Anda di halaman 1dari 17

FORUM SILATURAHMI SUMENEP

(FORSIP)
AKTE NOTARIS NO.27 TGL 2 – OKTOBER - 2015
Sekretariat : Perumahan Gedung Indah 15, Ps Rebo.Jakarta Timur telp 0811853394

STRUKTUR ORGANISASI

DEWAN PEMBINA

DEWAN PENGURUS

DEWAN PENGAWAS

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


ADVOKASI DAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL DAN ORGANISASI DAN
HUKUM KESEHATAN KEMASYARAKATAN HUMAS
FORUM SILATURAHMI SUMENEP
(FORSIP)
AKTE NOTARIS NO.27 TGL 2 – OKTOBER - 2015
Sekretariat : Perumahan Gedung Indah 15, Ps Rebo.Jakarta Timur telp 0811853394

LAMPIRAN SK NOMOR 01/SK/FORSIP/VI/2021


SUSUNAN KEPENGURUSAN FORUM SILATURAHMI SUMENEP
PERIODE 2021 – 2025
I DEWAN PEMBINA
Dr. AdiToegarisman, S.H.. M.H. Ketua
Dr. Achsanul Qosasi CSFA.CFrA Anggota
Dr. Sunarto SH. MH Anggota
Drs.Mochamad Djaelani Syaf.SH Anggota
Irjenpol (pur) dr. Bodyono Anggota
II DEWAN PENGURUS
H. Chandra Kuwatly Ketua Umum
Achmad Sugondo S.S Ketua I
Dr. Slamet Effendy, M.Kes Ketua II
Kombespol. dr. Umar Sahab Sekertarus Umum
Ach.Firdaus SH.MH Sekertaris I
Syaiful A’la M.pd Sekertaris II
Suharlan, SH Bendahara Umum
Niniek Roosdiana, SE Bendahara I
III DEWAN PENGAWAS
Dr. Nurul Elmiyah SH.MH Ketua
Marsekal muda. TNI. Chairil Anwar Anggota
Dr. Nurul Gufron SH.MH Anggota
Brigjen Suwandi Anggota
Joko Sumitro Anggota
Dr. Didiek Junaidi Anggota

BIDANG BIDANG
1. BIDANG ADVOKASI DAN HUKUM
BRIGJEN Umar Faruq Ketua
AKBP Aminullah SH.MH Anggota
AKBP Alfian Nurrizal SH, S.I.K, M.Hum Anggota
AKBP Adri Desasa Furyanto S.H, M.H Anggota
Pathor Rahman S.H, M.H Anggota
Azzam Khan S.H, M.H Anggota

2. BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN


Habiri Abdurazak Ketua
Dr. A. Bakir Ihsan Anggota

3. BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN


Kuswedi Anggota
Syamsul Arifin Anggota
Syaifudin Anggota
Mayor Ismet Anggota

4. BIDANG ORGANISASI DAN HUMAS


Muhammad Basri Ketua
Sofyan Badrie Anggota
Tien Roosaini Anggota
Selamet Riyadi Anggota
Ermin Anggota

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 18 – Juni – 2021
PENGURUS FORUM SILATURAHMI SUMENEP

Ketua Umum Sekertaris Umum

H.Chandra Kuwatly dr. Umar Sahab


STRUKTUR ORGANISASI
DAN
PEDOMAN KERJA (JOB DESCRIPTION)
BADAN PEMBINA, BADAN PENGURUS, BADAN PENGAWAS
FORSIP 2021-2025

1. PENDAHULUAN
Bentuk organisasi yang digunakan dalam Struktur & Pedoman Kerja FORSIP terdiri dari tiga entitas
yang disebut Badan: 1) Badan Pembina, 2) Badan Pengurus; 3) Badan Pengawas Badan Pengurus
adalah sebagai eksekutif yang menjalankan program kerja dengan berpijak pada Rakor (Rapat
Koordinasi) & Raker (Rapat Kerja). Badan Pembina sebagai pengarah dan pembina bersifat konsultatif
dengan Badan Pengurus sedangkan Badan Pengawas bersifat koordinatif dengan Badan Pengurus
Badan Pengurus FORSIP adalah bentuk organisasi dengan garis fungsional di mana wewenang Ketua
Umum didelegasikan kepada Wakil Ketua Umum Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan Satuan-
Satuan Organisasi atau Bidang-Bidang kerja di bawahnya yang dipimpin oleh para Koordinator dan
anggota-anggotanya Secara umum Struktur Organisasi dan Pedoman Kerja Badan Pengurus FORSIP
adalah berikut ini

