Anda di halaman 1dari 6

Indonesia Berbudaya : Memikat Mata Dunia Melalui Dunia Maya

Oleh Indra Arif Firmansyah

Sekedar mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan


keanekaragaman warisan budaya lokalnya. Warisan budaya yang merupakan sebagai
hasil karya besar para masyarakat cerdas terdahulu yang turut mewarnai peradaban
bangsa Indonesia hingga kini. Jika kita hitung secara rinci beragam kebudayaanya mulai
dari bahasa daerah, tarian, kesenian, tempat bersejarah, sastra, pantun, cerita rakyat, dan
sebagainya terhitung amatlah banyak.

Misalkan, Anda seorang turis asing yang hendak ingin berwisata ke negeri dengan
sebutan Jamrud Khatulistiwa ini. Anda akan berkesempatan mendapat suguhan menarik
dari beragam kebudayaan Indonesia yang berserakan di seluruh penjuru negeri. Salah
satunya, bangunan megah seperti Candi Borobudur yang ada di Yogyakarta, kemudian
alat musik yang pernah go international yaitu angklung berasal dari Jawa Barat, selain
itu ada batik ciri khas identitas Indonesia, dan masih banyak sekali kekayaan budaya
Indonesia. Bahkan salah satu aset kebudayaan Indonesia pun pernah diklaim oleh negeri
tetangga. Hal ini perlunya pengukuhan secara resmi tiap warisan kebudayaan kita serta
mengenalkan aset budaya Indonesia di kancah Internasional.

Indonesia Berbudaya

Sejak tahun 1976, melalui Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya
Kemendikbud terus berupaya mencatat warisan budaya tak benda maupun warisan
budaya benda. Hasilnya saat ini sudah ada 67.273 warisan yang berhasil dicatat. Jumlah
itu meliputi 11.627 warisan budaya benda tak bergerak, 53.538 benda bergerak dan
2.108 warisan budaya tak benda. Kemendikbud mengakui, di luar dari yang sudah
dicatat, masih ada ribuan warisan budaya benda lain yang masih menunggu dicatat.

Melihat sejumlah fakta diatas, banyak sekali kekayaan budaya Indonesia, belum
lagi yang belum dicatat. Tugas bersama kita yaitu menggali dan mencari aset
kebudayaan Indonesia yang masih terpendam, dan yang tak lupa juga mempromosikan
kekayaan budaya Indonesia. Satu sisi sebagai upaya memperkenalkan aset warisan
budaya di mata dunia dan juga sebagai upaya pembangunan negeri yang berkelanjutan.

1
Kini, Indonesia Penghuni Dunia Maya

Perlu kita sadari bahwa negeri ini sedang dilanda derasnya pengaruh globalisasi
terutama arus informasi dan teknologi. Hal tersebut memiliki dua sisi pengaruh yang
berbeda. Pengaruh buruknya akan menggeser keaslian budaya lokal yang masih
tradisional. Serangan budaya luar baik dari media elektronik dan cetak seolah-olah
melunturkan kecintaan masyarakat pribumi akan kepemilikan budaya lokal. Apalagi era
gadgets dan internetan, antusiasme masyarakat Indonesia kini sangatlah tinggi.

Sebaliknya, pengaruh baik dengan derasnya arus informasi dan teknologi di


Indonesia dapat digunakan untuk mempromosikan kekayaan budayanya. Tak bisa kita
pungkiri bahwa hari ini masyarakat kita sedang asyik menikmati dunia internetan. Hasil
survey dari MarkPlus Insight Nitizen, survey menyebutkan bahwa jumlah pengguna
internet Indonesia tumbuh signifikan hingga 22 % dari 62 juta di tahun 2012 menjadi
74,57 juta di tahun 2013. Mereka yang merupakan netizen atau pengguna internet
yang sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam dalam dunia maya
meningkat dari 24,2 juta di tahun 2012 menjadi 31,7 juta orang di tahun 2013.

Pengguna jejaring sosial di Indonesia untuk media twitter, berdasarkan data yang
dilansir situs Semiocast.com, jumlah tweeps di Indonesia sebanyak 19,5 juta orang.
Jumlah tersebut menepati posisi kelima dunia setelah Amerika Serikat (sekitar 107 juta
pengguna), Brasil (33 juta pengguna), Jepang (29 juta pengguna), dan Inggris (24 juta
pengguna).

Sementara itu, data yang dirilis situs A World of Tweets Dot Com menempatkan
Indonesia sebagai negara ketiga terbanyak di dunia dalam menulis tweet (kicauan),
yakni sebesar 11,39 %. Peringkat pertama diduduki Amerika Serikat dengan jumlah
tweet sebanyak 27 % dan peringkat kedua dipegang brazil dengan tweet sebesar 24 %.
Kemudian untuk media facebook, jauh lebih besar, yakni 43,06 juta. Pengguna
facebook berasal dari semua kalangan dan semua usia.

Populasi Pengguna Internet Dunia Meningkat

Tidak hanya di Indonesia saja, masyarakat seluruh dunia pun tak terbendung
dengan antusiasme internetan. Kini, jumlahnya sudah menyentuh angka yang luar biasa.

2
Dalam ajang D11 Conference yang diadakan oleh situs AllThingsD, Mary Meeker yang
berasal dari Firma Kleiner Perkins Caufield & Byers Meeker, mengungkapkan bahwa
pengguna internet di seluruh dunia telah menyentuh 2,4 miliar orang. Angka tersebut
meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya.

Melihat sejumlah fakta di atas, kemajuan teknologi terutama derasnya pengguna


Dunia Maya dapat digunakan sebagai media mempromosikan kebudayaan Indonesia.
Efektivitas promosi di dunia maya sangatlah tinggi. Lihat saja, bahwa Indonesia
menduduki peringkat ke tiga dalam menuliskan tweet di twitter dapat disimpulkan
bahwa media sosial pun sangat berpotensi untuk mempromosikan kearifan budaya lokal
Indonesia. Misalnya saja dalam memilih tempat wisata para turis baik domestik maupun
mancanegara lebih banyak percaya pada banyaknya orang yang membicarakannya di
twitter atau rekomendasi teman-teman di facebook dari pada brosur-brosur parawisata
yang beredaran. Kicauan-kicauan di twitter terkadang dapat mempengaruhi pemilih dan
pemilihan umum. Benarkan?

Memikat Mata Dunia Melalui Dunia Maya

Ada satu formula yang dirasa ampuh dalam mempromosikan kekayaan budaya
Indonesia yang berserakan di seantero negeri. Dengan bertumpukan pada strategi di
dunia maya, Indonesia dirasa mampu memikat mata dunia akan kemilau budayanya
yang begitu beragam dan melimpah. Berikut caranya:

1. Membuat komunitas peduli budaya Indonesia di Dunia Maya

Belajar kesuksesan pada sebuah sebuah situs yang bernamakan Kaskus. Sebuah
forum dan komunitas yang banyak anggotanya serta ramai dikunjungi halamannya oleh
pengunjung dunia maya. Terinspirasi hal tersebut, dibuatlah sebuah komunitas peduli
budaya Indonesia di dunia maya dengan bernamakan Indonesian Culture Care
Community (IC3).

Indonesian Culture Care Community (IC3) merupakan sebuah komunitas non profit
yang berorientasikan pada pencerdasan serta promosi kekayaan budaya Indonesia di
dunia maya. IC3 berusaha menjaring para anggotanya yang bersifat sukarelawan yang
berasal dari seluruh penjuru Indonesia. IC3 dibentuk di dunia maya dengan bentuk

3
sebuah situs bernamakan ic3.co.id. Tanpa ada aturan yang mengikat, para anggotanya
diharapkan dapat berkolaborasi secara sinergis untuk mem-posting-kan hal-hal yang
berkaitan dengan warisan kebudayaan Indonesia.

Beragam manfaat dalam pembentukan komunitas ini. IC3 menyuguhkan beragam


informasi baik berupa tulisan, foto, dan video mengenai aset-aset kebudayaan
Indonesia, mulai dari informasi bagi para turis untuk berkunjung ke tempat pariwisata
lokal/daerah, wisata kuliner khas berbagai daerah, dan beragam tempat bersejarah.
Aktual dalam penginformasian juga tak luput dari tugas komunitas ini. IC3 terus
berupaya memberikan informasi kekinian seputar berbagai warisan budaya Indonesia,
seperti: kesenian tradisional, sastra, bahasa daerah bahkan hingga cerita rakyat

Selain itu juga IC3 berusaha berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, seperti:
pemerintah, budayawan, LSM, swasta, hingga masyarakat setempat untuk menghimpun
database serta penggalian aset budaya yang belum dicatat yang kemudian hari
dikenalkan dan/atau dipromosikan lewat komunitas ini.

Walaupun keanggotaannya bersifat sukarelawan, sebenarnya para anggota IC3


dapat mendulang keuntungan lewat komunitas ini. Jika anggotanya pemilik sebuah tour
& travel yang menyediakan layanan berpariwisata ke destinasi yang memiliki warisan
budaya Indonesia, ia dapat mempromosikan lewat komunitas ini.

2. Sharpen your Social media Promotion

Penggunaan jejaring sosial tak luput juga sebagai media promosi dalam komunitas
ini. Para anggota komunitas diharapkan membuat fans page dalam jejaring sosial
Facebook. Fans page merupakan salah satu fasilitas pendukung dalam promosi yang
dapat diikuti oleh seluruh pengguna Facebook. Cara membuatnyapun mudah dan
akunnya dapat di-update oleh beberapa admin. Bayangkan satu orang saja membuat
satu akun fans page mengenai deskripsi atau promosi warisan budaya lokal daerahnya,
semakin mudah arus informasi yang didapat oleh para pengguna facebook seputar
budaya lokal. Selain itu juga membuat suatu Hastag yang menarik terkait kepedulian
budaya lokal.

4
Sudah lumayan banyak beberapa pengguna internet seperti instansi pemerintahan,
swasta, atau elemen masyarakat lainnya yang menyediakan informasi seputar artikel,
foto, maupun video mengenai seputar kebudayaan lokal di daerahnya masing-masing.
Semuanya terangkum dalam berupa link situs / blog. Untuk mendukung distribusi
informasi tersebut kepada yang lainnya, maka seringlah kita meng-update status atau
tweet dengan membagikan link-link situs / blog tersebut. Update terus informasi seputar
warisan kebudayaan lokal, bahkan jika perlu mention instansi terkait atau orang-orang
penting dalam update kita.

3. Membuat IC3 Application

Sebuah terobosan baru ini dirasa perlu. Mengingat pengguna gadget amatlah
banyak. kini, orang yang internetan kebanyakan menggunakan tablet, smartphone,
iphone dan sebagainya. Hal yang lumrah, karena orang ingin mendapatkan kemudahan
dalam mengakses internet, cukup dengan digenggam atau dijinjing. Berkaitan dengan
hal itu, tercetuslah pembuatan aplikasi dengan mendukung beragam sistem, seperti:
Android, IOS, dan Blackberry. Aplikasi ini memberikan kemudahan kepada
penggunanya untuk mengakses informasi terkini seputar warisan budaya Indonesia,
seperti: tempat pariwisata lokal/daerah, wisata kuliner khas berbagai daerah, beragam
tempat bersejarah, kesenian tradisional, sastra, bahasa daerah bahkan hingga cerita
rakyat. Pastinya banyak fitur yang memberikan kemudahan dalam aplikasi ini.

Saatnya Bergerak untuk Indonesia

Uraian sederhana di atas mungkin terbilang kecil untuk mempromosikan warisan


kebudayaan Indonesia yang begitu melimpah. Tetapi, langkah kecil tersebut dirasa akan
mampu mendobrak keterkenalan budaya Indonesia di kancah Internasional dengan
kunci, yakni kepedulian. Kepedulian yang dikolaborasikan dengan sinergisitas seluruh
elemen bangsa, akan mampu membawa kebudayaan Indonesia diakui dan dihargai
sebagai warisan budaya yang tradisional serta asli milik pribumi.

Saatnya bergerak untuk Indonesia. Pemerintah, swasta, LSM, budayawan, dan


seluruh warga Indonesia dapat memberikan peranan untuk menjadikan kebudayaan
sebagai upaya pembangunan negeri yang berkelanjutan. Di tengah-tengah derasnya arus
globalisasi, mari kita jaga warisan budaya Indonesia yang merupakan sebagai karya

5
besar masyarakat cerdas terdahulu. Agar warisan budaya ini tetap mewarnai nuansa
peradaban bangsa Indonesia kelak.

Anda mungkin juga menyukai