Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasannya.
dalam menyelesaikan soal ujian akhir semester (UAS) SMAN 1 Teluk Dalam di kelas
XII dari mulai tanggal 12 oktober – 19 oktober 2020. Sekolah ini mempunyai gedung
yang permanen yang terdiri dari 6 ruang belajar x yaitu 2 ruangan untuk kelas X, 2
ruangan kelas XI dan 2 ruangan XII. SMAN 1 Teluk Dalam ini juga dilengkapi
dengan prasarana lain seperti ruang kepala sekolah, ruang dewan Guru, ruang
pengajaran, ruang tata usaha, ruang perpustakaan dan ruang computer. SMAN 1
Teluk Dalam mempunyai karyawan dan tenaga pengajar yang cukup baik, baik
tenaga pengajar tetap maupun tidak tetap dan SMAN 1 Teluk Dalam ini sekarang
dipimpin oleh Bapak ABD. Said. S,Pd.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30
Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang peneliti
matematis dalam menyelesaikan soal ujian akhir semester (UAS) SMAN 1 Teluk
Dalam.
47
48
dengan nilai ujian akhir semester (UAS) yang didasarkan pada indikator yang telah
peneliti jelaskan pada Bab II dengan jumlah 10 butir soal terdapat pada lampiran.
Analisis data tiap-tiap indikator kemampuan berpikir matematis disajikan pada Tabel
4.1
Tabel 4.1 Rerata Skor Indikator kemampuan berpikir matematis Peserta Didik di 1
Teluk Dalam Kabupaten Simeulue
berpikir matematis siswa pada tiap indikator. Pada indikator menduga (Contjecturing),
pencapaian kemampuan berpikir matematis tergolong sangat rendah dan sedang dengan nilai
36,9, 62,9 dan 61,5, sedangkan pada indikator mengeneralisasi (Generalizing) tergolong
tinggi dengan nilai 78,7 dan retata keseluruhan menunjukan bahwa kemampuan berpikir
matematis siswa SMAN 1 Teluk Dalam tinggi dengan nilai 80,0. Hal ini menunjukan hasil
kemampuan berpikir matematis peserta didik merupakan hasil pencapaian yang nyata sebagai
responden rendah, dan 8 responden sangat rendah, dimana dalam table tersebut dapat
kita ketahui lebih banyak yang kemampuan berpikir matematisnya sangat rendah
dibadingkan dengan yang lainnya, maka dari itu siswa masih sangat lemah dalam
dalam menyelesaikan soal matematika yang diberikan oleh guru kepada mereka,
sehingga dengan begitu memudahkan peneliti untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kemampuan berpikir matematis maka akan diberikan tes wawancara seperti yang
dijelaskan pada Bab III. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
wawancara dan beberapa pertanyaan tambahan seperti yang tertera pada lampiran.
dari total 30 peserta didik yang dilihat dari nilai ujian akhir semester.
50
Peserta didik (RDN) dengan kemampuan tinggi, pada masalah 1 secara umum
masalah secara tepat dengan menyebutkan informasi dalam soal serta tujuan yang
akan dicapai. Dari lembaran jawabannya, diketahui pula bahwa strategi yang
menyebutkan informasi dalam soal serta tujuan yang akan dicapai. Dari lembaran
jawabannya, diketahui pula bahwa strategi yang digunakan oleh RDN adalah
keseluruhan soal yang dijawab, serta menggunakan rumus yang tepat dan benar.
soal yang diberikan oleh guru sulit atau muda, dan bagian apa saja yang menjadi
pusat perhatian kamu dalam menyelesaikan soal tersebut, RDN mengetakan bahwa
soal yang diberikan guru tidak muda dan tidak susah namun dalam kategori sedang-
sedang saja, lalu ketika peneliti bertanya bagaimana cara kamu dalam menyelesaikan
soal tersebut, apakah langka yang kamu gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut,
RDN langsung mengatakan bahwa ia saya mencari yang diketahui terlebih dahulu,
dan menggunakan rumus yang sekiranya dalam soal tersebut membutuhkan rumus.
tersebut bertujuan untuk membuktikan jawaban yang didapatkan. Hal ini dilakukan
peneliti untuk mengecek indicator ke-5 dan ke-6. Dari jawaban yang diberikan oleh
RDN, diketahui bahwa indicator ke-5 dan ke-6 juga terlihat pada subjek tersebut.
51
bagaimana cara kamu dalam menjawab soal, apakah menggunakan contoh soal. RDN
menjawab saya tidak menggunakan dikarenakan tidak akan ada masalah dan hasil
yang diperoleh akan tetap sama jadi saya tidak menggunakan contoh soal. Namun
RDN agak sedikit ragu dengan jawabannya dikarnakan RDN terlihat lema dibagian
manipulasi soal sehingga RDN tidak bisa membedakan soal tersebut. Selanjutnya
peneliti memberikan pertanyaan lagi kepada RDN, dalam menyelesaikan soal yang
diberikan guru kepada kamu apakah kamu mengecek kembali jawaban yang kamu
kerjakan, RDN mengatakan bahwa sebelum saya memberikan soal saya kepada guru
ia terlebih dahulu saya mengeceknya dikarenakan saya takut ada soal yang saya tidak
jawab. Peneliti pun memberikan pertanyaan terakhir untuk RDN, dimana pertanyaan
tersebut adalah apakah kamu yakin dengan jawaban kamu tersebut, lalu RDN
menjawab ia saya sangat yakin dengan jawaban saya. Namun, ketika peneliti
dalam menyelesaikannya, sehingga untuk indikator ke-8 masih belum terlihat pada
RDN.
dengan benar, namun mengalami sedikit kesalahan pada strategi yang dibuat. Dimana
RDN kurang cermat dalam menyusun strategi yang dirancang. Secara umum strategi
yang digunakan oleh RDN sudah tepat, hanya saja RDN mengalami kendala dalam
melakukan manipulasi. Hal ini tentu berkaitan dengan kemampuan dasar yang
dimiliki RDN terkait dengan manipulasi yang merupakan salah satu konsep yang ada
52
dalam matematika. Sehingga, dalam masalah tersebut RDN hanya mencapai indicator
masalah secara tepat (indicator 1). RDN juga mampu menyusun strategi penyelesaian
kemampuan RDN dalam manipulasi masalah soal tersebut. Pada tahap ini, RDN telah
mampu melalui proses specializing dengan baik. Namun untuk tahap generalizing,
conjecturing, dan convincing kemampuan dari RDN masih dalam kategori cukup
generalizing,conjecturing,convincing.
mengidentifikasi masalah secara tepat. Namun, strategi yang digunakan kurang tepat
sehingga hasil akhir yang diperoleh juga mengalami kesalahan. Setelah dilakukan
kendala, tetapi UP tidak memiliki strategi yang tepat untuk digunakan, sehingga
jawaban yang telah dituliskan juga telah diragukan kebenarannya oleh UP.
masalah dengan benar. UP juga mampu mengolah informasi yang ada sehingga
informasi yang didapatkan bisa menjadi informasi baru yang lebih sederhana untuk
digunakan dalam menyelesaikan soal yang diberikan kepada dia. Sedangkan pada
dimana untuk menetukan hasil yang didapatkan masih sedikit salah, sehingga UP
53
hanya menjawab jawaban yang menurut dia bisa dikerjakan namun pada kenyataanya
jawaban yang dia jawab pun masih salah. Sehingga, jawaban yang diperoleh juga
kurang tepat.
Dari hasil masalah tersebut maka dapat disimpulkan dimana UP telah mampu
mengidentifikasi masalah secara tepat (indikator 1). Namun, strategi yang digunakan
dalam menyelesaikan masalah masih kurang tepat dan terjadi beberapa kesalahan
procedural, (indikator 2). Pada tahap ini, UP talah mampu melalui proses
hasil jawaban yang didapatkan terlihat bahwa RS tidak mengalami kendala dalam
mengidentifikasi masalah. Namaun solusinya masih jauh dari yang diharapkan. Saat
memberikan contoh soal yang lebih sederhana, RS baru menyedari kesalahan yang
dilakukan.
masalah yang diberikan. Namun, strategi yang digunakan kurang tepat. Masalah yang
ditemukan peneliti pada RS, dimana RS kurang cermat dalam menyusun strategi yang
digunakan, sehingga mengalami kesalahan dalam menntukan jawaban atau solusi dari
mampu mengidentifikasi masalah secara tepat (indikator 1). Namum RS belum dapat
54
(indikator 2). Pada tahapan ini, RS masih memiliki kekurangan dalam proses
Jadi berdasarkan dari uraian hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan
dapat mengetahui masalah yang dihadapi. Namun pada 3 subjek tersebut memiliki
perbedaan dimana dalam strategi menjawab soal pada subjek pertama mengalami
sedikit kesalahan pada strategi yang dibuat, sedangkan pada subjek kedua dalam
menyelesaikan strategi masalah masih kurang tepat, dan pada subjek ketiga dalam
menyelesaikan strategi masalah masih kurang tepat sehingga pada saat menjawab
Hasil wawancara diatas juga dapat disimpulkan dimana pada subjek pertama
dalam kategori baik, namun pada tahapan generalizing, conjecturing dan convincing
dalam kategori cukup, sehingga dengan begitu subjek petama harus ditingkatkan
kembali tentang kemampuan berpikir matematis dalam mejawab soal yang diberikan
oleh guru. Sedangkan pada subjek kedua dalam indikator kemampuan berpikir
kurang baik, dan subjek ketiga dalam indikator kemampuan berpikir matematisnya
55
Maka dari pada itu kemampuan berpikirnya terkususkan dalam kemampuan berpikir
matematis harus ditingkatkan agar lebih baik dalam menjawab soal yang diberikan
oleh guru.
soal matematika, agar peserta didik lebih baik dalam kemampuan berpikir
matematis siswa dalam menyelesaikan soal ujian akhir semester di SMA Negeri 1
dalam menyelesaikan soal matematis,terlihat siswa kurang paham apa yang menjadi
permasalahan pada soal yang mereka kerjakan dan mereka juga kurang teliti dalam
menyelesaikan soal tersebut, sehingga mereka mendapatkan nilai yang rendah dan
maka rendah pula hasil kemampuan berpikir matematis salam menyelesaikan soal
matematika, kemampuan berpikir matematis pada subjek RDN, UP, RS masih dalam
serta menyusun dan mencoba berbagai strategi. Dengan begitu meraka masih sangat
56
lemah dalam kemampuan berpikirnya sehingga berdampak juga pada nilai yang
mereka dapatkan. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak terbiasa mengerjakan soal-
soal matematika sehingga mereka merasa kesulita dalam menjawab soal yang
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Azhari
siswa diduga karena selama ini guru tidak berusaha menggali pengetahuan dan
yang memuat indicator berpikir matematis (Putra, et al 2018), oleh karena itu peran
dan didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Leonard, dkk (2014) yang
matematis masih sangat lemah dalam menyelesaikan soal matematika. Dari data
penelitian ini juga terlihat bahwa beberapa dari responden memiliki kemampuan
berpikir matematis yang belum memenuhi syarat pada indikator sehingga meraka
masih sangat lemah dalam menyelesaikan soal. Sebagaimana menurut Ennis (Hilaria,
2015) orang yang memiliki berpikir matematis idealnya memiliki beberapa kriteria
pertanyaan matematis yang disertai dengan alasan atau jawaban tersebut. Jadi, siswa
yang matematis cenderung lebih aktif dalam usaha menyelesaikan masalah matematis
yang diantaranya dapat dilihat dari keaktifan untuk bertanyak untuk berguna
memperoleh informasi yang jelas, keseriusan dalam menyelesaikan soal yang ada,
serta mempunyai keberanian untuk menyatakan ide dan pendapatnya yang dimiliki
mata pelajaran yang dirasa sulit bagi sebagian besar siswa, karena dalam materi pada
yang baik serta penalaran yang logis. Oleh karena itu, dalam mempelajari memahami