2. BADAN PEMBINA
Badan Pembina adalah suatu wadah yang berisi satu orang ketua & dua orang anggota atau lebih yang
bertanggung jawab memberikan pembinaan, pengarahan dan pengayoman terhadap Badan Pengurus
FORSIP dengan tugas dan fungsi berikut:
1. Bertugas dan berfungsi untuk memberikan pembinaan, pengarahan dan pengayoman kepada
Pengurus sesuai dengan visi-misi FORSIP

3. BADAN PENGURUS
Ketua Umum
Ketua Umum adalah penanggung jawab dan kordinator umum dalam pelaksanaan tugas-tugas internal
dan eksternal organisasi yang bersifat umum, nasional dan internasional. Tugas dan fungsi ketua umum
sebagai berikut:
1.Memimpin organisasi pada masa bakti kepengurusan
2. Menyusun dan mengesahkan susunan pengurus sesuai dengan masa baktinya melalui Surat
Keputusan
3. Melaksanakan semua keputusan-keputusan Rakor (Rapat Koordinasi) & Raker (Rapat
Kerja);
4. Menetapkan kebijakan operasional kepengurusan dan menetapkan program kerja sesuai
amanah Rakor,
5. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dan strategis dengan para sepuh, tokoh
masyarakat, pemerintahan, dan pihak-pihak luar lainnya;
6. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus pada akhir masa bakti
kepengurusan

Ketua I
Ketua I adalah pembantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugas-tugas internal dan eksternal
organisasi. Tugas dan fungsi Ketual adalah sebagai berikut:
1. Membantu Ketua Umum dalam tugas-tugas internal dan eksternal organisasi.

Ketua II
Ketual adalah pembantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugas- tugas internal dan eksternal
organisasi. Tugas dan fungsi Ketua sebagai berikut:
1. Membantu Ketua Umum dalam tugas-tugas internal dan eksternal organisasi.

Bendahara Umum
Bendahara umum adalah penanggung jawab dan koordinator umum di bidang keuangan dan fasilitas
serta perlengkapan organisasi pada tingkat nasional. Tugas dan fungsi Bendahara Umum adalah:
1. Mengatur keuangan FORSIP
2. Membuat Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja Organisasi (RAPBO) untuk satu periode
kepengurusan

Bendahara I
Bendahara I adalah penanggung jawab atas nama Bendahara Umum yang bertugas dalam upaya-upaya
penghimpun dana organisasi dan tugas khusus dalam pembukuan dan pelaporan keuangan organisasi
Tugas dan fungsi Bendahara I adalah:
1. Bertugas dalam upaya-upaya menghimpun dana organisasi dan dalam pembukuan dan
pelaporan keuangan organisasi.

Bendahara II
Bendahara Il adalah penanggung jawab atas nama Bendahara Umum yang bertugas dalam melengkapi
fasilitas organisasi dan tugas khusus dalam penyimpanan dan pengeluaran dana organisasi. Tugas dan
fungsi Bendahara Il adalah:
1. Bertugas dalam melengkapi fasilitas organisasi dan tugas khusus dalam penyimpanan dan
pengeluaran dana organisasi.
Ketua Bidang-Bidang
Ketua Bidang-Bidang adalah penanggung jawab koordinator, dan pelaksana program kerja sesuai
dengan bidang masing-masing. Bidang- Bidang Badan Pengurus FORSIP sebagai berikut:
1. Bidang Advokasi dan Hukum
2. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
3. Bidang Budaya dan Pariwisata
4. Bidang Kesehatan dan Sosial Kemasyarakatan
5. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
6. Bidang Data Base, IT dan Humas
Sekretaris Jenderal (Sekjend)
Sekretaris Jenderal adalah penanggung jawab dan koordinator organisasi yang berkaitan dengan
administrasi. Ketatausahaan kesekretariatan, kepustakaan dan hubungan organisasi dengan pihak
eskternal bersama Ketua Umum pada tingkat nasional. Tugas dan fungsi Sekretaris Jenderal sebagai
berikut
1. Membuat Surat-Menyurat organisasi baik ke internal maupun eksternal
2. Mengarsip/mendokumentasikan Surat-Surat Masuk maupun Surat-Surat Keluar,
3. Melaksanakan tugas-tugas yang bersifat membantu Ketua Umum untuk menjalankan
program-program FORSIP
4. Bersama Ketum. Sekjend juga bertugas membantu Ketum dalam menjalin komunikasi
strategis dengan pihak-pihak luar dalam rangka kebesaran FORSIP dan kemajuan Sumenep.

Sekretaris I
Sekretaris I adalah pembantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi
kesekretariatan ketatausahaan dan hubungan organisasi baik internal maupun eksternal. Tugas dan
fungsi sekretaris I adalah:
1. Membantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi,
kesekretariatan ketatausahaan, dan hubungan organisasi baik internal maupun eksternal

Sekretaris II
Sekretaris i adalah pembantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi
kesekretaratan, ketatausahaan dan hubungan organisasi baik internal maupun eksternal. Tugas dan
fungsi sekretaris II adalah :
1. Membantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi,
kesekretariatan ketatausahaan, dan hubungan organisasi baik internal maupun eksternal

Anggota Bidang-Bidang
Anggota Bidang adalah anggota yang bertanggung jawab membantu Ketua Bidang dalam
melaksanakan program kerja sesuai dengan bidang masing-masing Tugas dan fungsi ketua bidang
adalah
1. Membantu Ketua Bidang melaksanakan dan menjalankan program kerja sesuai dengan
bidang masing-masing

4. BADAN PENGAWAS
Badan Pengawas adalah suatu wadah yang berisi satu orang ketua & dua orang anggota atau lebih yang
bertanggung jawab memberikan pendapat, usulan, dan mengontrol segala keputusan kegiatan, dan
aktivitas Badan Pengurus agar sesuai dengan visi-misi, dan ADIART FORSIP. Sedangkan tugas dan
fungsi Badan Pengawas adalah:
1. Bertugas & berfungsi untuk memberikan pendapat, saran, dan mengontrol segala keputusan
kegiatan dan aktivitas organisasi agar sesuai dengan visi-misi dan AD/ART FORSIP.
ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
FORUM SILATURAHMI SUMENEP

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PASAL 1
Perkumpulan ini bernama Forum Silaturahmi Sumenep (FORSIP) berkedudukan di Perumahan
Gedung Indah 15, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang disebut sekretariat.
Letak atau Sekretanat atau Kantor FORSIP sebagai ternpat untuk menyelenggarakan segala aktivitas
dan pengelolaan administrasi organisasi hendaknya dipilih dengan pertimbangan ideal dan strategis
sebagai berikut :
1. Terletak di Pusat Kota.
2. Mudah dijangkau oleh kendaraan umum
3. Di pinggir jalan
4. Di lingkungan yang bersih, aman dan nyaman

PASAL 2
Azas berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

PASAL 3
VISI DAN MISI
Visi : Menjadi organisasi perekat untuk Sumenep yang berkemajuan, bermartabat, dan sejahtera.
Misi :
- membangun sinergi dan mengorganisasikan potensi
- menjembatani pembangunan untuk penguatan jiwa dan raga
- mengupayakan aliansi dan partisipasi warga Sumenep menuju kesejahteraan.

PASAL 4
MAKSUD DAN TUJUAN
a. menjadi rumah silaturahmi dan tempat berhimpun warga Sumenep di Jakarta
b. mempertahankan kesatuan dan kekompakan para perantau asal Sumenep
c. menjaga harkat dan martabat para perantau asal Sumenep, serta yang bertempat tinggal di
Kabupaten Sumenep, dan/atau daerah lainnya
d. mendorong kemajuan kota Sumenep dengan cara mengundang dan mendorong para investor
dan para pelaku bisnis untuk berinvestasi di Sumenep
e. membangkitkan kembali rasa kebanggan para perantau pada kampung halaman sendiri, yaitu
Kabupaten Sumenep
f. memperkenalkan potensi Kabupaten Sumenep dalam hal sumber daya manusia maupun
sumber daya alam
g. meningkatkan partisipasi anggota forum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
h. meningkatkan pemahaman anggota forum sehubungan dengan peran warga negara terhadap
kemajuan bangsa dan negara

PASAL 5
LAMBANG
a. Keris : merupakan alat kebudayaan asal Sumenep
b. FORSIP : merupakan kepanjangan dari Forum Silaturahmi Sumenep

PASAL 6
LAGU FORSIP

PASAL 7
KEANGGOTAAN
1. Syarat menjadi anggota FORSIP :
a. Setiap calon anggota FORSIP mengajukan secara tertulis dengan mengisi formulir
pendaftaran anggota dan diverifikasi oleh ketua umum
b. Melampirkan 1 (satu) lembar fotocopy KTP/ SIM A/ SIM C
c. Melampirkan 1 (satu) pasphoto berwarna terbaru ukuran 2x3

PASAL 8
KARTU TANDA ANGGOTA
1. Setiap anggota diberikan KTA
2. KTA ditandatangani oleh ketua umum
3. Pemberian KTA diatur oleh pengurus
4. KTA berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang

PASAL 9
MASA KEANGGOTAAN BERAKHIR
1. Tidak memperpanjang KTA
2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri
3. Meninggal dunia
4. Diberhentikan karena melanggar aturan yang berlaku

PERATURAN ORGANISASI
BAB II
DISIPLIN ORGANISASI
Pasal 10
Pengertian Disiplin
1. Disiplin adalah setiap perilaku positif yang berdasarkan kepada ketaatan kepatuhan serta
tunduk kepada peraturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu. Disiplin berarti juga
kernampuan untuk berpartisipasi aktif dan mengendalikan diri dengan tenang serta tetap taat
walaupun dalam situasi yang sangat menekan sekalipun.

2. Dalam kaitan dengan Disiplin Organisasi, peraturan yang dimaksud adatan konstitusi
organisasi yang rneliputi AD/ART, Peraturan Organisasi dan seterusnya, perundang-
undangan dan Peraturan Pemerintah yang berlaku serta etika dan norma-norma kesusilaan
yang umum

Pasal 11
Tindakan Disiplin
Tindakan Disiplin adalah setiap upaya yang dilakukan organisasi terhadap anggotanya dalam rangka
menjaga dan mempertahankan semangat kinerja dan nama baik organisasi.

Pasal 12
Pelanggaran & Sanksi
1. Pelanggaran adalah setiap perbuatan yang dilakukan baik secara perorangan maupun
bersama-sama dengan sengaja melanggar AD/ART, Peraturan Organisasi, ketentuan
organisasi lainnya;. perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku serta etika
norma-norma susila umum lainnya yang berakibat menghambat kinerja organisasi dan atau
mencemarkan nama baik organisasi.
2. Sanksi adalah setiap tindakan positif yang diambil oleh organisasi dalam rangka
meningkatkan kinerja anggota dan organisasi dan hal-hal yang berhubungan dengan
kemajuan dan nama baik organisasi.
3. Sanksi didasarkan kepada
a. Jenis pelanggaran
b. Frekuensi (seringnya/pengulangan) pelanggaran
c. Besar kecilnya pelanggaran
d. Adanya unsur kesengajaan
Pasal 13
Jenis Pelanggaran
1. Pelanggaran terhadap Konstitusi Organisasi yang meliputi antara lain: melanggar AD/ART,
Peraturan Organisasi, dan ketentuan-ketentuan Organisasi lainnya
2. Pelanggaran terhadap perundang-undangan serta peraturan pemerintah yang berlaku,
melakukan tindakan-tindakan hukum di bidang krirninal yang berakibat jatuhnya vonis
pidana oleh pengadilan dan sudah mendapatkan kekuatan hukum tetap.
3. Pelanggaran terhadap Etika Organisasi yang meliputi antara lain: melnaggar azas kepatutan,
mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan pribadi tanpa persetujuan terlebih dahulu dan
atau tanpa mengikuti mekanisme organisasi yang benar merusak citra serta nama baik
organisasi.
4. Pelanggaran Moral yang meliputi antara lain melakukan perbuatan tercela. melakukan
perbuatan yang melanggar nilai-nilai kesusilaan yang berakibat merugikan nama baik
organisasi yang terbukti secara hukum.

Pasal 14
Jenis-Jenis Sanksi
Jenis-Jenis Sanksi :
1. Teguran atau peringatan
2. Penonaktifan (skorsing)
3. Pemecatan
4. Sanksi pada ayat (1) ,(2), dan (3) dikeluarkan oleh Pengurus Harian berdasarkan keputusan
hasil rapat pleno pengurus yang dihadiri minimal 50 % dari jurnlah pengurus harian.
5. Sebelum diberikan sanksi, yang bersangkutan diberikan kesempatan untuk membela diri
selanjutnya segera diambil keputusan dalam bentuk:
a. Membatalkan penonaktifan.
b. Menetapkan penonaktifan untuk iangka waktu tertentu
c. Mernecat

BAB III
KELEMBAGAAN & KESEKRETARIATAN
Pasal 15
Fasilitas Kantor
a. Fasilitas Bangunan/Gedung Sekretariat FORSIP setidaknya dilengkapi fasilitas ruang
kesekretariatan, ruang tamu, ruang rapat/persidangan dan kamar mandt/toilet.
b. Dalam mengatur ruangan hendaknya dipertimbangkan faktor-taktor kenyamanan. kesehatan.
keindahan dan keserasian sehingga bagi pemakai dan pengunjung kantor tersebut merasa
nyaman, betah, dan dapat meningkatkan semangat dan kemauan bagi yang berada di
dalamnya.
Pasal 16
Pengelola dan Administrasi Kesektretariatan
1. Pengelola Kantor dan Administrasi Kesekretariatan FORSIP sepenuhnya menjadi kewajiban
dan kewenangan pada tim kesekretariatan. Yaitu Sekretaris Jenderal sebagai koordinator dan
penanggungjawab dibantu dengan Wakil-wakil Sekretaris Jenderal.
2. Sedangkan fasilitas penunjang administrasi kesekretariatan yaitu: kertas dan alat-alat tulis,
dapur beserta isinya, atau segala fasilitas yang sifatnya consumable menjadi tugas dan
tanggung jawab tim kebendaharaan.

Pasal 17
Jenis-jenis Surat
1. Surat Resmi/Biasa/Rutin
2. Surat Mandat/Surat tugas/Surat Kuasa/Surat Keterangan
3. Surat Ketetapan/Surat Keputusan

Pasal 18
Bentuk dan Surat
1. Kertas Surat:
a. Warna Putih bersih
b. Ukuran folio (F4)
2. Nomor Surat :
a. Terdiri dari 5 (lima) bagian. yaitu: Nomor Urut/Kode Jenis Surat/
Pernbuat/Bulan/Tahun
b. Nornor Urut, yaitu Nomor surat untuk surat-surat ressmi/biasa/
mandat/tugas/kuasa/keterangan
c. Nomor surat untuk surat-surat keputusan dan surat-surat ketetapan
d. Nomor surat dimulai dengan nomor 001 sampai dengan tak terbatas dan diperbaharui
kembali dengan nomor 001 setiap periode pergantian kepengurusan
e. Kode Jenis Surat terdiri dan 4 (empat) bagian, yaitu : I= Untuk Jenis Surat
Resmi/Biasa/Rutin/Mandat/Tugas/Kuasa/Keterangan Internal Organisasi, E = Untuk
jenis Surat Resmi/Biasa/Rutin/Mandat/Tugas/ Kuasa/Keterangan Eksternal
Organisasi, TAP = Untuk Jenis Surat Ketetapan; KPTS = Untuk Jenis Surat
Keputusan: Pembuat/ pengirim dengan kode 4SIP yang rnenandakan surat resmi
dengan pengirim atau pembuat FORSIP, Bulan adatah kode yang menunjukan surat
dibuat pada bulan tertentu dengan menggunakan angka romawi, Tahun adalah
menandakan untuk tahun surat dibuat dengan tahun Masehi.
3. Lampiran Surat
4. Pokok Surat (Perihal/Hal)
5. Alamat atau Tujuan Surat yang terletak dibawah perihal dengan jarak satu setengah Spasi.
Jika alamat surat ditujukan kepada Lernbaga atau instansi maka penyebutannya bukan pada
Lembaga instansi bersangkutan tetapi kepada Pengurus atau Pimpinan Lernbaga/ Instansi,
tersebut. Jika surat tersebut ditujukan pada salah satu unit/ bagian yang ada pada
lembaga/Instansi tersebut maka setelah penyebutan Pimpinan/Pengurus Lembaga/Instansi
yang bersangkutan hendaknya dilengkapi dengan "up" yang berarti "untuk perhatian”.
6. Kata Permulaan Surat. Kata permulaan int berfungsi sebagat pembuka surat dengan alinea
baru dan berjarak 2 spasi. Kalimat boleh mernakai "Dengan hormat" atau "Assalamu'alaikum
Wr.Wb "
7. Isi Surat, dengan sistematika isi surat adalah sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Uratan persoalan/isi/pokok surat
c. Penutup
8. Penutup Surat. Dalam pembuatan surat-surat resmi/rutin/biasa yang dibuka dengan "Dengan
Hormat atau Assalamualaikum Wr Wb" maka dalam menutup surat digunakan kalimat
"Hormat Kami atau Wassalamu'alaikum Wr. Wb.'
9. Tanggal Surat. Tanggal surat terletak di kanan bawah surat sebelah kalimat penutup dengan
jarak 2 spasi. Tanggal surat diawali dengan lokasi dikeluarkannya surat, kemudian disambung
tanggal/ bulan/tahun
10. Penanda Tanganan Surat. Untuk surat-surat resmi yang ditujukan pada eksternal organisasi
harus ditandatangani Ketua Umum dan Sekretans Jenderal. dalam keadaan tertentu (Ketua
Umum dan Sekretaris Jenderal tidak berada ternpat), rnaka Ketua dan atau Wakil Sekjen yang
dimandatkan dapat menanda tangani surat dimaksud. Sedangkan untuk Internal Organisasi
dapat ditandatangani, oleh Ketua dan Wakil Sekretaris Jenderal Bidang yang bersangkutan,
dengan sepengetahuan Ketua Umum atau antara Ketua Umum dengan Wakil Sekretaris
Jenderal. atau antara Ketua dengan Sekretans Jenderal

Pasal 19
Ketataarsipan
Untuk memudahkan pengelolaan sistem administrasi dan kesekretariatan,. yaitu pengelolaan surat
menyurat, surat masuk maupun keluar pengarsipan, dan dokumentasi agar teratur dan sistematis,
maka sistem pengagendaan surat menyurat perlu diatur tersendiri dibawah komando sekjen.

Pasal 20
Dokumentasi
1. Dokumentasi Organisasi adalah segala sesuatu yang menyangkut kegiatan pencarian.
pengumpulan, penyimpanan dan pengawetan dokumen-dokumen organisasi. Dokumentasi
organisasi tersebut merupakan suatu tanda bukti yang sah menurut hukum dan peristiwa-
peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian disirnpan
2. Dokumentasi dipakai untuk menyusun laporan tahunan/akhir organisasi dan sebagai bukti
yang sah serta sangat penting untuk menyusun sejarah perjuangan organisasi, oleh karena itu
pemeliharaan dan penyimpanan dokumen seperti hal lainnya barang-barang inventaris dan
arsip hendaknya disusun dengan rapi dan teratur dalam map-map/rak-rak dan tempat-tempat
tertentu dengan pengelompokan sesuai dengan kebutuhan.
BAB IV
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KEUANGAN
Pasal 21
Penggalian dan Pengetolaan Keuangan
1. Bahwa penggalian dan pengelolaan keuangan organisasi adalah memberdayakan sumber-
surnber pemasukan dana sehingga diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup organisasi
2. Bahwa pengorganisasian dana baik pencarian, pemakaian, pelaporan maupun pencatatan
menjadi sangat penting agar dana-dana yang masuk dapat dikelola dengan efektif dan efisien.
3. Tujuan penggalian dan pengelolaan keuangan ini adalah agar organisasi ini lebih mandiri,
tidak tergantung pada sumbangan yang bersifat konvensional; Tertib administrasi, sebagai
sarana menjadi organisasi yang modern; Bahan untuk memudahkan membuat laporan dan
pertanggung jawaban; Mendapatkan dana dengan cara yang efektif

