Nilai Chi-square tidak pernah negatif karena selisih dari frekuensi observasi dan frekuensi harapan
dikuadratkan.
Chi Square pada dasarnya hanya dapat digunakan untuk menganalisa data yang berwujud frekuensi.
Ketajaman dari distribusi Chi-Square tidak tergantung pada ukuran sampel tetapi tergantung
banyaknya kategori yang digunakan.
Pada dasarnya, chi-square belum dapat menghasilkan kesimpulan yang memuaskan untuk menyelidiki
tabel – tabel kontringensi dengan petak-petak kecil. Jika jumlah individu dan jumlah sampel cukup
banyak, cara atau mengkombinasikan kategori-kategori yang mempunyai petak kecil memberikan
hasil yang lebih memuaskan.
Klasifikasi
Sampel Jumlah
1 2 ... j ... r
1 𝑂11 (𝐸11 ) 𝑂12 (𝐸12 ) 𝑂1𝑗 (𝐸1𝑗 ) 𝑂1𝑟 (𝐸1𝑟 ) 𝑂1 .
𝑟 𝑘
2
(𝑂𝑖𝑗 − 𝐸𝑖𝑗 )2 𝑂i. 𝑂.j
𝜒ℎ𝑖𝑡 = 𝐸𝑖𝑗 =
𝐸𝑖𝑗 𝑁
𝑖=1 𝑗=1
2
4. Lihat nilai 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tabel chi-square dengan derajat bebas (df) = (k-1)(r-1)
2 2
5. lue ≤ 𝛼 maka tolak Ho atau jika 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tolak Ho
6. Buat kesimpulan dari hasil keputusan tersebut
SOAL
Contoh 1
Dilakukan penilitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan harapan hidup (life expection/umur)
antar penduduk yang ada di Pulau Jawa,yaitu DKI jakarta,Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa Timur,dan
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).Dalam hal ini umur harapan hidup dikelompokkan menjadi dua
yaitu diatas 70 tahun ke atas,dan dibawah 70 tahun. Berdasarkan 1100 anggota sampel untuk DKI
jakarta,300 orang berumur 70 ke atas,dan 800 orang berumur dibawah 70 tahun.Dari sampel 1300
orang untuk Jawa Barat,700 orang berumur 70 ke atas,dan 600 orang berumur dibawah 70
tahun.Dari 1300 sampel untuk Jawa Tengah,800 orang berumur 70 keatas,dan 500 orang berumur
dibawah 70 tahun. Dari 1200 sampel untuk Jawa Timur,700 orang berumur 70 keatas,dan 500 orang
berumur dibawah 70 tahun.Selanjutnya dari 900 sampel untuk DIY,600 orang berumur 70 ke
atas,dan 300 orang berumur dibawah 70 tahun.
JAWABAN DARI SOAL 1
Harapan Hidup diatas 70 Harapan Hidup dibawah
Propinsi Total
Tahun 70 tahun
DKI Jakarta 300 800 1100
Jawa Barat 700 600 1300
Jawa Tengah 800 500 1300
DIY 600 300 900
Jawa Timur 700 500 1200
Total 3100 2700 5800
a. Hipotesis :
H0 : Proporsi harapan hidup dari 5 Provinsi di Jawa adalah sama.
H1 : Minimal ada satu Provinsi di Jawa yang memiliki harapan hidup berbeda.
b. Tingkat signifikansi: 𝛼 = 5 % = 0,05
c. Statistik Uji :
Harapan Hidup diatas 70 Harapan Hidup dibawah
Propinsi Total
Tahun 70 tahun
DKI Jakarta 300 (587,95) 800 (512,05) 1100
Jawa Barat 700 (694,85) 600 (605,15) 1300
Jawa Tengah 800 (694,85) 500 (605,15) 1300
DIY 600 (641,40) 300 (558,60) 900
Jawa Timur 700 (481,05) 500 (418,95) 1200
Total 3100 2700 5800
(𝑂 −𝐸 ) 2
2
𝜒ℎ𝑖𝑡 = σ𝑟𝑖=1 σ𝑘𝑗=1 𝑖𝑗 𝑖𝑗
𝐸 𝑖𝑗
2 2
d. Wilayah Kritis : tolak H0 jika 𝜒ℎ𝑖𝑡 ≥ 𝜒0.05;(5−1)(2−1)
Keputusan : Tolak H0
e. Kesimpulan : Dengan tingkat signifikansi 5% dan berdasarkan sampel yang ada,dapat dinyatakan
bahwa terdapat cukup bukti untuk menyatakan proporsi Harapan hidup penduduk dari 5 Provinsi di Jawa
berbeda.
SOAL 2
2 2
d. Wilayah Kritis : tolak H0 jika 𝜒ℎ𝑖𝑡 ≥ 𝜒0.05;(3−1)(4−1)
Keputusan : Tolak H0
e. Kesimpulan : Dengan tingkat signifikansi 5% dan berdasarkan sampel yang ada,dapat dinyatakan
bahwa terdapat cukup bukti untuk menyatakan adanya perbedaan proporsi efek pemakaian narkoba
ditinjau dari kadar penggunaan narkoba .
Perhitungan dengan SPSS