LATAR BELAKANG
jiwa, dan tingkat kepadatan penduduk mencapai 2365,4 jiwa per km2
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 44 45 - 54 55 - 59 60 - 69 ≥ 70
Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau 1.890 rumah, dari jumlah rumah
tangga tersebut yang yang ber-Prilaku Hidup Bersih dan Sehat hanya 1.264
rumah tangga (66.88%) menunjukan bahwa persentase rumah tangga sehat di
Kecamatan Kresek masih kurang jika dibandingkan dengan standar pelayanan
minimal (65 %) (Wicaksono, 2009).
2. ASI Ekslusif
Air Susu Ibu diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang paling
tinggi manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek dari
berbagai kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan
Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), dari seluruh bayi 0 –
6 bulan yang ada sebanyak 800 bayi, sedangkan bayi yang diberi ASI
Ekslusif mencapai 791 bayi (91.38%), cakupan ini sudah melampaui target
pencapaian dibandingkan dengan target capaian kinerja minimal yaitu
80.00% (Wicaksono, 2009).
3. Posyandu
3. Motto
Motto Puskesmas Kresek adalah “ BERSINAR” yang artinya adalah :
1) BERSIH adalah Puskesmas bebas dari sampah lingkungan,
sampah medis dan non medis, sampah organic dan non
organik
2) SEHAT adalah memiliki lingkungan kerja yang sehat dan
tidak menjadi sumber penularan penyakit
3) INDAH adalah keselarasan penataan lingkungan kerja
4) NYAMAN adalah kondisi puskesmas yang menyenangkan
dalam memenuhi kepuasan pelanggan
5) AMANAH menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan
sepenuh hati dan bertanggungjawab
6) RAMAH memberikan pelayanan dengan penuh
kesantunan dengan moto pelayanan 5S (senyum safa salam
sopan dan santun)
1 0 p e n y ak i t t e r b an y ak d i P u s k e s mas Kr e s e k
300 266
250
200
150 121
109 98 98
100 74 73 72 67 64
50
0
i al t a s t cy gi
ns m PA ku gi ti ku Gi
te tis rm IS A ya
l tri A an it
pe
r
m
a
N o tis M as tis g n
ak
Hi eu us gi G gi Pr
e S
R h rt rin rin al
Pa F a fa in
go m
ir n do
La Ab
12
10
8
6
4
2
0
L P
Grafik 1.3 Jumlah Balita Gizi Buruk dan BGM Mendapatkan Pelayanan di Puskesmas Kresek
Tahun 2018
Penurunan jumlah balita gizi buruk ini karena upaya yang maksimal
dalam pembinaan keluarga balita di desa dan posyandu, koordinasi lintas
sektoral yang baik sehingga pengetahuan ibu balita cukup baik dan juga pola
asuh serta pola makan anaknya yang baik.
L
P 48%
52%
L P
Grafik 1.4 Proporsi Jumlah Balita Gizi Buruk dan BGM Berdasar jenis kelamin di
Kresek Tahun 2018
1.5. Gambaran Keluarga Binaan
Keluarga Binaan berada di Kampung Sondol, Desa Kemuning, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga binaan kelompok 6
terdiri dari 5 keluarga, yaitu:
1. Keluarga Tn. Ajip
2. Keluarga Tn. H. Toni
3. Keluarga Tn. M. Asman
4. Keluarga Tn. Wais
5. Keluarga Tn. Nawawi
Rute perjalanan dari Puskesmas Kresek menuju ke rumah keluarga binaan
sekitar 15 menit perjalanan dan sekitar 5 km.
Denah lokasi pemukiman keluarga binaan adalah sebagai berikut:
Tn.
Nawa Tn.Wais
wi
Tn. M.
Asman
Tn. H. Toni
Tn. Ajip
Penjual
2 Suhirat Perempuan 40 Menikah SD 1.500.00
Walini
0
Tidak
3 Annisa Perempuan 22 - SMA -
Bekerja
Tidur I
Kamar
Ruang Keluarga
Tidur II
Kamar
Gambar 4. Denah Rumah Tn. Ajip
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Ajip tinggal di rumah milik sendiri. Di dalam terdapat 1 ruang
keluarga, 1 ruang tamu,yang menjadi akses langsung pintu depan dengan lantai
ubin, 3 kamar tidur dengan alas keramik masing-masing, 1 dapur dengan alas
tanah dan 1 kamar mandi dengan alas tanah. Bangunan rumah tidak bertingkat
dengan atap terbuat dari genteng. Terdapat 4 buah jendela di seluruh ruangan
rumah. Ventilasi hanya terdapat di ruang tamu. Pencahayaan kurang terang,
sehingga kurang jelas untuk membaca. Di dalam rumah terdapat 5 lampu yang
berada di kamar tidur, ruang keluarga dan kamar mandi. Tidak tersedia tempat
sampah di dalam rumah, sampah dibakar di tempat pembuangan di tanah kosong
di belakang rumah. Tidak terdapat jamban hanya di penampungan yang dibuat
sendiri.
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Rusdi terletak di pemukiman padat penduduk. Bagian depan
rumah Tn. Rusdi ada jalan setapak dan di sebrangnya merupakan rumah tetangga.
Bagian belakang rumah Tn. Nadi menempel dengan rumah tetangga. Pada bagian
belakang rumah Tn. Ajip terdapat kebun kosong yang di gunakan Tn. Ajip untuk
membuang sampah dan membakar sampah.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Rusdi rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan
malam hari. Menu sehari-hari selalu dimasak oleh istrinya antara lain nasi, ikan
asin, sayur asam. Keluarga Tn. Rusdi jarang makan daging , ikan, buah dan susu.
Air minum didapat dari air bersih yang dimasak. Ny. Kusniah biasa menggunakan
air bersih yang dimasak untuk mencuci makanan dan untuk minum.
d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil. Ny Suhirat saat ini tidak
menggunakan alat kontrasepsi.
e. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Ketika keluarga Tn. Ajip sakit, mereka membeli obat warung setelah 3 hari
merasa tidak membaik baru keluarga Tn. Ajip pergi ke puskesmas. Seluruh
anggota keluarga Tn. Ajip tidak memiliki kartu BPJS. Tn Ajip sedang mengalami
batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu, disertai demam dan keringat dingin dan
sudah berobat ke puskesmas. Sedangkan Ny. Suhirat memiliki riwayat maag.
Anaknya yang kedua yaitu hamsah memiliki riwayat tb paru putus obat.
f. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Tn. Ajip bekerja sebagai supir dan Ny. Suhirat bekerja sebagai penjual
walini. Pemasukan didapatkan dari Tn. Ajip dan Ny Suhirat. Tn. Ajip mempunyai
kebiasaan merokok, 3-4 batang rokok yang dihabiskan dalam 1 hari. Tn. Jumanta
merokok sejak usia 25 tahun. Tn. Jumanta sehari-hari biasa merokok didalam
rumah. Anggota keluarga mandi 2x sehari memakai sabun mandi bersama, namun
handuk dan sikat gigi milik masing-masing. Untuk mencuci tangan anggota
keluarga hanya menggunakan air sebelum dan sesudah makan ataupun BAB.
Anggota keluarga Tn. Ajip jarang berolah raga. Ny. Suhirat biasanya melakukan
pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, dan mencuci baju dan menjual
walini yang kadang dibantu oleh anak pertamanya. Keluarga Tn. Ajip memiliki
kebiasaan membakar sampah dua kali sehari yang dilakukan di depan kebun
belakang rumah. Kebiasaan anak Tn. Ajip keluar rumah jarang memakai sendal.
Tabel 2. Faktor Internal Keluarga Tn. Ajip
No Kriteria Permasalahan
1. Olahraga Anggota keluarga Tn. Ajip jarang berolahraga
Garasi
Keluarga
Ruang
Motor
v
Tidur II
Kamar
Tidur I
Ruang Tamu Kamar
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Wais berada pada pemukiman yang padat. Di samping
kanan, kiri, serta depan rumah terdapat rumah tetangganya.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Wais memiliki kebiasaan makan dua hingga tiga kali
sehari. Sehari-hari Ny. Eros paling sering memasak lauk berupa tahu, tempe,
ikan, sayuran serta jarang mengonsumsi ayam daging, dan sangat jarang
mengonsumsi buah. Untuk minum keluarga Tn. Wais menggunakan air
bersih yang dimasak terlebih dahulu.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Tn. Wais dan Ny. Eros dikaruniai 2 orang anak yaitu An. Edi (16 tahun
tahun) dan By. Nurma (18 Bulan). Ny. Eros melahirkan ke dua anaknya di
bidan. Anak ke dua Tn. Edi dan Ny. Eros berusia 18 bulan tetapi belum
imunisasi campak dan polio. Menurut pengakuan Ny. Eros belum imunisasi
campak dan polio karena tidak mengetahui kapan saja untuk di lakukan
imunisasi. Anak Ny. Eros diberikan ASI eksklusif, pada usia 6 bulan sudah
diberi makan pisang. Selama kehamian Ny. Sarilah mengatakan tidak
menderita sakit dan kadang memeriksakan kandungannya di puskesmas.
e. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Tn. Wais memiliki riwayat TB dan dinyatakan sembuh pada tahun
2015. Tn. Wais sebelumnya rutin untuk melakukan kontrol setiap bulan di
Puskesmas. Tn. Wais tidak mengonsumsi obat apapun pada saat ini. Tn. Wais
apabila sakit mengonsumsi obat warung. Tn. Wais memiliki kebiasaan
merekok baik di luar rumah maupun di dalam rumah dalam sehari Tn. Wais
menghabiskan 5 batang Rokok.
f. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Keluarga Tn. Wais mengaku mencuci tangan sebelum makan dengan
menggunakan sabun. Dalam kesehariannya Tn. Sentani menggunakan air
bersih untuk mandi dan mencuci, dan memasak. Keluarga Tn. Sentani
mengumpulkan sampah di rumahnya dan jika terlihat sudah banyak, mereka
akan membakarnya di belakang rumah.
Tabel 10. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Sentani
No Kriteria Permasalahan
1. Kebiasaan merokok Tn. Wais mempunyai kebiasaan merokok
Pola makan Keluarga Tn. Wais makan 2-3x/hari. Ny. Hartati paling
sering memasak tahu, tempe, ikan & sayuran. Keluarga
Tn. Wais jarang mengonsumsi ayam & daging
9m
Kamar tidur
Kamar tidur anak
Ruang
utama
keluarga
dan ruang
tamu 8m
Dapur +
Kamar
mandi
Skala 1: 100
1.
1.6.2. Area Masalah sebagai Diagnosis Komunitas
Terdapat 2 metode yang dapat di gunakan untuk menentukan area
masalah yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode Delbeq adalah
penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok
orang yang tidak sama keahliannya sehingga diperlukan penjelasan
terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta
tanpa mempengaruhi peserta. Peserta lalu di minta untuk
mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak di kemukakan
adalah prioritas.
Metode Delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan
keputusan melibatkan beberapa pakar. Dalam pengambilan sebuah
masalah, kami menggunakan Metode Delphi. Metode Delphi
merupakan suatu teknik membuat keputusan yang di buat oleh suatu
kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang
akan di putuskan.
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, kami
memutuskan untuk mengangkat permasalahan Mengenai pola makan
gizi seimbang pada keluarga binaan RT 10/ RW 003, Desa Kemuning,
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Selanjutnya, dilakukan pre survey pada keluarga binaan untuk menilai
aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku dari keluarga binaan yang
berhubungan dengan masalah tersebut.