Anda di halaman 1dari 15

Perbandingan UU No. 4 Tahun 1982, UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No.

32
Tahun 2009

 
Bahan UU No. 4 Tahun 1982 UU No.23 tahun 1997 UU No.32 Tahun
No Perbandingan 2009
1. Isi 8 Bab dengan 24 pasal 11 Bab dengan 52 17 Bab dengan 127
pasal pasal

2. Asas a. Asas tanggung a. Tanggung jawab


jawab negara, negara;
Pengelolaan
b. Asas b. Kelestarian dan
lingkungan hidup
berkelanjutan, dan keberlanjutan:
berasaskan pelestarian
c. Asas manfaat c. Eserasian dan
kemampuan
keseimbangan;
lingkungan
d. Keterpaduan;
yang serasi dan
e. Manfaat;
seimbang untuk
f. Kehati-hatian;
menunjang
g. Keadilan;
pembangunan yang
h. Ekoregion;
berkesinambungan
i. Keanekaragaman
bagi peningkatan
hayati;
kesejahteraan manusia.
j. Pencemar
membayar;
k. Partisipatif;
l. Kearifan lokal;
m. Tata kelola
pemerintahan yang
baik.
n. Otonomi daerah.
3. Ruang meliputi ruang, tempat meliputi ruang, tempat Perlindungan dan
Lingkup Negara Republik Negara pengelolaan
Kesatuan Republik lingkungan hidup
Indonesia
Indonesia yang meliputi:
melaksanakan
berwawasan a. Perencanaan;
kedaulatan, hak
Nusantara dalam b. Pemanfaatan;
berdaulat, serta
melaksanakan c. Pengendalian;
yuridiksinya.
kedaulatan, hak d. Pemeliharaan;
berdaulat, dan e. Pengawasan; dan
yurisdiksinya. f. Penegakan hukum.
4. Tujuan a. Tercapainya Mewujudkan a. Melindungi
keselarasan pembangunan wilayah Negara
hubungan antar berkelanjutan yang Kesatuan Republik
manusia dengan berwawasan Indonesia dari
lingkungan hidup lingkungan pencemaran
sebagi tujuan hidup dalam rangka dan/atau kerusakan
membangun pembangunan manusia lingkungan hidup;
manusia indonesia Indonesia seutuhnya b. Menjamin
seutuhnya. dan pembangunan keselamatan,
b. Terkendalinya masyarakat Indonesia kesehatan, dan
pemnfaatan sumber seluruhnya yang kehidupan
daya secara beriman dan bertaqwa manusia;
bijaksana ; kepada Tuhan Yang c. Menjamin
c. Terwujudnya Maha Esa. kelangsungan
manusia indonesia kehidupan
sebagai pembina makhluk hidup dan
lingkungan hidup; kelestarian
d. Terlaksananya ekosistem;
pembangunan d. Menjaga
berwawasan kelestarian fungsi
lingkungan untuk lingkungan hidup;
kepentingan e. Mencapai
generasi sekarang keserasian,
keselarasan, dan
keseimbangan
lingkungan hidup;
f. Menjamin
terpenuhinya
keadilan generasi
masa kini dan
generasi masa
depan;
g. Menjamin
pemenuhan dan
perlindungan hak
atas lingkungan
hidup sebagai
bagian dari hak
dan mendatang; asasi manusia;
e. Terlindunginya h. Mengendalikan
negara terhadap pemanfaatan
dampak kegiatan sumber daya alam
diluar wilayah secara bijaksana;
Negara yang i. Mewujudkan
mnyebabkan pembangunan
kerusakan dan berkelanjutan; dan
pencemaran j. Mengantisipasi isu
lingkungan lingkungan global.
5. Upaya Belum diatur secara Diatur dalam BAB V
Belum diatur
pengendalian jelas dan terpisah tentang pengendalian.
lingkungan
hidup
6. Instrumen Ditetapkan dengan Diatur dengan Meliputi KLHS, baku
pencegahan peraturan perundang- peraturan pemerintah mutu lingkungan
pencemaran (pasal 14) hidup, kriteria baku
undangan (pasal 17)
dan/atau kerusakan lingkungan
kerusakan hidup, dll
lingkungan
hidup
7. Unsur-unsur Penambahan unsur Penambahan unsur
Pengelolaan pelestarian lingkungan antara lain Rencana
lingkungan hidup, pelestarian Perlindungan dan
Unsur pengelolaan
hidup. daya dukung Pengelolaan
lingkungan hidup
lingkungan hidup, Lingkungan Hidup,
tercantum dalam pasal
daya tamping Kajian Lingkungan
1 ayat 1-14
lingkungan hidup, Hidup Strategis,
pelestarian daya Upaya pengelolaan
tamping lingkungan Lingkungan Hidup
hidup, kriteria aku dan Upaya
kerusakan lingkungan Pemantauan
hidup, limbah, bahan Lingkungan Hidup,
berbahaya dan Pencemaran
beracun, limbah bhan Lingkungan Hidup,
berbahaya dan Kerusakan
beracun, sengketa Lingkungan Hidup,
lingkungan, dan orang Perubahan iklim,
Pngelolaan Limah b3,
Dumping
(pembuangan), dll
8. Pendayagunaa Kegiatan yang Dokumen amdal akan
n perizinan Tidak diatur menimbulkan dampak dinilai oleh komisi
sebagai besar dan penting penilai yang dibentuk
instrumen terhadap lingkungan oleh menteri,
pengendalian hidup wajib memiliki gubernur/walikota
amdal
9. Pendayagunaa Tidak ada penetapan Tidak ada penetapan Ada wilayah
n pendekatan wilayah ekoregion wilayah ekoregion ekoregion
ekosistem
10. Denda Pidana Denda paling banyak Denda paling banyak
Denda paling banyak
sebesar Rp Rp 15.
Rp. 100.000.000,-
750.000.000,00 (tujuh 000.000.000,00 (lima
(seratus juta rupiah)
ratus lima puluh juta belas milyar rupiah)
rupiah)
11. Kewenangan Tidak disebutkan Tidak terlalu detail Pembagian tugas dan
Pusat dan dengan jelas tugas dan dijelaskan pembagian kewenangan jelas
daerah wewenang antara kewenangan antara dalam pasal 63-64