Pasal 22
Keuangan dan Sumber Dana
Merupakan surnbangan dari dalam dan luar organisasi yang halal dan tidak mengikat antara lain :
a. Pengurus/Anggota
b. Sesepuh atau Senior
c. Pemerintah
d. Perusahaan Swasta / Pengusaha
e. Simpatisan

Pasal 23
Usaha -Usaha Organisasi
1. Bahwa dalam rangka menunjang program kerja organisasi FORSIP yang memerlukan biaya,
maka diperlukan pembentukan unit-unit usaha tertentu yang berorientasi kepada profit dan
kemajuan Sumenep.
2. Melalui pembentukan Koperasi FORSIP bertekad menjadikan bidang Ekonomi khususnya
Wirausaha sebagai salah satu sasaran program dan pengembangan organisasi, oleh karena itu
pembentukan dan pengelolaan unit-unit usaha dan atau pembentukan dan pengelolaan
Lembaga seperti lernbaga Perekonomian diarahkan agar dapat rneningkatkan kesejahteraan
anggota, kemajuan Sumenep dan juga dapat menunjang biaya organisasi.

Pasal 24
Sistem Penganggaran
1. Sistem penganggaran merupakan perencanaan keuangan untuk pelaksanaan program
organisasi dalam bentuk angka-angka uang yang terdiri dan anggaran penerimaan dan
pengeluaran dana dalam satu periode kepengurusan, yang menggambarkan surnber dan
penggunaan dana (cash flow)
2. Dengan adanya sistem Penganggaran diharapkan dapat menentukan skala prioritas. dengan
tujuan tercapainya efektifitas, efisien. kontrol dan sinkronisasi antara pelaksana setiap
aktivitas organisasi.
3. Fungsi Penganggaran FORSIP tidak terlepas dan prinsip-prinsip fungsi manajemen secara
urnum, yaitu :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Pencatatan
e. Pelaporan
f. Pengawasan/Pengontrolan

Pasal 25
Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran
1. Pengajuan kegiatan masing-rnasing bidang melalui Bendahara
2. Identifikasi Kegiatan/aktifitas masing-masing bidang
3. Penjadwalan
4. Perhitungan perkiraan biaya setiap kegitan
5. Penjumlahan biaya kegiatan

Pasal 26
Mekanisme Persetujuan
1. Pengajuan Anggaran Bidang
Masing-masing bidang mengajukan anggaran berdasarkan program kerja yang telah disetujui
melalui RAKER
2. Pengajuan Anggaran aktivitas:
Disusun oleh Team Khusus kepanitiaan bersama-sama dengan ketua bidang yang
bersangkutan untuk di check oleh Bendahara Umum dan dibahas bersama dengan Ketua
Umum dalam rangka mendapat persetujuan.

Pasal 27
Tahap Pelaksanaan
1. Pengajuan Anggaran setiap aktivitas harus mendapat persetujuan Bendahara Umum sebagai
policy maker dan Ketua Umum sebagat decision maker, baik yang dilaksanakan oleh bidang
maupun kepanitiaan.
2. Setiap pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan disertai bukti
pembayaran
3. Apabila terjadi penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan maka harus dibawa ke
forum Rapat Pimpinan.
4. Penyusunan Laporan akhir sebagai pertanggung jawaban pelaksanan program
5. Laporan akhir pertanggung jawaban kegiatan selambat-lambatnya 1 minggu setelah
pelaksanaan kegiatan
6. Apabila melibatkan pihak ke tiga, maka laporan kegiatan selambat-larnbatnya ditertma 1
(satu) bulan setelah pelaksanaan kegiatan

