Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI SOAL UAS FILSAFAT HUKUM

1. Apa yang dimaksud dengan kritis, radikal, reflektif, dan integral untuk
memperoleh jawaban atas pertanyaan melalui penalaran sistematis dalam
filsafat?
- Kritis dalam mengkaji objeknya, tidak pernah berhenti pada penampakan,
asumsi, dogmatisme, tetapi terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk mencapai hakikat.
- Radikal, menggunakan daya kritisnya untuk mengkaji suatu obyek hingga
akar-akarnya.
- Reflektif, berusaha mengendapkan apa yang ditangkap (gejala) untuk
diolah dan pada hakikatnya menghasilkan pengetahuan yang jernih.
- Integral, mengkaji secara menyeluruh.
2. Uraikan secara singkat pengertian hukum sebagai sistem norma!
Hukum sebagai sistem norma/kaidah, diartikan bahwa norma adalah aturan
yang hidup dan berkembang ditengah pergaulan dan hukum (tertulis) yang
berlakunya mengikat dan bagi yang melanggar dikenai sanksi.
3. Bagaimana pendapat Thomas Aquinas mengenai hukum alam?
Hukum alam mengandung asas kebenaran yang berlaku umum, abadi dan
tidak berubah melalui akal budi, dapat dipahami secara manusia. Hukum positif
yang bertentangan dengan hukum alam bukanlah hukum karena itu tidak
pantas ditaati.
4. Uraikan dan jelaskan secara singkat hierarki hukum menurut Thomas Aquinas!
5. Apa dan jelaskan pendapat Hans Kelsen mengenai tata hukum (legal order)!
- Tata hukum adalah sistem norma-norma, validitas sistem norma-norma
diikat dalam satu norma dasar (Grund-Norm).
- Sistem norma-norma yang valid merupakan hukum positif dibentuk oleh
Badan Legislatif yang memiliki wewenang atribusi bersumber pada
konstitusi yang validitasnya juga berdasarkan norma dasar.
- Pembentukan hukum positif lainnya merupakan wewenang delegasi.
6. Jelaskan secara singkat pandangan von savigny mengenai hukum!
- Menolak pandangan aliran hukum alam bahwa hukum berlaku abadi,
universal dan tidak dapat dilakukan perubahan.
- Hukum positif tidak dibentuk tetapi tumbuh berkembangn identik dengan
perkembangan perlahan dari bahasa, adat-kebiasaan.
- Sumber hukum bukan perintah yang berdaulat atau negara, bukan pula
kebiasaan masyarakat, tetapi insting dari setiap perasaan suatu bangsa
atau spirit masyarakat bangsa atau jiwa bangsa.
- Hukum adalah hasil kegeniusan suatu bangsa. Tergantung pada
nasionalisme.
7. Jelaskan secara singkat konsep “law as a tool of social engineering” dari
Roscoe Pound!
Hukum sebagai alat untuk mengubah atau melakukan pembaharuan
masyarakat.

8. Apa saja jenis interpretasi hukum dalam aspek epistemologi hukum? Jelaskan!
Interpretasi atau penafsiran diartikan memberikan makna yang tepat arti kata
suatu pasal undang-undang.
- Interpretasi gramatikal, yaitu penafsiran arti kata undang-undang menurut
kebiasaan umum dan menurut kebiasaan teknis yuridis.
- Interpretasi sitematis, yaitu penafsiran dalam rangkaian (konteks) dengan
undang-undang yang lain.
- Interpretasi historis,
- Interpretasi teleologis, penafsiran sesuai dengan tujuan.
- Interpretasi otentik, penafsiran resmi dari pembentuk UU.
9. Apakah asas-asas hukum objektif dan subjektif?
Asas-asas hukum objektif yaitu prinsip-prinsip yang menjadi dasar
pembentukan peraturan-peraturan hukum.
- Bersifat moral, prinsip-prinsip yang telah ada pada para pemikir jaman
klasik dan abad pertengahan.
- Bersifat rasional, yaitu prinsip-prinsip yang termasuk pengertian hukum dan
aturan hidup bersama yang rasional.
Asas-asas hukum subjektif bersifat moral maupun rasional, yakni hak-hak yang
ada pada manusia dan menjadi titik tolak pembentukan hukum.
10. Uraikan tujuan hukum mencari keseimbangan menurut Paul Scolsen!
a. Keseimbangan antara individu dan masyarakat. Tujuan hukum hanya untuk
kepentingan individu dan mengabaikan masyarakat akan timbul
individualisme, jika hanya mengutamakan kepentingan masyarakat
menimbulkan universalisme.
b. Keseimbangan antara kesamaan manusia dan kewibawaan, keseimbangan
antara equality before the law, dan kewibawaan dalam arti pemerintah yang
sah harus ditaati.
c. Hukum harus berpihak pada kebaikan dan menghukum yang jahat.
11. Uraikan dan jelaskan tiga tahap silogisme hukum!
- Tahap pertama, dinamakan premis mayor bentuknya norma umum, seperti
menentukan “dilarang melampaui batas kecepatan”.
- Tahap kedua dinamakan premis minor bentuk fakta, “Terdakwa melakukan
tindakan melanggar batas kecepatan”.
- Tahap ketiga dinamakan konklusi “terdakwa bersalah melanggar hukum”.
12. Apa asas-asas untuk mencapai keadilan menurut John Rawls? Jelaskan!
a. Asas kebebasan yang sama sebesar-besarnya (kebebasan mendapat
keuntungan asal tidak merugikan pihak lain, seperti kebebasan berpolitik,
kebebasan pers, kebebasan beragama)
b. Asas kejujuran, makna prinsip permainan yang jujur.
c. Asas ketidaksetaraan, di bidang sosial-ekonomi.
Persamaan kebebasan melahirkan kesenjangan.
Dibuat aturan hukum yang menguntungkan bagi golongan masyarakat yang
kedudukannya paling lemah.
Program penegakan keadilan berdimensi kerakyatan dengan
memperhatikan:
1) memberi hak dan kesempatan yang sama atas kebebasan dasar yang
paling luas bagi setiap orang
2) mampu mengatur kembali kesenjangan sosial-ekonomi yang terjadi
13. Bagaimana pandangan Hans Kelsen mengenai nilai keadilan dan nilai hukum?
Dan apa yang menjadi tolak ukur hukum yang adil?
Nilai keadilan bersifat subyektif, sedangkan eksistensi dari nilai-nilai hukum
dikondisikan oleh fakta-fakta yang dapat diuji secara objektif.
Keadilan adalah penerapan hukum yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam
suatu tata hukum.
Keadilan diartikan mempertahankan tata hukum secara sadar dalam
penerapannya.
Tolak ukurnya rechtmatigheid atau sah menurut hukum.
14. Apakah makna keadilan substantif dalam penegakan hukum model
yurisprudensi yang diarahkan pada tujuan hukum?
Yurispriudensi yang diarahkan pada tujuan hukum yakni putusan hukum yang
mempertimbangkan situasi dan kondisi spesifik dari kasus yang diperiksa dan
diadili. Putusan didasarkan pada pertimbangan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat.
15. Apakah yang dimaksudkan dengan keadilan restoratif dalam penyelesaian
perkara?

Anda mungkin juga menyukai