pemerintah pusat dan pusat dan daerah (bab (bab IX ttg Tugas dan

daerah (bab v tentang IV ttg Wewenang wewenang Pemerintah

kelembagaan) Pengelolaan dan Pemerintah


Lingkungan Hidup) Daerah).
12. Pelestarian Tidak dibahas sama Dalam ketentuan Tidak di jelaskan
daya dukung sekali ttg pelestarian umum di jelaskan mengenai pelestarian
dan Daya daya dukung dan daya mengenai pelestarian daya dukung dan daya
tampung tamping lingkungan, daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Lingkungan hanya pengertian daya tampung lingkungan.
dukung lingkungan.
13. Pengertian Analisis mengenai  Analisis mengenai Analisis mengenai
AMDAL dampak lingkungan dampak lingkungan dampak lingkungan
adalah hasil studi hidup adalah kajian hidup, yang
mengenai dampak mengenai dampak selanjutnya disebut
sesuatu kegiatan yang besar dan penting Amdal, adalah kajian
direncanakan terhadap suatu usaha dan/atau mengenai dampak
lingkungan hidup, kegiatan yang penting suatu usaha
yang direncanakan pada dan/atau kegiatan
diperlukan bagi proses lingkungan hidup yang yang direncanakan
pengambilan diperlukan bagi proses pada lingkungan
pengambilan hidup yang diperlukan
keputusan keputusan tentang bagi proses
penyelenggaraan pengambilan
usaha dan/atau keputusan tentang
kegiatan; penyelenggaraan
usaha dan/atau
kegiatan.
14. Kajian Tidak ada. Kajian lingkungan
Lingkungan hidup strategis, yang
Hidup selanjutnya disingkat
Tidak ada
Strategis KLHS,adalah
rangkaian analisis
yang sistematis,
menyeluruh, dan
partisipatif untuk
memastikan bahwa
prinsip pembangunan
berkelanjutan telah
menjadi dasar dan
terintegrasi dalam
pembangunan suatu
wilayah dan/atau
kebijakan, rencana,
dan/atau program.
15. Upaya Tidak ada Tidak ada. Upaya pengelolaan
pengelolaan lingkungan hidup dan
lingkungan upaya pemantauan
hidup dan lingkungan hidup,
upaya yang selanjutnya
pemantauan disebut UKL-UPL,
lingkungan adalah pengelolaan
hidup dan pemantauan
terhadap usaha
dan/atau kegiatan
yang tidak berdampak
penting terhadap
lingkungan hidup
yang diperlukan bagi
proses pengambilan
keputusan tentang
penyelenggaraan
usaha dan/atau
kegiatan.
16. Pengertian Pencemaran Pencemaran Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah lingkungan hidup lingkungan hidup
Lingkungan masuknya atau adalah masuknya atau adalah masuk atau
dimasukannya dimasukkannya dimasukkannya
makhluk hidup, makhluk hidup, zat, makhluk hidup, zat,
zat, energi dan atau energi, dan/atau energi, dan/atau
komponen lain ke komponen lain ke komponen lain ke
dalam lingkungan dan dalam lingkungan dalam lingkungan
atau hidup oleh kegiatan hidup oleh kegiatan
berubahnya tatanan manusia sehingga manusia sehingga
lingkungan oleh kualitasnya turun melampaui baku mutu
kegiatan manusia atau sampai ke tingkat lingkungan hidup
oleh proses tertentu yang yang telah ditetapkan.
alam, sehingga menyebabkan
kualitas lingkungan lingkungan hidup
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
tidak berfungsi sesuai dengan
lagi sesuai dengan peruntukannya;
peruntukannya.
17. Pengertian Audit lingkungan Audit lingkungan
Audit hidup adalah suatu hidup adalah evaluasi
Lingkungan proses evaluasi yang yang dilakukan untuk
Hidup dilakukan oleh menilai ketaatan

Tidak ada penanggung jawab penanggung jawab


usaha dan/atau usaha dan/atau
kegiatan untuk menilai kegiatan terhadap
tingkat ketaatan persyaratan hukum
terhadap persyaratan dan kebijakan yang
hukum yang berlaku ditetapkan oleh
dan/atau pemerintah.
kebijaksanaan dan Pemerintah
standar yang mendorong
ditetapkan oleh penanggung jawab
penanggung jawab usaha dan/atau
usaha dan/atau kegiatan untuk
kegiatan yang melakukan audit
bersangkutan;Tidak lingkungan hidup
ada ketentuan khusus dalam rangka
terhadap perusahaan meningkatkan kinerja
yang melakukan usaha lingkungan hidup.
berresiko tinggi. Pelaksanaan audit
lingkungan hidup
terhadap kegiatan
tertentu yang berisiko
tinggi dilakukan
secara berkala.
18. Baku mutu Baku mutu lingkungan Disebut secara Baku mutu
lingkungan adalah batas atau kadar singkat. lingkungan hidup
hidup makhluk hidup, zat, Baku mutu lingkungan adalah ukuran
energi, atau hidup adalah ukuran batas atau kadar
batas atau kadar makhluk hidup, zat,
makhluk energi, atau
hidup, zat, energi, atau komponen yang ada
komponen yang ada atau harus ada
atau harus ada dan/atau
komponen yang ada dan/atau unsur pencemar yang
atau harus ada dan unsur pencemar yang ditenggang
atau unsur pencemar ditenggang keberadaannya
yang ditenggang keberadaannya dalam dalam suatu sumber
adanya dalam suatu suatu sumber daya tertentu sebagai
sumber daya tertentu daya tertentu sebagai unsur
sebagai unsur unsur lingkungan lingkungan hidup.
lingkungan hidup hidup
19. Analisis Tidak ada Tidak ada. Setiap usaha dan/atau
Risiko kegiatan yang
Lingkungan berpotensi
Hidup menimbulkan dampak
penting terhadap
lingkungan hidup,
ancaman terhadap
ekosistem dan
kehidupan, dan/atau
kesehatan dan
keselamatan manusia
wajib melakukan
analisis risiko
lingkungan hidup.
meliputi:
a. Pengkajian risiko;
b. Pengelolaan risiko;
dan/atau
c. Komunikasi risiko.
20. Kewajiban Tidak ada Setiap orang yang
orang yang melakukan
melakukan pencemaran dan/atau
pencemaran Tidak Ada perusakan lingkungan
dan/atau hidup wajib
perusakan melakukan pemulihan
lingkungan fungsi lingkungan
hidup hidup. dilakukan
dengan tahapan:
a. Penghentian sumber
pencemaran dan
pembersihan unsur
pencemar;
remediasi;
c. rehabilitasi;
d. restorasi; dan/atau
e. cara lain yang
sesuai dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi.
21. Pemeliharaan Tidak ada Tidak ada. Pemeliharaan
lingkungan lingkungan hidup
hidup dilakukan melalui
upaya:
a. Konservasi sumber
daya alam;
b. Pencadangan
sumber daya alam;
dan/atau
c. Pelestarian fungsi
atmosfe.
22. Bahan Tidak ada 1. Setiap penanggung 1. Setiap orang yang
Berbahaya jawab usaha memasukkan ke
dan Beracun dan/atau kegiatan dalam wilayah Negara
(B3) wajib melakukan Kesatuan Republik
pengelolaan bahan Indonesia,
berbahaya dan menghasilkan,
beracun. mengangkut,
2. Pengelolaan bahan mengedarkan,
berbahaya dan menyimpan,
beracun meliputi memanfaatkan,
menghasilkan, membuang,
mengangkut, mengolah, dan/atau
mengedarkan, menimbun B3 wajib
menyimpan, melakukan
menggunakan pengelolaan B3.
dan/atau a) Setiap orang yang
membuang. menghasilkan limbah
3. Ketentuan B3 wajib melakukan
mengenai pengelolaan limbah
pengelolaan bahan B3 yang
