Anda di halaman 1dari 5

Nama : dr.

Inda Yanti
Kode :
Kegiatan : Posbindu dan screening PTM di desa Pelangsian 9 Juli 2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pos pembinaan terpadu (POSBINDU) adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan
peran serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan
mengendalikan secara dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). PTM tertentu yang
dikendalikan dalam pelayanan posbindu adalah Hipertensi, penyakit jantung koroner, Diabetes,
penyakit paru obstruksi kronis, osteoporosis, asam urat, stroke, obesitas, dll.

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data
WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008,
sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular.

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM)
diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-
negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal
akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam
jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena
penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain, kematian
akibat penyakit menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari
18 juta jiwa saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030.

Secara global, regional dan nasional pada tahun 2030 transisi epidemiologi dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular semakin jelas. Diproyeksikan jumlah kesakitan akibat
penyakit tidak menular dan kecelakaan akan meningkat dan penyakit menular akan menurun.
PTM seperti Hipertensi kanker, jantung, DM dan paru obstruktif kronik, serta penyakit kronik
lainnya akan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2030. Sementara itu penyakit
menular seperti TBC, HIV/AIDS, Malaria, Diare dan penyakit infeksi lainnya diprediksi akan
mengalami penurunan pada tahun 2030. Peningkatan kejadian PTM berhubungan dengan
peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya hidup seiring dengan perkembangan dunia yang
makin modern, pertumbuhan populasi dan peningkatan usia harapan hidup.Sasaran Posbindu
PTM adalah seluruh masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang berusia di atas 20 tahun
yang memiliki atau tidak memiliki faktor risiko (kegemukan, merokok, pola makan tidak
seimbang, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, kurang aktivitas fisik, riwayat keluarga
dengan penyakit tidak enular,dll). Manfaat Posbindu PTM adalah mawas diri, membudayakan
gaya hidup sehat, mudah dijangkau, murah dilaksanakan, metodologis, dan bermakna secara
klinis.

Angka penderita Hipertensi kian hari semakin mengkhawatirkan, seperti yang dilansir
oleh The Lancet tahun 2000 sebanyak 972 juta (26%) orang dewasa di dunia menderita
Hipertensi. Angka ini terus meningkat tajam, diprediksikan oleh WHO pada tahun 2025 nanti
sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia yang menderita Hipertensi. Pada saat ini hipertensi
adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini, hipertensi berakibat
terjadinya gagal jantung kongestif serta penyakit cerebrovaskuler. Penyakit ini dipengaruhi
oleh cara dan kebiasaan hidup seseorang, sering disebut sebagai the killer diseasekarena
penderitatidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi. Penderita datang berobat
setelah timbul kelainan organ akibat Hipertensi. Hipertensi juga dikenal sebagai
heterogeneouse group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok
umur, sosial dan ekonomi. Kecenderungan berubahnya gaya hidup akibat urbanisasi,
modernisasi dan globalisasi memunculkan sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan
angka kesakitan hipertensi.

Permasalahan :
- Untuk Lansia di Desa pelangsian sangat membutuhkan perhatian karena tingkat kesadaran
masyarakat (Lansia) untuk melakukan control kesehatan masih rendah, dan masih menganut pola
kontrol kesehatan kalau ada keluhan.
- Posbindu belum memasyarakat dikalangan Lansia dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
- Data kesehatan Lansia di Wilayah Kerja desa pelangsian belum ada
BAB 2
PERENCANAAN DAN
PEMILIHAN INTERVENSI

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :


a. Membuat Surat pemberitahuan skrining dan meminta nomor ke bagian tata usaha
b. Mengirim surat pemberitahuan ke RT atau Kader Posbindu PTM tentang Pelaksanaan kegiatan
Skrining PTM satu hari sebelum pelaksanaaan kegiatan
c. Melaksanakan Kegiatan 5 Langkah
d. Melakukan Wawancara di langkah 2
e. Pengkurunan TB, BB, IMT, Lingkar Perut, dilangkah 3
f. Pengkuran Tekanan Darah
g. Konseling, Edukasi dan Tindakan lanjut
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI

Pelaksanaan :
Kegiatan dilaksanakan pada:
Tanggal : 18 Juni 2021
Jam : 08.30 – 11.00
Tempat : Posbindu ....
Jumlah Peserta : 20 warga
Kegiatan:
1. Penyuluhan penyakit Hipertensi
2. Wawancara yang dilakukan adalah untuk menelusuri faktor risiko perilaku seperti konsumsi
sayur dan buah, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stress.
3. Pengukuran yang dilakukan adalah mengukur berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh
(IMT), lingkar perut, dan tekanan darah
4. Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut berupa
pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang
cara mengendalikan faktor risiko PTM melalui penyuluhan/ dialog interaktif secara massal dan
atau konseling faktor risiko secara terintegrasi pada individu dengan faktor risiko, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna

Monitoring dan Evaluasi :


Lansia yang punya penyakit tertentu dianjurkan mengikuti posyandu lansia yang
dilaksanakan satu bulan sekali, dan untuk lansia yang memiliki BPJS di minta untuk kontrol dan
mengambil obat satu bulan sekali di FKTP terdaftar
BAB 4
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai