Anda di halaman 1dari 39

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa Kemuning Secara Geografis


1.1.1 Situasi Keadaan Umum
Desa Kemuning merupakan bagian dari Kecamatan Kresek yang
merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tangerang terletak di Provinsi
Banten dengan luas wilayah 448 Ha/m2 yang terdiri dari luas permukiman 170
Ha/m2, luas persawahan 225 Ha/m2, luas kuburan 5 Ha/m2, luas prasarana umum
lainnya 20 Ha/m2. Menurut monografi Desa Kemuning pada tahun 2019, jumlah
penduduk Desa Koroncong mencapai 9.339 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 4.830 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 4.509 jiwa.
1.1.2 Batas Wilayah
Desa Kemuning memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara : Desa Rancailat
Sebelah selatan : Desa Jengkol / Kaliasin
Sebelah timur : Desa Buniayu
Sebelah barat : Desa Tamiang / Talok

Gambar 1. Peta Desa Kemuning ( Sumber: Google Maps 2019 )


1.2. Gambaran Umum Kecamatan Secara Geografis
1.2.1 Situasi Keadaan Umum
Kresek adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tangerang Provinsi
Banten. Luas wilayah Kecamatan Kresek adalah 27,99 km2. Menurut monografi
Kecamatan Kresek pada tahun 2018, jumlah penduduk Kecamatan Kresek
mencapai 66.207 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 33.588 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 32.619 jiwa, dengan kepadatan penduduk
2.365,38/km2 Kecamatan Kresek berjarak 14,9 km dari ibukota Kabupaten
Tangerang dan berjarak 71,8 km dari ibukota provinsi banten. Kecamatan
Kresek terdiri dari 9 desa diantaranya Desa Kresek, Desa Kemuning, Desa
Rancailat, Desa Talok, Desa Jengkol, Desa Renged, Desa Patrasana, Desa
Pasirampo, dan Desa Komper. Adapun Batas wilayah Kecamatan Kresek terdiri
dari :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Gunungkaler dan Kecamatan
Mekarbaru
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jayanti
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cikande dan Binuang
(Kabupaten Serang)
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kronjo

Gambar 2. Peta Kecamatan Kresek


( Sumber: Google Maps 2019 )
1.3. Gambaran Umum Kecamatan Kresek Secara Demografis
1.3.1 Situasi Kependudukan
Berdasarkan data estimasi jumlah penduduk Kecamatan Kresek tercatat
66.207 Jiwa tahun 2018, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 33.588 Jiwa dan
perempuan sebanyak 32.619 Jiwa dengan rata-rata jiwa per rumah tangga 3,5

jiwa, dan tingkat kepadatan penduduk mencapai 2365,4 jiwa per km2

30,000

25,000

20,000

15,000

10,000

5,000

0
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 44 45 - 54 55 - 59 60 - 69 ≥ 70

LAKI LAKI PEREMPUAN TOTAL

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan


Kelompok Umur di Puskesmas Kresek tahun 2018
Sumber: Profil Puskesmas Kresek 2018

1.3.2 Indeks Pembangunan Manusia


IPM merupakan kinerja pembangunan wilayah terhadap pembangunan
manusia itu sendiri, dengan upaya peningkatan kualitas penduduk sumber daya,
baik aspek fisik (kesehatan), aspek intelektual (pendidikan), aspek kesejahteraan
ekonomi (daya beli) serta pasrtisipasi pembangunan akan meningkat. Dalam
penyusunan IPM terkait erat dengan tiga komponen yaitu angka harapan hidup
(AHH), Angka indeks pendidikan (lama sekolah), dan kemampuan daya beli
(PPP) (Setiawan, 2008).
1.3.3 Keadaan Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi derajat
kesehatan. Dengan keadaan lingkungan yang sehat maka status derajat kesehatan
akan terpelihara dan lebih meningkat, sebaliknya bila keadaan lingkungan kurang
sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan masyarakat, yang dapat di
nilai dari keadaan lingkungan adalah sebagai berikut (UPT Puskesmas Kresek,
2018):
1. Rumah Sehat
Menurut WHO rumah sehat adalah rumah yang terbuat dari bahan bangunan
yang kokoh, dapat melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan, dan
penyakit menular, serta harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin, dan
berfungsi sebagai tempat istirahat yang melindungi penghuninya dari
kebisingan dan bebas dari pencemaran. Selain itu, rumah sehat harus
memiliki tempat untuk tidur, masak, mandi, dan mencuci (Wicaksono, 2009).
Jumlah rumah yang ada di wilayah BLUD Puskesmas Kresek adalah 14.969
rumah, jumlah rumah yang dilakukan pembinaan sebanyak 10.041 rumah
(67,08%), jumlah rumah belum memenuhi syarat kesehatan 4.451 sedangkan
jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 10.518 dari jumlah
rumah yang diperiksa menurut data program kesehatan lingkungan (Profil
Puskesmas Kresek, 2018).
2. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Kepemilikan sarana
sanitasi dasar diwilayah BLUD Puskesmas Kresek tahun 2018 meliputi
(Wicaksono, 2009)
a. Jamban Keluarga
Dari jumlah penduduk sebanyak 66.207 jiwa yang ada di
Kecamatan Kresek, jumlah penduduk yang menggunakan jamban keluarga
sebanyak 46.402 jiwa (70%) terdiri dari 7.265 sarana leher angsa dan 12
sarana komunal.
b. Akses Terhadap Air Bersih
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) menurut kecamatan dan puskesmas dari jumlah
penduduk 66.207 Jiwa, yang mendapat akses air bersih ada 57.792 Jiwa
(87,29%), yang terdiri dari sumur gali terlindung 1.332 jiwa, sumur bor
dengan pompa 32.478 jiwa dan pengguna PDAM sebanyak 23.982 jiwa.

3. Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan


(TPM)
Tempat tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan
(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan
berpotensi menjadi tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal,
pasar, tempat ibadah, statsiun, tempat rekreasi, dll. Sedangkan TUPM
meliputi hotel, restoran, depot air dll. TTU dan TPM yang sehat adalah
yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan samah, sarana pembungan air limbah (SPAL), ventilasi yang
baik dan luas lantai ruangan yang sesuai dengan jumlah pengunjungdan
memiliki pencahayaan yang cukup (Wicaksono, 2009).
Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) yang ada di Kecamatan Kresek
sebanyak 57 unit, sedangkan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 47
unit (82,46%). Untuk Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) berjumlah 86
unit TPM, sedangkan TPM yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 55
unit (63,95%) .
1.3.4 Keadaan Perilaku Masyarakat
Perilaku dapat diartikan sebagai suatu keadaan jiwa (berfikir,
berpendapat, bersikap) untuk memberikan respon terhadap situasi di luar subyek
yang dapat bersifat pasif (tanpa tindakan) atau aktif yaitu dengan adanya
tindakan. Komponen perilaku terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan,
dari mulai mengetahui lalu menerima atau menolak dan melakukan tindakan
sebagai perwujudan dari pikiran dan jiwa (Wicaksono, 2009).
Untuk menggambarkan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap
kesehatan digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
terdiri dari 10 indikator yaitu (1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
(2) Bayi diberi ASI ekslusif, (3) Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan,
(4) Ketersediaan air bersih, (5) Ketersediaan jamban sehat, (6) Kesesuaian luas
lantai dengan jumlah penghuni, (7) Lantai rumah bukan lantai tanah, (8) Tidak
merokok di dalam rumah, (9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan (10)
Makan buah dan sayur setiap hari.6 Pada kecamatan Kresek, terdapat beberapa
pembahasan mengenai 10 indikator tersebut yang dapat menggambarkan
perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan digunakan indikator
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sebagai berikut:
1. Rumah Tangga Sehat

Jumlah PHBS Rumah Tangga yang dipantau 1.890 rumah, dari jumlah rumah
tangga tersebut yang yang ber-Prilaku Hidup Bersih dan Sehat hanya 1.264
rumah tangga (66.88%) menunjukan bahwa persentase rumah tangga sehat di
Kecamatan Kresek masih kurang jika dibandingkan dengan standar pelayanan
minimal (65 %) (Wicaksono, 2009).

