Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

SIFAT-SIFAT BAHAN LISTRIK

ARIF HAKAM HIDAYAT (F1B019026)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

2019
Kata Pengantar
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa karena
berkat rahmat dan karunianya terutama atas nikmat kesehatan dan kesempatan
teruutama tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membimbing saya sehigga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini, saya akan membahas tentang sifat-sift bahan listrik.
Harapan saya, makalah ini dapat dipergunakan sebagai sarana informasi yang
bermanfaat bagi pembacanya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 30 Agustus 2019


Daftar Isi
Halaman.................................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................3
2.1 Pengertian Bahan-Bahan Listrik ....................................................................3

2.2 Macam-Macam Bahan Listrik.........................................................................7


2.3 Sifat-Sifat Bahan Listrik……………………………………………………
2.4 Pertimbangan Memilih Bahan listrik…………………………………………

BAB III KESIMPULAN......................................................................


3.1 Kesimpulan....................................................................................................10
3.2 Pertanyaan…………………………………………………………………..
Daftar Pustaka.....................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diera globalisasi saat ini ditandai dengan banyaknya manusia memenfaatkan


peralatan modern yang berbasiskan komputer atau elektronik untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Adanya kemudahan – kemudahan peralatan yang semakin
canggih merupakan sumbangan yang banyak dan tak ternilai dari kemajuan teknologi
peralatan yang menggunakan komponen elektronika.

Banyak orang yang bekerja di bidang industri dan kependidikan teknik


khususnya kelistrikan atau elektro, misalnya teknisi, instalatir, jaringan dan tenaga
listrik. Mereka sebaiknya harus memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu dari pada
bahan-bahan yang berhubungan dengan profesinya masing – masing. Mempunyai
pengetahuan mengenai asal bahan, jenis-jenis bahan, fungsi bahan, dan sifat-sifat dari
bahan adalah sangat penting dimiliki bagi mereka yang bekerja di bidang industri dan
kependidikan teknik.

Kita sebagai mahasiswa juga harus lebih tahu tentang uraian diatas serta
bagaimana struktur bahan, proses kinerja bahan agar mampu menguasai pengetahuan
tersebut, berfikir secara kritis dan mengembangkannya dalam mata kuliah maupun di
luar jam kuliah. Dengan pengetahuan tersebut mereka tahu bagaimana memperlakukan
bahan-bahan yang mereka gunakan dengan sebagaimana mestinya atau
memanfaatkannya.

Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa sifat dari bahan listrik yaitu bahan
penyekat, konduktor, semikonduktor, isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis,
bahan nuklir dan bahan khusus.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan


yaitu:

1. Bagaimana sifat – sifat dari bahan penyekat, konduktor, semikonduktor,


isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir dan bahan
khusus?
2. Apa saja macam – macam dari bahan penyekat, konduktor, semikonduktor,
isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir dan bahan
khusus?
3. Bagaimana pengertian dan jenis-jenis dari bahan penyekat, konduktor,
semikonduktor, isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan
nuklir dan bahan khusus?
4. Manfaat dari dari bahan penyekat, konduktor, semikonduktor, isolator,
bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir dan bahan khusus?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui sifat – sifat dari dari bahan penyekat, konduktor, semikonduktor,


isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir dan bahan
khusus?
2. Mengetahui macam – macam dari bahan penyekat, konduktor, semikonduktor,
isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir dan bahan
khusus?
3. Mengetahui pengertian dan jenis – jenis dari dari bahan penyekat, konduktor,
semikonduktor, isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir
dan bahan khusus?
4. Mengetahui manfaat dari dari bahan penyekat, konduktor, semikonduktor,
isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir dan bahan
khusus?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Listrik


Bahan listrik adalah jenis benda atau bahan yang dapat digunakan dalam
peralatan, perlengkapan dan alat bantu yang berhubungan secara langsung ataupun tidak
langsung dengan listrik. Dengan mengetahui jenis dan sifat bahan listrik, akan dapat
memanfaatkan atau memperlakukan dan mengetahui batasan aman atau bahaya suatu
bahan listik.

2.2 Macam-Macam Bahan Listrik


Bahan listrik dapat dibedakan dan dikelompokkan menjadi 7 yaitu bahan
penghantar, penyekat, setengah penghantar, magnet, superkonduktor, nuklir dan khusus.

1. Bahan Penyekat {Isolator}.


Bahan Penyekat adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat agar tidak terjadi
aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Bahan
penyekat mempunyai sifat, seperti sifat listrik, mekanis, termal dan kimia. Bentuk bahan
penyekat menyerupai dengan bentuk benda pada umumnya, seperti padat, cair dan gas.
2. Bahan Penghantar {Konduktor}.
Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan
mudah, bahan ini mempunyai daya hantar listrik yang besar dan tahanan listrik kecil.
Bahan penghantar mempunyai sifat penting, seperti sifat daya hantar listrik, koefisien
suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan timbulnya daya elektro
motoris termo. Beberapa bahan penghantar antara lain almunium, tembaga, baja,
wolfram, molybdenum, platina, air raksa, timah hitam dan bimetal.

