Anda di halaman 1dari 37

Rancangan Acak Kelompok Tak Lengkap

(Randomized Incomplete Block Design)

Created by tam_ds@yahoo.com
Pendahuluan
• Keterbatasan unit percobaan, waktu, dan biaya  tidak
semua perlakuan ditempatkan secara lengkap pada
masing-masing kelompok
• Ilustrasi (1) : Misalkan percobaan dalam bidang biologi
yang menggunakan tikus. Tikus yang berasal dari induk
yang berbeda mempunyai tingkat keragaman yang lebih
tinggi dibandingkan dengan yang berasal dari satu induk
 induk tikus sebagai kelompok
Satu induk tikus hanya mempunyai 4 atau 5 anak. Jika
terdapat 9 perlakuan maka tidak dapat menempatkan
semua perlakuan dalam kelompok
• Ilustrasi (2) : Misalkan akan dicoba 4 variasi rasa
terhadap 4 orang panelis. Satu orang panelis
hanya mampu mencobakan 3 macam rasa pada
sekali waktu. Menurut peneliti terdapat
keragaman tersendiri antar panelis maka panelis
dibuat sebagai kelompok.
• Rancangan untuk kasus-kasus di atas
diperkenalkan pertama kali oleh Yates (1936) 
Randomized Incomplete Block Design
Randomized Incomplete Block
Design
• Balanced Incomplete Block Design
 sembarang perbandingan berpasangan
muncul secara bersamaan dalam jumlah
bilangan yang sama
• Partially Incomplete Block Design
 sembarang perbandingan berpasangan
muncul secara bersaman dalam jumlah
bilangan yang tidak sama
Balanced Incomplete Block
Design
• Misal terdapat a perlakuan dan masing-masing
kelompok terdapat k perlakuan (k<a) 
a
banyaknya kelompok yang terbentuk adalah  k 
• Beberapa kasus balanced design dapat
tercapai dengan jumlah block <  ka 
• Asumsi yang digunakan:
– Terdapat a perlakuan dan b blok (kelompok)
– Masing-masing blok terdiri dari k perlakuan (k < a)
– Masing-masing perlakuan muncul r kali dalam
percobaan (perlakuan diulang r kali)
– Jumlah total pengamatan sebesar n = ar = bk.
• Jumlah kemunculan dari masing-masing pasangan
perlakuan dalam blok yang sama didefnisikan
dengan   r (k  1) ,  = suatu bilangan integer
a 1

• Misal : a=4 b=4 k=3 r=3  =2 •Perhatikan perlakuan A


•Perlakuan A muncul pada blok 1,2,4
•perlakuan yang muncul selain A pada
Unit Percobaan masing-masing blok tersebut:
Block 1 2 3 •Blok 1 : C dan D
1 D A C •Blok 2 : B dan C
2 C B A •Blok 4 : B dan D
3 D C B •Terdapat 6 pengamatan selain A

4 B A D •Sama halnya dengan 3 perlakuan


muncul 2 kali
Model Linier
 i  1,2,..., a
y ij     i   j   ij 
 j  1,2,..., b

• yij = respon dari perlakuan ke-i dan blok ke-j


•  = rataan umum respon
• i = pengaruh perlakuan ke-i
• j = pengaruh blok ke-j
• ijk = pengaruh acak dari perlakuan ke-i dan
blok ke-j
Hipotesis yang diuji (Faktor tetap)

a. Pengaruh Perlakuan
H0 :  1   2  ...   a  0
H1 : Min ada satu  i  0 , i=1,2,..,a
b. Pengaruh blok
H0 : 1   2  ...   b  0
H1 : Min ada satu  i  0 , i=1,2,..,a
Intrablock Analysis
• Untuk menduga pengaruh perlakuan :
• JKT = JKPQ + JKB + JKG
a b 2
y.2j
JKT   y ij2  FK
b
y
FK  ..
JKB    FK
i 1 j 1 n j 1 k
a
k  Qi2
Qi adalah jumlah total adjusted dari perlakuan ke-i
JKPQ  i 1

a
1 b nij = 1 jika perlakuan ke-i ada dalam blok ke-j
Qi  y i .   nij y . j , i  1,2,..., a nij = 0 jika perlakuan ke-i tidak ada dalam blok ke-j
k j 1 rataan dari total blok yang terdiri
dari perlakuan ke-i

JKG = JKT – JKPQ – JKB


• Untuk menduga pengaruh kelompok:
JKT = JKP + JKBQ + JKG
• Jika a=b maka formulanya sbb:
1 a
Q j '  y. j   nij y i . j = 1,2,...,b
r i 1
b
r  (Q j ' ) 2
j 1
JKBQ 
b
Tabel ANOVA

Sumber JK
Keragaman db JK adj KT adj Fhit P value

Perlakuan a-1 JKP JKPQ KTPQ KTPQ/KTG P (F > Fhit)

Kelompok b-1 JKB JKBQ KTBQ KTBQ/KTG P (F > Fhit)

Galat n-a-b+1 JKG JKG KTG

Total n-1 JKT

Jika Fhit > F(db1,db2) atau p value <  maka Tolak H0


JKT  JKPQ + JKBQ + JKG
Least Squares Estimation of
Parameter
• Efek tetap :diasumsikan ˆi   ˆi 0

• Penduga rataan : ˆ  y..

• Penduga pengaruh perlakuan :


kQi
ˆi  i=1,2,…, a,
a
Uji Lanjut
• Orthogonal Contrast - total perlakuan yang di-adjust
a

JKQ = 
2
k ( c Q
i i ) , ci merupakan koefisien kontras
i 1
a
a  ci2
i 1

• Multiple Comparison
Standard error dari perlakuan :
s= k.KTG
a
Ilustrasi
• Misalkan seorang ahli kimia akan meneliti
kecepatan reaksi (waktu) dari proses kimia
yang dipengaruhi oleh katalis yang
berbeda. Terdapat empat katalis yang
dicobakan. Terdapat 4 Raw material
menimbulkan keragaman bagi katalis
maka dianggap sebagai kelompok. Bahan
yang ada hanya memungkinkan
dicobakan 3 katalis  incomplete
randomized balance design.
Data yang diperoleh sebagai berikut:

Perlakuan yi. Blok


(katalis)
1 2 3 4

1 218 73 74 - 71

2 214 - 75 67 72

3 216 73 75 68 -

4 222 75 - 72 75

y.j 870 =y.. 221 224 207 218


Pertemuan Minggu ke-3
Beberapa Komentar
• Ketika dua perlakuan muncul bersama-sama dalam
blok yang sama maka memungkinkan untuk
melakukan pendugaan perbedaan pengaruh
perlakuan.
• Dengan kata lain perbedaan pengaruh perlakuan
bersifat dapat diduga (estimable)
• Jika dua perlakuan tidak muncul secara bersama-
sama dalam blok yang sama maka tidak mungkin
menduga perbedaan pengaruh perlakuan.
• Dengan kata lain perbedaan pengaruh perlakuan
bersifat tidak dapat diduga (not be estimable)
Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II
kelas Dr. I Made Sumertajaya
Ilustrasi
• Perhatikan rancangan kelompok dengan 6 perlakuan
dan 6 kelompok berukuran 2, berikut:

1 2 1 4 5 4
2 3 3 5 6 6

• Perbedaan antar perlakuan berikut 1 vs 2, 1 vs 3, 2


vs 3, 4 vs 5, 4 vs 6, 5 vs 6) dapat diduga (estimable).
• Perbedaan perlakuan dalam kelompok perlakuan
{1,2,3} dengan perlakuan dalam kelompok perlakuan
{4,5,6} tidak dapat diduga (not estimable).

Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II


kelas Dr. I Made Sumertajaya
Definisi
• Dua perlakuan i and i* disebut terhubungkan
(connected) jika ada deret dari perlakuan i0 = i,
i1, i2, … iM = i* sehingga setiap pasangan
perlakuan (ij and ij+1) muncul dalam blok yang
sama.
• Dalam kasus ini perbedaan perlakuan bersifat
estimable.
• Rancangan tak lengkap disebut connected jika
semua pasangan perlakuan bersifat estimable

Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II


kelas Dr. I Made Sumertajaya
Ilustrasi
• Perhatikan rancangan kelompok dengan 5
perlakuan dan 5 blok berukuran 2 berikut:

1 2 1 4 1
2 3 3 5 4
• Rancangan kelompok tak lengkap ini bersifat
connected.
• Semua perbedaan perlakuan bersifat estimable.
• Tetapi beberapa perbedaan perlakuan dapat
didduga dengan presisi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang lainnya. Kenapa?
Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II
kelas Dr. I Made Sumertajaya
Definisi
Rancangan tak lengkap disebut Rancangan blok
tak lengkap seimbang (Balanced Incomplete
Block Design), jika
1. Semua perlakuan muncul dalam r blok
• Kondisi ini mengakibatkan setiap perlakuan
memiliki presisi yang sama
2. Semua pasangan perlakuan i and i* muncul bersama-
sama dalam  blok.
• Kondisi ini menunjukkan bahwa setiap perbedaan
perlakuan dapat diduga dengan presisi yang sama.

Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II


kelas Dr. I Made Sumertajaya
Notasi
b = Jumlah blok
t = Jumlah perlakuan
k = Ukuran blok
r = Ulangan setiap perlakuan
 = Frekuensi munculnya setiap pasangan
perlakuan dalam percobaan
1. bk = rt
• Both sides of this equation are found by counting the
total number of experimental units in the experiment.
2. r(k-1) =  (t – 1)
• Both sides of this equation are found by counting the
total number of experimental units that appear with a
specific treatment in the experiment.
Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II
kelas Dr. I Made Sumertajaya
Ilustrasi Lay-out BIB Design
A Balanced Incomplete Block Design
(b = 15, k = 4, t = 6, r = 10,  = 6)

Block Block Block


1 1 2 3 4 6 3 4 5 6 11 1 3 5 6

2 1 4 5 6 7 1 2 3 6 12 2 3 4 6

3 2 3 4 6 8 1 3 4 5 13 1 2 5 6

4 1 2 3 5 9 2 4 5 6 14 1 3 4 6

5 1 2 4 6 10 1 2 4 5 15 2 3 4 5

Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II


kelas Dr. I Made Sumertajaya
Contoh Kasus
Suatu perusahaan pengolah makanan tertarik membandingkan 6
brand baru (A, B, C, D, E and F) produk gandum (cereal)

Untuk menjawab tujuan ini dilakukan tahapan penelitian sebagai


berikut:
• Setiap subjek diminta merasakan dan membandingkan produk
tersebut dengan memberi skor antara 0 - 100.
• Untuk lebih praktisnya setiap subjek paling banyak
membandingkan 4 dari 6 brand dari produk gandum tersebut.
• Untuk tujuan ini digunakan b = 15 subjek dengan balanced
incomplete block design
• Coba Anda buat Lay-out dari rancangan tersebut!!

Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II


kelas Dr. I Made Sumertajaya
Pendugaan Parameter
• Intrablock analysis: perbedaan antar blok
tidak dianalisis dan semua perbandingan
perlakuan dapat ditunjukan sebagai
perbandingan antar observasi dalam blok
yang sama. Pengaruh blok dapat acak
atau tetap
• Interblok analysis: Pengaruh blok
dianggap acak dengan rata-rata nol dan
ragam 2.
Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II
kelas Dr. I Made Sumertajaya
Perbedaan Kedua Kajian
• Intrablock Analysis ˆi 
kQi
a
k (a  1) 2
V (ˆ i)  
a 2

b
• Interblock Analysis n
j 1
y  kry..
ij . j

ˆi 
r 
k (a  1) 2
V ( i ) 
ˆ
a(r   )

  k 2 

Diambil dari slide pengajaran Perancangan Percobaan II


kelas Dr. I Made Sumertajaya
Review Rancangan Bujur Sangkar Latin
(Latin Square Design)
• Merupakan rancangan pengendalian lingkungan dimana
terdapat dua sumber keragaman (efek baris dan kolom)
• Jumlah baris, kolom, dan perlakuan sama.
• Penempatan perlakuan dilakukan secara acak : setiap
perlakuan muncul sekali dalam arah baris dan arah
kolom
Warna yang
berbeda
menunjukkan
varietas yang
berbeda
YOUDEN SQUARES
• Diperkenalkan pertama kali oleh W.J. Youden
• Merupakan rancangan bujur sangkar latin yang
tak lengkap dimana jumlah kolom tidak sama
dengan jumlah baris dan perlakuan
• Merupakan suatu rancangan yang menyusun
ulang suatu rancangan kelompok tak lengkap
seimbang tanpa pembatasan jumlah ulangan
harus sama dengan jumlah perlakuan
YOUDEN SQUARES
• Suatu rancangan kelompok Baris Kolom
tak lengkap yang seimbang
simetrik (a=b) dengan baris 1 2 3 4
merupakan kelompok dan
1 A B C D
masing-masing perlakuan
muncul hanya sekali dalam 2 B C D E
masing-masing kolom
(ulangan) 3 C D E A
• Perhatikan Youden Squares
untuk 5 perlakuan (A,B,C, D, 4 D E A B
& E) : 5 E A B C
Ilustrasi
• Misalkan suatu percobaan dilakukan untuk menguji 5
varian rasa dari suatu merk biscuit terhadap 5 finalis
yang berbeda. Karena keterbatasan sampel maka
masing-masing finalis hanya mendapatkan 4 rasa.
Pemberian urutan keempat rasa tersebut juga
menentukan objektivitas dari panelis. Panelis
memberikan skor penilaian antara 0-15.
• Tentukan masing-masing berapa nilai a, b, k, r, dan !
• Ada berapa sumber keragaman yang ada dalam
penelitian tersebut?
• Rancangan pengendalian lingkungan apa yang Anda
sarankan?
• Buatlah lay out dari rancangan tersebut!
Ilustrasi
• Misalkan lay out dan hasil pengukuran sebagai
berikut:
Kelompok Urutan
1 2 3 4
1 A=2 B=9 C=0 D=14
2 B=6 A=5 E=5 C=3
3 C=1 D=9 A=0 E=7
4 D=8 E=8 B=10 A=4
5 E=7 C=6 D=11 B=10
Model Linier-nya
 i  1,2,..., a

yijh     i   j   h   ijh  j  1,2,..., b

h  1,2,..., r
• yij = respon dari perlakuan ke-i dan blok ke-j
•  = rataan umum respon
• i = pengaruh kelompok (baris) ke-i
• j = pengaruh perlakuan ke-j
• h = pengaruh posisi (kolom) ke-h
• ijk = pengaruh acak dari baris ke-i,
perlakuan ke-j dan kolom ke-h
Penguraian Jumlah Keragaman
• JKT = JKbaris + JKPQ + JKKolom + JKG
a b
y..2
JKT   y  FK 2
ij FK 
i 1 j 1 n
a
k  Qi2 1 b
Qi  y i .   nij y . j , i  1,2,..., a
JKPQ  i 1
k j 1
a
p
yi2.. y...2 p
y..2k y...2
JKB    JKL   
i 1 k n j 1 b n

JKG = JKT – JKPQ – JKB - JKL


Tabel ANOVA
Sumber
Keragaman db JK KT Fhit P value
Perlakuan JKP KTP
(adjusted) a-1 Q Q KTPQ/KTG P (F > Fhit)

Baris b-1 JKB KTB

Kolom r-1 JKK KTK

Galat n-a-b-r+2 JKG KTG

Total n-1 JKT


Blok Urutan Total
Baris
1 2 3 4

1 A=2 B=9 C=0 D=14 25

2 B=6 A=5 E=5 C=3 19

3 C=1 D=9 A=0 E=7 17


4 D=8 E=8 B=10 A=4 30

5 E=7 C=6 D=11 B=10 34

Total 24 37 26 38 125
kolom
y.1.(A) = 11 y.2. (B) = 35 y.3. (C) = 10 y.4. (D) = 42 y.5. (E) =27
Q1 = 11 – ¼ (25+19+17+30) =-11.75 Q3 = 10 – ¼ (25+19+17+34) =-13.75
Q2 = 35 – ¼ (25+19+30+34) =8 Q4 = 42 – ¼ (25+17+30+34) =15.5
Q5 = 27 – ¼(19+17+30+34) =2
• JKPQ = 4(-11.752+…+22) / (3)(5) = 169.43

• JKT = (22 + … +102) – (1252/20) = 275.75

• JKB = (252+…+342)/4 – (1252/20) = 51.5

• JKK = (242 +…+382)/5 - (1252/20) = 31.75

• JKG = 275.75 – 169.43 – 51.5 – 31.75 =23.067


Tabel ANOVA

Sumber keragaman db JK KT Fhit p value

Perlakuan (adjusted) 4 169.43 42.36 14.69 0.00093

Baris 4 51.50 12.88

Kelompok 3 31.75 10.58

Galat 8 23.07 2.88

Total 29 275.75
Kesimpulan apa yang diperoleh dari Tabel ANOVA di atas?

Anda mungkin juga menyukai