Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Program
prioritas pembangunan kesehatan pada periode tahun 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan (KEMENKES, 2019).

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh pendekatan, kebijakan,


dan strategi program yang tepat serta sasaran yang jelas. Upaya pembangunan kesehatan di Indonesia perlu
diselenggarakan secara terintegrasi sehingga sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan
efisien. Sasaran pembangunan kesehatan perlu difokuskan kepada keluarga, dengan dihidupkannya
kembali “pendekatan keluarga”. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat
sangat menentukan dalam pengambilan keputusan menuju arah kebijakan dan strategi pembangunan
kesehatan yang tepat (KEMENKES, 2017).
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam meluncurkan visi regional
di sektor kesehatan, yaitu Jakarta Sehat untuk semua. Untuk mencapai visi ini, Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta telah menentukan kondisi yang harus dicapai oleh stafnya, yaitu melalui Standar Layanan
Minimum (SPM) DKI Jakarta, yang telah disebut dalam Keputusan Gubernur No. 12 tahun 2007. Pusat
Kesehatan Kabupaten Tanah Abang sebagai salah satu unit pelaksana dari Unit Teknis Layanan Kesehatan
DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk menerapkan Keputusan Gubernur dengan menerapkan pola
perawatan kesehatan baik secara individu maupun kesehatan masyarakat yang mengacu pada SPM.
Melalui Visi dan Misi yang telah diluncurkan oleh Puskesmas Kabupaten Tanah Abang, diharapkan
pencapaian ini dapat terlaksana secara optimal.
1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di
wilayah kerjanya (Permenkes 75 tahun 2014).
1.2.2 Tujuan Puskesmas
Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, tujuan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas yaitu:

a. Mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

1.2.3 Prinsip Penyelengaraan, Tugas dan Fungsi Puskesmas


1) Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
a. Paradigma sehat;
b. Pertanggungjawaban wilayah;
c. Kemandirian masyarakat;
d. Pemerataan;
e. Teknologi tepat guna; dan
f. Keterpaduan dan kesinambungan (Permenkes 75 tahun 2014).
2) Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat (Permenkes 75 tahun 2014).
3) Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya (Permenkes 75 tahun
2014).

1.2.4 Peran Puskesmas


Konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi
pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta
menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana
kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga
dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan
kesehatan secara komperhensif dan terpadu (Permenkes No.75 tahun 2014).
1.2.5 Upaya
Kesehatan
Puskesmas
Puskesmas menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama dan kesehatan
perseorangan tingkat pertama.
Upaya kesehatan dilaksanakan
secara terintegrasi dan
berkesinambungan (Permenkes
Gambar 1. Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
No. 75 tahun 2014).

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan.

1) Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:


a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
2) Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. Upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan satu hari (one day care)
d. Home care
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

1.2.6 Wilayah Kerja Puskesmas

Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan dan kondisi
masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan
penyelenggaraan. Puskesmas dikategorikan menjadi (Permenkes No.75 tahun 2014):
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan

Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4
(empat) kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non agraris, terutama
industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah
sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan memiliki karakteristik sebagai
berikut:
6. Memprioritaskan pelayanan UKM

7. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi Masyarakat


8. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat.
9. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
10. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang sesuai dengan
pola kehidupan masyarakat perkotaan.
B. Puskesmas Kawasan Pedesaan

Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4
(empat) kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan radius lebih dari
2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
oleh Puskesmas kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat
perdesaan.

C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil

Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau, atau pesisir
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang pergi dari ibukota
kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang
iklim atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan kewenangan tertentu bagi
dokter, perawat, dan bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat di
kawasan terpencil dan sangat terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus pulau/cluster dan/atau pelayanan
kesehatan bergerak untuk meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan
dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksebilitas.

Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen
kesehatan provinsi.
1.3 Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
1.3.1 Luas dan Batas Wilayah

Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu dari 8 (delapan) Kecamatan di wilayah
Kotamadya Jakarta Pusat terletak pada Bujur Timur 160.48’66” dan Lintang Selatan 6 0 22’14” serta
berada pada ketinggian 2,60 M diatas permukaan laut. Batas wilayah Kecamatan Tanah Abang:

 Utara : Kecamatan Gambir


 Timur : Kecamatan Menteng
 Selatan : Kodya Jakarta Selatan ( JL.Gatot Subroto )
 Barat : Kodya Jakarta Barat