3. Bahan Setengah Penghantar {Semikonduktor}.


Bahan Setengah Penghantar adalah bahan yang mempunyai daya hantar listrik
lebih kecil dibandingkan bahan penghantar, tetapi lebih besar dibandingkan bahan
penyekat. Dengan perlakuan khusus, bahan ini dapat diatur untuk bersifat penghantar
atau penyekat sesuai kebutuhan. Bahan semikonduktor ada 2 yaitu semikonduktor
intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik.
4. Bahan Superkonduktor.
Bahan superkonduktor adalah bahan yang diolah dan diperlakukan sedemikian
sehingga menjadi bersifat penghantar dengan tahanan listrik yang sangat kecil
{mendekati nol}. Bahan superkonduktor ada 2 yaitu superkonduktor saat
menghantarkan arus menimbulkan medan magnet tanpa kerugian dan superkonduktor
saat menghantarkan arus menimbulkan medan magnet timbul kerugian.
5. Bahan Magnet.
Bahan magnet adalah bahan yang bersifat magnet {bahan ini ada 3 jenis magnet
kuat, menengah dan rendah. Menurut sifat bahan terhadap pengaruh kemagnetan, bahan
magnetic digolongkan menjadi, diamagnet, paramagnetik, ferromagnetik, anti
ferromagnetik, dan ferromagnetic.
5. Bahan Nuklir
Bahan nuklir adalah tipe teknologi yang melibatkan penggunaan tekendali dari
reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan
energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan
panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap, dan
mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik
dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.
7. Bahan Khusus.
Bahan khusus adalah bahan-bahan lain yang digunakan secara tidak langsung
sebagai bahan utama peralatan listrik {misalnya untuk memperindah bentuk peralatan
listrik}.

2.3 Sifat-Sifat Bahan Listrik

A. Konduktor
Konduktor adalah jenis-jenis bahan yang dapat menghantarkan energi listrik
melalui zat padat, gas, ataupun cair dengan sangat baik. Bahan-bahan yang dipakai
untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, emas, perak dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
diberi        campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan dengan
cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
Dari jenis-jenis bahan konduktor, yang paling bagus untuk mengalirkan arus
listrik adalah emas karena bahan konduktor tersebut mempunyai banyak sekali elektron
bebas. Selain itu, ada pula semikonduktor yang merupakan bahan penghantar listrik
yang bersifat setengah konduktor atau insulatif (konduktif dan isolatif).
Bahan-bahan konduktor akan bersifat isolator apabila berada pada suhu yang rendah.
Sebab, suhu yang rendah akan menyebabkan penuhnya alektron pada saluran elektron
yang tersedia.
 Sifat-sifat Bahan Konduktor
Bahan konduktor memiliki sifat-sifat yang sangat penting, yaitu:
1. Daya hantar panas
Sifat ini merupakan kondisi yang menyatakan jumlah panas yang melewati lapisan
bahan dalam kurun waktu tertentu. Bahan-bahan yang memiliki daya hantar panas yang
tinggi adalah jenis-jenis logam. Dan daya hantar panas tersebut dinyatakan dalam
bentuk satuan kkal/jam °C.

2. Daya electro-motoric termo


Arus listrik pada rangkaian listrik selalu mengalami perubahan pada
daya elektro-motoric termojika terjadi perubahan kondisi suhu. Sifat ini memiliki
peranan sangat penting pada dua jenis logam berbeda yang dipasang pada dua titik
kontak. Daya elektro-motoric termo merupakan daya electro-motoric yang digunakan
pada kondisi suhu yang berbeda. Perbedaan temperatur suhu tersebut berbanding lurus
dengan kedua jenis bahan yang dihasilkan, serta adanya perbedaan yang jauh pada
tegangan listrik.

3. Daya hantar listrik

Besarnya suatu hambatan pada aliran listrik tergantung pada bahan yang sedang
digunakan. Besarnya hambatan tiap meter, dengan suhu 200°C serta luas penampang 1
mm2 disebut dengan hambatan jenis. Hambatan jenis tersebut dinyatakan dalam bentuk
persamaan berikut ini :

R =  ρ (l/A)

Keterangan :

 R = hambatan (Ω)

 ρ = hambatan jenis (Ω.mm2/m)

 l = panjang penghantar (meter)

 A = luas penampang kawat (mm2)

4. Kekuatan tegangan tarik


Sifat ini sangat penting digunakan saat terjadi pendistribusian tegangan tinggi.
Penghantar listrik yang berbentuk cair seperti air raksa, berbentuk gas seperti neon, dan
berbentuk padat seperti logam.

5.Koefisien suhu tahanan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa bahan akan memuai ketika berada pada
suhu tinggi, dan akan menyusut jika temperatur menurun. Besarnya perubahan
hambatan akibat perubahan suhu dapat diketahui dengan persamaan :

R = R0 { 1 + α (t – t0)},
keterangan :
 R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu

 R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu

 t : temperatur suhu akhir, dalam 0C

 t0: temperatur suhu awal, dalam 0C

 α : koefisien temperatur tahanan nilai tahanan jenis 

Adapun berat jenis dan titik cair dari bermacam-macam bahan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga
merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah
karena banyak terdapat dimana-mana. Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium
dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar, hal ini dengan
pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah.

 Karakteristik Bahan Konduktor


Karakteristik dari bahan konduktor dibagi menjadi dua jenis karakter yaitu :

1. Karakteristik Listrik yang memiliki peranan untuk menunjukkan kemampuan


konduktor ketika dialiri oleh arus listrik.
2. Karakteristik Mekanik yang menunjukkan kemampuan konduktor dalam hal daya
tarik.

  B. Semi Konduktor
Bahan Semikonduktor adalah bahan dasar untuk komponen aktif dalam alat
elektronika, digunakan misalnya untuk membuat dioda, transistor, dan  IC (integrated
circuit). Disebut semi atau setengah konduktor karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah, disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Saat ini bahan semikonduktor yang paling
banyak digunakan adalah kristal silikon. Dahulu orang juga menggunakan unsur
germanium. Kedua unsur itu merupakan kelompok IV dalam susunan berkala. Kristal
gallium-arsenida yang terbentuk dari unsur gallium dan arsen mempunyai sifat seperti
unsur kelompok IV, sehingga dapat pula digunakan untuk membentuk bahan
semikonduktor.

Kristal kini banyak digunakan untuk membuat lampu LED yang dipakai untuk
lampu penunjuk dan laser dioda. Kristal gas juga digunakan untuk membuat transistor
yang dapat bekerja hingga frekuensi tinggi, yaitu dalam daerah gelombang mikro. Pada
umumnya semikonduktor bersifat sebagai isolator pada suhu dekat 0oC dan pada suhu
kamar bersifat sebagai konduktor. Susunan semikonduktor serupa dengan susunan
isolator kecuali bahwa dalam semikonduktor celah pita lebih sempit. Celah pita untuk
semikonduktor biasanya berkisar antara 0,2 eV sampai 2,5 eV, sedangkan celah pita
isolator khas seperti intan sekitar 6 eV. Akibatnya tidak seperti dalam isolator,
semikonduktor menunjukkan hantaran listrik sedang pada temperatur kamar.
Umumnya istilah semikonduktor digunakan untuk segolongan bahan yang
penghantarnya (konduktvitas berada diantara konduktor dan isolator). Pada temperatur
kamar tahanan penghantar yang baik berkisar 10-6Ω cm sedangkan tahanan
semikonduktor berkisar dari 10-3 sampai 106Ω cm. Isolator yang baik sebaliknya
mempunyai tahanan sekitar 1012Ω cm.

 
 Sifat- Sifat Semikonduktor
Disamping itu semikonduktor memiliki sifat-sifat berikut :

1. Semikonduktor murni mempunyai koefisien temperatur yang negatif  dengan


resistansi tidak seperti logam yang memiliki resistansi dengan koefisien
temperatur positif.
2. Semikonduktor memberikan daya termolistrik yang tinggi dengan tanda
yang positif atau negatif relatif logam bersangkutan.
3. Hubungan (juction) antara semikonduktor jenis p dan semikonduktor jenis n
menunjukkan sifat-sifat penyearahan.
4. Semikonduktor bersifat peka cahaya, membangkitkan baik tegangan foto
maupun perubahan resistansi akibat penyinaran cahaya.

 Bahan Semikonduktor Dan Penggunaanya

Unsur-unsur germanium (Ge) dan silikon (Si) dianggap sebagai semikonduktor


dasar. Germanium telah digunakan untuk semua peralatan benda padat, seperti
transistor tetapi baru-baru ini hampir semua diganti dengan silikon., karena tersedianya
silikon yang tidak terbatas. Disamping itu, rangkaian terpadu (IC) pada elektronika saat
ini dibuat dari silikon. Disamping unsur-unsur semikonduktor, masih ada
semikonduktor senyawa yang dengan berhasil digunakan untuk pembuatan peralatan
elektronik. Senyawa semikonduktor yang penting adalah sulfida kadmium (CdS),
arsenida gallium (GaAs), tellurida timah (PbTe), antimonida indium(InSb), dan
sebagaianya. Diantara senyawa ini CdS telah digunakan sebagai pengukur cahaya ; PbS
dan PbTe digunakan dalam detektor merah, laser benda padat dan beberapa peralatan
frekuensi tinggi khusus.
Beberapa senyawa semikonduktor membentuk campuran (alloy) yang mempunyai sifat-
sifat semikonduktor yang penting. Mereka dikenal sebgai semionduktor alloi. Diantara
semikonduktor alloi seperti arsenida indium gallium (Gax ln1-x As) digunakan untuk alat-
alat frekuensi tinggi dan alat-alat optika, tellurida kadmium merkuri (Hg 1-xCdxTe)
digunakan untuk detektor inframerah yang efisien dan fosfida arsenida gallium
(GaAsxP1-x) digunakan untuk pembuatan dioda pemancar cahaya (LED. 

Tabel Semikonduktor Dan Penggunaanya

Tabel dibawah menunjukkan daftar beberapa semikonduktor dengan penggunaannya.

Nama Semikonduktor Penggunaanya

Germanium (Ge) Dioda dan transistor awal

Silikon (Si) Dioda, transistor, IC dan sebagainya

Selenium (Se) Rectifier


Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan Thermoelektrik

Tellurida Timah (PbTe) Detektor inframerah

Arsenida Gallium (GaAs) Transistor frekuensi tinggi, laser, dan beberapa alat khus

Barium Titinate (Ba Ti) Thermistor (PTC)

Bismut Telurida (Bi2Te3) Konvermasi thermoelektrik

IndiumAntimonida (In Sb) Magneto Resistor, Plezo Resistor

Indium arsenida (In As) Plezo Resistor

Silicon carbida (Si Cb) Varistor

Geramaium Silikon (Ge Si) Pembangkitan Thermoelektrik

Aliuminium Stibium (Al Sb) Dioda penerang

Gallium Phosphor (Ga P) Dioda penerang


Indium Phospor (In P) Filter Infra merah

Pplumbum Sulfur (Pb S) Foto sel

Plumbun Selenium (Pb Se) Foto sel

Gaxln1-xAs Alat-alat frekuensi tinggi dan alat optis

Hg1-xCdxTe detektor inframerah

GaAsxP1-x Dioda pemancar cahaya

C. Isolator
Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini
disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektron-
elektronnya sulit untuk bergerak atau bahkan sangat sulit untuk berpindah, walaupun
telah terkena dorongan dari luar. Bahan Isolator sering digunakan untuk bahan penyekat
(dielektrik). Penyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika
pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi
persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai. Berikut beberapa syarat suatu
bahan dikatakan isolator

1. Mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik


2. Memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali
3. Susunan atomnya sedemiikan rupa sehingga elektron valensinya sulit berpindah
ke pita konduksi, karena celah energinya (energy gap) besar sekali
4. Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi dengan kata
lain terjadi tegangan tembus ( breakdown voltage) 

 Berikut Karakteristik sifat bahan-bahan isolator

1. Sifat Kelistrikan Isolator  


Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik
ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar
yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ke tanah. Kebocoran arus
listrik harus dibatasi sekecil mungkin mugkin (tidak melampaui batas yang telah
ditentukan oleh peraturan yang berlaku).

2. Sifat Mekanis Isolator

Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangan kekuatan


struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan
dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misalnya diperlukan bahan yang tahan tarikan,
maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan kain lebih kuat
terhadap tarikan dibanding bahan kertas.  

3. Sifat Termis Isolator


Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet,
berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar
(alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi,maka
penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar
tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.

4. Sifat Kimia Isolator


Panas yang tinggi diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan
susunan bahan kimia. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, kondisi basah
yang ada disekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari haruslah
dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain yang
dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat
dan ciri bahan penyekat, maka memudahkan kita dalam memilih untuk aplikasi dalam
kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasarkan kelompoknya.

D. Superkonduktor
Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam beberapa
material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik dan "dampin"
dari medan magnetik interior (efek Meissner). Superkonduktivitas adalah sebuah
fenomena mekanika-kuantum yang berbeda dari konduktivitas sempurna. Dalam
superkonduktor konvensional, superkonduktivitas disebabkan oleh sebuah gaya tarik
antara elektron konduksi tertentu yang meningkat dari pertukaran phonon, yang
menyebabkan elektron konduksi memperlihatkan fase superfluid terdiri dari pasangan
elektron yang berhubungan. Ada juga sebuah kelas material, dikenal sebagai
superkonduktor tidak konvensional, yang memperlihatkan superkonduktivitas tetapi
yang ciri fisiknya berlawanan dengan teori superkonduktor konvensional. Apa yang
disebut superkonduktor suhu-tinggi superkonduk pada suhu yang jauh lebih tinggi dari
yang dimungkinkan menurut teori konvensional (meskipun masih jauh di bawah suhu
ruangan.) Sekarang ini tidak ada teori lengkap tentang superkonduktivitas suhu-tinggi.
Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam material, termasuk unsur sederhana
seperti timah dan aluminum, beberapa logam alloy, beberapa semikonduktor di-dop-
berat, dan beberapa "compound" keramik berisi bidang atom tembaga dan oksigen.
Kelas compound yang terkahir, dikenal sebagai kuprat, adalah superkonduktor suhu-
tinggi.
Superkonduktivitas tidak terjadi dalam logam mulia seperti emas dan perak, atau di
banyak logam ferromagnetik, meskipun ada beberapa material menampilkan baik
superkonduktivitas dan ferromagnetisme telah ditemukan tahun-tahun belakangan ini.

1). Sifat kelistrikan superkonduktor


Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika terlebih
dahulu menjelaskan bagaimana kerja logam konduktor pada umumnya. Bahan logam
tersusun dari kisi-kisi dan basis serta electron bebas. Ketika medan listrik diberikan
pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan
elektron ke segala arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan
adanya hambatan listrik pada logam konduktor.
Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara electron dengan inti atom.
Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi. Efek ini
dapat dijelaskan oleh Teori BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan
positif menarik elektron yang bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar.
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan mendekati elektron
pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya
tolak-menolak antar electron sehingga kedua elektron bergerak berpasangan. Pasangan
ini disebut Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan dengan istilah Phonons. Ketika
elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron yang mendekati
inti atom kisi akan bergetar dan memancarkan Phonon. Sedangkan elektron lainnya
menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini mengakibatkan gaya Tarik menarik antar
elektron. Pasangan elektron ini akan melalu kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa
hambatan.
2). Sifat kemagnetan seperkonduktor
Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna. Jika
sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan
magnet dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor menghasilkan
medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang
diberikan. Efek yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan
dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor. Pada suhu
kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek Meissner.
3). Sifat quantum superkonduktor
Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan
Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS. Fungsi
gelombang BCS menyusun pasangan partikel dan. Ini adalah bentuk lain dari pasangan
partikel yang mungkin dengan Teori BCS. Teori BCS menjelaskan bahwa :
a). Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah
dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap.
b). Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang
diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu elektron
berinteraksi dengan kisi dan merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan
dari deformasi kisi. Kedua elektron ini beronteraksi melalui deformasi kisi.
(academica.edu)
4). Tipe tipe superkonduktor
Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka superkonduktor dapat
dibagi menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II
a). Superkonduktor tipe I
Superkonduktor tipe I menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan Schrieffer)
dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang seringdisebut pasangan
Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang terowongan penarik yang dibentuk ion-
ion logam yang bermuatan positif .
Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan
bergerak dengan merata dan superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor yang
berkelakuan seperti ini disebut superkonduktor jenis  pertama yang secara fisik ditandai
dengan efek Meissner, yakni gejala  penolakan medan magnet luar (asalkan kuat
medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor. Bila kuat medannya melebihi batas
kritis, gejala superkonduktivitasnya akan menghilang. Maka pada superkonduktor tipe I
akan terus menerus menolak medan magnet yang diberikan hingga mencapai medan
magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan  berubah kembali ke keadaan
normal.
b). Superkonduktor tipe II
Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena
apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya
tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan
superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan elektron
yang dinyatakan dalam  parameter keteraturan fungsi gelombang. Abrisokov dapat
menunjukkan  bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan
bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam
pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan
jumlah pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan
terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor dan
magnet Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun
perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis,
maka bahan akan kembali ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu
kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor tipe I.
 
E. Bahan Magnetis
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet
yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet
adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam
berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir
semuanya adalah magnet buatan. dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro
magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang
mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet.
Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan
sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen,
misalnya alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai
pada pelat-pelat motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam
bidang elektronika, digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur
elektronika, dan sebagainy
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa
benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua
logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen
cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
a. sifat sifat magnetis
1. Sifat kutub
Semua magnet memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Magnet memiliki dua tempat
yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub
magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet
yang bertuliskan N dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north
yang berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti
selatan).
Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana
berupa batang lurus. Bentuk lain yang sering kita jumpai misalnya bentuk tapal kuda
(ladam) dan jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub magnetnya berada pada ujung-ujung
magnet itu. Gambar C1 memperlihatkan berbagai bentuk magnet yang sering kita
jumpai.
Jika dua buah magnet saling didekatkan, magnet pertama akan mengerjakan
gaya pada magnet kedua, dan magnet kedua mengerjakan gaya kepada magnet pertama.
Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan. Jika dua kutub
utara didekatkan, maka keduanya tolak-menolak. Dua kutub selatan juga saling
menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara, maka kedua kutub ini
akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub
senama tolak-menolak, dan kutub tak senama  tarik-menarik.
b. Theory magnet
Teori lain tentang sifat magnet adalah teori Weiss yang mendasarkan padasifat
spin elektron. Weiss mengemukakan bahwa setiap elektron yang ada pada atomunsur
selalu berputar pada sumbunya dan bersifat sebagai magnet elementer. Arah perputaran
(spin) elektron yang satu dengan elektron lainnya dapat saling berlawanan(oleh karena
itu jika arah yang satu diberi harga positif maka arah kebalikannya diberiharga negatif).
Semakin banyak suatu logam memiliki elektron berspin sama (berarahsama), semakin
kuat sifat kemagnetan dari logam itu. Logam transisi tertentu(terutama besi dan
campurannya), spin elektronnya dapat diarahkan menjadi spinsearah. Kelompok
elektron yang mempunyai spin searah disebut kelompok Weiss, kelompok-kelompok
Weiss dalam logam akan saling memperkuat dan membuatlogam itu bersifat magnet.

F. Bahan Nuklir
Daya nuklir adalah penggunaan terkendali reaksi nuklir guna
menghasilkan energi panas, yang digunakan untuk pembangkit listrik. Penggunaan daya
nuklir guna kepentingan manusia saat ini masih terbatas pada reaksi fisi
nuklir dan peluruhan radioaktif. Beberapa bahan yang ada di alam, seperti uranium,
apabila direaksikan dengan neutron, akan mengalami reaksi pembelahan dan
menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk memanaskan air hingga menjadi uap.
Selanjutnya uap tersebut dapat digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan
listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir komersial yang pertama adalah Reaktor
Magnox, yang dibangun pada tahun 1950-an di Inggris. Bahan nuklir sering dipakai
sebagai bahan baker reaktor nuklir untuk menghasilkan listrik. Reaktor nuklir adalah
pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun
sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi
terkendali sehingga menghasilkan energi listrik. Dengan sendirinya syarat agar suatu
bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat
mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar
uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
Sifat nuklir sendiri pada dasarnya bersifat sangat radioaktif dan harus ditangani
secara matang. Tingkat radioaktif bahan-bahan ini akan berkurang secara bertahap
seiring berjalannya waktu. Setelah 40 tahun, pancaran radioaktifnya 99.9% lebih rendah
daripada saat bahan itu baru saja selesai digunakan. Tapi, sisa 0,1% radioaktif ini masih
berbahaya. Setelah 10.000 tahun meluruh, barulah sisa bahan bakar nuklir ini tidak lagi
berbahaya bagi kesehatan dan keamanan
G. Bahan Khusus
Listrik bagi manusia sangat lah penting sebagai sumber energi yang dimanfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari. Selain itu listrik juga memiliki dampak negatif, contoh : sengatan
listrik pada manusia, kebakaran dan lain sebagainya. Oleh sebab itu manusia
menganalisa dampak-dampak negatif tersebut dan merangkai alat pengaman listrik,
Berikut ini beberapa alat pengaman pada rangkaian listrik :

1. Sekring
Sekring biasanya digunakan sebagai pengaman instalasi rumah dan dirangkai
secara seri dengan sakelar dwi kutubpada suatu PHB (Panel hubung bagi). Saat ini
sudah jarang rumah-rumah menggunakan pengaman berupa sekring karena sekring
hanya dapat digunakan sekali, ketika putus maka sudah tidak dapat digunakan lagi.
Selain itu dengan adanya MCB perlu yang dapat digunakan berkali-kali, maka sekring
yang digunakan pada instalasi rumah kini kian berkurang. Meski begitu sekring tidak
hanya digunakan pada rangkaian instalasi rumah, beberapa rangkaian elektronik
menggunakan sekring sebagai pengaman rangkaian input arus nya.
2. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Minature circuit breaker adalah bentuk mini dari breaker. Disebut mini karena
arus yang di putus oleh MCB mencapai 2A, 4A, 10A, 32A. MCB biasanya digunakan
sebagai pengaman pada instalasi rumah. terdapat 2 jenis MCB yaitu MCB 1 Fasa
(Biasanya digunakan sebagai pengaman pada instalasi rumah tinggal yang sederhana),
dan MCB 3 Fasa (biasanya digunakan sebagai pengaman rangkaian beban-beban yang
memerlukan sumber 3 fasa).
MCB bekerja memutuskan arus listrik jika terjadi hubung singkat, dan beban lebih pada
suatu rangkaian listrik. Jika arus listrik yang hubung singkat tidak segera putus maka
dampaknya akan mengeluarkan percikan api dan mengakibatkan kebakaran.
3. MCCB (Modular Case Circuit Breaker)
Modular Case Circuit Breaker memiliki prinsip kerja yang sama dengan MCB.
di dunia industri biasanya disebut dengan breaker dalam bahasa indonesia diartikan
sebagai perusak, atau penghancur. Breaker dalam dunia listrik diartikan sebagai alat
untuk memutus arus dan tegangan listrik jika terjadi kerusakan pada suatu rangkaian
listrik contoh : Hubung singkat, dan beban lebih. Modular Case Circuit Breaker dapat
ditemui di panel-panel utama suatu tempat yang membutuhkan arus cukup tinggi contoh
: sekolah, pusat perbelanjaan, pabrik atau industri dan lain sebagainya. Ukuran suatu
breaker untuk dapat memutus arus listrik pada suatu rangkaian listrik dapat mencapai
cukup tinggi 100 A, 200 A, 400 A dan lain sebagainya.
4. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Earth leakage circuit breaker adalah alat pengaman yang digunakan untuk
mengamankan terjadinya kebocoran arus listrik atau tegangan listrik pada suatu
rangkaian instalasi listrik. ELCB digunakan sebagai pengaman manusia dari tegangan
sentuh dan arus listrik yang bocor atau sengatan listrik di suatu rangkaian instalasi
listrik. ELCB akan bekerja memutus arus listrik pada suatu rangkaian ketika kabel fasa
mengalami kebocoran arus yang langsung berhubungan dengan ground atau netral
dalam waktu yang cukup singkat. Sehingga jika manusia sebagai korban kebocoran arus
listrik dalam suatu rangkaian instalasi listrik dengan menggunakan pengaman ELCB
maka sebelum manusia tersebut merasakan sengatan listrik ELCB telah memutuskan
arus listrik.
5. Thermal Overload Relay
Thermal overload relay adalah suatu alat pengaman yang bekerja memutuskan
arus listrik yang mengalir ketika suhu suatu rangkaian meningkat (ketika terjadi hubung
singkat pada suatu rangkaian sebelum mengeluarkan percikan api, maka termal
overload relay akan memutus arus listrik yang mengalir). Termal overload relay
biasanya digunakan pada rangkaian listrik tiga fasa sebagai pengaman untuk beban
motor listrik 3 fasa.
6. Hantaran Pentanahan (Ground)
Hantaran pentanahan merupakan salah satu pengaman suatu rangkaian listrik
jika mengalami kebocoran arus maka arus tersebut akan langsung di netral kan ke
permukaan bumi sehingga manusia tidak tersengat arus listrik yang bocor. Hantaran
pentanahan merupakan salah satu komponen penting dalam suatu rangkaian instalasi
jika akan memasang pengaman berupa ELCB.
Hantaran pantanahan juga merupakan komponen penting dalam suatu rangkaian
penangkal petir. Ketika petir menyambar ujung penangkal petir maka akan diteruskan
menuju bumi oleh hantaran pentanahan sehingga petir yang memiliki tegangan tinggi
tersebut menjadi tidak berbahaya lagi.

7. ACB (Air Circuit Breaker)


Air circuit breaker adalah suatu alat pengaman suatu rangkaian listrik dengan
tegangan listrik rendah atau pun tinggi yang bekerja meredam busur api yang dihasilkan
dari hubung singkat dengan cara memanfaatkan tekanan udara pada atmosfer.
8. OCB (Oil Circuit Breaker)
Oil circuit breaker adalah alat pengaman suatu rangkaian listrik yang dapat
bekerja menggunakan bahan utama berupa minyak untuk memadamkan busur api yang
timbul. Apabila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak akan berubah menjadi
uap minyak dan memadamkan busur api akan dikelilingi oleh busur api sehingga busur
api akan padam.
9. VCB (Vacum Circuit Breaker)
Vacum circuit breaker merupakan alat pengaman rangkaian listrik yang
berfungsi memadamkan busur api dengan memanfaatkan ruang hampa pada alat
tersebut.
10. SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)
Sulfur hexafluoride circuit breaker adalah pemutus rangkaian yang
menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas
berat yang mempunyai sifat dielektrik yang dapat memadamkan memadamkan busur
api yang baik sekali. 

2.4 Pertimbangan Memilih Bahan listrik


Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa
sifat lain dari bahan, yaitu :

A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-
gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung
kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan
terjadi pada suatu benda:
• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat
kenyal (elastis)
• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian
saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui
batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang
bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.

B. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada
suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau
memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika
suhunya menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah,
sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang
• Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
• Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas

C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau
bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan
itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya
disebut pemburaman.

Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifikasi
bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan
mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan
lain-lain. Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan
kekerasan (hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis
yang sering diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur,
dan sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap perubahan
suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi antara logam
dengan oksigen yang ada di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun,
kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam, asam, dan basa.

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari pembahasan materi bahan-bahan listrik di atas dapat ditarik


kesimpulan antara lain:

1. Bahan listrik dapat dibagi menjadi 7 antara lain : bahan penyekat, konduktor,
semikonduktor, isolator, bahan super konduktor, bahan magnetis, bahan nuklir
dan bahan khusus.
2. Bahan penyekat memiliki sifat – sifat yang harus diperhatikan meliputi : Sifat
kelistrikan, mekanis, termis dan kimia.
3. Bahan penghantar atau konduktor memilik sifat yang meliputi : tahanan jenis
listrik, koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik, dan
timbulnya daya elektro-motoristermo.
4. Semikonduktor dibagi menjadi dua jenis yaitu semikonduktor intrinsik dan
ekstrinsik. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-n dan Semikonduktor Ekstrinsik
Tipe-p.
5. Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan magnetik dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.
6. Superkonduktor dibagi menjadi dua jenis yaitu semikonduktor intrinsik dan
ekstrinsik. Superkonduktor Ekstrinsik Tipe-n dan Ssuperkonduktor Ekstrinsik
Tipe-p.
7. Bahan nuklir memiliki sifat yang sangat berbahaya yaitu fusi radiasi yang bias
membahayakan kesehatan mahluk hidup.
8. Bahan khusus terdiri dari alat alat yang menunjang proses distribusi listrik baik
sebagai konduktor, isolator maupun semi konduktor.
9. Dari ke – 7 bahan listrik tersebut memiliki kegunaan masing – masing.

3.2 Saran

Bahan – bahan listrik diatas merupakan bahan listrik yang sering digunakan oleh
masyarakat maupun perusahaan tertentu untuk berbagai alat elektronik. Yang perlu
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat mulai sekarang ini adalah meningkatkan
pengetahuan mengenai bahan listrik.
PERTANYAAN
1. Dibawah ini yang merupakan sifat dari bahan ferromagnetik adalah ?
A. Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
B. Permeabilitas bahan ini: u <> o.
C. Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang
lebih besar.
D. Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul
lebih kecil.
E. Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya adalah nol.
Jawaban : A
2. Dimana sajakah semikonduktor digunakan?
A. Alat pemasak
B. Kompor induksi
C. Transistor
D. Stop kontak
E. Lampu

Jawaban : C

3. Apa sifat semikonduktor pada temperatur ruangan ?


A. Isolator
B. Konduktor
C. Semikonduktor
D. Semisolator
E. Konduktor dan isolator
Jawaban : B
4. Mengapa Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik ?
A. Karena bahannya mudah ditemukan
B. Karena konduktansinya yang tidak dapat diubah-ubah.
C. Karena bisa menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron)
D. karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan
materi lain (biasa disebut pendonor elektron)
Jawaban : D
5. Manakah yang termasuk bahan yang biasa digunakan pada semi
konduktor ?
A. Silikon (Si), germanium (Ge), dan gallium arsenide
B. Hcl
C. Besi
D. Al
Jawaban : A
6. Berapa jenis bahan semikonduktor ?
A. 1
B. 2
C. 4
D. 3
Jawaban : B
7. Berikut ini yang faktor mempengaruhi konduktivitas dari bahan
semikonduktor adalah ( kecuali )?
A. Suhu
B. Muatan elektron
C. Mobilitas
D. Cahaya
Jawaban : D
8. Yang tidak termasuk contoh bahan ferromagnetik adalah ?
A. Besi
B. Kayu
C. Baja
D. Nikel
Jawaban : B
9. Yang termasuk bahan paragmagnetik adalah ?
A. Nikel
B. Baja
C. Besi silikon
D. Kayu
Jawaban : D

10. Berikut yang tidak termasuk bahan diamagnetik adalah ?


A. Tembaga
B. Emas
C. Perak
D. Nikel
Jawaban : D
11. Terbagi dalam berapa macam Jenis semikonduktor ekstrinsik ?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Jawaban : B
12. Apa yang dimaksud dengan dopant ?
A. Atom pembersih
B. Unsur pentavalen
C. Atom pengotor
D. Bahan-bahan yang mempunyai sifat semikonduktif
Jawaban : C
13. Apa tujuan doping atau penyuntikan pada Semi konduktor ekstrinsik ?
A. Meningkatkan konduktivitas semikonduktor, dan memperoleh semi
Konduktor dengan hanya satu pembawa muatan (electron atau hole) saja.
B. Untuk menghasil atom pengotor.
C. Agar atom menjadi lebih bersih
D. Agar menghasilkan jenis atom baru
Jawaban : A

14. Apakah nama lain dari penyekat ?


A. Konduktor
B. Semikonduktor
C. Isolator
D. Magnetik
Jawaban : C
15. Berikut ini yang tidak termasuk sifat dari bahan penyekat adalah ?
A. Sifat Kelistrikan
B. Sifat mekanis
C. Sifat termis
D. Sifat magnetik
Jawaban : D
16. Dalam bentuk apa sajakah bahan penyekat kecuali ?
A. Bentuk padat
B. Bentuk cair
C. Bentuk gas
D. Bentuk besi
Jawaban : D
17. Apakah fungsi dari bahan penyekat pada umumnya ?
A. Mengaliri listrik
B. Sebagai penghambat aliran listrik
C. Untuk memisahkan bagian – bagian yang bertegangan atau bagian –
bagian yang aktif.
D. Sebagai hiasan saja.
Jawaban : C
18. Berikut ini yang tidak termasuk dari sifat bahan konduktor atau penghantar
listrik adalah ?
A. Koefisien suhu tahanan,
B. Daya hantar panas,
C. Kekuatan tegangan tarik
D. Tahan terhadap debu.
Jawaban : D
19. Berikut ini yang merupakan sifat atau ciri suatu konduktor yang baik
( kecuali ) ?
A. Konduktifitas / daya hantarnya cukup baik.
B. Daya hantar yang rendah.
C. Kekuatan mekanis (kekuatan tariknya cukup tinggi) .
D. Koefisien muai panjang kecil.
Jawaban : B
20. Apakah nama lain dari atom pengotor ?
A. Atom donor.
B. Atom helium.
C. Atom palladium.
D. Atom arsenic.
Jawaban : A
DAFTAR PUSTAKA

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-bahan-penyekat.html

http://jonioke.blogspot.com/2010/04/sifat-bahan-isolator.html

http://www.scribd.com/doc/51137867/ILMU-BAHAN-TEKNIK

http://www.scribd.com/doc/57124587/Diamagnetic
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-magnetis.html

http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-isolator.html

http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-semi-konduktor.html

http://penjagahati-zone.blogspot.com/2011/01/diamagnetic-paramagnetik-dan.html

http://www.scribd.com/doc/49076490/Paramagnetik

https://www.elektroindonesia.com/elektro/elek32a.html

http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-konduktor.html

Anda mungkin juga menyukai