Anda di halaman 1dari 1

Nama : Jaya Lesmana Adriansa

NIM : 11000119140187

Mata Kuliah : Hukum Internasional

Kelas : L

UAS

1. A. Menurut prinsip yurisdiksi teritorial, negara mempunyai yurisdiksi terhadap semua


persoalan dan kejadian di dalam wilayahnya. Prinsip ini adalah prinsip yang paling mapan
dan penting dalam hukum internasional yang artinya negara Sibralia lah yurisdiksi nya
B. Memberikan sanksi pidana kepada perampokan dan pembunuhan yang dilakukan warga
negara Zebras sesuai hukum internasional yang berlaku di negara tersebut

2. A. dalam hukum internasional dikenal istilah suksesi negara (succession of state), istilah
suksesi secara harafiah berarti penggantain atau penggantian negara, suksesi negara
merupakan suatu kondisi dimana terjadi perubahan atau pergantian kedaulatan suatu
negara sehingga terjadi semacam penggantian negara. Negara yang digantikan dikenal
dengan istilah Predeccesor state, sedangkan negara yang baru muncul akibat terjadi suksesi
Successor state. Akibat hukum dari terjadinya suksesi suatu negara sangat komplek dan
sensitif, terutama masalah pemenuhan kewajiban predecessor state yang timbul dari suatu
perjanjian internasional. Ketentuan mengenai suksesi negara dalam hukum internasional
dapat dilihat dalam Venna Convention on Succession of state in respect of Teatles 1978 atau
biasa disebut konvensi Wina 1978. Bentuk suksesi negara yang terdapat dalam konvensi
wina 1978 antara lain sebagai berikut: Suatu wilayah negara atau suatu wilayah yang dalam
hubungan internasional menjadi bagian dari wilayah negara itu. Suksesi negara yang terjadi
sebagai akibat dari pecahnya suatu negara menjadi beberapa negara.
B. Ketentuan mengenai suksesi negara dalam hukum internasional dapat dilihat dalam
Venna Convention on Succession of state in respect of Teatles 1978 atau biasa disebut
konvensi Wina 1978.Dalam konvensi Wina 1978 megenai arsip,benda budaya dan hutang
yang dimiliki negara sebelum suksesi akan diwariskan ke negara yang baru

3. Hasil penelitian kasus ini yaitu bahwa pemerintah Negara Aztraez wajib bertanggung jawab
atas insiden serangan yang menghancurkan kantor Kedutaan Besar di ibukota negara
Aztraez karena terdapat perbuatan atau kelalaian (act or omission) yang dapat dipertautkan
(imputable) kepada suatu negara, dan perbuatan atau kelalaian tersebut merupakan
pelanggaran terhadap suatu kewajiban internasional.
Pemerintah Negara Aztraez wajib bertanggung jawab atas insiden serangan bom karena
telah menyebabkan kerugian materil dan immateril bagi yang bersangkutan yang dalam hal
ini tidak dapat lagi menjalankan aktivitas diplomatiknya karena gedung perwakilannya di
Ibukota Negara Atraez telah hancur.

Anda mungkin juga menyukai