Streptococcus
pyogenes
Tuberkulosis
Tifoid Lepra
kulit
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
⦿ Staphylococcus aureus mati dengan
pemanasan pada suhu 60oC selama lebih dari
30 menit
⦿ Mudah mati dengan desinfektan seperti
fenol, klorheksidin, dan heksaklorofen
⦿ Sensitif dengan pewarnaan anilin seperti
kristal violet.
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
STRUKTUR ANTIGEN
⦿ Peptidoglikan:polimer polisakarida yang
mempertahankan bentuk dinding sel, mudah
dihancurkan oleh asam kuat dan lisozim,
merangsang pembentukan IL-1, PMN,
antibodi dari monosit, dan komplemen
⦿ Protein
A: protein pada dinding sel bakteri,
memiliki komponen adhesin yang disebut
microbial surface components recognizing
adhesive matrix molecules (MSCRAMMS)
yang membantu perlekatan bakteri ke host
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
ENZIM DAN TOKSIN
⦿ Katalase
Mengubah H2O2 O2 + H2O
Tes katalase berfungsi membedakan staphylococcus (katalase
+) dengan streptococcus (katalase -)
⦿ Koagulase
⦿ Enzim lain: hialurinodase; staphylokinase
⦿ Hemolisin
⦿ Panton valentine leukocidin membunuh leukosit dan
makrofag
⦿ Toksin eksfoliatif
Merusak taut interseluler pada stratum granulosum epidermis
bula dan eksfoliasi
Menyebabkan impetigo bulosa dan staphylococcus scalded skin
syndrom (SSSS) pada anak < 4 tahun.
⦿ Toksin syndrom syok toksik
⦿ Enterotoksin
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
TEMUAN KLINIS
⦿ Infeksi kulit
Impetigo
Folikulitis
Furunkel
Karbunkel
Paronikia
Infeksi luka
operasi
Blefaritis
Infeksi
payudara post
partum
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
REAKSI BIOKIMIA
⦿ Koagulase (+)
⦿ Fosfatase (+)
⦿ Katalase (+)
⦿ Oksidase (-)
⦿ Memfermentasi mannitol, sukrosa, maltosa
dan trehalose pada kondisi aerob, dengan
hasil produksi asam (+), gas (-)
⦿ Voges-Proskauer/VP (+), methyl-red/MR (+),
indol (-)
TES KATALASE
⦿ Untuk mendeteksi
enzim sitokrom
oksidase
⦿ 1 tetes larutan
hidrogen peroksida 3%
diteteskan pada slide
dan sejumlah bakteri
diletakkan dalam
larutan tersebut
⦿ Formasi gelembung
(pelepasan oksigen)
mengindikasikan hasil
positif.
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
TES KOAGULASE
⦿ Plasma diencerkan
1:5 dan dicampur
dengan volume
yang sama dengan
koloni bakteri dan
diinkubasi pada
suhu 37oC
⦿ Jika terbentuk
bekuan dalam 1-4
jam positif
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
TERAPI
⦿ Infeksikulit yang multiple (akne, furunkulosis)
tetrasiklin untuk terapi jangka panjang
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
STREPTOCOCCUS PYOGENES
⦿ Berbentuk sferis/ovoid
tersusun berantai
⦿ Gram-positif
⦿ Diameter uk. ± 0.6-1 µm
⦿ Dinding selnya terdiri dari
protein (antigen M, T, R),
karbohidrat dan
peptidoglikan
⦿ Terdapat proyeksi fili pada
kapsul streptococcus grup
A, yang berperan dalam
proses perlekatan pada sel
epitel.
⦿ Non-motil, non-spora
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
⦿ Streptococcus mati dengan pemanasan pada
suhu 54oC selama 30 menit
⦿ Mati dengan pemberian desinfektan
⦿ Sensitif terhadap bacitracin. Hal ini penting
untuk membedakan S. pyogenes dengan
streptococcus hemolitik lainnya.
⦿ Resisten terhadap kristal violet
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
Parija. 2012. Textbook of Microbiology and Immunology. Manesar: Elsevier
REAKSI BIOKIMIA
⦿ Katalase (-)
⦿ Memfermantasi banyak gula, menghasilkan
asam (+), gas (-)
⦿ Tidak memfermentasi ribosa
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
STREPTOCOCCAL PYODERMA
⦿ Infeksi lokal pada permukaan
superfisial kulit: erisepelas atau
selulitis, pada anak-anak
impetigo
⦿ Berupa vesikel yang pecah dan
erosi, permukaannya tertutup
pus/krusta
⦿ Infeksi lebih luas mudah terjadi Erisipelas
pada kulit dengan eksem, luka,
atau luka bakar.
⦿ Infeksi kulit biasanya disebabkan
oleh Streptococcus grup A dengan
atribut M tipe 49, 57, dan 59-61
dan dapat menyebabkan
glomerulonefritis.
⦿ Dapat disebebkan oleh
Staphylococcus aureus atau
Streptococcus pyogenes atau
keduanya
Impetigo
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
LABORATORIUM
⦿ Spesimen ⦿ Kultur
Swab tenggorok, pus atau Jika pada apusan
darah kultur menunjukkan streptococcus,
Serum deteksi antibodi namun gagal tumbuh pada
medium kultur
⦿ Apusan pertimbangkan organisme
Apusan pus biasanya anaerob
menunjukkan single coccus ⦿ Tes deteksi antigen
atau berpasangan
Enzyme immunoassay (EIA)/
Biasanya tampak sebagai tes aglutinasi
Gram-negatif karena
kehilangan kemampuan ⦿ Tes serologis
untuk mempertahankan Anti-ASO
kristal violet dalam jangka
waktu yang lama. Anti-DNAse B
Anti-hyalurinodase
Antisterptokinase
Anti-M tipe spesifik
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
TERAPI
⦿ S. pyogenes sensitif terhadap Penisilin
diberikan p.o 250-500 mg 2x1 selama 10 hari
⦿ Pasien alergi penisilin makrolid (eritromisin
dan klindamisin)
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
CLOSTRIDIUM TETANI
⦿ Basil Gram-positif (kultur
muda pada umumnya Gram
positif namun kultur yang
telah lama dapat berubah
menjadi Gram-negatif)
⦿ Ukuran 4-8 µm
⦿ Berkapsul
⦿ Obligat anaerob
⦿ Tampak seperti “drumstick”
⦿ Semua strain motil karena
memiliki flagel, kecuali tipe
IV nonmotil.
⦿ Menghasilkan neurotoksin
toksin tetanospasmin
⦿ Penyebab tetanus
Maza LM, Pezzlo MT, Baron EJ. 1997. Color Atlas of Diagnostic Microbiology. Missoury: Mosby-Year Book Inc.
REAKSI BIOKIMIA
⦿ Memiliki aktivitas
proteolitik sedang
⦿ Tidak
memfermentasi gula
⦿ Tidak menghasilkan
H2S
⦿ Tidak mereduksi
nitrat
⦿ Indol (+), MR (-), VP
(-)
⦿ Menghasilkan
⦿ Imuniasi Pasif
Human TIG : 250-500 IU/IM
ATS: 1500 U subkutan atau IM
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
⦿ Basildiphteria mati dengan pemanasan pada
suhu 58oC selama 10 menit dan pada suhu
100oC selama 1 menit.
⦿ Mudah mati dengan antiseptik
⦿ Resisten terhadap cahaya dan pembekuan
⦿ Dapat tetap virulen pada debu lantai dan
selimut selama 5 minggu.
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
Maza LM, Pezzlo MT, Baron EJ. 1997. Color Atlas of Diagnostic Microbiology. Missoury: Mosby-Year Book Inc.
PATOGENESIS
⦿ Nekrosis epitel
C. diphteriae “pseudomembran”
berwarna abu-abu pada
tonsil, faring atau laring,
mudah berdarah
Droplet/kontak ⦿ Pembesaran kelenjar limfe
pada leher “bull neck”
⦿ Toksin juga bisa
Membran mengakibatkan nekrosis
mukosa/abrasi kulit otot jantung (miokarditis),
hati, ginjal dan kelenjar
adrenal dan demielinisasi
Produksi toksin saraf.
Nekrosis epitel
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
GEJALA KLINIS
⦿ Nyeri tenggorokan
⦿ Demam
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
LABORATORIUM
⦿ Swab Dacron hidung/tenggorokan/ lesi
lainnya sebelum pemberian antibiotik
⦿ Swab disimpan di media transpor semi-solid
(Amies)
⦿ Pewarnaan methylene blue atau Gram:
bakteri berbentuk batang dengan ujung yang
menggembung
⦿ Kultur: blood agar (untuk membedakan
dengan streptococcus hemolitik)dan medium
selektif seperti tellurite (cystine tellurite
blood agar, CTBA atau modified Tinsdale’s
medium)
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
UJI TOKSIGENISITAS
⦿ Penggunaan paper disk yang mengandung
antitoksin pada lempeng agar
⦿ Polymerase chain reaction (PCR)
⦿ Enzyme –linked immunosorbent assay
⦿ Immunochromographic strip assay
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
TERAPI
⦿ Antimikroba menekan pertumbuhan bakteri
penghasil toksin
Penisilin/eritromisin
⦿ Antitoksin
Diphtheria antitoksin: 20.000-120.000 unit IM/IV
tergantung durasi gejala dan berat penyakit.
Diperlukan skin test untuk mendeteksi
hipersensitivitas.
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
SALMONELLA TYPHI
⦿ Basil Gram-negatif
⦿ Fakultatif anaerob
⦿ Ukuran 1-3 µm
⦿ Memiliki flagel
⦿ Motil
⦿ Tidak berspora
⦿ Tidak berkapsul
⦿ Tidak memiliki
fimbriae
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
⦿ M. leprae dapat bertahan di lingkungan yang
hangat dan lembab selama 9-16 hari dan di
tanah selama 46 hari
⦿ Bertahan pada paparan cahaya UV selama 30
menit dan pada paparan cahaya matahari
langsung selama 2 jam
⦿ M. leprae secara primer ditransmisikan
melalui sekresi nasal dari orang yang
terinfeksi.
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
TIPE KLINIS LEPRA
⦿ Pemeriksaan Ziehl-Neelsen
⦿ Penghitungan bacillary index untuk
menentukan bacterial load dengan
menghitung 6-8 apusan yang sudah diwarnai
dengan pembesaran 100x.
⦿ Tes lepromin
⦿ Serodiagnosis: ELISA
⦿ Pausibasiler
Dapsone 100 mg/hari dan rifampisin 600 mg/bulan
selama 6 bulan
⦿ Multibasiler
Rifampin (rifampisin) 600 mg/bulan, dapsone 100
mg/hari, clofazimine 300 mg/bulan dan 50 mg/hari
diberikan selama 1 tahun
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s
Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS
Bentuk batang
(basil)
Bakteri tahan asam
Ukuran ± 0.4 x 3 µm
Aerob obligat
Non motil, non
spora
Tidak berkapsul
Gram-positif tapi
sulit terwarnai
dengan pewarnaan
Gram
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
⦿ Mycobacteria mati dengan pemanasan pada
suhu 60oC selama 15-20 menit
⦿ Mycobacteria pada sputum dapat bertahan
selama 20-30 jam, namun pada sputum kering
yang terlindung dari paparan sinar matahari
dapat bertahan hingga 6 bulan.
⦿ Bakteri ini mati jika terpapar matahari langsung
selama 2 jam, namun dapat bertahan dalam
suhu ruangan selama 6-8 bulan
⦿ Sensitif terhadap formaldehid dan glutaraldehid
⦿ Mati dengan pemberian iodine dalam 5 menit
dan etanol 80% dalam 2-10 menit
Parija. 2012. Textbook of Microbiology and Immunology. Manesar: Elsevier
PEWARNAAN TAHAN ASAM
⦿ Pewarnaan Ziehl-
Neelsen (ZN)
digunakan untuk uji
tahan asam pada
bakteri
⦿ Pada pewarnaan ini
M. tuberculosis
terwarnai merah
terang, sedangkan
sel dan jaringan
sekitarnya berwarna
biru
Brooks GF et al. 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology 26th Edition. New York: Mc Graw Hill
KULTUR
⦿ Kultur pada medium ⦿ Kultur pada media
padat cair
Egg-containing media Soloac’s solution
(Lowenstein-Jensen Dubos medium
medium, Peragnani Middlebrook’s and
and Dorset egg Beck’s medium
medium)
Blood-containing
medium (Tarshis
medium), serum-
combombining media
(Loeffler’s serum
slope)
Potato based media
(Pawlowsky medium)
• Skrofuloderma
Penyebaran infeksi pada struktur di
bawah kulit seperti kelenjar limfe,
sendi, tulang, maupun epididimis.
⦿ Lupus vulgaris
Lupus vulgaris merupakan tuberkulosis
kutis yang paling sering. Penyebarannya
bisa hematogen maupun limfogen.
Almaguer J, Ocampo J, Rendon A. Current Panorama in the Diagnosis of Cutaneus Tuberculosis. Actas Dermosifi liorg.2009;100:562–70.
⦿ Kultur
Media yang digunakan untuk kultur adalah Egg-Based
Media/Lowenstein Jensen dan media agar semisintesis
(Middlebrook 7H10 dan 7H11). Hasil kultur dengan
media solid terlihat pada minggu ke-4 sampai ke-8.
⦿ Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi antibodi yang
terbentuk akibat infeksi tuberkulosis. Pemeriksaan
QFT-G menggunakan antigen protein M.tuberculosis
yaitu ESAT-6 dan CFP-10. Pada pemeriksaan ini diukur
kadar IFN-γ yang terbentuk setelah 16-24 jam sebagai
respons terhadap antigen tersebut.
Almaguer J, Ocampo J, Rendon A. Current Panorama in the Diagnosis of Cutaneus Tuberculosis. Actas Dermosifi liorg.2009;100:562–70.
TERAPI
⦿ Pasienyang baru pertama kali terinfeksi
mendapat regimen pengobatan obat anti
tuberkulosis (OAT) kategori 1. Regimen ini
diberikan selama enam bulan,
Fase intensif adalah isoniazid (H), ethambutol (E),
rimfapisin (R), dan pirazinamid (Z) 2 bulan
Fase lanjutan diberikan isoniazid (H) dan rifampisin
(R). 4 bulan