2. ASI Ekslusif

Air Susu Ibu diyakini dan terbukti merupakan makanan bayi yang paling
tinggi manfaatnya bagi bayi dari semua aspek di Kecamatan Kresek dari
berbagai kegiatan seperti penyuluhan kepada ibu hamil pembentukan
Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), dari seluruh bayi 0 –
6 bulan yang ada sebanyak 800 bayi, sedangkan bayi yang diberi ASI
Ekslusif mencapai 791 bayi (91.38%), cakupan ini sudah melampaui target
pencapaian dibandingkan dengan target capaian kinerja minimal yaitu
80.00% (Wicaksono, 2009).
3. Posyandu

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat berbagai


upaya dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
dengan Posyandu merupakan salah satu UKBM yang sangat populer.
Posyandu dikelompokkan menjadi Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.
Di Kecamatan Kresek jumlah Posyandu ada 58 pos, terdiri dari Posyandu
Pratama berjumlah 0 posyandu, Madya 57 Posyandu, Purnama 2 Posyandu
dan Mandiri 0 posyandu. Dari data tersebut Posyandu di wilayah Kecamatan
Kresek masih di dominasi oleh Strata Madya (Wicaksono, 2009).

4. Polindes dan Poskesdes

Pondok Bersalin Desa (POLINDES) didirikan dengan tujuan untuk


meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya di wilayah
pedesaan yang jauh dari jangkauan pelayana kesehatan. Dalam upaya
mendukung pelaksanaan desa siaga di wilayah Kecamatan Kresek terdapat 3
polindes terdiri dari Polindes di Desa Pasirampo dan Desa Jengkol, dan
Polindes Desa Renged (Wicaksono, 2009).

5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

Dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan masyarakat yang jauh


BLUD Puskesmas Kresek melaksanakan Puskesmas Keliling yang
menjangkau 9 desa dilaksanakan setiap hari selasa dengan mobil puskesmas
keliling (Wicaksono, 2009).
1.4. Kesehatan
1.4.1 Profil Puskesmas Kresek
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha kesehatan integritas
yang kegiatanya merupakan kegiatan lintas sektoral.
Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Kresek memuat berbagai data
tentang kesehatan yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber
daya kesehatan juga menyajikan data pendukung yang lain yang berhubungan
dengan kesehatan seperti data kependudukan dan data lingkungan.
Keseluruhan data yang ada merupakan gambaran tingkat pencapaian
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
yang diukur melalui indikator Indonesia Sehat dan indikator kinerja bidang
kesehatan.

Puskesmas Kresek berupaya melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan


terhadap masyarakat secara maksimal, sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan mengedepankan
mutu setiap bidang pelayanan dan berupaya menjangkau semua lapisan
masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas dalam memberikan
pelayanan dan pembinaan kesehatan baik kegiatan dalam gedung dan di luar
Gedung.
1.4.2 Visi, Misi dan Motto
1. Visi

Dalam menjalankan fungsinya, maka Puskesmas Kresek telah


menentapkan Visi, yaitu : “Puskesmas Kresek mewujudkan
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”
2. Misi

1) Meningkatkan kwalitas pelayanan kesehatan secara


paripurna
2) Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam upaya
pelayanan prima
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara terpadu

4) Meningkatkan upaya pencegahan penyakit

5) Meningkatkan sinergi kemitraan dengan sektor terkait

3. Motto
Motto Puskesmas Kresek adalah “ BERSINAR” yang artinya adalah :
1) BERSIH adalah Puskesmas bebas dari sampah lingkungan,
sampah medis dan non medis, sampah organic dan non
organik
2) SEHAT adalah memiliki lingkungan kerja yang sehat dan
tidak menjadi sumber penularan penyakit
3) INDAH adalah keselarasan penataan lingkungan kerja
4) NYAMAN adalah kondisi puskesmas yang menyenangkan
dalam memenuhi kepuasan pelanggan
5) AMANAH menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan
sepenuh hati dan bertanggungjawab
6) RAMAH memberikan pelayanan dengan penuh
kesantunan dengan moto pelayanan 5S (senyum safa salam
sopan dan santun)

1.4.3 Sistem Pelaporan


Strategi penyusunan profil dilakukan dengan metode cek silang data
analisa, korelasi dari seluruh program, keakuratan dan informasi yang disajikan
dapat memberikan gambaran yang jelas dari kondisi dan situasi yang ada,
sehingga dapat dilakukan pengolahan data di tingkat Puskesmas. Penyajian data
dilakukan dalam bentuk tabel dan grafik, sedang dalam pembahasan menyajikan
perbandingan pencapaian indikator dari tahun sebelumnya dan target yang akan
dicapai. Profil Puskesmas mengacu kepada tabel indikator Indonesia Sehat 2010
dengan sumber data yang diperoleh dari Kecamatan, Pendidikan, BPS
Kecamatan, Balai Pengobatan Swasta yang ada di Kecamatan Kresek dan dari
kegiatan internal puskesmas.
1.4.4 Sepuluh Penyakit Terbesar

1 0 p e n y ak i t t e r b an y ak d i P u s k e s mas Kr e s e k
300 266

250

200

150 121
109 98 98
100 74 73 72 67 64

50

0
i al t a s t cy gi
ns m PA ku gi ti ku Gi
te tis rm IS A ya
l tri A an it
pe
r
m
a
N o tis M as tis g n
ak
Hi eu us gi G gi Pr
e S
R h rt rin rin al
Pa F a fa in
go m
ir n do
La Ab

Grafik 1.2 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kresek Tahun 2018

Dari grafik diatas 10 besar penyakit di Puskesmas Kresek penyakit


Hipertensi Essensial sebanyak 266 sedangkan yang ke 10 (sepuluh) atau yang
terendah yaitu sakit gigi sebanyak 64 penderita.
Selain itu kunjungan Penyakit Tidak Menular seperti Hipertensi dan
Diabetes Melitus juga sangat tinggi, karena diharuskan setiap pasien untuk
melakukan kontrol secara teratur disamping itu memang jumlah kasus tersebut
cenderung meningkat.
1.4.5.1. Status Gizi
Status gizi balita di wilayah Puskesmas Kresek memerlukan perhatian
yang lebih terhadap penanganan Gizi Buruk dan pada balita Bawah Garis
Merah (BGM) agar tidak menjadi gizi buruk. Di wilayah Kecamatan Kresek
jumlah balita di bawah garis merah (BGM) Tahun 2018 terdapat 21 balita
terdiri laki-laki 9 balita dan perempuan 12 balita, ada penurunan yang
signifikan sebanyak 5 balita bila dibandingkan dengan data Tahun 2017 yang
sebelumnya sebanyak 26 balita BGM dan penurunan sebanyak 15 balita
BGM dibanding tahun 2016. Sedangkan untuk balita dengan Gizi Buruk
yang ditemukan dan mendapatkan perawatan sebanyak 4 balita yang terdiri
dari laki-laki sebanyak 3 balita dan perempuan sebanyak 1 balita dengan gizi
buruk, ada penurunan yang signifikan sebanyak 12 balita dari sebelumnya
yaitu tahun 2017 sebanyak 16 balita dengan Gizi Buruk.

12
10
8
6
4
2
0
L P

Grafik 1.3 Jumlah Balita Gizi Buruk dan BGM Mendapatkan Pelayanan di Puskesmas Kresek
Tahun 2018

Penurunan jumlah balita gizi buruk ini karena upaya yang maksimal
dalam pembinaan keluarga balita di desa dan posyandu, koordinasi lintas
sektoral yang baik sehingga pengetahuan ibu balita cukup baik dan juga pola
asuh serta pola makan anaknya yang baik.

