Anda di halaman 1dari 3

LOGIN

Coronavirus  DiabetesJantungStrokeKehamilanKolesterolHipertensiAnemiaKa
nkerReproduksiSelengkapnya
×


 Home

 /

 Artikel

 /

 Ini 7 Jenis Depresi yang Perlu Diketahui

Ini 7 Jenis Depresi yang Perlu Diketahui


DEPRESI

Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim

02 September 2020

Halodoc, Jakarta - Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang serius dan cukup umum
terjadi. Namun, jenis depresi ada banyak. Mulai dari yang ringan, sedang, hingga cukup
parah dan berisiko mengancam nyawa. Jadi, penting untuk mengetahui jenis depresi yang
bisa dialami. Simak dalam penjelasan berikut ini, ya!

Waspada Ragam Jenis Depresi Ini

Pada dasarnya, meski jenisnya cukup banyak, depresi punya satu kesamaan, yaitu gangguan
suasana hati, yang jauh lebih serius dibanding kesedihan biasa. Cara agar lebih bisa
memahami gangguan kesehatan mental ini, berikut ini jenis depresi yang perlu diwaspadai:

1.Depresi Mayor

Depresi mayor adalah salah satu jenis depresi yang paling umum terdiagnosis. Jenis depresi
ini ditandai dengan gejala kesedihan, putus asa, dan kesepian, yang berlangsung selama lebih
dari dua minggu. Gejala depresi ini cukup serius dan berdampak pada kualitas hidup
pengidapnya.

Beberapa gejalanya adalah tidak nafsu makan, tubuh terasa lemas, dan cenderung
menghindar dari orang-orang di sekitar. Penyebabnya belum diketahui pasti. Namun, jenis
depresi ini diduga berkaitan dengan faktor genetik, gangguan struktur kimia otak, dan trauma
psikologis. 

Baca juga: Depresi Bisa Terjadi pada Segala Usia

2.Distimia

Distimia adalah jenis depresi yang berlangsung selama dua tahun atau lebih. Namun, tingkat
keparahan gejalanya bisa lebih ringan ataupun lebih berat dibanding jenis depresi
sebelumnya. 
Meski umumnya tidak mengganggu pola aktivitas sehari-hari, distimia dapat memengaruhi
kualitas hidup pengidapnya. Misalnya, menjadi tidak percaya diri, sulit konsentrasi, pola pikir
terganggu, dan mudah putus asa. Sama seperti depresi berat, jenis depresi ini juga punya
banyak faktor pemicu.

3.Depresi Premenstrual (Premenstrual Dysphoric Disorder/PMDD)

Berkaitan dengan premenstrual syndrome (PMS), depresi premenstrual adalah gangguan


suasana hati yang cukup serius, sehingga bisa mengganggu keseimbangan emosi dan perilaku
pengidapnya. Kondisi ini ditandai dengan munculnya rasa sedih, cemas, dan gangguan
suasana hati ekstrem, ketika memasuki masa PMS. 

Baca juga: Cyberbullying Bisa Sebabkan Depresi Hingga Bunuh Diri

4.Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah jenis depresi yang ditandai dengan adanya dua suasana hati yang
bertolak belakang, yaitu mania dan depresi. Mania ditandai dengan munculnya perilaku atau
emosi yang meluap-luap, seperti rasa gembira atau semangat yang membuncah dan tidak bisa
dikendalikan.

Sebaliknya, depresi pada gangguan bipolar ditunjukkan dengan rasa tidak berdaya, putus asa,
dan sedih. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya mengurung diri di kamar, bicaranya sangat
lambat seolah sedang melantur, dan tidak mau makan.

5.Depresi Postpartum

Jenis depresi ini terjadi pada wanita, beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan. Gejala
depresi postpartum berdampak pada kesehatan dan ikatan batin antara ibu dan bayinya.
Penyebab utamanya adalah perubahan hormon, yaitu ketika hormon estrogen dan progesteron
yang tadinya cukup tinggi pada masa kehamilan menurun secara drastis setelah melahirkan.

6.Gangguan Suasana Hati Musiman (Seasonal Affective Disorder)

Jenis depresi yang satu ini berkaitan dengan musim, tepatnya perubahan waktu pada musim
dingin atau musim hujan, yang cenderung lebih pendek dan sangat sedikit sinar matahari.
Jenis depresi ini umumnya akan membaik dengan sendirinya ketika cuaca sudah lebih cerah
dan hangat.

Anda mungkin juga menyukai