Anda di halaman 1dari 81

Pendidikan

Pancasila dan
Kewarganegaraan
untuk SMK/MAK
Kelas XI Semester 1
BAB I BAB II BAB III

BAB IV BAB V
BAB I
Wawasan Nusantara dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tujuan Pembelajaran:
A.Wawasan Nusantara
1. Setelah mempelajari Wawasan Nusantara,
peserta didik dapat menginterpretasikan
B.Kedudukan, Fungsi dan Tujua pentingnya Wawasan Nusantara dengan
n baik.
Wawasan Nusantara 2. Melalui konsepsi ketatanegaraan Republik
Indonesia, peserta didik mampu mengetahui
kedudukan Wawasan Nusantara dengan
tepat.
C. 3. Setelah mempelajari aspek trigatra,
Aspek Trigatra dan Pancaga pancagatra, peserta didik mampu
tra dalam Wawasan Nusanta
ra menguraikan dan menggolongkan aspek
Wawasan Nusantara dengan tepat.
D. 4. Melalui informasi yang disajikan dalam
Peran Serta Warga Negara rubrik tautan dan sekilas info, peserta didik
Mendukung Implementasi memperoleh informasi tentang keberagaman
Wawasan Nusantara yang menjadi kekayaan Indonesia secara
terperinci.
Untuk menumbuhkan
semangat belajar Anda,
nyanyikanlah lagu nasional
berikut.

d i sa m p in g ! G ambar tersebut
r
Perhatikan gamba g a m a n p o te n si dan budaya
kebe ra
merepresentasikan p a k a n n e g a ra dengan
esia meru
Indonesia. Indon ga m a , b u d a y a , dan bahasa.
ku, a
keanekaragaman su p u n y a i w ila y a h yang luas.
sia mem
Selain itu, Indone k ay a a n a la m In d onesia.
ambah ke
Ribuan pulau men g e ra h y a n g d ib e rikan Tuhan
kan an u
Semua itu merupa b a n g sa In d o n e sia. Sudah
kepada
Yang Maha Esa In d o n e sia menjaga dan
gsa
sepantasnya ban g a m a n te rs e b ut untuk
anekara
melestarikan ke n k e sa tu a n . L a nta s, apa
rsatuan da
memperkukuh pe b a n g sa In d o n esia dengan
ukan
yang harus dilak
ang ada?
keanekaragaman y
A. Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara mencakup


semua aspek kehidupan yang utuh
sehingga tidak dapat dipisah-pisah
Pengertian Wawasan sesuai kepentingannya. Wawasan
Nusantara Nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka mengatasi
permasalahan yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Hakikat Wawasan Nusantara
• Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan
Nusantara dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup Nusantara
demi kepentingan nasional.

Asas Wawasan Nusantara


• Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan
atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan
setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia
terhadap konsensus bersama.
Kepentingan yang sama

Keadilan

Kejujuran

Asas-Asas Wawasan Solidaritas


Nusantara
Kerja sama

Kesetiaan terhadap kesepakatan


bersama
Konsep Wawasan Nusantara

Wadah

Tata
Isi
Laku
B. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

Kedudukan

• Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi


ketatanegaraan Republik Indonesia.

Fungsi

• Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi,


dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi
penyelenggaraan negara.
Tujuan

• Tujuan Wawasan Nusantara ialah mewujudkan nasionalisme di segala


aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, suku
bangsa, atau daerah.
C. Aspek Trigatra dan
Pancagatra dalam
Wawasan Nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara ke dalam,


yaitu terwujudnya kesatuan aspek kehidupan
nasional. Dalam aspek kehidupan nasional terdapat
aspek alami (trigatra) dan aspek sosial (pancagatra).
Aspek-Aspek Trigatra

Letak dan Bentuk Keadaan dan Kemampuan Keadaan dan


Geografis Penduduk Kekayaan Alam

Sumber daya alam harus dikelola dengan baik atau dimanfaatkan dengan
mengedepankan beberapa asas berikut.
1) Asas maksimal, yaitu sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus
benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2) Asas lestari, yaitu pengelolaan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan
kerusakan lingkungan, serta harus menjaga keseimbangan alam.
3) Asas berdaya saing, yaitu hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan
sumber daya alam negara lain.
Aspek-Aspek
Pancagatra
Aspek Ideologi Aspek Politik

Aspek Aspek Sosial


Ekonomi Budaya

Aspek
Pertahanan
dan Keamanan
D. Peran Serta Warga Negara Mendukung
Implementasi Wawasan Nusantara

Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain


ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian
abadi melalui implementasi Wawasan Nusantara dalam
berbagai bidang.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam Berbagai
Bidang Kehidupan
Bidang Politik

• Menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.

Bidang Ekonomi

• Menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan


kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata dan adil.

Bidang Sosial dan Budaya

• Menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala
bentuk perbedaan atau kebinekaan sebagai kekayaan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.

Bidang Pertahanan dan Keamanan

• Menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut akan
membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia

Keragaman bangsa Indonesia


dapat Anda lihat dalam video
berikut.
Peran Peserta Didik dalam Mengimplementasikan Asas-Asas
Wawasan Nusantara

Mendukung persatuan bangsa.

Berkemanusiaan yang adil dan beradab.

Mendukung kerakyatan yang


mengutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan individu atau golongan.
BAB II
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila

Kebebasan menyampaikan pendapat menjadi salah satu bentuk


hak yang melekat pada setiap manusia. Apakah hanya hak kebebasan
mengemukakan pendapat yang melekat pada setiap individu?
Bagaimanakah pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia saat ini?
A.
HAM dalam Dasar Neg
Tujuan Pembelajaran ara, Konstitusi Negara,
dan Peraturan Perund
ang-undangan

• Setelah membaca rubrik penguatan karakter, peserta didik B


mampu meningkatkan kepedulian terhadap hak asasi manusia . Pelanggaran HA
secara signifikan. M di Indonesia
• Setelah membaca materi tentang hak asasi manusia dalam
perspektif Pancasila, peserta didik dapat menguraikan berbagai
macam hak dan melakukan analisis terkait keterpenuhan hak-
hak mereka melalui penilaian antarteman dengan tepat.
C
• Melalui beberapa kasus pelanggaran HAM yang telah diuraikan, . Upaya Penegakan
peserta didik dapat memanfaatkan teknologi untuk mencari HAM dalam Persp
informasi pelanggaran HAM secara terperinci.
ektif Pancasila
• Melalui pemanfaatan teknologi, peserta didik dapat mencari
putusan dari kasus pelanggaran HAM yang telah inkrah di
Indonesia melalui laman direktori putusan dengan tepat.
• Setelah memahami materi pembelajaran tentang hak asasi
manusia dalam perspektif Pancasila, peserta didik mampu
menghormati dan menghargai hak asasi setiap orang dengan
penuh tanggung jawab.
A. HAM dalam Dasar Negara, Konstitusi Negara, dan
Peraturan Perundang-undangan

Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak


Asasi Manusia

Hakikat Hak Asasi


Manusia HAM merupakan seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
• Universal atau
menyeluruh
• Utuh
• Hakiki
• Permanen atau
kekal

Sifat-sifat

• Keistimewaan

Sifat-Sifat
(Previlege)
• Klaim (Claim)
• Kuasa (Power)
• Kekebalan
(Immunity) Unsur-unsur
dan Unsur-
Unsur HAM
Fungsi, Tujuan, dan Prinsip HAM

Tujuan Fungsi Membuat


Melindungi orang dari pemegang hak
kekerasan dan menjadi lebih
kesewenang-wenangan. berdaulat.

Mengembangkan rasa Memperluas


saling menghargai kepentingan.
antarmanusia.

Mendorong tindakan
yang dilandasi
kesadaran dan
tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-
hak orang lain tidak
dilanggar.
Prinsip HAM

Rhona K.M.
Manfred Nowak
Smith

Prinsip Kesetaraan Prinsip Universal


(Equality) (Universality)

Prinsip Pelarangan
Prinsip Ketergantungan
Diskriminasi (Non-
(Interdependence)
Discrimination)

Prinsip Saling Terkait


Prinsip Kewajiban Positif
(Interrelated) atau Prinsip
Setiap Negara
Tidak Terbagi (Indivisibility)
i
Teori hak alam
atau kodrati
(natural right
theory)

Teori-Teori
HAM Teori hak
positivisme

Teori relativisme
budaya (cultural
relativist theory)
HAM dalam Dasar Negara
Memeluk agama dan
beribadah sesuai
agama yang dianut.
Pengakuan manusia
sebagai individu dan
Sila Pertama
Menghormati hak- sebagai makhluk
hak orang lain. sosial.

Sila Kelima HAM dalam Sila Kedua


Dasar
Negara

Hak untuk Sila Keempat Sila Ketiga


Setiap manusia
menyampaikan mempunyai martabat
pendapat dan hak dan hak-hak yang sama.
berkumpul dalam
kegiatan
musyawarah.
HAM dalam
Konstitusi Negara

Bab XA pasal 28A–28J UUD


NRI Tahun 1945
HAM dalam Peraturan • Hak untuk Hidup.
• Hak Berkeluarga dan Melanjutkan
Perundang-undangan Keturunan.
• Hak Mengembangkan Diri.
Undang-Undang Nomor • Hak Memperoleh Keadilan.
39 Tahun 1999 tentang • Hak atas Kebebasan Pribadi.
Hak Asasi Manusia • Hak atas Rasa Aman.
• Hak atas Kesejahteraan.
• Hak Turut Serta dalam Pemerintahan.
• Hak Wanita.
• Hak Anak.
Pribadi

Politik

Ekonomi
Jaminan HAM
dalam pasal UUD
NRI Tahun 1945 di Hukum
berbagai bidang

Peradilan

Sosial Budaya
B. Pelanggaran HAM di Indonesia
Penyebab Pelanggaran HAM
n g d e n gan
Seseora HAM
an
Faktor Faktor kesadar i akan
gg
Internal Eksternal yang tin
mampu
• Sikap • Ketidaktegasan e n g h o rmati,
m a i, d an
a r g
egoisme aparat penegak mengh ena-mena
m
• Tingkat hukum tidak se hak asasi
p
kesadaran • Penyalahgunaan terhada sehingga
in
• Sikap tidak kekuasaan orang la an HAM
ar
toleran • Kesenjangan sosial pelangg ndari.
rhi
dan ekonomi akan te
Kasus Pelanggaran HAM

Pelanggaran HAM Kejahatan Genosida


Berat  Contohnya,
membunuh
anggota
kelompok.
Pelanggaran HAM Ringan
Kejahatan terhadap
• Memaksakan kehendak kepada orang
Kemanusiaan
lain.
 Contohnya,
• Meminta orang lain sependapat dengan pembunuhan,
dirinya. pemusnahan,
• Melarang orang lain beribadah. dan
• Melarang seseorang mendapatkan perbudakan.
informasi atau pengajaran.
• Melarang orang lain berpendapat.
Peristiwa
Tanjung
Priok

Peristiwa
Trisakti

Peristiwa di Contoh kasus


Abepura, pelanggaran HA
Papua
M
masa lalu

Timor Timur
pascajajak
pendapat
• Menciptakan diskriminasi dan
ketidakadilan.
• Adanya rasa dendam dan
kebencian antarsesama.
• Merendahkan harkat, derajat,
Akibat Pelanggaran
dan martabat kemanusiaan.
HAM • Menciptakan kekerasan dan
konflik antarsesama.
• Menimbulkan penderitaan serta
tersiksa lahir dan batin pada diri
korban.
C. Upaya Penegakan
HAM dalam
Perspektif Pancasila
Kedudukan Pancasila dalam
Upaya Penegakan HAM

Pancasila sebagai dasar negara memiliki beberapa


kedudukan, salah satunya sebagai sumber dari segala
sumber hukum. Artinya, setiap peraturan perundang-
undangan di Indonesia harus mengacu pada Pancasila
dan tidak menyimpang dari ketentuan serta asas-asas
yang terkandung di dalamnya.
Bentuk Upaya
Penegakan HAM
• Membuat peraturan
perundang-undangan HAM
• Membentuk lembaga
pemantau dan pengawas Upaya Preventif
pelaksanaan HAM
• Melakukan sosialisasi HAM
kepada masyarakat
• Memasukkan materi tentang
HAM dalam mata pelajaran
PPKn
• Komnas HAM
Upaya • Pengadilan hak
Represif asasi manusia
Alur Penyelesaian Perkara Pelanggaran HAM Berat
Tujuan Pembelajaran:
BAB III 1. Setelah mengetahui bahwa amandemen
Sistem Pemerintahan UUD 1945 merupakan salah satu dari
tuntutan reformasi, peserta didik mampu
di Indonesia menganalisis dampak amandemen dengan
tepat.
Mempelajari: 2. Setelah mempelajari materi tentang sistem
A. Sistem Pemerintahan di Indonesi pemerintahan di Indonesia, peserta didik
a dari Masa ke Mas mampu menguraikan perbandingan sistem
a pemerintahan di Indonesia dengan negara-
B. Sistem Pemerintahan di Indonesi negara lain secara tepat.
a Pascaamandemen Konstitusi 3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik
C. Perbandingan Sistem Pemerinta memiliki keterampilan mengolah informasi
han Indonesia dengan Negara-N
egara Lain dan menyajikan dalam bentuk tulisan serta
mempresentasikan sistem dan dinamika
pelaksanaan demokrasi di Indonesia dengan
baik.
4. Setelah mempelajari sistem pemerintahan di
Indonesia, peserta didik mampu menerapkan
sikap kerja keras, menerima kritikan, serta
mampu memberi saran dengan baik.
Perhatikan gambar di atas! Gambar di atas merupakan beberapa
nama kabinet dalam pemerintahan Indonesia. Pembentukan kabinet
dalam sistem pemerintahan menunjukkan bahwa presiden memiliki
kewenangan dalam menyusun dan merombak kabinet. Apa kaitan
kewenangan presiden dengan sistem pemerintahan di Indonesia?
A. Sistem Pemerintahan Indonesia dari Masa
ke Masa

Periode Awal Kemerdeka Periode Demokrasi Liberal Periode Pemberlakuan


an Berdasarkan UUD 194 (UUDS 1950) Konstitusi RIS
5

Periode Demokrasi Terpim Periode Orde Baru Periode Reformasi


pin
Dasar hukum sistem pemerintahan
Periode Awal Indonesia pada periode awal kemerdekaan adalah
Kemerdekaan UUD 1945. Oleh karena Indonesia baru saja
Berdasarkan UUD 1945 merdeka, semua alat kelengkapan negara belum bisa
berjalan optimal sehingga terjadi beberapa
pelanggaran terhadap konstitusi seperti berikut.
a. Perubahan fungsi Komite Nasional Indonesia
Pusat dari pembantu presiden menjadi badan
legislatif.
b. Perubahan sistem pemerintahan dari
presidensial menjadi parlementer.
Periode
Pemberlakuan
Konstitusi RIS Pada saat berlakunya UUD 1945, bentuk
negara Indonesia adalah kesatuan. Akan tetapi,
setelah berlaku Konstitusi RIS, bentuk negara
Indonesia berubah menjadi serikat atau federal.

Ciri-ciri sistem pemerintahan kuasi parlementer pada saat berlakunya Konstitusi RIS
sebagai berikut.
a. Perdana menteri diangkat oleh presiden, bukan oleh parlemen sebagaimana
lazimnya.
b. Kekuasaan perdana menteri masih dikendalikan oleh presiden.
c. Kabinet dibentuk oleh presiden bukan oleh parlemen.
d. Parlemen tidak dapat menggunakan mosi tidak percaya kepada kabinet.
e. Presiden RIS menduduki jabatan rangkap sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
Periode Demokrasi Liberal
(UUDS 1950) Pada masa berlakunya UUDS 1950,
sistem pemerintahan Indonesia adalah
parlementer atau demokrasi liberal secara penuh.
Demokrasi liberal di Indonesia tidak berumur
panjang yaitu antara 1950–1959. Hal ini karena
pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno
mengeluarkan dekret yang diumumkan pada
upacara resmi di Istana Merdeka.

Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 sebagai berikut.


a. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
b. Pemberlakuan kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya UUDS 1950.
c. Pembubaran Konstituante.
b s i stem r tidak
p e n yeba lemente nesia.
r ar o
Fakto intahan p an di Ind
r nk
peme dipertaha Faktor dominasi politik
t
da pa aliran

Faktor basis sosial-ekonomi


yang sangat lemah

Faktor struktur sosial masih


hierarkis yang bersumber
pada nilai-nilai feodal
Periode Demokrasi
Terpimpin
Demokrasi terpimpin
merupakan suatu sistem yang
diterapkan untuk mengatasi
pertentangan partai-partai politik dalam
parlementer pada masa demokrasi
liberal. Pada periode demokrasi
terpimpin UUD 1945 kembali
diberlakukan.
di am t
Bu iri ru
M nu

o
e

dj
M

ar

Ciri-ciri periode demokrasi terpimpin


adalah dominasi presiden, terbatasnya
peranan partai politik, berkembangnya
pengaruh komunis, dan meluasnya peran
ABRI sebagai unsur sosial-politik.
Periode Orde Baru
Tujuan pemerintahan Orde Baru adalah
melaksanakan UUD 1945 dan Pancasila secara
murni dan konsekuen.

Berikut ini karakteristik dan penjelasan pelaksanaan


pemerintahan Indonesia menurut William Liddle.

Birokrasi Indonesia Kebijakan Depolitisasi Sistem Politik


Memiliki Citra Diri Otoriter
yang Baik Hati
(Benevolence)
Periode Reformasi
Pelaksanaan sistem pemerintahan dan politik
pada era reformasi merupakan transisi dari sistem
politik otoriter ke demokrasi. Pada awal era
reformasi, muncul tuntutan yang didesakkan oleh
berbagai komponen bangsa, termasuk mahasiswa
dan pemuda.

Tuntutan Reformasi: u n 1 945.


m e n U UD N R I Ta h
• A m an d e
if u n gs i A n g kata n Bersenjata
rin dw
• Penghapusan dokt
BRI).
Republik Indonesia (A , p e n gh o rm ata n hak asasi
asi hu ku m
• Penegakan suprem ra n ta sa n ko ru p si, kolusi, dan
a pe m be
manusia (HAM), sert
nepotisme (KKN). ya n g ad il a nta ra pusat dan
hubunga n
• Desentralisasi dan
h).
daerah (otonomi daera
san pers.
• Mewujudkan kebeba
ew u ju d ka n ke h id u p an demokrasi.
• M
B. Sistem Pemerintahan Indonesia Pascaamandemen Konstitusi

Amandemen dapat diartikan


sebagai perbuatan untuk
mengubah dokumen secara
resmi yang bertujuan untuk
memperbaikinya.

Latar Belakang Amandemen:


a. UUD NRI 1945 memberikan kedudukan kepada MPR sebagai lembaga tertinggi negara.
b. UUD NRI 1945 memberikan kekuasaan kepada presiden sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan.
c. Pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 cenderung terlalu ”luwes” sehingga dapat
menimbulkan multitafsir.
d. UUD NRI Tahun 1945 terlalu memberikan kewenangan kepada presiden dengan
memberikan hak legislasi.
e. Rumusan UUD NRI Tahun 1945 belum menggambarkan semangat demokrasi yang ingin
ditanamkan di
Indonesia.
Kedudukan Lembaga-Lembaga Negara dalam Sistem Pemerintahan
Pascaamandemen

Eksekutif

Yudikatif

Legislatif

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


C. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara-Negara Lain

Perbandingan Sistem Perbandingan Sistem Perbandingan Sistem


Pemerintahan Indonesia dengan Pemerintahan Pemerintahan Indonesia
Amerika Serikat Indonesia dengan dengan Inggris
Belanda

• Indonesia dan Amerika Serikat • Indonesia • Inggris adalah negara pelopor


menggunakan sistem pemerintahan menggunakan sistem sistem pemerintahan
yang sama yaitu presidensial. Akan presidensial, parlementer. Inggris
tetapi dari keanggotaan legislatif, sedangkan Belanda menempatkan jabatan kepala
susunan negara, dan sistem menggunakan sistem negara kepada seorang ratu
kepartaian berbeda. parlementer. yang bernama Ratu Elizabeth
• Susunan negara Indonesia adalah II.
kesatuan, sedangkan Amerika • Pelaksanaan pembagian
Serikat adalah federal. kewenangan pemerintahan di
Inggris menganut sistem trias
politica. Trias politica yang
dilakukan di Indonesia
dengan cara pembagian
kekuasaan.
Bab IV
Sistem dan Dinamika Demokrasi di Indonesia
Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah menganalisis penerapan demokrasi dan
sistem demokrasi Pancasila, peserta didik mampu A. Penerapan Sist
menghargai nilai-nilai demokrasi Pancasila dengan em Demokrasi
baik.
2. Melalui telaah buku dan media cetak ataupun
elektronik, peserta didik mampu melihat serta
menyimpulkan sistem dan dinamika demokrasi di B. Sistem Demokrasi
Indonesia sesuai UUD NRI Tahun 1945 dengan Pancasila
benar.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik memiliki
keterampilan mengolah informasi dan menyajikan
dalam bentuk tulisan serta mempresentasikan C. Dinamika Pelaksanaa
sistem dan dinamika pelaksanaan demokrasi di
n Demokrasi di Indones
ia
Indonesia dengan baik.
4. Setelah mempelajari sistem dan dinamika
demokrasi Pancasila di Indonesia, peserta didik D. Membangun Kehidupan
mampu menerapkan kehidupan demokratis di Demokra
lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, serta tis
bangsa dan negara dengan baik. sesuai UUD NRI Tahun 1945
Perhatikan kegiatan pemilu pada gambar! Pemilu merupakan ajang untuk
melaksanakan dan mewujudkan kedaulatan rakyat. Rakyat Indonesia tidak mungkin
mampu menjalankan pemerintahan secara langsung. Pemerintahan akan dijalankan
oleh subjek-subjek yang dipilih melalui pemilu. Subjek-subjek terpilih berkewajiban
membawa amanat dari rakyat untuk menjalankan pemerintahan. Pemilihan subjek-
subjek inilah yang menjadi ciri khas suatu negara menerapkan sistem demokrasi.
Bagaimana penerapan demokrasi di Indonesia?
A. Penerapan Sistem Demokrasi

Inti dari demokrasi adalah


kedaulatan rakyat. Artinya,
kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat. Definisi yang sering
dipakai untuk mengartikan
Apa yang
demokrasi adalah pemerintah
dimaksud
dari rakyat, oleh rakyat, dan
dengan
untuk rakyat (dikemukakan oleh
demokrasi?
Abraham Lincoln). Lantas,
bagaimana prinsip, macam-
macam demokrasi, dan ciri-ciri
demokrasi?
Prinsip Demokrasi, Macam-Macam Demokrasi, dan
Ciri Demokrasi

• Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan publik.


• Tingkat persamaan di antara warga negara.
Prinsip • Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh warga negara.

• Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat


(demokrasi langsung, perwakilan, dan sistem referendum).
Macam • Berdasarkan titik perhatian (demokrasi formal, materiel, dan gabungan).
• Berdasarkan ideologi (demokrasi konstitusional dan demokrasi rakyat).

• Keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan publik.


• Pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak rakyat.
• Persamaan hak seluruh rakyat.
Ciri • Lembaga peradilan dan kehakiman yang independen.
• Kebebasan pers.
• Pemilu yang jujur dan adil.
• Pengakuan terhadap perbedaan.
B. Sistem Demokrasi Pancasila

Prinsip -
Prinsip Ciri-Ciri
Demokrasi Demokrasi
Pancasila Pancasila

Asas dan
Fungsi
Demokrasi
Pancasila
Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila
 Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa.
 Demokrasi dengan kecerdasan.
 Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
 Demokrasi dengan rule of law.
 Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.
 Demokrasi dengan hak asasi manusia.
 Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
 Demokrasi dengan otonomi daerah.
 Demokrasi dengan kemakmuran.
 Demokrasi yang berkeadilan sosial.
Ciri-Ciri
Demokrasi
 Kedaulatan ada di tangan rakyat.
Pancasila
 Berdasarkan kekeluargaan, musyawarah, dan
mufakat.
 Keselarasan antara hak dan kewajiban.
 Penghargaan HAM.
 Tidak menganut sistem monopartai.
 Tidak mengenal diktator mayoritas dan tirani
minoritas.
 Mendahulukan kepentingan rakyat.
 Aspirasi disalurkan melalui wakil rakyat.
 Tidak mendukung demonstrasi yang berujung kerusuhan.
Pemilu dilaksanakan secara terbuka dan jujur serta adil.
Tidak mengenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.
Asas dan Fungsi Demokrasi
Pancasila

Asas Demokrasi Pancasila


• Asas kerakyatan
• Asas musyawarah

Fungsi Demokrasi Pancasila


• Menjamin keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara.
• Menjamin berdirinya negara Republik Indonesia.
• Menjamin tetap tegaknya NKRI berdasarkan sistem konstitusional.
• Menjamin tegaknya hukum yang berasal dari Pancasila.
• Menjamin adanya hubungan yang sama, serasi, dan seimbang
antarlembaga negara.
• Menjamin pemerintahan yang bertanggung jawab.
C. Dinamika Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia
Pada periode ini terjadi reformasi,
amandemen UUD NRI Tahun 1945,
Periode 1998- jaminan kebebasan pers, dan
sekarang
jaminan berpolitik.
Periode 1965-
1998 Pada periode ini pemilu dilaksanakan
secara periodik lima tahunan, terjadi
Periode 1959-
1965 penyederhanaan partai politik, dan
mencuatnya kasus korupsi, kolusi, dan
Periode nepotisme dalam pemerintahan.
1949-1959
Pada periode ini Indonesia menganut
demokrasi terpimpin dengan ciri-ciri terbatas
peran partai politik, terbentuknya DPR-GR,
Periode lemahnya hak dasar manusia, tidak ada
1945-1949
kebebasan pers, dan sentralisasi kekuasaan.

Pada periode ini terjadi dua kali pergantian


undang-undang dasar, perubahan bentuk
negara, dan sistem pemerintahan.

Demokrasi pada periode ini baru terbatas pada fungsi


pers yang mendukung kemerdekaan
D. Membangun Kehidupan Demokratis sesuai UUD
NRI Tahun 1945

Perilaku Nilai-Nilai
Budaya Demokrasi
Demokrasi sesuai UUD
dalam NRI Tahun
Kehidupan 1945
Sehari-hari
Perilaku demokrasi tecermin dalam sikap Nilai-Nilai Demokrasi sesuai UUD NRI
berikut. Tahun 1945 sebagai berikut.
 Taat hukum.  Kebebasan menyatakan pendapat.
 Mengutamakan musyawarah.  Kebebasan berkelompok.
 Melaksanakan keputusan musyawarah  Kebebasan berpartisipasi.
dengan tanggung jawab.  Kesetaraan gender.
 Memilih pemimpin dengan cara  Kesetaraan antarwarga.
demokratis.  Kedaulatan rakyat.
 Menuntut hak setelah melaksanakan  Rasa percaya.
kewajiban.  Kerja sama.
BAB V
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Tujuan Pembelajaran:
a. Setelah membaca materi mengenai hakikat hukum,
• Sistem Hukum
peserta didik mampu menjelaskan sistem hukum
Nasional
nasional yang berlaku di Indonesia secara benar. A
b. Setelah mengidentifikasi gambar peradilan nasional
dalam sebuah tabel, peserta didik mampu • Sistem Peradilan
menguraikan tugas dan fungsi lembaga peradilan Nasional
nasional dengan tepat. B
c. Setelah melakukan kegiatan diskusi bersama di • Menunjukkan
dalam kelas, peserta didik mampu menyampaikan Perilaku Sesuai
argumentasi terkait penyelesaian perkara di C Hukum Nasional
pengadilan berdasarkan kompetensi yang dimiliki
dengan benar.
d. Setelah melakukan pengamatan tentang perilaku
hukum dalam lingkungan masyarakat, peserta didik
mampu menerapkan perilaku sesuai hukum dalam
lingkungan masyarakat dengan baik.
Tata tertib sekolah ibarat
sebuah sistem hukum yang berlaku pada
sekolah yang bersangkutan. Sekolah satu
dengan lainnya memiliki tata tertib yang
berbeda. Sama dengan sistem hukum,
setiap tempat memiliki sistem hukum
masing-masing. Apa yang dimaksud
dengan sistem hukum?
A. Sistem Hukum Nasional

Hukum secara umum yaitu


seperangkat aturan yang
mengatur tingkah laku manusia
dalam kehidupan bermasyarakat.

Hakikat Hukum
Aturan
Unsur-Unsur Hukum tentang
tingkah laku
manusia
Berisi
Sanksi
perintah
tegas dan
dan
nyata Unsur- larangan
unsur
Hukum

Sifat Dibuat oleh


mengatur, pihak dan
memaksa, lembaga
dan yang
mengikat berwenang
Tujuan Adanya Hukum

Menciptakan
Mencegah perilaku suasana damai dan
sewenang-wenang tertib

Tujuan
Hukum

Melindungi
Memberikan kepentingan
kepastian hukum masyarakat
Jenis-Jenis Penggolongan Hukum

Berdasarkan
Berdasarkan
Berdasarkan Kekuatan
Tempat
Sumbernya Berlakunya atau
Berlakunya
Sifatnya

Berdasarkan Berdasarkan
Berdasarkan Isinya
Waktu Berlakunya Wujudnya

Berdasarkan Cara
Berdasarkan Berdasarkan Luas
Mempertahankan
Bentuknya Berlakunya
nya
Berdasarkan Sumbernya
Undang-
Undang

Doktrin Traktat

Kebiasaan Yurisprudensi
Berdasarkan Isinya

Hukum privat

• Hukum yang mengatur kepentingan


antarwarga negara.

Hukum publik

• Hukum yang mengatur kepentingan publik


atau kepentingan umum.
Berdasarkan Bentuknya

Hukum tertulis
• Peraturan yang dapat kita lihat dan rasakan, serta
kita ketahui.

Hukum tidak tertulis


• Hukum yang hidup dan diyakini oleh warga
masyarakat.
Berdasarkan Cara
Mempertahankannya

Hukum materiel
• Hukum yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat.
Hukum formal
• Hukum yang mengatur tata cara melaksanakan
dan mempertahankan hukum materiel.
Berdasarkan Waktu Berlakunya

Ius constitutum
• Hukum yang sedang berlaku saat ini pada suatu
tempat dan waktu tertentu.

Ius constituendum
• Hukum yang akan ditetapkan pada masa
yang akan datang.
Berdasarkan Tempat Berlakunya
Hukum nasional
• Hukum yang dibuat oleh negara tertentu dan
hanya berlaku dalam batas-batas wilayah
tertentu.
Hukum internasional
• Hukum yang mengatur hubungan antarnegara.
Berdasarkan Kekuatan
Berlakunya

Hukum yang bersifat memaksa


• Aturan hukum yang dalam keadaan konkret
menjadi prioritas untuk dilaksanakan.

Hukum yang bersifat mengatur


• Aturan hukum yang dapat dikesampingkan para
pihak yang bersangkutan.
Berdasarkan
Wujudnya

Hukum Objektif
• Hukum yang lebih menekankan pada
substansi hukum itu sendiri.
Hukum Subjektif
• Hak dan kewajiban seseorang yang diperoleh
berdasarkan hukum objektif yang berlaku.
Berdasarkan Luas
Berlakunya

Hukum umum
• Aturan hukum yang dibuat oleh
pihak dan lembaga yang berwenang.

Hukum khusus
• Aturan hukum yang dibuat hanya
berlaku untuk aspek dan golongan
tertentu yang bersifat khusus.
Tata Hukum
Nasional
Lahirnya Tata Hukum
Indonesia

Pembukaan Naskah
UUD NRI proklamasi
Tahun 1945 kemerdekaan
Tata Urutan
Peraturan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Perundang-undangan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Nasional Rakyat
Undang-undang/Peraturan pemerintah
pengganti undang-undang
Peraturan pemerintah

Peraturan presiden

Peraturan daerah provinsi

Peraturan daerah kabupaten/kota


B. Sistem Peradilan Nasional

Hakikat Sistem Peradilan Nasional

Definisi Peradilan Nasional


• Peradilan nasional merupakan rangkaian dari keseluruhan
proses perkara di pengadilan yang terdapat dalam suatu negara.

Dasar Hukum Lembaga Peradilan di Indonesia


• Pancasila
• UUD NRI Tahun 1945
• Undang-undang yang berkaitan
Macam-Macam Lembaga Peradilan
Indonesia
Klasifikasi Lembaga Peradilan Nasional

Lembaga Peradilan di Bawah Mahkamah Agung

• Peradilan umum
• Peradilan agama
• Peradilan militer
• Peradilan tata usaha negara

Mahkamah Konstitusi
Tingkatan Peradilan Nasional
Pengadilan • Disebut juga pengadilan negeri
• Dibentuk atas keputusan
Tingkat Pertama presiden

Pengadilan • Disebut juga pengadilan tinggi


Tingkat Kedua • Pengadilan tingkat banding

• Puncak peradilan
Kasasi oleh MA • Memutus permohonan kasasi
C. Menunjukkan Perilaku Sesuai Hukum Nasional

Keluarga

Perilaku yang
Mencerminkan Sikap Bangsa dan Sekolah
Lingkungan
Taat terhadap negara
Hukum

Masyarakat
Akibat yang Ditimbulkan dari Perilaku
Melanggar Hukum
Agama
• Dosa

Kesopanan
• Dicemooh
• Dikucilkan

Kesusilaan
• Rasa penyesalan
• Rasa bersalah

Hukum
• Denda
• Penjara
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai