PENDAHULUAN
sehari-hari. Energi tersebut dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan. Secara
Karbohidrat sendiri terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Pada proses
karbohidrat yang merupakan polimer dari berbagai molekul gula yang terangkai
beberapa monosakarida).
Hal ini dikarenakan, karbohidrat memiliki begitu banyak fungsi. Menjadi sumber
energi untuk tubuh merupakan peran utama dari karbohidrat yang setiap gramnya
mengandung 4 kalori. Pada sistem sirkulasi darah di dalam tubuh manusia,
glukosa. Selain itu, karbohidrat juga berperan sebagai glikogen yang diperlukan
oleh hati juga jaringan otot. Sisanya, keberadaan karbohidrat berperan sebagai
lemak yang disimpan di dalam jaringan lemak sebagai cadangan energi bagi
tubuh. Karbohidrat juga mampu mengoptimalkan fungsi dari protein sebagai zat
Karbohidrat tak hanya bisa kita dapatkan dari beras putih atau nasi yang
menjadi makanan pokok yang telah dikenal di Indonesia. Beberapa makanan yang
sangat baik. Makanan-makanan tersebut pun sangat mudah untuk kita temukan,
karena keberadaan zat karbohidrat di bumi ini juga begitu melimpah, mengingat
fungsi dari zat ini sendiri yang begitu mutlak bagi keberlangsungan hidup.
dikandung oleh pati yang ada di dalam umbi gurih ini, sedangkan sagu yaitu
butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia
(metroxylon sago rottb). Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan
tepung topioka. Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat yang tinggi.
metode dan beberapa reagen akan digunakan dalam praktikum ini, yaitu untuk
2.1 Karbohidrat
aldehida polihidroksi, keton, alkohol dan asam, serta turunannya dan polimer,
didasarkan pada ukuran molekul dan komposisi monomer, tiga kelompok utama
menjadi gula (1-2 monomer), oligosakarida (3-9 monomer) dan polisakarida (10
hanya baru-baru bahwa metode khusus untuk analisis berbagai karbohidrat dalam
tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral dan membantu metabolisme lemak dan
protein, serta dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang berasal
Rantai karbohidrat yang terdiri dari lima karbon atau enam mempunyai
adalah gula rantai tunggal atau gula sederhana. Monosakarida yang paling umum
tiga monosakarida yang meliputi sukrosa, laktosa dan maltosa. Golongan ketiga
energi struktur mereka yang menjadi tersedia saat istirahat mereka turun sebagai
paling umum yang terjadi adalah glukosa. karbohidrat juga memiliki fungsi
struktural. glikogen dan pati yang penyimpanan dari glukosa glikogen biasanya
lebih bercabang dari pati, yang memungkinkan untuk glukosa yang akan dibelah
off di poin lebih pada waktu yang sama. Oleh karena itu glikogen, yang
merupakan polimer glukosa utama dalam organisme yang lebih tinggi, dapat
memberikan tingkat yang lebih besar dari pasokan glukosa dalam situasi
permintaan dari pati, yang ada dalam rencana saja, akan mampu.
2.3 Pati
seperti biji dan umbi-umbian. Ini merupakan sumber yang murah untuk produksi
sirup mengandung glukosa, fruktosa atau maltosa, yang secara luas digunakan
dalam makanan, pemanis dan industri etano. Pati adalah campuran dari dua
non-karbohidrat, seperti lipid, fosfat dan butiran protein-protein. Pati dari berbagai
sumber botani yang berbeda ukuran, bentuk dan ciri. fisik Pati adalah tidak larut
dalam air dingin dan sering tahan terhadap bahan kimia dan enzimatik
(Gligorijevic, 2014).
2.4 Singkong
sumber difermentasi dan diproduksi oleh berbagai negara. Hal ini dimasukkan ke
dalam pakan ternak (20,0%) dan proporsi sekitar setara diubah menjadi tepung
pulih dari singkong akar dan karena kandungan abu yang rendah dan sifat organik
kaya dapat digunakan sebagai substrat yang ideal untuk bioetanol produksi. Selain
itu, juga dapat dengan mudah dihidrolisis dengan berbagai teknik. Pati
dibandingkan dengan pati jagung, karena itu juga tidak memiliki kompetisi dari
segi harga dan tersedia di seluruh tahun karena fleksibilitas dalam hal penanaman
2.5 Sagu
Umumnya sagu diperoleh dari Metroxylon sago, yaitu suatu tanaman hebat
yang tersembunyi sejak jaman dahulu di Papua Nugini (PNG) dan luasnya
meliputi satu juta hektar. Sebagian besar ditemukan pada dataran rendah berpaya-
paya dan area daratan pantai pada Sepik, Barat dan Teluk Propinsi. Tidak
ditemukan pada area lain di Asia, sehingga pabrik didirikan sebagai pusat dari
dapat dijadikan bahan pembuatan etanol untuk substitusi bahan bakar minyak.
Sebagai negara dengan luas area sagu terbesar di dunia, maka dapat dipastikan
bahwa Indonesia memiliki potensi pati sagu paling tinggi. (Shilpton, dkk., 2013).
Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bulir gandum. Tepung
terigu umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue, mie dan roti.
Kadarkarbohidrat pada tepung terigu adalah 77,3 gram dan juga mengandung
2.7 Glukosa
(C2H2O5). Glukosa disebut juga dekstrosa atau gula anggur terdapat luas dialam
dalam jumlah sedikit yaitu didalam sayur, buah dll. Tingkat kemanisan glukosa
hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat
larutan naftol dalam alkohol, kemudian ditambahakan H2SO4 pekat secara hati-
hati, pada batas cairan akan terbentuk furfural yang berwarna ungu. Reaksi ini
disebut reaksi mollisch dan merupakan reaksi umum bagi karbohidrat. Beberapa
ketosa, pentosa, dan asam uronat dapat dibedakan dari aldoheksosa karena reaksi
dengan golongan fenol akan mengahasilkan warna yang berbeda. Fenol yang
(Winarno, 2004).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Percobaan ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 April 2018,
Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari,
Sulawesi Tenggara.
3.1.1 Alat
volum, filler, pipet tetes, gelas kimia 250 mL, labu takar 100 mL, batang
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu tepung terigu (pati
1%), ubi jalar (pati 1%), sagu, glukosa, aquades, NaOH 6 N, HCl 6 N, pereaksi
tepung sagu. Pada tabung pertama ditambahkan dua tetes air dan tabung
kedua ditambahkan dua HCl. Pada tabung ketiga ditambahkan iodin ke dalam
masing-masing tabung. Diperhatikan warna yang terbentuk. Dipanaskan
jalar. Pada tabung pertama ditambahkan dua tetes air dan tabung kedua
tepung terigu. Pada tabung pertama ditambahkan dua tetes air dan tabung
kedua ditambahkan dua HCl. Pada tabung ketiga ditambahkan iodin ke dalam
glukosa. Pada tabung pertama ditambahkan dua tetes air dan tabung kedua
dan ditambahkan 2 tetes larutan 10% 2-naftol dalam pelarut etanol atau
dengan menggunakan pipet tetes sedemikian rupa (pipet tetes panjang) hingga
asam sulfat membentuk lapisan yang terpisah dari lapisan awal. Jika dalam
pada permukaan lapisan bawah. Warna merah kan segera berubah dan larutan
warnanya.
dalam praktikum ini adalah (ubi jalar), tepung terigu, glukosa dan sagu.
dengan menggunakan ubi jalar, tepung terigu, glukosa dan sagu sebagai objek
random, setiap unit populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil
sebagai sampel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Pembahasan
hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi
akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi
otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau
yang dilakukan terhadap berbagai jenis bahan makanan, dimana salah satu
tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa banyak dan jenis karbohidrat apa
yang terkandung dalam suatu bahan makanan tersebut. Hal inilah yang mendasari
Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu uji karbohidrat
pada sampel tertentu. Sampel yang digunakan yaitu ubi jalar, tepung terigu,
glukosa dan sagu. Metode yang digunakan dalam uji karbohidrat ini yaitu metode
iodometri atau uji iodin, dimana dalam metode ini, larutan iodine bertindak
sebagai pereaksi uji. Tujuan utama dilakukan uji ini yaitu untuk mengidentifikasi
adanya amilosa dan amilopektin yang merupakan kandungan pati dalam sampel,
yang ditandai dengan terbentuknya warna biru jika bereaksi dengan senyawa iod.
Sehingga dapat dikatakan, yang positif mengandung pati tersebut adalah sampel
yang menghasilkan warna biru ketika direaksikan dengan senyawa iod. Pada uji
ini sampel yang digunakan yaitu sagu, ubi jalar, tepung terigu dan glukosa.
larutan ubi jalar. Pada tabung pertama ditambahkan dua tetes air dan tabung kedua
ditambahkan dua HCl. Pada tabung ketiga ditambahkan iodin ke dalam masing-
dilakukan pada uji ini baik pada sagu, tepung terigu, ubi jalar dan glukosa masing-
masing menunjukn perubahan yang sama yaitu larutan berwarna hitam, setelah
dipanaskan menjadi bening dan ada endapan warna biru, Larutan bening setelah
Uji Iodin dalam percobaan ini dilakukan dengan 3 kondisi yaitu asam,
netral dan basa. Setelah dilakukan percobaan dengan keadaan yang sama (volume
sama dan konsentrasi sama) maka diperoleh bahwa larutan sampel dengan basa
(3 tetes NaOH) tidak mengalami perubahan warna atau dengan kata lain tidak
terbentuk ikatan koordinasi antara ion iodida pada heliks. Dengan kondisi netral
(3 tetes air) timbul warna biru, sedangkan dengan kondisi asam (3 tetes HCl)
memberikan hasil uji terbaik. Alasanya adalah pada kondisi asam ternyata NaI dan
NaIO3 akan diubah menjadi I2 kembali oleh asam klorida, sehingga akan
menghasilkan warna biru yang lebih pekat dibandingkan suasana netral. Sehingga
koordinasi sehingga warna biru tidak terjadi. Hal diatas menandakan bahwa
dilakukannya uji warna karbohidrat ini yaitu untuk mengetahui sifat dan jenis
karbohidrat berkaitan dengan gugus fungsional yang terdapat dalam molekul yaitu
gugus hidroksi, gugus aldehid dan gugus keton. Beberapa sifat kimia karbohidrat
mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat reduktor ini
karena adanya gugus aldehid atau keton bebas pada karbohidrat. Pereaksi-pereaksi
karbohidrat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu pereaksi barfoed dan
molisch. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada uji molisch sampel ubi
jalar, sagu, tepung terigu dan glukosa diperoleh masing-masing sampel yaitu
Mengalmi reaksi positif yang ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu.
Mengalmi reaksi positif yang ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu.
Hal ini sesuai dengan teori yang ada, sehingga pada sagu, tepung terigu, ubi jalar
hijau dan terdaat endapana kuning pada 10 menit pemanasan, pada ubi
dan terdaat endapana kuning pada 10 menit pemanasan, pada terigu Sebelum
dipanaskan berwarna biru muda, setelah dipanaskan berwarna biru tua dan terdaat
dipanaskan berwarna biru muda, setelah dipanaskan berwarna biru dan terdaat
endapan merah pada 2 menit pemanasan. Hal ini menandakan bahwa samua
sampel mengandung pati/karbohidrat yakni sesuai pada teori yang ada yaitu Jika
terdapat endapan merah dari Cu2O selama 2 menit berarti dalam cuplikan
A. Kesimpulan
maka dapat disimpulkan bahwa Karbohidrat atau pati yang terkandung dalam
sampel sagu dan kentang dapat diidentifikasi dengan menggunakan uji iodin, yang
ditandai positif mengandung pati dengan terbentuknya warna biru, akibat reaksi
senyawa iod dan pati tersebut dan selain itu dapat diidentifikasi juga dengan uji
B. Saran
Saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini yaitu agar dalam
Pervez, Sidra., Afsheen Aman., Samina Iqbal., Nadir Naveed Siddiqui and Shah
Ali Ul Qader. Saccharification and liquefaction of cassava starch an
alternative source for the production of bioethanol using amylolytic
enzymes by double fermentation process. BMC Biotechnology, 3(4), 1-2.