan energi listrik
melalui zat padat, gas, ataupun cair dengan sangat baik. Bahan-bahan yang dipakai
untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, emas, perak dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan dengan
cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
Dari jenis-jenis bahan konduktor, yang paling bagus untuk mengalirkan arus
listrik adalah emas karena bahan konduktor tersebut mempunyai banyak sekali elektron
bebas. Selain itu, ada pula semikonduktor yang merupakan bahan penghantar listrik
yang bersifat setengah konduktor atau insulatif (konduktif dan isolatif).
Bahan-bahan konduktor akan bersifat isolator apabila berada pada suhu yang rendah.
Sebab, suhu yang rendah akan menyebabkan penuhnya alektron pada saluran elektron
yang tersedia.
Sifat-sifat Bahan Konduktor
Bahan konduktor memiliki sifat-sifat yang sangat penting, yaitu:
1. Daya hantar panas
Sifat ini merupakan kondisi yang menyatakan jumlah panas yang melewati lapisan
bahan dalam kurun waktu tertentu. Bahan-bahan yang memiliki daya hantar panas yang
tinggi adalah jenis-jenis logam. Dan daya hantar panas tersebut dinyatakan dalam
bentuk satuan kkal/jam °C.
Besarnya suatu hambatan pada aliran listrik tergantung pada bahan yang sedang
digunakan. Besarnya hambatan tiap meter, dengan suhu 200°C serta luas penampang 1
mm2 disebut dengan hambatan jenis. Hambatan jenis tersebut dinyatakan dalam bentuk
persamaan berikut ini :
R = ρ (l/A)
Keterangan :
Seperti yang telah kita ketahui bahwa bahan akan memuai ketika berada pada
suhu tinggi, dan akan menyusut jika temperatur menurun. Besarnya perubahan
hambatan akibat perubahan suhu dapat diketahui dengan persamaan :
R = R0 { 1 + α (t – t0)},
keterangan :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
Adapun berat jenis dan titik cair dari bermacam-macam bahan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga
merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah
karena banyak terdapat dimana-mana. Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium
dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar, hal ini dengan
pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah.
B. Semi Konduktor
Bahan Semikonduktor adalah bahan dasar untuk komponen aktif dalam alat
elektronika, digunakan misalnya untuk membuat dioda, transistor, dan IC (integrated
circuit). Disebut semi atau setengah konduktor karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah, disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Saat ini bahan semikonduktor yang paling
banyak digunakan adalah kristal silikon. Dahulu orang juga menggunakan unsur
germanium. Kedua unsur itu merupakan kelompok IV dalam susunan berkala. Kristal
gallium-arsenida yang terbentuk dari unsur gallium dan arsen mempunyai sifat seperti
unsur kelompok IV, sehingga dapat pula digunakan untuk membentuk bahan
semikonduktor.
Kristal kini banyak digunakan untuk membuat lampu LED yang dipakai untuk
lampu penunjuk dan laser dioda. Kristal gas juga digunakan untuk membuat transistor
yang dapat bekerja hingga frekuensi tinggi, yaitu dalam daerah gelombang mikro. Pada
umumnya semikonduktor bersifat sebagai isolator pada suhu dekat 0oC dan pada suhu
kamar bersifat sebagai konduktor. Susunan semikonduktor serupa dengan susunan
isolator kecuali bahwa dalam semikonduktor celah pita lebih sempit. Celah pita untuk
semikonduktor biasanya berkisar antara 0,2 eV sampai 2,5 eV, sedangkan celah pita
isolator khas seperti intan sekitar 6 eV. Akibatnya tidak seperti dalam isolator,
semikonduktor menunjukkan hantaran listrik sedang pada temperatur kamar.
Umumnya istilah semikonduktor digunakan untuk segolongan bahan yang
penghantarnya (konduktvitas berada diantara konduktor dan isolator). Pada temperatur
kamar tahanan penghantar yang baik berkisar 10-6Ω cm sedangkan tahanan
semikonduktor berkisar dari 10-3 sampai 106Ω cm. Isolator yang baik sebaliknya
mempunyai tahanan sekitar 1012Ω cm.
Sifat- Sifat Semikonduktor
Disamping itu semikonduktor memiliki sifat-sifat berikut :
Arsenida Gallium (GaAs) Transistor frekuensi tinggi, laser, dan beberapa alat khus
C. Isolator
Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini
disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektron-
elektronnya sulit untuk bergerak atau bahkan sangat sulit untuk berpindah, walaupun
telah terkena dorongan dari luar. Bahan Isolator sering digunakan untuk bahan penyekat
(dielektrik). Penyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika
pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi
persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai. Berikut beberapa syarat suatu
bahan dikatakan isolator
D. Superkonduktor
Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam beberapa
material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik dan "dampin"
dari medan magnetik interior (efek Meissner). Superkonduktivitas adalah sebuah
fenomena mekanika-kuantum yang berbeda dari konduktivitas sempurna. Dalam
superkonduktor konvensional, superkonduktivitas disebabkan oleh sebuah gaya tarik
antara elektron konduksi tertentu yang meningkat dari pertukaran phonon, yang
menyebabkan elektron konduksi memperlihatkan fase superfluid terdiri dari pasangan
elektron yang berhubungan. Ada juga sebuah kelas material, dikenal sebagai
superkonduktor tidak konvensional, yang memperlihatkan superkonduktivitas tetapi
yang ciri fisiknya berlawanan dengan teori superkonduktor konvensional. Apa yang
disebut superkonduktor suhu-tinggi superkonduk pada suhu yang jauh lebih tinggi dari
yang dimungkinkan menurut teori konvensional (meskipun masih jauh di bawah suhu
ruangan.) Sekarang ini tidak ada teori lengkap tentang superkonduktivitas suhu-tinggi.
Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam material, termasuk unsur sederhana
seperti timah dan aluminum, beberapa logam alloy, beberapa semikonduktor di-dop-
berat, dan beberapa "compound" keramik berisi bidang atom tembaga dan oksigen.
Kelas compound yang terkahir, dikenal sebagai kuprat, adalah superkonduktor suhu-
tinggi.
Superkonduktivitas tidak terjadi dalam logam mulia seperti emas dan perak, atau di
banyak logam ferromagnetik, meskipun ada beberapa material menampilkan baik
superkonduktivitas dan ferromagnetisme telah ditemukan tahun-tahun belakangan ini.
F. Bahan Nuklir
Daya nuklir adalah penggunaan terkendali reaksi nuklir guna
menghasilkan energi panas, yang digunakan untuk pembangkit listrik. Penggunaan daya
nuklir guna kepentingan manusia saat ini masih terbatas pada reaksi fisi
nuklir dan peluruhan radioaktif. Beberapa bahan yang ada di alam, seperti uranium,
apabila direaksikan dengan neutron, akan mengalami reaksi pembelahan dan
menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk memanaskan air hingga menjadi uap.
Selanjutnya uap tersebut dapat digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan
listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir komersial yang pertama adalah Reaktor
Magnox, yang dibangun pada tahun 1950-an di Inggris. Bahan nuklir sering dipakai
sebagai bahan baker reaktor nuklir untuk menghasilkan listrik. Reaktor nuklir adalah
pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun
sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi
terkendali sehingga menghasilkan energi listrik. Dengan sendirinya syarat agar suatu
bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat
mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar
uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
Sifat nuklir sendiri pada dasarnya bersifat sangat radioaktif dan harus ditangani
secara matang. Tingkat radioaktif bahan-bahan ini akan berkurang secara bertahap
seiring berjalannya waktu. Setelah 40 tahun, pancaran radioaktifnya 99.9% lebih rendah
daripada saat bahan itu baru saja selesai digunakan. Tapi, sisa 0,1% radioaktif ini masih
berbahaya. Setelah 10.000 tahun meluruh, barulah sisa bahan bakar nuklir ini tidak lagi
berbahaya bagi kesehatan dan keamanan
G. Bahan Khusus
Listrik bagi manusia sangat lah penting sebagai sumber energi yang dimanfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari. Selain itu listrik juga memiliki dampak negatif, contoh : sengatan
listrik pada manusia, kebakaran dan lain sebagainya. Oleh sebab itu manusia
menganalisa dampak-dampak negatif tersebut dan merangkai alat pengaman listrik,
Berikut ini beberapa alat pengaman pada rangkaian listrik :
1. Sekring
Sekring biasanya digunakan sebagai pengaman instalasi rumah dan dirangkai
secara seri dengan sakelar dwi kutubpada suatu PHB (Panel hubung bagi). Saat ini
sudah jarang rumah-rumah menggunakan pengaman berupa sekring karena sekring
hanya dapat digunakan sekali, ketika putus maka sudah tidak dapat digunakan lagi.
Selain itu dengan adanya MCB perlu yang dapat digunakan berkali-kali, maka sekring
yang digunakan pada instalasi rumah kini kian berkurang. Meski begitu sekring tidak
hanya digunakan pada rangkaian instalasi rumah, beberapa rangkaian elektronik
menggunakan sekring sebagai pengaman rangkaian input arus nya.
2. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Minature circuit breaker adalah bentuk mini dari breaker. Disebut mini karena
arus yang di putus oleh MCB mencapai 2A, 4A, 10A, 32A. MCB biasanya digunakan
sebagai pengaman pada instalasi rumah. terdapat 2 jenis MCB yaitu MCB 1 Fasa
(Biasanya digunakan sebagai pengaman pada instalasi rumah tinggal yang sederhana),
dan MCB 3 Fasa (biasanya digunakan sebagai pengaman rangkaian beban-beban yang
memerlukan sumber 3 fasa).
MCB bekerja memutuskan arus listrik jika terjadi hubung singkat, dan beban lebih pada
suatu rangkaian listrik. Jika arus listrik yang hubung singkat tidak segera putus maka
dampaknya akan mengeluarkan percikan api dan mengakibatkan kebakaran.
3. MCCB (Modular Case Circuit Breaker)
Modular Case Circuit Breaker memiliki prinsip kerja yang sama dengan MCB.
di dunia industri biasanya disebut dengan breaker dalam bahasa indonesia diartikan
sebagai perusak, atau penghancur. Breaker dalam dunia listrik diartikan sebagai alat
untuk memutus arus dan tegangan listrik jika terjadi kerusakan pada suatu rangkaian
listrik contoh : Hubung singkat, dan beban lebih. Modular Case Circuit Breaker dapat
ditemui di panel-panel utama suatu tempat yang membutuhkan arus cukup tinggi contoh
: sekolah, pusat perbelanjaan, pabrik atau industri dan lain sebagainya. Ukuran suatu
breaker untuk dapat memutus arus listrik pada suatu rangkaian listrik dapat mencapai
cukup tinggi 100 A, 200 A, 400 A dan lain sebagainya.
4. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Earth leakage circuit breaker adalah alat pengaman yang digunakan untuk
mengamankan terjadinya kebocoran arus listrik atau tegangan listrik pada suatu
rangkaian instalasi listrik. ELCB digunakan sebagai pengaman manusia dari tegangan
sentuh dan arus listrik yang bocor atau sengatan listrik di suatu rangkaian instalasi
listrik. ELCB akan bekerja memutus arus listrik pada suatu rangkaian ketika kabel fasa
mengalami kebocoran arus yang langsung berhubungan dengan ground atau netral
dalam waktu yang cukup singkat. Sehingga jika manusia sebagai korban kebocoran arus
listrik dalam suatu rangkaian instalasi listrik dengan menggunakan pengaman ELCB
maka sebelum manusia tersebut merasakan sengatan listrik ELCB telah memutuskan
arus listrik.
5. Thermal Overload Relay
Thermal overload relay adalah suatu alat pengaman yang bekerja memutuskan
arus listrik yang mengalir ketika suhu suatu rangkaian meningkat (ketika terjadi hubung
singkat pada suatu rangkaian sebelum mengeluarkan percikan api, maka termal
overload relay akan memutus arus listrik yang mengalir). Termal overload relay
biasanya digunakan pada rangkaian listrik tiga fasa sebagai pengaman untuk beban
motor listrik 3 fasa.
6. Hantaran Pentanahan (Ground)
Hantaran pentanahan merupakan salah satu pengaman suatu rangkaian listrik
jika mengalami kebocoran arus maka arus tersebut akan langsung di netral kan ke
permukaan bumi sehingga manusia tidak tersengat arus listrik yang bocor. Hantaran
pentanahan merupakan salah satu komponen penting dalam suatu rangkaian instalasi
jika akan memasang pengaman berupa ELCB.
Hantaran pantanahan juga merupakan komponen penting dalam suatu rangkaian
penangkal petir. Ketika petir menyambar ujung penangkal petir maka akan diteruskan
menuju bumi oleh hantaran pentanahan sehingga petir yang memiliki tegangan tinggi
tersebut menjadi tidak berbahaya lagi.
A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-
gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung
kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan
terjadi pada suatu benda:
• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat
kenyal (elastis)
• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian
saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui
batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang
bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
B. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada
suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau
memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika
suhunya menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah,
sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang
• Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
• Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas
C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau
bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan
itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya
disebut pemburaman.
Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifikasi
bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan
mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan
lain-lain. Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan
kekerasan (hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis
yang sering diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur,
dan sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap perubahan
suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi antara logam
dengan oksigen yang ada di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun,
kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam, asam, dan basa.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. Bahan listrik dapat dibagi menjadi 7 antara lain : bahan penyekat, konduktor,
semikonduktor, isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir
dan bahan khusus.
2. Bahan penyekat memiliki sifat – sifat yang harus diperhatikan meliputi : Sifat
kelistrikan, mekanis, termis dan kimia.
3. Bahan penghantar atau konduktor memilik sifat yang meliputi : tahanan jenis
listrik, koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik, dan
timbulnya daya elektro-motoristermo.
4. Semikonduktor dibagi menjadi dua jenis yaitu semikonduktor intrinsik dan
ekstrinsik. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-n dan Semikonduktor Ekstrinsik
Tipe-p.
5. Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan magnetik dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.
6. Superkonduktor dibagi menjadi dua jenis yaitu semikonduktor intrinsik dan
ekstrinsik. Superkonduktor Ekstrinsik Tipe-n dan Ssuperkonduktor Ekstrinsik
Tipe-p.
7. Bahan nuklir memiliki sifat yang sangat berbahaya yaitu fusi radiasi yang bias
membahayakan kesehatan mahluk hidup.
8. Bahan khusus terdiri dari alat alat yang menunjang proses distribusi listrik baik
sebagai konduktor, isolator maupun semi konduktor.
9. Dari ke – 7 bahan listrik tersebut memiliki kegunaan masing – masing.
3.2 Saran
Bahan – bahan listrik diatas merupakan bahan listrik yang sering digunakan oleh
masyarakat maupun perusahaan tertentu untuk berbagai alat elektronik. Yang perlu
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat mulai sekarang ini adalah meningkatkan
pengetahuan mengenai bahan listrik.
PERTANYAAN
1. Dibawah ini yang merupakan sifat dari bahan ferromagnetik adalah ?
A. Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
B. Permeabilitas bahan ini: u <> o.
C. Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang
lebih besar.
D. Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul
lebih kecil.
E. Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya adalah nol.
Jawaban : A
2. Dimana sajakah semikonduktor digunakan?
A. Alat pemasak
B. Kompor induksi
C. Transistor
D. Stop kontak
E. Lampu
Jawaban : C
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-bahan-penyekat.html
http://jonioke.blogspot.com/2010/04/sifat-bahan-isolator.html
http://www.scribd.com/doc/51137867/ILMU-BAHAN-TEKNIK
http://www.scribd.com/doc/57124587/Diamagnetic
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-magnetis.html
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-isolator.html
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-semi-konduktor.html
http://penjagahati-zone.blogspot.com/2011/01/diamagnetic-paramagnetik-dan.html
http://www.scribd.com/doc/49076490/Paramagnetik
https://www.elektroindonesia.com/elektro/elek32a.html
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-konduktor.html