Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NOVIA ANDRIANI

KELAS : PSIK 3.1


NPM : 18.11.102

1. (1) SKALA NOMINAL (SKALA LABEL)

Skala ini menempatkan angka sebagai atribut objek. Tidak memiliki efek evaluatif karena
hanya menempatkan angka ke dalam kategori tanpa struktur, tidak memiliki peringkat dan
tidak ada jarak.

Contoh Data Variabel :

Ya = 1 dan Tidak = 0
Pria = 1 dan Wanita = 0
Hitam = 1, Abu-abu = 2, Putih = 2

(2) SKALA ORDINAL (SKALA PERINGKAT)

Skala ordinal memiliki peringkat, tapi tidak ada jarak posisional objektif antar angka karena
angka yang tercipta bersifat relatif subjektif. Skala ini menjadi dasar dalamSkala Likert.
Contoh Data Variabel :

Sangat Tidak Setuju = 1


Tidak Setuju = 2
Tidak Tahu = 3
Setuju = 4
Sangat Setuju = 5

Pendek = 1
Sedang = 2
Tinggi = 3

Tidak enak = 1
Ragu-ragu = 2
Enak = 3

(3) SKALA INTERVAL (SKALA JARAK)

Skala interval adalah skala ordinal yang memiliki poin jarak objektif dalam keteraturan
kategori peringkat, tapi jarak yang tercipta sama antar masing-masing angka.
Contoh Data Variabel :

Umur 20-30 tahun = 1


Umur 31-40 tahun = 2
Umur 41-50 tahun = 3

Suhu 0-50 Celsius = 1


Suhu 51-100 Celsius = 2
Suhu 101-150 Celsius = 3

(4) SKALA RASIO (SKALA MUTLAK)

Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nol mutlak.


Contoh Data Variabel :

0 tahun, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, ..... dst.


..... -3C, -2C, -1C, 0C, 1C, 2C, dst.

2.Perbedaan Antara Uji Parametrik dan Nonparametrik yaitu :


1) 1. Statistika parametrik -> ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi
data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak.

2)Statistika non-parametrik -> adalah statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk
sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik biasanya
digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal.

3.Langkah-langkah penulisan variabel pada variabel view,yaitu :

1.Buka perangkat lunak SPSS. Jika jendela dialog muncul, maka anda dapat membuat data
set baru dengan
2.klik New Dataset atau menutupnya.
3.Arahkan lembar kerja ke Variable View. 4.Menyisipkan Variabel Edit › Insert Variable.
5.Variabel telah didefinisikan.

4.Type data yang ada pada SPSS,yaitu:

Ø Numeric : digunakan untuk memasukkan data dalam bentuk angka.


Ø Comma : Data ini berbentuk numerik, dianggap valid bila dalam bentuk angka, bisa
bertanda plus maupun minus di depan angka, ditandai koma sebagai pembeda ribuan.
Dot : Data ini berbentuk numerik, dianggap valid bila dalam bentuk angka, bisa bertanda plus
maupun minus di depan angka, ditandai titik sebagai pembeda ribuan.
Ø Scientific Notation : Data ini berbentuk numerik, dianggap valid bila dalam bentuk angka,
bisa bertanda plus maupun minus, ditandai dengan simbol E.
Ø Date : digunakan untuk memasukkan data tanggal. Ada sejumlah pilihan type/format
tanggal, misalnya: dd.mm.yy.
Ø Dollar : Data ini berbentuk numerik, dianggap valid bila dalam bentuk angka, yang
ditandai ($) dengan tanda koma sebagai pemisah tanda ribuan.
Ø Custom Currency : Bentuk tipe ini digunakan untuk menampilkan format mata uang yang
dibuat melalui kotak dialog Options dari menu edit.
Ø String : jika data yang ingin dimasukkan dalam bentuk karakter/huruf (misalnya: nama
responden, alamat, lokasi penelitian, jenis pekerjaan dan sebagainya).

5.Statistik parametrik adalah teknik statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
dengan melibatkan parameter populasi. Keterbatasan yang dimiliki oleh statistik parametrik
adalah penggunaan jenis data minimal yaitu jenis data interval dan rasio. Syarat
menggunakan statistik parametrik apabila kita dapat mengetahui sebaran populasi yang kita
amati telah memenuhi distribusi normal. Penerapan penggunaan statistik parametrik biasanya
diaplikasikan pada metode uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson,
Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dan lain-lain. . Keuntungan
penggunaan pengolahan data statistik parametrik adalah tidak perlu dilakukan pengujian
terhadap parameter populasi karena sudah dianggap memenuhi syarat. Kemudian, data
observasi dianggap saling bebas dan diambil dari populasi yang memiliki distribusi normal
dengan varian yang homogen. Asumsi-asumsi yang rumit tersebut membuat pengujian
menggunakan metode parametrik dapat diandalkan akurasinya. Sedangkan, kerugian statistik
parametrik adalah populasi harus memiliki varian yang sama. Tentu hal ini merupakan hal
yang sulit karena kenyataannya semua varian dari populasi tidak diketahui. Variabel variabel
yang diteliti terbatas hanya untuk jenis data dengan skala minimal adalah interval dan rasio.
Distribusi populasi harus diketahui berdistribusi normal. Jika belum diketahui tentu harus
dicari terlebih dahulu menggunakan uji normalitas.

6.Berikut langkah-langkah untuk melakukan uji normalitas pada SPSS,

1.Klik Analyze > Descriptive Statistics > Explore


2 Masukkan variabel yang dilakukan pengujian normalitas pada jendela Explore.
3.Klik Plots
4.Klik Continue lalu klik OK.
5.Hasil pengujian ditampilkan pada jendela output.

7.Berikut langkah-langkah melakukan uji Paired Sample T Test:

1.Klik Analyze > Compare Means > Paired-Samples T Test.


2.Memasukkan variabel dari sampel berpasangan.
3.Setelah kita melakukan langkah di atas, akan terbuka jendela Paired Samples T Test.
4.Klik OK.
5.Setelah kita klik OK, hasil analisis ditampilkan pada jendela output.

Anda mungkin juga menyukai