Anda di halaman 1dari 37

Percobaan Satu Faktor: Rancangan

Acak Kelompok Lengkap


(Randomized Block Design)

Arum H. Primandari, M.Sc.


Latar belakang
Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang
dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam
grup-grup yang homogen yang dinamakan kelompok dan
kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-
masing kelompok.

Melalui pengelompokkan yang tepat atau efektif, maka


rancangan ini dapat mengurangi galat percobaan yang mana
dengan adanya pengelompokkan, maka dapat membuat
keragaman satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing
kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok
sebesar mungkin
Perhatikan kasus berikut
Ingin mengetahui pengaruh jenis obat terhadap
kecepatan penyembuhan
Faktor : jenis obat

Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kecepatan


penyembuhan selain jenis obat?
Mungkin saja: umur pasien, jenis kelamin
(Bila umur pasien sama atau jenis kelamin sama maka
gunakan saja RAL)

Bila faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi


keragaman respon (selain faktor yang diteliti) tidak
dapat diseragamkan (dikendalikan) oleh peneliti, maka
RAL tidak dapat diterapkan.
Mengapa RAKL?
Keheterogenan unit percobaan berasal dari satu sumber
keragaman

Mengatasi kesulitan dalam mempersiapkan unit percobaan


dalam jumlah besar

Kelompok yang dibentuk harus merupakan kumpulan dari


unit-unit percobaan yang relatif homogen sedangkan
keragaman antar kelompok diharapkan cukup tinggi
Ciri ciri RAKL
Pada satuan percobaan/media/bahan percobaan terdapat
faktor yang tidak seragam (heterogen)

Terdapat 2 sumber keragaman yaitu perlakuan dan kelompok


(plus galat percobaan)

Keragaman respons disebabkan oleh Perlakuan, Kelompok dan


Galat
Keuntungan / kelebihan RAK
Lebih efisien dan akurat dibandingkan dengan RAL
- Pengelompokan yang efektif akan menurunkan jumlah
kuadrat galat, sehingga akan meningkatkan tingkat ketepatan
atau bisa mengurangi jumlah ulangan

Lebih fleksibel dalam hal jumlah perlakuan, jumlah


ulangan/kelompok

Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita juga bisa melihat


perbedaan antar kelompok
Kekurangan RAK
Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis
Interaksi antara kelompok dan perlakuan sangat sulit
Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan
semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam
kelompok
Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat,
sehingga sensifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah
perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan
kecil (homogen)
Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang rumit
Pengacakan dan bagan percobaan
Misalkan ada 6 perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, P6) dan setiap
perlakuan diulang dalam 3 kelompok.
Ada 6 unit percobaan pada setiap kelompok
Total unit percobaan ada 6 3 = 18 unit percobaan
Pengacakan dilakukan pada masing-masing kelompok
Salah satu bagan percobaan :

P1 P3 P2 P4 P6 P5
Kelompok 1
P3 P5 P6 P4 P1 P2
Kelompok 2
P1 P5 P3 P4 P2 P6
Kelompok 3
Tabulasi Data
Tabulasi data dapat disajikan sebagai berikut:

Perlakuan Total
Kelompok
A B C Kelompok
1 Y11 Y21 Y31 Y1
2 Y12 Y22 Y32 Y2
3 Y13 Y23 Y33 Y2
Total Y1 Y2 Y3 Y
Rata-rata Y1 Y2 Y3 Y
Model linier aditif RAKL
Model linier aditif dari RAKL yaitu: i 1,2,...,t
j 1,2,...,r
Yij i j ij
ij N 0, 2
iid
Dimana:
Yij: pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
: rataan umum
i: pengaruh perlakuan ke-i
j: pengaruh kelompok ke-j
ij: pengaruh acak pada perlakuan ke-i, kelompok ke-j
t r

Asumsi untuk model tetap adalah 0 dan


i1
i
j1
j 0

Asumsi untuk model acak adalah i N 0, dan N 0,


iid iid
2 2
j
Hipotesis model tetap
Hipotesis pengaruh perlakuan
H0 : 1 2 ... t 0 Perlakuan tidak berpengaruh terhadap
respon yang diamati
H1 : i 0,(i 1,2,...,t)

Hipotesis pengaruh kelompok


H0 : 1 2 ... r 0 Kelompok tidak berpengaruh terhadap
respon yang diamati
H1 : j 0,( j 1,2,...,r)
Hipotesis model acak
Hipotesis pengaruh perlakuan
H0 : 2 0 Keragaman perlakuan tidak berpengaruh terhadap
respon yang diamati

H1 : 2 0 Keragaman perlakuan berpengaruh positif


terhadap respon yang diamati

Hipotesis pengaruh kelompok


H0 : 2 0 Keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap
respon yang diamati

H1 : 2 0 Keragaman kelompok berpengaruh positif


terhadap respon yang diamati
Perhitungan analisis variansi

Y2
FK
tr
t r
JKT Yij2 FK
i1 j1
t
Yi2
JKP FK
i1 r
r Y2j
JKK FK
j1 t
JKG JKT JKP JKK
Tabel analisis variansi
SV db JK KT Fhitung

Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG

Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG

Galat (t-1)(r-1) JKG KTG

Total tr-1 JKT

Kriteria keputusan :
1. H0 ditolak jika: (untuk perlakuan)
Fhitung F ,t1,(t1)(r1)
2. H0 ditolak jika: (untuk kelompok)
Fhitung F ,r1,(t1)(r1)
Efisiensi relatif (ER) dari RAK terhadap RAL
Ukuran kebaikan RAK dengan RAL

ER
dbb 1 dbr 3 r2
2
dbb 3 dbr 1 b

Ragam galat dari RAK dan RAL diduga dengaan rumus:


b2 KTG

2

r 1KTK r t 1KTG
r
tr 1
Nilai ER = 2, maka untuk memperoleh sensitifitas RAL sama
dengan RAK maka ulangan yang digunakan dengan RAL harus 2
kali dari ulangan (kelompok) RAK.
Contoh penerapan
Dalam suatu percobaan di bidang peternakan terdapat suatu
pengaruh tentang berbagai campuran ransum (makanan),
katakanlah campuran A, B, C, D terhadap pertambahan bobot
badan selama masa percobaan (diukur dalam kg). Hewan
percobaan yang digunakan adalah domba jantan yang terdiri dari
umur yang berbeda. Karena berbeda umur, maka dilakukan
pengelompokkan dan terdapat empat kelompok berdasarkan
tingkat umur domba tersebut.
Data pertambahan bobot badan (kg)dari 16 domba jantan yang
memperoleh makanan yang berbeda

Kelompok Perlakuan
umur A B C D
1 2 5 8 6
2 3 4 7 5
3 3 5 10 5
4 5 5 9 2
Penyelesaian
1. Model
Yij i j ij ;i 1,2,3,4; j 1,2,3,4

Dimana :
Yij: pertambahan bobot badan dari domba ke-j yang
memperoleh campuran makanan ke-i
: nilai tengah umum (rata rata) pertambahan bobot badan
i: pengaruh perlakuan makanan ke-i
j: pengaruh kelompok domba (kelompok umur) ke-j
ij: pengaruh galat percobaan pada domba ke-j yang
memperoleh perlakuan makanan ke-i
2. Asumsi
Komponen-komponen , i, j, dan ij bersifat aditif
Nilai-nilai i (i= 1,2,3,4) tetap, i 0 dan E i i
i

Nilai-nilai j (j = 1,2,3,4) tetap, j 0 dan E j j


j

ij timbul secara acak, menyebar normal dengan nilai tengah


sama dengan nol dan ragam .
3. Hipotesis
H0 : 1 2 3 4 0 Yang berarti tidak ada pengaruh perlakuan
makanan terhadap pertambahan bobot
H1 : i 0,(i 1,2,3,4) badan domba jantan.

H0 : 1 2 ... r 0 Yang berarti tidak ada pengaruh kelompok


umur terhadap pertambahan bobot badan
H1 : j 0,( j 1,2,...,r) domba jantan.
4. Taraf signifikasi
5. Statistik uji
6. (Kriteria keputusan)
7. Perhitungan
perhitungan FK, JKP, JKK, JKT, dan JKG
tabel analisis variansi
8. Kesimpulan

Hitung pula:
1. Koefisien Keragaman (KK)
2. Sensifitas RAK terhadap RAL (ER)
Data Hilang dalam RAK
Terkadang data dalam satuan percobaan tertentu hilang atau
tidak dapat dipergunakan, misalkan pada kasus percobaan
pemberian ransum pada domba jantan, ada domba yang sakit
atau mati.

Suatu metode yang dikemukakan oleh Yates (1933)


memungkinkan kita untuk menduga data yang hilang
tersebut.

Suatu dugaan terhadap data yang hilang tidak akan


memberikan tambahan informasi kepada peneliti, tetapi
hanya sebagai fasilitas untuk analisis dari data yang tersisa
tersebut.
Kehilangan Data tunggal (Single value)
Untuk data tunggal dalam RAK yang hilang, maka dugaannya
dihitung dengan formula:
rB tT G
Y
r 1 t 1
Dimana:
r dan t: jumlah kelompok dan perlakuan
B dan T: total nilai pengamatan dalam kelompok dan
perlakuan yang kehilangan satuan percobaannya.
G: total seluruh nilai pengamatan.

Kemudian nilai dugaan tersebut dimasukkan dalam tabel


pengamatan dan dilakukan analisis variansi.
Nilai dugaan yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga
jumlah kuadrat galat dalam analisis variansi menjadi
minimum. Jumlah kuadrat perlakuan akan berbias ke atas
sebesar:

B t 1 Y
2

Bias
t t 1
Contoh
Kelompok Perlakuan Total
umur A B C D kelompok
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 5 19
3 3 - 10 5 18
4 5 5 9 2 21
Total
13 14 34 18 79
perlakuan

rB tT G 4 18 4 14 79
Y 5.4
r 1 t 1 (4 1)(4 1)
Nilai dugaan 5.4 ini kemudian dicoba sebagai suatu nilai
pengamatan untuk analisis variansi. Dengan demikian total
kelompok ketiga yang tadinya 18 menjadi 23.4 dan total
perlakuan B menjadi 19.4 dan total keseluruhan 84.4.

Biasnya:
B t 1 Y
2
18 (4 1)5.4
2

Bias 0.27
t t 1 4(4 1)

Dengan demikian penduga tak bias bagi JKP yaitu:


JKP (hasil perhitungan) bias
Hasil analisis variansi dengan data hilang
SV db JK KT F
Kelompok 3 2.43 0.81
Perlakuan 3 61.13+ 20.38 9.39
Galat 91=8 17.39 2.17
Total 15 1 = 14 80.95

Keterangan: +bias = 0.27 sehingga JKP tak bias = 61.13 0.27 = 60.86

Analisis variansi alternatif


SV db JK KT F
Kelompok 3 2.43 0.81
Perlakuan 3 60.86 20.38 9.35
Galat 8 17.39 2.17
Total 14 80.65
Kehilangan Data Lebih dari Satu
Data Pertambahan Bobot Badan (kg) dari Domba Jantan yang
Memperoleh Makanan Berbeda

Kelompok Perlakuan Total


umur A B C D kelompok
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 h1 14
3 3 h2 10 5 18
4 5 5 9 2 21
Total
13 14 34 13 74
perlakuan
Prosedur pendugaan dilakukan dengan cara iterasi.
Prosedur iterasinya:
1. Pendugaan h1 melalui:
Yi Y j 13 3 14 3
h1 4.5
2 2

2. Pendugaan h2 (iterasi pertama) dengan menggunakan rumus


hilang data tunggal sebelumnya.
rB tT G 4 18 4 14 (74 4.5)
h2 5.5
r 1 t 1 (4 1)(4 1)
3. Pendugaan h1 (iterasi pertama) dengan rumus sama.
rB tT G 4 14 4 13 (74 5.5)
h1 3.2
r 1 t 1 (4 1)(4 1)

4. Pendugaan h2 (iterasi kedua) dengan cara sama.


rB tT G 4 18 4 14 (74 3.2)
h2 5.6
r 1 t 1 (4 1)(4 1)
5. Pendugaan h1 (iterasi kedua)
rB tT G 4 14 4 13 (74 5.6)
h1 3.2
r 1 t 1 (4 1)(4 1)

6. Pendugaan h2 (iterasi kedua)


rB tT G 4 18 4 14 (74 3.2)
h2 5.6
r 1 t 1 (4 1)(4 1)

Dari proses iterasi terlihat bahwa nilai h1 dan h2 telah


konstan di nilai h1 = 3.2 dan h2 = 5.6
Datanya menjadi:

Kelompok Perlakuan Total


umur A B C D kelompok
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 3.2 17.2
3 3 5.6 10 5 23.6
4 5 5 9 2 21
Total
13 19.6 34 16.2 82.8
perlakuan
Besarnya bias untuk dua data hilang

B t 1 Y B t 1 Y
2 2
1 1 2 2
Bias
t t 1
Tabel analisis variansi
SV db JK KT F
Kelompok 3 5.21 1.74
Perlakuan 3 64.41 21.47 9.71
Galat 92=7 15.49 2.21
Total 15 2 = 13 85.11

14 (4 1)3.2 18 (4 1)5.6
2 2

Bias 1.73
4(4 1)
Tabel analisis variansi alternatif
SV db JK KT F
Kelompok 3 5.21 1.74
Perlakuan 3 62.68 20.89 9.49
Galat 7 15.49 2.21
Total 13 83.38
Referensi
Gaspersz, Vincent, 1991, Teknik Analisis Dalam Penelitian
Percobaan, Tarsito, Bandung.

Mattjik, Ahmad Anshori., dan Sumertajaya, Made I,


Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab, IPB
Press, Bandung.

Montgomery, Douglas C., 2001, Design and Analysis of


Experiments 5th Ed, John Wiley & Sons, Inc., USA.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai