Anda di halaman 1dari 8

SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 6 PINRANG
Jalan rappang Km. 7 No.360 Telp (0421) 3915516 Tiroang 91256

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) 2-1

Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Pinrang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan ke : 1-2
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat madia
Kompetensi Dasar : 2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat
perintah dalam konteks bekerja
KKM : 75
Nilai Pendidikan Karakter Bangsa : Cinta Tanah Air (Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa)
Lingkungan Hidup : Menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan (Perlindungan
dan penanganan bencana banjir, pelestarian lingkungan hidup
dengan memelihara sekosistem hutan, pencegahan pencemaran
lingkungan melalui penanggulangan masalah pencemaran air)
Indikator:
* Informasi lisan tentang kajian penanganan banjir yang terjadi pada sungai Saddang di Kecamatan
Patampanua Kab. Pinrang dengan simulasi penanganan banjir diubah ke dalam bentuk non-verbal
(bagan/tabel/diagram/ grafik/ denah/matriks) sebagai wujud perlindungan dari bencana banjir.
* Hubungan antara Ekosistem hutan dan pemanasan global diidentifikasi sebagai wujud pelestarian
lingkungan.
* Hubungan antarevidensi/fakta digunakan untuk melengkapi paragraf/wacana Pemanasan Global
dengan kalimat yang koheren (padu).
* Pendapat/opini bertemakan ”Penanggulangan masalah pencemaran air”disampaikan dengan
menggunakan teknik penyampaian simpulan yang akurat secara deduktif atau induktif sebagai wujud
Pencegahan pencemaran lingkungan
* Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam menyimpulkan suatu informasi Pemanasan
Global secara deduktif atau induktif sebagai wujud cinta lingkungan hidup.

I. Tujuan Pembelajaran:

Pertemuan Siswa dapat:


1 1. mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuk non-verbal
(bagan/tabel/diagram/ grafik/ denah/matriks) kajian penanganan banjir yang terjadi
pada sungai Saddang di Kecamatan Patampanua Kab. Pinrang dengan simulasi
penanganan banjir sebagai wujud perlindungan dari bencana banjir.
2. Hubungan antara Ekosistem hutan dan pemanasan global diidentifikasi sebagai
wujud pelestarian lingkungan.
3. menyimpulkan hubungan Ekosistem hutan dan pemanasan global diidentifikasi
sebagai wujud pelestarian lingkungan.
2 4. menyimpulkan hubungan antarevidensi/fakta digunakan untuk melengkapi
paragraf/wacana Pemanasan Global dengan kalimat yang koheren (padu).
5. mengidentifikasi hubungan-hubungan logis antar berbagai fakta atau evidensi,
6. menerapkan cara berpikir logis untuk melengkapi wacana/paragraf Pemanasan
Global dengan kalimat-kalimat yang koheren (padu) dan logis,

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )


SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

7. menyimpulkan isi wacana Pemanasan Global dalam penyusunan kalimat-kalimat


logis dan menerapkannya dalam membuat kalimat/wacana,

3 8. mengidentifikasi simpulan induktif dan deduktif teks bertemakan ”Penanggulangan


masalah pencemaran air” sebagai wujud Pencegahan pencemaran lingkungan
9. menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan
dan pendapat secara deduktif atau induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar sebagai wujud cinta tanah air.
4 Evaluasi, pembahasan, penilaian, remedi, pengayaan

II. Materi Pembelajaran :


1. Teknik membuat catatan verbal dan non-verbal sebagai dasar untuk membuat simpulan
(lisan/tertulis)
2. Teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif
3. Teknik menyampaikan simpulan dan pendapat
4. Teknik membuat simpulan lisan maupun tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar,
termasuk di dalamnya kesadaran berbahasa / sikap berbahasa yang positif.

III. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Demonstrasi, Penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Keg Awal Keg Inti Keg Akhir

(5 Menit) (75 menit) (10 menit)

1 1. Mengontrol 1. Eksplorasi 1. Komentar siswa


kebersihan kelas Siswa menyimak berbagai informasi tentang proses
sebelum kegiatan yang disampaikan secara lisan pembelajaran yang
belajar mengajar Informasi lisan tentang kajian
baru saja dilewati
dimulai penanganan banjir yang terjadi pada
2. Salam sungai Saddang di Kecamatan 2. Penegasan guru
pembuka; Doa, Patampanua Kab. Pinrang dengan tentang perlunya
Presensi simulasi penanganan banjir. siswa memiliki
3. Memotivasi 2. Elaborasi kesadaran tentang
siswa a. Siswa mencatat ide-ide pokok bagaimana
4. Menyampaikan dari informasi yang disimaknya perlindungan dari
tujuan pembelajaran (tentang kajian penanganan banjir
bencana banjir.
dan model evaluasi yang terjadi pada sungai
yang diterapkan Saddang di Kecamatan 3. Informasi kegiatan
5. Tanya jawab Patampanua Kab. Pinrang lanjutan
tentang peran sungai dengan simulasi penanganan 4. Mengontrol
Saddang di Kab. banjir) kebersihan kelas
Pinrang. b. Siswa mengubah informasi sebelum mengakhiri
tentang tentang kajian kegiatan belajar
penanganan banjir yang terjadi
mengajar.
pada sungai Saddang di
Kecamatan Patampanua Kab. 4. Salam penutup
Pinrang dengan simulasi
penanganan banjir ke dalam
bentuk non-verbal
c. Siswa menyimpulkan materi
simakan tentang tentang kajian
penanganan banjir yang terjadi
pada sungai Saddang di
Kecamatan Patampanua Kab.
Pinrang dengan simulasi
penanganan banjir.
3. Konfirmasi

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )


SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

a. Tanya jawab tentang kesulitan


siswa
b. Siswa menjawab pertanyaan
lisan sebagai bentuk
reinforcement (penguatan)
2 1. Mengontrol 1. Eksplorasi 1. Komentar siswa
kebersihan kelas a. Siswa menerapkan cara berpikir tentang proses
sebelum kegiatan logis untuk melengkapi wacana pembelajaran
belajar mengajar dengan kalimat-kalimat yang yang baru saja
dimulai
koheren dan logis. dilewati
2. Salam pembuka, doa,
presensi b. Siswa menyimpulkan Hubungan 2. Penegasan guru
2. Memotivasi siswa antara Ekosistem hutan dan tentang perlunya
3. Menyampaikan pemanasan global dalam
siswa memiliki
tujuan pembelajaran penyusunan kalimat-kalimat logis
dan menerapkannya dalam kesadaran tentang
dan model evaluasi pelestarian
yang diterapkan membuat kalimat/wacana.
2. Elaborasi lingkungan
4. Tanya jawab
hubungan antara a. Siswa menyimpulkan hubungan 3. Informasi kegiatan
Ekosistem hutan dan antara Ekosistem hutan dan lanjutan
pemanasan global pemanasan global 4. Mengontrol
b. Siswa mengidentifikasi kebersihan kelas
hubungan-hubungan logis sebelum kegiatan
antarberbagai fakta atau belajar mengajar
evidensi. berakhir.
c. Siswa menerapkan cara berpikir 5. Salam penutup
logis untuk melengkapi wacana
dengan kalimat-kalimat yang
koheren dan logis.
d. Siswa menyimpulkan hubungan
Ekosistem hutan dan pemanasan
global dalam penyusunan
kalimat-kalimat logis dan
menerapkannya dalam membuat
kalimat/wacana.
3. Konfirmasi
a. Tanya jawab tentang kesulitan
siswa
b. Siswa menjawab pertanyaan
lisan sebagai bentuk
reinforcement (penguatan)

3 1. Mengontrol 1. Eksplorasi 1. Komentar siswa


kebersihan kelas a. Siswa membaca contoh-contoh tentang proses
sebelum kegiatan penarikan simpulan induktif, pembelajaran yang
belajar mengajar deduktif, dan campuran baru saja dilewati
dimulai
2. Salam pembuka; b. Siswa menyimak berbagai 2. Penegasan guru
Doa; Presensi informasi deduktif, deduktif, dan tentang wujud
3. Memotivasi siswa
campuran. pencegahan
4. Menyampaikan
tujuan pembelajaran 2. Elaborasi pencemaran
dan model evaluasi a. Siswa mengidentifikasi simpulan lingkungan dengan
yang diterapkan penyampaian
induktif dan deduktif dari teks
5. Tanya jawab tentang simpulan secara
kesimpulan deduktif penanggulangan masalah

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )


SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

dan induktif pencemaran air induktif dan deduktif.

b. Siswa menyampaikan pendapat/ 3. Informasi akan


opini dengan menggunakan danya evaluasi
teknik penyampaian simpulan
dan pendapat secara deduktif 4. Mengontrol
atau induktif dengan kebersihan kelas
menggunakan bahasa Indonesia sebelum proses
yang baik dan benar. belajar mengajar
3. Konfirmasi berakhir
a. Tanya jawab tentang kesulitan
5. Salam penutup
siswa
b. Siswa menjawab pertanyaan
lisan sebagai bentuk
reinforcement (penguatan)
4 1. Salam pembuka; doa, Evaluasi formatif, pembahasan dan Doa penutup, salam
presensi penilaian, remedi, dan pengayaan penutup
2. Penegasan adanya
evaluasi.

V. Sumber Belajar
a. Modul Bahasa Indonesia 2A, Drs.Maskurun dkk.
b. Kaset / rekaman dari LP2IP YK
c. Narasumber
d. Kajian lingkungan
e. Isu lokal/Global tentang lingkungan
f. Kamus Bahasa Indonesia

VI. Penilaian
a. Teknik : Penilaian proses, lisan, perbuatan, tertulis
b. Bentuk : Pilihan ganda, uraian
c. Instrumen :
- Soal : di dalam buku soal (terlampir)
- Kunci jawaban : di dalam buku kunci (terlampir)

Lembar Penilaian Proses Terpadu antara Soft skill / Sikap / Karakter dan Akademik
(dengan bobot: Soft skill = 20%; Akademik = 70%; Tugas = 10%)

NILAI KARAKTER (0- NIL NILA NIL


100) AKADEMIK AI I AI KET

ASPEK (@ RATA AWA RM PNGA NA PRA TUGA AKHI TUNTA


NO NAMA maks 25) 2 L D Y K K S R S/

1 2 3 4 (0- (0- (TAM (N2 SK/K


(N1) 100) 100) B) ) (N3) (N4) D BELUM

PRO 70
DI : AV 20% % 10%

Desi TUNTA
01 Hermawati 25 25 25 25 100 100 100 100 100 S
Devia
02 Yuliantary 10 10 10 10 40 100 100 100 88
TUNTA

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )


SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

TUNTA
03 Ika Riyanti 25 25 25 25 100 50 78 70 100 79 S

Lina Novi TUNTA


04 Ani 20 20 20 20 80 80 5 85 90 85 S

Aspek karakter cinta tanah air:


1. Menunjukkan kesetiaan terhadap bahasa Indonesia
2. Menunjukkan kepedulian terhadap bahasa Indonesia
3. Menunjukkan penghargaan terhadap bahasa Indonesia
4. Menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa Indonesia
Aspek Lingkungan Hidup:

1. Perlindungan dari bencana banjir


2. Pelestarian Ekosistem hutan
3. Pencegahan pencemaran lingkungan

Contoh soal evaluasi :


Wacana 1
Guru membacakan informasi lisan

KAJIAN PENANGANAN BENCANA BANJIR SUNGAI SADDANG


KABUPATEN PINRANG PROVINSI SULAWESI SELATAN
Sungai Saddang yang terletak di Kabupaten Pinrang merupakan salah satu sungai yang melintas di
kecamatan patampanua yang secara periodik menimbulkan bencana banjir. Di sepanjang sungai Saddang
merupakan daerah pemukiman padat sehingga pada saat banjir air mengenangi pemukiman penduduk
tersebut. Untuk itu diperlukan langkah penanganan untuk mengatasi timbulnya genangan di pemukiman
penduduk sehingga kerugian dapat dikurangi.
Sistem penanganan banjir sebagai upaya mitigasi bencana banjir di Kabupaten Pinrang salah
satunya yaitu dengan dengan simulasi pada sungai Saddang sepanjang 5,3 km daerah yang mengalami
banjir. Dilakukan analisis hidraulika guna mengetahui penyebab banjir, sehingga dapat ditentukan alternatif
penangan yang perlu diterapkan dalam memitigasi banjir tersebut. Kajian ini dilakukan dengan
menganalisis kapasitas tampang hidraulik sungai dalam sungai dalammengalirkan debit banjir kala ulang
20 tahun (392 m³/s)
Banjir sungai merupakan peningkatan debit air yang terjadi di badan sungai. Jika debit air sungai
semakin meningkat dan badan sungai tidak mampu lagi menampung debit air, maka air sungai akan
melimpah keluar badan sungai (Kironoto, 2008). Faktor penyebab banjir dapat dikelompokkan dalam 2
kategori, yaitu banjir yang disebabkan oleh sebab-sebab alamiah diantaranya: curah hujan, pengaruh
fisiologi, erosi, dan sedimentasi, kapasitas sungai dan kapasitas drainase yang tidak memadai, pengaruh
air pasang, dan banjir yang disebabkan oleh tindakan manusia misalnya: kawasan kumuh, sampah,
kerusakan bangunan pengendali banjir, pengendalian banjir tidak tepat.
Untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik sungai dan penyebab banjir di sungai
Saddang diperoleh informasi data sekunder dari Dinas PU dan Kimpraswil Sub Bidang Pengairan
Kab.Pinrang.
Berikut tabel kecepatan aliran dan kedalaman aliran di setiap titik kontrol dengan berbagai kala
ulang debit :
Kata Ulang Titik Debit
(Tahun) Kontrol Puncak
m³/s
2 1. Q2K= 191
m 4.150
2. Q2=K 191
m 2,1

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )


SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

3. Q2K= 190
m 0,2
10 4. Q10
K = 318
m 4.150
5. Q10
K = 317
m 2,1
6. Q10
K = 316
m 0,2
20 7. Q20
K = 391
m 4.150
8. Q20
K = 391
m 2,1
9. Q20
K = 390
m 0,2

Ubahlah informasi dari bentuk lisan tersebut ke dalam bentuk non-verbal dalam bentuk grafik
batang.

Wacana 2

EKOSISTEM HUTAN DAN PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan Global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat selama seratus tahun terakhir.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti naiknya
permukaan laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah pola
presipitasi. Akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya glester,
dan punahnya berbagai jenis hewan.
Puluhan ribu tahun yang lalu, kira-kira sebagian dari daratan di bumi masih berupa hutan. Kini,
bagian bumi yang berhutan tersisa kurang dari sepertiganya (yaitu berkisar 4 miliar hektar) serta surut
sangat pesat di seluruh dunia, lebih dari 400.000 hektar hutan dirusak atau ditebang setiap minggu.
Pohon sangat menunjang kelangsungan ekosistem global dan berperan penting dalam pengaturan
iklim serta siklus air. Daun-daun pepohonan di hutan menyerap karbon dioksida (CO2) melalui proses
fotosintesis dan merubah CO2 menjadi gula yang digunakan untuk pertumbuhan. Selain itu daun-daun
pepohonan menghasilkan gas oksigen (O2) yang merupakan zat terpenting untuk proses pernafasan bagi
makhluk hidup.
Dengan kemampuannya menyerap karbondioksida dan menyaring zat-zat pencemar udara lainnya,
pohon-pohon membantu menjaga udara tetap bersih dan mengurangi ancaman pemanasan global.

Buatlah kesimpulan dari teks “Hubungan Ekosistem hutan dan pemanasan global” dengan
kalimat-kalimat logis dalam bentuk wacana.

Wacana 3
PENANGGULANGAN MASALAH PENCEMARAN AIR

Air sangat penting bagi semua makhluk hidup di bumi. Karena ada ir, maka terdapat kehidupan,
semua sel makhluk hidup berisi air. Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Air yang dibutuhkan
adalah air yang bersih dan sehat.
Di setiap negara kebutuhan air untuk kegiatan sehari-hari berbeda-beda. Di Indonesia, rata-rata
kebutuhan air sebanyak 1.970 liter per orang/hari meliputi: rumah tangga 160 liter (8,1%), pertanian 1.800
liter (91,4%) industri: 10 liter (0,5%)
Di masa lalu, saat kepadatan penduduk dan tingkat pencemaran lingkungan hidup masih rendah,
masyarakat dapat menggunakan air sungai untuk mencukupi kebutuhan seperti: minum dan memasak,
mandi, mencuci pakaian dan perabot rumah tangga.

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )


SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

Saat ini, di lingkungan terpadu dengan penghuni yang sangat padat, sungai dijadikan tempat
pembuangan limbah (Dari industi maupun pemukiman), sehingga air sungai tidak layak lagi digunakan
untuk keperluan air minum atau memasak. Karenanya air sungai harus diolah terlebih dahulu sebelum
sebelum dialirkan ke sistem saluran air (PAM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain dari sungai
untuk memenuhi kebutuhan air juga dilakukan pengeboran air tanah atau pembuatan sumur-sumur bor.
Air tercemar adalah air yang mengandung bahan-bahan asing (misalnya: bakteri/bibit penyakit,
sampah, oli/minyak, dan limbah cair lainnya) dalam jumlah melebihi batas yang telah ditetapkan sehingga
air tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya air minum, pertanian, perikanan.
Air kotor dapat menyebabkan kotornya siklus air, dengan demikian air kotor dapat mencemari air
bersih. Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanay disebabkan oleh limbah rumah tangga, tetapi
juga oleh limbah industri. Semakin meningkatnya perkembangan industri dan pertanian saat ini, ternyata
semakin memperparah tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran itu disebabkan oleh hasil
buangan dari kegiatn tersebut.

Tugas :

1. Identifikasilah teks penanggulangan masalah pencemaran air dengan membuat simpulan


induktif dan deduktif.
2. Sampaikan pendapat/ opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat
secara deduktif atau induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Contoh soal evaluasi :


A. Simaklah rekaman evidensi-evidensi berikut, dan pilihlah kalimat lanjutan yang koheren (padu) dan membentuk
hubungan logis.
Rekaman B.1.1.F
1.
a. Meningkatnya iklim investasi tentunya juga akan meningkatkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja baru dan
mengurangi pengangguran.
b. Biasanya melonjaknya pertumbuhan bisnis properti di samping berdampak pada meningkatnya sektor riil, juga
sering menjadi pemicu meningkatnya inflasi.
2.
a. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan ukuran kesejahteraan dan harga
diri bangsa sebagai lembaga maupun individu.
b. Ini dapat dilihat dari anggaran penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hanya 0,18%
dari product domestic brutto (PDB).
3.
a. Oleh karena itu, orientasi pembangunan ke depan hendaknya lebih bertitik berat pada pembangunan sektor
kelautan karena sektor ini akan lebih menjamin kesejahteraan yang berkelanjutan.
b. Oleh karena itu, perampokan dan penggelapan kekayaan laut ratusan triliun rupiah yang terdiri atas pasir laut 72
triliun dan kekayaan laut lainnya 36 triliun harus diusut.
B. Simaklah rekaman-rekaman berikut dan tentukan apakah menggunakan pola berpikir deduktif, induktif, atau
campuran.
Rekaman B.1.1.H
11.____________ 16. ____________
12.____________ 17. ____________
13.____________ 18. ____________
14.____________ 19. ____________
15.____________ 20. ____________

PEDOMAN PENILAIAN

SKOR TOTAL
NO SOAL SKOR MAKSIMAL
MAKSIMAL

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )


SMA Negeri 6 Pinrang My Darling School

TIAP SOAL

1-40 1 40

Jml skor total maksimal 40

Nilai Akhir Maksimal = 40 : 4 = 10

KUNCI SOAL
Teks 1
Tabel yang dibuat sesuai data yang tersedia.
Teks 2
Kesimpulan dibuat dengan bahasa bebas sesuai teks “Hubungan Ekosistem hutan dan pemanasan
global” dengan kalimat-kalimat logis dalam bentuk wacana.
Teks 3
1. Mengidentisfikasi Iteks penanggulangan masalah pencemaran air dengan membuat simpulan
induktif dan deduktif dengan bahasa bebas.
2. Menyampaikan pendapat/ opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan
pendapat secara deduktif atau induktif dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

Pinrang, januari 2015

Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Pinrang Guru mata Pelajaran

( Drs. Muhammad Juardi ) (RUSIANA S,Pd)


Nip : 19561227 198503 1015 Nip : 19590707 198103 2 019

Catatan Kepala Sekolah

.............................................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................

RPP Bahasa Indonesia ( pembelajaran di dalam kelas )

Anda mungkin juga menyukai