berbahaya dan dihasilkannya.(2)
beracun diatur Dalam hal B3
lebih lanjut dengan sebagaimana
Peraturan dimaksud dalam Pasal
Pemerintah. 58 ayat (1) telah
kedaluwarsa,
pengelolaannya
mengikuti ketentuan
pengelolaan limbah
B3.(3) Dalam hal
setiap orang tidak
mampu melakukan
sendiri pengelolaan
limbah B3,
pengelolaannya
diserahkan kepada
pihak lain.
23. Sistem Tidak diatur. Pemerintah dan
informasi pemerintah daerah
mengembangkan
Tidak diatur
sistem informasi
lingkungan hidup
untuk mendukung
pelaksanaan dan
pengembangan
kebijakan
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan
hidup.serta wajib di
publikasikan kepada
masyarakat.
24. Peran serta Tidak Diatur Peran serta Peran masyarakat
masyarakat masyarakat: dapat berupa:
a. Meningkatkan a. Pengawasan sosial;
kemandirian, b. Pemberian saran,
keberdayaan pendapat, usul,
masyarakat, dan keberatan,
kemitraan; pengaduan;
b. Menumbuh dan/atau
kembangkan c. Penyampaian
kemampuan dan informasi dan/atau
kepeloporan laporan.
masyarakat;
c. Menumbuhkan
ketanggapsegeraan
masyarakat untuk
melakukan
pengawasan sosial;
d. Memberikan saran
pendapat;
e. Menyampaikan
informasi dan/atau
menyampaikan
laporan.
25. Kewenangan Kepala Daerah dapat Kepala daerah
Kepala Tidak ada mengajukan usul berwenang untuk
Daerah untuk mencabut izin mencabut izin usaha
usaha dan/atau dan/ atau kegiatan.
kegiatan kepada
pejabat yang
berwenang.
26. hak gugat Tidak di atur Tidak di atur Instansi pemerintah
pemerintah dan pemerintah daerah
dan yang bertanggung
pemerintah jawab di bidang
daerah. lingkungan hidup
berwenang
mengajukan gugatan
ganti rugi dan
tindakan tertentu
terhadap usaha
dan/atau kegiatan
yang menyebabkan
pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan
hidup yang
mengakibatkan
kerugian lingkungan
hidup. (psl 90)
27. penyidik Tidak di atur Dalam rangka
terpadu penegakan hukum
Tidak di atur terhadap pelaku tindak
pidana lingkungan
hidup, dapat
dilakukan penegakan
hukum terpadu antara
penyidik pegawai
negeri sipil,
kepolisian, dan
kejaksaan di bawah
koordinasi Menteri.
28. Alat bukti. Tidak diatur Tidak di atur Alat bukti yang sah
dalam tuntutan tindak
pidana lingkungan
hidup terdiri atas:
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;
e. Keterangan
terdakwa; dan/atau
f. Alat bukti lain,
termasuk alat bukti
yang diatur dalam
peraturan
perundang-
undangan
29. Sanksi pidana Sanksi pidana yang Secara keseluruhan Sanksi pidana yang di
diterapkan dalam sanksi pidana yang di atur dalam undang-
undang-undang ini terapkan dalam undang ini secara
sangat jauh dari nilai undang-undang ini keseluruhan lebih
uang yang telah telah tertinggal serta berat di banding.
berkembang pada saat tidak lagi sesuai Secara umum denda
ini, jumlah denda yang dengan perkembangan yang di ancamkan
diberikan juga kehidupan masyarakat dalam undang-undang
sangatlah rendah. Indonesia saat ini berkisar antara
Denda yang diancam ini.secara ratusan juta rupiah
dalam undang-undang umum,denda yang di sampai puluhan miliar
ini bekisar antara ancamkan dalam rupiah.
jutaan rupiah hingga undang-undang ini
seratus juta rupiah. berkisar antara
puluhan juta hingga
ratusan juta rupiah.

Anda mungkin juga menyukai