Pasal 28
Prinsip-Prinsip Pengelolaan
Prinsip-prinsip yang berlaku dalam hal pengelolaan keuangan meliputi :
1. Perencanaan
Perencanaan keuangan yang diaktualisasikan berupa Anggaran pendapatan dan anggaran
pengeluaran untuk satu iangka waktu tertentu yang menggambarkan sumber penggunaan
2. Pengorganisasian (Pengelolaan)
Agar lebih memudahkan kontrol pengelolaan keuangan. maka pengorganisasiannya sebagai
berikut :
a. Tugas yang mencari dan mengumpulkan dana dan sumber-sumber yang telah ditentuka
diserahkan kepada Bendahara dibawah tanggung jawab Bendahara Umum
b. Penyimpanan dan pengeluaran dana yang dikumpulkan harus terlebih dahulu disetujui
oleh Ketua Umum dan Bendahara Umum. Dana yang sudah diperoleh dilaporkan kepada
Bendahara Umum dan Ketua Umum.
c. Wewenang untuk mengusahakan dana dipegang oleh Tim Kebendaharaan
d. Tugas untuk mencatat keluar masuk dana dan penyusunan laporan diserahkan kepada
Tim Bendahara bidang pembukuan dan penyusunan laporan keuangan
3. Pelaksanaan
Yang dimaksud dengan pelaksanaan disini adalah pelaksanaan pengaturan keuangan meliputi
:
a. Pengumpulan dana
Yang berkewajiban dan bertanggung jawab mengumpulkan dana adalah Tim
Kebendaharaan dengan tugas meliputi :
1) Menarik sumbangan sesuai dengan ketentuan organisasi
2) Menarik dan mengumpulkan dana dari donatur
3) Menyerahkan hasil pengumpulan dana kepada Bendahara Umum
4) Pada saat penyerahan dana kepada Bendahara Umum harus disertai bukti kwitansi
yang ditanda tangani oleh penyumbang, penerima dan Bendahara Umurn
5) Bendahara Umum memberikan bukti penerimaan dana kepada si penerima dana
b. Pengeluaran Dana
1) Pengeluaran dana untuk bidang harus sesuai dengan Anggaran Belanja yang telah
ditetapkan sebelumnya
2) Pengeluaran harus diajukan berdasarkan bukti-bukti yang telah disetujui sebelumnya
3) Pengeluaran dana harus disetujui oleh Ketua Umum dan Bendahara Umum.
4. Penyimpanan
a. Yang bertanggung jawab atas penyimpanan dana adalah Tim Kebendaharaan
b. Dana harus disarnpaikan di BANK yang telah ditentukan
c. Untuk keperluan rutin dapat diadakan kas kecil yang dipegang oleh Bendahara Umum
5. Prosedur Pengeluaran Dana
a. Permintaan untuk pengeluaran dana diajukan kepada Ketua Umum dan Bendahara
Umum oleh bagian atau bidang yang memerlukan.
b. Bendahara Umum bersama Tim Kebendaharaan menilai permohonan tersebut untuk
disetujui, ditolak atau perlu direvisi
c. Atas dasar surat permohonan yang telah disetujui, Bendahara umum mengeluarkannya
dan menyerahkannya kepada pemohon
6. Pengontrolan/pengawasan,
Pengontrolan/pengawasan keuangan orgarnsasi meliputi Pengontrolan yang bersifat preventif.
adalah pengontrolan yang berjalan atau dilakukan bersamaan dengan tahap-tahap proses
penerimaan dan pengeluaran yang dimulai dari : a. Permohonan untuk pengeluaran; b. Jumlah
yang telah dianggarkan .

Pasal 29
Laporan
Laporan keuangan pada umumnya adalah neraca dan daftar perhitungan hasil usaha (R/L). Neraca
menggambarkan posisi harga kewajiban dan kekayaan pada saat tertentu. Sedangkan daftar
perhitungan hasil usaha rnenggambarkan hasil kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran dana organisasi
untuk jangka waktu tertentu yang berakhir pada tanggal neraca.

BAB V
PENUTUP
Pasal 30
1. Peraturan Organisasi FORSIP ini disusun agar dapat berguna sebagai pegangan atau petunjuk
pelaksanaan bagi organisasi dalam upaya meningkatkan kinerja dan pengabdian pengurus
kepada mayarakat Sumenep
2. Apabila di dalam peraturan organisasi ini terdapat kekeliruan maka akan dilakukan perbaikan
seperlunya.
3. Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 18 JUNI 2021
Ketua

H. Chandra Kuwatly

Anda mungkin juga menyukai