Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jaya Lesmana Adriansa

NIM : 11000119140187

Mata Kuliah : Kriminologi

UTS

1. Beccaria dapat dilihat sebagai pemikir di Abad Pencerahan, Beccaria juga merupakan
gambaran seorang reformator yang manusiawi, bereaksi pada masa ketika hukum pidana,
dan penegakannya, biadab dan sewenang-wenang. Jelaskan Apa yang dikritik dan diinginkan
oleh Beccaria, dan Seperti apa realisasi dari keinginannya itu!

Beccaria menulis buku Dei Deliti e Delle Pene, dimana dia secara terang-terangan
menguraikan keberatannya terhadap hukum pidana,hukum acara pidana dan sistem
penghukumnan saat itu. Dalam bukunya digambarkan delapan prinsip yang menjadi
landasan bagaimana seharusnya hukum pidana, hukum acara pidana dan proses
penghukuman dijalankan.
Kedelapan prisip tersebut adalah :
1. Perlunya dibentuk suatu masyarakat berdasarkan prinsip social
contract;
2. Sumber hukum adalah undang-undang dan bukan hakim.
Penjatuhan hukuman oleh hakim harus didasarkan sematamata
karena undang-undang;
3. Tugas hakim hanyalah menentukan kesalahan seseo rang.
4. Menghukum adalah merupakan hak negara, dan hak itu
diperlukan untuk melindungi masyarakat dari keserakahan
individu;
5. Harus dibuat suatu skala perbandingan antara kejahatan dan
penghukuman;
6. Motif manusia pada dasarnya diletakkan pada keun tungan dan
kerugian, artinya bahwa manusia dalam melakukan perbuatan
akan selalu menimbang kese-nangan atau kesengsaraan yang
akan didapatnya (prinsip hendonisme);
7. Dalam menentukan besarnya kerugian yang ditim-bulkan oleh
suatu kejahatan maka yang menjadi dasar penentuan hukuman
adalah perbuatan dan bukan niatnya;
8. Prinsip dari hukum pidana adalah pada sanksinya yang positif.
(*)Dengan pemikiran demikian maka Beccaria menuntut adanya
persamaan dimuka hukum bagi semua orang (equality before the
law) dan keadilan dalam penerapan sanksi. Beccaria selanjutnya
meninginkan kesetaraan antara tindakan dan hukuman yang
dijatuhkan
(*)Namun kenyataanya Doktrin penghukuman yang dikembangkan Beccaria dianggap terlalu
berat sehingga diperlunak dengan memberikan pengecualian bagi calon penghuni penjara,
pengecualian ini berlaku bagi orang tertentu.
2. Berikan penjelasan tentang free will dalam paradigm klasik , apa peran dan pengaruhnya
terhadap konsep kejahatan waktu itu ?

(*)Mazhab klasik muncul pada abad ke-18 yang dipelopori oleh Cesare Beccaria,
aliran ini timbul di Inggris paada abad pertengahan ke-19. Alaran ini, dengan Doktrin
of free will-nya, mendasarkan pada filsafat hedonistis yang memandang bahwa
manusia mempunyai kebebasan memilih perbuatan yang dapat memberikan
kebahagian dan menghindari perbuatan-perbuatan yang akan memberikan
penderitaan.
(*)Pengaruhnya serta peran Eksistensi kehendak bebas (free will) diperlukan guna
melegitimasi secara legal maupun moral pemberian tanggung jawab pidana. Secara umum,
kehendak bebas dianggap eksis manakala seseorang memiliki kemampuan untuk mengambil
tindakan yang sebaliknya, atau memiliki kontrol atas pikiran (hasrat, keinginan, niat, dsb)
dan perbuatannya. Orang yang melakukan kejahatan karena gangguan kondisi internal
(seperti: gila, delusi, skizofrenia, atau berada di bawah umur) dan eksternal (seperti:
membela diri [noodweer], berada di bawah paksaan dsb) dapat menjadi alasan-alasan
penghapus pidana. Mereka tidak memiliki kapasitas untuk bertanggung jawab sehingga
dapat diberi alasan pemaaf karena tidak dihadapkan dengan pilihan bebas yang rasional.

3. Factor apa saja yang mempengaruhi baik buruknya sebuah statistic criminal dalam
memberikan gambaran tentang kejahatan di masyarakat ? (3 Faktor)

Faktor yang mempengaruhi baik buruknya sebuah statistic criminal dalam memberikan
gambaran tentang kejahatan di masyarakat adalah korban , pelaku dan polisi

4. Berikan penjelasan mengenai kriminalisasi dalam pandangan Herman Manheim.

Kriminologi bergantung dari hasil penelitian disiplin-disiplin lainnya seperti antropologi, ilmu
kedokteran, psikologi, psikiatri, sosiologi, hukum, ekonomi, dan statistik. Sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang objeknya kejahatan, dimana kejahatan merupakan suatu gejala
sosial,maka kriminologi pada dasarnya adalah suatu disiplin yang bersifat factual.

Anda mungkin juga menyukai