Gambar 2 Peta Kecamatan Tanah Abang

Luas wilayah Kecamatan Tanah Abang


adalah 9,3 km2, terdiri dari 7 kelurahan, 64 RW, 714 RT. Kelurahan tersebut adalah:

 Kampung Bali : 0,73 km2


 Kebon Kacang : 0,71 km2
 Kebon Melati : 1,26 km2
 Petamburan : 0,90 km2
 Bendungan Hilir: 1,58 km2
 Karet Tengsin : 1,53 km2
 Gelora : 2,59 km2
1.3.2 Keadaan Demografis
Jumlah penduduk di Kecamatan Tanah Abang pada tahun 2018 sebanyak 141.732 orang dengan
jumlah penduduk terbesar terdapat pada kelurahan Kebon Melati yaitu sebesar 29.843 jiwa. Berikut tabel
jumlah penduduk per kepala keluarga dan kelamin:

Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perkelurahan Di Kecamatan Tanah Abang Tahun 2018

Jumlah Penduduk Jumlah KK


No Kelurahan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kampung Bali 6412 6574 12986 2724
2 Kebon Kacang 11755 11656 23411 5308
3 Kebon Melati 15119 14724 29843 7630
4 Karet Tengsin 10945 9823 20768 3491

5 Petamburan 14126 13556 27682 6772


6 Bendungan Hilir 11364 11952 23316 5148
7 Gelora 1912 1724 3636 511
Jumlah 71633 70099 141732 31584
Sumber : Profil Kesehatan Kecamatan Tanah Abang tahun 2018

1.4 Visi dan Misi Puskesmas Tanah Abang


1.4.1 Visi Puskesmas Tanah Abang
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang menjadi Puskesmas terdepan pilihan utama masyarakat
Jakarta.

1.4.2 Misi Puskesmas Tanah Abang

1. Meningkatkan SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang berkarakter dan berkualitas.


2. Memberikan pelayanan prima secara paripurna

3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat guna berbasis tekhnologi terkini.
4. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis.

5. Menjalin kemitraan yang efektif dan berkesinambungan dengan lintas sektor terkait
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kecamatan Tanah Abang terdiri dari 4 puskesmas kelurahan dan
1 puskesmas kecamatan

1. Puskesmas kecamatan Tanah Abang dengan cakupan wilayah kerja terdiri dari: Bendungan
Hilir, Kebon Kacang , dan Kebon Melati
Alamat: Jl. Danau Toba Blok A Nomor 1, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Kota Jakarta, Pusat,
RT.20/RW.4, Bendungan Hilir, Central Jakarta City, Jakarta
2. Puskesmas Kelurahan Gelora dengan cakupan wilayah kerja terdiri dari Kelurahan Gelora
Alamat: Jl. Gelora No.2, RT.1/RW.3, Gelora,Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta

3. Puskesmas Kelurahan Karet Tengsindengan cakupan wilayah kerja terdiri dari


Kelurahan Karet Tengsin
Alamat: Jl. Karet Pasar Baru Barat VII No. No.19, RT.13/RW.2, Karet Tengsin , Tanah Abang,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10220
4. Puskesmas Kelurahan Petamburan dengan cakupan wilayah kerja terdiri dari Kelurahan
Petamburan

Alamat: Jl. Administrasi II No.24, RT.7/RW.8, Bend. Hilir, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210
5. Puskesmas Kelurahan Kampung Bali dengan cakupan wilayah kerja terdiri dari Kelurahan
Kampung Bali
Alamat: Jl. Kp. Bali 23, RT.9/RW.7, Kp. Bali, Jakarta Pusat, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10250
A. Unit Layanan Kesehatan

1. Layanan Kesehatan Lansia


2. Layanan Kesehatan IGD 24 Jam
3. Layanan Medis Tindakan
4. Layanan Kesehatan Umum
5. Layanan Kesehatan TB Paru
6. Layanan Rumah Bersalin
7. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
8. Layanan Kesehatan MTBS
9. Layanan Kesehatan Imunisasi
10. Layanan Kesehatan PTM
11. Layanan Kesehatan Jiwa
12. Layanan Kesehatan Gigi
13. Layanan Kesehatan PKPR
14. Layanan laboratorium
1.5 Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tanah Abang
Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang meliputi 9 program yaitu:
1. Pengendalian vector
2. Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU)
3. Pemeriksaan tempat pengolahan makanan (TPM)
4. Sanitasi total berbasis masyaralat (STBM)
5. Pemeriksaan kualitas air limbah
6. Pemeriksaan kualitas fisik Gedung
7. Orientasi kader
8. Pemeriksaan cholinesterase
9. Pemantauan pos UKK

1.5.1 Pengendalian Vektor


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang menjalani kegiatan pengendalian vektor berupa
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus, fogging focus,pemeriksaan jentik berkala (PJB),
dan penyelidikan epidemiologi (PE).

Tabel 2 Laporan PE di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Januari-Desember 2019

Penyelidikan
Wilayah Puskesmas Kejadian Target Cakupan
No Epidemiologi
Kecamatan Tanah Abang DBD (%) (%)
(+) (-)
1 Kelurahan Kebon Kacang 25 17 8 100 100
2 Kelurahan Kebon Melati 23 11 12 100 100
3 Kelurahan Kampung Bali 19 11 8 100 100
4 Kelurahan Petamburan 15 7 8 100 100
5 Kelurahan Karet Tengsin 5 3 2 100 100
6 Kelurahan Bendungan 16 8 8 100 100
Hilir
7 Kelurahan Gelora 0 0 0 100 100
Total 103 57 46 100 100

Penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh tim kesling berdasarkan pada laporan kejadian
DBD di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Pemeriksaan dilakukan pada 20 rumah
disekitar rumah penderita. Target penyelidikan dilakukan sesuai jumlah laporan kejadian DBD di masing-
masing wilayah yang dilaporkan. Wilayah Kelurahan Gelora tidak dilakukan penyelidikan karena tidak ada
laporan kejadian DBD di wilayah tersebut. Berdasarkan pada data tersebut, PE yang dilakukan yaitu pada 6
wilayah kelurahan yang dilaporkan dengan total 103 lokasi. Penyelidikan Epidemiologi tercapai sesuai
target disetiap wilayah yang dilaporkan. Apabila PE (+) maka akan dilakukan tindakan 3MPlus dan
Fogging, sedangkan untuk PE (-) hanya akan dilakukan tindakan 3MPlus.
Tabel 3 Laporan PSN (3M Plus) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Januari-
Desember 2019

No Wilayah Puskesmas Kecamatan PE (-) Target Cakupan


Tanah Abang
1 Kelurahan Kebon Kacang 8 8 8
2 Kelurahan Kebon Melati 12 12 12
3 Kelurahan Kampung Bali 8 8 8
4 Kelurahan Petamburan 8 8 8
5 Kelurahan Karet Tengsin 2 2 2
6 Kelurahan Bendungan Hilir 8 8 8
7 Kelurahan Gelora 0 0 0
Total 46 46 46

Penyelidikan epidemiologi yang telah dilakukan hasil PE (-) sehingga perlu dilakukan tindakan
PSN 3M Plus. Target pelaksanaan tindakan tersebut sesuai dengan jumlah PE (-) di 6 wilayah kelurahan
yang dilaporkan, dengan total 46 lokasi. Kelurahan Gelora tidak dilakukan karena tidak ada laporan
kejadian DBD sehingga tidak dilakukan PE. Pelaksanaan tindakan tersebut mencapai target disetiap
kelurahan yang dilaporkan.

1.5.2 Fogging Focus


Pengasapan (fogging) adalah penyemprotan dengan cara mencampurkan minyak dengan insektisida
kemudian dipanaskan sehingga menjadi semacam kabut asap yg sangat halus.

a. Tujuan

Tujuan dari fogging adalah untuk membunuh sebagian besar vektor infektif dengan cepat, sehingga
rantai penularan segera dapat diputuskan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan
kepadatan vektor selama waktu yang cukup sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri.

b. Tolak Ukur

Fogging akan dilakukan jika ditemukan angka bebas jentik di wilayah tersebut kurang dari 95 persen
dan telah terjadi penularan penyakit DBD dari satu orang ke orang lain.

c. Ruang Lingkup

Di wilayah tempat terjadinya demam berdarah sampai radius 100 meter dari wilayah kejadian demam
berdarah.
Tabel 4 Laporan Fogging di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Januari - Desember 2019

Program
Fogging
No Wilayah Puskesmas Kecamatan Target Pencapaian
Tanah Abang
I II
1 Kelurahan Kebon Kacang 17 17 17 17
2 Kelurahan Kebon Melati 11 11 11 11
3 Kelurahan Kampung Bali 11 11 11 11
4 Kelurahan Petamburan 7 7 7 7
5 Kelurahan Karet Tengsin 3 3 3 3
6 Kelurahan Bendungan Hilir 8 8 8 8
7 Kelurahan Gelora 0 0 0 0
Total 57 57 57 57

Penyelidikan epidemiologi yang telah dilakukan terdapat hasil PE (+) sehingga perlu dilakukan
tindakan PSN 3MPlus dan Fogging di 6 kelurahan yang dilaporkan dengan 57 lokasi. Pelaksanaan fogging
tercapai sesuai target di 6 kelurahan.

1.5.3 Pemeriksaan Jentik berkala (PJB)


Angka bebas jentik (ABJ) adalah seluruh kegiatan masyarakat bersama pemerintah untuk mencegah
dan mengendalikan penyakit DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara terus menerus
dan berkesinambungan. (Departemen Kesehatan, Ditjen PP dan PL).

a. Tujuan

Kegiatan Pemeriksaan Jentik berkala (PJB) ini dilakukan bertujuan mengetahui besarnya resiko populasi
di suatu wilayah terhadap kemungkinan terkena penyakit DBD, di samping sebagai acuan petugas
memberantas tempat- tempat perkembang biakan nyamuk Aedes melalui upaya pembinaan peran serta
masyarakat sehingga penyakit DBD dapat dicegah dan dibatasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang.

b. Sasaran
Dari kegiatan ini sasarannya antara lain pemukiman penduduk di tujuh kelurahan wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Melalui Pemeriksaan jentik berkala bersama dengan jumantik,
untuk perencanaan kegiatan abatisasi selektif, dan pemberantasan sarang nyamuk.
Tabel 5 Laporan PJB di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun 2019

Program PJB
No Wilayah Pemeriksaan Jumlah Target Pencapaian
Puskesmas Bangunan (%) ABJ (%)
(+) (-)
Kecamatan Tanah
Abang
1 Kelurahan Kebon 10 90 100 ≥95 90.0
Kacang
2 Kelurahan Kebon 10 90 100 ≥95 90.0
Melati
3 Kelurahan 15 85 100 ≥95 85.0
Kampung Bali
4 Kelurahan 4 96 100 ≥95 96.0
Petamburan
5 Kelurahan Karet 13 87 100 ≥95 87.0
Tengsin
6 Kelurahan 8 92 100 ≥95 92.0
Bendungan Hilir
7 Kelurahan Gelora 6 94 100 ≥95 94.0
Total 66 634 700 ≥95

Pemeriksaan jentik berkala (PJB) merupakan kegiatan kesling yang dilakukan per 3 bulan dalam
setahun. Pemeriksaan dilakukan terhadap 100 bangunan pada masing-masing kelurahan. Target setiap
bangunan di wilayah kelurahan yang diperiksa ialah angka bebas jentik (ABJ) ≥ 95%. Pada hasil
pemeriksaan diatas hanya wilayah kelurahan Karet Tengsin yang memiliki ABJ ≥ 95%. Sedangkan
untuk 6 kelurahan lainnya ABJ masih ≤95%.

1.5.4 Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum (TTU)


Kegiatan pemantauan TTU ini dilaksanakan agar TTU yang adamemenuhi syarat kesehatan
terutama tersedianya sarana sanitasi dasar seperti air bersih, jamban sehat, tempat pembuangan sampah
serta memenuhi syarat dari segi kebersihan, pencahayaan, kebisingan, kelembapan.

Sanitasi sendiri merupakan suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan
fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.

a. Tujuan

1. Terciptanya rumah dan perumahan/pemukiman/TTU yang memenuhi sarat kesehatan, terutama


pada aspek penyehatan air bersih, pengelolaan limbah dan kotoran, pengelolaan sampah, konstruksi
bangunan, intensitas pencahayaan, kapasitas kebisingan, penghawaan dan penyehatan makanan dan
minuman, serta sarana dan prasarana pemukiman.

2. Membantu masyarakat menolong dirinya sendiri agar terhindar dari penyakit yang ditularkan
ditempat-tempat umum.

3. Membantu pengusaha dan pengelola tempat-tempat umum (TTU) dengan memberikan penyuluhan,
pembinaan dan pengawasan sehingga TTU tidak menjadi sumber penularan penyakit.

b. Landasan Hukum

SK Gubernur DKI Jakarta No. 502 Tahun 1996 tentang kewajiban memiliki sertifikat laik sehat bagi
restoran dan usaha rumah makan bagi usaha jasa boga di DKI Jakarta.

c. Tolak Ukur

Jumlah TTU yang terinspeksi setiap bulan.

d. Ruang Lingkup

Penyehatan air bersih, kualitas hidup, konstruksi/ bangunan, pengelolaan air limbah, pengolahan
sampah, pembuangan kotoran, intensitas kebisingan, intensitas pencahayaan, penghawaan, dan
penyehatan makanan serta minuman.

e. Sasaran TTU

Tempat sarana terdiri dari sekolah, pasar sehat atau tradisional, dan fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas).