L
P 48%
52%

L P

Grafik 1.4 Proporsi Jumlah Balita Gizi Buruk dan BGM Berdasar jenis kelamin di
Kresek Tahun 2018
1.5. Gambaran Keluarga Binaan
Keluarga Binaan berada di Kampung Sondol, Desa Kemuning, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga binaan kelompok 6
terdiri dari 5 keluarga, yaitu:
1. Keluarga Tn. Ajip
2. Keluarga Tn. H. Toni
3. Keluarga Tn. M. Asman
4. Keluarga Tn. Wais
5. Keluarga Tn. Nawawi
Rute perjalanan dari Puskesmas Kresek menuju ke rumah keluarga binaan
sekitar 15 menit perjalanan dan sekitar 5 km.
Denah lokasi pemukiman keluarga binaan adalah sebagai berikut:

Tn.
Nawa Tn.Wais
wi

Tn. M.
Asman

Tn. H. Toni
Tn. Ajip

Gambar 3 . Denah Lokasi Rumah Keluarga Binaan

1.5.1 Profil Keluarga Tn. Ajip


Keluarga Tn. Ajip tinggal di dalam rumah yang terdiri dari Tn. Ajip
sebagai kepala keluarga, dengan istrinya, 3 orang anaknya
Tabel 1. Data Keluarga Tn. Ajip
Pengha
Jenis Pendidik
No. Nama Usia Status Pekerjaan silan/
Kelamin an
bulan
1.500.00
1 Ajip Laki-laki 45 Menikah SD Supir
0

Penjual
2 Suhirat Perempuan 40 Menikah SD 1.500.00
Walini
0

Tidak
3 Annisa Perempuan 22 - SMA -
Bekerja

4 Hamsah Perempuan 18 - SMA - -

5 Sulaiman Laki Laki 13 - SMP - -

Keluarga Tn. Ajip bertempat tinggal di desa kemuning, Kecamatan


Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tn. Ajip berusia 45 tahun dan
bekerja sebagai supir dengan rata-rata penghasilan perbulan Rp. 1.500.000.
Istrinya, Ny. Suhirat berusia 40 tahun dan bekerja sebagai penjual walini dengan
rata-rata penghasilan perbulan Rp. 1.500.000. Pendapatan Tn. Ajip dan Ny.
Suhirat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli
makanan, membayar listrik, kesehatan, kebutuhan rumah, biaya sekolah dan lain-
lain.

Kamar Mandi Dapur


Tidur III
Kamar

Tidur I
Kamar

Ruang Keluarga
Tidur II
Kamar
Gambar 4. Denah Rumah Tn. Ajip
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Ajip tinggal di rumah milik sendiri. Di dalam terdapat 1 ruang
keluarga, 1 ruang tamu,yang menjadi akses langsung pintu depan dengan lantai
ubin, 3 kamar tidur dengan alas keramik masing-masing, 1 dapur dengan alas
tanah dan 1 kamar mandi dengan alas tanah. Bangunan rumah tidak bertingkat
dengan atap terbuat dari genteng. Terdapat 4 buah jendela di seluruh ruangan
rumah. Ventilasi hanya terdapat di ruang tamu. Pencahayaan kurang terang,
sehingga kurang jelas untuk membaca. Di dalam rumah terdapat 5 lampu yang
berada di kamar tidur, ruang keluarga dan kamar mandi. Tidak tersedia tempat
sampah di dalam rumah, sampah dibakar di tempat pembuangan di tanah kosong
di belakang rumah. Tidak terdapat jamban hanya di penampungan yang dibuat
sendiri.
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Rusdi terletak di pemukiman padat penduduk. Bagian depan
rumah Tn. Rusdi ada jalan setapak dan di sebrangnya merupakan rumah tetangga.
Bagian belakang rumah Tn. Nadi menempel dengan rumah tetangga. Pada bagian
belakang rumah Tn. Ajip terdapat kebun kosong yang di gunakan Tn. Ajip untuk
membuang sampah dan membakar sampah.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Rusdi rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan
malam hari. Menu sehari-hari selalu dimasak oleh istrinya antara lain nasi, ikan
asin, sayur asam. Keluarga Tn. Rusdi jarang makan daging , ikan, buah dan susu.
Air minum didapat dari air bersih yang dimasak. Ny. Kusniah biasa menggunakan
air bersih yang dimasak untuk mencuci makanan dan untuk minum.
d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil. Ny Suhirat saat ini tidak
menggunakan alat kontrasepsi.
e. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Ketika keluarga Tn. Ajip sakit, mereka membeli obat warung setelah 3 hari
merasa tidak membaik baru keluarga Tn. Ajip pergi ke puskesmas. Seluruh
anggota keluarga Tn. Ajip tidak memiliki kartu BPJS. Tn Ajip sedang mengalami
batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu, disertai demam dan keringat dingin dan
sudah berobat ke puskesmas. Sedangkan Ny. Suhirat memiliki riwayat maag.
Anaknya yang kedua yaitu hamsah memiliki riwayat tb paru putus obat.
f. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Tn. Ajip bekerja sebagai supir dan Ny. Suhirat bekerja sebagai penjual
walini. Pemasukan didapatkan dari Tn. Ajip dan Ny Suhirat. Tn. Ajip mempunyai
kebiasaan merokok, 3-4 batang rokok yang dihabiskan dalam 1 hari. Tn. Jumanta
merokok sejak usia 25 tahun. Tn. Jumanta sehari-hari biasa merokok didalam
rumah. Anggota keluarga mandi 2x sehari memakai sabun mandi bersama, namun
handuk dan sikat gigi milik masing-masing. Untuk mencuci tangan anggota
keluarga hanya menggunakan air sebelum dan sesudah makan ataupun BAB.
Anggota keluarga Tn. Ajip jarang berolah raga. Ny. Suhirat biasanya melakukan
pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, dan mencuci baju dan menjual
walini yang kadang dibantu oleh anak pertamanya. Keluarga Tn. Ajip memiliki
kebiasaan membakar sampah dua kali sehari yang dilakukan di depan kebun
belakang rumah. Kebiasaan anak Tn. Ajip keluar rumah jarang memakai sendal.
Tabel 2. Faktor Internal Keluarga Tn. Ajip
No Kriteria Permasalahan
1. Olahraga Anggota keluarga Tn. Ajip jarang berolahraga

2. Pola Makan Makan 3 kali sehari dengan memasak sendiri, makanan


pokok berupa nasi, ikan asin, sayur asam. Jarang
mengonsumsi daging, ikan, buah dan susu.
3. Merokok Tn. Ajip sudah merokok sejak usia 25 tahun dan dalam
sehari ia dapat menghabiskan 3-4 batang rokok. Tn.
Kusnadi merokok didalam rumah.
4. Kebersihan Keluarga Tn. Ajip menggunakan sabun mandi bersama-
sama kecuali untuk handuk dan sikat gigi menggunakan
masing-masing
5. Aktivitas Tn. Ajip mendapat penghasilan dari bekerja sebagai supir
sehari-hari dan Ny. Suhirat bekerja sebagai penjual walini. Keluarga
Tn. Jumanta mencuci tangan hanya dengan air sebelum dan
sesudah makan ataupun BAB.

6. Riwayat Apabila sakit, keluarga Tn. Ajip mereka membeli obat


penyakit dan warung setelah 3 hari merasa tidak membaik baru keluarga
pengobatan Tn. Ajip pergi ke puskesmas. Tn Ajip sedang mengalami
batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu, disertai demam
dan keringat dingin dan sudah berobat ke puskesmas.
Sedangkan Ny. Suhirat memiliki riwayat maag. Anaknya
yang kedua yaitu hamsah memiliki riwayat tb paru putus
obat.

Tabel 3. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Ajip


N Kriteria Permasalahan
o
1. Luas Luas tanah sekitar 72 m2 dan luas bangunan berukuran 9 x
bangunan 4 m.

2. Ruangan Rumah ini terdiri dari ruang depan sekaligus ruang


dalam rumah keluarga dengan lantai ubin, 3 kamar tidur dengan alas
keramik masing-masing, 1 dapur dengan alas tanah dan 1
kamar mandi dengan alas tanah. Bangunan rumah tidak
bertingkat dengan atap terbuat dari genteng.
3. Ventilasi Terdapat ventilasi hanya di ruang tamu

4. Pencahayaan Pencahayaan kurang terang, sehingga kurang jelas untuk


membaca. Di dalam rumah terdapat 5 lampu yang berada
di kamar tidur, ruang keluarga dan kamar mandi
5. Sumber air Menggunakan air bersih dari sumur dan memenuhi syarat
kesehatan, digunakan untuk memasak dan mandi.

6. Saluran Air limbah rumah keluarga Tn. Ajip dialirkan ke selokan


pembuangan terbuka di depan rumah
air limbah
7. Tempat Keluarga Tn. Jumanta membuang dan membakar sampah
pembuangan di belakang rumah.
sampah
8. MCK Tempat cuci piring berada di dapur, sedangkan tempat cuci
pakaian digabung dengan tempat mandi

9. Imunisasi Tn. Ajip mengaku semua anaknya diimunisasi sesuai yang


di buku imunisasi

g. Daftar Masalah Keluarga Tn. Ajip


Medis :
a. ISPA yang sedang berlangsung pada Tn. Ajip.
b. Riwayat maag pada Ny. Suhirat
c. Anaknya yang kedua yaitu hamsah memiliki riwayat tb paru putus obat
Non Medis :
a. Gizi tidak seimbang
b. Kebiasaan merokok Tn Jumanta 3 batang/ hari dan merokok di dalam
rumah
c. Kebiasaan membakar sampah
d. Jarang berolahraga
e. Kebiasaan tidak cuci tangan pakai sabun
f. Kebiasaan tidak memakai sandal
g. Pencahayaan rumah yang kurang
h. Kepemilikan BPJS tidak ada
1.5.2 Profil Keluarga Tn. H. Toni
Keluarga Tn Toni tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1 keluarga yang
terdiri dari Tn. Toni sebagai kepala keluarga, dengan istri, seorang anaknya.
Tabel 4. Data Keluarga Tn. Toni
No Nama Jenis Usia Status Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Kelamin / bulan

1 Toni Laki-laki 63 Menikah SD Tidak -


bekerja
2 Arsanah Perempuan 56 Menikah SD Ibu
Rumah -
tangga

3 Puput Perempuan 21 Belum SMA Karyawan 3.700.000


Menikah

Keluarga Tn. Toni bertempat tinggal di kampung Sondol, Kecamatan


Kemuning, Kabupaten Tanggerang Provinsi Banten. Tn. Toni berusia 63 tahun
dan tidak bekerja. Istrinya, Ny. Arsamah berusia 56 tahun dan bekerja sebagai
ibu rumah tangga.

Kamar Mandi Dapur


Tidur III
Kamar

Garasi
Keluarga
Ruang

Motor

v
Tidur II
Kamar

Tidur I
Ruang Tamu Kamar

Gambar 5. Denah Rumah Tn. Toni

a. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Toni tinggal di rumah milik sendiri dengan ukuran bangunan
9m x 14m. Di dalam terdapat 1 ruang keluarga yang menjadi akses langsung pintu
depan dengan lantai keramik, 4 kamar tidur dengan alas lantai keramik, 1 ruang
makan dengan alas keramik berukuran, 1 dapur dengan alas semen berukuran.
Bangunan rumah tidak bertingkat dengan atap terbuat dari genteng. Terdapat 2
buah jendela di seluruh ruangan rumah. Ventilasi terdapat di ruang keluarga dan
kamar mandi. Tidak ada sinar matahari yang masuk di dapur dan ruang makan
karena tidak terdapat jendela diruangannya. Di dalam rumah terdapat 5 lampu
yang berada di masing-masing kamar tidur , ruang keluarga, ruang makan, dapur
dan kamar mandi . Tidak tersedia tempat sampah di dalam rumah, sampah
dibuang di belakang rumah dan di bakar. Bak mandi jarang di bersihkan dan
aliran air atau aliran limbah di alirkan ke sawah.
b. Lingkungan pemukiman
Rumah Tn. Toni. terletak di pemukiman cukup padat penduduk. Bagian
depan rumah Tn. Toni merupakan rumah warga, bagian kanan dan kiri rumah
adalah rumah warga , sedangkan bagian belakang rumah Tn. Toni menempel
dengan rumah tetangga. Terdapat kebun kosong di belakang rumah Tn. Toni yang
di gunakan sebagai membuang serta membakar sampah.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Toni rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan
malam hari namun tidak teratur. Menu sehari-hari selalu dimasak oleh istrinya
antara lain nasi, ikan asin, sayur, telur. Keluarga Tn. Toni jarang makan daging
dan buah-buahan. Air minum didapat dari air yang di beli di warung yaitu air
galon. Sedangkan air yang digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci yaitu
menggunakan air sumur.
d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil, keluarga ini tidak memiliki balita
hanya saja satu orang anak yang berusia 21 tahun.
e. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Ketika keluarga Tn. Toni sakit biasanya mereka akan meminum obat-obatan
yang di beli di warung, apabila setelah itu masih sakit atau tidak ada perubahan
mereka akan pergi ke Puskesmas Kresek. Seluruh anggota keluarga Tn. Toni tidak
memiliki kartu BPJS.
Ny. Arsamah mengatakan bahwa ia mempunyai penyakit asam urat yang
sudah cukup lama dan Tn. Toni mempunyai penyakit asam urat. Keduanya selama
ini meminum obat asam urat secara teratur. Sedangkan anggota keluarga yang
lainnya tidak ada yang pernah memiliki sakit hipertensi, diabetes, asam urat
maupun TB.
f. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Tn. Toni tidak bekerja. Tn. Toni tidak memiliki kebiasaan merokok, minum
alkohol serta jarang berolahraga. Ny. Arsamah biasa melakukan pekerjaan rumah
seperti menyapu, mencuci baju serta memasak dan melakukan pekerjaan rumah
lainnya . Keluarga Tn. Toni mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari dan sikat
gigi rutin. Kegiatan bersih-bersih rumah seperti menyapu dilakukan 1 kali sehari
dan membersihkan bak mandi 1 kali seminggu.
Tabel 5. Faktor Internal Keluarga Tn Toni
No. Faktor Internal Permasalahan
1. Kebiasaan merokok Tn. Toni tidak merokok
2. Olahraga Keluarga Tn. Toni tidak rutin berolahraga.
3. Pola makan Keluarga Tn. Toni makan 3 kali sehari dengan
menu makanan seperti nasi, ikan asin, sayur dan
telur. Keluarga Tn. Toni jarang mengonsumsi
daging dan buah-buahan.
4. Pola Pencarian Keluarga Tn. Toni lebih mengutamakan meminum
Pengobatan obat-obatan warung dari pada langsung berobat ke
puskesmas.
5. Menabung Keluarga Tn. Toni tidak dapat menabung
6. Aktivitas sehari-hari Tn. Toni tidak bekerja, Ny. Arsamah dirumah
sebagai ibu rumah tangga.
7. Alat Kontrasepsi Ny. Arsamah tidak menggunakan alat kontrasepsi.
8. Situasi dan Kondisi Rumah Tn. Toni tidak sesuai dengan kriteria rumah
Rumah sehat karena kurangnya sirkulasi udara yang baik,
karena ventilasi hanya ada di ruang keluarga dan
kamar utama. Pencahayaan lampu pun kurang pada
No. Faktor Internal Permasalahan
ruang belakang (dapur, kamar mandi dan ruang
cuci) karena hanya menggunakan 1 buah lampu .
9. Pengetahuan tentang Keluarga Tn. Toni kurang mengetahui mengenai
Rumah Sehat rumah sehat.

Tabel 6. Faktor Eksternal Keluarga Tn Toni


No
Faktor Eksternal Permasalahan
.
1. Luas bangunan Luas bangunan 19 x 14m
2. Ruangan dalam rumah 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1
ruang makan
3. Jamban Keluarga Tn. Toni memiliki jamban di dalam
rumah
4. Jendela dan Ventilasi Hanya terdapat 2 jendela di ruang keluarga dan
1 jendela di setiap kamar tidur, jendela di ruang
keluarga dapat dibuka disertai ventilasi.
Sedangkan dikamar tidak terdapat ventilasi.
5. MCK Mandi dan BAB dilakukan di dalam rumah
6. Pencahayaan Terdapat 5 lampu dalam 1 rumah. Sinar
matahari masuk di ruang keluarga dan kamar.
7. Sumber air Air didapatkan dari air sumur dengan pompa.
8. Saluran pembuangan Limbah cair rumah tangga dialirkan ke sawah
limbah cair

9. Tempat pembuangan Keluarga Tn. Toni membuang sampah


sampah dibelakang rumah dan di bakar.
10. Lingkungan sekitar Rumah Tn. Toni terletak di pemukiman yang
rumah cukup padat penduduk. Bagian depan rumah Tn.
Toni merupakan rumah warga. Bagian kanak
dan kiri rumah adalah rumah warga , sedangkan
belakang rumah Tn. Toni menempel dengan
rumah tetangga.
g. Daftar Masalah Keluarga Tn. Toni
Medis :
a. Riwayat asam urat pada Tn. Toni dan Ny. Arsamah
Non Medis :
a. Gizi tidak seimbang
b. Pola makan tidak teratur
c. Kebiasaan membakar sampah
d. Jarang berolahraga
e. Kepemilikan BPJS tidak ada
f. Ventilasi dan Pencahayaan kurang
g. Lingkungan pemukiman padat penduduk
1.5.3 Profil Keluarga Tn. M. Asman
Keluarga Tn. M. Asman tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 1
keluarga yang terdiri dari Tn. M. Asman sebagai kepala keluarga, dengan istri,
dan seorang anaknya.
Tabel 7. Data Keluarga Tn. M.Asman
No Nama Jenis Usia Status Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Kelamin / bulan

1 M. Asman Laki-laki 37 Menikah SMP Kuli 2.100.000


Bangunan
2 Sarinah Perempuan 34 Menikah SD Ibu
Rumah -
tangga
3 Luthfiansah Laki-laki 14 Belum SMP Pelajar -
menikah

Keluarga Tn. M.Asman bertempat tinggal di desa Sondol, Kecamatan


Kresek, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Tn. M.Asman berusia 34 tahun
dan bekerja sebagai kuli bangunan dengan rata-rata penghasilan perbulan Rp.
2.100.000. Istrinya, Ny. Sarinah berusia 30 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga.
Gambar 6. Denah rumah Tn. Asman

a. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. M. Asman tinggal di rumah milik sendiri. Di dalam
terdapat 1 ruang keluarga yang menjadi akses langsung pintu depan dengan
lantai keramik berukuran 2m x 4m , 1 kamar tidur dengan alas lantai
keramik masing-masing berukuran 2m x 2m , 1 dapur dengan alas semen.
Bangunan rumah tidak bertingkat dengan atap terbuat dari genteng.
Terdapat 4 buah jendela di seluruh ruangan rumah. Ventilasi terdapat di
ruang keluarga dan kamar mandi. Tidak ada sinar matahari yang masuk di
dapur dan ruang kamar karena tidak terdapat jendela diruangannya. Di
dalam rumah terdapat 5 lampu yang berada di masing-masing kamar tidur ,
ruang keluarga, dapur dan kamar mandi . Tidak tersedia tempat sampah di
dalam rumah, sampah dibakar di tempat pembuangan di tanah kosong di
belakang rumah. Terdapat jamban berbentuk leher angsa disertai septic tank
di rumah.
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. M.Asman terletak di pemukiman cukup padat penduduk.
Bagian depan rumah Tn. Asman merupakan sawah yang cukup luas. Bagian
depan dan kiri rumah adalah jalan setapak , sedangkan bagian kanan
merupakan rumah tetangga, dan belakang rumah Tn.M. Asman merupakan
tanah kosong untuk membuang sampah.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Asman rata-rata makan 3 kali sehari, yaitu pagi, siang,
dan malam hari. Menu sehari-hari selalu dimasak antara lain nasi, ikan asin,
sayur, tahu dan tempe. Keluarga Tn. M.Asman jarang makan daging dan
buah-buahan. Air minum selalu di dapat dengan membeli air galon di
warung dekat rumah. Kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari yang
digunakan adalah air yang berasal dari sumur. Ny. Sarinah biasa
menggunakan air bersih untuk mencuci makanan.
d. Riwayat Obstetri dan Pola AsuhAnak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil, keluarga ini memiliki
satu anak dengan umur 14 tahun.
e. KebiasaanBerobat
Ketika keluarga Tn. Asman sakit biasanya mereka akan meminum
obat obatan warung terlebih dahulu, apabila setelah itu masih sakit atau
tidak ada perubahan mereka akan pergi ke Puskesmas Pembantu. Seluruh
anggota keluarga Tn. M. Asman tidak memiliki kartu BPJS.
f. Riwayat Penyakit
Ny. Sarinah mengatakan bahwa dirinya mempunyai penyakit
lambung kronis. Sedangkan anggota keluarga yang lainnya tidak ada yang
pernah memiliki sakit hipertensi, diabetes, asam urat maupun TB.
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-Hari
Tn. M.Asman bekerja sebagai kuli bangunan di sekitar
pemukimannya dan pulang kerumah saat selesai pekerjaan. Tn. M.Asman
memiliki kebiasaan merokok, tetapi tidak memiliki kebiasaan minum
alkohol serta jarang berolahraga. Ny. sarinah biasa melakukan pekerjaan
rumah seperti menyapu, memasak, dan mencuci baju. Keluarga Tn.
M.Asman mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari dan sikat gigi tidak
rutin. Kegiatan bersih-bersih rumah seperti menyapu dilakukan 1 kali sehari.
Tabel 8. Faktor Internal Keluarga Tn. M.Asman
No. Faktor Internal Permasalahan
1. Kebiasaan merokok Tn. M.Asman adalah perokok dan sering merokok
dalam rumah.
2. Olahraga Keluarga Tn. M.Asman tidak rutin berolahraga.
3. Pola makan Keluarga Tn. M.Asman makan 2-3 kali sehari
No. Faktor Internal Permasalahan
dengan menu makanan seperti nasi, ikan asin, sayur
dan, tahu dan tempe. Keluarga Tn. M.Asman jarang
mengonsumsi daging dan buah-buahan.
4. Pola Pencarian Keluarga Tn. M.Asman lebih mengutamakan
Pengobatan meminum obat obatan warung dari pada langsung
berobat ke puskesmas.
5. Menabung Keluarga Tn. M.Asman tidak dapat menabung
6. Aktivitas sehari-hari Tn. M.Asman bekerja sebagai kuli bangunan, Ny.
Sarinah dirumah sebagai ibu rumah tangga. Dan
anaknya masih menempuh pendidikan menengah
pertama.
7. Alat Kontrasepsi Ny. Sarinah tidak menggunakan alat kontrasepsi.
8. Situasi dan Kondisi Rumah Tn. M.Asman tidak sesuai dengan kriteria
Rumah rumah sehat karena kurangnya sirkulasi udara yang
baik, karena ventilasi hanya ada di ruang keluarga
dan kamar mandi. Pencahayaan lampu pun kurang
pada ruang belakang (dapur, dan ruang cuci) karena
hanya menggunakan 1 buah lampu.
9. Pengetahuan tentang Keluarga Tn. M.Asman kurang mengetahui
Rumah Sehat mengenai rumah bersih dan layak.

Tabel 9. Faktor Eksternal Keluarga Tn. M.Asman


No
Faktor Eksternal Permasalahan
.
1. Luas bangunan Luas bangunan 10 x 15m
2. Ruangan dalam rumah 1 kamar tidur berukuran 2m x 2m , ruang
keluarga berukuran 2m x 4m, dan 1 dapur.
Jamban Keluarga Tn. M.Asman memiliki jamban leher
3. angsa di dalam rumah dan memiliki septic tank.
4. Jendela dan Ventilasi Hanya terdapat 2 jendela di ruang keluarga,
jendela di ruang keluarga dapat dibuka disertai
No
Faktor Eksternal Permasalahan
.
ventilasi. Sedangkan dikamar tidak terdapat
ventilasi.
5. MCK Mandi dan BAB dilakukan di dalam rumah
6. Pencahayaan Terdapat 5 lampu dalam 1 rumah. Kurangnya
Sinar matahari yang masuk ke ruangan ruang
keluarga dan dapur.
7. Sumber air Air didapatkan dari air satelit dari musholla
dengan pompa.
8. Saluran pembuangan Limbah cair rumah tangga dialirkan ke selokan
limbah cair terbuka

9. Tempat pembuangan Keluarga Tn. M.Asman membuang sampah


sampah dengan langsung dibuang setiap hari ditanah
kosong belakang rumah, lalu sampah dibakar.
10. Lingkungan sekitar Rumah Tn. M.Asman terletak di pemukiman
rumah yang cukup padat penduduk. Bagian depan dan
kiri rumah Tn. M.Asman merupakan jalan
setapak , sedangkan bagian kanan merupakan
rumah tetangga, dan belakang rumah merupakan
tanah kosong.

h. Masalah pada keluarga Tn. Asman


Medis :
a. Gastritis
Non medis :
a. Pemukiman padat penduduk
b. Tidak ada BPJS
c. Kebiasaan merokok
d. Jarang olah raga
e. Rumah tidak sehat (ventilasi, pencahayaan, sirkulasi)
f. Gizi tidak seimbang
1.5.4 Profil Keluarga Tn. Wais
Keluarga Tn. Wais terdiri dari empat anggota keluarga yaitu Tn. Wais
beserta istrinya Ny. Eros, anak pertama bernama Edi dan anak kedua yang
bernama By.Nurma.

Tabel 1.3. Data Dasar Keluarga Tn. Wais


Status Jenis Usia Pendidikan
No Nama Pekerjaan
Keluarga Kelamin (tahun) Terakhir
1. Tn. Wais Kepala L 35 Tidak Buruh
Keluarga sekolah
2. Ny. Eros Istri P 30 SD Garmen
3. Edi Anak ke-1 L 16 SMP Pelajar
4. By.Nurma Anak ke-2 P 18 Bln - -

Keluarga Tn. Wais bertempat tinggal di Desa Kemuning, RT 003/RW


001, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tn. Wais
sehari-hari bekerja sebagai Buruh Pabrik, dengan penghasilan berkisar Rp
500.000/Bulan. sedangkan istrinya yaitu Ny. Eros bekerja di sebuah Garmen
dengan penghasilan berkisar Rp 1.000.000/Bulan Pendapatan Tn. Wais
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli
makanan, membayar listrik, kesehatan, kebutuhan rumah dan lain-lain.

a. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Wais tinggal dengan luas tanah sekitar 60 m2 dan luas
bangunan berukuran 9 x 6 m. Bangunan tempat tinggal satu lantai, dengan
lantai keramik, beratap genteng, dindingnya terbuat dari batu bata yang
disemen. Rumah ini terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 1 kamar tidur,
kamar berukuran 2,5 x 2,5 m dan kamar, satu dapur, satu kamar mandi, dan
satu gudang. Terdapat dua ventilasi di dinding depan berada pada jendela
ruang tamu dan dinding belakang yang berada di pintu dapur. Pencahayaan di
rumah ini terdapat 3 buah lampu, yaitu di antara ruang tamu dan ruang
keluarga, kamar mandi, dan dapur.
9m
6m

Gambar 7. Denah Rumah Tn. Wais

b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Wais berada pada pemukiman yang padat. Di samping
kanan, kiri, serta depan rumah terdapat rumah tetangganya.

c. Pola Makan
Keluarga Tn. Wais memiliki kebiasaan makan dua hingga tiga kali
sehari. Sehari-hari Ny. Eros paling sering memasak lauk berupa tahu, tempe,
ikan, sayuran serta jarang mengonsumsi ayam daging, dan sangat jarang
mengonsumsi buah. Untuk minum keluarga Tn. Wais menggunakan air
bersih yang dimasak terlebih dahulu.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Tn. Wais dan Ny. Eros dikaruniai 2 orang anak yaitu An. Edi (16 tahun
tahun) dan By. Nurma (18 Bulan). Ny. Eros melahirkan ke dua anaknya di
bidan. Anak ke dua Tn. Edi dan Ny. Eros berusia 18 bulan tetapi belum
imunisasi campak dan polio. Menurut pengakuan Ny. Eros belum imunisasi
campak dan polio karena tidak mengetahui kapan saja untuk di lakukan
imunisasi. Anak Ny. Eros diberikan ASI eksklusif, pada usia 6 bulan sudah
diberi makan pisang. Selama kehamian Ny. Sarilah mengatakan tidak
menderita sakit dan kadang memeriksakan kandungannya di puskesmas.
e. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Tn. Wais memiliki riwayat TB dan dinyatakan sembuh pada tahun
2015. Tn. Wais sebelumnya rutin untuk melakukan kontrol setiap bulan di
Puskesmas. Tn. Wais tidak mengonsumsi obat apapun pada saat ini. Tn. Wais
apabila sakit mengonsumsi obat warung. Tn. Wais memiliki kebiasaan
merekok baik di luar rumah maupun di dalam rumah dalam sehari Tn. Wais
menghabiskan 5 batang Rokok.
f. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Keluarga Tn. Wais mengaku mencuci tangan sebelum makan dengan
menggunakan sabun. Dalam kesehariannya Tn. Sentani menggunakan air
bersih untuk mandi dan mencuci, dan memasak. Keluarga Tn. Sentani
mengumpulkan sampah di rumahnya dan jika terlihat sudah banyak, mereka
akan membakarnya di belakang rumah.
Tabel 10. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Sentani
No Kriteria Permasalahan
1. Kebiasaan merokok Tn. Wais mempunyai kebiasaan merokok
Pola makan Keluarga Tn. Wais makan 2-3x/hari. Ny. Hartati paling
sering memasak tahu, tempe, ikan & sayuran. Keluarga
Tn. Wais jarang mengonsumsi ayam & daging

Pola pencarian Apabila sakit Tn. Wais biasanya mengkonsumsi obat


pengobatan warung terlebih dahulu, Bila tidak Kunjung sembuh lalu
pergi ke Pusksmas.
Aktivitas sehari-hari a. Tn. Wais mendapat penghasilan dari bekerja
sebagai Buruh pabrik
b. Keluarga Tn. Wais jarang berolahraga
c. Keluarga Tn. Wais mencuci tangan dengan sabun
dan air yang mengalir sebelum maupun sesudah
makan

Tabel 11. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Wais


No Kriteria Permasalahan
1. Luas bangunan Luas tanah sekitar 60 m2 dan luas bangunan berukuran 9 x 6
m.
2. Ruangan dalam rumah Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu, ruang keluarga,
dapur, kamar mandi, dan gudang.
3. Ventilasi Ventilasi ada dua yang berasal dari dinding depan dan
dinding belakang.

Tabel 12. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Wais (lanjutan)


No. Kriteria Permasalahan
4. Pencahayaan Pencahayaan di rumah ini terdapat 3 buah lampu di dalam
rumah, terdapat di antara ruang tamu dan ruang keluarga,
dapur dan kamar mandi.
5. MCK Tempat cuci piring berada di dapur sedangkan tempat cuci
pakaian digabung dengan tempat mandi.
6. Sumber air Menggunakan air bersih dari sumur untuk mandi dan
memasak
7. Saluran pembuangan Tn. Sentani memilki tempat pembuangan limbah dibelakang
limbah rumah.
8. Tempat pembuangan Keluarga Tn. Sentani membuang sampah dan membakarnya
sampah di belakang rumah.

9. Lingkungan Daerah lingkungan padat penduduk

g. Daftar Masalah Keluarga Tn. Wais


Medis :
a. Riwayat TB (sembuh 2015)
Non Medis :
a. Gizi tidak seimbang
b. Pemukiman padat penduduk
c. Imunisasi tidak lengkap
d. Kebiasaan merokok (+)
e. Pembakaran sampah
f. Jarang olah raga
1.5.5 Profil Keluarga Tn. Nawawi
Keluarga Tn. Nawawi tinggal di dalam rumah yang terdiri dari 2 orang,
yaitu Ny. Sutih yang merupakan ibu Tn. Nawawi.

Keluarga Tn. Nawawi bertempat tinggal di Desa Kemuning,


Kecamatan Kresek,

Tabel 13. Data Dasar Keluarga Tn. Nawawi


Status Jenis Usia Pendidikan
No Nama Pekerjaan
Keluarga Kelamin (tahun) Terakhir
1. Tn. Nawawi Kepala L 55 SMA Guru Mengaji
Keluarga
2. Ny. Sutih Istri P 50 SD Ibu Rumah Tangga
3. Tn. Ahmad Anak ke-1 L 32 SMP Karyawan
4. Tn. Rozak Anak ke-2 P 28 SMP Guru

Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tn. Nawawi berusia 50 tahun


dan bekerja sebagai guru Mengaji dengan penghasilan Rp. 1.200.000. Ny. Sutih
berusia 48 tahun merupakan istri Tn. Nawawi. Memiliki 2 orang anak laki-laki.
Anak pertama bernama Tn. Ahmad (berusia 32 tahun) dan anak kedua bernama
Tn. Rozak (berusia 27 tahun). Kedua anak Tn. Nawawi dan Ny. Sutih sudah
menikah dan sudah tinggal bersama.

a. Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Nawawi bertempat tinggal di Desa Kemuning RT/RW
03/01, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten. Keluarga Tn.

Nawawi mempunyai rumah dengan luas tanah sekitar ± 80 m2 dan luas


bangunan berukuran ± 9x8 m2. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat,
beratapkan genteng, berlantai semen pada ruang tamu, ruang keluarga,
kamar tidur, dan dapur dan dindingnya terbuat dari batu bata dan disemen di
seluruh bangunan tempat tinggal serta di cat berwarna orange.
Rumah Tn. Nawawi terdiri dari ruang tamu dan ruang keluarga ± 4x4
m, kamar tidur utama berukuran ± 5x5 m, kamar tidur anak berukuan 4x4
m, dapur 4x4 m, tempat mencuci ± 2x2 m, serta kamar mandi 3x2 m. Pada
ruang tamu dan keluarga terdapat TV dan lemari pajangan. Pada kamar
tidur utama terdapat 1 buah kasur dan kamar tidur anak terdapat 1 buah
kasur.
Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan dengan panjang 2x1 m,
jendela pada ruang keluarga dan ruang tamu yang berukuran ± 1x0.5 m,
pada kamar tidur dan dapur terdapat jendela berukuran ± 0.5x0.5 m. Pada
ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur dan dapur sudah cukup mendapatkan
cahaya matahari dari jendela tersebut dan udara masuk ke dalam rumah.
Di rumah Tn. Nawawi terdapat fasilitas kamar mandi yang berdinding
semen dan berlantai semen dengan ukuran 3x2 m. Terdapat fasilitas jamban
kloset jongkok di kamar mandi tersebut untuk buang air kecil (BAK) dan
buang air besar (BAB). Air untuk mandi cuci kakus (MCK) didapat dari
pompa air dan sifat airnya jernih, berwarna bening, serta tidak berbau,
tempat bak penampungan air tersebut terlihat kotor, terdapat lumut di bak
tersebut.
Rumah Tn. Nawawi memiliki dapur berukuran 4x4 m berdinding
semen, berlantai keramik. Dapur lokasinya berdekatan dengan kamar
mandi. Untuk mencuci baju dan mencuci piring biasa dilakukan di kamar
mandi. Di sekitar rumah Tn. Nawawi tidak tersedia tempat pembuangan
sampah sehingga sampah dikumpulkan di samping rumah dan dibakar jika
sudah terkumpul banyak.
Pencahayaan di rumah ini terdapat 4 buah lampu di dalam rumah
berwarna putih pada kamar tidur, ruang tamu yang bercampur dengan ruang
keluarga, dapur, dan kamar mandi. Terdapat 1 buah lampu di teras rumah
dan berwarna putih. Keluarga ini memiliki 1 kamar mandi dengan jamban
dan tempat mencuci yang terpisah.

9m

Kamar tidur
Kamar tidur anak
Ruang
utama
keluarga
dan ruang
tamu 8m
Dapur +
Kamar
mandi
Skala 1: 100

Gambar 8. Denah rumah Tn. Nawawi


2. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Nawawi berada pada pemukiman yang tidak padat. Di
samping kanan, kiri, serta depan rumah terdapat rumah tetangganya.
3. Pola Makan
Keluarga Tn. Murdiyanto rata-rata makan tiga kali sehari. Istri Tn.
Murdiyanto memasak makanan seadanya berupa nasi, lauk pauk seperti
goreng tahu, goreng tempe dan ikan asin. Tn Nawawi jarang mengkonsumsi
daging ayam, daging sapi, buah-buahan dan susu Air minum keluarga Tn.
Murdiyanto berasal dari air sanyo.
4. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak
Saat ini tidak ada wanita yang sedang hamil. Tn. Nawawi mempunyai
2 orang anak. Anak pertama berusia 32 tahun yang sekarang sudah menikah
dan bekerja , anak kedua berusia 27 tahun yang sekarang sudah menikah
dan bekerja. Anak pertama lahir dibidan, lahir secara normal. Anak kedua
lahir dibidan, lahir secara normal.
5. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Berobat
Apabila keluarga Tn. Murdiyanto sakit, akan membeli obat warung
terlebih dahulu jika tidak membaik keluarga akan datang ke puskesmas
untuk berobat. Penyakit yang beberapa kali diderita anggota keluarga Tn.
Murdiyanto adalah asam urat yg sebelumnya pasien pernah di periksa ke
puskesmas dan hasilnya asam urat dalam darahnya tinggi . terkadang
minum obat asam urat yang ia beli di warung bila terasa nyeri. Riwayat
penyakit seperti paru, DM, jantung disangkal. Ny. Sutih terdapat Riwayat
TB dan putus obat sudah >2 bulan di karenakan jauhnya mengambil obat ke
puskesmas dengan jarak tempuh 10 km , factor ekonomi dan tidak teratur
minum obat.
6. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
Tn. Nawawi bekerja sebagai Guru Mengaji dan Ny. Sutih sebagai ibu
rumah tangga. Pemasukan didapatkan dari Tn. Nawawi. Tn Nawawi
mempunyai kebiasaan merokok, 1 bungkus/hari. Tn. Nawawi merokok
sejak usia 22 tahun. Anggota keluarga mandi 2x sehari memakai sabun
mandi bersama, handuk dan sikat gigi masing-masing. Untuk mencuci
tangan anggota keluarga menggunakan menggunakan sabun setelah BAB
dan sesudah makan. Anggota keluarga Tn. Nawawi jarang berolah raga.
Jika sedang di rumah biasanya setiap anggota keluarga memiliki kegiatan
masing masing seperti membersihkan rumah, memasak dan mencuci.

Tabel 14. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Nawawi


N Kriteri Permasalahan
o a
1. Olahraga Anggota keluarga Tn. Nawawi jarang berolahraga
2. Pola Makan Makan 2-3 kali sehari dengan memasak sendiri,
makanan pokok berupa nasi, lauk pauk seperti tahu,
tempe dan ikan asin, buah dan sayur-sayuran dan
jarang mengkonsumsi daging dan ayam.
3. Merokok Tn. Nawai sudah merokok sejak ± 22 tahun yang lalu
dan dalam sehari ia menghabiskan ± 1 bungkus/ hari

5. Kebersihan Keluarga Tn. Nawawi menggunakan sabun mandi


bersama-sama kecuali untuk handuk dan sikat gigi
menggunakan masing-masing
6. Aktivitas Tn. Nawawi mendapat penghasilan dari bekerja
sehari - sebagai guru Mengaji. Keluarga Tn. Nawawi mencuci
hari tangan dengan air tetapi tidak menggunakan sabun
sesudah BAB dan setelah makan
7. Pola Apabila sakit, keluarga Tn. Nawawi akan
pencarian membeli obat di warung dahulu dan jika tidak
pengobatan membaik akan memeriksa ke puskesmas Penyakit yang
sering diderita adalah asam urat. Ny. Sutih memiliki
riwayat TB dan putus obat.

Tabel. 15. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Nawawi


N Kriteria Permasalahan
o
1. Luas Luas tanah sekitar 80 m2 dan luas bangunan 9x8 m
Bangunan
2. Ruangan Rumah tidak bertingkat, terdapat 2 kamar tidur, 1
dalam kamar mandi, ruang keluarga yang bergabung dengan
rumah ruang tamu. Lantai semen diseluruh rumah, Seluruh
dinding bersemen dengan cat orange. Atap rumah
terbuat dari genting .
3. Ventilasi Ventilasi berasal dari pintu depan dan jendela di ruang
tamu dan ruang keluarga

4. Pencahayaa Pencahayaan dirumah ini terdapat 4 buah lampu di


n dalam rumah
5. Sumber air Air bersih didapatkan dari pompa air
yang digunakan untuk, mencuci piring, pakaian, dan
mandi.
6. Tempat Keluarga Tn. Murdiyanto tidak memiliki tempat
Pembuangan pembuangan sampah. Sampah ditumpuk disamping
Sampah rumah kemudian dibakar.
7. MCK Terdapat WC jongkok di dalam kamar mandi.

7. Daftar Masalah Keluarga Tn. Nawawi


Medis :
 Asam urat
 Riwayat TB ( putus obat > 2bulan )
Non medis :
 Kebiasaan membakar sampah
 Ketidak patuhan minum obat
 Kebiasaan merokok
 Jarang olah raga
 Tidak mencuci tangan menggunakan sabun
 Gizi tidak seimbang
1.6. Menentukan Area Masalah
1.6.1 Penjabaran Area Masalah Keluarga Binaan
Sebagai pendekatan awal yang dilakukan untuk mengetahui yaitu
dilakukan wawancara pada keluarga binaan di Desa Kemuning.
Kemudian dilakukan observasi pada masing-masing keluarga binaan di
Desa Kemuning, Kecamatan Kresek didapatkan berbagai area
permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:
a. Medis
1. Hipertensi
2. Gastritis
3. Gout artritis
4. TB Paru
5. Ispa
b. Non Medis
1. Pola makan gizi tidak seimbang
2. Kebiasaan membakar sampah
3. Kebiasaan merokok
4. Jarang olah raga
5. Perilaku cuci tangan tidak menggunakan sabun
6. Kepemilikan BPJS

1.
1.6.2. Area Masalah sebagai Diagnosis Komunitas
Terdapat 2 metode yang dapat di gunakan untuk menentukan area
masalah yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode Delbeq adalah
penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok
orang yang tidak sama keahliannya sehingga diperlukan penjelasan
terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta
tanpa mempengaruhi peserta. Peserta lalu di minta untuk
mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak di kemukakan
adalah prioritas.
Metode Delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan
keputusan melibatkan beberapa pakar. Dalam pengambilan sebuah
masalah, kami menggunakan Metode Delphi. Metode Delphi
merupakan suatu teknik membuat keputusan yang di buat oleh suatu
kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang
akan di putuskan.
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, kami
memutuskan untuk mengangkat permasalahan Mengenai pola makan
gizi seimbang pada keluarga binaan RT 10/ RW 003, Desa Kemuning,
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Selanjutnya, dilakukan pre survey pada keluarga binaan untuk menilai
aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku dari keluarga binaan yang
berhubungan dengan masalah tersebut.

Tabel 16. Hasil Pre-Survey


Aspek Baik(%) Kurang (%)
Pengetahuan 70 30
Sikap 80 20
Perilaku 40 60

Hasil dari pre survey didapatkan mayoritas anggota keluarga


binaan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik mengenai pola
makan gizi seimbang, akan tetapi 100% anggota keluarga binaan
menjawab kuesioner pre survey tentang perilaku yang kurang
mengenai pola makan gizi seimbang.
Dengan demikian melalui proses musyawarah antara kelompok
dengan para tenaga kesehatan di Puskesmas Kresek kami memutuskan
untuk mengangkat permasalahan “Perilaku mengenai pola makan gizi
seimbang pada keluarga binaan RT 010/003, Desa Kemuning,
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten”.

1.6.2 Alasan Pemilihan Area Masalah


Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai
pertimbangan, yaitu:
1. Data primer: Hasil dari pre survey didapatkan 100% anggota
keluarga binaan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik
mengenai pola makan gizi seimbang, dan 0% anggota keluarga
binaan menjawab kuesioner pre survey tentang perilaku yang
baik mengenai pola makan gizi seimbang.
2. Data sekunder: Berdasarkan data profil Puskesmas Kresek tahun
2018, dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kresek yaitu
penyakit Hipertensi Essensial, Rheumatism, partus normal,
Faringitis Akut, myalgia, ISPA, Gastristis, laringofaringitis akut
dan sakit gigi. Dari 10 penyakit terbanyak ini dapat diatur dan
dicegah dengan memperbaiki pola makan gizi seimbang dimana
banyak masyarakat yang belum melakukan nya.
3. Data Tersier:
a. Gizi sembang adalah susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan mempehatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup ersih
dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi ( Kemenkes RI, 2014:3). Gizi Seimbang
mengandung komponen-komponen yang lebih kurang sama,
yaitu: cukup secara kuantitas, cukup secara kualitas,
mengandungberbagai zat gizi (energi, protein, vitamin dan
mineral) yang diperlukan tubuhuntuk tumbuh (pada anak-
anak), untuk menjaga kesehatan dan untuk melakukan
aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari (bagi semua
kelompok umur dan fisiologis), serta menyimpan zat gizi
untuk mencukupi kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan
tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan.
b. Menurut prinsip asal ajaran Islam, setiap makanan adalah
halal, kecuali terdapat padanya larangan secara tegas melalui
nas. Ini adalah kerana setiap sesuatu yang ada di bumi ini
diciptakan untuk kepentingan manusia. Ini bertepatan
dengan firman Allah SWT yang artimya : “Dialah Allah,
yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”
(QS. Al-Baqarah (2) : 29)

Anda mungkin juga menyukai