NIM : 11000119140187
UTS
1. Apa yang mendorong Indonesia baru mengatur persoalan lingkungan di tahun 1982 an. Dan
apakah dengan terbinya UU ini Indonesia sudah mampu untuk mengatasi persoalan
pencemaran khususnya
- Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia
untuk memberikan perhatian lebih besar kepada lingkungan hidup, mengingat
lingkungan hidup menjadi masalah yang perlu ditanggulangi bersama demi
kelangsungan hidup sedunia.Perhatian terhadap masalah lingkunnga ini dimulai
dikalangan ekonomi dan social PBB pada waktu diadakan peninjauan terhadap hasil
gerakan “Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-1 (1960-1970)” guna merumuskan
strategi “(Dasawarsa Pembangunan Dunia ke-2 (1970-1980)”. Konferensi PBB
tentang lingkungan hidup telah dilaksanakan di Stockholm
- Indonesia adalah Negara yang turut berperan serta dalam konferensi
Stockholm 1972.
- Sehubungan terjadinya kecelakaan kapal tanker raksasa Showa Maru
berbendera jepang yang kandas pada tanggal 6 Januari 1975 di dekat
pelabuhan singapura, maka diperlukan pengaturan “perlindungan lingkungan
laut nusantara” secara fundamental.
- Pada tanggal 31 Maret 1975 menteri kehakiman membentuk tim teknis
penyusun RUU pencegahan dan penanggulangan pencemaran laut, yang
merupakan awal Indonesia membenahi hukum lingkungan secara
konsepsional.
- Perubahan suatu lingkungan sangat ditentukan oleh sikap, perilaku maupun
perlindungan terhadap lingkungan tersebut.Ekosistem bisa rusak banyak
polusi/pencemaran dan sistem kehidupan menjadi tidak seimbang. Hal ini
disebabkan pembuangan sampah secara sembarangan, limbah-limbah industri,
pembalakan hutan secara liar/illegal logging, pembakaran hutan, pengeboran
minyak dan gas yang tidak sesuai aturan, maupun pencemaran yang terjadi di
udara, air dan tanah.
- Dalam sistem penegakan hukum lingkungan di Indonesia perangkat peraturan
perundang undangan tentang lingkungan sudah memadai, namun penegakan
hukum di Indonesia oleh dinas/instansi dan aparat penegak hukum belum
berjalan secara profesional dan optimal. Supaya penegakan hukum lingkungan
di Indonesia agar optimal, diharapkan dinas/instansi dan aparat penegak
hukum mempunyai kapabilitas moral dan bersikap profesional dalam
menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup, sesuai dengan hukum dan
peraturan perundangundangan yang berkaitan langsung dengan masalah
lingkungan tersebut.
2. Perbandingan UU No. 4 Tahun 1982, UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun
2009
10 Denda Pidana Denda paling Denda paling banyak Denda paling banyak
. banyak Rp. sebesar Rp Rp 15.
100.000.000,- 750.000.000,00 (tujuh 000.000.000,00 (lima
(seratus juta ratus lima puluh juta belas milyar rupiah)
rupiah) rupiah)
Limbah cair harus diolah sedemikian rupa untuk mengurangi residu zat berbahaya.
Limbah tersebut harus dikelola melalui IPAL sebelum dibuang. Setelah itu, limbah
cair umumnya ditampung dalam bak khusus.