Tabel 1.8 Laporan Inspeksi TTU di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Tahun 2019
Program TTU
No Wilayah Lokasi Jumlah Target Cakupan
Puskesmas (Sekolah, Pasar (%) (%)
sehat,Fasyankes,Hotel)
MS TMS
1 Kelurahan 3 2 5 100% 60%
Kebon
Kacang
2 Kecamatan 1 0 1 100% 100%
Tanah
Abang
3 Kelurahan 4 3 7 100% 57%
Kebon
Melati
4 Kelurahan 4 2 6 100% 66%
Karet
Tengsin
5 Kelurahan 2 0 2 100% 100%
Petamburan
6 Kelurahan 4 0 4 100% 100%
Kampung
Bali
7 Kelurahan 1 0 1 100% 100%
Gelora
Total 19 7 26 100% 83%

Jumlah TTU yang di periksa oleh tim kesling dari bulan Januari – 2019 dengan target
inspeksi selama periode tersebut ialah 26 lokasi. TTU meliputi sekolah, pasar, dan fasilitas
pelayanan kesehatan (puskesmas). Target inspeksi masing-msing wilayah adalah minimal 1
lokasi/bulan. Didapatkan target TTU 100% pada periode tahun 2019, terdapat 3 kelurahan yang
tidak mencapai target yaitu kelurahan kebon kacang ( 60% ), kelurahan kebon kacang (57%) dan
kelurahan karet tengsin (66%).

1.5.5 Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)


Tempat pengolahan makanan merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang, dan
berpotensi menjadi penyebaran penyakit. Contoh TPM antara lain jasa boga, hotel, sentra jajanan makanan,
restoran, DAMIU, dan kantin sekolah. (Kementrian Kesehatan). TPM sehat adalah tempat umum dan
tempat pengelolaan makanan dan minuman harus memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air
bersih tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas
ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
a. Tujuan

1. Membantu masyarakat agar terhindar dari penyakit bawaan makanan, yang menyertai dan makanan
sebagai tempat berkembangnya bibit penyakit.

2. Membantu pengusaha tempat pengolahan makanan (TPM) dalam menyiapkan makanan sehat
dengan memberikan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan terhadap makanan yang diperdagangkan.

b. Landasan Hukum

1. Permenkes RI No. 304/Menkes/Per/IV/1989 tentang Persyaratan Rumah Makan dan Restoran.

2. SK Gubernur DKI Jakarta No. 502 Tahun 1996 tentang kewajiban memiliki sertifikat laik sehat
bagi hotel, restoran dan usaha rumah makan bagi usaha jasa boga di DKI Jakarta.

c. Tolak Ukur

Jumlah TPM yang terinspeksi setiap bulan.

d. Ruang Lingkup
Mencakup pemeriksaan terhadap kantin sekolah, Depot air minum isi ulang (DAMIU), dan restoran
makanan atau rumah makan.

Tabel 1.9 Laporan Inspeksi TPM di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Januari–Juli 2019

Program TPM Ju Targ Caku


No Wilayah
Kantin mla et pan
Puskesmas RM/ Resto DAMIU
Sekolah h (%) (%)
TMS TM TM
MS MS MS
S S
Kelurahan
1 1 0 0 0 4 0 5 100 100%
Kebon
%
Kacang
Kecamatan
2 3 0 0 2 1 0 6 100 67%
Tanah
%
Abang
Kelurahan
3 1 16 0 100 47%
Kebon
12 6 1 36 %
Melati
Kelurahan
4 0 6 0 100 50%
Karet
4 1 3 16 %
Tengsin

5 Kelurahan 0 0 2 10 1 0 13 100 23%


Petamburan %

Kelurahan
6 0 0 0 0 2 1 3 100 67%
Kampung
%
Bali
Kelurahan 100
7 14 1 0 0 1 0 16 94%
Gelora %
2 34 1 100
Total 34 9 13 95 64%
%

Inspeksi tempat pengelolaan makanan meliputi rumah makan atau resto,


DAMIU, dan kantin sekolah yang sudah terdaftar di masing-masing wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Inspeksi dilakukan rutin setiap bulan dalam setahun. Target inspeksi
masing-masing wilayah kelurahan adalah minimal 2 lokasi/bulan untuk kelurahan Kebon Melati, dan
minimal 1 lokasi/bulan untuk kelurahan lainnya. Selama Januari–Juli 2019 jumlah TPM yang diinspeksi
oleh tim Kesling Periode Januari-Juli 2019 adalah 95 lokasi. Didapatkan target TPM 100% pada periode
Januari- Juli 2019, terdapat 6 kelurahan yang tidak mencapai target yaitu Kecamatan Tanah Abang (67%),
Kelurahan Kebon Melati (47%) dan Kelurahan Karet Tengsin (50%), Kelurahan Petamburan (23%),
Kelurahan Kampung Bali (67%) dan Kelurahan Gelora (94%)

1.5.6 Sanitasi Total Berbasis Masyaralat (STBM)


STBM pada Puskesmas Kecamatan Tanah Abang terdapat di 3 wilayah kerja yaitu Kelurahan
Kebon Kacang, Kelurahan Bendungan Hilir, dan Kelurahan Gelora.

Program STBM
Jumlah
Wilayah Puskesmas Target Pencapaian
Sosialisasi

Verifikasi

Deklarasi
Pemicuan

No Kecamatan Tanah
Abang

1 Kelurahan Kebon √ - - - 1 Terlaksana Tidak


Kacang Terlaksana
2 Kelurahan Bendungan √ √ √ - 1 Terlaksana Terlaksana
Hilir
3 Kelurahan Kebon - - - - 0 -
Melati
4 Kelurahan Karet - - - - 0 -
Tengsin
5 Kelurahan Petamburan - - - - 0 -
6 Kelurahan Kampung - - - - 0 -
Bali
7 Kelurahan Gelora √ √ √ - 1 Terlaksana Terlaksana
Total 3 2 2 0 3 3 Lokasi 2 Lokasi
Terlaksana Terlaksana

Proses pelaksanaan program tersebut ditargetkan hingga proses verifikasi STBM di 3 wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Total wilayah yang sudah dilakukan hingga tahap verifikasi ialah 2
lokasi yaitu Kelurahan Bendungan Hilir dan Kelurahan Gelora.

Tabel 1.10 Laporan Verifikasi STBM di Wilayah Kerja Puskesmas


Kecamatan Tanah Abang tahun 2019
Program STBM
No Wilayah Jum Target Pencapai
Sosial Pemi Veriv Dekl
Puskesmas lah (%) an (%)
isasi cuan ikasi arasi
Kelurahan
1 1 100% 25%
Kebon
Kacang √ - - -
2 Kecamatan
√ √ √ - 1 100% 75%
Tanah Abang
Kelurahan
3 √ √ √ - 1 100% 75%
Gelora
Total 4 2 2 0 3 100% 58%

Program STBM merupakan target yang harus dilakukan pada 3 wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Dari tujuh Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan
Tanah Abang hanya 3 Puskesmas Kelurahan yang mempunyai program STBM. Dari 3
puskesmas kelurahan belum ada yang mencapai target yaitu Kelurahan Kebon Kacang (25%),
Kecamatan Tanah Abang (75%), dan Kelurahan Gelora (75%). Sedangkan pada kelurahan lain
t mempunyai program STBM. Kelurahan yang memiliki program STBM sedang mngikuti
akreditasi sedangkan untuk puskesmas yang lain sedang tidak mengikuti akreditasi.
1.5.7 Pemeriksaan Kualitas Air Limbah
Air limbah adalah sisa air yang digunakan dalam industri atau rumah tangga yang dapat
mengandung zat tersuspensi dan zat terlarut. Air limbah adalah air yang dikeluarkan oleh industri akibat
proses produksi dan pada umumnya sulit diolah karena biasanya mengandung beberapa zat seperti : pelarut
organik zat padat terlarut, suspended solid, minyak dan logam berat.

a. Tujuan
1. Environmental surveillance yakni tujuan untuk mendeteksi dan mengukur pengaruh yang
ditimbulkan oleh suatu pencemar terhadap kualitas lingkungan dan mengetahui perbaikan kualitas
lingkungan setelah pencemar tersebut dihilangkan.
2. Establishing water-quality criteria yakni tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara
perubahan variabel-variabel ekologi perairan dengan parameter fisika dan kimia, untuk
mendapatkan baku mutu kualitas air.
3. Appraisal of resources yakni tujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air pada suatu tempat
secara umum.
b. Tolak Ukur
1) Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.
2) Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
3) Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya
sehari-hari.
4) Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit.
5) Tidak terbuka dan harus tertutup.
6) Tidak menimbulkan bau dan aroma tidak sedap
c. Ruang Lingkup
Pencemaran yang mengakibatkan penurunan kualitas air dapat berasal dari limbah terpusat (point
sources) seperti: limbah industri limbah usaha peternakan, perhotelan, rumah sakit dan limbah tersebar
(non point sources) seperti: limbah pertanian, perkebunan dan domestik.

Tabel 1.11 Laporan pemeriksaan kualitas air limbah (IPAL) di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2019
Pemeriksaan Kualitas Jumlah
No Wilayah Puskesmas Target Cakupan
Air Limbah (IPAL)
(%) (%)
MS TMS

1 Kelurahan Kebon Melati 0 2 2 100% 0%

2 Kelurahan Petamburan 3 0 3 100% 100%


3 Kecamatan Tanah Abang 1 4 5 100% 25%
Total 4 6 10 100% 75%
Program IPAL merupakan target yang harus dilakukan pada 3 wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang yaitu Kelurahan Kebon Melati, Kelurahan Petamburan, dan Kecamatan Tanah Abang.
Dikarenakan ketersediaan alat yang ada pada 3 Puskesmas tersebut. Pemeriksaan kualitas air limbah
dilakukan pada 10 lokasi menggunakan parameter pemeriksaan biologi dan kimiawi. Target pemeriksaan
tersebut ialah seluruh lokasi tersebut memenuhi syarat. Didapatkan 2 Kelurahan tidak mencapai target yaitu
Kelurahan Kebon Melati (0%) dan Kecamatan Tanah Abang (25%). Sedangkan pada kelurahan lain tidak
mempunyai alat dan program IPAL. Kelurahan yang memiliki alat pemeriksaan kualitas air limbah sedang
mngikuti akreditasi sedangkan untuk puskesmas yang lain sedang tidak mengikuti akreditasi.

1.5.8 Orientasi Kader


Pelaksanaan orientasi kader kesehatan ialah terhadap kader jumantik meliputi sharing serta update
mengenai DBD pada bulan Januari.

Wilayah Puskesmas Kecamatan Program Orientasi Target Pencapaian


No
Tanah Abang Kader Kesehatan (%) (%)
1 Kelurahan Kebon Kacang 30 100.0 100.0
2 Kelurahan Bendungan Hilir 30 100.0 100.0
3 Kelurahan Kebon Melati 30 100.0 100.0
4 Kelurahan Karet Tengsin 30 100.0 100.0
5 Kelurahan Petamburan 30 100.0 100.0
6 Kelurahan Kampung Bali 30 100.0 100.0
7 Kelurahan Gelora 30 100.0 100.0
Total 210 100.0 100.0

Target orientasi ini yaitu 100% dari seluruh 210 kader dengan 30kader/kelurahan. Pelaksanaan
orientasi tersebut terlaksana sesuai target yang telah ditetapkan.
1.5.9 Pemantauan Pos UKK
Pos UKK (Unit Kesehatan Kerja) adalah salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok
pekerja informal, yang merupakan tindakan preventif melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

Wilayah Puskesmas
Pemantauan Pos
No Kecamatan Tanah Abang Jumlah Target Pencapaian
UKK
1 Kelurahan Kebon Kacang - - - -
2 Kelurahan Bendungan Hilir UMKM P45 1 Inspeksi Inspeksi
3 Kelurahan Kebon Melati - - - -
4 Kelurahan Karet Tengsin - - - -
5 Kelurahan Petamburan - - - -
6 Kelurahan Kampung Bali - - - -
7 Kelurahan Gelora Harrys 1 Inspeksi Inspeksi
Palmer
Total 2 Pos 2 Inspeksi Inspeksi

Jumlah Pos UKK yang perlu dilakukan inspeksi oleh tim kesling Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang adalah 2 lokasi yaitu Kelurahan Bendungan Hilir dan Kelurahan Gelora. Target tim kesling ialah
menginspeksi seluruh lokasi tersebut dan telah dilakukan inspeksi pada 2 lokasi tersebut.

1.6 Identifikasi Masalah


Dari berbagai hasil pencapaian program Kesehatan Lingkungan yang dievaluasi di wilayah kerja
Puskesmas Tanah Abang Periode Januari – Mei 2019, program-program yang tidak memenuhi standar
yaitu kurang dan lebih dari target yang selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Program dievaluasi karena
adanya masalah pada program tersebut yaitu belum mencapai atau melampaui target yang sudah
ditetapkan, adanya kemudahan dalam mengakses data serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap.
Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain:

1. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan Kebon


Kacang Tahun 2019 sebesar 90%.
2. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan
Bendungan Hilir Tahun 2019 sebesar 92%
3. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan Kebon
Melati Tahun 2019 sebesar 90%.
4. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan
Petamburan Tahun 2019 sebesar 96%.
5. Cakupan kegiatan angka bebas jentik (ABJ) di puskesmas kelurahan Karet
Tengsin Tahun 2019 sebesar 87%.
6. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Tahun 2019 sebesar 85%.
7. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan Gelora
Tahun 2019 sebesar 94%.
8. Cakupan program inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) di Puskesmas Kelurahan Kebon
Kacang Tahun 2019 sebesar 60%
9. Cakupan program inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) di Puskesmas Kelurahan Kebon Melati
Tahun 2019 sebesar 57%
10.Cakupan program inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) di Puskesmas Kelurahan Karet
Tengsin Tahun 2019 sebesar 66%
11.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Tahun
2019 sebesar 67%
12.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Tahun
2019 sebesar 47%
13.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Tahun
2019 sebesar 50%
14.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan Petamburan Tahun 2019
sebesar 23%
15.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Tahun
2019 sebesar 67%
16.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan Gelora Tahun 2019
sebesar 94%
17.Cakupan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang
Tahun 2019 sebesar 25%
18.Cakupan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Tahun 2019 sebesar 75%
19.Cakupan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas Kelurahan Gelora Tahun
2019 sebesar 75%
20.Cakupan program Pemeriksaan Kualitas Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kelurahan Kebon Melati
Tahun 2019 sebesar 0%
21.Cakupan program Pemeriksaan Kualitas Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Tahun 2019 sebesar 25%

1.7 Rumusan Masalah


Setelah identifikasi masalah dari program-program tersebut pada Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang Periode Januari – Desember 2019 terdapat beberapa poin yang menjadi masalah. Kemudian
dilakukan perhitungan dan pembandingan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan
apa yang telah terjadi (observed), dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik
sehinggga yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah dari cakupan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang adalah sebagai berikut:

1. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan Kebon


Kacang Tahun 2019 sebesar 90%.
2. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan
Bendungan Hilir Tahun 2019 sebesar 92%
3. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan Kebon
Melati Tahun 2019 sebesar 90%.
4. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan
Petamburan Tahun 2019 sebesar 96%.
5. Cakupan kegiatan angka bebas jentik (ABJ) di puskesmas kelurahan Karet
Tengsin Tahun 2019 sebesar 87%.
6. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Tahun 2019 sebesar 85%.
7. Cakupan kegiatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Kelurahan Gelora
Tahun 2019 sebesar 94%.
8. Cakupan program inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) di Puskesmas
Kelurahan Kebon Kacang Tahun 2019 sebesar 60%
9. Cakupan program inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) di Puskesmas
Kelurahan Kebon Melati Tahun 2019 sebesar 57%
10.Cakupan program inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) di Puskesmas
Kelurahan Karet Tengsin Tahun 2019 sebesar 66%
11.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2019 sebesar 67%
12.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan
Kebon Melati Tahun 2019 sebesar 47%
13.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan
Karet Tengsin Tahun 2019 sebesar 50%
14.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan
Petamburan Tahun 2019 sebesar 23%
15.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Tahun 2019 sebesar 67%
16.Cakupan program Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Puskesmas Kelurahan
Gelora Tahun 2019 sebesar 94%
17.Cakupan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas
Kelurahan Kebon Kacang Tahun 2019 sebesar 25%
18.Cakupan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2019 sebesar 75%
19.Cakupan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas
Kelurahan Gelora Tahun 2019 sebesar 75%
20.Cakupan program Pemeriksaan Kualitas Air Limbah (IPAL) di Puskesmas
Kelurahan Kebon Melati Tahun 2019 sebesar 0%
21.Cakupan program Pemeriksaan Kualitas Air Limbah (IPAL) di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang Tahun 2019 sebesar 25%

Anda mungkin juga menyukai